Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ASUHAN KEPERAWATAN
DEFICIT PERAWATAN DIRI
A.
PENGERTIAN
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
2. Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan Wartonah 2000 ).
3.
Kurang perawatan diri : higiene adalah keadaan dimana individu mengalami kegagalan
kemampuan untuk melaksanakan atau menyelesaikan aktivitas kebersihan diri (Carpenito,
1977).
JenisJenis Perawatan Diri
B.
ETIOLOGI
Menurut Dep Kes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah :
1. Faktor Predisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan
ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkungan
mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
2. Faktor Presipitasi
Yang merupakan faktor presipitasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu
sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Menurut Depkes (2000: 59) Faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah:
1. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan
adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
2. Praktik Sosial
Pada anak anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi
perubahan pola personal hygiene.
3. Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo,
alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga
kebersihan kakinya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti
penggunaan sabun, sampo dan lain lain.
7. Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan
untuk melakukannya.
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah : Gangguan integritas
kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik
pada kuku.
2. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial.
C.
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:
1. Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor.
b. Rambut dan kulit kotor.
c. Kuku panjang dan kotor
d. Gigi kotor disertai mulut bau
e. penampilan tidak rapi
2. Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif.
b. Menarik diri, isolasi diri.
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
a. Interaksi kurang.
b. Kegiatan kurang
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
d. Cara makan tidak teratur, BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak
mampu mandiri.
D.
MEKANISME KOPING
1. Regresi
2. Penyangkalan
3. Isolasi diri, menarik diri
4. Intelektualisasi
E.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perawatan diri kurang: higiene berhubungan dengan menurunnya motivasi perawatan diri
2. Menurunnya motivasi perawatan diri berhubungan dengan menarik diri
E.
I.
A. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan kebersihan diri.
B. Tujuan Khusus
a. TUK I : klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
1) Kriteria evaluasi
Dalam berinteraksi klien menunjukan tanda-tanda percaya pada perawat:
a). Wajah cerah, tersenyum
b). Mau berkenalan
c). Ada kontak mata
d). Menerima kehadiran perawat
e). Bersedia menceritakan perasaannya
2) Intervensi
a) Berikan salam setiap berinteraksi.
b) Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan.
c) Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien.
d) Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.
e) Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien.
f) Buat kontrak interaksi yang jelas.
g) Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.
Setelah satu minggu klien dapat melakukan perawatan kebersihan diri secara rutin dan teratur
tanpa anjuran, seperti mandi pagi dan sore, ganti baju setiap hari, penampilan bersih dan rapi.
2) Intervensi
Monitor klien dalam melakukan kebersihan diri secara teratur, ingatkan untuk mencuci
rambut, menyisir, gosok gigi, ganti baju dan pakai sandal.
e. TUK V : klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri.
1) Kriteria evaluasi
Klien selalu tampak bersih dan rapi.
2) Intervensi
Beri reinforcement positif jika berhasil melakukan kebersihan diri.
TUK VI : klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri.
1) Kriteria evaluasi
Keluarga selalu mengingatkan halhal yang berhubungan dengan kebersihan diri, keluarga
menyiapkan sarana untuk membantu klien dalam menjaga kebersihan diri, dan keluarga
membantu dan membimbing klien dalam menjaga kebersihan diri.
2) Intervensi
a) Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien menjaga kebersihan diri.
b) Diskusikan bersama keluarga tentang tindakanyang telah dilakukan klien selama di RS dalam
menjaga kebersihan dan kemajuan yang telah dialami di RS.
c) Anjurkan keluarga untuk memutuskan memberi stimulasi terhadap kemajuan yang telah
dialami di RS.
d) Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam menjaga kebersihan diri
klien.
e) Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga kebersihan diri.
f) Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien dalam menjaga kebersihan diri.
g) Diskusikan dengan keluarga mengenai hal yang dilakukan misalnya: mengingatkan pada
waktu mandi, sikat gigi, mandi, keramas, dan lain-lain.
II.
A. Tujuan Umum :
Klien mampu melakukan perawatan diri: higioene.
B.
1)
Tujuan khusus:
Tindakan :
1.1.
1.2.
Beri reinforcement positif bila klien mampu melakukan hal yang positif.
2)
Tindakan :
2.1.
2.2.
3)
Tindakan:
3. 1. Diskusikan bersama klien tentang manfaat higiene
3.2.
4)
Tindakan:
4. 1.
Diskusikan dengan klien cara menjaga kebersihan diri: andi 2x sehari (pagi dansore)
dengan memakai sabun mandi, gosok gigi minimal 2x sehari dengan pasta gigi, mncuci
rambut minimal 2x seminggu dengan sampo, memotong kuku minimal 1x semnggu,
memotong rambut minimal 1 x sebulan
4.2. Beri reinforcement positif bila klin berhasil
5)
5. 1.
6)
6. 1.
6.2.
6.4.
7)
7. 1.
Beri pendidikan kesehatan tentang merawat klien untuk kebersihan diri melaluipertemuan
keluarga
7.2.
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan jiwa.
Kaplan Sadoch. 1998. Sinopsis Psikiatri. Edisi 7. Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006. Modul MPKP Jiwa UI . Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Nurjanah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta :
Momedia
Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Rasmun S. Kep. M 2004. Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan Pohon Masalah Keperawatan.
Jakarta : CV Sagung Seto
Stuart, Sudden, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. Jakarta : EGC
Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005 2006. Jakarta : Prima Medika.
Stuart, GW. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.
Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.
Townsend, Marry C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Perawatan Psikiatri edisi 3.
Jakarta. EGC
WordPress.com weblog
Tambahkan komentar
T-you
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Askep BURSITIS
Askep Mastoiditis
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Inisial klien
Umur
: Nn R
: 18 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SMA
Status Perkawinan
: Belum Kawin
Alamat
No. RM : 1166778
Tanggal masuk
: 27 Juni 2013
Diagnosa Medik
: Shizofrenia Paranoid
: Tn. S
Alamat
Hubungan : Ayah
2. Alasan Masuk
3 minggu sebelum masuk RSJ, klien sulit tidur, tidak mau melakukan aktivitas, dan klien
sealu curiga terhadap orang yang ada di sekelilingnya. Nn R ada peningkatan gejala seperti
itu sejak di hianati oleh pasangannya.
3. Faktor Predisposisi
Klien sering menyendiri,
Klien merasa takut dan khawatir bila ada orang yang mencoba mendekati dirinya dan
berpura-pura baik pada dirinya sehingga klien menjauh dan menghindar.
Masalah keperawatan : Perubahan isi pikir : waham
4. Fisik
a.
Tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
5. Psikososial
S : 36,6o C
Keterangan :
= Wanita
= Laki-laki
=
= Klien
= Ayah (pernah mengalami gangguan jiwa)
= Meninggal
Di dalam keluarga klien ditemukan riwayat penyakit keturunan dengan gangguan jiwa.
Menurut keluarga klien, klien tidak pernah cerita tentang masalahnya, keluarga tidak pernah
berbincang-bincang serius dengan klien. Tetapi akhir-akhir ini klien ada masalah dan tidak
mau cerita dengan keluarga
Masalah keperawatan : koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan
untuk berkomunikasi.
ambaran diri
Klien mengatakan bersyukur dengan kondisi tubuhnya.
Masalah Keperawatan : 2. Identitas diri
Klien merupakan anak ke-1 dari 2 bersaudara. Klien menyadari dirinya perempuan, masih
sekolah SMA.
Masalah keperawatan : 3. Peran diri
Klien merupakan anak ke-1 dari 2 bersaudara. Setelah pulang dari rumah sakit, klien ingin
melanjutkan sekolahnya lagi
Masalah keperawatan : 4. Ideal diri
Klien mengatakan selalu curiga terhadap orang lain dan menjauh serta menghindar ketika
ada orang mendekat ke dirinya yang berpura-pura baik
Masalah keperawatan : Ideal diri yang tidak realistis
5. Harga diri
Klien mengatakan semenjak di tinggal kekasihnya, klien sering menyendiri dan sedi, serta
merasa takut, khawatir.
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : HDR
Klien mengatakan oang yang terdekat dengan klien adalah keluarganya. Sejak di khianati
kekasihnya, klien sering menyendiri, curiga dan menjauh serta menghindar ketika di dekati
orang yang berpura-pura baik kepadanya.
Masalah keperawatan : isolasi sosial : menarik diri
Klien berpendapat sakitnya merupakan takdir dari tuhan.
Selama sakit klien tetap melakukan shalat 5 waktu.
Masalah Keperawatan : -
6. Status Mental
pilan
Penampilan klien agak rapi, bersih, berpakaian dengan tepat, berganti pakaian 2 kali sehari,
cara berjalan lambat, kontak mata kurang, pandangan mata sering tampak kosong, ekspresi
wajah gelisah.
Masalah Keparawatan : -
araan
as motorik
Saat dilakukan pengkajian klien dapat menjawab pertanyaan perawat, cara bicara klien
lambat, kadang berhenti sebentar di tengah kalimat untuk memikirkan jawaban.
Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi verbal
erasaan
Klien mengatakan Sedih, ketakutan, khawatir dan putus asa.
Masalah keperawatan :
Afek klien sesuai dengan stimulus yang diberikan, saat bercerita tentang penyakit serta
masalah yang dipikirkan klien menunjukkan ekspresi wajah sedih.
Masalah Keperawatan : -
si selama wawancara
Klien kooperatif, kontak mata kurang, curiga, sering mengalihkan pandangan memandang
sekeliling/terfokus pada satu tempat, membicarakan hal yang tidak dapat dipahami oleh
perawat.
Masalah keperawatan
si
Klien mengatakan , klien sering mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya melakukan
sesuatu yang tidak baik (memecah kaca dan mengikuti suara sehingga klien keluyuran).
Halusinasi didengarnya saat klien melamun, saat mengalami halusinasi klien merespon
halusinasi tersebut dengan berbicara sendiri. Saat dilakukan pengkajian klien sudah tidak
pernah mendengar halusinasi akuistik lagi.
Masalah keperawatan :
pikir
Pembicaraan klien dapat dimengerti perawat. Selama berinteraksi dengan perawat klien
sering mengalami Bloking.
Masalah keperawatan
r
Isi pikir pasien selalu curiga kepada orang lain yang merasa baik kepadanya
Masalah keperawatan : Perubahan isi pikir : waham curiga
t kesadaran
Klien tampak bingung, pandangan mata tidak focus, sering menoleh ke kanan/kekiri.
Orientasi tempat, waktu dan orang cukup baik.
Masalah keperawatan : -
i
Daya ingat jangka panjang klien baik, klien dapat mengingat tahun lahir, umur saat adiknya
lahir.
Data ingat jangka pendek klien cukup baik, Klien dapat mengingat terakhir kali pergi ke
rumah kakak sepupunya sekitar 1 minggu yang lalu.
Daya ingat saat ini klien jelek, klien tidak dapat mengingat nama perawat, karena klien selalu
curiga terhadap orang lain.
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir : daya ingat saat ini
mpuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana, saat diberikan pilihan mau istirahat atau
tetap ngobrol klien memilih untuk mengobrol.
Masalah keperawatan :
lik diri
Klien tidak mengingkari penyakit yang dideritanya, tetapi Klien tidak tahu kenapa dibawa ke
Rumah Sakit.
Masalah keperawatan : -
Bantuan minimal, Klien makan 3 kali sehari dengan menu yang di sediakan dari Rumah
Sakit, saat makan klien habis 1 porsi, klien makan dengan menggunakan sendok. Klien
mampu menyiapkan dan membersihkan peralatan makan sendiri.
Masalah Keperawatan : -
AK
Klien tidak membutuhkan bantuan untuk BAB/BAK.
Masalah keperawatan : -
Tubuh klien cukup bersih, tidak bau. Selama di Rumah Sakit, klien mandi 2 kali sehari tanpa
bantuan, ganti baju 1 kali sehari, mengosok gigi 2 kali sehari, selama di Rumah Sakit klien
sudah mencuci rambut 2 kali.
Masalah Keperawatan : -
aian/berhias
Klien mampu mengenakan pakaian sendiri secara tepat, pakaian sesuai dengan pasangannya.
Setiap klien mandi klien mengganti bajunya. Klien menggunakan alas kaki (sandal).
Dandanan klien cukup rapi.
Masalah Keperawatan : -
t dan Tidur
Menurut klien, selama di Rumah Sakit sehari klien tidur selama + 8 jam, tidur malam mulai
jam 20.00 04.00 WIB. klien akan tidur jika merasa ngantuk, klien tidak pernah tidur siang
dengan alasan biar dapat tidur malam dengan nyenyak. Aktivitas pasien setelah bangun tidur,
sholat dan mandi.
Masalah Keperawatan : -
naan obat
Selama di Rumah Sakit klien mendapat obat oral stelanin 3 x 5 mg diminum 3 kali sehari,
THP 2 x 2 mg, minum obat 2 kali sehari pagi dan sore setelah makan. Obat yang didapatkan
oleh klien merupakan obat penenang, efek dari obat tersebut adalah berpikir tenang, bisa
tidur tidak gelasah. Efek samping lidah dan badan kaku, ngiler.
Setelah diberi obat oleh perawat Klien dapat meminum obat sendiri.
Masalah Keperawatan : -
araan kesehatan
Klien memerlukan perawatan lanjutan, dan system kesehatan pendukung.
Klien mengatakan nanti setelah pulang insyaAllah rajin kontrol
Masalah keperawatan : -
n di dalam rumah
Menurut klien, mencuci pakaian sendiri, menjaga kebersihan rumah.
Masalah keperawatan : n diluar rumah
Klien mengatakan biasanya dirumah klien akan membantu keluarga untuk bersih bersih
rumah.
Masalah keperawatan : -
8. Mekanisme Koping
Menurut klien, sejak dulu pasien pendiam tidak pernah menceritakan masalah yang
dialaminya.
Jika ada yang berpura-pura baik kepadanya, klien selalu menghindar.
Masalah keperawatan : mekanisme koping Maladaptif
9. Masalah Psikososial Dan Lingkungan
Menurut klien, keluarganya sangat harmonis hubungan dengan lingkungan tetangga baik.
Menurut klien, dia selalu rajin mengerjakan tugas tugas dari sekolah.
Masalah keperawatan : 10. Pengetahuan
Klien tidak mengetahui sakit apa yang sebenarnya dialami oleh klien, bagaimana cara
mengatasinya.
Masalah keperawatan
: Kurang pengetahuan tentang penyakit dan
Cara mengatasi.
11. Aspek Medik
a. Diagnosa Medik
b. Terapi medik
: Skizofrenia paranoid
: Stelazin
3 x 5 mg
Thrihexipenydil
2 x 2 mg
Data Focus
S:
Masalah
Perubahan
isi
pikir
Jam 08.30
bila
orang
mencoba
mendekati dirinya.
Klien tampak bingung, curiga dan
sedih
27/06/13
O:
Kerusakan
Jam 08.30
komunikasi
12.07.05
S:
Jam 08.30
bisikan-bisikan
yang
baik
mengikuti
(memecah
suara
kaca
sehingga
dan
klien
12.07.05
S:
Jam 08.30
pasangannya,
selalu
menyendiri.
O:
Klien sering tampak diam, menjauh
danmenghindar bila di dekati dengan
orang lain, memandang terfokus pada
satu tempat.
12.07.05
S:
Jam 08.30
Klien
tinggal
kekasihnya,
semenjak
klien
di
sering
HDR.
15.
Diagnosa Keperawatan
Tambahkan komentar
Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.