Вы находитесь на странице: 1из 28

SOP IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN

HARAPAN PENGGUNA
No.Dokumen :

SOP

No.Revisi

Tgl. Terbit

Halaman

PUSKESMAS

Dr. Bambang Wahyu Nugroho

PRABUMULIH BARAT

NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian

Identifikasi kebutuhan dan harapan Pengguna adalah proses


menilai dan menetukan
kebutuhan yang diingikan oleh
masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dipuskesmas
guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2. Tujuan

Untuk mengetahui kebutuhan dan harapan Pengguna dalam


upaya pelayanan kesehatan masyatrakat

3. Kebijakan

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Prabumulih Barat


nomor: ..................................................... tentang Identifikasi
Kebutuhan dan Harapan pengguna

4. Referensi

1. Permenkes Nomor 75 Tahun 20014 tentang Puskesmas.


2. Permenkes Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Permenkes Nomor 279 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraa
n Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

4. Prosedur/
Langkahlangkah

1. Menyiapkan instrument untuk identivikasi kebutuhan dan


harapan pengguna berupa lembar survey/ceklist, kotak
saran dan nomor contak (HP,Facebook, Email.)
2. Melakukanan identifikasi kebutuhan dan harapan pengguna
melalui survey, wawancara, dan kotak saran di Puskesmas
3. Catat hasil identifikai kebutuhan masyarakat di lembaran
identifikasi kebutuhan dan meminta masyarakat untuk
mengisi identitas diri.
4. melakukan analisa tentang hasil identifikasi kebutuhana
masyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai dan
kepercayaan pasien dan hambatan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat seperti, bahasa dan gangguan
pendengaran
5. Memberitahuakan kepada masyarakat bahwa petugas akan
melakukan identifikasi mengenai kebutuhan masyarakat
terkait Upaya kesehatan yang di butuhkan masyarakat
6. Menuangkan hasil identivikasi kebutuhan dan harapan
pengguna didalam rencana kegiatan puskesmas.

5. Unit Terkait

Tim UKM.

SOP TERTIB ADMINISTRASI


No.Dokumen :

SOP

No.Revisi

Tgl. Terbit

Halaman

PUSKESMAS

Dr. Bambang Wahyu Nugroho

PRABUMULIH BARAT

NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian

Upaya

untuk

mengatur

dukungan teknologi
2. Tujuan

administrasi

dan

memperluas

mengenai penyelenggaraan program

dan pelayanan di puskesmas


1. Untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi dalam pelaksanaan pelayanan
2. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan
keterlambatan

dalam

penyelenggaraan

pelayanan
3. Untuk
mempermudah

dan

maupun

program

mempercepat

dan

proses

pelayanan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/

1. Kepala Puskesmas mengundang penanggung jawab

Langkah-

program

dan

langkah

merencanakan

pelaksanan
kegiatan

pelayanan

tertib

administratif

untuk
dan

pengembangan teknologi
2. Penanggung jawab program dan pelaksanan program
mencatat

rencana

tertib

administratif

dan

pengembangan teknologi
3. Penanggung jawab program dan pelaksana program
melaksanakan tertib administratif dan pengembangan
teknologi
4. Pelaksana program melaporkan kegiatan pelaksanaan

tertib

administratif

dan

pengembangan

teknologi

kepada penanggung jawab program


5. Penanggung

jawab

pelaksanaan

program

melaporkan

kegiatan

tertib administratif dan pengembangan

teknologi kepada kepala Puskesmas


6. Kepala Puskesmas menyerahkan laporan pelaksanaan
tertib

administratif

dan

pengembangan

teknologi

kepada Ka TU

7. Ka TU mengarsip pelaksanaan tertib administratif dan


pengembangan
6. Alat
7. Diagram Alir
Kepala

Penanggung

Pelaksana

puskesmas

jawab

program

Kepala TU

program

Perencanaan
kegiatan

Perencanaan
kegiatan

Perencanaan
kegiatan

Pelaksanaan

Pelaporan

Pelaporan

Pelaporan

Pengarsipan

7. Unit terkait

Pelaksana program

SOP EVALUASI KINERJA


No.Dokumen :

SOP

No.Revisi

Tgl. Terbit

Halaman

PUSKESMAS

Dr. Bambang Wahyu Nugroho

PRABUMULIH BARAT

NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian

2. Tujuan

Evaluasi kinerja merupakan kegiatan yang terikat dengan


waktu untuk mengkaji secara sistematis dan objektif,
relevansi, kinerja, dan keberhasilan dari program yang
sedang berjalan atau program yang telah selesai. Evaluasi
dilakukan secara selektif untuk menjawab pertanyaan
spesifik, yang akan dijadikan pedoman bagi pengambil
keputusan atau manajer, serta untuk menyediakan informasi
apakah asumsi atau teori yang melatar belakangi suatu
program adalah valid, apakah program berhasil atau tidak
berhasil dan mengapa. Evaluasi biasanya bertujuan untuk
memastikan atau menilai apakah suatu program itu relevan,
dirancang dengan baik, efisien, efektif, memberi dampak
positif, dan dapat berkesinambungan (sustain), atau bahkan
dikembangkan
1.

Memberikan informasi kepada pengambil keputusan


tentang kebijakan, strategi an pelaksanaan program atau
kegiatan berkait dengan intervensi program yang sedang
berjalan maupun intervensi di masa mendatang.

2. Menunjukkan akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja


program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan.

Memperhatian pengertian dan tujuan diatas, maka evaluasi


perlu dilakukan pada setiap fungsi manajemen, untuk
menjamin suatu kegiatan benar-benar dibutuhkan serta
tepat untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
3. Kebijakan
4. Referensi

5.

Permenkes RI No. 128 tahun 2004, seperti Program


Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Program Pemberantasan
Penyakit (P2), Program Gizi, Kesehatan Lingkungan dll.

Prosedur :

a. Penetapan indicator
b. pengukuran dan standar pelaksanaan
kegiatan
c. Penentuan pengukuran pelaksanaan
kegiatan
d. Pengukuran
pelaksanaan
kegiatan
nyata (riel)
e. Pembandingan hasil ukur dengan
standar
f. Merancang dan melakukan tindakan
koreksi, bila memang diperlukan
6. Unit Terkait

7. Dokumen Terkait

Poli Gizi

Poli KIA

Promkes

Buku laporan kegiatan

SOP ANALISA DATA


No.Dokumen :

SOP

No.Revisi

Tgl. Terbit

Halaman

PUSKESMAS

Dr. Bambang Wahyu Nugroho

PRABUMULIH BARAT

NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian

Analisis data adalah upaya memilah dan memilih data yang


mempunyai makna, penting dan dapat digunakan untuk
dipelajari, kemudian disampaikan pada orang lain untuk
kepentingan bersama/program.

2. Tujuan

Sebagai acuan penanggung


melakukan analisis data

3. Kebijakan

jawab

program

dalam

1. Sebagai pedoman dalam analisi data


2. Pelaksaan analis data harus sesuai dengan langkah langkah dalam SOP

4. Referensi
5. Peralatan

Kesepakatan Bersama Puskesmas Prabumulih Barat

6. LangkahLangkah

1. Penanggung jawab program memanggil pelaksana


kegiatan program untuk mengumpulkan data hasil
kegiatan program
2. Pelaksana
program
menerimapanggilanpenanggungjawab program
3. Penanggungjawab program menerimapelaksanakegatan
program
4. Penanggung jawab program meminta data hasil kegiatan
program kepada pelaksana kegiatan program
5. Pelaksana kegiatan program menyerahkan data laporan
hasil kegiatan program
6. Penanggun jawab
kegiatan program

program menerima

laporan

hasil

7. Penanggung jawab program mengambil merekap data


hasil kegiatan program yang terkumpul untuk dikelompok
- kelompokkan dahulu dan diurutkan
8. Penanggung jawab program mengelompokkan data hasil
kegiatan program sesuai dengan kegiatan
9. Penanggung jawab program mengurutkan data hasil
kegiatan program sesuai dengan kebutuhan format yang
diminta
10. Penanggung jawab program
data yang telah diurutkan

meneliti

kelengkapan

11.

Penanggung jawab program mengolah data

12.

Penanggung jawab program membuat interpretasi

13. Penanggung jawab program menyajikan data dalam


bentuk tabel, grafik, diagram ataupun histogram agar
lebih mudah dipahami
14. Penanggung jawab program melaporkan data analisis
laporan kegiatan program kepala Puskesmas
15. Kepala Puskesmas menerima data analisis laporan
kegiatan program
16. Kepala Puskesmas menanggapi data analisis laporan
kegiatan program
17. Kepala Puskesmas menanyakanan
laporan hasil kegiatan yang belum jelas

data

analisis

18. Penanggung jawab program menjelaskan data analisis


laporan hasil kegiatan yang ditanyakan oleh kepala
Puskesmas
19.

Kepala Puskesmas menyetujui

data analisis laporan

hasil kegiatan
20. Kepala Puskesmas
laporan hasil kegiatan

menandatangani

data

analisis

21. Kepala Puskesmas menyerahkan data analisis laporan


hasil kegiatan program kepadaKa TU
22. Ka TU
program

menerima

data

analisis

laporan

kegiatan

23. Ka TU membubuhkan cap Puskesmas pada data


laporan hasil kegiatan program
24. Ka TU menyerahkan data analisis laporan hasil
kegiatan program kepada penanggung jawab program
25. Penanggung jawab program mengarsip data analisis
laporan hasil kegiatan program.
7. Bagan Alir

Mengelompokkan dan
mengurutkan data

Meneliti kelengkapan
data

Membuat interpretasi

Menyajikan data
Table,grafik,diagram,
histogram

Dokumen/arsip

Mengolah data

Melaporkan hasil analisa


data kepada Kepala
Puskesmas

Penanggung jawab
program pengelola data
mengambil data yang
diperlukan

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait

Puskesmas Prabumulih Barat dan Dinas Kesehatan Kota


Prabumulih

10. Dokumen
Terkait

Semua data yang tersedia di puskesmas, Hasil analisa data


Penyakit (SP2TP)

11. Rekaman
Historis
Perubahan

No

Yang dirubah

Isi Perubahan

Tgl.mulai diberlakukan

SOP KOMUNIKASI INTERNAL


No.Dokumen :

SOP

No.Revisi

Tgl. Terbit

Halaman

PUSKESMAS

Dr. Bambang Wahyu Nugroho

PRABUMULIH BARAT

NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian

2. Tujuan

Komunikasi Internal adalah suatu media hubungan antar personal


dalam lingkungan dlm kaitan pengelolaan kinerja terkait dengan
manajemen mutu dan lingkungan
Untuk memastikan tersedianya mekanisme komunikasi dan
konsultasi dua arah terkait dengan implementasi system
manajemen mutu dan lingkungan

3. Kebijakan
4. Referensi
5.
6.

7.
8.
9.

1. ISO 9001 Klausa 5.5.3. Komunikasi internal


2. ISO 14001 Klausa 4.4.3. Komunikasi
Alat dan Bahan
Risalah komunikasi internal, Daftar hadir, internal memo
Prosedur / Langkah-langkah
Bagan Alir
a. Wakil
manajemen
membuat
Membuat Rencana
Rencana
komunikasi
internal
Komunikasi
sekaligus menentukan metode
internal
komunikasi yang sesuai
b. Semua
petugas
menjalankan
Menjalankan
rencana komunikasi internal yang
Rencana
telah ditentukan dan jika metode
Komunikasi
komunikasi melalui pertemuan
harus dilengkapi daftar hadir
peserta , jika melalui perintah
Memberikan
respon atau
harus
dituangkan
kedalam
jawaban
format internal memo
c. Wakil manajemen memberikan
respon atau jawaban apabila
Membahas
dalam pelaksanaannya terdapat
keputusan
masukan atau feedback dari
manajemen
petugas
d. Wakil manajemen bertanggung
Membuat
jawab membahas dengan top
rencana tindak
manajemen apabila feedback
lanjut
memerlukan
keputusan
manajemen
e. Wakil
manajemen
bersama
Membuat
departemen terkait bertanggung
Laporan
jawab membuat rencana tindak
lanjut apabila diperlukan
f. Wakil
manajemen
membuat
laporan
kepada
manajemen
semua
masukan
dalam
pelaksanaan komunikasi internal
dalam rapat tinjauan manajemen
Hal-hal yang perlu
diperhatikan
Unit Terkait
Dokumen Terkait
SPO Penilaian Kinerja, SPO monitoring Kinerja

SOP TINDAKAN KOREKTIF


No.Dokumen :

SOP

No.Revisi

Tgl. Terbit

Halaman

PUSKESMAS

Dr. Bambang Wahyu Nugroho

PRABUMULIH BARAT

NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian

2. Tujuan

Tindakan korektif adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab


ketidaksesuaian agar tidak terulang lagi.
Ketidaksesuaian adalah tidak terpenuhinya suatu persyaratan
Persyaratan adalah ketentuan yang dipersyaratkan oleh
standar/target dan/atau kebutuhan/harapan.
Ketidaksesuaian diidentifikasi melalui :
Proses penanganan keluhan pelanggan
Proses penanganan ketidaksesuaian layanan
Proses hasil audit internal
Proses monitoring
Proses analisis data
Temuan /laporan lainnya yang ada kaitannya ketidaksesuian
layanan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:

Menerangkan
mekanisme
tindakan
perbaikan
atas
ketidaksesuaian , supaya setiap tindakan perbaikan yang
diambil dapat menghilangkan penyebab ketidaksesuian serta
mencegah berulang kembali.

3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/Langkahlangkah

A. Identifikasi Ketidaksesuaian
1. Seluruh Karyawan Mengidentifikasi ketidaksesuaian yang berasal
dari:
a. Hasil proses pengukuran kepuasan pelanggan
b. Hasil proses audit internal
c. Hasil proses monitoring
d. Hasil proses analisis data
e. Hasil proses penanganan ketidaksesuaian layanan

f. Temuan/ laporan lainnya


2. Seluruh karyawan menyampaikan ketidaksesuaian
kepada
Koordinator Bagian terkait.
3. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan
4. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas dan pelaksana membahas dan
menganalisis penyebab ketidaksesuaian
5. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas Menetapkan rencana dan jadwal
tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian.

B. Tindakan perbaikan
1. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas beserta pelaksana/ karyawan
terkait
2. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas Melakukan tindakan perbaikan
sesuai dengan tindakan perbaikan yang sudah ditetapkan
3. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas Memantau aktifitas tindakan
perbaikan yang sedang dilakukan oleh staf terkait.
4. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas menginformasikan aktifitas
tindakan perbaikan yang tidak mencapai target kepada Ketua
tim mutu,
5. Ketua tim mutu melapor kepada kepala Puskesmas hasil
aktifitas tindakan,
6. Ketua tim mutu dan kepala Puskesmas membahas hasil aktifitas
tindakan untuk ditindaklanjuti,
7. Ketua tim mutu dan Kepala Puskesmas memberikan
pengarahan kepada Koordinator Bagian dan pengelola terkait,
tentang langkah-langkah yang perlu diambil.
8. Karyawan terkait, Jika sudah selesai maka menandatangani
formulir Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP)
pada kolom yang sudah disediakan.
9. Melaporkan kepada Koordinator Bagian atas tindakan perbaikan
yang telah dilakukan.
C. Verifikasi
1. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas menerima laporan hasil tindakan
perbaikan dari staf terkait
2. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas memeriksa hasil tindakan
perbaikan
3. Jika sudah sesuai maka membubuhkan tandatangan pada
kolom verifikasi melakukan Close Out, sebagai penjelasan

No

Halaman

6. Diagram alir

Yang
dirubah

Perubaha
n

Tanggal
Diberlaku
kan
status tindakan perbaikan sudah selesai dilakukan
4. Jika belum selesai, kembali atau membuat formulir Laporan
5. Menandatangani formulir Laporan Ketidaksesuaian dan
Penyelesaiannya (LKP).
6. Melaporkan hasil tindakan perbaikan yang telah selesai kepada
Kepala Puskesmas atau ketua tim mutu,

Identifikasi
ketidak sesuaian

Tindakan perbaikan

verifikasi

7. Unit terkait

8. Rekam historis
perubahan

Semua Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen


dan koordinator upaya Puskesmas,

SOP TINDAKAN PREVENTIF


No.Dokumen :

SOP

No.Revisi

Tgl. Terbit

Halaman

PUSKESMAS

Dr. Bambang Wahyu Nugroho

PRABUMULIH BARAT

NIP. 19841126 201001 1 019

1.Pengertian

Tindakan pencegahan (preventif action) adalah tindakan


untuk menghilangkan mencegah ketidaksesuaian agar
tidak terulang lagi.

Ketidaksesuaian
persyaratan.

Persyaratan (requirement) adalah


ketentuan yang
dipersyaratkan
oleh
standar/target
dan/atau

adalah

tidak

terpenuhinya

suatu

kebutuhan/harapan.

Ketidaksesuaian diidentifikasi melalui:

Proses penanganan keluhan pelanggan

Proses

penanganan

ketidaksesuaian

layanan

Proses hasil audit internal

Proses monitoring

Proses analisis data


Temuan/ laporan lainnya
kaitannya ketidak sesuaian layanan,

yang

ada

2.Tujuan

Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan mekanisme


tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian, supaya setiap
tindakan perbaikan yang diambil dapat menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian serta mencegah berulang
kembali.

3.Kebijakan

Tindakan perbaikan wajib dimonitor, dievaluasi dan


ditindaklanjuti

4.Referensi

Sistem Manajemen Mutu Iso 901-2008.

5.Prosedur

A.

Identifikasi Ketidaksesuaian

1.

Seluruh
Karyawan
ketidaksesuaian yang berasal dari:
a.

Mengidentifikasi

Hasil proses pengukuran kepuasan


pelanggan

b.

Hasil proses audit internal

c.

Hasil proses monitoring

d.

Hasil proses analisis data

e.
f.

Hasil
ketidaksesuaian layanan

proses

penanganan

Temuan/ laporan lainnya

2.

Selurh
karyawan
menyampaikan
ketidaksesuaian kepada Koordinator Bagian terkait.

3.

Koordinator pelayanan klinis, administrasi


dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas
Mencatat ketidaksesuaian pada formulir Laporan
Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP)

4.

Koordinator pelayanan klinis, administrasi


dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas
dan pelaksana membahas dan menganalisis penyebab
ketidaksesuaian

5.

Koordinator pelayanan klinis, administrasi


dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas

Menetapkan rencana dan jadwal tindakan perbaikan


atas ketidaksesuaian.
Tindakan pencegahan
1. Koordinator
pelayanan
klinis,
administrasi
dan
manajemen dan
koordinator
upaya Puskesmas
beserta pelaksana/ karyawan terkait
2. Koordinator
pelayanan
klinis,
administrasi
dan
manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas
Melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan tindakan
perbaikan yang sudah ditetapkan
3. Koordinator
pelayanan
klinis,
administrasi
dan
manajemen dan
koordinator
upaya Puskesmas
Memantau aktifitas tindakan perbaikan yang sedang
dilakukan oleh staf terkait.
4. Koordinator
pelayanan
klinis,
administrasi
dan
manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas
menginformasikan aktifitas tindakan perbaikan yang
tidak mencapai target kepada Ketua tim mutu,
5. Ketua tim mutu melapor kepada kepala Puskesmas
hasil aktifitas tindakan,
6. Ketua tim mutu dan kepala Puskesmas membahas hasil
aktifitas tindakan untuk ditindaklanjuti,
7. Ketua tim mutu dan Kepala Puskesmas memberikan
pengarahan kepada Koordinator Bagian dan pengelola
terkait, tentang langkah-langkah yang perlu diambil.
8. Karyawan
terkait,
Jika
sudah
selesai
maka
menandatangani formulir Laporan Ketidaksesuaian dan
Penyelesaiannya (LKP) pada kolom yang sudah
disediakan.
9. Melaporkan kepada Koordinator Bagian atas tindakan
perbaikan yang telah dilakukan.
C.

Verifikasi
1. Koordinator
pelayanan
klinis,
administrasi
dan
manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas
menerima laporan hasil tindakan perbaikan dari staf
terkait
2. Koordinator
pelayanan
klinis,
administrasi
dan
manajemen dan
koordinator upaya Puskesmas
memeriksa hasil tindakan perbaikan.

3. Jika sudah sesuai maka membubuhkan tandatangan


pada kolom verifikasi melakukan Close Out, sebagai
penjelasan status tindakan perbaikan sudah selesai
dilakukan

No

Halaman

Yang
dirubah

Perubaha
n

Tanggal
Diberlaku
kan

4. Jika belum selesai, kembali atau membuat formulir


Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP)
yang baru dan mengulangi prosedur ini.
5. Menandatangani formulir Laporan Ketidaksesuaian dan
Penyelesaiannya (LKP).
6. Melaporkan hasil tindakan perbaikan yang telah selesai
kepada Kepala Puskesmas atau ketua tim mutu,
9. Diagram alir

Identifikasi
ketidaksesuaian

Tindakan Pencegahan

verifikasi

10.

Unit terkait

Semua Koordinator pelayanan klinis, administrasi


manajemen dan koordinator upaya Puskesmas,

11.
Rekam
historis
perubahan

SOP KOMUNIKASI DAN KOORDINASI


DENGAN PIHAK TERKAIT

dan

No.Dokumen :

SOP

No.Revisi

Tgl. Terbit

Halaman

PUSKESMAS

Dr. Bambang Wahyu Nugroho

PRABUMULIH BARAT

NIP. 19841126 201001 1 019

Definisi

Membina komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait adalah


suatu kegiatan pertemuan untuk membahas suatu program dan
kegiatan

yang

bekerjasama

menghasilkan
dalam

suatu

melaksanakan

kesepakatan

untuk

program

secara

berkesinambungan.
Komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait dapat berupa
pertemuan lintassektoral, lintas program, MOU dan kesepakatan
bersama
Tujuan

Adanya komunikasi dan koordinasi yang baik, berkelanjutan


sehingga tujuan dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dapat dilaksanakan

Kebijakan

Keputusan dan tindakan Penanggungjawab Program dan kegiatan


untuk mengarahkan, mendorong, mengendalikan dan mengatur
pada para pemegang program dan kegiatan untuk selalu menjalin
komunikasi dan koordinasi guna mewujudkan tujuan tercapainya
peningkatan pelayanan yang optimal.

Referensi

Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan,


Pedoman Mini Lokakarya Puskesmas

Prosedur

1. Manajemen/petugas

penanggung

jawab

program)

merencanakan program kegiatan dan pelaksanaannya


2. Manajemen/petugas

penanggung

jawab

program)

mengidentifikasi pihak terkait yang berperan dalam program


3. Manajemen/petugas ( penanggung jawab program) melakukan
pertemuan

dengan

pihak

terkait

yang

berperan

dalam

program dan kegiatan


4. Manajemen/petugas

penanggung

jawab

program)

membahas rencana pelaksanaan program

5. Manajemen/petugas

penanggung

jawab

program)

melakukan pembagian tugas dengan pihak terkait dalam hal


pelaksanaan program dankegiatan
6. Manajemen/petugas

penanggung

jawab

program)

melakukan kesepakatan bersama dengan pihak terkait untuk


melaksanakan program
7. Manajemen/petugas ( penanggung jawab program) membuat
notulen hasil pertemuan.
Unit terkait

Menejemen,

pemegang program , lintas program dan lintas

sektor terkait
7. Dokumen Terkait

Uraian tugas unit terkait / pemegang program, notulen hasil


pertemuan

Diagram Alir

Bagan sesuai ketentuan

M a n a je m e n / P e t u g a s m e r e n c a n a k a n p r o g r a m d a n
p e la k s a n a a n n y a

M a n je m e n / p e t u g a s m e n g id e n t if ik a s i p ih a k t e r k a it
y a n g b e r p e r a n d a la m p r o g r a m

M a n a je m e n / p e t u g a s m e lk u k a n p e r t e m u a n d e n g a n
p ih a k t e r k a it y a n g b e r p e r a n d a la m p e la y a n a n /
p ro g ra m

M a n a je m e n / P e tu g a s m e m b a h a s r e n c a n a
p e la k s a n a a n p r o g r a m

M a n a je m e n / p e t u g a s m e la k u k a n p e m b a g ia n t u g a s
d e n g a n p ih a k te r k a it d a la m h a l p e la k s a n a a n
k e g ia t a n p r o g r a m

M a n a je m e n / p e t u g a s m e la k u k a n k e s e p a k a t a n
b e r s a m a d e n g a n p ih a k t e r k a it u n tu k m e la k s a n a k a n
p ro g ra m

M a n a je m e n / p e t u g a s m e n o t u le n k a n h a s il
p e r te m u a n d e n g a n p ih a k t e r k a it t e r s e b u t

SOP EVALUASI PERAN PIHAK TERKAIT


No.Dokumen :

SOP

No.Revisi

Tgl. Terbit

Halaman

PUSKESMAS

Dr. Bambang Wahyu Nugroho

PRABUMULIH BARAT

NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian

Penilaian kinerja diperluakan untuk menilai hasil kerja puskesmas.


1 Menilai hasil kinerja puskesmas

2. Tujuan
3.Kebijakan
4.Referensi
5.Langkahlangkah

1. Kepala Puskesmas Meminta TU Untuk Membuat Surat

Undangan Rapat Pertemuan Monev dengan Lintas


Program dan lintas sektoral
2. TU menyampaikan kepada petugas untuk memberikan

undangan kepada pihak terkait.


3. Petugas menyebarkan undangan.
4. Kepala puskesmas bersama-sama dengan petugas lintas

program & lintas sektoral melakukan evaluasi terhadap


kinerja kerja pihak-pihak yang terkait.
7

Diagram Alir
Kepala Puskesmas
bersama pihak terkait
melakukan evaluasi
Kepala

Tata Usaha Membuat


Surat undangan Monev

puskesmas

Keputusan
Hasil monev

SOP PENGUMPULAN,PENYIMPANAN DAN


RETRIEVING
No.Dokumen :

SOP

No.Revisi

Tgl. Terbit

Halaman

PUSKESMAS

Dr. Bambang Wahyu Nugroho

PRABUMULIH BARAT

NIP. 19841126 201001 1 019

Pengertian

Pengumpulan,penyimpanan,retrieving (pencarian kembali


data) adalah suatu kegiatan yang merupakan bagian dari
tertib administrasi untuk mencapai sistem pencatatan dan
pelaporan yang baik dan benar.

Tujuan

1. Semua pegawai dapat melakukan pengarsipan dengan


baik dan benar dari semua hasil kegiatan puskesmas.
2. Puskesmas
mempunyai
sistem
pencatan
dan
pelaporan yang baik dan benar.
SK Kepala Puskesmas No. 800/ /2016

Kebijakan
Referensi
Alat dan Bahan

Kerangka
Acuan
Pengumpulan,Penyimpanan,Retriving Data

Kegiatan

1. Data masing-masing program


2. Format pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP2TP)

6. Langkah- Langkah
Bagan Alir
1. Semua
pegawai
Pegawai mengumpulkan data
mengumpulkan
data
program
terkait programnya setiap
tanggal
3
bulan
pengumpulan.
Data dianalisis dan hasilnya
2. Semua data dianalisis dan
dilaporkan
hasilnya dilaporkan sesuai
dengan
pedoman
Pengarsipan yang
pencatatan, pelaporan dan
baik
analisis data puskesmas
3. Data dilaporkan ke petugas
Disimpan
penanggungjawab SP2TP
ditempatnya
dalam bentuk soft copy
dan hardcopy.
4. Data
hasil
analisis
dibuatkan
arsip
untuk
disimpan di puskesmas.
5. Data disimpan ditempat
yang sudah disediakan
sehinnga mudah untuk
mengambilnya kembali.
6. Pengambilan data kembali
hanya
dilakukan
atas
pengawasan
petugas
penanggung jawab SP2TP
dengan
seijin
Kepala
PuskesmaS
7. Hal-hal yang
SK Kepala Puskesmas dan Kerangka Acuan
perlu
Pengumpulan,Penyimpanan,Retriving Data Puskesmas
diperhatikan
Penutup

a
Pus
kes

8. Unit terkait

1. Tata Usaha/Kasubag Kepegawaian


2. Pemegang program

8.
Dokumen 1. Daftar Hadir
terkait
2. Data Program

SOP SURVEILANS
No.Dokumen :

SOP

No.Revisi

Tgl. Terbit

Halaman

PUSKESMAS

Dr. Bambang Wahyu Nugroho

PRABUMULIH BARAT

NIP. 19841126 201001 1 019

1. Pengertian
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit menular dan
faktor resiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit menular
2.

Tujuan

Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah

kerja petugas surveilans dalam

pengambilan data
3.

Kebijakan

Semua tindakan yang dilakukan harus berdasarkan SOP

4.

Referensi

1. (Kepmenkes) No.1479 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Surveilans


Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu
2. Depkes RI Direktorat Jenderal TPM-PLP Jakarta 1998 tentang Survailans
epidemiologi penyakit menular
3. peranan Surveilans dalam upaya penanggulangan KLB Penyakit menular
5.

Prosedur

Melengkapi Administrasi

6.

Langkahlangkah

1. Petugas mengumpulkan data dari poli umum,perawatan,ruang bersalin,pustu dan


poskeskel.
2. Petugas meregistrasi semua kasus penyakit
3. Petugas merekap dan mencatat kedalam format W2 maupun STP

(laporan

Bulanan)
4. Petugas menganalisa hasil pencatatan untuk mengambil suatu tindakan jika ada
desa yang bermasalah
5. Petugas melaporkan hasil W2 ke Dinas kesehatan kota Prabumulih
6. Petugas melapor dan meminta tanda tangan ke pemimpin
7. Setelah ditandatangani laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kota Prabumulih

7.

Alur Gambar

Petugas mengumpulkan data dari seluruh


kunjungan pasien ke Puskesmas, Pustu,
poskeskel serta klinik swasta

Petugas meregistrasi semua kasus penyakit

Petugas merekap dan mencatat kedalam format


W2 maupun STP (laporan Bulanan)

Petugas menganalisa hasil pencatatan untuk


mengambil suatu tindakan jika ada kelurahan
yang bermasalah

Petugas melaporkan hasil W2 ke Dinas Kesehatan


Kota Prabumulih

Petugas melapor dan meminta tanda tangan ke


pemimpin

Setelah ditandatangani laporan dikirim ke Dinas


Kesehatan Kota Prabumulih

8.

Hal hal
yang perlu
diperhatikan

1. Diagnosa yang tepat


2. Tempat dan waktu harus jelas
9.

Unit terkait

1. Kepala Puskesmas
2.
3.
4.
5.
10.

Seluruh poli di Puskesmas Prabumulih Barat


Pustu
Poskeskel
Klinik Swasta
Unit Dokumen

1. Blanko W2
2. Blanko STP

3. Buku Register
11. Rekaman
Histori
Perubahan

Tanggal
No.

Yang

Isi

Mulai

diubah

Perubahan

Diberlakuk
an

Вам также может понравиться