Вы находитесь на странице: 1из 29

ASURANSI PENGANGKUTAN

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Asuransi Pengangkutan (MARINE CARGO)


Asuransi pengangkutan barang lebih dikenal dengan marine cargo insurance, asuransi ini menyediakan
jaminan risiko terhadap barang melalui suatu sarana pengangkutan/alat angkut baik darat, laut, maupun
udara.
Risiko-resiko yang dijamin antara lain :
Kebakaran atau peledakan
Kerugian karena alat pengangkutan itu sendiri dapat terbakar, tenggelam, terbalik, dsb
Pembongkaran barang di pelabuhan darurat
Pengorbanan untuk kerugian umum di laut (general average sacrifice)

Jenis-Jenis Kondisi Pertanggungan Yang di Berikan


Asuransi Pengangkutan Laut
Institute Cargo Clause "C"
Institute Cargo Clause "B"
Institute Cargo Clause "A"
Asuransi Pengangkutan Darat
Cover "A" DAI
Cover "B" DAI
Asuransi Pengangkutan Udara
Institute Cargo Clause "AIR"
Data-data yang diperlukan :
Nama & Alamat Pemilik Barang dan Penerima Barang
Jenis Barang
Nilai Barang
Jenis Packing
Jenis Alat Angkut
Route Perjalanan

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Sedia Payung Sebelum Hujan

BEST PRODUCTS
Griya Pro Plus

Oto Pro

INFO
FUNGSI DAN TUJUAN ASURANSI
Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko (secara finansial), asuransi juga memiliki berbagai
manfaat yang diklasifikasikan ke dalam beb...

NEWS

Silhouette Mike Oldfield Song Lyrics

Copyright 2011 blog binagriya asuransi | Powered by Blogger


Design by ery nasution

KARIR

KONTAK

Search...
Pencarian...

BERANDA

PROFIL

PRODUK

PELAYANAN

BERITA

MITRA BISNIS

JARINGAN KANTOR

Asuransi Kebakaran

Asuransi Kendaraan Bermotor

Asuransi Pengangkutan

Asuransi Kecelakaan Diri

Asuransi Rekayasa

Asuransi Rangka Kapal

Asuransi Uang

Asuransi Custom Bond

ASURANSI PENGANGKUTAN

Asuransi pengangkutan adalah produk asuransi yang bertujuan untuk


memberikan proteksi terhadap barang yang diangkut baik melalui darat,
laut maupun udara.
Asuransi pengangkutan diperuntukan bagi pemilik barang baik perseorangan, lembaga ataupun
perusahaan, yang memerlukan perlindungan atas pengangkutan barang. Baik itu pengangkutan
dengan menggunakan armada sendiri maupun yang menggunakan jasa perusahaan pengangkutan.

PILIHAN LUAS JAMINAN

Institute Cargo Clause A (ICC A),


Menjamin seluruh kerugian terkecuali risiko-risiko yang tercatat sebagai Pengecualian, termasuk
Biaya Penyelamatan (General Average), Salvage, dan Beban tanggung jawab Both to Blame
Collision (dalam kasus tabrakan kapal)

Institute Cargo Clause B (ICC B),


Menjamin risiko-risiko kebakaran, ledakan, kandas, tenggelam,terdampar,terbalik, tabrakan,
pembongkaran, gempa, letusan gunung, petir,tindakan penyelamatan,masuknya air lau,total loss
per packing,biaya penyelamatan dan salvage , beban Both to Blame Collision.

Institute Cargo Clause C (ICC C),


Menjamin risiko-risiko kebakaran, ledakan,kandas, tenggelam,terdampar,terbalik, tabrakan
benturan dengan benda lain,pembongkaran,biaya penyelamatan, dan salvage,beban Both to
Blame Collision.Pilihan Jaminan tambahan (optional) diantaranya.

Institute Strike Clause


Dengan jaminan terhadap risiko pemogokan, penghalangan kerja/pekerja, gangguan kerja,
kerusuhan, huru-hara sipil, aksi teroris, aksi dengan motif politik, biaya penyelamatan (General
Average) dan biaya salvage.

Institute War Clause


Dengan jaminan terhadap risiko perang, perang saudara, pemberontakan, tindakan kekerasan dari
dan atau melawan penguasa, penangkapan, pengambilalihan, penahanan berkaitan dengan risiko
yang disebut diatas, ranjau, torpedo, bom atau senjata perang yang ditinggalkan, biaya
penyelamatan dan salvage atas kerugian akibat risiko yang disebut diatas.

HARGA PERTANGGUNGAN
Harga pertanggungan, merupakan Nilai dari tiap harta benda yang diasuransikan berdasarkan
Invoice /faktur dan/atau harga pasar.
Unsur Harga Pertanggungan

Harga Barang (Cost/Price)

Biaya pengangkutan

Premi Asuransi (optional).

Perkiraan Keuntungan (optional umumnya 10% dari harga barang).

BIAYA / PREMI ASURANSI


Jumlah Premi yang dibebankan pada Anda merupakan hasil perkalian antara:

TARIF PREMI X JUMLAH TOTAL HARGA PERTANGGUNGAN


Tarif Premi Asuransi Pengangkutan ditentukan oleh luas/jenis risiko yang dikehendaki dan
sifat penggunaan dari harta benda yang diasuransikan.

KEMUDAHAN UNTUK ANDA

Saat ini terdapat 70 jaringan Asuransi Wahana Tata yang lokasinya tersebar di berbagai kota
besar, yang memungkinkan kami untuk lebih cepat menjangkau dan melayani Anda dalam
penutupan Asuransi hingga penanganan klaim.

Fasilitas website yang memudahkan Anda dalam meminta penawaran atas rencana
asuransi Anda tanpa terikat tempat dan waktu.

Fasilitas pembayaran premi dengan Kartu Kredit dan Virtual Account.

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi kantor cabang/pemasaran kami terdekat.

PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN


MUATAN LAUT
Vega Suryadi | Oktober 8, 2013 | Asuransi Pengangkutan | Tidak ada Komentar

Perkembangan kegiatan pengangkutan di laut khususnya pengangkutan barang telah menimbulkan


suatu persoalan, yaitu keinginan adanya jaminan dalam proses pengangkutan barang tersebut.
Sehingga Asuransi Pengangkutan Muatan Laut (Marine Cargo) menjadi jawaban atas hal tersebut.

Bagi para perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman barang dan pengangkutan, tidak
dipungkiri terjadi suatu kecelakaan yang mengakibatkan barang yang diangkut mengalami
kerusakan. Kerusakan yang dimaksud adalah rusaknya kondisi barang yang mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan pengangkutan itu sendiri dan komplain dari konsumen dikarenakan
barang yang dikirim tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan dipesan sebelumnya.

PENGERTIAN ASURANSI PENGANGKUTAN MUATAN LAUT (MARINE CARGO INSURANCE)


Asuransi Pengangkutan Muatan Laut (Marine Cargo Insurance) adalah asuransi yang memberikan
proteksi atas barang yang diangkut via sarana angkutan laut terhadap risiko/bahaya laut maupun
risiko/bahaya di atas laut seperti kapal tenggelam, karam, tabrakan, badai, topan, kebakaran,
pencurian, termasuk pengorbanan/penyelamatan umum.
Pada asuransi pengangkutan muatan laut bisa saja terjadi masalah diantaranya masalah yang
sering terjadi adalah lamanya proses persetujuan pembayaran klaim dari pihak asuransi. Penyebab
lamanya proses persetujuan klaim adalah kurang lengkapnya berkas pengajuan klaim dari nasabah
dan keterlambatan pelaporan dan penyerahan berkas kepada pihak asuransi.
Beberapa akibat dari permasalahan asuransi marine cargo tersebut bisa menimbulkan dampak
negatif kepada pihak asuransi diantaranya:
1.

Menimbulkan banyak komplain dari klaimen yang berkaitan dengan lambatnya pembayaran
klaim pengangkutan muatan laut (Marine Cargo).

2.

Citra atau nama baik perusahaan akan memburuk, dengan banyaknya komplain yang
dilakukan oleh klaiment.

Maka untuk menghindari hal tersebut di atas terdapat beberapa alternatif, yaitu :
1.

Menerangkan / menjelaskan secara detail kepada calon nasabah yang akan melakukan
penutupan asuransi pengangkutan muatan laut (Marine Cargo).

2.

Mencetak brosur-brosur yang berisi syarat-syarat dan penduan pengajuan klaim


pengangkutan muatan laut (Marine Cargo).

3.

Memilah masing-masing berkas klaim pengangkutan muatan laut (Marine Cargo) baik yang
belum lengkap, yang sudah lengkap maupun berkas klaim yang masih menunggu persetujuan
pembayaran dari kantor pusat.

4.

Membuat jadwal harian untuk menghubungi klaimen yang belum melengkapi berkas
pengajuan klaimnya.

Produk asuransi pengangkutan muatan laut (Marine Cargo) memberikan jaminan penggantian biaya
apabila tertanggung mengalami kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan pada kapal laut. Jenis

produk ini mengganti kerugian yang menimpa tertanggung sesuai dengan perluasan jaminan /
proteksi dan premi yang disepakati oleh tertanggung dengan pihak asuransi.

APA SAJA KETENTUAN KETENTUAN YANG DIPERLUKAN DALAM PENGAJUAN KLAIM


ASURANSI ?

Ketentuan ketentuan yang diperlukan dalam pengajuan klaim asuransi pengangkutan khususnya
produk pengangkutan muatan laut (Marine Cargo) adalah sebagai berikut :
1.

Form klaim yang telah diisi lengkap berkenaan dengan kronologi kecelakaan disertai dengan
perincian jumlah kerugian.

2.

Polis / Sertifikat Asuransi Asli

3.

Bill of Lading

4.

Invoice

5.

Packing List

6.

Surat Jalan / DO

7.

Berita Acara Serah Terima Barang / Survey Report

8.

Surat Tuntutan kepada pihak pengangkut / carrier dan balasannya.

9.

Penawaran Biaya Perbaikan.

10.

Surat Penyerahan Petikemas (SP2)

11.

Laporan Kecelakaan Kapal & Surat-surat kelengkapan kapal.

12.

Laporan Polisi (untuk pencurian dan kecelakaan lalu lintas).

13.

Foto barang yang mengalami kerusakan

Berikut adalah bagan prosedur pengajuan klaim asuransi pengangkutan muatan laut (Marine
Cargo).
Keterangan :
1.

Tertanggung harus segera melaporkan klaim atas kejadian yang dialaminya ke pihak
asuransi Cabang dan Kantor Pemasaran terdekat. Pelaporan klaim maksimum 7 hari setelah
diketahui terjadinya kerusakan dan atau kehilangan barang. Dalam hal ini, berkas diserahkan
ke bagian administrasi umum agar segera disampaikan ke bagian klaim.

2.

Sebagai persyaratan kelengkapan berkas, bagian administrasi umum menyerahkan blanko


klaim asuransi pengangkutan muatan laut (Marine Cargo) kepada tertanggung yang wajib diisi
oleh tertanggung. Setelah semua berkas dilengkapi dan diterima oleh administrasi umum,
untuk selanjutnya diserahkan ke bagian klaim guna diperiksa lebih lanjut.

3.

Bagian klaim untuk selanjutnya akan segera melakukan survei untuk mengetahui penyebab
kerusakan dan berapa nilai barang yang harus diganti. Tertanggung berkewajiban untuk
memberi kesempatan kepada Bagian Klaim (Survey Agent) yang ditunjuk untuk memeriksa
kerusakan barang, kerusakan kapal, wawancara dengan Nahkoda dan atau ABK atau pihakpihak lain yang terkait.

4.

Setelah survei dilakukan, Bagian Klaim (Survey Agent) akan segera melaporkan hasil survei
dan kelengkapan berkas terkait kepada Pimpinan guna mendapatkan persetujuan pembayaran

klaim.

5.

Jika semua persyaratan sudah lengkap dan hasil survey telah terbukti kebenarannya, maka
pihak penanggung dalam hal ini disebut Pimpinan, segera mengirimkan semua berkas yang
diperlukan ke kantor cabang yang berada di Surabaya.

6.

Setelah kantor cabang menerima berkas-berkas tersebut, pihak kantor cabang akan
melakukan survei kembali ke pelabuhan untuk memastikan kebenaran dari berkas berkas
tersebut.

7.

Jika persyaratan yang diterima oleh kantor cabang telah sesuai, untuk selanjutnya pihak
kantor cabang melaporkan pengajuan klaim ke kantor pusat yang berada di Jakarta.

8.

Jika semua berkas dan persyaratannya telah lengkap dan akurat, pihak kantor pusat
menyatakan bahwa data yang diberikan telah sesuai dan disetujui.

9.

Pihak kantor pusat akan memproses uang pertanggungan dalam kurun waktu 10 (sepuluh)
hari kerja.

10.

Jika proses yang diperlukan telah selesai, maka pihak kantor pusat langsung mengirimkan
uang pertanggungan ke kantor cabang, kantor asuransi terdekat dengan domisili tertanggung
melalui rekening bank. Kemudian pihak kantor pusat segera memberikan informasi kepada
pihak cabang bahwa uang pertanggungan tersebut telah dikirimkan.

11.

Setelah uang pertanggungan diterima oleh kantor cabang, maka dalam hal ini adalah bagian
Administrasi Keuangan akan membuatkan kwitansi pencairan klaim.

12.

Selanjutnya bagian Administrasi Keuangan menyerahkan uang pertanggungan beserta


kwitansinya ke Bagian Administrasi Umum, yang kemudian akan diserahkan ke klaimen.

Untuk mengantisipasi banyaknya komplain dari klaimen karena lamanya proses pembayaran klaim
asuransi pengangkutan muatan laut (Marine Cargo) yang disebabkan ketidaklengkapan berkas
pengajuan klaim, maka sebaiknya pihak asuransi melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.

Menjelaskan lebih detail kepada calon nasabah yang akan melakukan penutupan asuransi
pengangkutan muatan laut (Marine Cargo) tentang prosedur pengajuan klaim asuransi
pengangkutan muatan laut (Marine Cargo) dan persyaratan-persyaratan serta kelengkapan
berkas yang harus dipenuhi apabila terjadi klaim atas penutupan asuransi pengangkutan
muatan laut (Marine Cargo) tersebut.

2.

Mencetak brosur yang bekaitan dengan panduan prosedur pengajuan klaim pengangkutan
muatan laut (Marine Cargo) yang dicetak dalam dalam selembar kertas (tidak jadi satu dengan
form yang lain) untuk diserahkan kepada nasabah yang akan melakukan penutupan asuransi
pengangkutan muatan laut (Marine Cargo) dan kepada nasabah yang mengajukan klaim.

3.

Memilah-memilah masing-masing berkas klaim asuransi pengangkutan muatan laut (Marine


Cargo) baik berkas klaim yang belum lengkap, berkas klaim yang sudah lengkap maupun
berkas klaim yang sedang menunggu persetujuan bayar dari kantor pusat. Dalam pemisahan
berkas ini, disendirikan pada map-map ordner yang sudah diberi keterangan atau indeks.

4.

Menyusun jadwal yang terperinci untuk menghubungi klaimen yang belum melengkapi
berkas pengajuan klaim asuransi pengangkutan muatan laut (Marine Cargo). Misal pada jamjam saat volume pekerjaan tidak terlalu padat sekitar jam 13.00 setelah istirahat, sehingga tidak
mengganggu pekerjaan yang lain. Sehingga klaimen segera melengkapi berkas klaim
pengangkutan muatan laut (Marine Cargo).

About Us

MITRACA merupakan program kerjasama kemitraan yang menawarkan kerjasama yang


saling menguntungkan bagi setiap professional yang ingin menjadi bagian dari PT Asuransi
Central Asia.
Dalam MITRACA, para profesional tidak perlu hadir atau pun datang setiap hari ke PT.
Asuransi Central Asia. Para profesional dapat bekerja di rumah, di tempat umum atau
dimanapun. Ini karena MITRACA telah menggunakan system online dalam setiap
kegiatannya.

Product
Apa saja yang bisa diasuransikan?
Barang-barang dagangan, mesin,bahan baku, atau kepentingan lain yang akan dimuat
melalui angkutan udara ,laut atau darat. Selain itu uang tambang (freight) serta keuntungan
yang diharapkan (imaginair profit)pun dapat diasuransi .

Risiko-risiko apa saja yang dijamin?


Kerugian atas barang-barang yang diangkut dari satu tempat ke tempat lain yang
disebabkan oleh tergelincirnya alat angkut atau keluar dari rel. khusus alat angkut berupa
kapal laut, kerugian yang dialami pemilik barang dapat disebabkan oleh: kebakaran, kandas,
tenggelam, atau terbaliknya alat angkut dengan obyek lain selain air; pembongkaran barang
di pelabuhan darurat; peristiwa general average: pembuangan atau terlemparnya barang ke
laut; gempa bumi,letusuan gunung berapi, petir dan sejenisnya.

Risiko-risiko apa saja yang tidak dijamin?


Risiko-risiko yang tidak dijamin antara lain: kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh
kesengajaan tertanggung; kondisi yang normal seperti kebocoran, susut berat atau susut isi,
robek, aus; pengepakan tidak standar; alat angkut tidak layak beroperasi; perang dan
sejenisnya; pemogokan buruh, kekacauan dan sebagainya.

Siapa saja yang memerlukan produk ini?


Perusahaan atau individu yang bergerak dalam bidang ekspor import atau memiliki usaha
dalam bidang perdagangan maupun industri.

Faktor apa saja yang mempengaruhi suku premi?


Jenis alat transportasi, jenis barang, peluang terjadinya musibah, risiko yang akan
diasuransikan, waktu pengangkutan, lokasi yang akan dituju atau dilalui dan lokasi
keberangkatan dengan wilayah antar pulau di Indonesia maupun antar negara.

Bagaimana cara menghitung premi asuransi?


Premi dapat dihitung dengan rumus = Jumlah Uang Pertanggungan (JUP) x suku premi (dalam persen)
tiap satu kali pengangkutan.
Besar premi tergantung kepada luas jaminan yang dipilih tertanggung.

Hukum Asuransi Pengangkutan

TUGAS
HUKUM ASURANSI PENGANGKUTAN

NAMA

: FAJAR ADI ANGGORO

NPM

NAMA DOSEN
KELAS

: 133112330050037

: Surajiman,S.H.,M.Hum.
: 01

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS NASIONAL
2015

ASURANSI
(CARGO INSURANCE)

PENGANGKUTAN

BARANG

A.PENGERTIAN
Asuransi Pengangkutan adalah asuransi yang memberikan jaminan ganti rugi kepada
Tertanggung yang timbul karena bahaya dan/atau kecelakaan/kerugian yang terjadi selama
pengangkutan barang dari satu tempat ke tempat lainnya, terutama dengan alat
pengangkutnya seperti kapal laut, truck, kereta api, pesawat udara atau kapal-kapal
danau/sungai sesuai dengan kelaziman pada perdagangan.

Asuransi pengangkutan,suatu asuransi/pertanggungan yang memberikan jaminan


atau proteksi terhadap kerugian/kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang diderita atas barang-barang yang dipertanggungkan sebagai
akibat adanya risiko-risiko yang terjadi selama dalam suatu perjalanan (transit)
yang dijamin dalam polis.

B.PENGELOMPOKAN ASURANSI PENGANGKUTAN

Pengelompokkan Asuransi Pengangkutan dibagi dalam 3 kelompok, yaitu :

1.Asuransi Pengangkutan Laut (Marine Cargo Insurance)

adalah suatu asuransi atau pertanggungan yang memberikan jaminan atauproteksi


terhadap kerugian atau kerusakan atas objek pertanggungan sebagai akibat adanya
bahaya-bahaya laut (Maritime Perils) yang terjadi dalam masa pengangkutan
melalui laut yang dilakukan.
Di Indonesia asuransi laut diganti dengan istilah asuransi pengangkutan.
Adapun karakteristik asuransi pengangkutan laut adalah :
1. Kepentingan (Obyek yang dijamin)
Asuransi pengangkutan laut itu menjamin kehilangan atau kerusakan akibat
adanya bahaya laut. Yang dijamin ada 3 yaitu : Rangka kapal, Barang Muatan, Uang
Tambang.
2. Polis yang Digunakan
Polis yang umum digunakan dalam asuransi pengangkutan laut adalah :
-Polis dengan jangka waktu 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan atau lebih. Yang umumnya
digunakan adalah 12 bulan.
-Polis perjalanan untuk satu perjalanan atau bolak balik
3. Premi
Besar kecilnya premi yang harus dibayar oleh tertanggung dalam asuransi
pengangkutan laut tergantung pada kesepakatan kedua belah pihak. Setiap
perusahaan asuransi belum tentu sama, tergantung pada pertimbangan masingmasing. Dasar pertimbangan tersebut tergantung pada :
-Jenis barang yang diangkut
-Pengepakannya
-Umur kapal dan besar kapal
-Rute kapal
-Kondisi asuransi yang diminta
4. Bahaya (Risiko) yang dijamin

Bahaya yang dijamin dapat digolongkan menjadi bahaya maritime dan non
maritime. Bahaya maritime dapat dipisah kedalam bahaya dari laut dan bahaya di
laut. Bahaya dari laut merupakan bahaya yang disebabkan langsung oleh peristiwa
yang secara kebetulan terjadi atau tidak menentu seperti angin topan, cuaca buruk,
halilintar dan bahaya lain yang berasal dari lautan. Sedangkan bahaya di laut
merupakan bahaya yang bukan disebabkan langsung oleh bahaya ganas dari
lautan, tetapi oleh peristiwa tertentu, misalnya : kapal tabrakan dengan kapal lain,
kapal menabrak benda terapung dilautan (es), Pembajakan.
Bahaya non maritime merupakan risiko yang dihadapi kapal, yang disebabkan oleh :
-Peperangan, perang sipil, revolusi, pemberontakan, perlawanan
-Penangkapan, penahanan, perampasan
-Ranjau, bom, atau senjata-senjata perang yang terlontar\
-Perbuatan teroris
Menurut paham asuransi laut, yang dijamin oleh asuransi adalah bahaya maritime,
akan tetapi dapat juga ditutup asuransi untuk bahaya non maritime.

2.Asuransi Pengangkutan Udara (Air Cargo Insurance)

adalah suatu asuransi atau pertanggungan yang memberikan jaminan atauproteksi


terhadap kerugian atau kerusakan atas objek pertanggungan sebagai akibatadanya
bahaya-bahaya udara yang bersifat accidental, yang terjadi dalam masa
pengangkutan melalui udara yang dilakukan.
Asuransi aviasi(asuransi pengangkutan udara) merupakan salah satu jenis asuransi
pengangkutan. Asuransi ini terdiri dari asuransi muatan udara, asuransi cargo
udara, asuransi pesawat udara.
1.Asuransi Muatan Udara
Karakteristik dari asuransi muatan udara adalah :
-Objek pertanggungan, objek pertanggungan dalam asuransi pengangkutan udara
dan muatannya (barang dan penumpang) terhadap kemungkinan bahaya yang
menimpanya, yang terjadi di Bandar udara atau dalam penerbangan.
-jaminan keselamatan penumpang, dalam pengangkutan udara pengakut di
wajibkan oleh undang-undang menutup asuransi atau tanggung jawab terhadap
penumpang, yaitu :

a. Tanggung jawab atas keselamatan penumpang, ketika menaiki pesawat udara,


selama dalam pesawat udara, ketika turun dari pesawat udara. Dengan ketentuan
bahwa jaminan keselamatan hanya diberikan kepada penumpang yang memiliki
karcis penumpang yang sah. Di Indonesia, keselamatan penumpang dijamin oleh
PT.Jasa Raharja.
b. Tanggung jawab atas kerugian bagasi penumpang (hilang, rusak, terbakar),
kecuali bagasi yang di bawa sendiri oleh penumpang. Jaminan atas kemungkinan
kerugian atas bagasi penumpang diasuransikan kepada perusahaan asuransi
kerugian oleh pengangkut.
2. Asuransi Cargo Udara
Adalah asuransi atas barang-barang (bukan bagasi penumpang) yang
diangkut oleh pesawat udara untuk melindungi pemilik barang terhadap
kemungkinan bahaya yang menimbulkan kerugian atau kerusakan yang dialami
oleh barang yang disebabkan oleh pesawat udara yang mengangkutnya ditimpa
bahaya.

3. Asuransi Pesawat Udara


Adapun karakteristik dari asuransi pesawat udara adalah :
-Objek Pertanggungan, meliputi kerangka dan mesin pesawat, baling-baling, motor
dan semua peralatan yang merupakan bagian dari pesawat udara termasuk
perlengkapan yang dapat dilepaskan dari pesawat udara itu seperti kompas, radio,
perlengkapan kabin dan lain-lain.
-Risiko yang dijamin
Jaminan dari polis gabungan pesawat udara adalah :
a.

Tanggung jawab terhadap pihak ketiga, tidak termasuk tanggung jawab terhadap
penumpang, misalnya pesawat jatuh di pemukiman penduduk

b.

Tanggung jawab terhadap penumpang atau keselamatan penumpang ketika :


menaiki pesawat udara, selama didalam, ketika turun pesawat.

c.

Tanggung jawab atas kerugian atau kerusakan bagasi penumpang, kecuali bagasi
yang dibawa penumpang

d.

Kehilangan atau kerusakan pesawat udara ketika berada diudara, bergerak


dilandasan, di darat dan permukaan air.

3.Asuransi Pengangkutan Darat (Land Transit Insurance)

adalah suatu asuransi atau pertanggungan yang memberikan jaminan atau proteksi
terhadap kerugian atau kerusakan atas objek pertanggungan sebagai akibat adanya
bahaya-bahaya darat yang bersifat accidental, yang terjadi dalam masa
pengangkutan melalui darat yang dilakukan.
Beberapa karakteristik asuransi pengangkutan darat, mulai dari obyek
pertanggungan, bahaya-bahaya dalam pengangkutan darat, jaminan keselamatan
penumpang, sampai dengan asuransi pengangkutan barang
1. Obyek Pertanggungan
Obyek pertanggungan dalam asuransi pengangkutan darat adalah
kendaraan pengangkut darat beserta muatannya terhadap berbagai macam bahaya
yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada kendaraan pengangkut
maupun pada muatannya.
Asuransi pengangkutan darat ada 3 macam yaitu :
-Asuransi atas keselamatan penumpang
-Asuransi atas barang yang diangkut
-Asuransi atas kendaraan pengangkut
2. Asuransi Pengangkutan Barang
Barang yang diangkut lewat darat, asuransinya ditutup oleh perusahaan
asuransi kerugian dengan menggunakan polis perjalanan darat. Polis pengangkutan
darat merujuk pada pasal 256 dan 686 KUHDagang.
Pasal 688 KUHDagang menetapkan bahwa jaminan dari penanggung mulai
berlaku sejak barang telah sampai ke kendaraan yang akan mengangkutnya
ketempat tujuan atau sejak barang sampai dikantor atau ke tempat lain yang
diterima oleh pengangkut. Jaminan berakhir sejak barang telah diserahkan oleh
pengangkut ke dalam kendaraan tertanggung atau orang orang yang
dikuasakannya.
Ketentuan pasal 688 diatas oleh para pihak dapat dikesampingkan yaitu
dengan membuat ketentuan dalam polis bahwa jaminan mulai berlaku dari suatu
tempat tertentu dan berakhir pada tempat tertentu pula.
3. Pengangkutan Berganti-ganti Melalui Darat dan Air

Pasal 691 KUHDagang menetapkan bahwa dalam pertanggungan barang


yang di angkut berganti-ganti melalui darat dan air, jaminan dari penanggung tetap
berlaku sekalipun selama perjalanan, barang yang di tanggung dipindahkan ke
dalam kendaraan pengangkut lain atau kapal lain.
4. Asuransi Kendaraan Pengangkut Darat
Kendaraan pengangkut darat ditutup asuransinya kepada perusahaan
asuransi kerugian. Polis yang digunakan dapat berupa polis perjalanan darat atau
polis waktu. Apabila digunakan polis perjalanan maka jaminan dari penanggung
hanya berlaku untuk satu kali perjalanan dimulai dari tempat pemberangkatan
sampai di tempat tujuan. Namun umumnya digunakan adalah polis waktu (1 tahun,
1/2 tahun, 3 bulan, 1 bulan), tidak menjadi persoalan apakah kendaraan dijalankan
atau tidak.

C.Objek Yang dapat diasuransikan


Obyek yang dapat diasuransi dalam asuransi pengangkutan ini adalah segala
macam jenis barang yang dilindungi oleh Hukum/Undang-undang yang berlaku.
D.Yang dapat menjadi Tertanggung

1.

Bank pemberi kredit dengan agunan barang yang sedang dalam pengangkutan

2.

Eksportir atau penjual barang kenegara lain dengan menggunakan sales contract
berbentuk Cost, Insurance dan Freight (CIF) atau barang-barang dagangan tersebut
akan menjadi barang-barang konsinyasi ditempat tujuan.

3.

Importir atau pembeli dari Negara lain dengan menggunakan


berbentuk Free On Board ( FOB ) atau Cost and Freight ( C&F ).

sales contract

E.Mulai dan Berakhirnya Risiko

Dalam polis asuransi biasanya disebutkan kapan mulai dan berakhirnya


risiko :
-Risiko yang dijamin oleh asuransi dimulai sejak barang bergerak meninggalkan
gudang pengiriman untuk diangkut ke tempat tujuan, dan berakhirnya pada saat

barang diserahterimakan : Digudang tujuan disebutkan dalam polis, digudang lain


yang ditunjuk oleh tertanggung, lewat waktu 15hari untuk pengangkutan melalui air
lewat 4hari untuk pengangkutan melalui darat dan lewat 7hari untuk pengangkutan
melalui udara, yang mana saja yang lebih dulu terjadi.
-Apabila diluar kekuasaan atau kemampuan tertanggung, kontrak pengangkutan
berakhir sebelum barang tiba ditempat tujuan yang disebutkan dalam polis, maka
jaminan diatur sebagaimana diatur diatas, kecuali ditentukan atau disetujui lain
oleh penanggung dengan atau tanpa penambahan premi, maka : jaminan berakhir
sebagaimana diatur diatas bila barang diteruskan ke tempat tujuan disebutkan
dalam polis, jaminan berakhir bila barang terjual di tempat pengakhiran kontrak
pengangkutan atau lewat 7 hari terhitung sejak barang dibongkar dari alat
pengangkut, yang mana saja yang lebih dulu terjadi.

F.Jaminan Dalam Polis Asuransi


Marine Cargo Pengangkutan / pengiriman barang melalui darat/laut/udara, imporekspor maupun inter insulair, sesuai dengan syarat kondisi yang diminta seperti :

1.

I.C.C C 1.1.82 ( Institute Cargo Clause C 1.1.82 ) Memberikan jaminan atas


kerusakan / kehilangan barang yang dipertanggungkan ataupun biaya yang timbul
bagiTertanggung :

Karena kebakaran atau ledakan.

Karena kapal / alat pengangkutnya terdampar, kandas, karam atau terbalik.

Karena alat pengangkutnya didarat terbalik atau keluar dari rel-nya.

Karena kapal / alat pengangkutnya bertabrakan atau bersentuhan dengan barang


lain, kecuali air.

Karena barang yang dipertanggungkan


dikorbankan dalam General Average.

terpaksa

dilemparkan

kelaut

dan

Karena barang yang dipertanggungkan tersangkut dan mengalami Salvage.


I.C.C B 1.1.82 ( Institute Cargo Clause B 1.1.82 ) Memberikan jaminan
atas kerusakan / kehilangan barang yang dipertanggungkan ataupun biaya yang
timbul dari Tertanggung karena sebab-sebab yang sama sebagaimana telah
diuraikan dalam I.C.C C 1.1.82, ditambah dengan sebab-sebab sebagai berikut :

Karena gempa bumi, ledakan gunung berapi, atau petir.

Karena barang-barang yang dipertanggungkan jatuh kelaut sebab tersapu oleh


ombak.

Karena masuknya air laut, air danau atau air sungai kedalam kapal / alat
pengangkut,
container, liftvan
atau tempat
penyimpanan
barang
yang
dipertanggungkan.

Karena total loss dari setiap pemuatan kedalam atau pembongkaran barang yang
dipertanggungkan dari kapal atau alat pengangkutnya. 3. I.C.C A 1.1.82 ( Institute
Cargo Clause A 1.1.82 ) Memberikan jaminan atas kerusakan / kehilangan barang
yang dipertanggungkan ataupun biaya yang timbul bagiTertanggung ; karena sebab
apapun juga selama tidak dikecualikan oleh ICC A 1.1.82 sendiri.

G.Yang Tidak Dijamin Dalam Polis

Pengangkutan (Marine Cargo) Baik untuk kondisi ICC C, B dan A, pihak


Penanggung tidak akan memberikan ganti rugi atas kerugian dan atau kerusakan
barang-barang yang diasuransikan yang disebabkan karena :

1.
2.

Kesengajaan dari Tertanggung.


Bocor yang sudah menjadi kebiasaan kerugian karena berkurangnya berat / isi
dan aus.

3.

Packing atas barang-barang tersebut tidak baik atau kurang tepat.

4.

Sifat alami dari barang itu sendiri, kelambatan.

5.
6.
7.

Tidak mampunya keuangan pemilik, perusahaan, pencarter atau operator kapal


bersangkutan
Tidak laik lautnya atau tidak fitnya kapal atau alat pengangkut lainnya.
Perang, perang saudara, revolusi, pemberontakan, penahanan, pembeslahan dan
risiko-risiko perang lainnya.

8.

Kena ranjau, torpedo, bom atau alat-alat perang yang tidak terurus.

9.

Pemogokan, lock out, dan segala akibatnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam ilmu hukum, khususnya hukum pengangkutan setidak-tidaknya dikenal


adanya 3 (tiga) prinsip tanggung jawab, yaitu :
Prinsip tanggungjawab berdasarkan adanya unsur kesalahan (fault liability, liability
based on fault);
Prinsip tanggungjawab berdasarkan praduga (presumption of liability);
Prinsip tanggungjawab mutlak (no fault liability, atau absolute atau strict liability).
Pada prinsipnya pengangkutan merupakan perjanjian yang tidak tertulis. Para pihak
mempunyai kebebasan menentukan kewajiban dan hak yang harus dipenuhi dalam
pengangkutan. Undang-undang hanya berlaku sepanjang pihak-pihak tidak
menentukan hal lain dalam perjanjian yang mereka buat dan sepanjang tidak
merugikan kepentingan umum.
Untuk memperbaiki keadaan tersebut maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah
pertama, meningkatan kecermatan dan kehati-hatian pengecekan kargo di dalam
proses peralihan dari satu pihak ke pihak lainnya sehingga apabila ada kerusakan
bisa segera diketahui dan ditentukan pihak yang sebenarnya harus bertanggung
jawab. Kedua, Memperjelas hukum perjanjian yang disepakati oleh pihak pemilik
barang dengan pengangkut yang berkaitan dengan klausul pengajuan klaim dan
tuntutan ganti rugi yang memperjelas jenis-jenis kerusakan seperti apa yang bisa
dituntut dan dipertanggungjawabkan oleh pemilik barang kepada pengangkut.

http://www.academia.edu/7952548/ASURANSI_PENGANGKUTAN_BARANG
http://ergeel.blogspot.co.id/2014/12/asuransi-pengangkutan-laut-4.html
Diposkan oleh fajar adi di 08.41

Beroperasi di Indonesia sejak 1970, kami menggabungkan


pengalaman internasional dengan keahlian lokal. Dengan wawasan
global kami yang dapat menawarkan manfaat dari pengalaman
global dan antisipasi atas risiko yang mungkin terjadi, tim lokal kami
memberikan akses bagi Anda kepada tim professional yang
mengerti kebutuhan unik pasar Anda.
AIG Indonesia telah mengembangkan bisnisnya serta menyediakan
beragam produk asuransi, layanan dan inovasi solusi manajemen
risiko. AIG Indonesia menyediakan polis untuk perlindungan

kecelakaan diri, kecelakaan diri dalam perjalanan, kendaraan,


properti, marine dan komersial/financial liability untuk nasabah
korporat dan individual.
AIG Indonesia (dahulu: American International Underwriters Limited)
memiliki izin usaha beroperasi berdasarkan Surat Keputusan
Direktur Djendral Keuangan Nomor: Sekr/0290/IV/70 tanggal 1 April
1970.
PT AIG Insurance Indonesia memiliki izin usaha di bidang asuransi
kerugian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
KEP-257 A/KM.13/1991 tanggal 31 Agustus 1991, izin tersebut
terakhir kali diperbaharui berdasarkan juncto Surat Menteri
Keuangan Nomor: KEP-760/KM.10/2012 tanggal 27 Desember 2012.
Asuransi Pengangkutan Barang

1.

Memberikan perlindungan kepada Tertanggung (pemilik barang yang diangkut) dari kerusakan/kerugian atas
barang-barang yang diangkut (yang sedang dalam pengangkutan) sebagai akibat suatu musibah/kecelakaan.

2.

Kepentingan yang bisa dipertanggungkan dalam asuransi pengangkutan adalah : Barang yang diangkut,
biaya/ongkos pengiriman dan keuntungan yang diharapkan.

YANG DAPAT MENJADI TERTANGGUNG


1.

Pemilik barang yang sedang diangkut.

2.

Pembeli/pemesan barang.

3.

Pihak-pihak lain yang mempunyai kepentingan (insurable interest).

JENIS ASURANSI PENGANGKUTAN


1.

Asuransi Pengangkutan Barang Melalui Laut

2.

Asuransi Pengangkutan Barang Melalui Udara

3.

Asuransi Pengangkutan Barang Melalui Darat

APLIKASI PRINSIP ASURANSI


Prinsip Insurable Interest

Kepentingan Tertanggung atas barang pertanggungan harus ada pada saat terjadi tuntutan/klaim.

Prinsip Itikad Terbaik

Bahwa Tertanggung harus memberitahukan semua informasi yang benar terhadap barang yang
dipertanggungkan yang meliputi : jumlah, harga, packing, metode pengukuran & karakteristik, kapal
pengangkut dari barang yang dipertanggungkan.

Prinsip Indemnitas

Bahwa ganti rugi yang diberikan adalah sebesar kerugian sebenarnya yang diderita Tertanggung dan si
Tertanggung tidak boleh mendapat keuntungan dari penggantian kerugian yang diberikan Penanggung atau
dengan kata lain bahwa si Tertanggung tidak boleh menuntut ganti rugi melebihi kepentingannya.

Kemungkinan terjadinya harga pertanggungan berbeda dengan harga sebenarnya bisa terjadi, maka penggantian kerugian bisa
diselesaikan dengan cara :

1.

Pertangungan dibawah harga (Underinsured).

2.

Pertanggungan diatas harga (Over Insured).

3.

Contribusi (Contribution), yaitu bila suatu obyek dipertanggungkan untuk lebih dari satu polis yang menutup risiko

yang sama.

Prinsip Subrograsi
Hak dari si Tertanggung untuk menuntut pihak lain yang menimbulkan kerugian akan beralih kepada
perusahaan asuransi bilamana perusahaan asuransi telah membayar kerugian kepada Tertanggung.

Contoh :
Tertanggung menderita kerugian sebagai akibat dari kesalahan/kelalaian perusahaan pengangkutan yang dalam ketentuan si pengangkut
harus membayar ganti rugi. Karena si Tertanggung menuntut kerugian kepada pihak Perusahaan Asuransi maka Perusahaan Asuransi akan
memperoleh hak subrograsi untuk menuntut perusahaan pengangkutan (apabila telah membayar ganti rugi kepada Tertanggung).

RISIKO YANG DIJAMIN


Pada Asuransi Pengangkutan Laut

KONDISI PERTANGGUNGAN ICC "A"

Kecuali yang dikecualikan dalam pengecualian umum (general exclusion) mejamin kerugian atas :

1.

Segala macam kerugian atau kerusakan (all risk) atas barang yang diasuransikan, kecuali yang termasuk dalam
daftar pengecualian.

2.

General Average dan Biaya Salvage (salvage charges), yang terjadi dalam usaha menghindari atau yang
berhubungan dengan usaha pencegahan kerugian, kecuali risiko yang dikecualikan dalam daftar pengecualian.
General Average (Kerugian Umum) adalah suatu kerugian yang dipikul oleh 2(dua) pihak atau lebih, yaitu pihakpihak yang mempunyai kepentingan terhadap materi dalam kapal sewaktu kerugian (accident) terjadi

3.

Bagian dari Tanggung Jawab Hukum dari tabrakan kapal (collision liability).

KONDISI PERTANGGUNGAN ICC "B"?

Kecuali yang dikecualikan dalam pengecualian umum (general exclusion) memberikan jaminan atas
kerugian/kerusakan dari barang yang diasuransikan selama dalam perjalanan pengangkutan sebagai akibat

dari risiko-risiko sebagai berikut :

1.

Kerugian terhadap barang yang dipertanggungkan yang timbul dari :

a. Kebakaran/peledakan.

b. Alat pengangkut kapal/tongkang kandas, tenggelam atau terbalik.

c. Tabrakan/sentuhan alat pengangkut dengan benda lain selain air.

d. Pembongkaran barang dipelabuhan darurat.

e. Gempa bumi, letusan gunung berapi atau sambaran petir.

2.

Kerugian (loss or damage) terhadap barang yang dipertanggungkan akibat dari:

a. Biaya kerugian umum (general average sacrifices).

b. Pembuangan barang kelaut (jettison of cargo).

c. Masuknya air laut, danau, air sungai kedalam kapal peti kemas (container or lift van) atau ketempat
penimbunan sementara (temporary storage).

d. Kerugian Total per koli (package) sewaktu bongkar muat dari kapal atau tongkang.

3.

Kerugian Umum (general average) dan biaya salvage (Salvage charges).

4.

Bagian dari Tanggung Jawab Hukum dari tabrakan kapal (collision liability).

KONDISI PERTANGGUNGAN ICC "C"?


1.

Kecuali yang dikecualikan dalam perngecualian umum (general exclusion) memberikan jaminan atas
kerugian/kerusakan pada barang yang dipertanggungkan selama dalam perjalanan pengangkutan sebagai akibat

dari risiko-risiko sebagai berikut :

a.

b.

Kerugian (loss or damage) terhadap barang2 yang dipertanggungkan yang timbul dari :

Kebakaran atau peledakan.

Kapal/tongkang kandas, terdampar, tenggelam atau terbalik.

Kapal/alat angkutnya bersentuhan dengan benda lain selain air.

Pembongkaran barang dipelabuhan darurat.

Tergelincir atau keluar dari rel untuk angkutan darat.

Kerugian terhadap barang yang dipertanggungkan sebagai akibat dari :

Biaya kerugian umum (general average sacrifice).

Pembuangan barang kelaut (jettison of cargo).

2.

Kerugian Umum (general average) dan biaya salvage (salvage charges).

3.

Bagian Tanggung Jawab Hukum dari tabrakan kapal (collision liability).

Pada Asuransi Pengankutan Darat / Udara


KONDISI PERTANGGUNGAN COVER "A"? (TOTAL LOSS ONLY / TLO)

Memberikan jaminan apabila :

1.

Barang yang diangkut mengalami kerugian total (seluruhnya) sebagai akibat dari kecelakaan kapal/alat
angkutnya.

2.

Jaminan berlaku baik untuk kerugian total bersama kapal/alat angkutnya maupun kerugian total barangnya saja.

Tidak menjamin kerugian/kerusakan sebagai akibat dari risiko perang, perang saudara, perampokan,
pembajakan, huru-hara, tenaga atom, reaksi nuklir, radio aktif, bencana alam dlsb.

KONDISI PERTANGGUNGAN COVER "B"? (ALL RISK)


1.

Memberikan jaminan atas setiap kerugian sebagai akibat dari kecelakaan kapal/alat angkutnya.

2.

Jaminan berlaku baik untuk kerugian kapal/alat angkutnya maupun kerugian barangnya saja.

3.

Diberlakukan deductible.

PENGECUALIAN UMUM
1.

Kerugian yang timbul dari kesalahan Tertanggung (miscounduct of the assured).

2.

Kebocoran biasa, kehilangan jamak atas volume dan berat barang, keausan dari barang-barang yang
dipertanggungkan.

3.

Kerugian akibat pembungkus yang kurang baik (insuffiency of packing or unsuitability of packing).

4.

Kerugian akibat sifat-sifat alamiah dari barang-barang yang dipertanggungkan (inherent vice or nature of the
subject matter insured).

5.

Kerugian akibat kelambatan (delay) sekalipun kelambatan itu akibat risiko yang dipertanggungkan.

6.

Kerugian yang timbul akibat keadaan keuangan (insolvency) dari pemilik kapal, pencarter maupun pengoperasian
kapal.

7.

Kerugian akibat reaksi atom atau nuklir.

8.

Kerugian akibat tidak laik lautnya kapal/alat angkut (unseaworthiness or unfitness).

9.

Kerugian akibat tidak laiknya kapal ini berlaku kecuali Tertanggung atau orang-orang yang bekerja padanya tidak
mengetahui sebelumnya.

10. Kerugian akibat perang, revolusi dan lain sebagainya.

11.

Penahanan, penyitaan kecuali pembajakan untuk standard cover A tetap dijamin sedang B dan C tidak
menjaminnya.

12. Kena torpedo, bombs atau alat perang lainnya.

13. Kerugian yang timbul akibat pemogokan, keonaran dan pergolakan sipil.

14. Kerugian yang timbul akibat kerusuhan dan huru-hara.

15 Kerugian yang disebabkan oleh teroris atau tindakan seseorang yang bermotif politik.

Produk Andalan

SehatKoe

MobilKoe E-xtra Elegant

SiswaKoe

MotorKoe

MahasiswaKoe

SiagaKoe

Asuransi Tanggung Gugat Profesi Dokter

Produk Andalan

Asuransi Kesehatan

Asuransi Pekerjaan Konstruksi

Asuransi Kebakaran

Asuransi Pengangkutan Barang

Asuransi Kendaraan Bermotor

Asuransi Peralatan Elektronik

Asuransi Uang

Asuransi Tanggung Gugat Profesi Bidan

Asuransi Gagal Panen

Asuransi Excise Bond

AKDHK

Surety Bond

Jaminan Bea Masuk

Asuransi Erection All Risk

Asuransi Kerusakan Mesin

Asuransi Kecelakaan Diri

PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967

Вам также может понравиться