Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
LAPORAN KASUS
Agustus 2016
Pembimbing :
dr. Debby Veranico Y., M.Kes, Sp.S
Disusun Oleh :
Aan Sucitra, S.Ked
10542 0256 11
LEMBAR PENGESAHAN
: Aan Sucitra
Stambuk
: 10542 0256 11
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Penyakit Saraf Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
LAPORAN KASUS
NON HEMORAGIK STROKE
A. PENDAHULUAN
Stroke adalah penyakit pada otak berupa gangguan fungsi syaraf lokal
dan/atau global, munculnya mendadak, progresif, dan cepat. Gangguan fungsi syaraf
pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik.
Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah atau
anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), mungkin perubahan
kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain. Didefinisikan sebagai stroke jika
pernah
didiagnosis
menderita
penyakit
stroke
oleh
tenaga
kesehatan
(32,8%). Prevalensi stroke di kota lebih tinggi dari di desa, baik berdasarkan
diagnosis nakes (8,2%) maupun berdasarkan diagnosis nakes atau gejala (12,7).
Prevalensi lebih tinggi pada masyarakat yang tidak bekerja baik yang didiagnosis
nakes (11,4%) maupun yang didiagnosis nakes atau gejala (18%). Prevalensi stroke
berdasarkan diagnosis atau gejala lebih tinggi pada kuintil indeks kepemilikan
terbawah dan menengah bawah masing masing 13,1 dan 12,6 per mil.1
B. ILUSTRASI KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama
Tgl Pemeriksaan
: 29 Juli 2016
Umur
: 57 tahun
Oleh Coas
: Aan Sucitra
Jenis Kelamin
: Perempuan
Bangsal
: Perawatan V
Pendidikan
: SMP
: 28 Juli 2016
Pekerjaan
: IRT
RS
: Syekh Yusuff
Alamat
: Pammase
No.
RM
: 38 42 06
2. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Lemah separuh badan sebelah kiri (tangan dan kaki)
Riwayat Penyakit Sekarang :
Seorang pasien perempuan berumur 57 masuk rumah sakit Syekh Yusuf
dengan keluhan lemah separuh badan sebelah kiri (tangan dan kaki). Keluhan
dirasakan sejak tadi malam yang dirasakan tiba-tiba ketika istirahat. Awalnya
pasien mengeluh kram pada tangan sebelah kiri, diikuti dengan kelemahan
pada kaki kiri. Nyeri kepala (+), mual (+), muntah (+), pusing (+), demam (-).
Tidak ada riwayat trauma yang pernah dialami pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu :
3. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
Kesadaran
: komposmentis kooperatif
Tekanan darah
: 160/80 mmHg
Nadi
: 111x /menit
Nafas
: 20x /menit
Suhu
: 37,2oC
Anemia
: Tidak ada
Sianosis
: Tidak ada
Ikterus
: Tidak ada
Status Internus :
Thorak
Paru
Jantung
Abdomen
Corpus Vertebrae :
- Inspeksi : Deformitas (-), Gibbus (-), Tanda radang (-)
- Palpasi
Status Psikiatri :
Perasaan hati
: Sulit dinilai
: sulit dinilai
Memori
: baik
Psikomotor
: tenang
Status Neurologis :
GCS 15 : E4 M6 V5
a)
b)
Kepala :
- Bentuk : Normocephal
- Memori : Baik
- Penonjolan : -
- Pulsasi : +
Leher :
- Sikap
: Tegak
1. Subyektif
2. Obyektif
- N II ( Nervus Optikus )
1. Ketajaman Penglihatan
: DBN
DBN
2. Lapangan Penglihatan
: DBN
DBN
3. Melihat Warna
: TDE
TDE
Kanan
Kiri
- Ptosis
:-
- Exoftalmus
:-
- Nistagmus
:-
2. Pupil :
- Bentuk/ukuran
: Bulat
Bulat
-Isokor/anisokor
: Isokor
Isokor
- Refleks konsensuil
:+
- Refleks akomodasi
:+
:-
2. Menggigit
3. Menguyah
4. Refleks masseter
5. Refleks kornea
2. Menutup mata
3. Gerakan mimik
4. Bersiul
: tidak dievaluasi
:tidak dievaluasi
- NervusVIII:
1. Suara berbisik
: pendengaran
2. Test rinner
: tidak dievaluasi
3. Test weber
: tidak dievaluasi
: tidak dievaluasi
: tidak dievaluasi
2. Berbicara
3. Menelan
4. Nadi
: Reguler
2. Mengangkat bahu
2. Tremor lidah
:-
3. Atrofi lidah
:-
4. Fasikulasi
:-
5. Artikulasi
: tidak dievaluasi
: tidak dievaluasi
Kanan
3. Refleks kulit perut atas
Kiri
4. Refleks kulit perut tengah : dalam batas normal dalam batas normal
5. Refleks kulit perut bawah : dalam batas normal dalam batas normal
6. Refleks kremaster
: tidak dievaluasi
tidak dievaluasi
7. Sensibilitas
- Taktil
- Nyeri
- Suhu
: tidak dievaluasi
tidak dievaluasi
b. Anggota Gerak
1. Ekstremitas
Superior
Kanan
Inferior
Kiri
Kanan
Kiri
a. Motorik
- Pergerakan
- Kekuatan
<5
<5
- Tonus
- Refleks fisiologik :
Biceps
KPR : N
Triceps
APR : N
Radius
Ulna
- Refleks Patologik
- Hoffmann-Tromner - / -
Babinski
Chaddock
Gordon
Schaeffer
Openheim
Paha
Kaki
- Klonus :
-. Tes Lasegue
- Tes Kernig
- Pentrik
- Kontrapetrik
b. Sensorik (Sensibilitas) :
- Eksteroseptif
- Taktil
- Nyeri
- Suhu
: tidak dievaluasi
tidak dievaluasi
- Proprioseptif :
Rasa Sikap :
- Fungsi kortikal
Rasa diskriminasi : dalam batas normal dalam batas normal
Stereognosis
: tidak dievaluasi
- Tes romberg
: tidak dievaluasi
- Disdiadokokinesis
: tidak dievaluasi
- Ataksia
: tidak dievaluasi
- Rebound phenomena
: tidak dievaluasi
- Dismetri
: tidak dievaluasi
3. Gerakan-gerakan abnormal :
- tremor
:-
- athetosis
:-
- mioklonus
:-
- khorea
:-
- Miksi
: Lancar
- Defekasi
: baik
- Ereksi
: tidak dievaluasi
- Memori
: baik
- fungsi bahasa
: baik
- Visuospasial
: baik
- praksia
: baik
4. Alat vegetatif :
5. Fungsi Luhur :
4. RESUME
S : Seorang pasien perempuan berumur 57 masuk rumah sakit Syekh Yusuf
dengan keluhan lemah separuh badan sebelah kiri (tangan dan kaki). Keluhan
dirasakan sejak tadi malam yang dirasakan tiba-tiba ketika istirahat. Awalnya
pasien mengeluh kram pada tangan sebelah kiri, diikuti dengan kelemahan
pada kaki kiri. Nyeri kepala (+), mual (+), muntah (+), pusing (+z), demam (). Tidak ada riwayat trauma yang pernah dialami pasien.
O : GCS : E4M6V5
Fkl : dalam batas normal
RM : KK -/-, KS -/N.Cranial. : Pupil bulat, isokor diameter 2,5 mm, RCL +/+, RCTL +/+
N. Cranial lain : dalam batas normal
Motorik :
P: N
K:
5 <5
T:
5 <5
Reflex fisiologi
Biceps
KPR
Triceps N
APR
Reflex patologik
Hoffmann-tromner : - / Babinski : -/Chaddock : -/ -
Diagnosis Klinis
: Hemiparese sinistra
Diagnosis Topis
Diagnosis Etiologi
6. DIAGNOSA BANDING
Hemoragik stroke
7. PLANNING (RENCANA AWAL)
a) Terapi :
Umum
Bretahing
Memperbaiki jalan napas
Brain
Posisi kepala 20-300
Bladder
Bila ada retensio urine dipsangi cateter.
Bowel
Defekasi pada pasien
Khusus :
IVFD RL 20 tts/menit
Amlodipin 10 mg 1x1
Aspilet 80 mg 1 x 1
10
b) Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium : Darah rutin , kimia darah (glukosa puasa,
GD2PP, ureum, kreatinin, asam urat, GDS, kolesterol, HDL,LDL,
Trigliserida)
2. Pemeriksaan radiologi dan lain-lain :
o CT-Scan kepala
o EKG
8. PROGNOSIS
-
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad sanationem
: dubia ad malam
C. DISKUSI
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya stroke iskemik, salah satunya
adalah aterosklerosis, dengan mekanisme thrombosis yang menyumbat arteri besar
dan arteri kecil, dan juga melalui mekanisme emboli. Pada stroke iskemik,
penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur arteri yang menuju ke otak.
Aterosklerosis dapat menimbulkan bermacam-macam manifestasi klinik dengan
cara:
1. Menyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan insufisiensi
aliran darah.
2. Oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadinya trombus atau
perdarahan aterom.
3. Merupakan terbentuknya trombus yang kemudian terlepas sebagai
emboli.
Menyebabkan dinding pembuluh menjadi lemah dan terjadi aneurisma
yang kemudian dapat robek.
Suatu penyumbatan total dari aliran darah pada sebagian otak akan
menyebabkan hilangnya fungsi neuron yang bersangkutan pada saat itu juga. Bila
anoksia ini berlanjut sampai 5 menit maka sel tersebut dengan sel penyangganya
yaitu sel glia akan mengalami kerusakan ireversibel sampai nekrosis beberapa jam
11
12
dalam beberapa menit sampai 24 jam. TIA ini didefenisikan sebagai suatu gangguan
akut dari fungsi fokal serebral dan disebabkan oleh trombus atau emboli. Dari gejala
yang ditimbulkan TIA dapat dibedakan dari sumber alirannya yaitu dari system
karotis atau system vertebrobasilaris.
a. TIA yang disebabkan gangguan system karotis dengan gejala :
1) Gangguan penglihatan pada satu mata tanpa disertai nyeri, disertai
kelumpuhan lengan atau tungkai atau keduanya pada sisi yang
sama.
2) Deficit sensorik atau motorik dari wajah saja, wajah dan lengan
atau tungkai saja secara unilateral.
Dari pemeriksaan pada pasien, ditemukan kelumpuhan lengan
dan tungkai sebelah kiri.
b. TIA yang disebabkan gangguan system vertebrobasilaris dengan gejala:
1) Amaurosis fugax bilateral.
2) Vertigo dengan atau tanpa disertai nausea dan atau muntah.
3) Disertai dengan diplopia, disfagia atau disartria.
4) Mendadak tidak stabil.
5) Unilateral atau bilateral gangguan visual, motorik atau sensorik.
Dari kasus diatas, pasien merasakan nyeri kepala, pusing dan
mual serta muntah.
13
b. Jenis kelamin
c. Genetic
d. Ras
Pada hasil pemeriksaan pasien, ditemukan pasien berumur 57 tahun ,
berjenis kelamin perempuan.
Pemeriksaan laboratorium2
Pemeriksaan darah rutin diperlukan sebagai dasar pembelajaran dan mungkin
14
Pemeriksaan penunjang2
Stroke iskemik
Strok hemoragik
15
abnormalitas batang otak dan cerebellum, dan multiple sclerosis. MRI dapat
mengidentifikasi zat kimia yang terdapat pada area otak yang membedakan
tumor otak dan abses otak.
Penatalaksanaan
Prinsip
penanganan
stroke
adalah
membatasi
daerah
yang
rusak,
meningkatkan aliran darah otak, mencegah terjadinya edema otak, dan memperbaiki
aliran darah. Pemberian terapi kombinasi antara antitrombotik ataupun trombolitik
dengan obat yang bersifat neuroprotektif telah terbukti lebih efektif dibandingkan
dengan monoterapi. Obat neuroprotektif yang digunakan yaitu citicolin. Dimana
obat-obat golongan neuroprotektif ini bersifat melindungi otak yang sedang
mengalami iskemi.
yang
D. KESIMPULAN
Telah dilaporkan seorang pasien perempuam berumur 57 tahun dengan
diagnosis klinis hemiparese sinistra. Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa
yaitu adanya kelemahan pada ekstremitas kiri secara tiba-tiba. Keram-keram juga
dirasakan pada tangan sebelah kiri dan terasa lemah jika menggenggam sesuatu.
Riwayat hipertemsi dalami sejak beberapa tahun yang lalu, berobat tapi tidak teratur.
16
17
FOLLOW UP
28 Juli 2016
29 Juli 2016
30 Juli 2016
tangan).
Riw. HT (+)
Riw. Op mammae (+)
TD
: 160/80 mmHg
TD
: 110/80 mmHg
TD
: 120/80 mmHg
Nadi
: 111x /menit
Nadi
: 82x /menit
Nadi
: 88x /menit
Suhu : 37,2oC
Suhu : 36,7oC
Suhu : 36,5oC
TIA
TIA
TIA
IVFD RL 20 tts/menit
Afff Infus
Citicoline 500 mg
Neurodex 1x1
amp/12
Ranitidin 2x1
Amlodipin 5 mg 1x1
Amlodipin 10 mg 1x1
Aspilet 80 mg 0-1-0
Simvastatin 10 mg 1x1
Motorik:
P N N
K 5
N N
Rf N
<5 T N N
<5
N N
Rp -
N N
Ranitidine
jam/iv
Sohobion
amp/24
IVFD RL 20 tts/menit
amp
jam/im
Aspilet 80 mg 1 x 1
Amlodipin 10 mg 1x1
Aspilet 80 mg 1 x 1
Simvastatin 10 mg 1x1
18