Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diabetes mellitus
2.1.1 Definisi
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan
keadaan hiperglikemia kronik akibat dari gangguan sekresi insulin dan kerja
insulin atau dari keduanya (Ozougwu et al, 2013). Gangguan yang terjadi pada
diabetes mellitus menyebabkan adanya gangguan metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein. Keadaan hiperglikemia padadiabetes mellitus ditandai
dengan timbulnya gejala klasik seperti diuresis osmotik (poliuri) , dehidrasi yang
menyebabkan peningkatan pemasukan cairan (polidipsi), penurunan berat
badan dan kadang disertai polifagi, penurunan penglihatan (ADA, 2013).
Diagnosa diabetes mellitus ditegakkan dengan menggunakan kriteria antara
lain HbA1c 65%, atau gula darah puasa (GDP) 126 mg/ dL ( 7,0 mmol/L),
atau gula darah 2 jam paska puasa (2-h PG) 200mg/ dL ( 11,1 mmol/L) atau
pada pasien yang memiliki gejala klasik serta gula darah acak 200mg/ dL
(11,1 mmol/L) (Diabetes Care, 2015).
2.1.2 Klasifikasi
Klasifikasi diabetes mellitus antara lain (ADA, 2013):
No.
1.
Klasifikasi
Diabetes mellitus tipe 1
Etiologi
Destruksi sel pankreas, penurunan
sekresi insulin
2.
- Autoimun
- Idiopatik
Resistensi Insulin disertai penurunan
3.
4.
sekresi insulin
Akibat dampak kehamilan
- Gangguan genetik yang
-
pankreas
Gangguan Endokrin
Obat
Infeksi
Imun-mediated diabetes
2.1.3 Patofisiologi
2.1.3.1 Patofisiologi Diabetes mellitus tipe 1 (DMT-1)
DMT-1 merupakan penyakit autoimun kronik yang menimbulkankeadaan
kekurangan insulin absolut. Kekurangan insulindiakibatkan karena adanya
kerusakan pada sel beta pankreas yang diperantarai proses infeksi virus,
pemberian senyawa toksin, induksi diabetogenik (aloksan), atau karena
genetik (Silbernagl dan Lang, 2006).
DMT-1 memiliki tiga mekanisme yang berperan dalam destruksi sel islet:
kerentanan genetik, autoimunitas, dan gangguan lingkungan. Kerentanan
genetik berkaitan dengan alel spesifik Major Histocompatibility Complex kelas
II (MHC II) dan lokus genetik lain yang menyebabkan seseorang rentan
terhadap sel beta islet. DMT-1 juga berkaitan dengan tipe histokompatibilitas
(human leukocyte antigen [HLA]) spesifik. Tipe dari gen histokompatibilitas
yang berkaitan dengan DMT-1 adalah DW3 dan DW4 yang memberi kode
kepada protein-protein yang berperan penting dalam interaksi monositlimfosit. Peranan penting interaksi monosit- limfosit yaitu
menyebabkan
adanya
Infiltrasi
peradangan penuh limfosit terutama terdiri atas limfosit T CD8+, T CD4+, dan
makrofag dalam jumlah bervariasi. Sel beta islet mengalami kerusakan secara
selektif, sementara sel tipe lain tidak terkena. Limfosit T CD8+ sitotoksik
tampaknya merusak sel islet melalui pengularan granula sitotoksik atau
dengan memicu apoptosis yang diperantarai Fas . Peningkatan antibodi
terhadap sel-sel pulau Langerhans yang ditujukan terhadap komponen
antigenik tertentu dari sel beta.
DMT-1 menentukan proses autoimun pada individu yang peka secara
genetik dapat berupa infeksi virus coxsackie B4 atau gondongan atau virus
lain. Obat-obat tertentu yang diketahui dapat memicu penyakit autoimun pada
pasien-pasien DMT-1. Manifestasi klinis DMT-1 terjadi jika lebih dari 90% selsel beta menjadi rusak (Al Homsi dan Lukic, 1992).
2.1.3.2 Patofisiologi Diabetes mellitus tipe II (DMT-2)
sekresi
pada
insulin,
resistensi
insulin,
dan
gangguan
Mekanisme
terjadinya
difungsi
Transpor glukosa
dan sensitifitas
reseptor
insulin
sebagai berikut :
a. Disfungsi sel -pankreas
Disfungsisel adalah factor utama pada perkembangan DMT-2. Disfungsi
sel berkembang pada awal proses patologis dan tidak selalu mengikuti
tahap resistensi insulin( Fida, 2010). Mekanisme disfungsi sel -pankreas
diketahui berkaitan dengan salah satunya pengendapan amiloid di islet.
Hiperinsulinemia yang disebabkan oleh resistensi insulin pada fase awal
DMT-2
menyebabkan
peningkatan
produksi
amilin,
yang
kemudian
meningkatkan
produksi
glukosa
di
hati
melalui
peningkatan
sitrat
meningkat
yang
menyebabkan
penghambatan
makrovakuler
merupakan
komplikasi
yang
lain
yang
dapat
ditimbulkan
diabet
mellitus
yaitu
timbul
akibat
hiperglikemia
serta
mencegah
komplikasi
kronik.
a. Non Farmakologi
Pengaturan pola makan
Pengaturan pola makan ditujukan untuk menghindari glucosa toxicity
yang diperhatikan yaitu jumlah kalori, dan kualitas berimbang dalam hal
proporsi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing- masing individu.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pengaturan pola makan yaitu yaitu
tercapainya berat badan yang ideal
berpengaruh dalam
(Heymsfield, 2000).
Latihan jasmani
Latihan Jasmani atau kegiatan olah raga merupakan upaya dalam rangka
mengendalikan diabetes. Tujuan utama dilakukan olahraga yaitu untuk
mencapai berat badan ideal namun pelaksanaanya harus teratur. Kedua
dengan olah raga dapat mengkitkan sensitivitas jaringan terhadap insulin
melalui stimulai terhadap GLUT-4 pada otot dan lemak (Manaf, 2008).
b. Farmakologi
Biguanide
Golongan biguanide yang paling sering digunakan adalah metformin.
Metformin
glibencamide,
glimepiride,
gliclazide,
gliquidone,
Sehingga
dengan
penghambatan
enzim
DPP-4
akan
kronik
merupakan
keadaan
yang
mengakibatkan
gambar2: daunUrenalobata
Kerajaan :
Ordo
:
Famili
:
Sub family :
Bangsa
:
Genus
:
Spesies
:
2.4.2 Nama Lokal :
Pungpulutan,
Plantae
Malvales
Malvaceae
Malvoideae
Hibisceae
Urena
U. lobata
pungpulutanawewe,
pungpurutan
(Sunda);
legetan,
seluruh tanaman ditumbuhi rambut halus,. Daun tunggal, berbentuk menjari 3,5
atau 7 cm, tumbuh berseling, panjang 3 - 8 cm, lebar 1 - 6 cm, tepi bergigi,
warna daun bagian atas hijau, bagian bawah hijau muda, pangkal daun
membulat, ujung daun runcing. Bunga berwama ungu. Buahnya berbentuk
bulat, penampang 5 mm, berambut seperti sikat, beruang 5, tiap ruangan
berisi 1 biji.
2.4.3 Kandungan Zat Aktif
KomponennutrisiutamadalamakarU.
lobata
yang
didugamemilikiefekfarmakologiantaralain
steroid/terpenoid
(Onoagbe,
2010).Kandunganserattinggidansenyawafitokimiasepertisaponindan
flavonoid,
(pasta
daun&bunga)
:membantupenyembuhanlukadanabses,
padatikus
DM
yang
diinduksistreptozotocin
2007).Senyawafitokimiasepertisaponin,
danquecertindidugamemilikikontribusiterhadappeningkatansensitivitas
dan anti oksidan (OmonkhuadanOnoagbe, 2011).
(Dong,
flavonoid
insulin
DAFTAR PUSTAKA
Adeloye, o. Adewale / Jour of Physical and Natural Sciences / Vol 1, Issue 2,
2007
Arsono S. Diabetes Melitus sebagai Faktor Risiko Kejadian Gagal Ginjal
Terminal. Jurnal Epidemiologi. 2005.
Bertani T, Abbate M, Zoja C, Coma D,Perico N, Ghezzi P, Remuzzi G: Tumor
necrosis factor induces glomerular damage in rabbit.Am J Pathol134:
419430, 1989
Medicine; ISSN:
1539-6509; Discov
Med 10(54):406-415.
Clare-Salzier M.J. dalam Kumar V et al. Buku Ajar Patologi: Pankreas. Vol 2. Ed
7. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2007; 711-733
Diabetes Care, 2015. Classification and Diagnosis of Diabetes ; 38 (Suppl.1):
S8S16 | DOI: 10.2337/dc15-S005
DeFronzo RA. Pathogenesis of type 2 diabetes mellitus: metabolic and molecular
implications for identifying diabetes genes. Diabetes 1997;5:177269.
DeFronzo RA. Lecture Lilly. The triumvirate: beta cell, muscle, liver. A collusion
responsible for NIDDM. Diabetes 1988;37:66787.
Erdman JW, Balentine D, Arab L, Beecher G, Dwyer JT, Folts HJ (2007).
Flavonoids and Heart Health: Proceeding of the ILSI North America
Flavonoids Workshop, May 31 June 1, 2005, Washington, DC. J. Nutr.,
137: 718S-737S
Fida B. From pre-diabetes to type 2 diabetes in obese youth, pathophysiological
characteristics along the spectrum of glucose dysregulation. American
Diabetes Association. Diabetes Care 2010 October; 33(10): 22252231.
Published
online
2010
June
30.
doi:
10.2337/dc10-0004PMCID:
PMC2945164
Garvey WT, Maianu L, Zhu JH, Brechtel-Hook G, Wallace P, Baron AD.1998.
Evidence for Defects in the Trafficking and Translocation of GLUT4
Glucose Transporters in Skeletal Muscle as a Cause of Human Insulin
Resistance. The Journal of Clinical Investigation; Volume 101, Number 11,
23772386.
Heydari, Iraj et al. 2010. Chronic complications of diabetes mellitus in newly
diagnosed patients. International Journal of Diabetes Mellitus 2 (2010)
6163.
Holt G. I. , 2004. Diagnosis, epidemiology and pathogenesis of diabetes mellitus
an update for Psychiatrists. Br. J. Psychiatry. 184:s55- s63.
Javier, D.Cet al. 2015. Inflammatory Cytokines in Diabetic Nephropathy. Hindawi
Publishing Corporation Journal of Diabetes Research Volume 2015,
Article ID 948417, 9 pages.
Jevnikar AM, Brennan DC, Singer GG,Heng JE, Maslinski W, Wuthrich RP, Glimcher LH, Kelley VE: Stimulated kidney tubular epithelial cells express
membrane associated and secreted TNF alpha.KidneyInt40: 203211,
1991
Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell. Robbin Basic Pathology: The Endocrin system.
Philadelphia: Sounder Elsevier; 2007 .p. 780-4.
Keshab Gosh A. furcoumarin,Imperatorin isolated from Urena lobata (Malvaceae)
Molbank, 2004; 382.
Laster SM, Wood JG, Gooding LR: Tumor necrosis factor can induce both
apoptotic and necrotic forms of cell lysis. J Immunol 141: 26292634,
1988
Lopez-Parra, Virginia., Beat Mallavia., Jesus Egido., Carmen Gomez-Guerrero.
2012.
Immunoinflammation
in
Diabetic
Nephropathy:
Molecular
diabetic-nephropathy-molecular-mechanisms-and-therapeutic
options.