Вы находитесь на странице: 1из 23

Introduction to Biostatistics

dr. Yudhi Wibowo, M.PH


Department of Public Health & Community Medicine,
Faculty Medicine, Jenderal Soedirman University
dr_yudhi_wibowo@yahoo.com
dryudhiwibowo@gmail.com

Tujuan Instruksional Khusus


Mahasiswa mampu untuk:
menjelaskan konsep dasar metode statistika
(statistics methods)
menjelaskan definisi dan jenis variabel
membedakan berbagai skala pengukuran dan
kriteria pemilihannya
membedakan berbagai metode pengumpulan
data, kekuatan serta kelemahan tiap metode
menyebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi
oleh alat ukur

PROSEDUR PENELITIAN
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merrumuskan
masalah
4. Merumuskan
anggapan dasar
5. Memilih
pendekatan
6-a. Menentukan
variabel

4-a. Hipotesis

6-b. Menentukan
sumber data
7. Menentukan &
menyusun instrumen
8. Mengumpulkan
data
9. Analisis data
10. Menarik
kesimpulan
11. Menyusun
laporan

Konsep Dasar Statistics Methods


The origin of statistics roots from the Greek
word Statis which means
State, Status, Manner of standing, Position,
Statista (pejabat negara)

Bedakan dengan data statistik (statistic data)


Statistika: kumpulan data kuantitatif yang
dipengaruhi berbagai sebab
Metode statistika (statistics methods):
metode untuk menjelaskan data kuantitatif
yang dipengaruhi oleh berbagai sebab

Statistics may be defined as the science,


which deals with collection, presentation,
analysis and interpretation of numerical
data (Croxton and Cowden).
Pengertian statistika:
1. Kumpulan angka yang dihasilan dari pengukuran
atau perhitungan, disebut data.
2. Dapat diartikan sebagai statistik sampel
3. Metode ilmiah yang dapat digunakan sebagai
alat bantu mengambil keputusan, mengadakan
analisis data dll.

Dapat diterapkan pada berbagai bidang ilmu

Anderson & Bancrof:

Biostatistics may be defined as application of


statistical methods to medical, biological and public
health related problems (Rajiv Bhalwar).
Role of biostatistics:

Assess community needs


Understand socio-economic determinants of health
Plan experiment in health research
Analyse their results
Study diagnosis and prognosis of the disease for
taking effective action
Scientifically test the efficacy of new medicines and
methods of treatment.

Broad Categories of Statistics

Broad Categories of Statistics


1. Descriptive statistics deals with the
meaningful presentation of data such that
Its characteristics can be effectively observed. It
encompasses the tabular, graphical or pictorial
display of data, condensation of large data into
tables, preparation of summary measures
to give a concise description of complex
information and also to exhibit pattern that may
be found in data sets.
Know your data, what kind of data you have!
The observations made on the subjects one
after the other is called raw data.

Statistika deskriptif
Variabel Kategorik
Frekuensi (n) dan persentase (%)
Disajikan dalam bentuk tabel atau grafik

Variabel numerik
Ada 2 parameter ukuran:
Parameter ukuran pemusatan (central tendency):
mean, median dan modus
Parameter ukuran penyebaran (dispersion): standar
deviasi, varians, koefisien varians, interkuartil, range
dan minimum-maksimum

Disajikan dalam bentuk tabel dan grafik


Terlebih dulu dicek apakah data berdistribusi
norma atau tidak.

Contoh

2. Inferential statistics however refers to


decisions.
Medical research doesnt stop at just describing
the characteristic of disease or situation.
It tries to determine whether characteristics of a
situation are unusual or if they have happened
by chance.
Because of this desire to generalize, the first
step is to statistically analyse the data.
This process of making interpretation and
drawing inferences.
Melakukan uji hipotesis: nilai p
Melakukan estimasi: interval kepercayaan

Statistika inferensial/analisis bivariabel:


Harus menggunakan uji hipotesis yang sesuai
denagn set data.
Perhatikan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Skala pengukuran: kategorik atau numerik


Jenis hipotesis: komparatif atau korelatif
Masalah skala pengukuran: numerik atau kategorik
Pasangan: berpasangan atau tidak berpasangan
Jumlah kelompok: 2 kelompok atau >2 kelp
Syarat uji paramertik dan non-parametrik
Prinsip Tabel B x K dan P x K

Definisi dan Jenis Variabel


Variabel: karakteristik subyek penelitian yang
berubah dari satu subyek ke subyek lain.
Jenis Variabel:
Variabel bebas/independen: variabel yang bila
berubah mengakibatkan perubahan variabel lain
Variabel tergantung/terikat/dependen: variabel
yang berubah akibat perubahan variabel bebas
Variabel perancu/confounding: variabel yang
berhubungan dengan VI dan VD, tapi bukan
variabel antara
Variabel luar: variabel lain yang tidak diteliti

VI

VL

VA

CV

VD

Skala Pengukuran
Observasi ilmiah: lebih sistematik,
obyektif & langsung. Hasilnya harus
terorganisasi & dicatat baik.
Pengukuran: proses kuantifikasi hasil
observasi dengan memperhatikan
referensi tertentu & dinyatakan
dalam unit baku atau dianggap baku.

Metode Pengumpulan Data


1. Pengamatan (observasi)
2. Kuesioner/Angket
3. Wawancara
4. Pengukuran

1. Pengamatan (observasi)
Instrumennya berupa form/blangko
pengamatan.
2 observasi:
oObservasi non-sistematis (tanpa instrumen)
oObservasi sistematis

o Jenis observasi lainnya:


oObservasi langsung (direct observation)
oObservasi pratisipatif

Alat bantu: kamera, video tape dan audiotape recorder

2. Kuesioner/Angket
Instrumennya berupa kuesioner/angket
Kuesioner: sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden.
Jenis kuesioner:
1. Dari cara menjawab:

Kuesioner terbuka
Kuesioner tertutup

2. Dari jawaban yang diberikan:

Kuesioner langsung
Kuesioner tidak langsung

3. Dari bentuknya:

Kuesioner pilihan ganda


Kuesioner isian
Check list (daftar tilik)
Rating scale (skala bertingkat)

1. Keuntungan kuesioner:
a. Tidak memerlukan kehadiran peneliti
b. Dapat dibagikan serentak kepada banyak responden
c. Dapat dijawab sesuai kecepatan dan waktu senggang
responden
d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur,
tidak malu-malu menjawab
e. Dapat dibuat terstandar, pertanyaan sama untuk semua
responden

2. Kelemahan kuesioner:
a. Responden tidak teliti menjawab sehingga ada
pertanyaan terlewat
b. Sukar dicari validitasnya
c. Jawaban tidak betul/jujur
d. Seringg tidak kembali (not respon)
e. Waktu pengembalian tidak sama

Hal-hal yang harus ada pada surat pengantar


kuesioner:
1. Alamat responden lengkap dengan jabatan/gelar
2. Pengantar penyampaian angket
3. Tujuan penelitian
4. Pentingnya penelitian
5. Pentingnya responden dalam penelitian
6. Waktu pengisian
7. Waktu dan tempat pengembalian angket
8. Penyampaian hasil
9. Ucapan teima kasih
10. Tanda tangan pengirim
11. Nama jelas pengirim
12. Tanggal pengiriman

3. Wawancara
Wawancara: dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi
dari responden.
Secara fisik dibedakan 2 macam:
 Wawancara terstruktur
 Wawancara tidak terstruktur

 Ditinjau dari pelaksanaannya:


 Wawancara bebas (inguided interview)
 Wawancara terpimpin (guided interview)
 Wawancara bebas terpimpin

4. Pengukuran
Menggunakan alat ukur yang sudah baku
Contoh:
TB dengan pengukur TB
BB dengan alat penimbang BB
Tekanan darah dengan spigmomanometer Hg

Berkonotasi kuantitatif, bersifat skala


kontinyu

Validitas & Reliabilitas


Sumber variasi dalam pengukuran
Sumber

Keterangan

Variasi pengukuran
Instrumen
Pemeriksa

Alat dan cara pengukuran


Orang yang mengukur

Variasi biologis
Pada satu subyek
Antar subyek

Perubahan variabel karena waktu


dan keadaan
Perbedaan biologis dari satu subyek
ke subyek lain

Validitas = Kesahihan
menunjukkan berapa dekat alat ukur
menyatakan apa yang seharusnya diukur.
Dipengaruhi bias pengukuran (measurement bias):
bias pengamat, bias subyek, bias instrumen.
Bias pengamat: distorsi yang konsisten, disadari atau
tidak, yang dilakukan peneliti dalam menilai maupun
melaporkan hasil pengukuran.
Bias subyek: distorsi konsisten oleh subyek, seorang
pekerja tahu sedang menjadi subyek penelitian,
cenderung bekerja dengan baik (efek Hawthorne)
Bias instrumen: kesalahan sistematik akibat tidak
akuratnya alat ukur.

Penilaian validitas alat ukur


1. Validitas alat ukur berskala numerik
Membandingkan dengan alat ukur baku/penera

2. Validitas alat ukur berskala nominal


Membandingkan dengan gold standard

Strategi meningkatkan validitas pengukuran:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Standardisasi
Pelatihan
Penyempurnaan alat
Automatisasi
Pemeriksaan tanpa diketahui subyek
Pemeriksaan tanpa identits subyek
Kalibrasi alat

Jenis Validitas

Sugiyono (2003):
1. Validitas luar
2. Validitas dalam: validitas isi dan validitas konstruk

Pratiknya:

Validitas isi : validitas muka & validitas logis


Validitas konstruk
Validitas kriterium/prediksi

Hagul (1985): validitas konstruk, validitas antar


budaya, validitas internal & eksternal, validitas isi,
validitas prediksi, validitas muka.

Validitas variabel abstrak


1. Validitas prediktif (predictive validity): apakah
tingkat keakuratan pengukuran yang dilakukan
dapat memperkirakan variabel tergantung yang
diukur.
2. Validitas kriteria (criterion validity)= validitas
konvergen (convergent validity): berapa valid hasil
pengukuran dibanding dengan cara pengukuran
lain.
3. Validitas muka (face validity)=validitas isi (content
validity): menunjuk pada keputusan subyektif
pihak peneliti berdasar akal sehat atau intuisi
terhadap variabel yang diukur.

Reliabilitas=keandalan=keterandalan
=reprodusibilitas=presisi=ketepatan pengukuran

Alat ukur disebut andal jika memberikan nilai yang


sama atau hampir sama pada pemeriksaan yang
berulang-ulang.
Dipengaruhi oleh kesalahan acak (random error).
Penilaian keandalan pengukuran:
1. Keandalan penilaian variabel numerikdengan
koefisien variasi=simpang baku (standard
deviation)/rerata.
2. Keandalan pengukuran variabel nominalpenentuan
nilai kappa (k).

Strategi meningkatkan keandalan


pengukuran:
1. Standardisasi cara pengukuran (protokol
penelitian)
2. Pelatihan pengukur
3. Penyempurnaan instrumen
4. Automatisasi
5. Pengulangan pengukuran

Pengembangan Instrumen Penelitian


(kuesioner)

Langkah-langkah menyusun instrumen:


1.
2.
3.
4.
5.

Identifikasi variabel penelitian


Menjabarkan variabel ke dalam sub variabel
Mencari indikator setiap sub-variabel
Menderetkan deskriptor dari setiap indikator
Merumuskan setiap deskriptor menjadi butirbutir instrumen
6. Melengkapi instrumen dengan
pedoman/instruksi dan kata pengantar

Contoh...
Kontribusi kemandirian siswa, perhatian
orang tua dan kelengkapan sarana terhadap
kualitas pelaksanaan CBSA...
Variabel bebas:
Kemandirian siswa
Perhatian orang tua
Kelengkapan sarana

Variabel tergantung: kualitas pelaksanaan


CBSA

Uji coba instrumen


Tujuan :
1. Tujuan terkait pengelolaan:
a) Kalimat mudah dipahami (instruksi/pedoman
pengisian & butir pertanyaan)
b) Waktu untuk mengisi kuesioner
c) Persiapan lainnya

2. Tujuan terkait kualitas instrumen


a) Validitas
b) Reliabilitas

Reliabilitas & Validitas instrumen

Reliabilitas dengan 2 cara:


1. Repeated measure (pengukuran ulang)
2. One shot (pengukuran sekali saja)
Uji statistik: Cronbach Alpha jika >0,70 reliabel (Nunnaly,
1994)

Mengukur validitas dilakukan dengan cara:


1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan
total skor
2. Korelasi bivariat antara masing-masing skor indikator
dengan total skor
Uji statistik r product moment

Daftar Pustaka

Anderson & Bancrof. (1952). Statistical Theory in Research.McGraw-Hill


Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta:Rineka
Cipta.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Edisi Revisi VI. Jakarta:Rineka
Cipta.
Bhalwar, R., et al (2009). Text Book of Public Health & Communiry
Medicine. 1st ed. New Delhi:Gayo Enterprises.
Budiarto, E. (2001). Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan
masyarakat. Jakarta:EGC
Dahlan, M.S. (2009). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan.
Jakarta:Salemba Medika
Dawson, B. & Trapp, R.G. (2001). Basic & Clinical Biostatistics. 3th ed.
Singapore: McGraw-Hill Book Co.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM
SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Machfoedz, I. (2008). Teknik membuat alat ukur penelitian bidang
kesehatan, kedokteran dan kebidanan. Yogyakarta:Fitramaya.
Riwidikdo, H. (2010). Statistik penelitian kesehatan dengan aplikasi
program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Sastroasmoro, S. & Ismael, S. (2010). Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Klinis. Edisi ke-3. Jakarta: Sagung Seto

Вам также может понравиться