Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB III
ANALISIS SETTING SOSIAL PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Kabupaten Pamekasan
3.1.1 Sejarah Kabupaten Pamekasan
Kemunculan sejarah pemerintahan lokal Pamekasan, diperkirakan baru diketahui
sejak pertengahan abad ke-15 berdasarkan sumber sejarah tentang lahirnya mitos atau
legenda Aryo Menak Sunoyo yang mulai merintis pemerintahan lokal di daerah Proppo atau
Parupuk. Jauh sebelum munculnya legenda ini, keberadaan Pamekasan tidak banyak
dibicarakan. Diperkirakan, Pamekasan merupakan bagian dari pemerintahan Madura di
Sumenep yang telah berdiri sejak pengangkatan Arya Wiraraja pada tanggal 13 Oktober 1268
oleh Kertanegara.
Kabupaten Pamekasan lahir dari proses sejarah yang cukup panjang. Istilah
Pamekasan sendiri baru dikenal pada sepertiga abad ke-16, ketika Ronggosukowati mulai
memindahkan pusat pemerintahan dari Kraton Labangan Daja ke Kraton Mandilaras. Memang
belum cukup bukti tertulis yang menyebutkan proses perpindahan pusat pemerintahan
sehingga terjadi perubahan nama wilayah ini. Begitu juga munculnya sejarah pemerintahan di
Pamekasan sangat jarang ditemukan bukti-bukti tertulis apalagi prasasti yang menjelaskan
tentang kapan dan bagaimana keberadaannya.
Jika pemerintahan lokal Pamekasan lahir pada abad 15, tidak dapat disangkal
bahwa kabupaten ini lahir pada zaman kegelapan Majapahit yaitu pada saat daerah-daerah
pesisir di wilayah kekuasaan Majapahit mulai merintis berdirinya pemerintahan sendiri.
Berkaitan dengan sejarah kegelapan Majapahit tentu tidak bisa dipungkiri tentang kemiskinan
data sejarah karena di Majapahit sendiri telah sibuk dengan upaya mempertahankan bekas
wilayah pemerintahannya yang sangat besar, apalagi saat itu sastrawan-sastrawan terkenal
setingkat Mpu Prapanca dan Mpu Tantular tidak banyak menghasilkan karya sastra. Sedangkan
pada kehidupan masyarakat Madura sendiri, nampaknya lebih berkembang sastra lisan
dibandingkan dengan sastra tulis Graaf (2001) menulis bahwa orang Madura tidak mempunyai
sejarah tertulis dalam bahasa sendiri mengenai raja-raja pribumi pada zaman pra-islam.
Masa pencerahan sejarah lokal Pamekasan mulai terungkap sekitar paruh kedua
abad ke-16, ketika pengaruh Mataram mulai masuk di Madura, terlebih lagi ketika
Ronggosukowati mulai mereformasi pemerintahan dan pembangunan di wilayahnya. Bahkan,
raja ini disebut-sebut sebagai raja Pertama di Pamekasan yang secara terang-terangan mulai
mengembangkan Agama Islam di kraton dan rakyatnya. Hal ini diperkuat dengan pembuatan
jalan Se Jimat, yaitu jalan-jalan di Alun-alun kota Pamekasan dan mendirikan Masjid Jamik
Pamekasan. Namun, sampai saat ini masih belum bisa diketemukan adanya inskripsi ataupun
prasasti pada beberapa situs peninggalannya untuk menentukan kepastian tanggal dan bulan
pada
saat
pertama
kali
ia
memerintah
Pamekasan.
Bahkan
zaman
pemerintahan
Ronggosukowati mulai dikenal sejak berkembangnya legenda kyai Joko Piturun, pusaka
andalan Ronggosukowati yang diceritakan mampu membunuh Pangeran Lemah Duwur dari
Aresbaya melalui peristiwa mimpi. Padahal temuan ini sangat penting karena dianggap memiliki
nilai sejarah untuk menentukan Hari Jadi Kota Pamekasan.
3.1.2 Kondisi Geografis
Secara administrasi Kabupaten Pamekasan terletak pada 651-731 lintang selatan
dan 11319-11358 bujur timur.Pemerintah Kabupaten Pamekasan berkedudukan di Jalan
Kabupaten 107 Kelurahan Bugih Kecamatan Pamekasan. Luas wilayah Kabupaten Pamekasan
79.230 Ha terbagi dalam 13 Kecamatan, 11 Kelurahan dan 178 Desa.Batas wilayah
administrasi pemerintahan Kabupaten Pamekasan di sebelah utara Laut Jawa, sebelah timur
Kabupaten Sumenep, sebelah selatan Selat Madura, sebelah barat Kabupaten Sampang.
Sumber : Pemetaan
Ditjen PMD, www.pemetaanttg.com.
Secara umum iklim di kabupaten Pamekasan adalah sama dengan daerah-daerah lain
di pulau Madura yang terdiri dari musim penghujan dan musim kemarau. Data indikator iklim
yang dapat dicatat bahwa rata-rata curah hujan bulan Oktober sampai April mencapai 102,25
mm. Pada musim ini masyarakat biasanya memanfaatkan untuk pertanian sawah tadah hujan
dan palawija. Sedang bulan April sampai Oktober di musim kemarau dimanfaatkan untuk
menanam tembakau.
Secara teritorial Penduduk Kabupaten Pamekasan terdiri dari 13 kecamatan, 178
desa, dan 11 kelurahan. Dari 189 desa/kelurahan yang ada semuanya termasuk dalam tipe
desa swasembada. Berdasarkan catatan registrasi akhir tahun 2012 penduduk Kabupaten
Pamekasan berjumlah 714.983 jiwa yang terdiri dari laki-laki 331.164 jiwa dan perempuan
383.819 jiwa, dengan 192.869 kepala keluarga, dan jumlah remaja sebesar 53,494 jiwa.
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Pamekasan
setiap kecamatan berdasarkan jenis kelamin
Penduduk
Laki-laki
Perempuan
Rasio Jenis
Kelamin
Tlanakan
29.602
31.204
94,87
60.806
Pademawu
38.340
40.789
94,00
79.129
Galis
14.099
15.051
93,67
29.150
Larangan
26.129
28.758
90,86
54.887
Pamekasan
44.878
46.874
95,74
91.752
Proppo
37.351
39.668
94,16
77.019
Palengaan
44.537
42.650
104,42
87.187
Pegantenan
30.561
34.184
89,40
64.745
Kadur
21.887
24.141
90,66
46.028
Pakong
16.558
18.929
87,47
35.487
Waru
29.361
31.524
93,14
60.885
Kecamatan
Total
Penduduk
Laki-laki
Perempuan
Rasio Jenis
Kelamin
Batumarmar
39.201
40.620
96,51
79.821
Pasean
24.500
27.266
89,86
51.766
Kecamatan
Total
3.1.3 Topografi
Secara umum Kabupaten Pamekasan yang memiliki luas wilayah 792,30 Km 2,
merupakan daerah dataran rendah pada bagian selatan dan utara, serta dataran tinggi pada
bagian tengah. Di bagian utara mencakup Kecamatan Batumarmardengan ketinggian 0 100
meter dan sebagian mencapai ketinggian 250 meter di atas permukaan laut. Pada bagian
selatan wilayahnya relatif lebih datar, yang meliputi Kecamatan Tlanakan, Pademawu, dan
Pamekasan, dengan ketinggian 50 meter di atas permukaan laut, kecuali di bagian barat daya
yang meliputi wilayah Kecamatan Proppo sebagian wilayah Kecamatan Tlanakan ketinggiannya
mencapai 250 meter di atas permukaan laut. Pada wilayah bagian tengah, merupakan
perbukitan atau dataran tinggi dengan ketinggian hingga 477 meter di atas permukaan laut.
Pembagian luas wilayah Kabupaten Pamekasan berdasarkan ketinggian dan kelerengan
disajikan ada tabel berikut:
Tabel 3.2 Luas Daerah Menurut Ketinggian
LUAS
NO
KETINGGIAN TEMPAT
Ha
1.
100 M
39.608
49.99
2.
101 -
500 M
39.622
50.01
3.
501 - 1000 M
79.230
100.00
JUMLAH
Sumber :Bappeda.Pamekasankab.go.id
KLASIFIKASI
KELERENGAN
LUAS
Ha
1.
0 - 2 %.
23.263
29,4
2.
2 - 15 %
36.690
46,3
3.
15 - 25 % dan 25 40 %
16.431
20,8
4.
> 40 %
2.742
3,5
JUMLAH
79.230
100.00
Sumber : Bappeda.Pamekasankab.go.id
Ditinjau dari topografinya, wilayah Kabupaten Pamekasan terdiri atas tiga macam
yaitu, wilayah datar/rata, berglombang/perbukitan, dan daerah pantai. Topografi, sangat
berperanlam menentukan potensi pengembangan lahan atau ruang pada suatu wilayah,
dimana klasifikasi kelerengan di Kabupaten Pamekasan terbagi atas:
Kelerengan 0 - 2% meliputi wilayah seluas 23.263 Ha atau 29,4% dari luas wilayah
Kabupaten Pamekasan secara keseluruhan, kecuali daerah genangan air. Pada wilayah
ini sangat berpotensi untuk pertanian tanaman semusim.
Kelerengan 2 - 15% meliputi wilayah seluas 36.690 Ha atau 46,3% dari luas wilayah
Kabupaten Pamekasan secara keseluruhan. Wilayah ini berpotensi sebagai lahan
terkena erosi.
Kelerengan > 40% meliputi wilayah seluas 2.742 Ha atau 3,5% dari luas wilayah
Kabupaten Pamekasan secara keseluruhan. Wilayah ini berpotensi sebagai daerah
hutan,
yang
dapat
berfungsi
sebagai
perlindungan
hidrologis
serta
menjaga
galis
dalam
menyelenggarakan
tugas
umum
pemerintahan
yang
diembannya membutuhkan visi dan misi agar dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat dapat berjalan dengan baik dan optimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Adapun visi dan misi kecamatan galis adalah sebagai berikut:
1. Visi :
Terwujudnya Pelayanan Prima Menuju Kecamatan Galis Yang Bermanfaat, Aman,
Adil dan Sejahtera Menuju Ridho ALLAH SWT.
2. Misi
Adapun Misi Organisasi yang ingin diwujudkan antara lain
a. Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Pemerintah
b. Meningkatkan Kedisiplinan Aparatur Pemerintah
c. Meningkatkan Suasana LIngkungan Yang Kondusif
d. Menciptakan Suasana Kamtibmas Yang Mantp
Selanjutnya tujuan dan sasaran Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan
a. Meningkatnya kinerja organisasi kecamatan dan pemerintahan desa
b. Meningkatnya pelaksanaan pelayanan masyarakat
c. Meningkatnya kegiatan pemberdayaan masyarakat
d. Meningkatnya perekonomian masyarakat
2. Sasaran
Dengan memperhatikan potensi, peluang serta memperhitungkan kendala yang
muncul di kemudian hari, maka dalam rangka mencapai tujuan sebagaimana tersebut
di atas, maka kecamatan galis, menetapkan sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (Human Resources)khususnya
aparatur Kantor Kecamatan Galis selaku pemberi layanan dan masyarakat
kecamatan Galis pada umumnya
b. Meningkatnya penyelenggaraan administrasi perkantoran pemerintah kecamatan
dan pemerintah desa
c. Meningkatnya kualitas pelayanan masyarakat
d. Meningkatnya peran serta / partisipasi masyarakat di bidang pembangunan dan
pembinaan kehidupan masyarakat
e. Peningkatan kemampuan kelembagaan masyarakat desa.
f. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
3.2.2 Tugas Pokok Dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Pamekasan Nomor 54 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas
dan Fungsi kecamatan, maka setiap bagian dari pemerintahan kecamatan Galis memliki tugas
pokok dan fungsi masing masing, antara lain :
pelaksanaannya
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan bidang gas dan
fungsinya.
3. Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan kepegawaian, mempunyai tugas antara lain :
a. Melaksanakan tata usaha umum dan tata usaha pimpinan
b. Melaksanakan urusan suarat menyurat, pengetikan, penggandaan, pendistribusian dan
tata kearsipan
c. Melaksanakan urusan rumah tangga, perlengkapan dan inventaris kantor
d. Memelihara peralatan, perlengkapan, keamanan dan kebersihan kantor
e. Melaksanakan kgiatan keprotokolan dan menyiapkan administrasi perjalanan dinas
f. Melaksanakan analisis kebutuhan, pengadaan dan pengadministrasian barang barang
kebutuhan dinas
g. Melaksanakan tata usaha kepegawaian, pengembangan karier pegawai serta usaha
peningkatan mutu pengetahuan, disiplin pegawai dan kesejahteraan pegawai
h. Menyiapkan data, mengolah, menyusun dan memelihara administrasi kepegawaian
i.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya
4. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan dan memformulasikan data untuk bahan penyusunan program dan
perencanaan
b. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk analisis dan evaluasi penyusunan laporan
pelaksanaan rencana program
c. Mengumpulkan, mengolah data sebagai bahan penyusunan laporan pelaksanaan
program
d. Melaksanakan koordinasi penyusunan laporan pelaksanaan program kegiatan
e. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan program
f. Menghimpun data dan menyusun rencana anggaran rutin, serta mengelola administrasi
keuangan
g. Melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan anggaran rutin dan anggaran
pembangunan termasuk pengelolaan dan pembayaran gaji pegawai
h. Menyusun laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretasis sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya
5. Seksi Tata Pemerintahan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan kecamatan. Dalam
menyelengarakan tugas seksi pemerintahan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan koordinasi dengan satuan perangkat kerja daerah dan instansi vertikal
di bidang pemerintahan
b. Penyiapan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan desa/
c.
d.
e.
f.
g.
kelurahan
Penyiapan pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa/lurah
Penyiapan pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan
Pembinaan kependudukan dan catatan sipil serta pertanahan
Pembinaan organisasi kemasyarakatan desa dan/atau kelurahan
Penyiapan bahan evaluasi dan laporan penyelenggaraan pemerintah desa dan/atau
kelurahan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan ketentraman dan ketertiban
CAMAT
ACHMAD FARID,
SEKRETARIS
Drs.MOH.DHAJJANI,MM
KASUB.UMUM PLK&KEP
M. HAFIDZ, SH
Novia C.S.Sos
KASUB.PER&KEUS
AMSURI,SH
NoviaAndriya
ni
Herman J, SH
KASI TATA
PEM
Suharto,SH
KASI KETEN&KETER
UMUM
Drs.Heru Purnomo,MM
KASI.PEMB.MASY
A DESA/KEL
AGUS SALIM
KASI KES.SS
M.Lutfi,S.Sos
H.Slamet H
Baidawi
Moh.Rifandi
Sugianto
Hasan Basri
Suhari
Maskun
Taufiqur R
Hairur Rosi
Imam Ghazali
Syakrani,SE
Nomor 45 Tahun 2013 Tentang tata cara pemungutan PBB-P2, setiap kepala wilayah dalam hal
ini Camat dan Pemerintahan di tingkat Kecamatan mendapatkan tugas untuk memungut serta
melaporkan pemungutan PBB-P2, salah satunya Kecamatan Galis, proses yang telah diatur
dalam Perbup ini diharapakan mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pamekasan dan penelitian yang akan dilakukan ini
membahas tentang Implementasi Kebijakan Pemungutan PBB-P2 di Kecamatan Galis
Kabupaten Pamekasan.