Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A.
Pengkajian Keperawatan
1.
Biodata Klien
Terjadi pada semua umur biasanya anak laki-laki dan wanita sebagai carier.
2.
Keluhan Utama
4.
5.
6.
7.
Pola personal hygiene : kurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan dini.
8.
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
Diagnosa Keperawatan
Resiko kekurangan volume cairan berhubungan mekanisme pembekuan darah yang tidak
normal.
2.
3.
4.
Resiko kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan gerak sendi sekunder akibat
hemartosis perdarahan pada sendi.
5.
C.
1.
Rencana Keperawatan
Tujuan (NOC) :
a.
Keseimbangan cairan
b.
Hidrasi
c.
Kriteria Hasil :
a.
Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan berat badan, berat jenis urine normal
b.
c.
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak
ada rasa haus yang berlebihan.
Intervesi (NIC) :
a. Monitoring tannda-tanda vital
R/ Penurunan sirkulasi darah dapat terjadi peningkatan kehilangan cairan mengakibatkan
hipotensi dan takikardi
b. Instruksikan dan pantau anak berkaitan dengan perawatan gigi yaitu menggunakan sikat gigi
berbulu anak
R/ Sikat gigi berbulu keras dapat menyebabkan perdarahan mukosa mulut.
c.
2.
Kriteria Hasil :
a.
b.
c.
d.
Intervesi (NIC) :
a.
b.
c.
d.
Anjurkan orang tua untuk memberikan pengawasan pada saat bermain di luar rumah.
e.
3.
Tujuan (NOC) : Pasien tidak menderita nyeri atau menurunkan intensitas atau skala nyeri yang
dapat diterima anak.
Kriteria Hasil : Anak tidak menunjukkan tanda-tanda nyeri yang ditandai oleh ekspresi wajah
relaks, ekspresi rasa nyaman, mampu tertidur, dan tidak ada kebutuhan obat anlgesik.
Intervesi :
a.
R/ untuk mengendalikan rasa nyeri, dan untuk memantau status perdarahan anak karena nyeri
yang konsisten atau meningkat, dapat mengindikasikan perdarahan berlanjut.
b.
Anjurkan untuk tidak menggunakan obat yang dijual bebas seperti aspirin.
Ajarkan keluarga atau anak tentang apa itu hemofilia & tanda serta gejalanya
d.
Berikan penjelasan pada keluarga dan atau anak bahwa penyakit ini belum
dapat disembuhkan dan tujuan terapi adalah mencegah munculnya gejala.
R/ Informasi yang adekuat akan dapat meningkatkan pengetahuan klien.
4.
Diagnosa resiko tinggi kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan gerak sendi
sekunder akibat hemartosis
Kriteria Hasil :
Intervesi :
a.
Ajarkan untuk melakukan latihan rentang gerak aktif pada anggota gerak yang sehat
R/ Meningkatkan kepercayaan diri pada klien.
b.
Lakukan latihan rentang gerak pasif pada anggota gerak yang sakit.
R/ Melatih persendian dan menurunkan resiko perlukaan.
c.
5.
Kriteria Hasil :
a.
b.
c.
Intervensi :
a.
Gali perasaan orang tua dan anggota keluarga tentang kondisi kronis dan dampaknya
pada gaya hidup mereka.
b.
Rujuk pada konseling genetik untuk identifikasi kerier hemofilia dan beberapa kemungkinan
yang lain.
c.
Asuhan Keperawatan pada Klien An. R dengan Hemofilia A di Ruang Anak RSU Dr.
Soetomo Surabaya
2.5.1.1
1)
2)
3)
Keluhan utama
Nyeri.
4)
5)
6)
7)
(1)
Riwayat antenatal
Selama hamil, ibu sehat,periksa ke bidan desa mendapat pil penambah darah,ibu minum jamu.
(2)
Riwayat natal
Ibu klien mengatakan bahwa klien lahir spontan di tolong bidan, langsung menangis, umur
kehamilan 9 bulan, BB : 3900 gram, PB : lupa.AS : 8-9.
(3)
(4)
Riwayat tumbang
Sekarang An. R berumur 12 th tidak sekolah sejak umur 11,5 tahun(saat kelas V SD), sehariharinya dia bermain dengan teman-temannya di sekitar rumahnya.
(5)
Riwayat imunisasi
Ibu klien mengatakan klien mendapatkan imunisasi: BCG 1x, Polio 3x, DPT 3x, Campak 1x, TT
1x.
8)
(1)
Psiko
(2)
Sosial
(3)
(1)
Pola nutrisi
Sebelum MRS : klien makan 3x sehari habis 1 piring sedang dengan komposisi nasi, lauk, sayur, dan minum
air putih + 8 gelas.
Selama MRS : klien makan 3x sehari diet nasi TKTP habis porsi dengan komposisi nasi, lauk, sayur dan
pepaya dan minum air putih aqua + 1500 ml/hr minum susu 3x 200 cc /hr.
(2)
Pola aktivitas
Sebelum MRS : klien dirumah tinggal bersama ibunya kadang-kadang bermain disekitar rumah dengan
pengawasan.ibunya takut klien terluka waktu bermain.
Selama MRS : klien istirahat di tempat tidur, kadang-kadang duduk, turun dari tempat tidur hanya saat BAB/
BAK. jalan pincang.sebagian kebutuhannya dibantuibunya
(3)
Sebelum MRS : klien tidur pukul 21.00-05.00 dan tidur siang+ 2 jam pukul 13.00-15.00.
Selama MRS : klien tidur pukul 22.00-05.00 dan tidur siang+ 1 jam pukul 11.00-12.00.
(4)
Pola eliminasi
Sebelum MRS : klien BAK + 4x /hari, jernih, bau khas dan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, warna
kuning tengguli, bau khas.
Selama MRS : klien BAK + 4x /hari, + 1200 cc,warna kuning jernih, bau khas dan BAB 2 hari sekali dengan
konsistensi lembek, sedikit, warna kuning tengguli, bau khas.
(5)
Sebelum MRS : klien dimandi 3x sehari menggunakan sabun mandi dan sikat gigi, memekai shampoo 3 hari
sekali, ganti baju 1x sehari sore hari setelah mandi.
Selama sakit
: klien mandi 2x sehari pagi dan sore, menggunakan sabun mandi dan sikat gigi, ganti baju sore
hari.
10) Pemeriksaan
(1)
(2)
-
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Wajah
: simetris, tidak ada finger print maupun kelainan kulit, menyeringai menahan nyeri.
Mata
Mulut
Thorax
: tidak terdapat kelainan kulit, gerakan dada simetris, bentuk dada bulat datar.tidak terdapat
tarikan intra costae.
A : suara nafas lapang paru vesikular, tidak terdengar suara nafas tambahan, suara jantung lup dup
S1 S2tunggal.
Abdomen
Ekstremitas
Atas: kanan: pergerakan bebas, akral hangat, tidak ada odem.
kiri : pergerakan bebas, akral hangat, tidak ada odem,
terpasang fenflon
Bawah: kanan: pergerakan bebas, akral hangat, tidak ada odem,
Nyeri pada lutut, lutut tidak bis ditekuk sejak 2
tahun yang lalu
kiri
Genetalia
tidak dikaji.
(3)
-
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium (18 08 2006)
PT : 11,4
DL:
Hb
: 14,4 g/dl
Hct
: 37,1 %
Plt
: 3,3 x 103 /L
WBC
: 5,9 x 103 /L
RBC
: 4,95 x 106 /L
DL:
Hb
Hct
: 13,9 g/dl
: 37,1 %
GDA
: 100%
Eritrosit
: 3.400/000
Leokosit
: 8600
(<120 mg/dl)
: 8,2 mg/dl
(10-20 mg/dl)
HB
: 14,0 g/dl
Leokosit
: 8600
(2)
Diet TKTP
nasi 3x sehari
Susu3x 200 cc
LUKMAN FANANI
Nim: 2004 . 047
ANALISA DATA
Nama : An R
Umur : 12 th.
Ruang
: Anak
NO
Penyebab
Masalah
Ttd.
Reflek spasme
otot sekunder
kontraktur
Rasa nyaman
( nyeri )
Umur : 12 th.
Ruang
N
O
TGL
TGL
Dx KEPERAWATAN
1
1.
: Menular Anak
2
Nyeri b/d Reflek spasme otot sekunder
kontraktur ditandai dengan:
TTD
DITEMUKAN
TERATASI
20-08-2006
21-08-06
2.5.2.3 INTERVENSI
Nama :
An
A
No. Reg
: 105180040
Umur : 12
th.
Ruang
: Menular Anak
TGL/JAM
Dx. KEP.
TUJUAN
INTERVENSI
1.
20-09-05
07.30
Nyeri b/d
Inform
inflamsi
meningk
dari tulang
mengatasi.
dan kelua
vertebrae
dengan kriteria:
tindakan
(Dx I)
keperawa
Klien mengungkapkan kembali
penyebab nyeri dan cara
mengatasinya.
Mengu
menekan
timbul ny
Peneka
menekan
Klien tidak menekan daerah
yang nyeri.
timbul ny
-
Deteks
keadaan
Analge
nyeri.
N : < 94 x/mnt
-
2.
26-09-05
07.30
Konstipasi
Inform
b/d
meningk
penurunan
cara mengatasi.
terhadap
peristaltik
dengan kriteria:
keperawa
sekunder
Klien mampu mengungkapkan
(Dx II)
feces seh
minimal 2 lt /hr.
cara mengatasi.
Klien bersedia minum air
minimal 2 lt /hr
dikeluark
-
Cairan
Imobili
menurun
/hr.
Sayur d
serat sehi
dikeluark
Deteks
penuruna
12 jam.
Peristaltik usus + 5-35 x/mnt.
1
3.
26-09-05
08.00
Resiko
Inform
gangguan
penyebab gangguan
meningk
mobilitas
dan kelua
fisik
mencegahnya.
tindakan
keperawa
(Dx III)
Trauma
inflamasi
mencegahnya.
Klien bersedia melindungi
segala trauma.
-
Memin
benjolan.
benjolannya.
Streptomicyn 1x500 mg
IM
Deteks
benjolan.
Kolaborasi dengan
pemberian antibiotik.
Antibio
terjadiny
memperl
pertumbu
-
INH 1x 250 mg po
VH B6 1x10 mg po
Rifampisin 1x 250 mg po
2.5.2.4 IMPLEMENTASI
Nama : An A
Umur : 12 th.
Ruang
N
O
1
Dx. KEP.
2
TGL/
JAM
3
: Menular Anak
IMPLEMENTASI
TTD
1.
Nyeri
20-09-
05
(Dx I)
terkena sentuhan.
07.45
-
07.50
07.55
Memantau TTV.
N : 100 x/mnt
RR: 20 x/mnt
12.00
Konstipasi
07.40
(Dx II)
-
07.45
waktu lama.
- Anak mengatakan sering bergerak kadang miring/
1
3.
2
Resiko
3
08.05
gangguan
4
Menjelaskan pada klien terhadap penyebab gangguan
mobilitas fisik dan cara mengatasi
mobilitas
Anak mendengar dan menganggukkan kepala
fisik
(Dx III)
terkena trauma.
Anak mengatakan nyaman dengan posisi terlentang
dan kadang-kadang miring.
Menganjurkan anak tidur dalam posisi yang nyaman atau
terserah pada anak asalkan anak tidak merasakan sakit
08.15
pada benjolannya.
Terdapat benjolan dari VT12 - VL1.
Melaksanakan program terapi dengan pemberian:
Streptomycyin 500 mg IM
09.00
INH 250 mg po
VH B6 10 mg po
Rifampisin 250 mg po
PZA 500 mg po
Obat masuk dan tidak ada reaksi
Umur : 12 th.
Ruang
N
O
1
Dx. KEP.
2
TGL /
JAM
3
: Menular Anak
CACATAN PERKEMBANGAN
TTD
1.
Nyeri
(Dx I)
21-09-05
S : - Klien bersedia tidak menekan daerah yang nyeri.
07.00
: 90 x/mnt
Konstipasi
(Dx II)
27-09-05 -
08.00
-
3.
Resiko
29-09-05
S : - Klien bersedia melindungi benjolannya dari trauma.
gangguan
mobilitas
fisik
(Dx III)
07.00