Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
I.
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini diantaranya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dapat melakukan interpretasi secara kualitatif dari peta intensitas medan magnetik
total dan peta sinyal analitik (anomali residual).
II.
ALAT
Adapun alat alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
1.
2.
Kompas
Sebagai penunjuk arah mata angin utara
3.
Jam
Sebagai penunjuk waktu dan tanggal
4.
5.
Kalkulator
Alat bantu hitung pengolahan data
6.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Pendahuluan
Bumi bukanlah benda homogen, salah satunya disebabkan oleh
perbedaan sifat kemagnetan bumi dari bahan bahan yang menyusunnya.
Bumi tidaklah bundar benar, ia mengalami pemipihan dikedua kutubnya. Ini
mengakibatkan perubahan pada lintasan garis gaya magnet. Penyimpangan
inilah yang disebut anomaly magnet.
Data geomagnet yang harus dikumpulkan adalah lokasi (deklinasi,
inklinasi, intensitas vertical dan horizontal, sifat fisik material, perubahan
harian, badai matahari, dan ketelitian alat.
Alat yang dipergunakan disebut magnetometer. Intensitas medan
magnet rata rata dipermukaan bumi sekitar 0,5 oersted. Dalam penyelidikan
geomagnet, besar intensitas yang harus mampu diukur dengan magnetometer
5
haya dalam orde ratusan atau ribuan gamma saja. ( 1 =10 Oersted ).
( )
F=
b.
r1
c.
F
m
=
r1
'
m
r2
( )
Momen magnetic ( M )
=ml r1 =M r1
M
d.
Intensitas kemagnetan ( I )
I = M =I r1
v
e.
f.
I
H
Induksi magnet ( B )
( 1+4 k ) H
B=
Satuan Magnetik
Besaran yang diukur dalam penyelidikan geomagnet berkisar dalam orde 10 -4
daripada medan utama magnet bumi, atau kira kira 0,5 Oersted. Intensitas
magnetic diukur dalam gamma.
2.
Magnetometer
Persyaratan ketelitian alat untuk geomagnet ialah dapat memcapai
pembacaan 1 dan 10, dengan kemampuan baca diatas 50.000 gamma. Alatnya
sendiri disebut magnetometer, dan banyak macamnya masing masing
dengan keunggulan dan kelemahannya. Model tertua adalah variometer, yang
pada dasarnya merupakan dipneedles dengan kepekaan tinggi. Lebih modern
lagi ialah magnetometer fluksgate, proton, dan sdhmit.
a.
Magnetometer Fluksgate
Prinsip fluksgate adalah dengan menggunakan dua buah inti
material magnetis. Ketika arus sinusoidal diterapkan pada salah satu
kumparan, akan memagnetisasi kumparan. Selanjutnya menyebabkan
saturasi magnet. Ketika mengalami hysteresis, flux yang melewati inti
akan menelusuri loop melawan intensitas medan magnet. Dan
perubahan kerapatan fluks dirasakan oleh kumparan kedua.
5
b.
Magnetometer Schmit
Prinsip schdmit adalah mengukur komponen vertical z. jarum
magnetnya
dirancang
untuk
dapat
berputar
pada
porosnya.
Keseimbangan dapat dicapai atas gaya yang bekerja pada jarum, yakni
gaya gravitasi dan gaya akibat medan magnet.
c.
Magnetometer Proton
Prinsip proton adalah gejala resonansi magnetic inti (NMR),
karena adanya perubahan medan magnet yang berpengaruh pada
orientasi spin spin proton. Agar dapat dideteksi frekuensi resonansi
inti, agar didapatkan medan magnetnya.
3.
a.
Penyelidikan di udara
b.
Alat
Kepekaan
: > 20
Alat
Kepekaan
: < 20
Alat
: flux-gate
Kepekaan
: < 20
Penyelidikan di laut
Penyelidikan di darat
Pengambilan data
Dalam melakukan pengukuran geomagnet, peralatan utama
adalah magnetometer untuk mengukur nilai kuat medan magnetic
total. Lalu kita membutuhkan peta topografi untuk menentukan rute
6
a.
berkonduktivitas
tinggi
dan
bergerak
dengan
tersebut
disebabkan
terjadinya
medan
magnet.
berkaitan
dengan
peristiwa
kemagnetan
yang
dialami
r
Kuat medan magnet H pada suatu titik pada jarak r dari kutub magnet
m
:
H=
F
m
=
r1
'
m
r2
( )
I = M =I r1
v
Bersarkan respon suatu bahan terhadap medan magnetic luar, dapat
dikelompokkan
Diamagnetisme
Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan
magnet atomis masing-masing atom atau molekulnya nol,
tetapi orbit dan spinnya tidak nol (Halliday & Resnick, 1989).
apabila
susunan
atom
dalam
bahan
tersebut
Paramagnetisme
Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan
magnet atomis masing-masing atom/molekulnya tidak nol,
tetapi
resultan
medan
magnet
atomis
total
seluruh
10
alumunium,
magnesium,
wolfram
dan
Ferromagnetisme
Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai
resultan medan atomis besar (Halliday & Resnick, 1989). Hal
ini terutama disebabkan oleh momen magnetik spin elektron.
Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak
berpasangan, misalnya pada atom besi terdapat empat buah
spin elektron yang tidak berpasangan. Masing-masing spin
elektron yang tidak berpasangan ini akan memberikan medan
magnetik, sehingga total medan magnetik yang dihasilkan oleh
suatu atom lebih besar. Medan magnet dari masing-masing
atom dalam bahan ferromagnetik sangat kuat, sehingga
interaksi
diantara
atom-atom
tetangganya
menyebabkan
Koreksi harian
Koreksi
harian
(diurnal
correction)
merupakan
11
Koreksi topografi
Koreksi topografi dilakukan jika pengaruh topografi
dalam survei megnetik sangat kuat. Koreksi topografi dalam
survei geomagnetik tidak mempunyai aturan yang jelas. Salah
satu metode untuk menentukan nilai koreksinya adalah dengan
membangun suatu model topografi menggunakan pemodelan
beberapa
prisma
segiempat
(Suryanto,
1988).
Ketika
Koreksi drift
Koreksi drift dilakukan karena adanya perbedaan harga
bacaan magnetometer pada titik yang sama jika pengukuran
membentuk loop. Adanya perbedaan bacaan tersebut salah
satunya akibat berkurangnya fluida pada sensor alat.
Koreksi alat
Koreksi alat dilakukan karena adanya perbedaan harga
bacaan antara alat yang di BS dengan alat yang di field,
misalnya jika dilakukan suatu pengukuran pada titik yang sama
12
mempermudah
proses
pengolahan
dan
karena
proses
pengolahan
data
berikutnya
dan
pendekatan
deret
Taylor
(Taylor
series
Pengangkatan ke Atas
Pengangkatan ke atas atau upward continuation
merupakan proses transformasi data medan potensial dari suatu
bidang datar ke bidang datar lainnya yang lebih tinggi. Pada
pengolahan data geomagnetik, proses ini dapat berfungsi
sebagai filter tapis rendah, yaitu unutk menghilangkan suatu
13
untuk
a.
Interpretasi kualitatif
14
b.
Interpretasi kuantitatif
Membuat model dari kontur anomaly medan magnet total. Dari kontur
tersebut dibuat sayatan yang melewati bidang anomaly. Sayatan
tersebut kemudian dimodelkan dengan metode Talwani dalam
software Gravmag. Interpretasi ini bertujuan untuk menentukan strike,
arah, dan sifat polarisasi, dan perkiraan bentuk benda anomaly.
Dalam pemodelan magnet ini dibuat beberapa pengandaian, yaitu :
15
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
I.
II.
Data
Tabel dibawah ini merupakan data magnet yang kami dapatkan dari
alat Proton Precission Meter G-856 di Arboretum Unpad pada tanggal 20
Oktober 2014. Bacaan di field didapatkan dari alat PPM G-856 yang
digerakkan sepanjang lintasan yang dibuat sebanyak 35 titik. Dan bacaan
dibase didapatkan dari PPM yang telah di set secara otomatis untuk
didapatkan data tiap waktunya. Untuk kemudian data base ini akan dicocokan
secara interpolasi dengan data field.
Dengan bacaan di field dan base yang kemudian di rata ratakan,
seperti berikut ini
Posisi
Lintang (x)
FIELD
Bujur (y)
Stasiu
Waktu
BASE
Pembacaan
Waktu
Pembacaan
Nilai
16
n
806338
9233111
806337.997
9233038.8
7
806323.381
3
9233086.8
7
806308.707
2
9233134.6
1
806294.422
4
9233230.1
9
806279.525
8
9233230.2
806266
9233277
806246
9233326
806385.815
9233053.6
2
9233101.4
806371.197
Base
base
10:40
45135.4
10:04:00 AM
451282
451310
10:51
45110.4
10:05:00 AM
451288
451238
10:54
45153.9
10:15:00 AM
451282
451246
11:00
10:25:00 AM
451272
451240
11:10
10:35:00 AM
451302
451244
11:16
10:45:00 AM
451248
451240
11:46
11:05:00 AM
451234
451214
11:15:00 AM
451240
451224
45092.0333
3
45076.1333
3
45066.8333
3
45029.3
44960.7333
11:52
10:52
44951.4
10:10:00 AM
451274
451238
10:59
44964.6
10:20:00 AM
451270
451240
10
11:06
10:30:00 AM
451268
451234
11
11:12
10:40:00 AM
451310
451244
12
11:19
10:50:00 AM
451238
451234
13
11:33
10:55:00 AM
451246
451242
14
11:37
11:00:00 AM
451240
451224
12:20:00 PM
451182
451140
12:15:00 PM
451194
451150
12:05:00 PM
451220
451166
11:55:00 AM
451218
451166
11:40:00 AM
451224
451194
806356.578
3
9233149.2
4
806341.959
5
9233197.0
8
806327.341
6
9233244.8
2
806312.722
8
9233292.6
7
806298.104
9
9233340.5
806428
9233073
15
13:03
806416
9233122
16
12:57
45012.5333
3
45122.9333
3
45105.1333
3
45072.8666
7
45089.8
45005.4333
3
44986.1
44990.5333
806394
9233160
17
12:51
806389
9233211
18
12:45
806373
9233262
19
12:13
806358
9233306
20
12:09
45066.8
11:35:00 AM
451242
451208
806346
9233355
21
12:05
45071.4
11:30:00 AM
451228
451220
806494
9233071
22
12:55
44999.6
12:10:00 PM
451208
451154
12:00:00 PM
451220
451166
11:50:00 AM
451224
451166
11:45:00 AM
451214
451170
11:25:00 AM
451234
451220
806470
9233142
23
12:47
806453
9233177
24
12:43
806442
9233231
25
12:38
806422.971
9233274.1
26
12:01
3
45109.6333
3
45131.4333
3
44957.7333
3
44984.5333
3
45166.2666
7
45092.1333
17
806408.353
9233321.9
1
806393.734
3
9233369.7
806528
9233071
27
11:56
28
11:51
29
13:12
45011.93333
45163.0666
7
44937.5
44734.6666
11:20:00 AM
451234
451218
11:10:00 AM
451244
451224
12:30:00 PM
451182
451138
12:25:00 PM
451188
451138
12:45:00 PM
451166
451058
806529
9233134
30
13:07
806505
9233202
31
14:06
806488
9233244
32
13:50
45201.2
12:35:00 PM
451184
451070
806466
9233282
33
14:15
45037.9
12:50:00 PM
451166
451046
12:40:00 PM
451170
451070
12:55:00 PM
451154
451038
1:00:00 PM
451150
451014
806459
9233329
34
13:56
806442
9233387
35
14:21
806320
9233103
Rataan
III.
base
14:28
7
44975.0666
7
45046.9333
3
45032.9
45101.2666
7
45047.2441
4
451228.1081
Pengolahan Data
a.
18
6
4
2
0
0
10
12
Waktu
t t
H D n aw H ak H aw
t ak t aw
Dimana :
tn
= t pd titik n
Hakh = Nilai medan magnet di titik akhir
Hawl = Nilai medan magnet di titik awal
Koreksi Diurnal Base = (Nilai Base ke-i) (Rata Rata Pembacaan Base)
19
Posisi
Lintang (x)
Bujur (y)
Stasiun
Koreksi Diurnal
Base
20
806338
9233111
base
81.89189189
806338
9233038.8
9.891891892
806323.38
9233086.8
17.89189189
806308.71
9233134.6
11.89189189
806294.42
9233230.2
15.89189189
806279.53
9233230.3
11.89189189
806266
9233277
-14.10810811
806246
9233326
-4.108108108
806385.82
9233053.6
9.891891892
806371.2
9233101.4
11.89189189
806356.58
9233149.2
10
5.891891892
806341.96
9233197.1
11
15.89189189
806327.34
9233244.9
12
5.891891892
806312.72
9233292.7
13
13.89189189
806298.1
9233340.5
14
-4.108108108
806428
9233073
15
-88.10810811
806416
9233122
16
-78.10810811
806394
9233160
17
-62.10810811
806389
9233211
18
-62.10810811
806373
9233262
19
-34.10810811
806358
9233306
20
-20.10810811
806346
9233355
21
-8.108108108
806494
9233071
22
-74.10810811
806470
9233142
23
-62.10810811
806453
9233177
24
-62.10810811
806442
9233231
25
-58.10810811
806422.97
9233274.1
26
-8.108108108
806408.35
9233321.9
27
-10.10810811
806393.73
9233369.7
28
-4.108108108
806528
9233071
29
-90.10810811
806529
9233134
30
-90.10810811
806505
9233202
31
-170.1081081
806488
9233244
32
-158.1081081
806466
9233282
33
-182.1081081
806459
9233329
34
-158.1081081
806442
9233387
35
-190.1081081
806320
9233103
base
-214.1081081
Rataan
-45.78378378
21
Stasiun
Koreksi
Diurnal Field
Lintang (x)
Bujur (y)
806338
9233111
base
45181.18378
806338
9233038.8
45156.18378
806323.38
9233086.8
45199.68378
806308.71
9233134.6
45137.81712
806294.42
9233230.2
45121.91712
806279.53
9233230.3
45112.61712
806266
9233277
45075.08378
22
806246
9233326
45006.51712
806385.82
9233053.6
44997.18378
806371.2
9233101.4
45010.38378
806356.58
9233149.2
10
45058.31712
806341.96
9233197.1
11
45168.71712
806327.34
9233244.9
12
45150.91712
806312.72
9233292.7
13
45118.65045
806298.1
9233340.5
14
45135.58378
806428
9233073
15
45051.21712
806416
9233122
16
45031.88378
806394
9233160
17
45036.31712
806389
9233211
18
45155.41712
806373
9233262
19
45177.21712
806358
9233306
20
45112.58378
806346
9233355
21
45117.18378
806494
9233071
22
45045.38378
806470
9233142
23
45003.51712
806453
9233177
24
45030.31712
806442
9233231
25
45212.05045
806422.97
9233274.1
26
45137.91712
806408.35
9233321.9
27
45057.71712
806393.73
9233369.7
28
45208.85045
806528
9233071
29
44983.28378
806529
9233134
30
44780.45045
806505
9233202
31
45020.85045
806488
9233244
32
45246.98378
806466
9233282
33
45083.68378
806459
9233329
34
45092.71712
806442
9233387
35
45078.68378
806320
9233103
base
45147.05045
d.
23
Stasiun
Koreksi Alat
Field
Lintang (x)
Bujur (y)
806338
9233111
base
45215.31712
806338
9233038.8
45190.31712
806323.38
9233086.8
45233.81712
806308.71
9233134.6
45171.95045
806294.42
9233230.2
45156.05045
806279.53
9233230.3
45146.75045
806266
9233277
45109.21712
806246
9233326
45040.65045
806385.82
9233053.6
45031.31712
806371.2
9233101.4
45044.51712
806356.58
9233149.2
10
45092.45045
806341.96
9233197.1
11
45202.85045
806327.34
9233244.9
12
45185.05045
806312.72
9233292.7
13
45152.78378
806298.1
9233340.5
14
45169.71712
806428
9233073
15
45085.35045
806416
9233122
16
45066.01712
806394
9233160
17
45070.45045
806389
9233211
18
45189.55045
806373
9233262
19
45211.35045
806358
9233306
20
45146.71712
806346
9233355
21
45151.31712
806494
9233071
22
45079.51712
806470
9233142
23
45037.65045
806453
9233177
24
45064.45045
806442
9233231
25
45246.18378
806422.97
9233274.1
26
45172.05045
806408.35
9233321.9
27
45091.85045
806393.73
9233369.7
28
45242.98378
806528
9233071
29
45017.41712
806529
9233134
30
44814.58378
806505
9233202
31
45054.98378
806488
9233244
32
45281.11712
806466
9233282
33
45117.81712
24
e.
806459
9233329
34
45126.85045
806442
9233387
35
45112.81712
806320
9233103
base
45181.18378
f.
Anomali magnet
Maka setelah didapatkan semua koreksi, nilai anomaly magnetnya.
Setelah itu, nilai anomali magnetik ini dipetakan agar kita dapat melihat
keadaan anomali seluruh titik lokasi pengukuran. Nilai anomali magnetik ini
adalah campuran antara anomali regional dan residual sehingga informasi
mengenai bagian yang dalam dan dangkal masih tergabung.
Tabel Anomali Magnet
Posisi
Stasiu
Anomali
Bujur (y)
Magnet
806338
9233111
base
388.4171
Lintang
(x)
806338
9233038.8
363.4171
806323.38
9233086.8
406.9171
806308.71
9233134.6
345.0505
806294.42
9233230.2
329.1505
806279.53
9233230.3
319.8505
806266
9233277
282.3171
25
g.
806246
9233326
213.7505
806385.82
9233053.6
204.4171
806371.2
9233101.4
217.6171
806356.58
9233149.2
10
265.5505
806341.96
9233197.1
11
375.9505
806327.34
9233244.9
12
358.1505
806312.72
9233292.7
13
325.8838
806298.1
9233340.5
14
342.8171
806428
9233073
15
258.4505
806416
9233122
16
239.1171
806394
9233160
17
243.5505
806389
9233211
18
362.6505
806373
9233262
19
384.4505
806358
9233306
20
319.8171
806346
9233355
21
324.4171
806494
9233071
22
252.6171
806470
9233142
23
210.7505
806453
9233177
24
237.5505
806442
9233231
25
419.2838
806422.97
9233274.1
26
345.1505
806408.35
9233321.9
27
264.9505
806393.73
9233369.7
28
416.0838
806528
9233071
29
190.5171
806529
9233134
30
-12.3162
806505
9233202
31
228.0838
806488
9233244
32
454.2171
806466
9233282
33
290.9171
806459
9233329
34
299.9505
806442
9233387
35
285.9171
806320
9233103
base
354.2838
Penge-plot-an Peta
Kemudian, setelah kita lakukan semua koreksi dan didapatkan harga
anomaly magnetiknya, kita akan melakukan proses pengangkatan ke atas dan
proses reduksi ke kutub atau reduksi ke ekuator, sesuai dengan kebutuhan kita
saja.
26
Lalu setelah kita grid nilai anomaly magnetnya (z) dengan metode
krigging dan kemudian diproses dalam software Surfer 10, didapatkan hasil
peta berbentuk seperti gambar 1 (Bab IV)
Lalu, dengan bantuan menu GX Magmap, maka kita akan melakukan
filtering kontinuasi ke atas dan RTP atau RTE dengan satu persatu. Dengan
ketentuan :
Langkah pertama
Grid anomaly magnet (z) yang telah kita buat akan kita grid kembali
dengan metode multistep expansion
Langkah kedua
27
Kemudian, hasil grid dari langkah pertama akan kita proses dengan
Fast Fourier Transform sehingga data yang tadinya berdomain spasial
diubah menjadi domain frekuensi.
Langkah ketiga
Lalu, dengan bantuan magmap, kita tentukan metode apa yang akan
kita pakai untuk memfilter peta anomaly magnet z tersebut. Disini
saya memilih pengangkatan keatas dan reduce to pole, karena hasil
tendensi yang dihasilkan lebih smooth dan lebih detail. Juga arah
polarisasi dari kutubnya terlihat jelas mengarah kemana.
Langkah keempat
Memetakan hasil langkah pertama sampai ketiga
Setelah kita lakukan keempat step tersebut maka kita dapatkanlah hasil
peta anomaly magnet setelah kita lakukan kontinuasi keatas dan juga reduce
to pole, ternyata hasilnya seperti gambar 2 (Bab IV)
Kemudian, peta anomaly yang telah diangkat keatas dan di reduce to
pole kita slice dengan penampang seperti di Gambar 2, sehingga didapatkan
data seperti berikut
28
Kemudian data anomaly yang berupa nilai anomali magnetik dan jarak
lintasan pada peta kontur yang telah dibuat, ini merupakan data masukan
untuk
29
BAB V
HASIL DAN INTERPRETASI
Dalam praktikum 20 September 2014 yang bertempat di Arboretum UNPAD,
merupakan suatu kawasan tempat yang topograinya tidak rata dan agak sedikit
menurun. Dalam penelitian metode geomagnet, dilakukan untuk mengetahui nilai
suseptibilitas batuan yang kemudian dapat ditentukan jenis batuannya melalui
suseptibilitasnya.
30
Pada tahap ini dilakukan interpretasi data dari model yang telah kita buat. Interpretasi
data dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1.
Interpretasi kualitatif
Interpretasi ini didasarkan pada analisa peta kontur anomali magnetik
local yang telah diolah dan dilakukan filtering sebelumnya. Interpretasi ini
bertujuan untuk menduga ada tidaknya benda penyebab anomali dan untuk
melokalisir daerah yang mempunyai anomali.
Gambar 1. Peta anomaly magnet total
kutub)
31
2.
Interpretasi Kuantitatif
Interpretasi ini dilakukan dengan bantuan program gravmag, karena
hasil dari Gravmag berupa suseptibilitas suatu batuan. Interpretasi ini
bertujuan untuk menentukan bentuk atau model dan kedalaman benda anomali
atau struktur geologi melalui pemodelan matematis.
Disini nilai suseptibilitas magnetic yang saya pakai adalah 0.001 untuk
badan 3 dan 2, juga 0.1 untuk badan 4. Latitude rata rata yang dipakai dalam
kordinat geodetik adalah 171, dan azimuth rata rata yang dipakai adalah rata
rata dari deklinasi sebesar 0,83.
Terlihat pada di wilayah arboretum yang merupakan wilayah tanah
kering dan persawahan, diisi dominan oleh alluvial ( Range suseptibilitas
berkisar 1,25x10-3 hingga 10-1 cgs), dan diisi oleh tanah kering pada bagian
atasnya ( Range suseptibilitas berkisar 10-2 hingga 10-1 cgs).
Dari penampang yang telah dibuat diatas, dapat kita golongkan pula
bahwa supsetibilitas dari bahan atau batuan yang terkandung adalah termasuk
golongan diamagnetic. Bahan diamagnetisme dalah bahan yang resultan
medan magnet atomis masing-masing atom atau molekulnya nol, tetapi orbit
dan spinnya tidak nol. Bahan diamagnetik tidak mempunyai momen dipol
magnet permanen. Jika bahan diamagnetik diberi medan magnet luar, maka
elektron-elektron dalam atom akan berubah gerakannya sedemikian hingga
menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya berlawanan.
Lebih spesifik lagi, penampang yang menunjukkan harga 0.001 cgs,
merupakan klasifikasi dari batuan sedimen, yaitu Alluvium. Batuan sedimen,
biasanya mempunyai jangkauan susceptibilitas seperti diatas.
Dari gambar terlihat bahwa lapisan yang paling dahulu muncul adalah
lapisan alluvial, yang kemudian lapisan tersebut tererosi dan terjadi sedimen
alluvial lainnya. Lalu, lapisan alluvial ini tererosi kembali dan terjadi sedimen
tanah soil disebelah kanan.
KESIMPULAN
Kesimpulan Praktikum
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan di Arboretum UNPAD pada 20
September 2014, maka dapat ditarik kesimpulan
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA