Вы находитесь на странице: 1из 31

PERHITUNGAN DENGAN METODA

MATRIK KEKAKUAN
DASAR TEORI
Dalam menentukan momen pada struktur secara garis besar dapat dikelompokan

menjadi dua yaitu dengan metoda kekakuan (stiffnes method) dan metode fleksibilitas
(flexiblelity method), dari kedua metoda tersebut dapat digambarkna sebagai berikut :

D
A
Gambar 1

Dari gambar diatas terlihat bahwa pegas yang dibebani aksi A akan mengalami perpindahan
D sebesar satu-satuan, sehingga dapat dihubungkan antara aksi A, perpindahan D, dan

kekakuan pegas S yang merupakan nilai beban A yang dibutuhkan untuk menimbulkan
perpindahan satu-satuan dan dapat dituliskan dalam persamaan berikut :
[A] = [S] [D]
Bila kita menggunakan persamaan fleksibilitas

[D] = [F] [A]

Maka S merupakan kebalikan (invers) dari F (Fleksibilitas)


F = 1/S = S-1
S = 1/F = F-1

Tapi yang akan dibahas di sini adalah dengan menggunakan metode kekakuan menggunakan
analisa matrik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan dalam metode Matrik Kekakuan :
1. Derajat ketidaktentuan kinematisharus ditentukan, yaitu konstruksi dimisalkan tertentu

secara kinematis dengan menganggap semua titik ikat terjepit sempurna dan tidak
mengalami pergeseran (translasi) maupun rotasi.

2. Pada setiap titik ikat terjadi deformasi sebesar satu satuan. Kemudian menentukan
besarnya gaya yang menyebabkan deformasi sebesar satu satuan.

3. Untuk menentukan besar reaksiyang terjadi pada masing-masing elemen, digunakan


persamaan keseimbangan pada setiap titik ikat.

LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN :
1. Menentukan besarnya MOMEN pada Struktur akibat beban (ADL), yaitu
merupakan aksi pada struktur terkekang yang selaras dengan perpindahan. Besarnya

ADL pada suatu titik kumpul adalah merupakan penjumlahan FEM dari ujung-ujung
batang pada titik kumpul tersebut. Besarnya FEM dapat dilihat pada lampiran 2.

Kemudian menentukan gaya yang menimbulkan pergeseran (AD) yaitu merupakan


aksi pada struktur semula yang selaras dengan perpindahan.

2. Menentukan momen pada struktur akibat deformasi (S) yaitu merupakan aksi
pada struktur terkekang yang selaras dengan perpindahan yang tidak diketahui dan
diakibatkan oleh satu Satuan perpindahan yang sama, dari parameter-parameter
tersebut dapat ditentukan besarnya deformasi yang terjadi pada struktur akibat beban
(D). Untuk memudahkan dalam pembentukan matrik kekakuan S dapat dilukiskan
diagram kontruksi, beban dan reaksi yang terjadi.

3. Menentukan momen pada ujung2 elemen akibat deformasi (AMD), selanjutnya


momen akhir pada ujung2 elemen (AM) dapat ditentukan.

4. Menentukan pula besarnya reaksi tumpuan akhir pada struktur (As) dengan
menentukan terlebih dahulu reaksi tumpuan pada struktur akibat beban (ASL) dan
reaksi tumpuan pada struktur akibat deformasi (ASD).

Cara penyusunan matrik akibat deformasi S, besarnya bentuk deformasi akibat beban dapat
dilihat pada lampiran 2. Berikut ini contoh penyusunan matrik S
1. Portal tanpa goyangan
q t/m

EI
EI

EI

Gambar 3.2

Menentukan AD
1

2
M12

A
Gambar 3.3

M21

ADL =

Pada potongan 1,yaitu jepit pada titik 1 dilepas jadi titik 1 dan titik 2 masih terjepit sehinnga
akan terjadi rotasi sebesar S11=8EI/I dan pada titik 2 S12=2EI/L

Pada potongan 2,yaitu pada titik 1 masih tetap terjepit ,sedangkan titik 2dilepas sehingga
akan terjadi rotasi sebesar S21=2EI/L dan pada titik 2 S22=8EI/L
Cara penulisan matrik S

S=

11
21

12
22

S=

8EI/L 2EI/L
2EI/L 8EI/L

2.Portal dengan goyangan


Menentukan A dan A

AD-ADL =

12 1
2 21

Menentukan matrik kekakuan S

Potongan 2

Potongan 1

24EI/L2

6EI/L2

6EI/L2

6EI/L2

Potongan 3

2EI/L

4EI/L

6EI/L2

6EI/L2

6EI/L2

4EI/L

2EI/L

4EI/L
4EI/L

2EI/L

Gambar 3.6

Pada portal dengan pergeseran langkah-langkah penyusunan matrik S seperti diatas tapi
dengan memperhitungkan gaya penyebab translasi.

Pada potongan 1 : S11=12EI/L3 + 12EI/L3 karena ada dua kolom yang mengalami translasi

masing-masing 12 EI/L3 selain itu juga terjadi gaya penyebab rotasi sebesar S12=6 EI/L2
S13=6 EI/L2

Pada potongan 2 : dengan melepas jepit di titik 1 akan terjadi gaya penyebab translasi sebesar
S21=6 EI/L2 dan rotasi pada titik 1 sebesar S22=8 EI/L dan pada titik 2 sebesar S23=2 EI/L

Pada potongan 3 : dengan melepas jepit pada titik 2 sehingga akan terjadi gaya penyebab

translasi sebesar S31=6 EI/L2 dan rotasi pada titik 1 sebesar S32=2EI/L dan pada titik 2
S33=8EI/L.

S=
[

11
21
31

] =[

12
22
32

13
23
33

] + [ ]*[ ]

24 6L
S = EI/L 6L 8L
6L 2L
[ ] =[ ]

6L
2L
8L

(LANGKAH 3) Menentukan momen pada ujung2 elemen akibat deformasi (AMD),


selanjutnya momen akhir pada ujung2 elemen (AM) dapat ditentukan

]=[

]*[ ] + [

Penyusunan matrik AMD dapat dilihat pada deformasi struktur akibat beban seperti pada

gambar 3.6 Sesuai gambar tersebut ada 6 ujung batang dan 3 derajad kebebasan, jadi matrik
AMD berordo 6 x 3

AMD =

AMD 11
AMD 21
AMD 31
AMD 41
AMD 51
AMD 61

AMD 12
AMD 22
AMD 32
AMD 42
AMD 52
AMD 62

AMD 13
AMD 23
AMD 33
AMD 43
AMD 53
AMD 63

AMD =

6EI/L2
6EI/L2
0
0
6EI/L2
6EI/L2

2EI/L
4EI/L
4EI/L
2EI/L
0
0

0
0
2EI/L
4EI/L
4EI/L
4EI/L

(LANGKAH 4) Menentukan pula besarnya reaksi tumpuan akhir pada struktur (As)
dengan menentukan terlebih dahulu reaksi tumpuan pada struktur akibat beban (A SL) dan
reaksi tumpuan pada struktur akibat deformasi (ASD).
[AS] = [ASD]*[D]+[ASL]

3.2. CONTOH SOAL :


1. Suatu portal sederhana dengan perletakan jepit pada A dan B. panjang kolom dan balok
sama seperti terlihat pada gambar dibawah

Penyelesaian :
Menentukan FEM
-M21 = M12 = 1/12.q.l2 = 1/12.4.22 = 1.33333 tm
Menentukan [AD ADL]
1.33333
[AD ADL] =
1.33333
Menentukan matrik kekakuan S
Pot1

4EI/L

2EI/L

Pot 2.
4EI/L

4E/L

2EI/L

2EI/L

4EI/L

2EI/L

Gambar 3.8

Pada gambar 1 dapat ditentukan

S11=8EI/L

S12=2EI/L

Pada gambar 2 dapat ditentukan

S21= 2E/L

S22= 8E/L

Jadi S = EI/L

8
2

2
8

[AD] = [ADL] + [S]*[D]


1
=
2 (

)( ) ( )( )

L/EI

0.22222
1
= L/EI
0.22222
2

8
2

2 1.33333
8
1.3333

Seperti pada soal L=2m dan hanya beban merata sebesar 4 t/m jadi disini hanya terjadi
deformasi rotasi sebesar D1 = -0.44444/EI dan D2 = 0.44444/EI
Menentukan momen akhir pada struktur
Menentukan AMD dari gambar 1 dan 2

2 0

AMD = EI / L

4 0

4 2
2 4

AML =

0 4
0 2

AMA1

0
AM1A
0
AM12
1.33333
=
+ EI
1.33333
AM21
0
AM2B
0
AMB2

0
1.33333tm

1.33333tm
0
0

0.44444

1 0
2 0

2 1
1 2
0 2
0 1

*1/EI

0.44444
0.44444

0.88888

0.88889

0.88889

0.88889
0.44444

2. Portal dengan goyangan

Gambar 3.9

Penyelesaian
Menentukan FEM
-M21= M12= 1/12 q l2 = 1/12 4 22 = 1.33333 tm
Menentukan [AD ADL]
[AD ADL] =

2
-1.33333
1.33333

Menentukan matrik kekakuan S

3 1.5 1.5
S = EI 1.5 4
1
1.5 1
4
0.4762
D = 1/EI 0.1429
0.1429

0.1429
0.3095
0.0238

0.4762
S-1 = 1/EI 0.1429
0.1429

0.1429
2
0.0238 * 1.33333
0,3095
1.33333

0.1429
0.3095
0.0238

0.1429
0.0238
0,3095

0.9524
0.7302
0.1586

1/EI

Jadi pada titik 1 dan 2 terjadi translasi sebesar 0.9524/EI ke arah kanan dan dititik 1 juga
terjadi rotasi sebesar -0.7302/EI serta dititik 2 terjadi rotasi sebesar 0.1586/EI.

Selanjutnya dapat dihitung momen akhir pada struktur dengan terlebih dahulu menentukan
AMD dan AML.

Menentukan AMD dan AML.


AMD = EI 1.5

AML =

1.5

1.33333 tm

-1.33333 tm

1.5

1.5

Perhitungan momen akhir


AM =

EI

1.5

1.5

-0.7302

-0.0318 tm

0.1586

0.0315 tm

-1.33333

-1.7458 tm

1.5

1.7458 tm

1.5

1.5872 tm

0
1.33333

1/EI

0.9524

0.6984 tm

3. Portal dengan pergoyangan dan perletakan sendi


Suatu portal salah satu kolomnya jepit dan yang lainnya sendi dengan kekakuan
seperti pada gambar dengan beban merata pada semua tingkat sebesar q = 2 t/m.

Gambar 3.11
Penyelesaian :
Menentukan FEM

-FEM21 = FEM12 = - FEM32 = FEM23 = 1/12 q L2

= 1/12 * 2 * 82 = 10.6667 TM

-FEM65 = FEM56 = - FEM54 = FEM45 = 1/12 q L2 + Pab2 / L2

= 1/12 * 2 * 82 + 1 * 4 * 42 / 82 = 11.6667 tm

Gambar 3.12

[ AD ADL ] =

2
3
10.6667
0
10.6667
11.6667
0
11.6667
0
0

Pot 1

36*1.5EI/43=0.8438

6*1.5EI/42=0.5625

72*1.5EI/43
=1.6875

0.5625
0.5625

0.5625

0.5625

0.5625

0.5625

0.5625

0.5625

6*1.5EI/42=0.5625

0.5625

0.5625

Pot 2
36*1.5EI/43=0.8438
0.5625

6*1.5EI/42=0.5625

36*1.5EI/43
=0.8438

0.5625

0.5625

0.5625

0.5625

Pot 7

0.75

6*1.5EI/42

4*1.5EI/4 = 1.5

= 0.5625

0.25

4EI/8 = 0.5
4*EI/8 = 0.5
4*1.5EI/4 = 1.5

2EI/8 = 0.25

0.75

Pot 8

6*1.5EI/4

0.75

= 0.5625

4*EI/8 = 0.5

0.25

4*1.5EI/4 = 1.5

4*1.5EI/4 = 1.5
0.75

Matrik kekakuan [S]


S=

1.6875

-0.8438 -0.5625

-0.5625

-0.5625

0.0000 0.0000

0.0000 0.5625

0.5625

EI

-0.838

0.8438 0.5625

0.5625

0.5625

0.5625 0.5625

0.5625 0.0000

0.0000

-0.5625

0.5625 2.0000

0.2500

0.0000

0.7500 0.0000

0.0000 0.0000

0.0000

0.5625

0.5625 0.2500

2.5000

0.2500

0.0000 0.7500

0.0000 0.0000

0.0000

0.5625

0.5625 0.0000

0.2500

2.0000

0.0000 0.0000

0.7500 0.0000

0.0000

0.0000

0.5625 0.7500

0.0000

0.0000

3.5000 0.2500

0.0000 0.0000

0.0000

0.0000

0.5625 0.0000

0.7500

0.0000

0.2500 4.0000

0.2500 0.7500

0.0000

0.0000

0.5625 0.0000

0.0000

0.7500

0.0000 0.2500

3.5000 0.0000

0.7500

0.5625

0.0000 0.0000

0.0000

0.0000

0.0000 0.7500

0.0000 1.5000

0.0000

0.5625

0.0000 0.0000

0.0000

0.0000

0.0000 0.0000

0.7500 0.0000

1.5000

[D] = [S]-1*[AD-ADL]
Dengan operasi matrik invers maka [S]-1dapat di tentukan, sehingga D dapat dihitung, dan
dari hasil perkalian antara [S]-1dengan [AD-ADL] di dapat :
Nxl = 28.3076/EI

nx2 = 47.955 / EI

1 = 7.061

2 = -2,6424/EI

3 = 0.9916

4 = -9.2485/EI

5 = -3.9035

6 = -2.2764/EI

b = -8.6619/EI

c = -9.4757/EI

Menentukan [AMD]

Ada 10 batang dan 10 derajat kebebasan makamatrik [AMD] berorde 20x10


[AMD] = EI

0.

0.

0.5

0.25

0.

0.

0.

0.5

0.

0.

0.

0.

0.25
0.

0.5

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.5625 0.

-0.5625 0.5625
0.5625 0.

0.5625 0.

-0.5625 0.5625
0.5625 0.

0.

0.25

0.
0.

0.25

0.

0.
0.

0.

0.5

0.
0.

0.

0.
0.

0.5

0.25

0.5

0.

0.
0.
0

0.

0.

0.

0.

0.

1.5

0.

0.

0.
0.

0.

0.

0.

1.5

0.

0.75

0.

0.75

0.

1.5

0.

1.50

0.

0.5625 0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.75

-0.5625 0.5625

0.

0.5625 0.

-0.5625 0.5625

0.

0.

0.

0.
0

0.

0.75
1.5

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.75
1.5

0.

0.75

0.
0.

0.5

-0.5625 0.5625
-0.5625 0.5625

0.

0.

0.25

0.

0.

0.

0.25

0.

0.75

0.

0.
0

0.

0.

0.25

0.

0.

0.

0.5

1.5

0.

0.

0.

0.

0.
0.

0.

1.5

0.

0.

0.75

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.

0.
0

0.75
0.

0.

0.

0.

1.5

1.5

0.75

0.

0.

0.

0.75

0.

0.

0.

1.5

0.

Menentukan momen akhir pada struktur [


[

]= [

]+ [

] [ ]
12
6.4756
21 13.7532
23
9.5934
32 10.8315
45
6.0666
54 15.9306
56
9.1459
65 13.7808
4
8.9867
4
2.0503
=
41
8.1168
14
6.4762
5
0.00
3.5714
5
3.2146
52
4.1604
25
0.00
6
5.4017
6
8.3808
63
10.8318
36

10.6667
10.6667
10.6667
10.6667
11.6667
11.6667
11.6667
11.6667
0
0
]=
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

4.Portal dengan kolom miring


Dalam pengerjaan kolom miring ada dua cara yaitu dengan memisalkan displacement

sebesar satu satuan tegak lurus dengan kolom miring dan cara lainnya adalah dengan

memisalkan displacement sebesar satu satuan searah sumbu x global atau tegak lurus dengan
kolom tegak.

P=3T

2 E1

0.75L=3m

EI

2 E1

L=4m
Gambar 3.14

0.75L=3m

H = 4m

Cara 1
P sin

Gambar3.15
2.4
[ AD ADL ] = 0
0

P
P sin

MENENTUKAN MATRIK [S]


Pot 1

12EI(2a)/L3

12EI/R3

6EI(2a)/L2

6EI(2a)/L2
6EI/R2

6EI/R2
12EI/R3
12EI(2a)/L

6EI/R2

6EI/R2

Panjang kolom miring (R) = (32 + 42)1/2 = 5


Sin = 4/5 = 0.8 cos = 3/5 = 0.6

Tg = b/a b=a tg

=1

Sin = b/1 = b = 0.8


Cos = a/1 = a = 0.6

12EI/R3

12EI(2a)cos/L3

12EI(2a) /L3

12EI/R3

12EI(2a) /L3
12EI(2a)cos/L3

6EI/L2

4EI/L

2EI/L

6EI/R2

4EI/R

2EI/R

6EI/L2
pot 3
Gambar 3.16

Menentukanmatrik [S]

0.462
[S] = 0.21
0.21
E1

0.21
1.8
0.5

0.21
0.5
1.8

[AD] = [ADL] + [S] * [D]

2.3604
[S-1] = 0.2155
0.2155
1/E1

6EI/L2
5.66496
[D] = 0.5172
0.5172

0.2155
0.1475
0.6217

[D] = [S]-1 * [AD-ADL]

1/E1

0.2155
0.6217
0.1475

6EI/L2

6EIcos/L2

6EI/R2

6EIcos/L2

6EI/L2

4EI/L

2EI/L

6EI/R2

4EI/R

2EI/R

6EI/L2
pot 3

6EI/L2

6EIcos/L2

6EI/L2

6EIcos/L2

6EI/R2

Gambar 3.16

Menentukan matrik [S]

0.462
[S] = 0.21
0.21
E1

0.21
1.8
0.5

0.21
0.5
1.8

[AD] = [ADL] + [S] * [D]


5.66496
[D] = 0.5172
1/E1
0.5172
MENENTUKAN [AMD]

2.3604
[S-1] = 0.2155
0.2155
1/E1

0.2155
0.6217
0.1475

[D] = [S]-1 * [AD-ADL]

0.2155
0.1475
0.6217

0.24
0.24
0.45
[AMD] = EI
0.45
0.24
0.24

0.4
0.8
1.0
0.5
0
0

Cara 2

1
1.5665
1
1.7734
12
1.7734
=
21
1.7734
1.7734
2
1.5665
2

0
0
0.5
1.0
0.8
0.4

Pot 1

12EIb/R3

12EI
12EI(2a)/L3
6EI(2a)/L2
6EIb/R

6EIb/R2
12EIb/R3
12EI(2a)/L3

6EIb/R2

6EIb/R2

Panjang kolom miring (R) = (3 +4 )


2

Sin

= 4/5 = 0.8

tg

= 4/3 = 1.3333

tg

= 1/a

cos

6EI(2a)/L2

2 1/2

=1

=5

= 3/5 = 0.6

a = 1/tg

sin

= 1/b

b = 1/sin

= 1/0.8 = 1.25

cos

= a/b

a = b cos

= 1.25 x 0.6 = 0.75

{12EIb/R3}/sin

(12EI(2A)/L3)/tg

12EIb/R3

12EI(2a)/L3

12EI(2a)/L3

{12EIb/R3}/sin

{12EI(2a)/L3)/tg

12EIb/R3

6EI/L2
6EI/R2

2EI/L

4EI/L
4EI/L
4EI/R

2EI/R

6EI/L2

6EI/R2

6EI/L2

{6EI/R2}/sin

{6EI/L2}/tg

{6EI/L2}/tg

6EI/L2
6EI/L2

2EI/L

6EI/R2

4EI/R

4EI/L

2EI/R

6EI/L2

6EI/L2

{6EI/L2}/tg

6EI/L2

{6EI/R2}/sin
6EI/R2

{6EI/L2}/tg

0,7219
S = EI 0,26255
0.2625

0,2625
1,8
0,5

0,2625
0,5
1,8

1,5106
S-1 = 1/EI 0.1724
0.1724

0.1724
0.1475 *
0.6217

2.4
0 = 1/EI
0

0,1724
0.6217
0.1475

0.1724
0.1475
0.6217

[AD] = [ADL] + [S]*[D]


[D] = [S]-1 * [AD-ADL]
1,5106 0,1724
D = 1/EI 0.1724 0.6217
0.1724 0.1475

4.5318
0.5172
0.5172

MENENTUKAN [AMD]
0.30
0.30
[AMD] = EI 0.5625
0.5625
0.30
0.30

0.4
0.8
1.0
0.5
0
0

0
0
0.5
1.0
0.8
0.4

1.5664
1
1.7733
12
= 1.7733
21
1.7733
1.7733
2
1.5664
2

PORTAL DENGAN PANJANG KOLOM TIDAK SAMA


3t

2 t/m

2 t/m
3

Menentukan FEM
-FEM 21 = FEM 12 = -FEM 43= FEM 34 = -FEM 54 = FEM 45 = 1/12 qL2 = 10,667 Tm

Gambar 3.19

Menentukan [AD-ADL]
[AD-ADL]

2
3
-10.6667
10.6667
-10.6667
0
10.6667

Hal 74 .

Вам также может понравиться