Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Krisis energi adalah masalah yang sangat mendasar di

Indonesia,

termasuk di

dalamnya ialah masalah energi listrik. Hal ini terjadi karena masih kurangnya pemanfatan
sumber daya penghasil energi listrik itu sendiri. Energi listrik merupakan energi yang
sangat diperlukan bagi manusia modern. Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi
kalau listrik tiba - tiba padam. Semua kegiatan yang ada bisa terhenti seketika.
Energi saat ini memegang peranan yang penting dalam pengembangan ekonomi
nasional. Hal ini merupakan suatu hal yang tidak dipersoalkan lagi, bahkan oleh Negara
Negara

yang telah maju, maupun oleh Negara yang sedang berkembang bahwa

penggunaan energi secara tepat dan berdaya guna tinggi merupakan syarat yang mutlak
untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Indonesia merupakan Negara yang memiliki
berbagai jenis sumber energi dalam jumlah yang cukup melimpah. Pengelolaan sumber
energi secara tepat kiranya akan memberikan manfaat dan akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara umum.
Salah satu aspek penerapan energi tepat guna ialah dengan menggunakan lampu yang
hemat energi. Tetapi dalam penggunaan lampu hemat energi ini ternyata menimbulkan
masalah baru. Mungkin selama ini pemerintah kurang mensosialisasikan dampak dari lampu
hemat energi ( LHE ) , LHE adalah lampu jenis fluorescen atau yang sering kita sebut lampu
neon yang sudah di modifikasi yaitu dengan menambahkan kapasitor pada rangkaiannya. Dan
sekarang sedang populer dan giat giatnya di publikasikan oleh produsen perlampuan salah
satunya adalah Philips. Lampu LHE yang sekarang banyak beredar di masyarakat adalah
jenis lampu fluorescen model SL ( Soft Light ) dan PL ( Power Light ). Masalahnya lampu
1

hemat energi yang selama ini digalakkan oleh pemerintah tidak dibarengi oleh informasi
penting mengenai bagaimana mengelola limbah lampu LHE. Menurut APERLINDO
(Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia ) Lampu

LHE mengandung sampai 5

miligram MERCURY (dalam bentuk uap atau bubuk).


Dimana uap raksa ini menkonversi energi listrik menjadi cahaya ultraviolet sehingga
substansi

fosfor

pada

tabung

menjadi

berpendar.

Dan untuk berpendar hanya membutuhkan sedikit energi, makanya lampu LHE wattnya
kecil.
Beberapa miligram Mercury ( Uap Raksa ) saja bisa meracuni metabolisme tubuh
manusia. Uap raksa ini adalah racun yang sangat berbahaya dan berakibat fatal pada otak dan
ginjal.
Oleh karena itu dalam perkembangannya lampu LHE ini pun mulai tersisihkan,
dikarenakan oleh kelemahannya yang disebutkan diatas. Dewasa ini lampu LED ( Light
Emiting Dioda ) merupakan pengganti yang sangat baik untuk
menggantikan lampu LHE karena disamping hemat energi di bandingkan lampu LHE, lampu
LED juga aman karena tidak mengandung mercuri yang berbahaya bagi manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah
yang akan dibahas oleh penulis dalam proyek akhir ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan dalam pembuatan lampu hemat energi yang
menggunakan LED?
b. Bagaimana pelaksanaan pembuatan lampu hemat energi yang menggunakan
LED, serta manfaatnya apabila digunakan sebagai lampu penerangan ?

1.3 Batasan Masalah


Untuk memfokuskan agar permasalahan yang diamati tidak meluas dan

tidak

menyimpang dari sasaran serta tema pokok permasalahan, maka diperlukan batasan-batasan
masalah sebagai berikut:
1. Rancangan lampu yang di buat adalah Lampu Hemat Energi (LHE) dengan
menggunakan LED
2. Rancangan lampu yang di buat di peruntukan sebagai lampu tidur
1.4 Tujuan Proyek Akhir
Sebagaimana

rumusan

masalah

di

atas,

tujuan

penelitian

ini

yaitu:

1. Mengetahui rancangan pembuatan lampu hemat energi yang menggunakan lampu LED
2. Mengetahui manfaat di gunakannya lampu LED untuk penerangan.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang isi Proyek Akhir
ini, secara singkat dapat dilihat dalam sistematika penulisan di bawah ini, dimana dalam
Proyek Akhir ini dibagi menjadi lima bab, antara lain:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Teori
Dalam bab ini berisi tentang kajian teori yaitu pembahasan tentang pengenalan jenis
jenis

pencahayaan,

pengenalan

lampu

LED

(Light

Emiting

Dioda).

BAB III : Metode Pembahasan


Dalam bab ini berisi tentang alat dan bahan yang di gunakan untuk membangun
lampu hemat energi dengan menggunakan LED, dan langkah langkah pembuatan.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
3

Dalam bab ini berisi tentang hasil yang di dapat dari pembuatan rancangan lampu
tersebut, dan membahas apakah lampu yang di hasilkan dapat menjawab pada rumusan
masalah.
BAB V : Penutup
Bab ini merupakan akhir dari pembahasan yang berisi tentang kesimpulan terhadap
pembahasan data-data yang telah dianalisis dan saran-saran sebagai bahan pertimbangan.

Вам также может понравиться