Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
W DENGAN GANGGUAN
PENINGKATAN SUHU TUBUH DI RUANG GLADIOL
RSUD Dr. R SOEDJATI PURWODADI
GROBOGAN
Nama
DISUSUN OLEH :
: HARI PRASETYO UMAR
NIM
: 2005. 10. 0569
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Suhu tubuh fisiologis, suhu yang dimaksud adalah panas atau dingin suatu
substansi.
Suhu tubuh adalah Perbedaan antara jumlah panas yang di produksi oleh
proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.
Suhu tubuh = panas yang diproduksi pengeluaran panas
Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan
ketidakmampuan tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas, atau
menurunkan produksi panas. (Potter dan Perry, 2005 : 760)
C. ETIOLOGI
Faktor yang menyebabkan Hipertermia antara lain
1. Kehilangan cairan elektrolit
2. Penyakit atau traumapada hipotalamus
3. Infeksi virus. (Potter dan Perry, 2005 :764 )
D. INTERVENSI
Mandiri
1.Pantau suhu pasien (derajat dan pola) perhatikan menggigil /diaforesis
Rasional : Suhu 38,9 0 C 41,10 C menunjukkan proses penyakit infeksi akut. Pola
demam dapat membantu dalam diagnosis; miskurya demam lanjut
berakhir lebih dari 24 jam menunjukkan pneumonia pneumokokal.
Demam sekarlet atau tifoid, demam remiten (bervariasi hanya
beberapa derajat pada arah tertentu) menunjukkan infeksi paru ; kurva
intermitten atau demam yang kembali normal sekali dalam periode 24
jam menunjukkan episode septik. Endokarditis septik atau tubuh
menggigil sering mendahului puncak suhu.Catatan penggunaan
antipiretik mengubah pola demam dan dapat dibatasi sampai diagnosis
dibuat atau bila demam tetap lebih besar dari 38,9 0 C
2. Pantau suhu lingkungan, batasi / tambahkan linen tempat tidur , sesuai indikasi
Rasional : Suhu ruangan / jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan
suhu mendekati normal
3. Berikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan alkohol
Rasional : Dapat membantu mengurangi demam. Catatan penggunaan air es /
alkohol mungkin menyebabkan kedinginan ,peningkatan suhu secara
aktual. Selain itu, alkohol dapat mengeringkan kulit.
Kolaborasi
1. Berikan antipiretik, misalnya ASA (aspirin), asetaminofen (tylenol)
Rasional : digunakan untuk mengurangi demam dengan dengan aksi sintalnya
pada hipotalamus, meskipun demam mengkin dapat berguna dalam
membatasi pertumbuhan organisme, meningkatkan auto destruksi dari
sel sel yang terinfeksi.
2. Berikan selimut pendingin
Rasional
BAB II
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
Pengkajian ini diakukan pada hari Rabu, 1 Maret 2006 jam 09. 00 di ruang
Gladiol RSUD Dr. Raden Soedjati Purwodadi , secara allo anamnesa dan auto
anamnesa
A. BIODATA.
1.
Identitas Pasien
Nama
: An. W
Umur
: 6 tahun
Jenis Kelamin
: Laki laki
Pendidikan
: Belum tamat SD
Alamat
Agama
: Islam
Tgl Masuk
: 28 Februari 2006
No. REG
: 215930
DX. Medis
: Morbili
: Tn. S
Umu
: 35 tahun
Jenis kelamin
: Laki laki
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Tani
Hub dg Pasien
: Ayah
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan tubuhnya demam
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1.
2.
3.
Selama Sakit
2.
Selama Sakit
3.
Selama Sakit
4.
Pasien
dapat
beraktivitas
dengan
bergerak
5.
Selama Sakit
6.
Sebelum Sakit
Selama Sakit
keringat,
dalam
berpakaian
pasien
mempertahankan
suhu
tubuhnya
Pasien,
ibu
pasien
memilihkanpakaian
Sebelum Sakit
Selama sakit
8.
Selama Sakit
9.
Selama sakit
Selama sakit
11.
Selama sakit
12.
Selama Sakit
13.
Ibu
pasien
mengunjungi
mengatakan
tempat
anaknya
rekeasi
waktu
jarang
luang
Pasien
hanya
berbincang
bincang
pada
14.
Selama sakit
F. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan Umum
: lemah
2. Tingkat Kesadaran`
: Composmetis
GCS
:M=6
V=5
E=4
3. TTV
: TD = 110/70 mmhg
N = 100 x/ menit
S = 38,5 0 C
RR = 18 x/ menit
4. Kepala
5. Mata
: Konjungtiva
tidak
anemis,
sklera
tidak
7. Mulut
8. Telinga
: Kiri
dan
kanan
simetris,
tidak
ada
: Tidak
ada
pembesaran
JVP, tidak
ada
2. Jantung
: I = bentuk datar
A = peristaltik usus 7x/ menit
P = tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
P = tympani
: tangan
kanan
koordinasi
gerak
terbatas
13. Kulit
14. Genetalia
15. Anus
F. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Laborat
HB
Leukosit
BBS I/II
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
Eritrosit
Trombosit
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
11,1 g/d
5700 /mm3
10/25 mm3
0
0
81
13
6
3 940 000/mm3
204 000/mm3
G. THERAPI
Infus RL 10 tetes / menit
Amolxilin 3 x 250 mg
Ambroxol
Normal
( 12 16 )
( 4000 10 000)
(15)
(35)
( 37 50)
( 25 40 )
(1 6 )
(4,5 juta 5 juta)
(200 000 500 000)