Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ii
DISERTASI
PENGARUH STRES KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN MELALUI MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA
PADA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA DI INDONESIA
Oleh:
ANDI BAHARUDDIN ANWAR
P0500312015
Kepada
iii
iv
Disertasi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
NIM
: P0500312015
Tanda Tangan
Tanggal
: 11 November 2015
KATA PENGANTAR
vi
periode 2014-2017; Prof. Dr. Muhammad Ali, SE.,M.Si dan Dr. Muh.
Ismail P., SE.,M.Si sebagai kopromotor atas segala curahan ilmu,
arahan, motivasi, dan bimbingan serta dukungan tiada henti kepada
penulis dalam membantu penyelesaian disertasi ini.
3. Prof. Dr. Muhammad Ali, SE.,M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Hasanuddin periode 2010-2013, atas kesempatan yang
diberikan kepada penulis untuk melanjutkan studi dan senantiasa
memberikan dukungan atas penyelesaian studi penulis.
4. Prof. Dr. Djabir Hamzah, MA. Sebagai Ketua Program Studi Doktor
Ilmu Ekonomi periode 2010 2014, terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tinggnya atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis untuk melanjutkan studi dan senantiasa memberikan dukungan
profesional atas penyelesaian studi penulis.
5. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Carunia
Firdausy, MA.,APU sebagai penguji eksternal atas bimbingan dan
waktu yang diluangkan untuk memberikan masukan-masukan bagi
penulis di sela-sela kesibukan beliau.
6. Ucapan terima kasih yang sama juga penulis khaturkan kepada Prof.
Dr. Nurdin Brasit, SE.,M.Si.; Prof. Dr. Cepi Pahlevi, SE.,M.Si.; Prof. Dr.
Abd. Rahman Kadir, SE.,M.Si.; Dr. Muh. Idrus Taba, SE.,M.Si. dan Dr.
Nurjannah Hamid, SE.,M.Agr. atas masukan-masukannya mulai sejak
persiapan penelitian hingga selesainya disertasi ini.
vii
viii
serta terbuka terhadap saran dan kritik yang konstruktif. Penulis yakin,
penelitian-penelitian mendatang akan menyempurnakan kekurangankekurangannya. Semoga penelitian ini dapat menjadi embrio untuk lebih
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan di bidang manajemen sumber
daya manusia.
ix
ABSTRAK
ANDI BAHARUDDIN ANWAR. Pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja
Pada Perusahaan Asuransi Jiwa di Indonesia. (dibimbing oleh Haris
Maupa, Muhammad Ali, dan Muhammad Ismail P.).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui
pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan, menganalisis dan
mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan,
menganalisis dan mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja
karyawan melalui motivasi kerja dan kepuasan kerja, serta untuk
menganalisis dan mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja
karyawan melalui motivasi kerja dan kepuasan kerja.
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deduktif empirikal. Unit
analisis dalam penelitian ini adalah karyawan asuransi. Pengambilan data
dilakukan dengan metode survei dengan memilih sampel secara
purpossive sampling di antara populasi yang ada. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap sebanyak 928 karyawan,
setelah dilakukan penarikan sampel secara proporsional maka didapatkan
jumlah sampel sebanyak 246 responden. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kepustakaan, dokumentasi,
wawancara dan kuesioner. Alat analisis yang digunakan dalam pengujian
hipotesis adalah menggunakan analisis SEM (Structural Equation
Modeling) dengan bantuan progam AMOS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel kompensasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Stres kerja
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan melalui motivasi
kerja dan kepuasan kerja, sedangkan kompensasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja dan kepuasan
kerja.
Kata kunci: Stres Kerja, Kompensasi, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja dan
Kinerja Karyawan
ABSTRACT
ANDI BAHARUDDIN ANWAR. Employment and Compensation Effects of
Stress on Employee Performance Through Work Motivation and Job
Satisfaction In Life Insurance Company in Indonesia. (Guided by Haris
Maupa, Muhammad Ali, and Muhammad Ismail P.)
This study aims to analyze and determine the effect of work stress
on employee performance, analyze and determine the effect of
compensation to employee performance, analyze and determine the effect
of work stress on employee performance through motivation and job
satisfaction, as well as to analyze and determine the effect of
compensation to employee performance through motivation and job
satisfaction.
Research related causality (causality relationship) between work
stress variables, compensation, motivation, job satisfaction and employee
performance. Data collection was performed by selecting a sample survey
method is purposive sampling of the population is based on units of work.
The population in this study are all permanent employees as much as 928
employees, after the withdrawal proportionately then obtained a total
sample of 246 respondents. Analysis tools used in testing the hypothesis
is using SEM (Structural Equation Modeling) with the help of AMOS
program.
The results showed that job stress a significant negative effect on
employee performance. Variable compensation and significant positive
effect on employee performance. No significant effect of work stress on
employee performance through motivation and job satisfaction, while
compensation and significant positive effect on employee performance
through motivation and job satisfaction.
Keywords: Job Stress, Compensation, Work Motivation, Job Satisfaction
and Employee Performance
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
ix
x
xi
xiii
xiv
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1
1
15
16
16
18
18
19
21
32
43
51
55
70
76
76
79
82
82
82
83
84
90
90
xii
97
97
98
102
104
111
111
118
122
123
124
BAB VI PEMBAHASAN
6.1. Stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
6.2. Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
6.3. Stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan
melalui motivasi kerja dan kepuasan kerja
6.4. Kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan
melalui motivasi kerja dan kepuasan kerja
126
126
129
140
140
141
142
144
145
DAFTAR PUSTAKA
146
132
136
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1. Data 10 perusahaan asuransi jiwa terbaik
Halaman
9
11
30
70
75
84
88
95
99
102
103
104
106
107
109
110
112
113
114
114
116
116
117
118
120
122
123
125
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
37
78
111
113
115
117
119
121
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Kuesioner
2 Frekuensi Jawaban Responden
3 Validitas dan Reliabilitas
4 CFA X1 dan X2
5 CFA Y1
6 CFA Y2
7 CFA Y3
8 Hasil Full SEM
9 Tabulasi Data
BAB I
PENDAHULUAN
besar misalnya
terkait
dan
kemudian
menganggap
kinerja
karyawan
sebagai
hal
penting
untuk
berkesinambungan
dalam
mengidentifikasi,
mengukur
dan
dapat
memaksimalkan
keuntungan
dan
meningkatkan
keunggulan
jawab sosial perusahaan akan mencerminkan kinerja yang unggul (Sun &
Yu, 2015).
Analisis
kolaborasi
berbasis
untuk
kinerja
meningkatkan
menekankan
pentingnya
kemampuan
kualitas
karyawan
dan
Dengan
demikian,
organisasi
berusaha
mengembangkan,
kinerja yang rendah, begitu pula orang yang berkemampuan tinggi tetapi
rendah motivasinya. Motivasi merupakan faktor penting dalam mendorong
setiap karyawan untuk bekerja secara produktif, sehingga berdampak
pada kinerja karyawan (Siagian, 1995).
Motivasi menjadi hal yang menggerakkan organisasi seperti halnya
roda kemudi kendaraan yang mengarahkan kegiatan organisasi (Islam &
Ismail,
2008).
Oleh
karena
itu,
organisasi
dituntut
untuk
terus
karyawan juga dapat dipahami. Lebih lanjut, Herzberg (1968) dalam twofactor theory bahwa faktor motivasi akan meningkatkan produktivitas kerja
karyawan. Hal ini diperkuat oleh temuan Hong, Yang, Wang, Chiou, Sun,
& Hang (1995) bahwa produktivitas kerja sangat ditentukan oleh motivasi
karyawan.
Konsep yang dikembangkan oleh Flynn (2011) bahwa tingkat
kedewasaan suatu organisasi akan sangat menentukan jenis motivasi
karyawan, misalnya pada tingkat kesesuaian manajemen (compliance
management) maka tingkat motivasi kerja karyawan ditentukan oleh
insentif dan relasi/hubungan antara rekan kerja. Dalam menjelaskan
motivasi kerja karyawan terdapat berbagai teori yang berkaitan antara lain
model kebutuhan dari teori hierarki Maslow (Panagiotakopoulos, 2013)
dan model berbasis harapan (expectancy-based model) (Martin, 2001).
Motivasi karyawan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan variasi
pekerjaan, tantangan, otonomi, dan umpan balik (Hackman & Oldham,
1980).
Konstruk selanjutnya yang paling mempengaruhi kinerja karyawan
yaitu kepuasan kerja. Tietjen & Myers (1998) menegaskan bahwa antara
motivasi dan kepuasan kerja merupakan konstruk penting dalam
pengembangan organisasi. Kepuasan kerja terbentuk dari multidimensi
yang terdiri dari kepuasan kerja secara keseluruhan, serta berbagai
pekerjaan aspek kepuasan kerja lainnya (Cranny, Smith, & Stone, 1992).
Kepuasan kerja mengacu pada reaksi positif emosional individu untuk
&
Friday
(2003)
menyatakan
bahwa
organisasi
yang menjelaskan konstruk kepuasan kerja secara totalitas. Hal ini terkait
pula pada karakteristik pekerjaan yang menunjukkan terdapat lima
dimensi pekerjaan mempengaruhi personal karyawan serta kepuasan
kerja (Friday & Friday, 2003).
Kajian kepuasan kerja juga menjadi issue penting bagi perusahaan
asuransi jiwa di Indonesia, asuransi merupakan suatu usaha yang
kegiatan utamanya menerima serta menjual jasa melalui penghimpunan
dana masyarakat (Mile, 2011). Industri asuransi berkembang pesat
sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, hal ini
ditunjang dengan sikap masyarakat mengerti manfaat asuransi.
Dengan tingkat persaingan bisnis asuransi yang sangat kompetitif
maka perusahaan akan memaksimalkan seluruh potensi yang mereka
miliki khususnya pada aspek sumber daya manusia. Perusahaan
memerlukan pengelolaan sumber daya manusia yang berkelanjutan
dalam meraih tujuan perusahaan. Kondisi tersebut juga dialami industri
asuransi jiwa di Indonesia dengan tingkat pertumbuhan perusahaan relatif
tinggi.
Terdapat sekitar 51 perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), namun dari seluruh perusahaan
asuransi tersebut terdapat 10 besar perusahaan yang terbaik berdasarkan
kriteria-kriteria standar untuk menilai kinerja perusahaan asuransi. Adapun
kriteria umum untuk perusahaan asuransi antara lain diamati melalui
pertumbuhan aset, pertumbuhan jumlah investasi, pertumbuhan ekuitas,
pertumbuhan laba bersih rata-rata, dan pangasa pasar premi neto. Berikut
ini terdapat lima besar asuransi jiwa di Indonesia.
Tabel 1.1. Data 10 perusahaan asuransi jiwa terbaik
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
signifikan
dibandingkan
periode
sebelumnya
(2012),
perusahaan
asuransi
jiwa
di
Indonesia
sangat
kompetitif.
10
11
temuan (Abdullah & Lee, 2012) bahwa stres karyawan lebih rendah
dirasakan oleh responden yang telah mengikuti program kesehatan
dibandingkan mereka yang tidak mengikuti program kesehatan. Studi Lee
(2015) menemukan bahwa pentingnya mengelola stres kerja dengan
memberikan
pemahaman
kepada
karyawan,
dengan
demikian
gejala
stres
pada
individu,
hal
ini
juga
dialami
oleh
ketegangan,
dan mudah
Gejala Fisiologis
Gejala Perilaku
Meningkatnya
denyut
jantung, tekanan darah, dan
mengalami
penyakit
kardiovaskuler
Meningkatnya sekresi dan
hormos stress
Gangguan gastrointestinal
Menunda
pekerjaan,
menghindari pekerjaan, dan
absent dari pekerjaan
Memendam
perasaan,
penarikan diri dan depresi
Komunikasi
yang
tidak
efektif
Kebosanan
dan
ketidakpuasan kerja
Kelelahan
mental
dan
kehilangan konsentrasi
Kehilangan spontanitas dan
kreativitas
Menurunnya rasa percaya
diri
Sakit kepala
Gangguan pernapasan
Gangguan tidur
Rusaknya
tubuh
fungsi
Menurunnya
prestasi
kinerja dan produktivitas
Meningkatnya penggunaan
minuman
Perilaku sabotase dalam
pekerjaan
Perilaku makan yang tidak
normal
Meningkatnya
kecenderungan
perilaku
beresiko tinggi
Meningkatnya agresivitas,
vandalism dan kriminalitas
Menurunnya
kualitas
hubungan interpersonal
imun
12
13
14
dikaji oleh Jiang, Habib, & Smallman (2009) yang menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh negatif.
Kompensasi dapat meningkatkan, memperkuat, dan menghargai
prestasi kerja yang mendukung pada arah strategis organisasi (Kuhns &
Sawyer, 1994). Studi Guo, Shiah-Hou, & Yang (2006) menunjukkan
bahwa terdapat hubungan positif antara jumlah bonus kompensasi
terhadap kinerja operasi perusahaan. Kompensasi cenderung dipengaruhi
oleh kinerja perusahaan (Nourayi & Mintz, 2008).
Ukuran perusahaan merupakan elemen yang paling berperan
dalam meningkatkan kompensasi (Nourayi & Daroca, 2008). Temuan
Shiah-Hou & Cheng (2012) Kompensasi berdampak positif pada kinerja
ekonomi dan perusahaan. Sistem kompensasi yang digunakan untuk para
sales memiliki efek yang signifikan terhadap kinerja tenaga penjual secara
individu (Kuster & Canales, 2011).
Berdasarkan berbagai uraian empiris dan teoritis serta fenomena
tentang agen/karyawan asuransi, kemudian diperkuat dengan beberapa
konstruk/variabel yang layak untuk diteliti maka penulis mengangkat judul
tentang Pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Motivasi
Kerja
Pada
15
16
manajerial
terkait
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
17
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
mencakup
masalah-masalah
sebagai
berikut:
Menetapkan
jumlah,
penarikan,
seleksi,
dan
penempatan
karyawan
berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in
the right job.
2) Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan
pemberhentian.
3) Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada
masa yang akan datang.
4) Memperkirakan
keadaan
perekonomian
pada
umumnya
dan
perburuhan
dan
dengan
cermat
undang-undang
19
Perencanaan
berarti
penentuan
program
20
rencana
personalia
yang
sebelumnya
telah
dirumuskan
(Integration).
Integrasi
merupakan
usaha
untuk
perorangan,
masyarakat
dan
organisasi.
e) Pemeliharaan (Maintenance). Pemeliharaan adalah kegiatan
pemelihara kebutuhan sumber daya manusia yang dimiliki.
Wujud dari hasil pemeliharaan sumber daya ini akan membuat
angkatan kerja memiliki kemauan dan mampu untuk bekerja.
21
hal
logis
bahwa
fungsi
terakhir
adalah
untuk
2.3.
fungsi
strategis (Savery & Luks, 2001). Salah satu fungsi yang dapat mengurangi
stres kerja dari karyawan adalah dengan cara membangun komunikasi
yang baik dengan karyawan.
Mengacu
kepada
pendapat
Greenberg
dan
Baron
(2003)
pengertian Stres adalah hasil yang muncul dari pola emosi dan reaksi
fisiologis akibat menghadapi tuntuan dari dalam dan luar orgnaisasi. Dari
beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa stres merupakan
22
dari
dalam
maupun
dari
luar
organisasi
sehingga
(2007)
mengemukakan
faktor-faktor
penyebab
stres
situasi
bisnis
yang
menciptakan
ketidakpastian
23
24
Organisasi
menentukan
tingkat
diferensiasi
dalam
25
stres
adalah
kodrat
kecenderungan
dasar
(2005)
mengidentifikasi
beberapa
perilaku
negatif
26
(2006)
berpendapat
bahwa
berdasarkan
penelitian
27
Masalah psikologis
Tingkat stres tinggi mungkin disertai kemarahan, kecemasan,
depresi, gelisah cepat marah, tegang, dan bosan. Sebuah studi
menemukan bahwa dampak stres yang paling kuat adalah tindakan
agresif, seperti sabotase, agresi antar pribadi, permusuhan, dan
keluhan. Jenis masalah psikologis tersebut relevan dengan kinerja
yang buruk, penghargaan diri yang rendah, benci pada pengawasan,
ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan membuat keputusan,
ketidakpuasan kerja.
3)
Masalah perilaku
Perilaku langsung yang menyertai tingkat stres yang tinggi mencakup
makan sedikit atau makan berlebihan, tidak dapat tidur, merokok dan
minum, dan penyalahgunaan obat-obatan.
28
ini
dilakukan
memberikan
kepuasan
melalui
sosial
aktivitas
kepada
yang
bertujuan
karyawan.
Misalnya
bercanda.
2) Pendekatan melalui meditasi
Pendekatan
ini
perlu
dilakukan
karyawan
dengan
cara
ini
merupakan
pendekatan
preventif
sebelum
terjadinya stres. Dalam hal ini karyawan secara periode waktu yang
continue
memeriksa
kesehatan,
melakukan
relaksasi
otot,
29
5) Konflik Kerja
Robbins (1996) mengatakan konflik dalam organisasi disebut
dengan The Conflict Paradox, yaitu pandangan bahwa disisi konflik
dianggap
dapat
meningkatkan
kinerja
kelompok,
tapi
disisi
lain
tradisional
(the
traditional
view),
Pandangan
ini
menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif,
merugikan, dan harus dihindari. Konflik disinonimkan dengan istilah
Violance, destruction dan irrationality. Konflik ini merupkan suatu hasil
disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan,
keterbukaan diantara orang-orang dan kegagalan manajer untuk
tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.
b) Pandangan hubungan manusia (the human relation view), Konflik
dipandang sebagai pristiwa yang wajar dalam semua kelompok dan
organisasi karena konflik itu tidak terelakan, aliran hubungan antar
manusia, serta merasionalkan eksistensinya sehingga tidak dapat
dihilangkan, dan bahkan adakalanya bermanfaat pada kinerja
indivual/kelompok ataupun organsasi. Jadi kemungkinan konflik ialah
hal yang wajar dan tidak terelakan dalam setiap kelompok, suatu
pristiwa alamiah dalam kelompok maupun organisasi.
30
Konflik Disfungsional
Mendominasi diskusi
Merangsang
kreativitas
dan
kelompok
inovasi
Benturan kepribadian
Ketegangan
31
Liliweri
(2005)
dampak
fungsional
dan
dampak
32
2.4.
Kompensasi
1) Konsep Kompensasi
Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai
pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Kompensasi
33
merupakan salah satu bidang MSDM yang paling sulit dan menantang
karena mengundang banyak unsur dan memiliki dampak yang cukup
panjang
bagi
tujuan-tujuan
stratejik
perusahaan
(Mondy,
2008).
34
1.1.
1.2.
perusahaan
dengan
keinginan
karyawan
terhadap
kompensasi:
Total rewards are monetary and non monetary rewards provided to
employees in order to attract, motivate, and retain them. Critical to an
effective rewards approach is the need to balance the interests and costs
of employers with the need and expectation of employees. Penghargaan
total merupakan bentuk uang dan penghargaan non uang yang diberikan
kepada
karyawan
dalam
rangka
manarik,
memotivasi,
dan
35
36
(contribution),
pemberian
kompensasi
ditentukan
37
Kebijakan
Kompensasi
Politik Organisasi
Kemampuan untuk
membayar
Karyawan
- Bayaran
Berbasis
Kinerja
- Bayaran
Berbasis
Keterampilan
- Bayaran
Berbasis
Kompentensi
- Senioritas
- Pelangaman
- Keanggotaan organisasi
- Pengaruh politik
Penetapan Harga
Pekerjaan
(Kompensasi
Finansial Individu)
Survei Kompensasi
Kelayakan
Biaya Hidup
Serikat Pekerja
Kondisi
Perekonomian
- Legalisasi
Pekerjaan
Analisis Pekerjaan
Deskripsi Pekerjaan
Evaluasi Pekerjaan
Penetapan
Harga
Pekerjaan
38
perlindungan
(protection
program)
sebagai
contoh
39
tanggung
tranportasi
jawab
karyawan,
perusahaan,
perumahan
fasilitas
dan
penanggungan
tempat
tinggal
bagi
karyawan.
Martocchio (2004), kebijakan kompensasi finansial tidak langsung
berupa tunjangan dipengaruhi oleh faktor lingkungan eksternal (external
environment) dan lingkungan internal (internal environment).
a) Lingkungan eksternal, terdiri dari:
1. Kondisi ekonomi, perkiraan kondisi industri dimasa depan.
2. Kemampuan perusahaan dalam untuk kompensasi dan tunjangan
3. Peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan
4. Keragaman dalam ketersediaan tenaga kerja
b) Lingkungan internal, terdiri dari:
1. Keragaman karyawan dalam perusahaan
2. Kesepakatan bersama antara karyawan dan perusahaan
2) Kepuasan Kompensasi
Kompensasi financial langsung dan financial tidak langsung
merupakan salah satu determinan dalam kepuasan kerja karyawan.
Menurut Kanungo & Mendonca (1994) kepuasan kompensasi adalah
tingkat kepuasan terhadap semua bentuk return baik financial maupun
non financial yang diterima karyawan karena jasa yang disumbangkan ke
40
atas
kontribusi
ang
diberikan
kepada
perusahaan.
41
42
43
mengetahui
kepuasan
karyawan
juga
untuk
mengevaluasi
2.5.
Motivasi Kerja
44
bentuk usaha yang keras atau lemah. Motivasi didefinisikan oleh Fillmore
H. Stanford dalam Mangkunegara (2002) bahwa Motivasi sebagai suatu
kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.
Mengacu pada pendapat Abraham Sperling dalam Mangkunegara
(2002) bahwa motif didefinisikan sebagai dorongan diri untuk beraktifitas
diakhiri dengan penyesuaian diri, penyesuaian diri tersebut untuk
memuaskan motif. Sedangkan berdasarkan pendapat William J. Stanton
dalam Mangkunegara (2002) yang dijadikan acuan mengenai motif
mendefinisikan bahwa motif adalah kebutuhan yang di rangsang untuk
berorientasi pada tujuan individu untuk merasakan puas.
Dapat disimpulkam motivasi kerja merupakan suatu kondisi yang
menggerakkan manusia dan menimbulkan semangat atau dorongan kerja
45
keras atau lemah ke arah suatu tujuan dimana kuat dan lemahnya
motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya
prestasinya.
2) Tujuan Pemberian Motivasi
Menurut Hasibuan (2007) tujuan pemberian motivasi yaitu:
1) Mendorong gairah dan semangat karyawan;
2) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan;
3) Meningkatkan produktivitas karyawan;
4) Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan;
5) Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan;
6) Mengefektifkan pengadaan karyawan;
7) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik;
8) Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan;
9) Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan;
10) Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugastugasnya;
11) Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku;
3) Teori Motivasi
Teori motivasi dikelompokan atas teori kepuasan (content theory)
dan teori proses (process theory) dalam Hasibuan (2007). Teori kepuasan
mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan
individu yang menyebabkan bertindak dan berperilaku dengan cara
46
yang
menguatkan,
mengarahkan,
mendukung
dan
47
Memotivasi para
bawahan
hendaknya
dilakukan dengan
48
Maintenance
Factors
merupakan
faktor-faktor
49
(2007)
yang
menyatakan
bahwa
kekuatan
yang
50
Positif
(Positive
Reinforcement),
yaitu
Negatif
(Negative
Reinforcement),
yaitu
prinsip
pengukuhan
selalu
berhubungan
dengan
51
2.6.
Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan sikap positif terhadap pekerjaan
pada diri seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang
bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya.
Biasanya orang akan merasa puas atas kerja yang telah atau sedang
dijalankan, apabila apa yang dikerjakan dianggap telah memenuhi harapan,
sesuai dengan tujuannya bekerja.
Apabila
seseoarang
mendambakan
sesuatu,
berarti
yang
52
aturan
dan
kebijaksanaan
organisasi,
memenuhi
memiliki tiga dimensi. Pertama bahwa kepuasan kerja tidak dapat dilihat,
tetapi hanya dapat diduga. Kedua, kepuasan kerja sering ditentukan oleh
sejauh mana hasil kerja memenuhi atau melebihi harapan seseorang
Tampubolon (2004) Hezberg mengembangkan teori 2 (dua) faktor
tentang motivasi. Yang membuat orang merasa puas dan membuat tidak
puas (ekstrinsik dan intrinsic), yang juga dikenal sebagai teori hygieni
motivasi (motivation hygiene theory) yaitu:
1. Maintenance Factors
Maintenance factors adalah faktor-faktor pemeliharaan yang
berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh
ketentraman badaniah. Kebutuhan kesehatan ini menurut Herzberg
merupakan kebutuhan yang berlangsung terus menerus, karena
kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. Faktor-faktor
pemeliharaan ini meliputi faktor-faktor:
a. Gaji atau upah
b. Kondisi kerja
53
c.
banyak
karyawan
yang
keluar.
Faktor-faktor
54
f.
timbulnya
ketidakpuasan
dan
absennya
karyawan,
bahkan
dapat
menyebabkan banyak karyawan yang keluar. Teori ini timbul paham bahwa
dalam perencanaan pekerjaan harus diusahakan sedemikian rupa, agar
kedua faktor ini (faktor pemeliharaan dan faktor motivasi) dapat dipenuhi.
Banyak kenyataan yang dapat dilihat misalnya dalam suatu perusahaan,
kebutuhan kesehatan mendapat perhatian yang lebih banyak daripada
pemenuhan kebutuhan individu secara keseluruhan.
Hal
ini
dapat
dipahami,
karena
kebutuhan
ini
mempunyai
menikmati
pekerjaan
itu
sendiri
dan
adanya
55
yang bersifat
semu/pura-pura
pekerjaan, penerangan,
saja
istirahat,
pada
sebutan
pekerjaan,
jabatan,
peraturan
hak,
gaji,
Kinerja Karyawan
Selama ini belum ada keseragaman dalam mengartikan pengertian
56
Oleh karena itu, kinerja keuangan merupakan prestasi yang telah dicapai
oleh perusahaan di bidang operasional suatu organisasi, serta sumber
daya yang ada berdasarkan sasaran, standar, dan kineria yang telah
ditetapkan sebelumnya dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan
tingkat kesehatan perusahaan pada bidang tertentu
Pengertian kinerja lainnya dikemukakan oleh Simanjuntak (2005)
yang mengemukakan kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas
pelaksanaan
pencapaian
tugas
hasil
tertentu.
dalam
Kinerja
rangka
perusahaan
mewujudkan
adalah
tujuan
tingkat
perusahaan.
dan
efektivitas
kerja
dalam
mencapai
tujuan.
Dapat
57
58
performance)
dengan
kinerja
lembaga
(institutional
59
Handoko
(1996)
penilaian
kinerja
adalah
proses
60
dicapai
dengan
memanfaatkan
sumber
daya
yang
dimiliki
61
dengan kriteria kerja yang sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan
sangat rendah.
2. Mengenal Pengukuran dan Perhitungan Kinerja
Tujuan utama pengukuran kerja adalah penentuan ukuran takaran
untuk menetapkan besarnya kemajuan dan penyempurnaan usaha-usah
produktif dalam kegiatan perusahaan. Pengukuran kerja menyajikan suatu
dasar yang baik bagi pencapaian tujuan yang lebih rendah, yaitu:
perencanaan dan penjadwalan kerja secara efektif, permulaan yang lebih
baik bagi syarat ketenagakerjaan, penentuan metode kerja yang paling
ekonomis, penentuan penugasan kerja yang paling ekonomis, pemilihan
karyawan dan penentuan manfaat karyawan bagi perusahaan, penentuan
letak wilayah operasi yang memerlukan penyelidikan bagi perbaikan,
penentuan titik justifikasi ekonomi kegiatan tata usaha yang baru
dikerjakan.
Menurut Viktor Lassaro (Pamudji, 1986) menuturkan pemakaian
yang utama dalam perhitungan kerja ialah untuk membandingkan
produksi dari satu jangka waktu tertentu dengan yang lain untuk
mengamati kecenderungan dan hasilnya. Pemakaian perhitungan kerja
sendiri menentukan luas atau besarnya kemajuan dan penyempurnaan
kegiatan perusahaan. Kecenderungan dalam perhitungan kerja dapat
menyesatkan karena waktu yang diperlukan dalam menghasilkan unit
perhitungan kerja dapat berbeda dari waktu ke waktu sebagai suatu hasil
dan perubahan jumlah pekerjaan yang dilaksanakan pada unit tersebut.
62
Menurut Stout yang dikutip dari LAN & BPKP (2000) mengatakan
bahwa pengukuran kinerja merupakan
mengukur
pencapaian
suatu
proses
mencatat
dan
misi melalui hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun suatu
proses. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian
target yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja merefleksikan filosofi
dan kultur dari suatu organisasi serta menggambarkan seberapa
baik
mengetahui
kinerja
yang
dicapai
maka
dilakukan
memuaskan
63
64
memonitor,
mengontrol,
mengelola,
mendiagnosis,
65
4) Ukuran kinerja berarti dapat diserap dan dimengerti dengan cepat dan
mudah. Ukuran kinerja yang baik tidak memerlukan studi mendalam
untuk memahami arti pentingnya. Ukuran kinerja juga berisi beberapa
tipe
dasar
perbandingan
yang
cepat
membiarkan
pengguna
66
mendapatkan
program
pendidikan
dan
pelatihan
(Diklat).
kemungkinan
terjadinya
ketidaksepakatan
selama
67
waktu
yang
lebih
banyak,
karena
perlunya
3. Teori Kinerja
Beberapa
teori
menerangkan
tentang
faktor-faktor
yang
68
orang mempunyai ciri dan karakteristik yang bersifat fisik maupun non
fisik. Dan manusia yang berada dalam lingkungan maka keberadaan serta
perilakunya tidak dapat dilepaskan dari lingkungan tempat tinggal maupun
tempat kerjanya.
Menurut Gibson yang dikutip oleh Ilyas (2001), secara teoritis ada
tiga kelompok variabel yang memengaruhi perilaku kerja dan kinerja,
yaitu: variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Ketiga
kelompok variabel tersebut memengaruhi kelompok kerja yang pada
akhirnya memengaruhi kinerja personel. Perilaku yang berhubungan
dengan kinerja adalah yang berkaitan dengan tugas-tugas pekerjaan yang
harus diselesaikan untuk mencapai sasaran suatu jabatan atau tugas.
Variabel individu dikelompokkan pada sub-variabel kemampuan
dan
keterampilan,
kemampuan
memengaruhi
dan
latar
belakang
keterampilan
perilaku
dan
dan
demografis.
merupakan
kinerja
individu.
faktor
Sub-variabel
utama
Variabel
yang
demografis
69
bergabung dalam organisasi kerja pada usia, etnis, latar belakang budaya
dan keterampilan berbeda satu dengan yang lainnya.
Variabel organisasi, menurut Gibson (1987) berefek tidak langsung
terhadap perilaku dan kinerja individu. Variabel organisasi digolongkan
dalam sub-variabel sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan
desain pekerjaan.
Menurut Kapolmen yang dikutip oleh Ilyas (2001), ada empat
determinan utama dalam produktifitas organisasi termasuk didalamnya
adalah prestasi kerja. Faktor determinan tersebut adalah lingkungan,
karakteristik organisasi, karakteristik kerja dan karakteristik individu.
Karakteristik kerja dan karakteristik organisasi akan memengaruhi
karakteristik
individu
seperti
imbalan,
penetapan
tujuan
akan
latihan
dan
program
pengembangan
akan
meningkatkan
juga
dipengaruhi
oleh
faktor
persepsi
peran
yaitu
prestasi
individu.
Kemampuan
(ability)
menunjukkan
70
2.8.
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu bertujuan untuk menguatkan hubungan antara
Peneliti
(Khalatbari,
Teknik
Analisis
Pearson
Temuan
Terdapat pengaruh
Stres Kerja
Ghorbanshiroudi,
Correlation
signifikan
berpengaruh
& Firouzbakhsh,
Coefficient
negatif dan
2013)
(Solanki, 2013)
(Kouloubandi,
signifikan
ANOVA
SEM
Terdapat pengaruh
terhadap
signifikan
motivasi
2012)
(Lu, 1999)
Regression
Tidak berpengaruh
signifikan
Regression
2010)
Terdapat pengaruh
signifikan
(Ardakani, et al.,
Pearson
Terdapat pengaruh
2013)
Correlation
signifikan
Test
(Sanali, Bahron, &
Positioning
Regression
Dousin, 2013)
Tidak berpengaruh
signifikan
Meta-
Terdapat pengaruh
Tobal, 2014)
Analysis
signifikan
(Wani, 2013)
t-Test
Terdapat pengaruh
signifikan
71
Hubungan
antar variabel
Stres Kerja
Kepuasan Kerja
Peneliti
(Ahsan, Abdullah,
Fie, & Alam, 2009)
(Bemana, Moradi,
Ghasemi, Taghavi,
& Ghayoor, 2013)
(Iqbal & Waseem,
2012)
(Khan, Aqeel, &
Riaz, 2014)
(Sheraz, Wajid,
Sajid, Qureshi, &
Rizwan, 2014)
(Ardakani, et al.,
2013)
(Griffin, Hogan,
Lambert, TuckerGail, & Baker, 2010)
Stres Kerja
Kinerja
Karyawan
(Chandraiah,
Agrawal,
Marimuthu, &
Manoharan, 2003)
(Dar, Akmal,
Naseem, & Khan,
2011)
(Manzoor, H, &
Mariam, 2012)
(Ahmed & Ramzan,
2013)
(Olusegun,
Oluwasayo, &
Olawoyim, 2014)
(Devi, 2012)
(Balkan & Serin,
2014)
(Shambushankar &
Hosmani, 2014)
(Naqvi, Khan, Kant,
& Khan, 2013)
(Bashir & Ramay,
2010)
Teknik
Analisis
Regression
Regression
Regression
Regression
Regression
Temuan
Positioning
Stres Kerja
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap
kepuasan
kerja
Pearson
Correlation
Test
Ordinary
least square
multiple
regression
Descriptive
Berpengaruh signifikan
Chi-Square
& t-Test
Berpengaruh negative
dan signifikan
Descriptive
and
Correlation
analysis
Regression
Tidak berpengaruh
signifikan
Descriptive
Descriptive
Regression
Descriptive
Regression
Regression
Berpengaruh signifikan
Berpengaruh negative
dan signifikan
Berpengaruh signifikan
Berpengaruh negative
dan signifikan
Berpengaruh signifikan
Berpengaruh ngative dan
signifikan
Berpengaruh ngative dan
signifikan
Berpengaruh negative
dan signifikan
Stres Kerja
berpengaruh
71egative
dan signifikan
terhadap
kinerja
karyawan
72
Hubungan
antar variabel
Kompensasi
Motivasi Kerja
Kompensasi
Kepuasan Kerja
Peneliti
(Pratheepkanth,
2011)
(Tahir, Yusoff,
Khan, Azam,
Ahmed, & Sahoo,
2011)
(Aamir, Jehanzeb,
Rasheed, & Malik,
2012)
(Herpen, Praag, &
Cools, 2003)
(Adeoye &
Elegunde, 2014)
(Achilles,
Blaskovich, & Pitre,
2013)
(Boachie-Mensah &
Dogbe, 2011)
(Malik, Danish, &
Munir, 2012)
(Nazir, Khan, Shah,
& Zaman, 2013)
(Terera & Ngirande,
2014)
(Yaseen, 2013)
(Sopiah, 2013)
(Yamoah, 2014)
Kompensasi
Kinerja
Karyawan
Teknik
Analisis
Regression
Temuan
Berpengaruh signifikan
The
Correlation
Analysis
Berpengaruh signifikan
Pearson
Correlation
Berpengaruh signifikan
Regression
Berpengaruh signifikan
Descriptive
Berpengaruh signifikan
Analysis
Forecast
Berpengaruh signifikan
ANOVA dan
t-test
Regression
Tidak berpengaruh
signifikan
Berpengaruh signifikan
Berpengaruh signifikan
Chi-Square
Tidak berpengaruh
signifikan
Berpengaruh signifikan
Co-relationRegression
Path
Analysis
Pearson ChiSquare
Regression
Tidak berpengaruh
signifikan
Berpengaruh signifikan
Pearson ChiSquare
ANOVA
Berpengaruh signifikan
ANOVA
Berpengaruh signifikan
Regression
Berpengaruh signifikan
Regression
Berpengaruh signifikan
Berpengaruh signifikan
(Obasan, 2012)
Kompensasi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
motivasi kerja
Kompensasi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kepuasan
kerja
Berpengaruh signifikan
2014)
(Hameed, Ramzan,
Positioning
Kompensasi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan
73
Hubungan
antar variabel
Motivasi Kerja
Kinerja
Karyawan
Peneliti
(Chukwuma &
Okafor, 2014)
(Salleh, Dzulkifli, &
Abdullah, 2011)
(Saleem,
Mahmood, &
Mahmood, 2010)
(Kiruja & Mukuru,
2013)
(Ali, Abrar, &
Haider, 2012)
Kepuasan Kerja
Kinerja
Karyawan
(Zameer, Ali,
Nisar, & Amir,
2014)
(Pushpakumari,
2008)
(Aftab & Idrees,
2012)
(Prasanga &
Gamage, 2012)
Penelitian
yang
Teknik
Analisis
The
Friedman
Test
Pearson
Correlation
Regression
ANOVA
Weighted
Mean,
Persons
Correlation,
Kolmogorov
smimov
Regression
Temuan
Berpengaruh signifikan
Motivasi
kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan
T-test
dilakukan
Positioning
Khalatbari,
Ghorbanshiroudi,
Kepuasan
kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan
&
74
Ahsan, Abdullah, Fie, & Alam (2009) menemukan bahwa stres kerja
berpengaruh negatif signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal yang serupa
juga ditemukan oleh Iqbal & Waseem, (2012), sedangkan Bemana,
Moradi, Ghasemi, Taghavi, & Ghayoor, (2013) menyatkan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara stres kerja terhadap kepuasan
kerja. Dengan demikian penulis merumuskan preposisi kedua yaitu:
Preposisi 2:
Dar, Akmal, Naseem, & Khan (2011) menyatakan bahwa stres kerja
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, sedangkan
Manzoor, H, & Mariam (2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa
tidak terdapat pengaruh signifikan diantara variabel tersebut.
Preposisi 3:
75
Setelah
diuraikan
tentang
penelitian
terdahulu,
positioning
Variabel
Penelitian
Hasil
Penelitian
Persamaan
Penelitian
Lu (1999)
Stres Kerja
Motivasi Kerja
Tidak
berpengaruh
signifikan
Menggunakan
random
sampling
Bemana,
Moradi,
Ghasemi,
Taghavi, &
Ghayoor,
(2013)
Stres Kerja
Tidak
Kepuasan Kerja
berpengaruh
Menggunakan
200 responden
Manzoor, H,
& Mariam,
(2012)
Stres kerja
Kinerja
Karyawan
Tidak
berpengaruh
signifikan
Objek penelitian
pada
perusahaan
bisnis
BoachieMensah &
Dogbe,
(2011)
Kompensasi
Motivasi Kerja
Tidak
berpengaruh
signifikan
Objek penelitian
pada
perusahaan
bisnis
Terera &
Ngirande,
(2014)
Kompensasi
Kepuasan Kerja
Tidak
berpengaruh
signifikan
Pendekatan
kuantitatif
Kompensasi
Kinerja
Karyawan
Berpengaruh
signifikan
Sampel
sejumlah 215
responden
Salleh,
Dzulkifli, &
Abdullah,
(2011)
Motivasi Kerja
Kinerja
Karyawan
Berpengaruh
positif
dan
signifikan
Objek penelitian
pada organisasi
bisnis
signifikan
Perbedaan Penelitian
(Kebaharuan)
Hasil penelitian Andi
Bahar menunjukkan
bahwa variabel stres
kerja berpengaruh
signifikan terhadap
motivasi kerja karyawan
Hasil penelitian Andi
Bahar menunjukkan
bahwa variabel stres
kerja berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan kerja
karyawan
Hasil penelitian Andi
Bahar menunjukkan
bahwa variabel stres
kerja berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan
Hasil penelitian Andi
Bahar menunjukkan
bahwa variabel
kompensasi kerja
berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja
Hasil penelitian Andi
Bahar menunjukkan
bahwa variabel
kompensasi kerja
berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan
kerja
Penelitian Andi Bahar
tidak memiliki variabel
kontrol
Hasil penelitian Andi
Bahar menunjukkan
bahwa variabel motivasi
kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan
76
Peneliti
Variabel
Penelitian
Prasanga &
Gamage,
(2012)
Kepuasan Kerja
Kinerja
Karyawan
Andi
Baharuddin
Anwar (2015)
Stres Kerja
Kompensasi
Motivasi Kerja
Kepuasan Kerja
Kinerja
Karyawan
Hasil
Penelitian
Tidak
berpengaruh
signifikan
Stres kerja
tidak
berpengaruh
terhadap
kepuasan
kerja
Motivasi kerja
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan
Persamaan
Penelitian
Pendekatan
kuantitatif
Meneliti tentang
stres kerja,
kompensasi,
motivasi kerja,
kepuasan kerja,
dan kinerja
karyawan
Perbedaan Penelitian
(Kebaharuan)
Hasil penelitian Andi
Bahar menunjukkan
bahwa variabel
kepuasan kerja
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
karyawan
Motivasi Kerja sebagai
variabel intervening
77
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1.
78
kinerja
karyawan,
maka
digambarkan
Simbol
Rujukan (Literatur)
Stres Kerja
terhadap
Motivasi Kerja
(1)
Stres Kerja
terhadap Kinerja
Karyawan
(2)
Hubungan
Simbol
79
Stres Kerja
terhadap
Kepuasan Kerja
(3)
Kompensasi
terhadap
Motivasi Kerja
(4)
Kompensasi
terhadap Kinerja
Karyawan
(5)
Kompensasi
terhadap
Kepuasan Kerja
(6)
Motivasi
terhadap Kinerja
Karyawan
(7)
Kepuasan kerja
terhadap Kinerja
Karyawan
(8)
80
(2)
Hipotesis Penelitian
81
82
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1.
Pendekatan Penelitian
Penelitian berhubungan kausalitas (causality relationship) antara
4.2.
1. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di berbagai perusahaan asuransi jiwa
di Indonesia, perusahaan tersebut antara lain: PT Prudential Life
Assurance, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT Axa Mandiri
Financial Services, PT AIA Financial, PT Asuransi Allianz Life Indonesia,
PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT Avrist Assurance, PT Asuransi Jiwa
Sequis Life, PT Commonwealth Life, PT Sun Life Financial Indonesia.
83
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian diperkirakan selama tiga bulan, akan dimulai
setelah proposal penelitian diseminarkan dan dinyatakan diterima.
4.3.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap pada
perusahaan asuransi pada Tabel 4.1 dengan jumlah populasi sebanyak
928 karyawan.
2. Sampel
Penyebaran sampel masing-masing perusahaan asuransi, dilakukan
penarikan secara proporsional menggunakan rumus (Umar, 2001):
=
Keterangan:
ni = Jumlah sampel pada kategori perusahaan asuransi
Pi = Jumlah populasi di setiap kategori perusahaan asuransi
P = Jumlah populasi secara keseluruhan perusahaan asuransi
n = Jumlah sampel minimal (200 responden)
Untuk sampel subpopulasi penelitian ini, setelah dilakukan
perhitungan maka hasil yang didapat adalah sebagai berikut.
84
Populasi
Sampel
104
28
112
30
78
21
PT AIA Financial
83
22
91
24
106
28
PT Avrist Assurance
80
21
89
24
PT Commonwealth Life
71
19
114
30
Total
928
246
4.4.
Definisi Operasional
1. Stres Kerja
Reaksi yang muncul apabila seseorang menerima Stres dapat
digolongkan sebagai reaksi yang jasmaniah (biologis atau lebih tepatnya
reaksi fisiologis dan reaksi yang rohaniah (psikologis) yang meliputi
kelakuan sikap menarik diri, bertingkah laku agresif, dan tingkah laku yang
tidak terorganisasi. Indikator variabel ini antara lain:
85
a) Konflik peran
b) Beban karir
c) Hubungan dalam pekerjaan
Selanjutnya, masing-masing indikator diukur dengan menggunakan
skala Likert dengan lima pilihan jawaban yakni : 1 = sangat tidak setuju; 2
= tidak setuju; 3 = ragu-ragu; 4 = setuju; 5 = sangat setuju. Dimana
jawaban terendah diberi skor 1 dan tertinggi diberi skor 5. Skala ini adalah
ordinal.
2. Kompensasi
Imbalan jasa non finansial yang diberikan perusahaan kepada
karyawan sebagai salah satu bentuk penghargaan atas pencapaian premi
secara periodik. Indikator dalam variabel ini antara lain:
a) Promosi bagi karyawan
b) Tantangan dalam pekerjaan
c) Tanggung jawab
d) Lingkungan kerja
Selanjutnya, masing-masing indikator diukur dengan menggunakan
skala Likert dengan lima pilihan jawaban yakni : 1 = sangat tidak setuju; 2
= tidak setuju; 3 = ragu-ragu; 4 = setuju; 5 = sangat setuju. Dimana
jawaban terendah diberi skor 1 dan tertinggi diberi skor 5. Skala ini adalah
ordinal.
86
3. Motivasi Kerja
Segala sesuatu yang dapat menciptakan semangat kerja untuk
karyawan. Indikator dalam variabel ini antara lain:
a) Prestasi (Achievement)
b) Pengembangan potensi individu (Advancement)
c) Pengakuan (Recognition)
d) Penerimaan oleh kelompok
Selanjutnya, masing-masing indikator diukur dengan menggunakan
skala Likert dengan lima pilihan jawaban yakni : 1 = sangat tidak setuju; 2
= tidak setuju; 3 = ragu-ragu; 4 = setuju; 5 = sangat setuju. Dimana
jawaban terendah diberi skor 1 dan tertinggi diberi skor 5. Skala ini adalah
ordinal.
4. Kepuasan Kerja
Perasaan karyawan yang merhubungan dengan pekerjaannya dan
merupakan reaksi emosional senang atau tidak senang. Variabel ini diukur
dengan indikator:
a) Kesesuaian antara pekerjaan dan kepribadian
b) Insentif
c) Pengawasan
d) Rekan kerja
Selanjutnya, masing-masing indikator diukur dengan menggunakan
skala Likert dengan lima pilihan jawaban yakni : 1 = sangat tidak setuju; 2
= tidak setuju; 3 = ragu-ragu; 4 = setuju; 5 = sangat setuju. Dimana
87
jawaban terendah diberi skor 1 dan tertinggi diberi skor 5. Skala ini adalah
ordinal.
5. Kinerja Karyawan
Kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan dalam
mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Indikator dalam variabel ini:
a) Efektifitas
b) Efisiensi
c) Kualitas
d) Ketepatan Waktu
e) Produktivitas
Selanjutnya, masing-masing indikator diukur dengan menggunakan
skala Likert dengan lima pilihan jawaban yakni : 1 = sangat tidak setuju; 2
= tidak setuju; 3 = ragu-ragu; 4 = setuju; 5 = sangat setuju. Dimana
jawaban terendah diberi skor 1 dan tertinggi diberi skor 5. Skala ini adalah
ordinal.
88
Indikator
Konflik peran
Beban karir
Bertentangan dengan
rekan kerja
Rujukan
(Gibson,
1987)
Skala
Ordinal
(Mondy,
2008)
Ordinal
Herzberg
(1959)
Ordinal
terlalu berat
Stres Kerja
Hubungan dalam
pekerjaan
Promosi bagi
karyawan
Tantangan dalam
pekerjaan
Kompensasi
Tanggung jawab
Lingkungan kerja
Prestasi
(Achievement)
Pengembangan
potensi individu
(Advancement)
Motivasi
Kerja
Butir Pernyataan
Pengakuan
(Recognition)
Penerimaan oleh
kelompok
89
Variabel
Indikator
Kesesuaian antara
pekerjaan dan
kepribadian
Insentif
Kepuasan
Kerja
Pengawasan
Rekan kerja
Efektifitas
Efisiensi
Kinerja
Karyawan
Kualitas
Ketepatan Waktu
Produktivitas
Butir Pernyataan
Sesuai kepribadian
Sesuai dengan tuntutan
pekerjaan
Sesuai dengan cita-cita
Karir menjanjikan
Gaji dan tunjangan lain
Jaminan keamanan dan
ketenangan
Jaminan kesehatan
Jaminan karir
Proses kerja
Kontrol
Perhatian
Reward dan punishment
Dukungan
Bekerjasama
Mendengarkan keluh
kesah
Dipercaya dan
bertanggung jawab
Menggunakan peralatan
kantor
Fasilitas kantor
Bekerja demi visi dan misi
Merealisasikan tujuan
perusahaan
Menghindari bertumpuknya
pekerjaan
Kemampuan yang baik
Bekerja secara efisien
Penghematan
Tugas sesuai job
description
Sesuai dengan standar
Target perusahaan
Mutu kerja
Tepat waktu
Tingkat kehadiran
Disiplin waktu
Memahami masalah
Menyelesaikan masalah
Memiliki pengetahuan
Memiliki keahlian
Bekerja secara profesional
Rujukan
Robbins,
1996 dan
Sopiah,
2008
Skala
Ordinal
Gibson et
al., (1996)
Ordinal
90
4.5.
dan
variabel
terikat.
Equation
Modeling)
dengan
bantuan
progam
AMOS.
91
eksplorasi
ilmiah
melalui
telaah
pustaka
guna
92
93
94
95
relatif kurang dari 2.0 atau 3.0 adalah indikasi dari acceptable fit
antara model dan data.
f. TLI (tucker lewis index), merupakan incremental index yang
membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah base
line model, dimana nilai yang direkomendasikan sebagai acuan
untuk diterimanya sebuah model adalah 0,95 (Hair et.al., 1997).
Nilai yang mendekati 1 menunjukkan a very good fit.
g. CFI (Comparative fit index), dimana bila mendekati 1, mengindikasi
tingkat
fit
yang
paling
tinggi
(Arbucle,
1997).
Nilai
yang
Cut-of Value
X2 Chi-Square
Diharapkan kecil
Significaned Probability
0.05
RMSEA
0.08
GFI
0.90
AGFI
0.90
CMIN/DF
2.00
TLI
0.95
CFI
0.95
96
7. Modifikasi Model
Setelah melakukan penilaian model fit, maka model penelitian
diuji untuk menentukan apakah modifikasi model diperlukan karena
tidak fitnya
97
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1.
Allianz
Utama
Indonesia,
perusahaan
asuransi
umum.
98
5.2.
99
Variabel
Observe
SK.1
Eksogen
Stres Kerja
SK.2
SK.3
KP.1
KP.2
Eksogen
Kompensasi
KP.3
KP.4
Pernyataan
Corrected Item
Keterangan
SK.1.1
0,928
Valid
SK.1.2
0,894
Valid
SK.1.3
0,902
Valid
SK.1.4
0,907
Valid
SK.2.1
0,919
Valid
SK.2.2
0,800
Valid
SK.2.3
0,860
Valid
SK.2.4
0,885
Valid
SK.3.1
0,919
Valid
SK.3.2
0,928
Valid
SK.3.3
0,902
Valid
SK.3.4
0,860
Valid
KP.1.1
0,651
Valid
KP.1.2
0,666
Valid
KP.1.3
0,552
Valid
KP.1.4
0,671
Valid
KP.2.1
0,639
Valid
KP.2.2
0,668
Valid
KP.2.3
0,644
Valid
KP.2.4
0,552
Valid
KP.3.1
0,655
Valid
KP.3.2
0,532
Valid
KP.3.3
0,665
Valid
KP.3.4
KP.4.1
KP.4.2
KP.4.3
KP.4.4
0,518
0,688
0,666
0,671
0,518
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
100
Konstruk
Variabel
Observe
MK.1
MK.2
Endogen
Motivasi Kerja
MK.3
MK.4
KJ.1
KJ.2
Endogen
Kepuasan
Kerja
KJ.3
KJ.4
Pernyataan
Corrected Item
Keterangan
MK.1.1
0,691
Valid
MK.1.2
0,566
Valid
MK.1.3
0,619
Valid
MK.1.4
0,631
Valid
MK.2.1
0,548
Valid
MK.2.2
0,648
Valid
MK.2.3
0,612
Valid
MK.2.4
0,669
Valid
MK.3.1
0,552
Valid
MK.3.2
0,669
Valid
MK.3.3
0,648
Valid
MK.3.4
0,688
Valid
MK.4.1
0,619
Valid
MK.4.2
0,566
Valid
MK.4.3
0,548
Valid
MK.4.4
0,669
Valid
KJ.1.1
0,548
Valid
KJ.1.2
0,689
Valid
KJ.1.3
0,592
Valid
KJ.1.4
0,565
Valid
KJ.2.1
0,617
Valid
KJ.2.2
0,687
Valid
KJ.2.3
0,552
Valid
KJ.2.4
0,685
Valid
KJ.3.1
0,600
Valid
KJ.3.2
0,522
Valid
KJ.3.3
0,697
Valid
KJ.3.4
0,672
Valid
KJ.4.1
KJ.4.2
KJ.4.3
KJ.4.4
0,518
0,677
0,616
0,568
Valid
Valid
Valid
Valid
101
Konstruk
Variabel
Observe
KK.1
KK.2
KK.3
Pernyataan
Corrected Item
Keterangan
KK.1.1
0,654
Valid
KK.1.2
0,663
Valid
KK.1.3
0,540
Valid
KK.1.4
0,644
Valid
KK.2.1
0,663
Valid
KK.2.2
0,551
Valid
KK.2.3
0,567
Valid
KK.2.4
0,677
Valid
KK.3.1
0,689
Valid
KK.3.2
0,633
Valid
KK.3.3
0,512
Valid
KK.3.4
0,651
Valid
KK.4.1
0,679
Valid
KK.4.2
0,545
Valid
KK.4.3
0,550
Valid
KK.4.4
0,629
Valid
KK.5.1
0,692
Valid
KK.5.2
0,619
Valid
KK.5.3
0,633
Valid
KK.5.4
0,517
Valid
KK.5.5
0,612
Valid
Kinerja
Endogen
Karyawan
KK.4
KK.5
102
Reliabilitas
Stres Kerja
0,981
Realiabel
Kompensasi
0,859
Realiabel
Motivasi Kerja
0,882
Realiabel
Kepuasan Kerja
0,773
Realiabel
Kinerja Karyawan
0,789
Realiabel
Konstruk
Eksogen
Endogen
Karakteristik Responden
Pentingnya
uraian
tentang
karakteristik
responden
untuk
103
Responden
berdasarkan
Jenis Kelamin
2.
Umur (tahun)
3.
Pendidikan Terakhir
4.
5.
Status Pernikahan
No.
Klasifikasi
Laki-laki
Perempuan
Total
< 29
> 30
Total
Diploma
Sarjana
Magister
Total
5
6
Total
Singel
Menikah
Duda
Total
Responden
F
%
188
76,4
58
23,6
246
100,0
74
30,1
172
69,9
246
100,0
65
26,4
152
61,8
29
11,8
246
100,0
44
17,9
202
82,1
246
100,0
158
64,2
85
34,6
3
1,2
246
100,0
104
5.4.
variabel
bertujuan
untuk
mendapatkan
gambaran
Pernyataan
Mean
X1.1.1
39
15,9
25
10,2
39
15,9
76
30,9
67
27,2
X1.1.2
42
17,1
23
9,3
35
14,2
75
30,5
71
28,9
X1.1.3
37
15,0
26
10,6
36
14,6
77
31,3
70
28,5
X1.1.4
48
19,5
22
8,9
17
6,9
77
31,3
82
33,3
X1.2.1
36
14,6
29
11,8
32
13,0
81
32,9
68
27,6
X1.2.2
21
8,5
38
15,4
37
15,0
79
32,1
71
28,9
X1.2.3
33
13,4
29
11,8
31
12,6
66
26,8
87
35,4
X1.2.4
45
18,3
18
7,3
21
8,5
77
31,3
85
34,6
X1.3.1
36
14,6
29
11,8
32
13,0
81
32,9
68
27,6
X1.3.2
39
15,9
25
10,2
39
15,9
76
30,9
67
27,2
X1.3.3
37
15,0
26
10,6
36
14,6
77
31,3
70
28,5
X1.3.4
33
13,4
29
11,8
31
12,6
66
26,8
87
35,4
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
3 = ragu-ragu
3,43
3,44
3,47
3,50
3,47
3,57
3,58
3,56
3,47
3,43
3,47
3,58
3,50
105
bahwa
karyawan
telah
bekerja
keras
dan
cepat
106
Pernyataan
Mean
X2.1.1
1,2
26
10,6
68
27,6
84
34,1
65
26,4
3,73
X2.1.2
2,0
20
8,1
63
25,6
102
41,5
56
22,8
3,74
X2.1.3
17
6,9
22
8,9
71
28,9
97
39,4
39
15,9
3,48
X2.1.4
1,6
12
4,9
67
27,2
100
40,7
63
25,6
3,83
X2.2.1
1,2
16
6,5
53
21,5
103
41,9
71
28,9
3,90
X2.2.2
16
6,5
27
11,0
84
34,1
88
35,8
31
12,6
3,36
X2.2.3
1,6
18
7,3
54
22,0
105
42,7
65
26,4
3,84
X2.2.4
17
6,9
22
8,9
71
28,9
97
39,4
39
15,9
3,48
X2.3.1
3,7
20
8,1
60
24,4
84
34,1
73
29,7
3,78
X2.3.2
0,8
25
10,2
57
23,2
93
37,8
69
28,0
3,82
X2.3.3
0,8
13
5,3
60
24,4
112
45,5
59
24,0
3,86
X2.3.4
2,0
28
11,4
49
19,9
82
33,3
82
33,3
3,84
X2.4.1
3,3
24
9,8
51
20,7
106
43,1
57
23,2
3,73
X2.4.2
5,
2,0
20
8,1
63
25,6
102
41,5
56
22,8
3,74
X2.4.3
1,6
12
4,9
67
27,2
100
40,7
63
25,6
3,83
X2.4.4
2,0
28
11,4
49
19,9
82
33,3
82
33,3
3,84
3,74
4 = Setuju
2 = Tidak Setuju
5 = Sangat Setuju
3 = ragu-ragu
107
Pernyataan
Y1.1.1
Y1.1.2
Y1.1.3
Y1.1.4
Y1.2.1
Y1.2.2
Y1.2.3
Y1.2.4
Y1.3.1
Y1.3.2
Y1.3.3
Y1.3.4
Y1.4.1
Y1.4.2
Y1.4.3
Y1.4.4
Mean
0,8
13
5,3
60
24,4
112
45,5
59
24,0
3,86
0,8
25
10,2
57
23,2
93
37,8
69
28,0
3,82
2,4
2,8
56
22,8
117
47,6
60
24,4
3,88
3,7
20
8,1
60
24,4
84
34,1
73
29,7
3,78
2,0
28
11,4
49
19,9
82
33,3
82
33,3
3,84
1,6
18
7,3
54
22,0
105
42,7
65
26,4
3,84
3,7
19
7,7
51
20,7
104
42,3
63
25,6
3,78
2,0
20
8,1
63
25,6
102
41,5
56
22,8
3,74
12
4,9
15
6,1
50
20,3
98
39,8
71
28,9
3,81
2,0
20
8,1
63
25,6
102
41,5
56
22,8
3,74
4,
1,6
18
7,3
54
22,0
105
42,7
65
26,4
3,84
1,2
16
6,5
53
21,5
103
41,9
71
28,9
3,90
2,4
2,8
56
22,8
117
47,6
60
24,4
3,88
0,8
25
10,2
57
23,2
93
37,8
69
28,0
3,82
2,0
28
11,4
49
19,9
82
33,3
82
33,3
3,84
2,0
20
8,1
63
25,6
102
41,5
56
22,8
4 = Setuju
2 = Tidak Setuju
5 = Sangat Setuju
3,74
3,82
3 = ragu-ragu
108
hasil
perusahaan.
pekerjaannya,
Sebaliknya
dan
indikator
mendapatkan
yang
paling
pengakuan
rendah
dari
adalah
kerja.
Frekuensi
jawaban
responden
yang
direkapitulasi
109
Pernyataan
Y2.1.1
Y2.1.2
Y2.1.3
Y2.1.4
Y2.2.1
Y2.2.2
Y2.2.3
Y2.2.4
Y2.3.1
Y2.3.2
Y2.3.3
Y2.3.4
Y2.4.1
Y2.4.2
Y2.4.3
Y2.4.4
Mean
1,2
26
10,6
68
27,6
84
34,1
65
26,4
10
4,1
71
28,9
102
41,5
63
25,6
2,4
80
32,5
98
39,8
62
25,2
2,8
75
30,5
107
43,5
57
23,2
59
24,0
116
47,2
71
28,9
2,8
61
24,8
110
44,7
68
27,6
12
4,9
64
26,0
83
33,7
87
35,4
0,4
12
4,9
60
24,4
108
43,9
65
26,4
2,8
61
24,8
108
43,9
70
28,5
3,7
54
22,0
113
45,9
70
28,5
14
5,7
46
18,7
100
40,7
86
35,0
13
5,3
62
25,2
84
34,1
87
35,4
0,4
14
5,7
69
28,0
87
35,4
75
30,5
1,2
14
5,7
44
17,9
114
46,3
71
28,9
1,2
2,8
61
24,8
100
40,7
75
30,5
0,8
10
4,1
64
26,0
87
35,4
83
33,7
3 = ragu-ragu
3,73
3,88
3,87
3,86
4,04
3,97
3,99
3,91
3,97
3,99
4,04
3,99
3,89
3,95
3,96
3,97
3,94
110
Pernyataan
Y3.1.1
Y3.1.2
Y3.1.3
Y3.1.4
Y3.2.1
Y3.2.2
Y3.2.3
Y3.2.4
Y3.3.1
Y3.3.2
Y3.3.3
Y3.3.4
Y3.4.1
Y3.4.2
Y3.4.3
Y3.4.4
Y3.5.1
Y3.5.2
Y3.5.3
Y3.5.4
Y3.5.5
Mean
0,8
3,3
65
26,4
96
39,0
75
30,5
3,95
0,4
10
4,1
46
18,7
106
43,1
83
33,7
4,05
11
4,5
48
19,5
95
38,6
92
37,4
4,08
0,4
2,4
40
16,3
101
41,1
98
39,8
4,17
2,8
60
24,4
101
41,1
78
31,7
4,01
15
6,1
61
24,8
102
41,5
68
27,6
3,90
0,8
10
4,1
63
25,6
94
38,2
77
31,3
3,95
0,8
10
4,1
67
27,2
89
36,2
78
31,7
3,93
2,0
54
22,0
107
43,5
80
32,5
4,06
1,2
10
4,1
63
25,6
103
41,9
67
27,2
3,89
0,8
19
7,7
55
22,4
82
33,3
88
35,8
3,95
1,6
22
8,9
58
23,6
96
39,0
66
26,8
3,80
1,2
17
6,9
62
25,2
91
37,0
73
29,7
3,86
10
4,1
63
25,6
109
44,3
64
26,0
3,92
19
7,7
58
23,6
91
37,0
78
31,7
3,92
1,2
23
9,3
59
24,0
84
34,1
77
31,3
3,84
2,0
14
5,7
65
26,4
82
33,3
80
32,5
3,88
12
4,9
55
22,4
45
18,3
65
26,4
69
28,0
3,50
26
10,6
50
20,3
40
16,3
53
21,5
77
31,3
3,42
22
8,9
49
19,9
28
11,4
69
28,0
78
31,7
3,53
28
11,4
42
17,1
45
18,3
56
22,8
75
30,5
3,43
3,86
3 = ragu-ragu
111
5.5.
112
Hasil
komputasi
yang
diperlihatkan
pada
gambar
di
atas
Hasil Evaluasi
Model
Keterangan
Diharapkan Kecil
35,410
Baik
Probabilitas
0,05
0,001
Marginal
CMIN/DF
2,00
2,724
Baik
RMSEA
0,08
0,084
Baik
GFI
0,90
0,958
Baik
AGFI
0,90
0,909
Baik
TLI
0,95
0,963
Baik
CFI
0,95
0,977
Baik
Goodness of Fit
Indices
X2 Chi Square
observe
yang
digunakan
secara
bersama-sama
dapat
113
Kompensasi
Indikator
SK.1
SK.2
SK.3
KP.1
KP.2
KP.3
KP.4
Loading Factor ( )
0,753
0,831
0,814
0,769
0,771
0,799
0,786
114
Hasil
komputasi
yang
diperlihatkan
pada
gambar
di
atas
Hasil Evaluasi
Model
Keterangan
Diharapkan Kecil
2,649
Baik
Probabilitas
0,05
0,266
Baik
CMIN/DF
2,00
1,325
Baik
RMSEA
0,08
0,036
Baik
GFI
0,90
0,995
Baik
AGFI
0,90
0,973
Baik
TLI
0,95
0,995
Baik
CFI
0,95
0,998
Baik
Goodness of Fit
Indices
X2 Chi Square
Indikator
MK.1
Loading Factor ( )
0,334
MK.2
0,824
MK.3
0,862
MK.4
0,762
Motivasi Kerja
115
komputasi
yang
diperlihatkan
pada
gambar
di
atas
116
Cut-off Value
Diharapkan Kecil
0,05
2,00
0,08
0,90
0,90
0,95
0,95
Hasil Evaluasi
Model
2,216
0,330
1,108
0,021
0,995
0,977
0,999
1,000
Keterangan
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Indikator
Loading Factor ( )
KJ.1
0,745
KJ.2
0,818
KJ.3
0,833
KJ.4
0,777
Kepuasan Kerja
117
komputasi
yang
diperlihatkan
pada
gambar
di
atas
Cut-off Value
Diharapkan Kecil
0,05
2,00
0,08
0,90
0,90
0,95
0,95
Hasil Evaluasi
Model
5,374
0,372
1,075
0,017
0,991
0,974
0,999
0,999
Keterangan
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
118
Indikator
Loading Factor ( )
KK.1
0,751
KK.2
0,819
KK.3
0,821
KK.4
0,784
KK.5
0,665
Kinerja Karyawan
penentuan
nilai
dalam
model,
maka
variabel
119
120
Cut-off Value
= 5%
180,676
Hasil Evaluasi
Model
415,945
Keterangan
Kurang Baik
Probabilitas
0,05
0,000
Kurang Baik
CMIN/DF
2,00
2,755
Baik
RMSEA
0,08
0,085
Baik
GFI
0,90
0,868
Kurang Baik
AGFI
0,90
0,817
Kurang Baik
TLI
0,95
0,888
Kurang Baik
CFI
0,95
0,911
Kurang Baik
121
C.R = -2,676*
P = 0,000
C.R = -1,999*
P = 0,046*
C.R = 0,096
P = 0,923
Motivasi
Kerja
C.R = 0,659
P = 0,510
Kinerja
Karyawan
Kepuasan
Kerja
C.R = 2,694*
P = 0,007*
C.R = 6,059*
P = 0,000*
C.R = 2,679*
P = 0,007*
C.R = 2,178*
P = 0,029
Kompensasi
122
Koefisien
T Statistics
Dependen
Jalur
> 1,960
Stres Kerja
Kinerja Karyawan
-0,161
Kompensasi
Kinerja Karyawan
0,141
Independen
P-Value
Ket.
-2,676
0,007
Signifikan
2,178
0,029
Signifikan
bahwa
dengan
penurunan
stres
kerja
maka
akan
123
Standardized
Ket.
Kinerja
Karyawan
-0,001
Tidak Signifikan
Kinerja
Karyawan
0,110
Signifikan
Endogen
124
H4
diterima,
hal
tersebut
didasarkan
pada
nilai
125
Variabel
Eksogen
Endogen
Hipotesis
Keputusan
H.1
Stres kerja
Kinerja karyawan
Diterima
karyawan
Terdapat pengaruh yang signifikan
H.2
Kompensasi
Kinerja karyawan
antara
kompensasi
terhadap
Diterima
kinerja karyawan
H.3
H.4
Stres kerja
Kompensasi
Kinerja karyawan
melalui motivasi
kerja
Kinerja karyawan
melalui motivasi
antara
kerja
kompensasi
terhadap
Ditolak
Diterima
126
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1.
bermakna
bahwa
jika
tingkat
stres
menurun
maka
akan
127
karyawan.
Indikator
tersebut
diwakili
oleh
pernyataan
128
Balkan & Serin (2014) bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kinerja. Sedangkan studi Manzoor, H, & Mariam (2012)
menemukan bahwa antara stres kerja dan kinerja karyawan tidak
berpengaruh signifikan.
Bentuk yang paling nyata stres kerja meliputi beberapa aspek,
perubahan organisasi, tingkat kecepatan kerja, lingkungan fisik, pekerja
yang rentan terhadap stres (Schuler, 1999). Penyebab umum stress bagi
hanya pekerja adalah atasan gaji, keamanan dan keselamatan. Aturanaturan kerja yang sempit dan tekanan yang tiada henti untuk mencapai
jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama stres yang
dikaitkan pekerja dengan supervisor. Tekanan produksi meningkat,
ketakutan mengenai keselamatan tempat kerja dapat meningkat sampai
ke titik dimana produksi justru semakin menurun. Hal ini, pada gilirannya
dapat mengarah kepada suatu lingkaran setan yang tidak produktif bagi
para karyawan dan juga perusahaan.
Robbins (2008) menguraikan beberapa kategori penderita stres
kerja yaitu lingkungan, organisasional dan individual. Ketidakpastian
lingkungan mempengaruhi desain dari struktur organisasi, ketidakpastian
itu juga mempengaruhi tingkat stres kerja di kalangan para karyawan
dalam
organisasi.
Perubahan
dalam
siklus
bisnis
menciptakan
129
Kompensasi
karyawan
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
130
kesempatan
untuk
memahami
hak
dan
kewajiban,
131
(2012) bahwa
kinerja
karyawan
sangat
ditentukan oleh
132
pernyataan dari variabel stress kerja, motivasi kerja dan kinerja karyawan
dinyatakan valid dan reliabel. Indikator konflik peran pada pernyataan
sering bertentangan dengan rekan kerja memiliki nilai validitas butir
pernyataan tertinggi, sedangkan pernyataan sering terjebak di antara
tuntutan yang bertentangan dengan atasan memiliki nilai validitas
terendah. Indikator prestasi pada pernyataan bekerja lebih giat agar
mencapai target memiliki nilai validitas butir pernyataan tertinggi,
sedangkan pernyataan lebih berprestasi memiliki nilai validitas terendah.
Confirmatory factor analysis (analisis faktor) pada indikator beban
karir dengan loading factor menunjukkan peranan yang besar terhadap
konstruk stres kerja. Indikator tersebut diwakili oleh pernyataan beban
tugas pekerjaan terlalu berat, kondisi tidak sehat, mengerjakan pekerjaan
yang sama, dan menjadi sangat sibuk. Pada indikator pengakuan dengan
loading factor menunjukkan peranan yang sangat besar terhadap konstruk
motivasi kerja. Indikator tersebut diwakili oleh pernyataan perasaan untuk
dihargai, harapan hasil kerja diterima oleh perusahaan, mendapatkan
133
karyawan.
Indikator
tersebut
diwakili
oleh
pernyataan
134
termasuk
di
dalamnya
adalah
berupa
ancaman
yang
bagian dari fungsi strategis (Savery, 2001). Salah satu fungsi yang dapat
mengurangi stres kerja dari karyawan adalah dengan cara membangun
komunikasi yang baik dengan karyawan (Tracy, 1994).
135
Mengacu
kepada
pendapat
Greenberg
dan
Baron
(2003)
pengertian Stres adalah hasil yang muncul dari pola emosi dan reaksi
fisiologis akibat menghadapi tuntuan dari dalam dan luar orgnaisasi. Dari
beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa stres merupakan
interaksi antara individu dan lingkungan menghadapi kesempatan dan
tantangan
dari
dalam
maupun
dari
luar
organisasi
sehingga
(2007),
tujuan
pemberian
motivasi
antara
lain:
kerja
mempertahankan
karyawan;
loyalitas
meningkatkan
dan
kestabilan
produktivitas
karyawan
karyawan;
perusahaan;
pengadaan
karyawan;
menciptakan
suasana
dan
136
rasa
tanggung
jawab
karyawan
terhadap
tugas-tugasnya;
dan
6.4.
yang
pengembangan
jelas
memiliki
potensi
nilai
individu
validitas
pada
terendah.
pernyataan
Indikator
memberikan
kesempatan
untuk
memahami
hak
dan
kewajiban,
137
bahwa
dengan
bekerja
lebih
baik,
meningkatkan
ini
menunjukkan
pekerjaan,
memiliki
bahwa
karyawan
kemampuan
yang
menghindari
baik
dalam
138
menjaga
perumbuhan
karir
seorang
karyawan.
Kompetitif
ada
kesempatan
pekerjaan
yang
sama
dengan
tingkat
ditentukan
berdasarkan
kontribusi
karyawan
dalam
139
menjalankan
pekerjaannya.
Manajemen
(management),
mengikut
140
BAB VII
PENUTUP
7.1.
Kesimpulan
pengaruh
negatif
dan
signifikan.
Beban
karir
141
7.2.
Saran
142
oleh perusahaan, hal ini pula yang menjadi perhatian utama bagi
manajemen.
4) Perusahaan harus meyakinkan seluruh karyawan bahwa berkarir di
perusahaan asuransi merupakan hal yang sangat menjanjikan.
Perusahaan perlu untuk memberikan pelatihan yang berkelanjutan
agar karyawan memiliki kemampuan yang baik dalam melaksanakan
tugas.
7.3.
penelitian
ini
melengkapi
berbagai
kajian
teori
yang
penelitian
ini
melengkapi
berbagai
kajian
teori
yang
143
berkontribusi
pada
peningkatan
kinerja
karyawan
pada
penelitian
ini
melengkapi
berbagai
kajian
teori
yang
penelitian
ini
melengkapi
berbagai
kajian
teori
yang
144
7.4.
Temuan Penelitian
Kajian dalam penelitian dan pembahasan hasil penelitian ini adalah
145
7.5.
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, model yang diajukan untuk meningatkan
146
DAFTAR PUSTAKA
Aamir, A., Jehanzeb, K., Rasheed, A., & Malik, O. (2012). Compensation
methods and employees' motivation (with reference to
employees of National Commercial Bank Riyadh). International
Journal of Human Resource Studies. Vol. 2, No. 3 .
Abdullah, D. A., & Lee, O. Y. (2012). Effects of Wellness Program on Job
Satisfaction, Stress and Absenteeism between Two Groups of
Employees (Attended and Not Attended). International Congress
on Interdisciplinary Business and Social Science. Procedia Social and Behavioral Sciences 65 , 479-484.
Achilles, W., Blaskovich, J., & Pitre, T. (2013). The relationship between
compensation, motivation, and earnings management. The
Journal of Applied Business Research. Vol. 29, No. 2 .
Adams, J. S. (1963). Toward an understanding of inequity. Journal of
Abnormal and Social Psychology. Vol. 67.
Adeoye, A., & Elegunde, A. (2014). Compensation management and
motivation: Cooking utensils for organisational performance.
Mediterranean Journal of Social Sciences. Vol. 5. No. 27 .
Aftab, H., & Idrees, W. (2012). A study of job satisfaction and IT's impact
on the performance in the banking industry of Pakistan.
International Journal of Business and Social Science. Vol. 3, No.
19 .
Aguinis, H., & Pierce, C. (2008). Enhancing the relevance of organizational
behavior by embracing performance management research.
Journal of Organizational Behavior. Vol. 29. No. 1 , 139-145.
Ahmad, T., Farrukh, F., & Nazir, S. (2015). Capacity building boost
employees performance. Industrial and Commercial Training.
Vol. 47 Iss 2 , 61-66.
Ahmed, A., & Ramzan, M. (2013). Effects of job stress on employees job
performance a study on banking sector in Pakistan. IOSR
Journal of Business and Management. Vol. 11 Iss 6 , 61-68.
Ahmed, I., Sultana, I., Paul, S., & Azeem, A. (2013). Employee
performance evaluation: a fuzzy approach. International Journal
147
148
Barney, C., & Elias, S. (2010). Flex-time as a moderator of the job stresswork motivation relationship: A three nation investigation.
Personnel Review. Vol. 39 Iss 4 , 487-502.
Bashir, U., & Ramay, M. (2010). Impact of stress on employees job
performance: A study on banking sector in Pakistan. International
Journal of Marketing Studies. Vol. 2 No. 1 .
Bemana, S., Moradi, H., Ghasemi, M., Taghavi, S., & Ghayoor, A. (2013).
The relationship among job stress and job satisfaction in
municipality personnel in Iran. World Applied Sciences Journal
22(2) , 233-238.
Berkowitz, L., Fraser, C., Treasure, F.P., Cochran, S. (1987). Pay, Equity,
Job Gratifications, and Comparison in Pay Satisfaction. Journal
of Applied Psychology.
Biswas, S., & Varma, A. (2011). Antecedents of employee performance:
an empirical investigation in India. Employee Relations. Vol. 34
Iss 2 , 177-192.
Bjerke, R., Ind, N., & Paoli, D. D. (2007). The impact of aesthetics on
employee satisfaction and motivation. EruoMed Journal of
Business. Vol. 2 Iss 1 , 57-73.
Boachie-Mensah, F., & Dogbe, O. (2011). Performance-based pay as a
motivational tool for achieving organisational performance: An
exploratory case study. International Journal of Business and
Management. Vol. 6, No. 12 .
Budiharjo, P. (1997). Mengenal Teori Kepribadian Mutakhir. Yogyakarta:
Kanisius.
Byun, D., Kim, J., & Shin, J. (2009). The effects of deferred compensation
and performance-based compensation on firm value. Asia-Pacific
Journal of Accounting & Economics 16 , 49-68.
Cai, G., & Zheng, G. (2015). Executive compensation in business groups:
Evidence from China. China Journal of Accounting Research .
Cambre, B., Kippers, E., Veldhoven, M. v., & Witte, H. d. (2012). Jobs and
organisations. Explaining group level differences in job
satisfaction in the banking sector. Personnel Review. Vol. 41 Iss
2 , 200-215.
149
150
151
152
153
Iqbal, M., & Waseem, M. (2012). Impact of job stress on job satisfaction
among air traffic controllers on Civil Aviation Authority: An
empirical study from Pakistan. International Journal of Human
Resource Studies. Vol. 2, No. 2 .
Islam, R., & Ismail, A. H. (2008). Employee motivatoin: a Malaysian
perspective. International Journal of Commerce and
Management. Vol. 18 Iss 4 , 344-362.
Jamil, B., & Raja, N. (2011). Impact of compensation, performance
evaluation and promotion practices on government employees
performance vs private employees. Interdisciplinary Journal of
Contemporary Research in Business. Vol. 3, No. 8 .
Jensen, M., & Meckling, W. (1976). Theory of the firm: managerial
behavior, agency costs and ownership structure. Journal of
Financial Economics 3 (4) , 305-360.
Jesus, S. N., Rus, C., & Tobal, J. (2014). Effectiveness of a stress
management training on motivation and well-being. Journal of
Spatial and Organizational Dynamics. Vol. 1, Iss 3 .
Jiang, H., Habib, A., & Smallman, C. (2009). The effect of ownership
concentration on CEO compensation-firm performance
relationship in New Zealand. Pacific Accounting Review. Vol. 21
Iss 2 , 104-131.
Kagaari, J., Munene, J., & Ntayi, J. (2010). Performance management
practices, employee attitudes and managed performance.
International Journal of Educational Management. Vol. 24 Iss 6 ,
507-530.
Kanungo, R.N., Mendonca, M. (1994). Work Motivation: Models for
Developing Countries. India. Sage Publication.
Karatepe, O., & Tekinkus, M. (2006). The effects of work-family conflict,
emotional exhaustion, and intrinsic motivation on job outcomes of
front-line employees. International Journal of Bank Marketing.
Vol. 24 Iss 3 , 173-193.
Khalatbari, J., Ghorbanshiroudi, S., & Firouzbakhsh, M. (2013). Correlation
of job stress, job satisfaction, job motivation and burnout and
feeling stress. Procedia - Social and Behavioral Sciences 84 ,
860-863.
154
Khan, E., Aqeel, M., & Riaz, M. (2014). Impact of job stress on job
attitudes and life satisfaction in college lecturers. International
Journal of Information and Education Technology. Vol. 4, No. 3 .
Kiruja, & Mukuru, E. (2013). Effect of motivation on employee performance
in public middle level technical training institutions in Kenya.
International Journal of Advances in Management and
Economics. Vol. 2. Iss 4 , 73-82.
Koesmono, H.T. (2005). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi
dan Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor
Industri Pengolahan Kayu Ekspor di Jawa Timur. Disertasi.
Universitas Airlangga.
Kouloubandi, A., Jofreh, M., & Mahdavi, F. (2012). Analysis the
relationship between job stress, intrinsic motivation & employees
creativity in Islamic Republic of Iran railways organization.
Interdisciplinary Journal of Contemporary Research Business.
Vol. 4, No. 8 .
Kuhns, J., & Sawyer, L. (1994). Developing Executive Compensation
Programmes: A Fresh Approach. Managerial Auditing Journal.
Vol. 9 Iss 6 , 26-30.
Kuster, I., & Canales, P. (2011). Compensation and control sales policies,
and sales performance: the field sales manager's points of view.
Journla of Business & Industrial Marketing. Vol. 26 Iss 4 , 273285.
Kuzu, O. H., & Ozilhan, D. (2014). The effect of employees' performance:
An empirical research on service industry. Procedia - Social and
Behavioral Sciences 109 , 1370-1374.
Landsbergis, P. (1988). Occupational stress among health-care workers: a
test of the job demands-control model. Journal of Organizational
Behaviour. Vol. 9 , 217-239.
Landy, F.J., Becker, W.S. (1987). Motivation Theory Reconsidered.
Research in Organizational Behavior. 9 (1).
Lee, G. (2015). Korean Emotional Laborers' Job Stressors and Relievers:
Focused on work conditions and emotional labor properties.
Safety and Health at Work .
155
156
157
158
159
160
161
162
163
Lampiran 1.
KUESIONER PENELITIAN
DISERTASI
PENGARUH STRES KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN MELALUI MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA
PADA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA DI INDONESIA
164
DEMOGRAFI RESPONDEN
1) Umur
: ______________________
2) Jenis Kelamin
: ______________________
3) Pendidikan Terakhir
: ______________________
4) Masa Kerja
: ______________________
5) Status Pernikahan
: ______________________
TS
: Tidak Setuju
KS
: Kurang Setuju
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
165
No
5
6
7
8
No
9
10
11
12
TS
STS
TS
STS
TS
STS
166
Variabel Kompensasi
Indikator Promosi Bagi Karyawan
No
Pernyataan
SS
13
Perusahaan memberikan
KS
TS
STS
TS
STS
15
Perusahaan memberikan
peluang yang merata dalam
pengakuan atas prestasi
kerja
Perusahaan memberikan
gambaran perencanaan
promosi yang jelas
16
Terdapat
kesesuaian
pelaksanaan
promosi
Pernyataan
17
Perusahaan memberikan
kepercayaan kepada saya
berupa tugas baru dan
bervariasi
18
19
Perusahaan memberikan
kesempatan bagi saya untuk
mengikuti pelatihan
20
Perusahaan memberikan
kesempatan bagi saya untuk
melanjutkan pendidikan
formal
SS
KS
167
No
21
22
23
24
No
25
26
27
28
KS
TS
STS
KS
TS
STS
168
30
31
32
No
33
34
35
36
No
37
38
39
40
STS
STS
STS
169
No
41
42
43
44
TS
STS
170
46
47
48
No
49
50
51
52
No
53
54
55
56
STS
STS
STS
171
No
57
58
59
60
KS
TS
STS
172
62
63
64
Indikator Efektif
Pernyataan
SS
S
Saya memiliki kemampuan
dalam bekerja dengan baik
jika menggunakan peralatan
kantor
Dengan fasilitas kantor, saya
dapat bekerja dengan baik
Saya bekerja demi
pencapaian visi dan misi
perusahaan
Saya dan rekan kerja lainnya
berupaya untuk
merealisasikan tujuan
perusahaan
Indikator Efisiensi
No
Pernyataan
65
Saya menghindari
SS
KS
TS
STS
KS
TS
STS
KS
TS
STS
bertumpuknya pekerjaan
66
67
68
No
69
70
71
72
Indikator Kualitas
Pernyataan
SS
S
Saya menyelesaikan tugas
kantor sesuai job description
Hasil pekerjaan saya telah
sesuai dengan standar
kualitas perusahaan
Capaian hasil kerja saya
telah sesuai target
perusahaan
Mutu kerja saya telah sesuai
173
dengan standar
No
73
74
75
76
No
77
78
79
80
81
KS
TS
STS
KS
TS
STS