Вы находитесь на странице: 1из 23

ASUHAN KEPERAWATAN

A.

Pengkajian Keperawatan

1.

Biodata Klien

Terjadi pada semua umur biasanya anak laki-laki dan wanita sebagai carier.
2.

Keluhan Utama

1) Perdarahan lama ( pada sirkumsisi )


2) Epitaksis
3) Memar, khususnya pada ekstremitas bawah ketika anak mulai berjalan dan terbentur pada
sesuatu.
4) Bengkak yang nyeri, sendi terasa hangat akibat perdarahan jaringan lunak dan hemoragi pada
sendi
5) Pada hemofilia C biasanya perdarahan spontan
6) Perdarahan sistem GI track dan SSP
3.

Riwayat Penyakit Sekarang


Apakah klien mengalami salah satu atau beberapa dari keluhan utama

4.

Riwayat Penyakit Dahulu


Apakah dulu klien mengalami perdarahan yang tidak henti-hentinya serta apakah klien
mempunyai penyakit menular atau menurun seperti Dermatitis, Hipertensi, TBC.

5.

Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga klien ada yang menderita hemofili pada laki-laki atau carrier pada wanita.

6.

Kaji Tingkat Pertumbuhan Anak


Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terlewati dengan sempurna.

7.

ADL (Activity Daily Life)

Pola Nutrisi : anoreksia, menghindari anak tidak terlewati dengan sempurna

Pola Eliminasi : hematuria, feses hitam

Pola personal hygiene : kurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan dini.

Pola aktivitas : kelemahan dan adanya pengawasan ketat dalam beraktivitas

Pola istirahat : tidur terganggu karena nyeri

8.

Pemeriksaan

Pemeriksaan fisik

- Keadaan umum : kelemahan


- BB : menurun
- Wajah : Wajah mengekspresikan nyeri
- Mulut : Mukosa mulut kering, perdarahan mukosa mulut
- Hidung : epitaksis
- Thorak/ dada : Adanya tarikan intercostanalis dan bagaimana suara paru
- Suara jantung pekak
- Adanya kardiomegali
- Abdomen adanya hepatomegali
- Anus dan genetalia
Eliminasi urin menurun
Eliminasi alvi feses hitam
- Ekstremitas : Hemartrosis memar khususnya pada ekstremitas bawah

Pemeriksaan Penunjang ( labolatorium )

1) Uji Skrinning untuk koagulasi darah


- Masa pembekuan memanjang (waktu pembekuan normal adalah 5-10 menit)
- Jumlah trombosit ( normal )
- Uji pembangkitan tromboplastin ( dapat menemukan pembentukan yang tidak efisien dari
tromboplastin akibat kekurangan F VIII )
2) Biopsi hati ( kadang-kadang ) digunakan untuk memperoleh jaringan untuk pemeriksaan
patologi dan kultur
3) Uji fungsi hati (kadang-kadang) digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit hati
B.
1.

Diagnosa Keperawatan

Resiko kekurangan volume cairan berhubungan mekanisme pembekuan darah yang tidak
normal.

2.

Risiko injuri berhubungan dengan perdarahan.

3.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan informasi inadekuat.

4.

Resiko kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan gerak sendi sekunder akibat
hemartosis perdarahan pada sendi.

5.

Perubahan proses keluarga berhubungan dengan anak menderita penyakit serius.

C.
1.

Rencana Keperawatan

Diagnosa : Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mekanisme pembekuan


darah yang tidak normal.

Tujuan (NOC) :

a.

Keseimbangan cairan

b.

Hidrasi

c.

Status nutrisi : masukan makanan dan minuman

Kriteria Hasil :

a.

Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan berat badan, berat jenis urine normal

b.

Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal.

c.

Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak
ada rasa haus yang berlebihan.

Intervesi (NIC) :
a. Monitoring tannda-tanda vital
R/ Penurunan sirkulasi darah dapat terjadi peningkatan kehilangan cairan mengakibatkan
hipotensi dan takikardi
b. Instruksikan dan pantau anak berkaitan dengan perawatan gigi yaitu menggunakan sikat gigi
berbulu anak
R/ Sikat gigi berbulu keras dapat menyebabkan perdarahan mukosa mulut.
c.

Kolaborasi pemberian produk plasma sesuai indikasi


R/ Pemberian plasma untuk mempertahankan homeostatis.

2.

Diagnosa : Risiko injuri berhubungan dengan perdarahan.

Tujuan (NOC) : menurunkan resiko injuri

Kriteria Hasil :
a.

Klien terbebas dari cidera

b.

Klien mampu menjelaskan cara atau metode untuk mencegah injuri/cidera

c.

Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injuri

d.

Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

Intervesi (NIC) :

a.

Ciptakan lingkungan yang aman seperti menyingkirkan benda-benda tajam, memberikan


bantalan pada sisi keranjang bayi untuk yang tidak aktif
R/ Anak yang aktif memiliki resiko cidera yang tinggi apabila tidak diawasi

b.

Tekankan bahwa olahraga kontak fisik dilarang


R/ Kontak fisik dapat menyebabkan perdarahan

c.

Berikan tekanan setelah injeksi / fungsi vena


R/ Tekanan ini meminimalkan perdarahan

d.

Anjurkan orang tua untuk memberikan pengawasan pada saat bermain di luar rumah.

e.

Kolaborasi pemberian analgesik (hindari aspirin), bisa disarankan menggunakan asetaminofen


R/ Aspirin dapat mengganggu pH darah dan dapat ketidakcukupan mudah terjadi

3.

Diagnosa : Nyeri yang berhubungan dengan perdarahan dan pembengkakan.

Tujuan (NOC) : Pasien tidak menderita nyeri atau menurunkan intensitas atau skala nyeri yang
dapat diterima anak.

Kriteria Hasil : Anak tidak menunjukkan tanda-tanda nyeri yang ditandai oleh ekspresi wajah
relaks, ekspresi rasa nyaman, mampu tertidur, dan tidak ada kebutuhan obat anlgesik.

Intervesi :
a.

Kaji tingkat nyeri anak

R/ untuk mengendalikan rasa nyeri, dan untuk memantau status perdarahan anak karena nyeri
yang konsisten atau meningkat, dapat mengindikasikan perdarahan berlanjut.
b.

Anjurkan untuk tidak menggunakan obat yang dijual bebas seperti aspirin.

R/ Aspirin dapat mengganggu pH dan dapat membuat perdarahan mudah terjadi


c.

Ajarkan keluarga atau anak tentang apa itu hemofilia & tanda serta gejalanya

d.

Berikan penjelasan pada keluarga dan atau anak bahwa penyakit ini belum
dapat disembuhkan dan tujuan terapi adalah mencegah munculnya gejala.
R/ Informasi yang adekuat akan dapat meningkatkan pengetahuan klien.

4.

Diagnosa resiko tinggi kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan gerak sendi
sekunder akibat hemartosis

Hasil yang diharapkan : Menurunkan resiko kerusakan mobilitas fisik

Kriteria Hasil :

a. Tanda vital tetap normal.


b. Peningkatan rentang gerak sendi
c. tidak ada tanda inflamasi

Intervesi :
a.

Ajarkan untuk melakukan latihan rentang gerak aktif pada anggota gerak yang sehat
R/ Meningkatkan kepercayaan diri pada klien.

b.

Lakukan latihan rentang gerak pasif pada anggota gerak yang sakit.
R/ Melatih persendian dan menurunkan resiko perlukaan.

c.

Kolaborasi / konsultasi dengan ahli terapi fisik / okupasi, spesialisasi, rehabilitas.


R/ Sangat membantu dalam membuat program latihan / aktivitas individu dan menentukan alat
bantu yang sesuai.

5.

Perubahan proses keluarga berhubungan dengan anak menderita penyakit serius.

Tujuan : Klien dapat menerima support adekuat

Kriteria Hasil :

a.

Keluarga tidak mengalami penurunan koping keluarga

b.

Normalisasi keluarga yang memuaskan

c.

Kesejahteraan emosi pemberi asuhan

Intervensi :

a.

Gali perasaan orang tua dan anggota keluarga tentang kondisi kronis dan dampaknya
pada gaya hidup mereka.

b.

Rujuk pada konseling genetik untuk identifikasi kerier hemofilia dan beberapa kemungkinan
yang lain.

c.

Rujuk kepada agen atau organisasi bagi penderita hemofilia.

Asuhan Keperawatan pada Klien An. R dengan Hemofilia A di Ruang Anak RSU Dr.
Soetomo Surabaya
2.5.1.1
1)

Pengkajian ( 20 Agustus 2006, pukul 08.00 WIB )


Biodata klien
Nama: An. R, umur: 12 th, jenis kelamin: Laki-laki, agama: Islam, suku/ bangsa: Jawa/
Indonesia, alamat: Desa Ganggang Balopanggang - Gresik, tanggal MRS: 18 Agustus 2006
pukul 12.30 WIB, ruang: Anak, no. reg: 10630470, dx medis: Hemofilia A Pro Sirkumsisi

2)

Biodata penanggung jawab


Nama: Ny. S,umur: 36 th, jenis kelamin: perempuan, pendidikan: SD (tamat), pekerjaan: -,
penghasilan: -, alamat: Desa Ganggang Balopanggang - Gresik, agama: Islam, suku/ bangsa:
Jawa/ Indonesia, hubungan dengan klien: Ibu kandung.

3)

Keluhan utama
Nyeri.

4)

Riwayat penyakit sekarang


Ibu klien mengatakan klien nyeri pada kaki kanan bagian lutut sejak 1 hari yang lalu. Nyeri
dirasakan hilang timbul seperti tertusuk-tusuk, nyeri bertambah bila dibuat berjalan dan
berkurang bila dibuat istirahat

5)

Riwayat penyakit dahulu


Ibu klien mengatakan klien sebelumnya belum pernah masuk rumah sakit saat berumur 5 tahun
selama 13 hari karena penyakit yang sama. saat itu klien habis cabut gigi, perdarahan terusmenerus tidak berhenti. klien di diagnosa Hemofilia sejak umur 2 tahun.

6)

Riwayat penyakit keluarga


Ibu klien mengatakan tidak tahu apakah bapaknya menderita hemofilia. dalam keluarganya tidak
ada yang pernah menderita penyakit menular seperti TBC dan Hepatitis, penyakit menahun
seperti Hipertensi dan Diabetes.

7)

Riwayat antenatal, natal, post natal

(1)

Riwayat antenatal

Selama hamil, ibu sehat,periksa ke bidan desa mendapat pil penambah darah,ibu minum jamu.
(2)

Riwayat natal
Ibu klien mengatakan bahwa klien lahir spontan di tolong bidan, langsung menangis, umur
kehamilan 9 bulan, BB : 3900 gram, PB : lupa.AS : 8-9.

(3)

Riwayat post natal


Ibu klien mengatakan tidak terjadi perdarahan berlebih, tidak terdapat tanda-tanda infeksi, tidak
sesak dan tidak biru.

(4)

Riwayat tumbang
Sekarang An. R berumur 12 th tidak sekolah sejak umur 11,5 tahun(saat kelas V SD), sehariharinya dia bermain dengan teman-temannya di sekitar rumahnya.

(5)

Riwayat imunisasi
Ibu klien mengatakan klien mendapatkan imunisasi: BCG 1x, Polio 3x, DPT 3x, Campak 1x, TT
1x.

8)

Riwayat psiko, sosial, spiritual

(1)

Psiko

: klien mengatakan tidak takut kalau nanti dikhitan.

(2)

Sosial

: selama masuk Rumah Sakit klien ditunggu ibunya.

(3)

Spiritual : klien berkeyakinan dan berdoa bahwa penyakitnya bisa disembuhkan.


9)

ADL ( Activity daily life )

(1)

Pola nutrisi

Sebelum MRS : klien makan 3x sehari habis 1 piring sedang dengan komposisi nasi, lauk, sayur, dan minum
air putih + 8 gelas.
Selama MRS : klien makan 3x sehari diet nasi TKTP habis porsi dengan komposisi nasi, lauk, sayur dan
pepaya dan minum air putih aqua + 1500 ml/hr minum susu 3x 200 cc /hr.
(2)

Pola aktivitas

Sebelum MRS : klien dirumah tinggal bersama ibunya kadang-kadang bermain disekitar rumah dengan
pengawasan.ibunya takut klien terluka waktu bermain.
Selama MRS : klien istirahat di tempat tidur, kadang-kadang duduk, turun dari tempat tidur hanya saat BAB/
BAK. jalan pincang.sebagian kebutuhannya dibantuibunya
(3)

Pola istirahat tidur

Sebelum MRS : klien tidur pukul 21.00-05.00 dan tidur siang+ 2 jam pukul 13.00-15.00.
Selama MRS : klien tidur pukul 22.00-05.00 dan tidur siang+ 1 jam pukul 11.00-12.00.

(4)

Pola eliminasi

Sebelum MRS : klien BAK + 4x /hari, jernih, bau khas dan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, warna
kuning tengguli, bau khas.
Selama MRS : klien BAK + 4x /hari, + 1200 cc,warna kuning jernih, bau khas dan BAB 2 hari sekali dengan
konsistensi lembek, sedikit, warna kuning tengguli, bau khas.
(5)

Pola personal hygiene

Sebelum MRS : klien dimandi 3x sehari menggunakan sabun mandi dan sikat gigi, memekai shampoo 3 hari
sekali, ganti baju 1x sehari sore hari setelah mandi.
Selama sakit

: klien mandi 2x sehari pagi dan sore, menggunakan sabun mandi dan sikat gigi, ganti baju sore
hari.

10) Pemeriksaan
(1)

Pemeriksaan keadaan umum


Kesadaran: compos mentis, GCS: 4-5-6, TD : 110/60 mmHg, nadi: 96 x/mnt, RR: 20 x/mnt,
suhu : 37 0C/ axila, BB sebelum sakit: 40 kg.

(2)
-

Pemeriksaan Fisik
Kepala

Rambut : hitam, tidak ada ketombe, distribusi merata, tidak rontok.

Wajah

: simetris, tidak ada finger print maupun kelainan kulit, menyeringai menahan nyeri.

Mata

: konjungtiva merah muda,sklera putih, terdapat gambaran halus pembuluh darah.

Hidung : pernafasan spontan, tidak ada polip maupun sekret.

Mulut

Telinga : bersih tidak terdapat serumen.


-

: bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada carries.


Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tiroid maupun bendungan vena jugularis.

Thorax
: tidak terdapat kelainan kulit, gerakan dada simetris, bentuk dada bulat datar.tidak terdapat
tarikan intra costae.

: vokal fremitus sama kanan dan kiri.

: suara jantung pekak, suara paru sonor.

A : suara nafas lapang paru vesikular, tidak terdengar suara nafas tambahan, suara jantung lup dup
S1 S2tunggal.

Abdomen

: tidak terdapat kelainan kulit, bulat datar.

A : peristaltik usus + 16 x/mnt.


P

: hepar tidak teraba, tidak terdapat pembesaran Lien

: suara abdomen timpani.

Ekstremitas
Atas: kanan: pergerakan bebas, akral hangat, tidak ada odem.
kiri : pergerakan bebas, akral hangat, tidak ada odem,
terpasang fenflon
Bawah: kanan: pergerakan bebas, akral hangat, tidak ada odem,
Nyeri pada lutut, lutut tidak bis ditekuk sejak 2
tahun yang lalu
kiri

: pergerakan bebas, akral hangat, tidak ada odem

Genetalia
tidak dikaji.

(3)
-

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium (18 08 2006)
PT : 11,4

kontrol 11,9 14-18 detik (perbedaan kontrol=2 detik)

APTT: 31,3 kontrol 32,5 27-39 detik (perbedaan kontrol=2 detik)


-

Pemeriksaan laboratorium (21 08 2006)

DL:

Hb

: 14,4 g/dl

Hct

: 37,1 %

Plt

: 3,3 x 103 /L

WBC

: 5,9 x 103 /L

RBC

: 4,95 x 106 /L

Pemeriksaan laboratorium (22 08 2006)


PT : 18,9

kontrol 18,5 14-18 detik (perbedaan kontrol=2 detik)

APTT: 32,7 kontrol 32,2 27-39 detik (perbedaan kontrol=2 detik)

DL:

Hb
Hct

: 13,9 g/dl
: 37,1 %

GDA

: 100%

Eritrosit

: 3.400/000

Leokosit

: 8600

Glukosa acak : 72 mg/dl


Urea N
-

(<120 mg/dl)

: 8,2 mg/dl

(10-20 mg/dl)

Pemeriksaan laboratorium (24 08 2006)

HB

: 14,0 g/dl

Leokosit

: 8600

11) Terapi (oloeh : dr. Luca.P tanggal: 20, 08, 2006)


(1)

KOATE 3 vial/ hari/ IV

(2)

Diet TKTP

nasi 3x sehari

Susu3x 200 cc

Surabaya, 20 Agustus 2006


Yang mengkaji,

LUKMAN FANANI
Nim: 2004 . 047

ANALISA DATA
Nama : An R

No. Reg : 10630470

Umur : 12 th.

Ruang

: Anak

NO

Tanda dan gejala

Penyebab

Masalah

Ttd.

S1.: Ibu klien mengatakan klien nyeri pada

Reflek spasme

kaki kanan bagian lutut sejak 1 hari

otot sekunder

yang lalu. Nyeri dirasakan hilang

kontraktur

timbul seperti tertusuk-tusuk, nyeri


bertambah bila dibuat berjalan dan
berkurang bila dibuat istirahat
O: - wajah menyeringai menahan nyeri
- jalan pincang

Rasa nyaman
( nyeri )

2.5.2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN


Nama : An A

No. Reg : 105180040

Umur : 12 th.

Ruang

N
O

TGL

TGL

Dx KEPERAWATAN

1
1.

: Menular Anak

2
Nyeri b/d Reflek spasme otot sekunder
kontraktur ditandai dengan:

Ds : Ibu klien mengatakan klien nyeri pada kaki


kanan bagian lutut sejak 1 hari yang lalu.
Nyeri dirasakan hilang timbul seperti
tertusuk-tusuk, nyeri bertambah bila dibuat
berjalan dan berkurang bila dibuat istirahat
Do: - wajah menyeringai menahan nyeri
- jalan pincang

TTD
DITEMUKAN

TERATASI

20-08-2006

21-08-06

2.5.2.3 INTERVENSI
Nama :

An

A
No. Reg

: 105180040

Umur : 12
th.

Ruang
: Menular Anak

TGL/JAM

Dx. KEP.

TUJUAN

INTERVENSI

1.

20-09-05

07.30

Nyeri b/d

Setelah dilakukan asuhan

Jelaskan pada klien

Inform

inflamsi

keperawatan selama 1x24 jam

penyebab nyeri dan cara

meningk

dari tulang

diharapkan nyeri berkurang/ hilang

mengatasi.

dan kelua

vertebrae

dengan kriteria:

tindakan

(Dx I)

keperawa
Klien mengungkapkan kembali
penyebab nyeri dan cara
mengatasinya.

Mengu

menekan

Ajarkan teknik distraksi.

timbul ny

Klien bersedia tidak menekan


daerah yang nyeri.

Peneka

menekan
Klien tidak menekan daerah
yang nyeri.

timbul ny
-

Anjurkan anak untuk tidak


menekan benjolan.

Klien mengatakan benjolan di

Deteks
keadaan

punggungnya tidak nyeri lagi.


RR: < 24 x/mnt

Pantau TTV tiap 8 jam

Analge
nyeri.

N : < 94 x/mnt
-

Kolaborasi dengan tim


medis untuk pemberian
Analgesik bila perlu.

2.

26-09-05
07.30

Konstipasi

Setelah dilakukan asuhan

Jelaskan pada klien

Inform

b/d

keperawatan selama 1x24 jam

penyebab konstipasi dan

meningk

penurunan

diharapkan konstipasi teratasi

cara mengatasi.

terhadap

peristaltik

dengan kriteria:

keperawa

sekunder
Klien mampu mengungkapkan
(Dx II)

kembali penyebab konstipasi dan -

Anjurkan klien minum air

feces seh

minimal 2 lt /hr.

cara mengatasi.
Klien bersedia minum air
minimal 2 lt /hr

dikeluark
-

Cairan

Imobili

menurun

Anjurkan klien tidak


dalam posisi yang sama

Klien minum air minimal 2 lt

dalam waktu yang lama.

/hr.

Klien mengatakan sudah BAB -

Anjurkan klien banyak

Sayur d

serat sehi

makan sayur dan buah.

dikeluark

BAB lembek, berbentuk 1 hari


sekali.

Tidak teraba skibala

Pantau peristaltik usus tiap

Deteks

penuruna

12 jam.
Peristaltik usus + 5-35 x/mnt.
1

3.

26-09-05
08.00

Resiko

Setelah dilakukan asuhan

Jelaskan pada klien

Inform

gangguan

keperawatan selama 3x24 jam

penyebab gangguan

meningk

mobilitas

diharapkan gangguan mobilitas

mobilitas fisik dan cara

dan kelua

fisik

fisik tidak terjadi dengan kriteria:

mencegahnya.

tindakan

keperawa
(Dx III)

Klien mampu mengungkapkan


kembali penyebab gangguan
mobilitas fisik dan cara

Anjurkan klien untuk


melindugi benjolannya dari

Trauma

inflamasi

mencegahnya.
Klien bersedia melindungi

segala trauma.
-

benjolannya dari trauma.

Anjurkan klien tidur

dengan posisi yang nyaman

Memin

benjolan.

dan tidak mengganggu


Gangguan mobilitas fisik dapat

benjolannya.

dicegah benjolan tidak membesar


lagi.

Pantau besarnya benjolan


tiap hari.

Streptomicyn 1x500 mg
IM

Deteks

benjolan.

Kolaborasi dengan
pemberian antibiotik.

Antibio

terjadiny

memperl

pertumbu
-

INH 1x 250 mg po

VH B6 1x10 mg po

Rifampisin 1x 250 mg po

PZA 1x500 mg po.

2.5.2.4 IMPLEMENTASI
Nama : An A

No. Reg : 105180040

Umur : 12 th.

Ruang

N
O
1

Dx. KEP.
2

TGL/
JAM
3

: Menular Anak

IMPLEMENTASI

TTD

1.

Nyeri

20-09-

Menjelaskan pada klien bahwa nyeri terasa jika benjolan

05

ditekan dan diatasi dengan menjaganya agar tidak

(Dx I)

terkena sentuhan.
07.45
-

Anak mendengar dan mengangguk.


Mengajarkan klien untuk teknik distraksi.

07.50

Anak banyak menghabiskan waktunya untuk bermain


game.
Menganjurkan anak untuk tidak menekan benjolan.
Anak mengatakan ya dan akan berusaha tidak
menekannya.

07.55

Memantau TTV.
N : 100 x/mnt
RR: 20 x/mnt

12.00

S : 365 0C/ axila


Menjelaskan pada anak penyebab konstipasi dan diatasi
dengan banyak minum (minimal 2lt / hr)
2.

Anak mengatakan bersedia minum minimal 2 lt /hr.

Konstipasi
07.40

Menganjurkan anak banyak makan sayur dan buah.

(Dx II)
-

Sayur dan buah selalu dihabiskan.


Menganjurkan anak tidak dalam posisi yang sama dalam

07.45

waktu lama.
- Anak mengatakan sering bergerak kadang miring/

1
3.

2
Resiko

3
08.05

gangguan

4
Menjelaskan pada klien terhadap penyebab gangguan
mobilitas fisik dan cara mengatasi

mobilitas
Anak mendengar dan menganggukkan kepala

fisik
(Dx III)

Menganjurkan anak untuk menjaga benjolan agar tidak


08.10

terkena trauma.
Anak mengatakan nyaman dengan posisi terlentang
dan kadang-kadang miring.
Menganjurkan anak tidur dalam posisi yang nyaman atau
terserah pada anak asalkan anak tidak merasakan sakit

08.15

pada benjolannya.
Terdapat benjolan dari VT12 - VL1.
Melaksanakan program terapi dengan pemberian:
Streptomycyin 500 mg IM

09.00

INH 250 mg po
VH B6 10 mg po
Rifampisin 250 mg po
PZA 500 mg po
Obat masuk dan tidak ada reaksi

2.5.2.5 CATATAN PERKEMBANGAN


Nama : An A

No. Reg : 105180040

Umur : 12 th.

Ruang

N
O
1

Dx. KEP.
2

TGL /
JAM
3

: Menular Anak

CACATAN PERKEMBANGAN

TTD

1.

Nyeri
(Dx I)

21-09-05
S : - Klien bersedia tidak menekan daerah yang nyeri.
07.00

Klien tidak menekan daerah yang nyeri.

Klien mengatakan benjolan di punggungnya tidak


nyeri lagi.

O: - Klien mampu mengungkapkan kembali penyebab


nyeri dan cara mengatasi.
- RR

: 90 x/mnt

- Nadi : 100 x/mnt


A: Tujuan tercapai.
P : Hentikan intervensi.

S : - Klien bersedia minum air minimal 2 lt/ hr.


2.

Konstipasi
(Dx II)

27-09-05 -

Klien minum air minimal 2 lt /hr.


Klien telah menghabiskan semua buah dan sayur
yang diberikan.

08.00
-

Klien BAB 1x /hr lembek, berbentuk.

O: - Klien mampu mengungkapkan kembali penyebab


konstipasi dan cara mengatasi.
- Tidak teraba skubala.
- Peristaltik usus + 10 x/mnt.
A: Tujuan tercapai.

3.

Resiko

29-09-05
S : - Klien bersedia melindungi benjolannya dari trauma.

gangguan
mobilitas
fisik
(Dx III)

07.00

- Klien mengatakan melindungi benjolannya dari


trauma.

O: - Klien mampu mengungkapkan kembali penyebab


gangguan mobilitas fisik dan cara mengatasi.
- Benjolan tidak membesar.
A: Tujuan tercapai, gangguan mobilitas fisik tidak terjadi.
P : Pertahankan intervensi sesuai advis

Вам также может понравиться