Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NAMA
: ANNA NURFARHANA
ABSTRAK
A.
B.
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah SWT atas segala
karuniaNya yang diberikan, serta salawat dan salam atas junjungan nabi besar
Muhammad SAW serta para sahabat tabit dan tabiin sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan penelitian ini tepat pada waktunya.
penelitian yang berjudul Pengaruh Modal Kerja Dengan Laba Usaha
Koperasi Pada Koperasi Serba Usaha Sejati Mulia
Dalam kesempatan ini saya sebagai peneliti mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang membantu saya dalam menyelesaikan laporan penelitia
ini,
Akhir kata saya sebagai penulis berharap semoga kehadiran Skripsi ini
memenuhi sasarannya.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ....................................................................................... 5
E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian .................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
G. Sistematika Penulisan .................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ...................................... 7
A. Landasan Teori ............................................................................................... 7
1. Gambaran Umum Koperasi ....................................................................... 7
2. Pengertian Modal
.................................................................................. 9
......................................................................................... 25
........................................................................................... 47
............................................................................................ 55
B. Saran
............................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi merupakan salah satu bentuk usaha yang sesuai dengan
demokrasi Indonesia. Azas yang digunakan dalam pengelolaan koperasi
mencerminkan pelaksanaan dari demokrasi ekonomi yaitu azas kekeluargaan.
Pengelolaan koperasi tidak hanya mengandalkan kualitas pengurus saja akan
tetapi juga mengharapkan partisipasi para anggotanya.
Dengan memperhatikan azas yang terkandung didalam koperasi maka
ada nilai lebih dari koperasi yang tidak dimiliki oleh badan usaha lainnya.
Nilai-nilai
kesetiakawanan,
kekeluargaan,
gotong
royong,
solidaritas,
anggota.
Sedangkan
dimensi
sosial
yaitu
koperasi
dengan membandingkan laba yang diperoleh itu dengan kekayaan atau modal
yang menghasilkan laba tersebut. Efisiensi sangat diperlukan oleh koperasi
karena akan memungkinkan koperasi dapat beroperasi se-ekonomis mungkin.
Sebagai organisasi ekonomi koperasi dalam menjalankan usahanya
memerlukan modal usaha. Peranan modal didalam operasional koperasi
mempunyai kontribusi yang sangat penting karena tanpa modal yang cukup
koperasi tidak akan berjalan lancar. Schwiedland memberikan pengertian
modal dalam arti luas dimana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk
uang maupun dalam bentuk barang, misalnya mesin, barang-barang dagangan
dan lain sebagainya . (Riyanto, 2001 : 17). Dengan demikian modal dapat
berupa uang maupun harta lainnya yang mempunyai nilai uang yang
digunakan untuk menjalankan usaha.
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal
sendiri dapat berasal dari: simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan
dan hibah. Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari : anggota, koperasi
lainnya dan atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya.
Koperasi Serba Usaha Sejati Mulia Jatipadang adalah koperasi yang
keanggotaannya bersifat terbuka dan umum untuk semua golongan
masyarakat, apakah itu PNS, pensiunan, pegawai swasta, pedagang, ibu rumah
tangga, dan sebagainya. Tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Koperasi
Serba Usaha Sejati Mulia merupakan salah satu jenis koperasi yang
membutuhkan modal yang cukup untuk menggerakkan dan meningkatkan
seluruh bidang usahanya. Modal kerja merupakan faktor yang tidak kalah
penting jika dibandingkan dengan faktor yang lain misalnya : tenaga kerja,
mesin atau alat produksi dan bangunan. Modal kerja mempunyai hubungan
yang erat dengan kegiatan operasi sehari-hari, karena selalu dibutuhkan untuk
membelanjakan koperasi secara terus menerus. Modal kerja yang cukup,
memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi seekonomis mungkin dan
perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang
mungkin timbul karena ada krisis atau kekacauan keuangan.
Dengan modal kerja koperasi yang ada, koperasi dapat menggunakannya
seefektif dan seefisien mungkin agar dapat menghasilkan sisa hasil usaha
secara kontinyu. Namun sering terjadi juga koperasi hanya mendapatkan sisa
hasil usaha besar pada tahun tahun pertama dan tahun tahun berikutnya
mulai menurun.
Salah satu penyebabnya adalah pihak manajemen tidak dapat
menggunakan modal kerja koperasi secara efektif dan efisien. Untuk
mengukur efisiensi dalam pengelolaan kekayaan koperasi dapat menggunakan
ratio rentabilitas yaitu membandingkan antara sisa hasil usaha dengan modal
yang digunakan dalam operasi laporan keuangan.
Rentabilitas koperasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, besar
kecilnya modal kerja, penjualan yang dihasilkan, besar kecilnya sisa hasil
usaha yang dihasilkan. Dari analisis rentabilitas pihak manajemen dapat
melihat dalam pengelolaan modal kerja. Atas dasar inilah penulis mengambil
judul
PENGARUH
MODAL
KERJA
DENGAN
LABA
USAHA
latar
belakang
masalah
tersebut
diatas
dapat
1. sejauh mana hubungan modal kerja dengan laba usaha dalam bentuk sisa
hasil usaha.
2. sejauh mana peningkatan modal kerja dapat meningkatkan sisa hasil
usaha.
3. sejauh mana peranan pengurus koperasi terhadap sisa hasil usaha.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan ruang lingkup penelitian dilakukan untuk mempermudah
pemecahan masalah yaitu bagaimana hubungan modal kerja koperasi yang
terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela dengan
laba usaha koperasi dalam bentuk sisa hasil usaha pada koperasi Serba Usaha
Sejati Mulia.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas penulis telah menentukan permasalahan
sebagai berikut:
Adakah pengaruh modal kerja yang meliputi simpanan pokok, simpanan
wajib, dan simpanan sukarela dengan laba usaha koperasi dalam bentuk sisa
hasil usaha pada koperasi Serba Usaha Sejati Mulia ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal kerja dengan laba usaha koperasi
dalam bentuk sisa hasil usaha.
F. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
setelah diketahui bahwa modal kerja mempunyai pengaruh yang kuat dengan
laba usaha koperasi serba usaha sejati mulia maka perlu diketahui kendala
kendala apa saja yang dihadapi serta faktor faktor pendukung apa saja yang
dimiliki oleh koperasi guna untuk terus meningkatkan laba usaha koperasi.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman dan memperjelas arah pembahasan
maka peneliti mencoba mebuat ini sistematisasikan penulisan laporan
penelitian ini menjadi lima bab dengan uraian sebagai berikut :
Bab I
Bab II
Bab III :
Bab IV :
Bab V :
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
1. Gambaran Umum Koperasi
Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 dinyatakan bahwa perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Hal ini
mengandung arti bahwa kemakmuran masyarakat yang diutamakan dan bukan
kemakmuran orang seorang.
Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Koperasi diartikan sebagai badan usaha
yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan (Sitio
dan Tamba, 2001 : 18). Karena koperasi juga sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan maka kegiatan operasional koperasi
lebih mementingkan gotong royong dan kerjasama antar anggotanya.
R.S. Soeriaatmadja mendefinisikan koperasi sebagai suatu perkumpulan
dari orang-orang yang atas dasar persamaan derajat sebagai manusia dengan
tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk untuk
sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atau
tanggungan bersama (Hendrojogi, 2000 : 22).
Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa koperasi
mengandung unsur demokrasi, unsur sosial dan unsur ekonomi tidak sematamata mencari keuntungan. Seperti yang menjadi fungsi dan tujuan koperasi
bahwa koperasi memberikan manfaat bagi anggotanya terutama adalah bidang
ekonomi dan sosialnya.
Jelasnya kalau modal yang akan digunakan untuk usaha itu akan menjadikan
koperasi tersebut jatuh ke bawah pengaruh kaum modal atau menjadikannya
ketergantungan, maka modal demikian harus ditolak karena kepentingan
anggota lebih penting daripada modal.
Setiap perkumpulan atau organisasi dalam melakukan kegiatan untuk
mencapai tujuannya memerlukan sejumlah dana. Sebagai badan usaha,
koperasi memerlukan dana sesuai dengan lingkup dan jenis usahanya. Dalam
rangka mendirikan badan usaha koperasi, yang ditetapkan oleh pembuat
undang-undang sebagai syarat minimum untuk mendirikan sebuah koperasi
adalah jumlah anggota pendiri. Sedangkan besar modal minimum yang harus
disetor sebagai modal awal koperasi oleh para pendirinya tidak ditentukan, hal
ini sesuai dengan karakteristik koperasi yang mengedepankan jumlah anggota
ketimbang besar modal usaha.
Koperasi merupakan sebuah perkumpulan dari orang-orang yang
mempunyai tujuan bersama untuk bekerja sama dalam memperbaiki dan
meningkatkan taraf kemampuan mereka dibidang ekonomi. Unsur - unsur
penting dari kalimat tersebut adalah adanya orang-orang, yang berkumpul
dalam sebuah perkumpulan, mempunyai tujuan yang sama dengan bekerja
sama, didalam bidang kesejahteraan ekonomi. Jadi sejak awal sebuah koperasi
menjalankan usahanya, para pengurus dan anggota koperasi secara sadar dan
wajib memanfaatkan jasa atau produk yang dihasilkan oleh koperasi mereka
sendiri, sebagai cara utama untuk ikut memajukan koperasi dalam memupuk
modal.
Sedikitnya ada tiga alasan koperasi membutuhkan modal, antara lain:
a. untuk membiayai proses pendirian sebuah koperasi atau disebut biaya praorganisasi untuk keperluan: pembuatan akta pendirian atau anggaran
adalah untuk
bentuk
kumpulan
modal,
tetapi
pengaruh
modal
dan
Jika ditinjau dari sudut neraca, modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi
kewajiban lancar. Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang dalam jangka
paling lama setahun dapat dicairkan menjadi uang kas, seperti deposito jangka
pendek, piutang piutang dagang, persediaan barang, dan uang kas.
Ditinjau dari segi perspektif manajemen, modal kerja ( working capital )
selalu dibutuhkan selama usaha berjalan. Oleh sebab itu, para pengelola usaha
pada umumnya menaruh perhatian khusus pada penanganan modal kerja ini.
Dilihat dari sifatnya, modal kerja akan berputar terus menerus di dalam
perusahaan. Pengeluaran pengeluaran yang dipergunakan untuk pembelian
bahan baku, pembayaran gaji atau upah karyawan, dan lain lainnya akan
kembali lagi menjadi uang kas melalui hasil penjualan dan selanjutnya
dipergunakan lagi untuk biaya operasional perusahaan. Siklus yang demikian
ini disebut perputaran modal kerja sebagaimana yang ditunjukkan diagram
dibawah ini.
Modal kerja
Penjualan
Operasi perusahaan
Barang / jasa
Oleh sebab itu, salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan oleh
manajemen dalam perputaran modal kerja adalah periode ( lama waktu yang
dibutuhkan ) dalam setiap perputaran. Semakin pendek periode perputaran
modal kerja akan menyebabkan semakin kecil kebutuhan modal kerja.
Sebaliknya semakin lama atau panjang waktu periode perputaran modal kerja,
maka semakin besar modal kerja yang dibutuhkan.
Agar berbagai kegiatan itu dapat dilakukan dengan lancar, maka koperasi
harus dapat merencanakan kebutuhan modal kerjanya dengan baik, serta
merencanakan penggunaannya secara baik pula. Prinsipnya adalah bahwa
koperasi harus selalu berusaha agar uang yang dibelanjakannya untuk
membiayai berbagai kegiatannya, harus dapat kembali masuk ke dalam
koperasi melalui penjualan barang barang atau jasa yang dilakukannya.
Manajemen modal kerja harus diselenggarakan dengan sebaik baiknya,
karena hal ini berkaitan dengan kelangsungan hidup koperasi. Pengelolaan
modal kerja yang tidak baik akan mengakibatkan pemborosan yang pada
akhirnya dapat mengancam kelangsungan hidup koperasi.
Manajemen modal kerja menurut Revrisond Baswir (2000 : 173 176)
meliputi manajemen kas, manajemen piutang, dan manajemen persediaan.
a. Manajemen Kas
Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan
beserta pos pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai
alat pembayaran. Pusat manajemen kas adalah pada tercapainya
keseimbangan antara kas yang dikeluarkan dengan kas yang diterima.
Sebagaimana diketahui, kas adalah aktiva yang sifatnya paling liquid.
Dengan sifat seperti itu, maka manajemen kas harus diarahkan agar
mencapai keadaan keadaan sebagai berikut :
1) Tersedianya kas dalam jumlah yang cukup untuk membiayai transaksi
transaksi koperasi selama periode berjalan
2) Menghindari terjadinya pengangguran kas koperasi dalam jumlah yang
relatif besar
3) Menghindari terjadinya penyalahgunaan penggunaan kas koperasi
Sehubungan dengan tujuan tujuan di atas maka koperasi harus
berusaha memanfaatkan uang kas yang sementara waktu belum
digunakan, untuk membiayai berbagai kegiatan yang bersifat
produktif. Sebagai misal, kelebihan uang yang ada, untuk sementara
bisa diinvestasikan dalam bentuk deposito. Dengan demikian,
meskipun kegiatan itu bukan tujuan utama koperasi, ia akan dapat
meningkatkan pendapatan koperasi.
b. Manajemen Piutang
Piutang adalah tagihan kepada pihak pihak di luar koperasi, yang timbul
karena terjadinya atau penyerahan jasa jasa koperasi.
Permasalah manajemen piutang biasanya terletak pada segi pengihannya.
Piutang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap likuiditas
koperasi. Likuiditas adalah kemampuan untuk menyediakan dana dalam
jumlah yang cukup untuk membiayai semua transaksi usaha koperasi.
Sebuah koperasi dikatakan baik atau berkembang bukan hanya dilihat dari
perolehan Sisa Hasil Usaha ( SHU ) saja, tetapi juga dilihat dari rencana kerja
pelaksanaan yang telah ditentukan dalam rapat anggota tahunan apakah
rencana tersebut bisa dilaksanakan secara keseluruhan.
Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah pelayanan terhadap
anggota. Koperasi yang dapat melayani anggota sebaik baiknya dapat
dikatakan berhasil. Namun sebagai badan usaha, koperasi juga dituntut untuk
dapat sejajar dengan badan usaha lain termasuk dalam perolehan sisa hasil
usaha. Untuk itu pengurus harus bekerja keras dan mempunyai manajemen
yang baik sehingga dapat menghasilkan pelayanan maupun SHU yang wajar.
Salah satu sendi dasar koperasi yang mengatur keuntungan pada koperasi
yaitu SHU. Sisa Hasil Usaha ( SHU ) bila dibagikan kepada anggota
dilakukan tidak berdasarkan pada modal tetapi berdasarkan perimbangan jasa
usaha dan kegiatannya dalam penghidupan koperasi itu.
Pada dasarnya SHU yang diperoleh disetiap tahunnya dibagi sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar / Anggaran Rumah
Tangga ( AD/ART ) koperasi yang bersangkutan. Acuan dasar untuk membagi
SHU adalah prinsip prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa,
pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa masing
masing anggota.
Pembagian SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk
anggota koperasi itulah yang boleh dibagikan kepada para anggota, misalnya
hasil pelayanan terhadap pihak ketiga tidak boleh dibagikan kepada anggota
karena ini bukan diperoleh dari jasa anggota, sisa hasil usaha ini digunakan
untuk pembiayaan pembiayaan tertentu lainnya.
Modal Kerja
Tinggi
Laba usaha
Naik/Tinggi
Modal Kerja
Modal Kerja
Rendah
SHU
Tinggi
SHU
Laba usaha
Turun/Rendah
SHU
Rendah
C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Terdapat pengaruh yang kuat antara
Modal Kerja dengan Laba Usaha Koperasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
c. Kepustakaan
Setiap penelitian memerlukan bahan yang bersumber dari perpustakaan,
studi pustaka merupakan metode informasi yang diperoleh dengan
mencari dan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan
pembahasan, kemudian dicatat dan dipelajari untuk dijadikan data
tambahan. Dalam hal ini penulis mengumpulkan informasi-informasi yang
menunjang tema dan judul yang disajikan.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis
kuantitatif. Pengukuran secara kuantitatif mengenai penggunaan modal kerja
dalam penelitian ini berdasarkan data historis enam tahun terakhir yaitu tahun
2008 - 2013. Data tersebut kemudian diolah untuk memperoleh informasi
yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang diajukan.
Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah modal kerja yang diperoleh
dari simpanan simpanan anggota terhadap laba usaha atau SHU pada
Koperasi Serba Usaha Sejati Mulia dengan teknik korelasi Product Moment.
Langkah yang ditempuh dalam menganalisis data adalah sebagai berikut :
a. Mencari Persamaan Regresi
Untuk menunjukkan hubungan penelitian terlebih dahulu dicari uji
persamaan regresi adalah, y = a + bx . dimana koefisien regresi b dan
konstanta a dicari dengan rumus sebagai berikut :
a=(y)b(x)
n
b = n . ( xy ) ( x ) . ( y )
n . x - ( x )
xy
= banyaknya data
2)
3)
4)
n2
t=
h
1 r2
Keterangan :
th
= nilai t hitung
= jumlah sampel
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Pengumpulan Data
1. Gambaran Umum Koperasi Serba Usaha Sejati Mulia Jakarta
a)
R. Soekarno (alm)
b.
c.
H. Wangsid (alm)
d.
H. Muhammad Iskak
e.
Husein, S.E. membeli sebidang tanah dimana KSU Sejati Mulia berada
saat ini.
Bidang tanah yang dibeli tersebut semula adalah tanah bekas rumah
dinas Bpk. AK Sudibyo, mantan kepala Dinas Keuangan Departemen
Pertanian, seluas 860m. Harga pembelian saat itu Rp 550.000.000,- dan
uang yang diperoleh dari kredit Bank DKI dengan jaminan sertifikat tanah
termasuk sertifikat tanah beberapa pengurus KSU Sejati Mulia waktu itu.
Dengan berbagai cara dalam pengembalian kredit pembelian tanah
dan rumah tersebut maka akhirnya pada tahun 1995 seluruh pinjaman
yang berkaitan pembelian tanah tersebut lunas, sehingga sepenuhnya tanah
dan bangunan tersebut menjadi milik KSU Sejati Mulia.
Pada saat ini KSU Sejati Mulia telah memiliki selain tanah seluas
860m tersebut juga bangunan berlantai 3 dengan luas seluruh bangunan
termasuk bangunan baru adalah 1200m. Alamat KSU Sejati Mulia adalah
Jl. Raya Ragunan No.B.1 Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Telpon
sekretariat : 021-78841252 atau Fax : 021-78844114.
b)
kelurahan
Jatipadang,
tetapi
juga
meliputi
Kelurahan
Organisasi
1)
Keanggotaan
Keanggotaan KSU Sejati Mulia bersifat terbuka dan umum untuk
Rapat Anggota
Rapat anggota mempunyai hak dan wewenang tertinggi
diadakan 2 kali dalam setahun yaitu :
3)
Pengurus
Susunan Pengurus periode 2011 2013 adalah sebagai berikut :
4)
Ketua Umum
: Drs. H Sutjipto
Sekretaris
: H. Suripto
: Sadjoem Soehono
Bendahara
Pengawas
Susunan Pengawas periode 2011 2013 adalah sebagai
berikut :
5)
Ketua
: Ir. H Suprat
Sekretaris
Anggota
Dewan Penasehat
Susunan Dewan Penasehat periode 2011 2013 adalah
sebagai berikut :
6)
Ketua
: Asir A Chodirun
Sekretaris
: Hendartono.
Anggota
Karyawan
Karyawan adalah pegawai KSU Sejati Mulia yang bertugas
sehari hari melaksanakan kegiatan di kantor atau Toko KSU,
digaji sesuai dengan jabatan atau pekerjaan yang diembannya dan
lama waktu pengabdiaannya pada KSU Sejati Mulia.
Karyawan KSU Sejati Mulia sebagian mempunyai kedudukan
selaku karyawan tetap (33 orang) dan karyawan honorer / Kontrak
(5 orang).
Karyawan KSU Sejati Mulia diangkat dan diberhentikan oleh
Pengurus KSU Sejati Mulia, menerima gaji sesuai peraturan yang
ditetapkan oleh Pengurus.
Apabila seorang karyawan berhenti dengan hormat dari KSU
Sejati Mulia karena habis masa bakti tugasnya, karena usia,
ataupun mengundurkan diri dengan hormat, maka kepada yang
bersangkutan diberikan hak haknya sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Kepada karyawan tetap selain gaji diberikan tunjangan
tunjangan sesuai peraturan yang berlaku pada KSU Sejati Mulia.
yang
tidak
mempunyai
jabatan
diberikan
8) Kegiatan Usaha
KSU Sejati Mulia memiliki Gedung dengan luas tanah 860 m2
dengan 3 lantai dipergunakan untuk Toserba, Pondok kue, Gudang,
Kantor Sekretariat, Ruang rapat, dan sebagian disewakan kepada
Anggota dan Non Anggota dengan penjelasan sebagai berikut:
1.
2.
tahun
2012
891.045.890,-
simpanan
Simpanan
sukarela
khusus
sebesar
sebesar
Rp
Rp
2.738.400.000.-
b. Pinjaman
Pinjaman hanya diberikan kepada anggota yang sudah aktif
selama 6 bulan. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan
kebutuhan anggota dan nilai jaminan jasa pinjaman sebesar
2,5% per bulan dari saldo pinjaman.
3.
4.
Kerjasama Anggota
a. Pemasok kue basah (Pondok Kue)
Anggota yang berpartisipasi sebagai pemasok pondok kue
60 orang. Omzet Pondok kue 4 juta sampai dengan 5 juta
dengan keuntungan 20 %. Pada tahun 2012 keuntungan
pondok kue mencapai Rp 313.749.450,-.
b. Kerjasama Sewa Ruangan / kios
6.
Kerjasama Konter
Terdiri dari konter daging, buah, obat, alat tulis kantor,
perlengkapan bayi, perlengkapan dapur. Pada tahun 2012
perlengkapan konter mencapai Rp 158.365.888,-.
2. Deskripsi Data
a)
Modal Kerja
668.963.000
756.431.000
1.016.445.000
2010
2011
2012
JUMLAH
1.117.317.000
1.405.705.000
1.747.674.000
6.712.535.000
Jumlah
2007
249.765.000,00
2008
151.322.000,00
2009
254.650.000,00
2010
354.973.000,00
2011
414.622.000,00
2012
418.607.000,00
Jumlah
1.843.939.000
B. Pengolahan Data
Data Modal Kerja dan Laba Usaha Koperasi Serba Usaha Sejati Mulia
Jatipadang periode Tahun 2007 2012. Data di bawah ini menggambarkan
besarnya modal kerja dan laba usaha Koperasi Serba Usaha Sejati Mulia
Jatipadang, sebagai berikut :
Tabel 4.3
Data Modal Kerja dan Laba Usaha Koperasi Serba Usaha Sejati Mulia Jakarta
Periode Tahun 2007- 2012
(setelah dibulatkan dalam jutaan rupiah)
Dari data
dapat
tentang
besarnya
laba usaha dari
No
1
2
3
4
5
6
Jumlah
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Modal
Kerja
6,7
7,6
10,2
11,2
14,1
17,5
67,4
Laba
Usaha
2,5
1,5
2,5
3,5
4,1
4,2
18,3
selama 6 tahun
tersebut penulis
menjelaskan
perubahan
modal kerja dan
tahun ke tahun
( tahun 2007
Tahun
Modal Perubahan
Kerja Absolut
Perubahan
Relatif (%)
Laba
Usaha
Perubahan
Absolut
Perubahan
Relatif (%)
2007
6,7
2,5
2008
7,6
0,9
13,4
1,5
40
2009
10,2
2,6
34,2
2,5
66,7
2010
11,2
9,8
3,5
40
2011
14,1
2,9
25,9
4,1
0,6
17,1
2012
17,5
3,4
24,1
4,2
0,1
2,5
Keterangan :
Tahun 2007 : Modal Kerja sebesar Rp 6,7 Milyar dengan perolehan laba
usaha sebesar Rp 2,5 Milyar.
Tahun 2008 : Modal Kerja sebesar Rp 7,6 Milyar terdapat perubahan absolut
sebesar Rp 0,9 Milyar dan perubahan relatif sebesar 13,4%
dengan laba usaha Rp 1,5 Milyar terdapat perubahan absolut
sebesar Rp 1 Milyar dan perubahan relatif sebesar 40%.
Tahun 2009 : Modal Kerja sebesar Rp 10,2 Milyar terdapat perubahan
absolut sebesar Rp 2,6 Milyar dan perubahan relatif sebesar
34,2% dengan laba usaha Rp 2,5 Milyar terdapat perubahan
absolut sebesar Rp 1 Milyar dan perubahan relatif sebesar
66,7%.
Tahun 2010 : Modal Kerja sebesar Rp 11,2 Milyar terdapat perubahan absolut
sebesar Rp 1 Milyar dan perubahan relatif sebesar 9,8% dengan
laba usaha Rp 3,5 Milyar terdapat perubahan absolut sebesar
Rp 1 Milyar dan perubahan relatif sebesar 40%.
Tahun 2011 : Modal Kerja sebesar Rp 14,1 Milyar terdapat perubahan absolut
sebesar Rp 2,9 Milyar dan perubahan relatif sebesar 25,9%
dengan laba usaha Rp 4,1 Milyar terdapat perubahan absolut
sebesar Rp 0,6 Milyar dan perubahan relatif sebesar 17,1%.
Tahun 2012 : Modal Kerja sebesar Rp 17,5 Milyar terdapat perubahan absolut
sebesar Rp 3,4 Milyar dan perubahan relatif sebesar 24,1%
dengan laba usaha Rp 4,2 Milyar terdapat perubahan absolut
sebesar Rp 0,1 Milyar dan perubahan relatif sebesar 2,5%.
Untuk mempermudah dalam melakukan pengolahan data dengan memakai
rumus rumus perhitungan sebagai berikut :
a=(y)b(x)
n
b = n . ( xy ) ( x ) . ( y )
n . x - ( x )
n = banyaknya data
Dengan ketentuan penggunaan r adalah :
5)
6)
7)
8)
Tingkat Hubungan
0-0,299
Sangat rendah
0,30-0,499
Rendah
0,50-0,699
Sedang
0,70-0,899
Kuat
0,90-1,0
Sangat kuat
No
Tahun
xy
2007
6,7
2,5 16,75
44,89
6,25
2008
7,6
1,5 11,4
57,76
2,25
2009
10,2
2,5 25,5
104,04
6,25
2010
11,2
3,5 39,2
125,44
12,3
2011
14,1
4,1 57,81
198,81
16,8
2012
17,5
4,2 73,5
306,25
17,6
Jumlah
67,4
18,3 224,2
837,2
61,5
Dari tabel di atas dapat diketahui xrata rata sebesar 11,2 dan yrata rata sebesar
3,05. xrata-rata dan yrata-rata tersebut akan digunakan untuk membuat suatu trend yang
dapat dilihat pada gambar 4.3.
C. Analisa Data
1. Perhitungan Regresi Sederhana
Perhitungan regresi sederhana adalah dengan menggunakan rumus
y=a+bx. Dengan terlebih dahulu mencari konstanta a dan b.
b = n . ( xy ) ( x ) . ( y )
n . x - ( x )
b = 6. (224,2) (67,4) . (18,3)
6. (837,2) (67,4)
b = 1345,2 1233,42
5023,2 4542,76
b = 111,78
480,44
b = 0,23
a=(y)b(x)
n
= 18,3 (0,23) (67,4)
6
= 18 15,502
6
= 0,42
Setelah harga a dan harga b ditemukan, maka persamaan regresi linier
sederhana dapat disusun. Persamaan regresi modal kerja dan laba usaha
koperasi adalah sebagai berikut: y = 0,42 + 0,23x
Persamaan regresi yang telah ditemukan tersebut dapat digunakan untuk
melakukan prediksi (ramalan) bagaimana laba usaha kopersi dalam
variabel dependen akan terjadi bila modal kerja dalam variabel independen
ditetapkan. Begitu juga dengan perolehan laba usaha / SHU pada Koperasi
Serba Usaha Sejati Mulia dari tahun 2007 - 2012 dapat diprediksi dengan
menggunakan persamaan regresi tersebut. Hal ini terlihat seperti di bawah
ini :
Tahun 2007 : Modal Kerja (x) = 6,7 maka perolehan laba usaha/SHU (y)
adalah y = 0,42 + 0,23x
= 0,42 + 0,23(6,7)
y = 1,961
Artinya bahwa pada tahun 2007 dengan modal kerja sebesar
6,7 diprediksikan akan mendapatkan laba usaha/SHU
sebesar 1,961.
Tahun 2008 : Modal Kerja (x) = 7,5 maka perolehan laba usaha/SHU (y)
adalah y = 0,42 + 0,23x
= 0,42 + 0,23(7,5)
y = 2,14
7,5
diprediksikan
akan
mendapatkan
laba
10
diprediksikan
akan
mendapatkan
laba
11
diprediksikan
akan
mendapatkan
laba
14
diprediksikan
akan
mendapatkan
laba
17
diprediksikan
akan
mendapatkan
laba
usaha/SHU sebesar 4.
Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa, bila nilai modal
kerja bertambah 1 (satu) atau setiap modal kerja bertambah 10 maka nilai
rata rata laba usaha koperasi tiap tahun akan bertambah sebesar 0,23.
Dari persamaan regresi di tersebut, dapat digambarkan trend sebagai
berikut :
Gambar 4.3
Garis Persamaan Regresi Linier y = 0,42 + 0,23x
y
15
10
=0,42+ 0,23x
5
y rata-rata
3,05
0,42
X rata -rata
0
5
10
11,2
( )( )
n
r=
n 2 ( ) 2
n( 2 ( ) 2
6 (224,2) (67,4)(18,3)
r=
6(837,2) (67,4) 2
6(61,5) (18,3) 2
1345,2 1233,42
=
(480,44)(34,11)
111,78
=
128,01
=
0,873
0,87
D. Pengujian Hipotesis
Hipotesis ini dapat dibuat dengan rumus sebagai berikut :
1. Hipotesis Awal
Ho
Ha
r
to =
1 r2
0,87 6 2
1 0,76
0,87 4
=
0,24
0,87 x 2
=
0, 49
1,74
=
0,49
=
3,551
3,6
uji
dan
dk = n-2 = 4, maka
diperoleh ttabel
Ho
Daerah Penolakan Ho
Ha
0
2,776
3,6
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, selanjutnya dapat
disimpulkan hal -hal sebagai berikut.
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara modal kerja dan laba usaha
koperasi pada Koperasi Serba Usaha Sejati Mulia Jatipadang.
2. Besarnya hubungan yang diberikan oleh variabel Modal Kerja dengan
Laba Usaha pada Koperasi Serba Usaha Sejati Mulia Jatipadang adalah
sebesar 76%.
B. Saran
Selanjutnya dari kesimpulan yang diperoleh, maka saran-saran yang
diajukan adalah :
1. Hendaknya pihak pengelola dan pengurus Koperasi Serba Usaha Sejati
Mulia mengajak para anggotanya untuk lebih berperan serta dalam
meningkatkan usahanya yaitu dengan menaikkan simpanan pokok,
simpanan wajib, dan simpanan sukarela karena hubungan modal kerja
dengan Laba Usaha lebih besar dari modal luar.
2. Untuk meningkatkan laba usaha / SHU hendaknya Koperasi Serba Usaha
Sejati Mulia Jati Padang memperbesar jumlah modal kerja. Sehingga
dengan modal kerja yang besar dapat diperoleh laba usaha / SHU yang
maksimum.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Agus Edhi Susanto, dan M. Firdaus. 2002. Perkoperasian Sejarah Teori dan
Praktek. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Arifin Sitio dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta:
Erlangga.
Arikunto Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Br. Bineka Cipta.
Baswir Revrisond. 2000. Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: P.T. Asdi
Mahasatya.
G. Kartasapoetra, dan A.G. Kartasapoetra dkk.2003. Koperasi Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hendrojogi. 2004. Koperasi Asas Teori dan Praktek. Jakarta: P.T. Grafindo
Persada.
Iskandar, M Soesilo. 2008. Dinamika Gerakan Koperasi Indonesia. Jakarta:
Wahana Semesta Intermedia.
Kadir dan Raihan. 2006. Statistik Sosial. Jakarta: Universitas Islam Negeri
Jakarta.
Kusnadi, dan Hendar. 2005. Ekonomi Koperasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi.
Munawir,S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Riyanto, Bambang, 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
BPFE.
SR, Soemarso. 2000. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian dan Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
Supranto, J. 2001. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Internet: