Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PROSEDUR PENELITIAN
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merrumuskan
masalah
4. Merumuskan
anggapan dasar
5. Memilih
pendekatan
6-a. Menentukan
variabel
4-a. Hipotesis
6-b. Menentukan
sumber data
7. Menentukan &
menyusun instrumen
8. Mengumpulkan
data
9. Analisis data
10. Menarik
kesimpulan
11. Menyusun
laporan
Statistika deskriptif
Variabel Kategorik
Frekuensi (n) dan persentase (%)
Disajikan dalam bentuk tabel atau grafik
Variabel numerik
Ada 2 parameter ukuran:
Parameter ukuran pemusatan (central tendency):
mean, median dan modus
Parameter ukuran penyebaran (dispersion): standar
deviasi, varians, koefisien varians, interkuartil, range
dan minimum-maksimum
Contoh
VI
VL
VA
CV
VD
Skala Pengukuran
Observasi ilmiah: lebih sistematik,
obyektif & langsung. Hasilnya harus
terorganisasi & dicatat baik.
Pengukuran: proses kuantifikasi hasil
observasi dengan memperhatikan
referensi tertentu & dinyatakan
dalam unit baku atau dianggap baku.
1. Pengamatan (observasi)
Instrumennya berupa form/blangko
pengamatan.
2 observasi:
oObservasi non-sistematis (tanpa instrumen)
oObservasi sistematis
2. Kuesioner/Angket
Instrumennya berupa kuesioner/angket
Kuesioner: sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden.
Jenis kuesioner:
1. Dari cara menjawab:
Kuesioner terbuka
Kuesioner tertutup
Kuesioner langsung
Kuesioner tidak langsung
3. Dari bentuknya:
1. Keuntungan kuesioner:
a. Tidak memerlukan kehadiran peneliti
b. Dapat dibagikan serentak kepada banyak responden
c. Dapat dijawab sesuai kecepatan dan waktu senggang
responden
d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur,
tidak malu-malu menjawab
e. Dapat dibuat terstandar, pertanyaan sama untuk semua
responden
2. Kelemahan kuesioner:
a. Responden tidak teliti menjawab sehingga ada
pertanyaan terlewat
b. Sukar dicari validitasnya
c. Jawaban tidak betul/jujur
d. Seringg tidak kembali (not respon)
e. Waktu pengembalian tidak sama
3. Wawancara
Wawancara: dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi
dari responden.
Secara fisik dibedakan 2 macam:
Wawancara terstruktur
Wawancara tidak terstruktur
4. Pengukuran
Menggunakan alat ukur yang sudah baku
Contoh:
TB dengan pengukur TB
BB dengan alat penimbang BB
Tekanan darah dengan spigmomanometer Hg
Keterangan
Variasi pengukuran
Instrumen
Pemeriksa
Variasi biologis
Pada satu subyek
Antar subyek
Validitas = Kesahihan
menunjukkan berapa dekat alat ukur
menyatakan apa yang seharusnya diukur.
Dipengaruhi bias pengukuran (measurement bias):
bias pengamat, bias subyek, bias instrumen.
Bias pengamat: distorsi yang konsisten, disadari atau
tidak, yang dilakukan peneliti dalam menilai maupun
melaporkan hasil pengukuran.
Bias subyek: distorsi konsisten oleh subyek, seorang
pekerja tahu sedang menjadi subyek penelitian,
cenderung bekerja dengan baik (efek Hawthorne)
Bias instrumen: kesalahan sistematik akibat tidak
akuratnya alat ukur.
Standardisasi
Pelatihan
Penyempurnaan alat
Automatisasi
Pemeriksaan tanpa diketahui subyek
Pemeriksaan tanpa identits subyek
Kalibrasi alat
Jenis Validitas
Sugiyono (2003):
1. Validitas luar
2. Validitas dalam: validitas isi dan validitas konstruk
Pratiknya:
Reliabilitas=keandalan=keterandalan
=reprodusibilitas=presisi=ketepatan pengukuran
Contoh...
Kontribusi kemandirian siswa, perhatian
orang tua dan kelengkapan sarana terhadap
kualitas pelaksanaan CBSA...
Variabel bebas:
Kemandirian siswa
Perhatian orang tua
Kelengkapan sarana
Daftar Pustaka