Persiapan pra bedah (Pencabutan)

Persiapan Pasien
Pasein sudah dianamnesa dg prinsip history talking yg sdh diajarkan (kalau ada perintah
anamnesa, tapi biasanya ga ada kan yah? Hhe)
Informed consent mengenai diagnosa, rencana perawatan, resiko, komplikasi, prognosis, dll.
Dudukkan pasien di dental unit dengan posisi semi supine.
Lakukan pengukuran tensi (ada di catatan snoopy ttg cara menensi)
Arahkan lampu ke daerah kerja.

Persispan Alat dan bahan

Alat dasar
Forceps (sesuaikan jenis forceps yang digunakan dengan kasus)
Bein
Spuit 3 cc
1 ampul larutan anestesi
*kalau perlu penjahitan, berarti ambil juga neddle halfmoon, surgical silk, pinset anatomis/
chirugi, dan needle holder, dan gunting.
Nierbekken untuk membawa alat2
Korentang untuk mengambil alat2 yang sdh steril ke dalam baki

Persiapan Operator
Operator memakai masker
Mencuci tangan dan pakai handschoon dengan cara hand to hand gloves to gloves.
Posisi operator disesuaikan dengan gigi yang akan dicabut, kalau nyabut gigi poste kanan
RB, maka posisi operator di arah jam 11 pasien. Dan mencabut yang lainnnya posisi operator
di arah jam 8 pasien. Kalau mencabut RB, posisi pasien setinggi siku operator, kalau
mencabut RA, posisi pasien setinggi bahu operator.
Selanjutnya lakukan prosedur anestesi

Untuk infiltrasi supra periosteallakukan penarikan pada bibir pasien agar mucobucal
fold pasien terlihat jelas, tusukkan jarum 45o bevel menghadap tulang, aspirasi negatif,
deponirkan larutan anestesi sebanyak 0,5-1 cc secara perlahan. *Nervus yang dianestesi
tergantung gigi yang akan dicabut.
Untuk blok mandibula dengan teknik fisher
Posisi 1:
Jari telunjuk diletakkan di belakang gigi terakhir, raba krista oblique eksterna, lalu geser
sedikit ke median untuk mencari krista oblique interna, fixasikan jari telunjuk pada posisi
tersebut.
Insersikan jarum dari sisi berlawanan (inter P) 1-2 mm di atas jari telunjuk sampai kontak
dengan tulang.
Posisi 2:
Geser spuite ke arah sisi yang dianestesi sejajar dataran okusal, insersikan jarum kurang lebih
6 mm, aspirasi negatif, lakukan deponir 0,5 cc untuk menganestesi nervus lingualis.
Posisi 3:
Spuite digeser ke posisi pertama di sekitar regio C, tusukkan jarum sambil menyusur tulang
1-1,5 cm sampai terasa kontak dengan tulang terputus, aspirasi negatif, deponir 1cc untuk
menganestesi nervus alveolaris inferior.
*Jangan lupa anestesi tambahan di bukal 0,5 cc
Observasi pasien sambil menunggu efek anestesi (dengan pertanyaan, apakah pasien sudah
merasa tebal atau kesemutan pada daerah yang dianestesi), serta dilakukan observasi dengan
memakai alat, sonde pada gigi melingkar servikal dan lakukan drug pada gigi untuk
memastikan apakah anasthesi sudah benar-benar sudah bereaksi.
Selanjutnya dilakukan proses pencabutan gigi.
Pertama lakukan fixasi pada daerah sekitar gigi yang akan dicabut, pada rahang atas gunakan
fixasi pinch grast pada rahang bawah gunakan fixasi sling grast.
Pisahkan perlengkapan gigi menggunakan bein dengan cara menyusuri sekeliling servikal
gigi. Selanjutnya, jika ingin mengungkit gigi maka letakkan bein pada sisi mesial, lakukan
ungkitan ke arah okusal.
Selanjutnya, ambil forceps, kemudian cengkram gigi yang akan dicabut sedalam-dalamnya
sampai daerah bifurkasi. Lakukan luksasi bukal lingual sambil menarik gigi ke arah okusal.
Periksa keutuhan gigi yang telah dicabut. Pastikan anatomi gigi lengkap dan tidak ada akar
yang tertinggal di dalam soket.
Lakukan pemeriksaan pada soket gigi supaya tidak ada fragmen tulang yang tajam.

Lakukan pemijatan pada soket yang telah dicabut. Intruksikan pasien untuk berkumur satu
kali, lalu intruksikan pasien untuk menggigit tampon yang telah diberi povidone iodine
selama 30-60 menit.
Intruksi Pasca Pencabutan:
Intruksikan pasien untuk tidak menghisap luka, tidak memainkan luka dengan jari atau lidah,
tidak memasukkan es ke dalam mulut, tidak menggigit lidah atau bibir yang terasa kebas,
tidak memakan dan meminum minuman panas selama beberapa hari, minum obat sesuai
petunjuk dokter, jika terjadi perdarahan atau komplikasi yang lainnya agar segera
menghubungi dokter.