Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
8 Defenisi PROPER
Menurut Hadi dan Adji (2007), Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan instrumen pengendalian lingkungan yang
berbasis insentif dan disinsentif. Artinya dengan diumumkannya peserta PROPER dengan
peringkat Hijau, Biru, Merah dan Hitam, akan diketahui oleh masyarakat dan bisa
menimbulkan citra sesuai dengan peringkat yang mereka capai. PROPER merupakan inovasi
dalam mengendalikan pencemaran di sektor industri. Pola ADA (Atur dan Awasi) disertai
sanksi, pola ADS (Atur Diri Sendiri) menyerahkan kesukarelaan (voluntary) kepada industri,
dengan PROPER dilakukan pembinaan secara langsung sehingga secara bertahap bisa
mendapatkan peringkat lebih baik
Program Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup,
merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH)
untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui
instrumen informasi. Program ini melibatkan 3 aspek penilaian yaitu limbah cair, emisi gas
buang dan pengelolaan limbah B3, disamping aspek lainnya seperti pelaksanaan AMDAL dll.
PROPER bukanlah pengganti instrumen konvensional yang ada, seperti penegakan
hukum lingkungan perdata dan pidana. Program ini bersinergi dengan instrumen lainnya agar
kualitas lingkungan dapat dilaksanakan lebih efisien dan efektif. Pemikiran perlunya
pengembangan alternatif instrumen penaatan ini didasari oleh berbagai faktor, antara lain:
1
Adanya kebutuhan insentif terhadap upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh
perusahaan, demi menciptakan nilai tambah pengelolaan lingkungan
Untuk mendorong penerapan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) dalam
pengelolaan limbah
Mewujudkan iklim dunia usaha yang kondusif dan ramah lingkungan, dan
2.10
pelaksanaan proper
Usulan dari pemerintah provinsi dan kabupaten / kota.
f
g
h
i
pencemaran air
Kriteria penilaian perlindungan keanekaragaman hayati
Kriteria penilaian pemberdayaan masyarakat
Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan oleh tim teknis proper kepada para pemangku kepentingan terkait
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan proper. Kegiatan sosialisasi
proper dilakukan melalui berbagai metode seperti pencetakan dan penyebaran brosur dan
buklet, seminar dan lokakarya, dan kegiatan dengan media massa. Pelaksaan sosialisasi
dilakukan untuk menjelaskan kriteria yang digunakan dalam proper. Dengan demikian,
pelaksanaan sosialisasi oleh tim teknis proper dan / atau tim inspeksi proper ditujukan
kepada penanggung jawab usaha dan / kegiatan yang akan dinilai, asosiasi industri,
pemerintah provinsi dan kabupaten / kota dalam skala nasional.
2.10.2 Pengawasan
Pengawasan proper dilakukan melalui mekanisme berikut :
1 Pengaawasan langsung
Pengawasan langsung dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut :
a Pengumpulan data
Ada dua jenis data yang
b Inspeksi lapangan
c Penyusunan berita acara