68

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Berdasarkan hasil sintesa, telaah kepustakaan serta kerangka teori yang
ada, maka pokok bahasan yang ingin diteliti yaitu:
1. Evaluasi kinerja implementasi kebijakan Perda Nomor 4 Tahun 2012
tentang KIBBLA di Kabupaten HSS.
2. Identifikasi hambatan-hambatan dalam implementasi Perda Nomor 4
Tahun 2012 tentang KIBBLA yang dirasakan oleh tenaga kesehatan
dan sasaran Perda
3. Identifikasi masukan-masukan dari tenaga kesehatan dan sasaran
Perda sebagai bahan masukan dalam penyusunan outline Peraturan
Bupati tentang KIBBLA
4. Identifikasi dan merumuskan pasal-pasal di dalam Perda Nomor 4
Tahun 2012 tentang KIBBLA yang memerlukan penjelasan lebih
lanjut
5. Penyusunan outline Peraturan Bupati tentang KIBBLA

B. Kerangka Konsep Penelitian

Adapun kerangka konsep penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

69

Implementasi Perda KIBBLA

No 4 Tahun 2012

Evaluasi kinerja implementasi

kebijakan yang meliputi Indikator
Akses
Cakupan
Frekuensi
Bias
Ketepatan layanan
Akuntabilitas
Kesesuaian program dengan
kebutuhan

Tindakan Kebijakan
SE Kadinkes No. 441/503/Kesga
Perihal persalinan harus dilakukan di
faskes
Kinerja Dan Dampak Kebijakan
Muncul penolakan dari masyarakat.
Tidak semua persalinan di fasilitas
kesehatan dapat dilaksanakan
Dukun kampung masih menolong
persalinan
Munculnya pemberitaan di media
massa mengenai implementasi
Perda yang terlalu kaku

Keputusan tentang masa depan

kebijakan

Penyusunan outline Draft Peraturan Bupati

Gambar 3.1: Kerangka Konsep Penelitian

C. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif yang disajikan
secara deskriptif eksploratif. Salah satu keuntungan penelitian kualitatif
adalah peneliti dapat menggali informasi lebih mendalam atau memperoleh
penjelasan terperinci tentang suatu fenomena maupun untuk keperluan
evaluasi. 37.38.39.40.41
Alasan memilih jenis penelitian kualitatif karena peneliti ingin
mengevaluasi seberapa jauh kinerja implementasi Perda Nomor 4 tentang
KIBBLA dan menggali lebih mendalam informasi/ masukan tentang hal-hal
yang perlu dimasukkan dalam penyusunan outline draft Peraturan Bupati
tentang KIBBLA di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
2.

Subjek Penelitian

70

Penelitian ini dilaksanakan menggunakan teknik non probability

sampling dengan menggunakan purposive sampling38.40.41 yaitu suatu
metode

yang

didasarkan

pada

pertimbangan-pertimbangan

bahwa

informan yang telah ditetapkan memiliki kompetensi, pengetahuan yang

cukup dan kredibilitas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam
pedoman wawancara maupun melalui diskusi kelompok terarah dan
workshop untuk mendapatkan informasi sesuai tujuan penelitian yaitu
mengevaluasi seberapa jauh kinerja implementasi kebijakan Perda
Kabupaten HSS Nomor 4 Tahun 2012 tentang KIBBLA dan penyusunan
outline draft Peraturan Bupati tentang KIBBLA.
Tabel 3.1 Subjek Penelitian
Informan Utama
1) Kepala Dinas Kesehatan

Informan Triangulasi
a) Perwakilan kelompok sasaran Perda:
1. 3 orang ibu hamil;
(Kadinkes) Kabupaten HSS
2. 3 orang ibu nifas;
2) Kepala Bidang (Kabid)
3. 3 orang wanita usia subur; dan
Kesehatan Keluarga
4. 3 orang anggota masyarakat.
(Kesga) DKK HSS
3) Kepala Seksi (Kasi)
Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) DKK HSS
4) Kepala Seksi (Kasi)
Perbaikan Gizi DKK HSS.

b) Perwakilan
kelompok
tenaga
kesehatan:
1. 3 orang bidan Puskesmas.
2. 3 orang bidan desa.
3. 3 orang Juru Imunisasi; dan
4. 3 orang tenaga gizi

Metode Pengambilan Data

Wawancara Mendalam
FGD
Workshop
3.

Pendekatan Waktu Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan wawancara mendalam, workshop, FGD, dan observasi untuk
mengecek kepercayaan data serta memperoleh keyakinan tentang
keabsahan data, wawancara, workshop dan observasi dilakukan hanya

71

satu kali saja pada saat yang sama atau pengumpulan data dilakukan
sekaligus pada suatu saat (one shoot),40.41 sedangkan untuk FGD dilakukan
sebanyak dua kali yaitu untuk informan triangulasi sasaran Perda dan
Tenaga Kesehatan.
4.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan sesuai data yang dibutuhkan,
data yang dibutuhkan berupa data kualitatif yaitu data yang berhubungan
dengan katagorisasi, karakteristik berwujud pernyataan atau berupa katakata biasanya didapat dari wawancara, workshop dan FGD.39.40.41 Adapun
data yang diambil pada penelitian ini meliputi:
a. Data Primer
Data primer dikumpulkan dengan beberapa tahap yaitu:
1) Tahap I
Wawancara mendalam (in-depth interview) pada informan utama
yaitu Kadinkes, Kabid Kesga, Kasi Kesehatan Ibu dan Anak serta
Kasi Gizi DKK HSS untuk memperoleh informasi yang mendalam
tentang kinerja implementasi Perda Nomor 4 Tahun 2012 tentang
KIBBLA dan upaya- upaya yang dilakukan dan hambatan yang
dirasakan berkaitan dengan belum disusunnya draft rancangan
Perbup pendamping Perda Nomor 4 Tahun 2012 tentang KIBBLA.
2) Tahap II
a) Diskusi Kelompok Terarah (FGD) pada informan triangulasi
yang terbagi :
(1) Diskusi Kelompok Terarah (FGD) I kepada sasaran Perda
KIBBLA untuk mengetahui tanggapan tentang indikator
kinerja implementasi Perda, hambatan-hambatan dalam
implementasi Perda dan untuk mendapatkan masukanmasukan terkait penyusunan outline draft rancangan
Perbup tentang KIBBLA.
(2) Diskusi Kelompok Terarah (FGD) II kepada tenaga
kesehatan untuk mengetahui tanggapan tentang indikator

72

kinerja implementasi Perda, hambatan-hambatan dalam

implementasi Perda dan untuk mendapatkan masukanmasukan terkait penyusunan outline draft rancangan
Perbup tentang KIBBLA.
b) Workshop yang dilakukan kepada informan utama untuk
identifikasi pasal-pasal yang memerlukan penjelasan lebih
lanjut dalam Peraturan Bupati dan penyusunan outline draft
Peraturan Bupati tentang KIBBLA.
b. Data Sekunder
Data

sekunder

adalah

data

yang

bersumber

dari

informasi

dokumentasi atau informasi yang bukan berasal dari hasil pengamatan

langsung.38.39.40
Adapun data sekunder berguna untuk mengetahui kegiatan yang
sedang berjalan berkaitan dengan implementasi Perda KIBBLA,
berupa: surat edaran dan instruksi Kadinkes berkaitan dengan Perda
KIBBLA, SK Bupati, data hasil pencapaian program KIA, data jumlah
bidan, maupun data pelaksanaan sosialisasi Perda KIBBLA yang
diperoleh melalui arsip laporan kegiatan, buku-buku, maupun dokumen
resmi lainnya yang mendukung.
5.
No
1

Definisi Istilah

Variabel
Evaluasi
kinerja
implementasi
Perda Nomor
4 Tahun 2012
tentang
KIBBLA

Istilah
suatu proses
yang mencakup
penilaian
mengenai
tingkat
pencapaian
implementasi
dalam
mewujudkan
tujuan dari
Perda KIBBLA
yang meliputi
penilaian

Metode
Wawancar
a
mendalam

Instrumen
Pedoman
Wawancara

Informan
Informan
Utama

73

Identifikasi
hambatanhambatan
dalam
implementasi
Perda Nomor
4 Tahun 2012
tentang
KIBBLA yang
dirasakan oleh
tenaga
kesehatan dan
sasaran Perda

Identifikasi
masukanmasukan dari
tenaga
kesehatan dan
sasaran Perda

Identifikasi dan
merumuskan
pasal-pasal di
dalam Perda
Nomor 4
Tahun 2012
tentang
KIBBLA yang
memerlukan
penjelasan
lebih lanjut
Menyusun

terhadap
indikator Akses,
Cakupan,
Frekuensi, Bias,
Ketepatan
layanan,
Akuntabilitas
dan Kesesuaian
program dengan
kebutuhan
kesulitan yang
dirasakan oleh
tenaga
kesehatan dan
sasaran Perda
dengan adanya
implementasi
Perda tanpa
didampingi
adanya Perbup
sebagai
petunjuk teknis
pelaksanaan
Perda di
masyarakat
Hal-hal positif
yang disarankan
oleh tenaga
kesehatan dan
sasaran Perda
sebagai wujud
partisipasi
dalam
pembentukan
peraturan
perundangundangan agar
Perda dapat
diterapkan
secara efektif
suatu kegiatan
atau proses
menjelaskan
suatu kebijakan
baik untuk
kebutuhan
publik maupun
antisipasi
kondisi di masa
depan.
Proses

FGD

Pedoman
FGD

Informan
Triangula
si

FGD

Pedoman
FGD

Informan
Triangula
si

Workshop

Informan
Utama

Workshop

Informan

74

outline draft
Perbup

6.

pembuatan
point-point
penting yang
akan
dimasukkan
dalam
rancangan
Perbup yang
terjadi antara
pembuat
kebijakan di
lingkungan
Dinas
Kesehatan
Kabupaten HSS
sebagai pemilik
program untuk
diteruskan
dalam bentuk
draft rancangan
Peraturan
Bupati tentang
KIBBLA

Utama

Validitas dan Reliabilitas

a. Validasi Data
Pada penelitian kualitatif, validasi data disebut triangulasi, yaitu
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain di luar data yang diperoleh untuk melakukan pengecekan
(cross check) data atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Teknik

triangulasi

yang

paling

banyak

digunakan

adalah

pemeriksaan melalui sumber lainnya.39.40.41 Triangulasi dilakukan

dengan me-recheck temuan yang ada dan membandingkan dengan
sumber

metode

mengajukan

dan

pertanyaan

teori,
yang

kemudian
bervariasi,

dilanjutkan

dengan

mengecek

dengan

berbagai sumber data dan memanfaatkan dengan berbagai metoda

agar pengecekan kepercayaan dapat dilakukan.39.40.41
b. Reliabilitas Data

75

Reliabilitas (keterandalan) pada penelitian kualitatif dicapai dengan

melakukan auditing data atau mendokumentasikan data yang
diperoleh dari hasil wawancara mendalam secara terinci dan
dikelompokkan sesuai dengan topik penelitian. Setiap data yang
diperoleh dianalisis untuk mengetahui maknanya dan dihubungkan
7.

dengan masalah penelitian.39.40.41

Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini menggunakan
metode content analysis (analisis isi) yang meliputi pengumpulan data,
reduksi data, verifikasi kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif,
kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.39.40 Proses pengolahan dan
analisis data adalah sebagai berikut:
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam
hasilnya direkam dengan tape recorder kemudian disalin dalam
bentuk transkrip hasil wawancara mendalam untuk masing-masing
b.

informan.
Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan cara analisis deskriptif yaitu
menguraikan indikator-indikator pengukuran kinerja kebijakan,
hambatan dan masukan mengenai implementasi Perda Nomor 4
Tahun 2012 tentang KIBBLA dan hal-hal yang melatar belakangi.
Selanjutnya dilakukan pengelompokan untuk mencari keterkaitan

dengan penyusunan outline draft Perbup tentang KIBBLA.

c. Reduksi Data
Data yang diperoleh dicatat secara teliti dan rinci, kemudian
dirangkum, dipilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal yang
penting, dicari tema dan polanya (sesuai kategori). Caranya adalah
dengan membaca semua transkrip kemudian dikoding yaitu
dengan membuat simbol yang dibuat peneliti dan mempunyai arti
berdasarkan topik pada setiap kelompok kata, kalimat atau

76

paragraph dari transkrip yang selanjutnya dikelompokkan dalam

kategori dan dicari hubungannya antara kategori tersebut.
d. Verifikasi dan Penyajian Data
Melakukan pemeriksaan atau telaah ulang terhadap data yang
diperoleh, kemudian disajikan dalam bentuk narasi sesuai dengan
variabel yang diteliti. Penyajian data dirancang dalam rangka
menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk
yang padu dan mudah diraih, sehingga seorang peneliti dapat
menarik kesimpulan secara benar.
e. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian

diperoleh

dengan

cara

membandingkan pertanyaan penelitian serta konsep teoritis. Pada

tahap ini, peneliti selalu melakukan uji kebenaran setiap makna
yang muncul dari data. Setiap data penunjang diklarifikasi kembali,
baik dengan informan di lapangan maupun diskusi dengan teman
sejawat. Apabila hasil klarifikasi memperkuat simpulan atas data,
maka

pengumpulan

data

untuk

komponen

tersebut

dihentikan.
D. Jadwal Penelitian
Jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 : Jadwal Penelitian
Kegiatan

Bulan
3

Studi pendahuluan

Penyusunan proposal

Ujian proposal

Revisi proposal

Persiapan instrumen

Pengurusan perijinan

Pengambilan data penelitian

Pengolahan data

Analisa data

Penyusunan laporan

Ujian Hasil

Revisi hasil

siap

77

Ujian tesis

Revisi tesis