Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai
Refrigerasi Siklus Udara.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan
tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca
untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita sekalian.
Penuli
s
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................... i
DAFTAR ISI ......................................................... ii
BAB 1 Pendahuluan ............................................ 1
A. Latar belakang ............................................ 1
B. Tujuan penulisan ......................................... 2
BAB 2 Isi ............................................................ 3
A. Pengantar Sistem Refrigerasi ....................... 3
B. Siklus Refrigerasi ........................................ 5
C. Sistem Refrigerasi Siklus Udara ................... 6
D.Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Siklus Udara . 10
E. Siklus-Siklus Udara Standart ........................ 14
F. Penggunaaan Sistem Siklus Udara Sebagai Sistem
AC Mobil Pada Kendaraan Penumpang .......... 24
BAB 3 Penutup ................................................... 27
A. Kesimpulan ................................................. 27
B. Saran .......................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................... 28
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada jaman modern ini manusia berusaha supaya segala sesuatu
dapat dilakukan dengan mudah dan cepat tanpa hambatan. Oleh karena
itu, penemuan-penemuan baru dibidang teknologi yang dapat
mempermudah kehidupan manusia yang sekarang banyak diminati.
Sekarang ini banyak peralatan atau mesin yang memiliki
kemampuan sangat baik, dari segi operasionalnya sangatlah efisiensi
sehingga tidak banyak memakan waktu dan tempat.
Teknologi dibidang refrigerasi dan air conditioning merupakan
teknologi yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia pada
masa sekarang. Oleh karena itu teknologi Refrigerasi adalah pilihan
yang paling tepat karena Refrigerasi mempunyai fungsi utama yaitu
kenyamanan dan perlindungan.
Refrigerasi adalah suatu sistem yang memungkinkan untuk
mengatur suhu sampai mencapai suhu dibawah suhu lingkungan.
Penggunaan refrigerasi sangat dikenal pada sistem pendingin udara
pada bangunan, transportasi, dan pengawetan suatu bahan makanan
dan minuman. Penggunaan refrigerasi juga dapat ditemukan pada
pabrik skala besar, contohnya, proses dehidrasi gas, aplikasi pada
industri petroleum seperti pemurnian minyak pelumas, reaksi suhu
rendah, dan proses pemisahan hidrokarbon yang mudah menguap.
Refrigerasi juga merupakan metode pengkondisian temperatur
ruangan agar tetap berada dibawah temperatur lingkungan. Karena
temperatur ruangan yang terkondisi tersebut selalu berada dibawah
temperatur lingkungan, maka ruangan akan menjadi dingin, sehingga
refrigerasi dapat juga disebut dengan metode pendinginan.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan Makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Cara Kerja Refrigerasi Siklus Udara
2. Untuk mengetahui Penerapan pada Refrigerasi Siklus Udara
3. Untuk mengetahui Jenis jenis Sistem Refrigerasi Siklus Udara
BAB II
ISI
A. Pengantar Sistem Refrigerasi
Salah satu aspek yang paling penting dari rekayasa lingkungan termal
adalah refrigerasi. Refrigerasi merupakan suatu proses penarikan
panas/ kalor dari suatu benda/ ruangan sehingga temperatur
tenda/ruangan tersebut lebih rendah dari temperatur lingkungannya.
Sesuai dengan konsep kekekalan energi, panas tidak dapat
dimusnahkan, tetapi dapat dipindahkan ke suatu bahan/benda lain yang
akan menyerap kalor. Jadi refrigerasi akan selalu berhubungan dengan
proses-proses aliran panas dan proses-proses perpindahan panas.
Untuk mempelajari refrigerasi dengan baik, dibutuhkan pengetahuan
tentang bahan dan energi, temperatur, tekanan, panas dan akibatakibatnya serta subyek-subyek yang lain yang berhubungan dengan
fungsi dari suatu sistem refrigerasi, terutama termodinamika dan
perpindahan panas.
Sistem refrigerasi pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Sistem refrigerasi mekanik, dimana akan ditemui adanya mesinmesin penggerak/dan alat mekanik lain, berikut yang termasuk dalam
sistem refrigerasi mekanik adalah:
a) Refrigerasi sistem kompresi uap.
b) Refrigerasi siklus udara.
c) Refrigerasi temperatur ultra rendah/ Kriogenik.
d) Refrigerasi siklus sterling.
2. Sistem refrigerasi non mekanik, dimana tanpa menggunakan mesinmesin penggerak dan alat mekanik lain. Berikut yang termasuk sistem
refrigerasi non mekanik adalah sebagai berikut:
a) Refrigerasi thermoelektrik.
b) Refrigerasi absorbsi.
c) Refrigerasi steam jet.
d) Refrigerasi magnetic.
e) Heat pipe.
Penerapan-penerapan refrigerasi pada dasarnya hampir meliputi
seluruh aspek kehidupan kita sehari-hari. Industri refrigerasi dan tata
udara berkembang pesat dan bervariasi. Salah satu penggunaan dasar
dari refrigerasi adalah pembuatan es. Saat ini refrigerasi sangat
penting artinya dalam bidang produksi, pengolahan dan distribusi
makanan, juga untuk mencapai kegiatan industri yang efesien baik alat
dan hasil yang produksi maupum para sumber daya manusianya yang
bekerja lebih efektif.
Pada dasarnya, penerapan refrigerasi dibagi dalam 5 kelompok bidang
yaitu:
1) Refrigerasi Domestik.
Refrigerasi domestik memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dari
yang lain, dimana yang utama akan dipelajari tentang penggunaan
lemari es dan freezer di rumah tangga. Tetapi bagaimanapun juga
karena unit-unit pelayanannya sangat luas, refrigerasi domestik
mewakili suatu bagian dari industri refrigerasi. Unit domestik biasanya
berbentuk kecil, yang mempunyai daya antara 35 W sampai 375 W dan
dari jenis kompresor hermetic, walaupun pada saat ini sudah mulai
dikembangkan dengan menggunakan system lain selai kompresi uap.
2) Refrigerasi Industri/Komersial.
Refrigerasi industri sering dikacaukan dengan Refrigerasi komersil
karena pembagian antara ke dua bidang tersebut tidak jelas. Tetapi
sebagai gambaran umum, biasanya Refrigerasi industri lebih besar dari
pada Refrigerasi komersil dan membutuhkan seorang atau lebih yang
benar-benar ahli untuk dapat mengoperasikannya, sebagai contoh
misalnya pabrik es, pabrik pengepakan makanan yang besar
(daging,ikan,ayam,makanan beku dll), pabrik susu, pabrik bir, pabrik
anggur, pabrik minyak, dan berbagai industry lain seperti industry
penyulingan minyak, industry kimia, industry semen,pabrik karet,
bahkan industry kontruksi sipil/bangunan, industry tekstil, pabrik
kertas, industry logam dan lain-lain.
3) Refrigerasi Transportasi.
Sesuai dengan namanya, system ini mempelajari Refrigerasi yang
digunakan pada bidang transportasi seperti kapal, truk, kereta api,
pesawat terbang baik untuk jarak jauh maupun untuk pengiriman local
dan lain-lain.
4) Sistem Refrigerasi Kompresi Uap Sederhana.
Sistem kompresi uap merupakan dasar system refrigerasi yang
terbanyak digunakan, dengan komponen utamanya adalah kompresor,
kondensor, alat ekspansi (Throttling Device), dan evaporator.
B. Siklus Refrigerasi
Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang mentransfer kalor dari media
bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi dengan
menggunakan kerja dari luar sistem. Secara prinsip merupakan
kebalikan dari siklus mesin kalor (heat engine).Dilihat dari tujuannya
maka alat dengan siklus refrigerasi dibagi menjadi dua yaitu :
1. Refrigerator yang berfungsi untuk mendinginkan media
2. heat pump yang berfungsi untuk memanaskan media.
Ilustrasi tentang refrigerator dan heat pump dapat dilihat pada gambar
di bawah :
Siklus
terdiri dari langkah langkah :
AB = udara panas dikompressi secara isentropis
BC = Udara panas membuang panasnya pada tekanan konstan P2 ke
lingkungan
CD = Udara dikembalikan ke keadaan awalnya melalui proses ekspansi
pada mesin ekspansi. Selain terjadi penurunan tekanan dari P2 ke P1,
juga dihasilkan sejumlah energi Wekspansi. Energi ekspansi,
Wekspansi, ini digunakan untuk sebagian kerja kompressi AB,
kekurangan daya kompressi diperoleh dari Weksternal.
DA = Udara dingin menyerap panas dari ruangan rendah (refrigerator).
Misal : m = kecepatan aliran refrigerant udara.
Panas diserap pada ruangan temperatur rendah (refrigerator), Q2
Q2 = m Cp (TA-TD)
Panas dibuang pada ruangan temperatur tinggi (cooler), Q 1
Q1 = m Cp (TB-TC)
Refrigerasi Siklus Udara
Co
ntoh Kasus Situs Refrigerasi Udara :
Suatu mesin pendingin menggunakan siklus Bell-Coleman, udara
keluar ruang pendingin (refrigerator) pada tekanan 1 kg/cm 2, 10C, lalu
dikompressi
sehingga
tekanannya
menjadi
5
kg/cm2.
Udara
terkompressi ini didinginkan pada tekanan tetap sampai temperatur
25C di dalam cooler. Udara keluar cooler diekspansikan sampai ke
tekanan ruang pendingin 1 kg/cm2.
Pertanyaan : Nyatakan COP teoritis dan efek refrigerasi / kg udara
secara teoritis.
Asumsi : Proses kompressi dan ekspansi berlangsung secara isentropis.
= 1,41 Cp = 0,241 kkal / kg C
TA = 10 C = 283K
TC = 25 C = 298K
Dari persamaan : (TC/TD) = (TB/TA) = (P2/P1) (-1)/
= (5/1) (1,41 1)/1,41
(TB/TA) = 1,597
Refrigerasi Siklus Udara
TB = 452 K
Dari persaman : (TC/TD) = 1,597
TD = 187 K
Efek refrigasi /Kg udara = Q2
Q2
= m Cp (TA TD)
= 1 Kg (0,241) kkal/kg C (283 187) C
Q2
= 23,14 kkal/kg udara
panas dilepas pada cooler/kg udara = Q1
Q1
TA = 10 C = 283K
TC = 25 C = 298K
Dari persamaan : (TC/TD) = (TB/TA) = (P2/P1) (-1)/
= (5/1) (1,41 1)/1,41
(TB/TA) = 1,597
TB = 452 K
Dari persaman : (TC/TD) = 1,597
TD = 187 K
Efek refrigerasi /Kg udara = Q2
Q2
= m Cp (TA TD)
= 1 Kg (0,241)kkal/kg C (283 187) C
Q2
= 23,14 kkal/kg udara
panas dilepas pada cooler/kg udara = Q1
Q1
Siklus refrigerasi udara ini disebut juga dengan siklus BellColeman, pertama sekali digunakan sebagai dasar siklus mesin
pendingin pada kapal laut yang mengangkut daging beku. Siklus
pendingin ini sudah tidak memadai lagi karena kandungan uap air yang
terdapat pada udara akan membeku selama proses ekspansi, sehingga
membentuk batu es dan dapat menyumbat katup ekspansi.
Kelebihan sistem ini dibandingkan dengan sistem refrigerasi
kompresi uap adalah udara sebagai refrigeran sangat mudah didapat,
tersedia dalam jumlah yang banyak, tidak menimbulkan masalah
lingkungan dan lebih aman. Saat ini, karena pertimbangan teknis,
sistem refrigerasi siklus udara baru diaplikasikan pada sistem
pengkondisian udara untuk pesawat terbang, sedangkan untuk mobil
dan kendaraan darat lainnya, masih mengandalkan sistem refrigerasi
kompresi uap.
10
Sistem sederhana
(Sumber: Arora, 1981:292)
11
12
13
W p2 V2 p1V1 mR T2 T1
12
1
k
1 k
dimana :
-
W12
m : masa gas
T2, T1
14
14
Q23 m u 3 u 2
dimana :
-
Q23
panas
spesifik
konstan,
persamaan
mcv T3 T2 . 4
ini
juga
T3
W p4 V4 p3 V31 mR T4
34
1
k
1 k
dimana :
-
W34
T3, T4
Perpindahan panas dari proses yang sama adalah nol (reversible dan
adiabatic). Penambahan panas (tanpa batasan kerja), diberikan sebagai
berikut :
Q23 m u 3 u 2
dimana :
-
Q23
u3, u2
15
Untu
k
menjadi Q23
panas
spesifik
konstan,
Kerja ekspansi 3 ke
mcv T3 T2 . 4
persamaan
Ini
dari siklus
Otto
Jug
a
T3
W p4 V4 p3 V31 mR T4
34
1
k
1 k
dimana :
-
W34
T3, T4
Perpindahan panas Q34 juga tidak ada (zero). Proses diakhiri dengan
pembuangan panas sejajar dengan pemasukan panas pada kondisi
volume konstan. Proses akhir, pengeluaran panas sejajar dengan
pemasukan panas pada volume konstan dinyatakan sebagai :
Q41 m u1 u 4
dimana :
-
Q41
V1 V4 , ternyata rasio
V V volume
2
effective
pressure
(MEP)
atau
tekanan
efektif
rata-rata
MEP
cycle
V V
2
16
dala
m
W
cycle
23
disederhanakan menjadi
:
cv T4
cycle
Q
23
T1
T1
1
1
cv T3 T2
1
T2 r k 1
merupakan
model
idealisasi
dari
sebuah
proses
2.
3.
4.
Ekspansi
piston
reversible
16
W p2 V2 p1V1 mR T2 T1
1
k
1 k
12
dimana :
-
W12
m : masa gas
T2, T1
Q23 m h 3 h 2
dimana :
-
Q23
p3
W p4 V4 V3
34
1 k
T3
mR T4
1
k
dimana :
-
W34
18
T3, T4
18
m u1
Q
41
Q
41
panas
pada
dinyataka
volume konstan n
sebagai
pana
s
u 4 dan untuk
spesif
k
konstan menjadi
langkah
V volume
2
ukuran
V V
1
dari kerja tidak berguna (tidak efektif) dari siklus tersebut. Efisiensi
thermal
( ) diberikan sebagai
Wcycle
Q
23
cycle
cv T4 T1
1
cp T3 T2 .
(9)
Parameter lain yang dipakai dalam siklus diesel adalah cutoff ratio
23
V3
V2
19
berlanjut
selama
ekspansi
piston.
Adapun
sebagai berikut
20
diagramnya
W p2 V2 p1V1 mR T2 T1
12
1
k
1 k
Transfer panas untuk proses yang sama adalah nol (reversible dan
adiabatic), pemasukan panas, dinyatakan sebagai volume konstan :
Q23 mu3 u2
Untuk
tekanan
Kerja
dari
3 ke 4
V3 .
p3 V4
panas
Untuk
menjadi
Q24
W45
p4
p5 V5 V4
1 k
mR
T4
T5
1
k
m u1 u5
Q51
didasarkan
pada :
langkah langkah piston selama kompresi
r V1
V2
(MEP) didefenisikan sebagai kerja siklus dibagi dengan perubahan
dinyatakan sebagai MEP W
maksimu pada
cycle
m
volume
yang
,
akhirnya efisiensi termal dapat diberikan
sebagai
21
V1 V 2
cycle
23
, untuk
panas
T1
1 c v T3 T2 cp T4
T3
21
pembakaran),
tenaga
dan
turbin
penukar
adiabatic
panas
reversible
tekanan
rendah
untuk
untuk
h2
pemasuka
n
panas,
W
Adiabatic
m h
Q41 1
h4
W
cycle
23
Q23
turbin
mh3
mh3
h4
,
.
trubin
Untuk reversibel
dan
untu
k
pana
pengeluaran s
23
Q41
23
22
da
n
23
Compressed Air
3
kompresor
Heat
Exchanger
4
2
Turbin
Ambient Air
Cooling Air
P1, T 1
Kabin
komponen
sistem
bertujuan
untuk
menentukan
24
24
1. Kompresor
Kompresor berfungsi menaikkan tekanan udara lingkungan sampai
tekanan
tertentu
sesuai
dengan
kapasitas
pendinginan
yang
ini
dikompresi
berfungsi
sampai
menurunkan
mendekati
temperatur
temperatur
udara
udara
setelah
lingkungan.
kalor
tergantung
pada
jenis
dan
ukurannya.
Selain
sisi
udara
dingin
juga
merupakan
parameter
yang
harus
berfungsi
mengekspansikan
udara
setelah
diturunkan
25
25
4. Kipas penghisap
Kipas berfungsi mengalirkan udara pendingin melalui penukar kalor.
Spesifikasinya dipilih agar dapat mengatasi tahanan aliran dalam
saluran dan penukar kalor pada laju aliran tertentu.
Dalam
mendesain
AC
mobil
untuk
kendaraan
penumpang,
beban
pendinginan
yang
dibutuhkan
serta
kemampuan
26
BAB 3
PENUTUP
A.
-
Kesimpulan
B.
Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com ( refrigerasi siklus udara PDF )
Bett, Rowluism [dan] Saville. Thermodynamics for chemical engineers.
London : The Artlone Press, [s.a]
http://www.slideshare.net/nasihatbunda/sistem-refrigerasi
http://team-sekard.blogspot.com/2012/03/sistem-refrigerasi.html
Arora, C.P., 1981, Refrigeration and Air Conditioning, McGraw-Hill Book
Co-Singapore
28