Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Perangkat Elektronik
Kadang kala, saat setelah mengganti sebuah perangkat elektronik lama di rumah,
kita merasakan perubahan dari biaya listrik yang harus di bayarkan per bulannya. Entah
perubahan kenaikan atau penurunan jumlah biaya yang harus di bayarkan, kondisi tersebut sering
kali membuat penasaran dan menimbulkan pertanyaan, Kok, bisa berubah ya?
Seringkali kita kurang memahami dengan baik produk perangkat elektronik seperti apa yang
telah kita beli. Pemahaman awal dari sebuah produk selalu berdasarkan informasi yang
disampaikan oleh pihak produsen. Baik melalui iklan media cetak / elektronik, atau pembicaraan
dari mulut ke mulut. Sementara itu, selama kita belum memiliki / membeli produk tersebut,
semua informasi yang disampaikan mirip seperti sebuah lagu merdu di telinga kita.
Sebenarnya, ada hubungan erat antara nilai uang dengan tingkat kecanggihan sebuah produk
perangkat elektronik. Dengan mengetahui besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk
mengoperasikan sebuah perangkat elektronik, kita dapat memiliki sebagian pemahaman dan
penilaian sendiri atas teknologi dari produk perangkat elektronik tersebut. Tetapi, harus diingat,
hal itu hanya berlaku dalam ruang lingkup besar pemakaian daya saja. Bukan aksesori yang
melengkapi penampilan dan fisik perangkat.
Untuk bisa membuat perhitungan biaya pemakaian daya sebuah / beberapa perangkat elektronik,
kita harus memiliki beberapa data yang menjadi dasar dalam melakukan perhitungan, yaitu :
harga listrik per kwh dan nilai konsumsi daya perangkat.
= ((5 Watt 1000) x 12 jam) x Rp. 864,2,= (0,005 kwh x 12 jam) x Rp. 864,2,= 0,06 kwh x Rp. 864,2,= Rp. 51,85,pemakaian per bulan :
= Rp. 51,85,- x 30
= Rp. 1.555,56,Kesulitan dalam menghitung pemakaian daya lampu penerangan adalah tidak ada kepastian
waktu secara presisi kapan tepatnya lampu menyala atau mati. Jadi, jika anda memiliki unit
lampu penerangan cukup banyak (> 5 unit) dengan penghuni rumah lebih dari 2 orang, akan sulit
untuk mendapatkan hasil akurat dari jumlah pemakaian daya oleh masing-masing lampu. Saya
tidak menemukan cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang akurat selain mengatur posisi
lampu dan mengotomatisasi nyala-mati lampu-lampu tersebut menggunakan timer.
Contoh 2 :
Televisi berdaya 0,8 Ampere ~ 220 Volt, rata-rata dioperasikan selama 12 jam sehari. Nilai daya
dalam satuan Watt untuk 0,8 Ampere adalah 0,8 Ampere x 220 Volt = 176 Watt. Maka, biaya
pemakaian daya televisi 0,8 Ampere dengan rata-rata pemakaian selama 12 jam adalah :
pemakaian per hari :
= ((176 Watt 1000) x 12 jam) x Rp. 864,2,= (0,176 kwh x 12 jam) x Rp. 864,2,= 2,11 kwh x Rp. 864,2,= Rp. 1.825,19,pemakaian sebulan :
= Rp. 1.825,19,- x 30
= Rp. 54.755,71,Contoh 3 :
Kipas angin berdaya 45 Watt yang digunakan rata-rata selama 8 jam sehari. Maka, biaya
pemakaian dayanya menjadi :
pemakaian per hari :
= ((45 Watt 1000) x 8 jam) x Rp. 864,2,= (0,045 kwh x 8 jam) x Rp. 864,2,= 0,36 kwh x Rp. 864,2,= Rp. 311,11,pemakaian sebulan :
= Rp. 311,11,- x 30
= Rp. 9.333,3,-
dinamika suhu / temperatur ruangan akibat aktivitas yang terjadi dalam ruangan.
Berdasarkan kenyataan tersebut, menurut saya, adalah sulit untuk kita dapat menentukan beban
biaya yang sebenarnya harus dibayarkan dari pemakaian daya AC split di sebuah ruangan.
Lalu, seandainya memang sulit untuk menentukan secara pasti angka / nilai hasil perhitungan
beban biaya dari pemakaian daya AC yang sebenarnya, bagaimana kita bisa mendapatkan
prakiraan besaran beban biaya listrik AC selama sebulan di rumah?
Melanjutkan pemakaian AC split seperti contoh nomor 5 di atas, kita bisa tetap menggunakan
perhitungan berdasarkan kapasitas maksimum pemakaian AC (540 Watt). Baik dalam
menentukan prakiraan jumlah besaran daya dan beban biaya pemakaian dari AC. Tindakan ini
juga dapat menghindari kerancuan seandainya terdapat lebih dari satu unit AC di rumah dengan
kapasitas konsumsi daya maksimum yang berbeda.
Hal terpenting yang pada akhirnya kita ketahui adalah selama mesin AC tidak bekerja hingga
batas maksimum, konsumsi daya per jam-nya pasti kurang dari nilai kapasitas daya yang tertera
(540 Watt). Dengan demikian, biaya yang harus dibayarkan sebenarnya pun pasti kurang dari Rp.
112.000,32,- per bulan (seperti pada contoh di atas adalah Rp. 75.833,55,-).
Konsep perhitungan ini juga berlaku untuk perangkat elektronik lainnya yang memiliki metode
konsumsi daya dinamis (seperti oven listrik, microwave, strika dll). Dimana nyala-mati mesin
dari perangkat-perangkat tersebut, menyesuaikan secara otomatis dengan kondisi aktivitas
terakhir yang mereka terima.
itu sendiri. Dalam hal ini, kita menjadi bisa memiliki prakiraan penilaian atas kecanggihan
teknologi yang dimiliki sebuah / beberapa perangkat elektronik dalam hal mengkonsumsi listrik.
Contohnya adalah produk lampu penerangan berjenis LED yang saat ini mulai banyak
diperkenalkan. Dengan konsumsi daya sama dengan lampu jenis SL, lampu LED mampu
memberikan nyala 30% s/d 40% lebih terang. Daya tahan (umur) lampu yang 5 kali lebih lama
dibandingkan lampu SL, sudah tentu akan menjadikan produk lampu LED jauh lebih hemat
daripada lampu SL yang hanya dapat bertahan maksimal 3 tahun. Walau pun kondisi harga
lampu LED +- 4 kali lebih mahal dari lampu SL berdaya sama, namun lampu LED jauh lebih irit
dalam hal pemakaian daya.
Itu adalah sebuah contoh, bahwa besarnya pengeluaran biaya yang harus kita sisihkan untuk
mengakomodasi pemeliharaan dan pemakaian daya sebuah perangkat elektronik / listrik, dapat
dijadikan parameter tingkat kecanggihan produk tersebut tanpa kita perlu mengetahui / mengerti
detail teknologi yang dimilikinya. Kita tidak perlu menjadi seorang ahli di bidang produk dengan
teknologi tertentu. Adalah hal yang tidak perlu diragukan lagi, bahwa teknologi apa pun dapat
berjalan / berfungsi dengan baik jika didukung dengan jumlah pengeluaran biaya dan energi yang
besar. Namun, jika sebuah produk mampu untuk menghasilkan efek lebih besar dengan biaya
lebih kecil dari produk sebelumnya, sudah cukup bagi kita memahami keunggulan teknologi dari
produk tersebut.
Walaupun demikian, semua itu hanya merupakan dasar bagi kita untuk mendapatkan gambaran
awal dari keunggulan teknologi dari sebuah produk. Dalam menentukan pilihan yang
sebenarnya, kita tidak dapat hanya berpedoman pada gambaran awal saja.
Dari sisi teknologi, terlihat dengan jelas keunggulan lampu LED dibandingkan lampu SL.
Demikian juga dari sisi uang yang harus dibayarkan untuk biaya pemakaian daya. Namun, nilai
harga beli per unit lampu yang tergolong masih cukup tinggi menjadikan lampu SL masih
sebagai primadona dalam memenuhi kebutuhan lampu penerangan di malam hari. Disamping itu,
kebenaran daya tahan lampu LED masih belum dapat dibuktikan secara nyata, karena (setahu
saya) teknologi lampu LED baru benar serius diperhatikan pengembangannya sekitar tahun
2008.
Teknologi-teknologi baru seperti lampu LED, memang memberi harapan untuk dapat
mengurangi biaya pemakaian daya dalam hidup sehari-hari. Namun, realita yang sebenarnya
terjadi untuk penerapan teknologi tersebut, masih sangat terbatas waktu dan ruang lingkupnya.
Keberadaan dan perkembangan produk ber-teknologi baru, dapat menjadi pedang bermata
banyak bagi pihak konsumen. Disatu sisi, menjanjikan sebuah gaya hidup yang lebih modern
dan cerdas, namun belum dapat dinyatakan kebenaran janjinya secara umum. Disisi lain, biaya
pemeliharaan produk ber-teknologi baru cenderung lebih hemat, namun baru dapat dimiliki
dengan harga beli yang juga lebih tinggi dari produk sebelumnya.
Pada akhirnya, kita juga sebagai konsumen yang harus lebih bijak dalam menentukan pilihan
sebelum membeli sebuah produk khususnya perangkat elektronik. Sejauh mana manfaat kita
dapatkan dari keberadaan sebuah produk, hanya kita yang memahaminya. Namun, dengan
mengetahui besaran biaya pemakaian dan pemeliharaan sebuah perangkat elektronik, setidaknya,
kita bisa memiliki satu dasar informasi pendukung yang lebih nyata atas manfaat dan keuntungan
yang akan diperoleh dari penggunaan perangkat elektronik tersebut berdasarkan pendapat dan
pandangan kita sendiri. Bukan sekedar hanya berdasarkan pendapat dan pandangan para
penjual / sales dari perangkat elektronik yang hendak kita beli saja.
Semoga bermanfaat !