Вы находитесь на странице: 1из 21

MATERI KULIAH

Pengenalan MCNP
Untuk Pengkajian Dosis

Oleh;
Rasito, S.Si

Pusat Pendidikan dan Pelatihan


Badan Tenaga Nuklir Nasional
2013

Pengenalan MCNP Untuk Pengkajian Dosis Eksternal

A. Tujuan instruksional umum


1. Peserta memahami prinsip simulasi MCNP
2. Peserta memahami aplikasi MCNP untuk perhitungan dosis
B. Tujuan instruksional khusus
1. Peserta dapat membuat inputan MCNP
2. Peserta dapat melakukan simulasi MCNP untuk perhitungan dosis

1.

Pendahuluan
Radiasi dari suatu sumber yang mengenai jaringan tubuh akan memberikan terimaan

dosis radiasi. Nilai dosis yang diterima bergantung kepada jenis radiasi, energi dan kuat
sumber, jarak sumber, dan lama waktu penyinaran. Dosis radiasi yang diterima dapat
diketahui melalui dua cara yaitu pengukuran dan perhitungan. Pengukuran dapat dilakukan
menggunakan alat dosimeter, sementara perhitungan dapat dilakukan menggunakan metode
deterministik (analitik) dan probabilistik (statistik). Salah satu metode probabilistik yang
dapat digunakan adalah monte carlo.

Gambar 1. Pemodelan dosis eksternal

Monte Carlo merupakan metode numerik statistik dengan cara menyimulasikan


bilangan acak untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak dimungkinkan diselesaikan
secara analitik. Salah satu program komputer berbasis metode monte carlo adalah monte
carlo n-particle (MCNP)[1]. MCNP dapat menyimulasikan perjalanan partikel neutron,
elektron dan foton dalam suatu material tiga dimensi. Program komputer ini dikerjakan oleh
tim Monte Carlo di Laboratorium Nasional Los Alamos, USA.
Disebut dengan monte carlo karena dianggap prinsip kerjanya sama dengan permainan
dadu dan kata monte carlo sendiri diambil dari nama sebuah kota di negara Monaco yang
merupakan pusat judi internasional. Aplikasi simulasi menggunakan monte carlo pertama kali
adalah untuk perhitungan kekritisan bom nuklir dalam projek Manhatan tahun 1940an.
Penggunaan program komputer berbasis monte carlo pada mulanya kurang diminati karena
perhitungan dengan metode simulasi sangat tergantung pada kemampuan komputer. Namun
sejak 1960an dengan perkembangan teknologi komputer yang cukup pesat menjadikan
metode simulasi menggunakan monte carlo- juga menjadi berkembang. Perkembangan
MCNP diperlihatkan pada Gambar 2 dengan produk keluaran mutakhirnya adalah MCNP
versi 6.

Gambar 2. Perkembangan MCNP


MCNP akan menyimulasikan partikel dimulai dari dia lahir kemudian berinteraksi
dengan material hingga berakhir di daerah mati. Sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
3, dimisalkan sebuah partikel elektron dari suatu sumber berinteraksi dengan suatu material.
Interaksi pertama (a1) adalah hamburan kemudian terjadi interaksi (a2) menghasilkan foton
dan elektron terhambur yang masuk ke daerah mati. Foton yang terbentuk selanjutnya
berinteraksi dengan material (b1) menghasilkan neutron dan foton terhambur yang kemudian

terserap oleh bahan (b2). Neutron yang terbentuk kemudian terhambur (c1) untuk kemudian
masuk daerah mati.

Gambar 3. Prinsip simulasi partikel dalam MCNP


MCNP selain dapat menyimulasikan partikel elektron, neutron dan foton secara
terpisah, dapat juga menyimulasikan ketiga partikel tersebut secara bersamaan, sebagaimana
yang diperlihatkan pada contoh Gambar 3. Dari simulasi partikel, MCNP dapat memberikan
output berupa fluks, fluence, energi, pulsa cacahan, dll. Besaran fisis hasil keluaran MCNP
tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk mendapatkan besaran lain seperti kritikalitas, laju
paparan, dosis, dll pada suatu material.
Untuk melakukan simulasi menggunakan MCNP maka ada tiga tahapan yang dilalui
yaitu membuat inputan, running, dan interpretasi output.
2. Input MCNP

Membuat input MCNP pada prinsipnya sederhana yaitu dengan mengisikan apa yang
disebut dengan kartu. Terdapat tiga kartu dalam inputan MCNP yaitu kartu sel, kartu
permukaan, dan kartu data. Kartu sel dan kartu permukaan merupakan inputan geometri dari
obyek yang akan disimulasikan, sementara kartu data merupakan informasi mengenai
material obyek simulasi, definisi dari sumber partikel, dan tally atau besaran fisis yang akan
dihitung. Urutan pengisian kartu dalam input MCNP diperlihatkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Susunan kartu dalam inputan MCNP


Dalam urutan input MCNP baris pertama diisi judul berupa kalimat apa saja, bisa
juga berupa tema simulasi yang akan dilakukan. Untuk baris selanjutnya jika akan diisi
dengan kata atau kalimat maka harus diberikan tanda c di kolom paling depan. Hal ini
untuk menunjukkan bahwa dia hanyalah comment sehingga tidak akan diproses. Setiap
kartu harus dipisahkan dengan spasi atau baris kosong blank line. Hanya 1 baris kosong,
jika tidak dipisah maka akan dianggap satu kartu, sementara jika dipisah lebih dari 1 baris
kosong maka tidak akan diproses.
2.1 Kartu sel
Obyek yang akan disimulasi harus didefinisikan sebagai suatu sel. Untuk
sebuah obyek bisa didefinisikan menjadi lebih dari satu sel. Pendefinisian menjadi
lebih dari satu sel dapat dikarenakan jenis material yang berbeda, bisa juga karena
sengaja ingin dibedakan, atau karena kesulitan dalam memodelkan geometrinya.

Gambar 5. Model sel untuk input MCNP


Pada Gambar 5 adalah contoh dari sebuah obyek yang akan disimulasi. Obyek
berbentuk kotak dalam koordinat xyz dengan satu jenis material sehingga
didefinisikan sebagai satu buah sel, misal obyek yang akan disimulasi disebut sel
1 sebagai obyek dan sel 2 sebagai daerah mati. Untuk sel berbentuk kotak maka
ada enam permukaan yang menutupinya. Jika obyeknya adalah silinder maka ada
tiga permukaan, dan bola ada satu permukaan, dan seterusnya. Karena sel 1
memiliki geometri kotak maka dia memiliki enam permukaan yang menutupinya.
Ke enam permukaan tersebut dapat didefinisikan sebagai permukaan 1,2,3,4,5 dan
6.

Gambar 6. Model sel dengan permukaan

Jika dimisalkan sel 1 adalah air (1,0 g/cm3) berbentuk kotak yang dibatasi oleh
permukaan 1,2,3,4,5 dan 6 maka pengisian kartu sel dalam input MCNP adalah
sebagai berikut;
C kartu sel
1

1 -1.0 -1 2 3 -4 -5 6

$ air bentuk kotak

$ daerah mati

#1

Angka paling awal (1) merupakan nomor sel obyek, angka berikutnya adalah
nomor material (1) dari sel tersebut. Angka 1.0 merupakan densitas dari sel 1 (harus
diberi tanda minus), kemudian angka 1 s/d 6 merupakan nomor permukaan yang
melingkupi sel 1. Pemberian keterangan setelah tanda $ merupakan keterangan
sel yang sifatnya opsional bisa diisi atau tidak. Pemberian tanda positif atau negatif
pada nomor permukaan adalah sesuai kesepakatan, misalnya sel yang berada
disebelah sumbu negatif maka permukaannya diberi tanda minus, yang disebelah
sumbu positif maka permukaannya diberi tanda positif. Untuk permukaan
berbentuk lingkaran atau bola, jika sel di dalam permukaan maka permukaanya
diberi tanda minus, dan sebaliknya yang selnya diluar permukaan maka
permukaannya diberi tanda positif. Jika obyek simulasi hanya satu dan
dideskripsikan dalam satu sel yaitu sel 1 maka daerah mati merupakan sel selain sel
1 (dituliskan #1). Karena sel 2 merupakan daerah mati maka diberi nomor material
nol (0) dan tidak memiliki densitas.
2.2 Kartu permukaan
Dalam inputan MCNP, kartu permukaan diisi dengan bentuk dan nilai dari
bidang permukaan yang memotong sumbu koordinat. Untuk geometri pada Gambar
6 jika panjang masing-masing rusuk 1 mm maka pengisian kartu permukaan pada
inputan MCNP adalah sebagai berikut;
C kartu permukaan
1

pz 0.1

pz 0.0

py 0.0

py 0.1
7

px 0.1

px 0.0
Untuk pengisian kartu permukaan dengan beragam bentuk permukaan

diperlihatkan pada Tabel 1. Semakin komplek geometri dari obyek yang akan
disimulasi maka dimungkinkan akan semakin banyak penggunaan beragam bentuk
permukaan. Untuk memudahkan pemodelan dari obyek dengan geometri yang
komplek biasanya akan dilakukan dengan membagi obyek tersebut menjadi lebih
banyak sel. Hasil simulasi sangat dipengaruhi oleh sejauh mana pemodelan
geometri yang mendekati realita obyek.

Tabel 1. Kartu permukaan untuk inputan MCNP[2]

2.3 Kartu data


Setelah pengisian inputan geometri obyek dalam kartu sel dan kartu
permukaan maka dilanjutkan dengan mengisi kartu data. Yang diisikan dalam kartu
9

data adalah data material, data sumber partikel, tally yang diinginkan, jumlah
partikel yang disimulasi, dan lain-lain.
c kartu data
mode

npe

imp:n

1 0

imp:p

1 0

imp:e

1 0

NPS

1000000

C data material
.
.
C definisi sumber
.
.
C tally
.
.
Dst..
Dalam pengisian kartu data dapat disisikan mode partikel yang akan
disimulasikan, yaitu neutron (n), foton (p), elektron (e), baik salah satu, dua atau
semuanya. Dapat juga diisikan important yaitu partikel tersebut akan
disimulasikan dalam sel tersebut atau tidak, 1 artinya disimulasikan dan 0
artinya tidak disimulasikan. Untuk sel yang merupakan daerah mati maka partikel
tidak akan disimulasikan. Karena sel 1 merupakan obyek simulasi dan sel 2 adalah
daerah mati maka dituliskan imp:n 1 0. Dalam kartu data juga dimasukkan
jumlah partikel yang akan disimulasikan (NPS). Semakin besar nilai NPS-nya maka
akan semakin lama juga MCNP melakukan prosesnya, namun keuntungannya
adalah akan semakin rendah nilai errornya.

2.3.1 Data material


10

Data material yang diisikan dalam kartu data adalah komposisi isotop dari
material sel. Penulisan data material juga spesifik karena berupa kode yang
akan berkaitan dengan interaksi apa yang akan diminta dilakukan oleh MCNP.
Di dalam library MCNP terdapat beragam bentuk interaksi dari ketiga
partikel (neutron, foton, elektron) dengan beragam isotop. Kaidah dalam
penulisan data material adalah sebagai berikut;
C data material
Mn

ZAID fraksi $ keterangan

Contoh;
C material air
M1

1001.60c -0.67

$H

8016.60c -0.33

$O

Mn adalah nomor material dengan angka n sebagaimana dalam penulisan kartu


sel sebelumnya. ZAID adalah penulisan nomor atom (Z), nomor massa (A)
dan library identifier (ID). Dari contoh inputan data material 1 dari suatu sel
adalah air ringan (H2O) dengan fraksi atom O adalah 1 (0,33) dan H adalah 2
(0,67), karena nilai total fraksi adalah 1. Karena menggunakan fraksi atom
maka diberi tanda minus. Adapun jika menggunakan fraksi massa maka tidak
ada tanda minus. Penulisan ID (.60c) di belakang penulisan isotop
menunjukkan bahwa kita menginginkan interaksi air tersebut dengan neutron
yang ada dalam tabel interaksi neutron ENDF60.
Sebagai contoh, penulisan ZAID pada inputan data material MCNP untuk
aplikasi dosimetri dapat menggunakan Tabel 1. Untuk isotop yang lebih
lengkapnya MCNPA General Monte Carlo N-Particle Transport Code,
Version 5 - Vol. I: Overview and Theory, Los Alamos National Laboratory
report LA-UR-03-1987. Dalam pengembangannya, MCNP menghimpun data
interaksi partikel dengan isotop hasil percobaan maupun pendekatan yang
diperoleh dari berbagai laboratorium dan pusat-pusat penelitian di dunia.
Dengan data library tersebut diharapkan hasil simulasi MCNP kedepannya
semakin mendekati realita.
11

Tabel 2. Data library untuk dosimetri[1]

2.3.2

Definisi sumber
Sumber diartikan sebagai daerah dimana partilel yang disimulasikan itu
lahir. Dalam penulisan definisi sumber ini pada aplikasi MCNP untuk
perhitungan kritikalitas dengan perhitungan radiasi adalah berbeda. Untuk
aplikasi kritikalitas digunakan KCODE, untuk sumber permukaan digunakan
SSR, sementara untuk radiasi umum digunakan SDEF. Geometri dan posisi
sumber, distribusi energi, arah pancaran, jenis dan berat partikel. Penulisan
definisi sumber dalam kartu data adalah sebagai berikut;
c definisi energi
sdef
maka MCNP akan menganggap bahwa ada sebuah sumber titik berada di
posisi 0,0,0, memancarkan radiasi dengan energi 14 MeV ke segala arah
(isotropik), pada waktu t=0 dan berat partikel adalah 1. Jika pada kasus
Gambar 7 diberikan sumber berbentuk titik (Cs-137) dengan energi radiasi
gamma 0,662 MeV maka pengisian definisi sumber adalah;

c definisi sumber
sdef erg= 0.662 pos= 0 0 3 par=2 wgt=1 tme=0

12

Gambar 7. Model sel dan sumber


Karena sumber tidak boleh berada di daerah mati maka harus ada
perubahan dalam isian kartu sel dan kartu permukaan yaitu penambahan sel
baru yaitu sel lingkungan, misal udara. Misalkan ditambahkan sel baru berupa
udara lingkungan berbentuk bola dengan pusat di (0,0,0) dan jari-jari 10 cm,
sehingga inputan kartu sel dan kartu permukaannya menjadi;
c kartu sel
1

1 -1.0

-1 2 3 -4 -5 6

2 -0.0012 #1 -7

$ udara lingkungan

$ daerah mati

$ air bentuk kotak

C kartu permukaan
1

pz 0.1

pz 0.0

py 0.0

py 0.1

px 0.1

px 0.0

so

10

Jika sumbernya memiliki energi lebih dari satu atau berbentuk spektrum
diskrit sebagaimana Gambar 8 maka pengisian definisi sumbernya adalah;
13

Gambar 8. Sumber dengan spektrum energi berbentuk diskrit


c definisi sumber
sdef erg= d1 pos= 0 0 3 par=2 wgt=1 tme=0
si1

L E1 E2 E3 ...

sp1 D

f1 f2 f3 ...

dengan E1,... adalah energi dari masing-masing puncak dan f1,... adalah
frakuensi masing-masing energi. Adapun jika energi radiasinya berbentuk
spektrum histogram sebagaimana Gambar 9, maka pengisian definisi
sumbernya adalah;

Gambar 9. Sumber dengan spektrum energi bentuk histogram


c definisi sumber
sdef erg= d1 pos= 0 0 3 par=2 wgt=1 tme=0
si1

L E1 E2 E3 ...

sp1 D P1 P2 P3 ...
dengan E1,... adalah energi dari masing-masing bin dan P1,... adalah
probabilitas masing-masing bin energi. Adapun jika energi radiasinya
14

berbentuk spektrum kontinyu sebagaimana Gambar 10, maka pengisian


definisi sumbernya adalah;

Gambar 10. Sumber dengan spektrum energi kontinyu


c definisi sumber
sdef erg= d1 pos= 0 0 3 par=2 wgt=1 tme=0
sp1 f a b
dengan f adalah nomor fungsi dimana setiap model spektrum kontinyu
berbeda, contoh spektrum fisi Maxwell f = -2 sementara spektrum fisi Watt f
= -3, dan lain-lain. Adapun a dan b adalah parameter input.
Untuk sumber yang lebih dari satu sebagaimana pada Gambar 11, maka
input definisi sumbernya adalah;

Gambar 11. Dua sumber titik


C definisi sumber
sdef erg=0.662 pos=d1
si1 L 0 0 3

200
15

sp1

0.8

0.2

Inputan tersebut merupakan contoh dimana terdapat dua sumber Cs-137 di


(0,0,3) dan (2,0,0) dengan kuat sumber pertama 4 kali lebih besar dari sumber
kedua. Untuk sumber yang memiliki bentuk, seperti bola, silinder, dll
sebagaimana pada Gambar 12 sumber berbentuk silinder yang pusatnya di
(0,0,3), jari-jari 5 mm dan tinggi 4 mm, maka pengisian definisi energinya
adalah;

Gambar 12. Model sel dengan sumber berbentuk silinder


C definisi sumber
sdef erg=0.662
si1 0

0.5

si2 -0.2

0.2

pos=0 0 3

rad d1

ext d2

Untuk sumber dengan arah berkas pancaran tertentu sebagaimana pada


Gambar 13, maka pengisian definisi sumbernya adalah;

16

Gambar 13. Model sel dengan berkas radiasi sumber satu arah
C definisi sumber
sdef erg=0.662 pos=0 0 3

2.3.3

si1 0

0.5

si2 -0.2

0.2

rad d1

ext d2 dir=1 vec=0 0 -1

Tally
Tally merupakan besaran fisis yang diinginkan dari hasil simulasi (output
MCNP).

Tally yang disediakan MCNP cukup beragam sebagaimana

diperlihatkan pada Tabel 3 berikut;


Tabel 3. Bentuk tally[2]

Sebagai contoh, agar MCNP menghitung energi yang terdisipasi pada suatu
organ maka dapat menggunakan tally F6, dengan inputan;
C tally
F6:p

Dari inputan tersebut maka MCNP akan memberikan output energi radiasi
gamma yang terdisipasi (MeV/g) dalam sel 1.
17

3. Instalasi dan running MCNP

Meski

program

komputer

ini

pengerjaannya

adalah

di

LANL

(https://laws.lanl.gov/vhosts/mcnp.lanl.gov/mcnp5.shtml) namun untuk distribusinya


dilakukan oleh RSICC (https://rsicc.ornl.gov/Default.aspx). Aplikasi MCNP yang
akan dipraktikan dalam pelatihan ini adalah MCNP versi 5. MCNP5 dapat dijalankan
pada sebuah komputer dengan memori 500 MB dan hard disk ~11 GB untuk data
tampang lintang ASCII. Dapat dioperasikan dalam sistem operasi Windows (Windows
7, 2000, XP atau Vista) atau Linux. Dalam running MCNP, lama waktu yang
dibutuhkan disamping dipengaruhi oleh hardware komputer juga dipengaruhi oleh
tingkat kerumitan inputan dan nilai NPS yang diberikan. Dalam simulasi setiap
partikel akan dicoba satu demi satu, oleh karena itu semakin banyak NPS yang
diberikan maka akan semakin lama running-nya. Namun demikian semakin besar
NPS-nya akan semakin kecil nilai errornya.
Untuk melakukan instal MCNP ke komputer sangat mudah. Diantara file yang
harus dikopikan ke dalam folder di komputer adalah mcnp5.exe, mcnp_noplot.exe,
mcnp5mpi.exe, mcnp5pvm.exe, X11.dll, satu folder source dan xsection. Untuk
menjalankannya harus dibuat koneksi dengan menambahkan PATH dan DATAPATH
pada environment variables yang ada di system properties. PATH dan DATAPATH
diisi nama lokasi file MCNP.exe dan xsection tersimpan.
Untuk membuat inputan MCNP dapat menggunakan notepad. Hasil file notepad
yang disimpan dengan ekstensi .TXT kemudian harus diubah menjadi ekstensi .FILE
menggunakan command prompt. Dalam sistem operasi windows, MCNP dijalankan
menggunakan commant prompt. Ada juga cara praktisnya yaitu dengan dibuatkan file
.bat sehingga MCNP dapat dijalankan dengan mudah melalui total commander.

4. Simulasi MCNP untuk perhitungan dosis


Dosis radiasi merupakan jumlahan energi radiasi yang diserap oleh material tiap
satuan massa. MCNP dapat digunakan untuk menghitung dosis secara mudah.
Sebagai contoh sederhana sebagaimana pada Gambar 7, jika MCNP diminta untuk
menentukan dosis di sel 1 maka dapat dibuat inputan sebagai berikut;
18

Simulasi dosis gamma di sel 1


c kartu sel
1

1 -1.0

-1 2 3 -4 -5 6

2 -0.0012 #1 -7

$ udara lingkungan

$ daerah mati

$ air bentuk kotak

C kartu permukaan
1

pz 0.1

pz 0.0

py 0.0

py 0.1

px 0.1

px 0.0

so

10

c kartu data
mode

imp:p

1 1 0

NPS 1000000
C data material
M1
M2

1001. -0.67

$H

8016. -0.33

$O

7014. -0.77798 $ Udara


7015. -2.89e-3
8016. -0.20949
18000. -9.64E-03

c definisi sumber
sdef erg= 0.662 pos= 0 0 3 par=2 wgt=1 tme=0
C tally
F6:p

FM6

1.6E-10

19

Penambahan FM6 atau faktor multiplikasi dikarenakan output F6 memiliki satuan


MeV/g sementara untuk dosis satuannya adalah joule/kg atau gray (Gy). Untuk itu
dari output F6 tersebut masih harus diberikan faktor pengali (FM) sebesar 1,6E-10.
Hasil dari output MCNP adalah nilai dari simulasi 1 buah partikel. Jadi untuk
mendapatkan nilai dosis yang sebenarnya maka masih dikalikan dengan jumlah
partikel dan waktu penyinaran. Untuk sumber partikel berupa zat radioaktif maka
jumlah partikel adalah sebanding dengan nilai aktivitas (Bq) dikalikan intensitas
radiasinya.
Untuk perhitungan dosis pada manusia maka secara prinsip MCNP mudah
diaplikasikan. Hanya persoalannya terletak pada tingkat kerumitan memodelkan
geometri tubuh manusia. Sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 14, MCNP bisa
digunakan dengan berbagai pendekatan geometri tubuh manusia mulai dari
pendekatan kasar (a), menggunakan mannikin botol (b), hingga pendekatan rinci (c).

Gambar 14. Pemodelan MCNP


5. MCNP visual editor
Salah satu program tambahan untuk kepraktisan menjalankan MCNP adalah
MCNP visual editor (vised). Dengan vised kita dapat menampilkan gambar 2D dan
3D dari inputan geometri yang telah dibuat, sehingga kesalahan dalam penulisan
inputan geometri dapat diketahui sebelum di-running. Pengembangan vised dapat
diakses di http://www.mcnpvised.com.
Gambar 15.

20

Tampilan dari vised diperlihatkan pada

Gambar 15. MCNP visual editor


Vised dapat digunakan untuk me-running inputan MCNP yang telah dibuat, juga
untuk melihat plot perjalanan partikelnya. Bahkan pada edisi terbarunya vised juga
dapat menggunakan data geometri obyek dari hasil autoCAD menjadi inputan untuk
MCNP.
6. Daftar Pustaka
1. X-5 Monte Carlo Team, MCNPA General Monte Carlo N-Particle Transport Code,
Version 5 - Vol. I: Overview and Theory, Los Alamos National Laboratory report LA-UR03-1987 (April 2003, revised 2/1/2008).

2. X-5 Monte Carlo Team, 2003, MCNP-A General Monte Carlo N-Particle Transport
Code, Version 5. Volume II: Users Guide, LA-UR-03-1987, Los Alamos National
Laboratory, Los Alamos, New Mexico

21

Вам также может понравиться