Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik yaitu penelitian
yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu
terjadi, dengan pendekatan Cross Sectional Study dimana data yang
menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabel terikat atau variabel
akibat, dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010),
dimana data yang menyangkut variabel bebas atau independent yaitu
Manajemen Konflik dan variabel terikat atau variabel dependent yaitu Intensi
Turnover.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari bulan September 2015 sampai bulan Mei
2016, adapun tempat penelitian ini yaitu Puskesmas di Kota Padang:
Puskesmas Pagambiran, Puskesmas Belimbing, Puskesmas Lapai dan
Puskesmas Alai di Kota Padang.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006).
Populasi penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi pada penelitian ini adalah 33 perawat

47

48

dengan rincian 6 (enam) perawat Puskesmas Pagambiran, 9 (sembilan)


perawat Puskesmas Belimbing, 9 (sembilan) perawat Puskesmas Lapai dan 9
(sembilan) perawat Puskesmas Alai Kota Padang. Teknik sampling yang
digunakan adalah Sampling Jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
digunakan untuk penelitian dengan jumlah sampel dibawah 30 orang, atau
untuk penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan tingkat kesalahan
yang sedikit atau kecil (Sugiyono, 2011). Kriteria inklusi dan eksklusi dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusip
a. Bersedia menjadi responden
b. Bekerja sebagai perawat di Puskesmas Belimbing atau Puskesmas
Pagambiran atau Puskesmas Lapai atau Puskesmas Alai.
c. Kooperatif
2. Kriteria Eksklusi
a. Menolak menjadi responden
b. Tidak ada di tempat ketika penelitian dilakukan
c. Sedang cuti tahunan/bersalin
d. Sedang tugas/izin belajar

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


Tabel 4.1 Variabel dan Definisi Operasional
Variabel
Dependen
Turnover
Intention

Independen
1. Strategi

Alat Ukur

Skala
Ukur

Keinginan perawat
secara sadar untuk
pindah ataupun
berhenti dari
pekerjaan/posisi saat
ini.

Kuesioner

Sebuah penyelesaian

Kuesioner

Defenisi Operasional

Cara Ukur

Hasil Ukur

Ordinal

Pengisian
Angket

Dikategorikan
Tinggi
Median (40,00)
Rendah <
Median (40,00)

Ordin

Pengisian

Dikategorikan

49

manajemen
knflik
teknik
kompetisi

yang digunakan oleh


pihak yang terlibat
konflik untuk
menghadapi
perselisihan antara
dua orang atau lebih
atau dua kelompok
atau lebih supaya
menemukan titik
terang atas
permasalahan dengan
cara bersaing untuk
tujuan yang positif.

al

Angket

Tinggi = 7-12
Rendah = 0-6

2.

Strategi
manajemen
knflik
teknik
kolaborasi

Sebuah penyelesaian
yang digunakan oleh
pihak yang terlibat
konflik untuk
menghadapi
perselisihan antara
dua orang atau lebih
atau dua kelompok
atau lebih supaya
menemukan titik
terang atas
permasalahan dengan
cara bekerjasama
untuk tujuan yang
positif.

Kuesioner

Ordinal

Pengisian
Angket

Dikategorikan
Tinggi = 7-12
Rendah = 0-6

3.

Strategi
manajemen
knflik
teknik
kompromi

Sebuah penyelesaian
yang digunakan oleh
pihak yang terlibat
konflik untuk
menghadapi
perselisihan antara
dua orang atau lebih
atau dua kelompok
atau lebih supaya
menemukan titik
terang atas
permasalahan dengan
cara mengusulkan
jalan tengah untuk
tujuan yang positif.

Kuesioner

Ordinal

Pengisian
Angket

Dikategorikan
Tinggi = 7-12
Rendah = 0-6

4.

Strategi
manajemen
knflik
teknik
menghindar

Sebuah penyelesaian
yang digunakan oleh
pihak yang terlibat
konflik untuk
menghadapi
perselisihan antara
dua orang atau lebih
atau dua kelompok
atau lebih supaya

Kuesioner

Ordinal

Pengisian
Angket

Dikategorikan
Tinggi = 7-12
Rendah = 0-6

50

menemukan titik
terang atas
permasalahan dengan
cara menunda waktu
penyelesaian konflik
untuk tujuan yang
positif.
5.

Strategi
manajemen
knflik
teknik
akomodasi

Sebuah penyelesaian
yang digunakan oleh
pihak yang terlibat
konflik untuk
menghadapi
perselisihan antara
dua orang atau lebih
atau dua kelompok
atau lebih supaya
menemukan titik
terang atas
permasalahan dengan
cara memenangkan
perasaan lawan untuk
tujuan yang positif.

Kuesioner

Ordinal

Pengisian
Angket

Dikategorikan
Tinggi = 7-12
Rendah = 0-6

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan kuesioner, yaitu alat ukur berupa pernyataan yang mengacu
pada parameter yang telah ditetapkan oleh peneliti sesuai dengan penelitian
yang akan dilakukan. Kuesioner yang akan digunakan berbentuk pilihan,
dimana jawabannya telah disediakan (closed ended item), responden tinggal
memilih jawaban yang telah tersedia. Pada bagian pertama instrumen berisi
data demografi perawat yang meliputi: nama, umur, jenis kelamin, pendidikan
terakhir dan pekerjaan.
1. Turnover Intention
Kuesioner dalam variabel ini menggunakan Anticipated Turnover
Scale (ATS). Survei ATS dibangun oleh Hinshaw & Atwood pada tahun
1978 untuk mempelajari intensi turnover pada perawat. ATS berisikan 12

51

item pernyataan dengan menggunakan 7 skala Likert dengan rentang


Sangat Setuju hingga Sangat Tidak Setuju. Dari 12 pernyataan
tersebut terdapat 6 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif dimana
untuk pernyataan positif bernilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, 2
untuk cukup tidak setuju, 3 untuk sedikit tidak setuju, 4 untuk
jawaban ragu-ragu, 5 untuk sedikit setuju, 6 untuk cukup setuju, dan
7 untuk jawaban sangat setuju. Sementara untuk pernyataan negatif
bernilai 1 untuk jawaban sangat setuju, 2 untuk cukup setuju, 3 untuk
sedikit setuju, 4 untuk jawaban ragu-ragu, 5 untuk sedikit tidak
setuju, 6 untuk cukup tidak setuju, dan 7 untuk jawaban sangat tidak
setuju. Nilai reliabilitas pada instrumen ini adalah 0,81-0,94 (Almalki,
2012). Total skor didapatkan dengan cara menjumlahkan semua angka
yang didapatkan berdasarkan skala jawaban responden. Semakin tinggi
skor mencerminkan semakin besar pula keinginan untuk meninggalkan
posisi atau pekerjaan saat ini.
2. Manajemen Konflik
Instrumen untuk variabel manajemen konflik pada penelitian ini
menggunakan Thomas-Kilmann Conflict Mode Instrument yang
dikembangkan oleh Thomas & Kilmann (1974) dan diterjemahkan oleh
Wirawan ( 2013). Dalam hal ini, responden diminta untuk memilih salah
satu dari dua pernyataan yang menurut responden paling menggambarkan
dirinya. Nilai reliabilitas pada instrumen ini berkisar antara 0,088-0,683
(Raafi, 2013).
Jawaban pada instrumen strategi manajemen konflik ini terdiri dari
2 (dua) buah pilihan, yakni A dan B. Setiap jawaban yang diberikan

52

responden bernilai 1yang mewakili salah satu strategi dari kelima strategi
yang ada. Sistem penilaian pada setiap strategi manajemen konflik diskor
pada kontinum 0 sampai dengan 12. Semakin tinggi total skor untuk tiap
strategi manajemen konflik, maka semakin tinggi pula frekuensi
pengunaan strategi manajemen konflik tersebut oleh responden.
Sebaliknya, semakin rendah total skor strategi manajemen konflik, maka
semakin rendah pula frekuensi penggunaan strategi tersebut.

F. Etika Penelitian
Segi etika penelitian harus diperhatikan. Menurut Hidayat (2007),
masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Informed Consent
Peneliti menjelaskan maksud, tujuan, cara pengumpulan data
kepada responden sebelum pengumpulan data dilakukan. Peneliti
memberikan informed consent sebagai persetujuan responden terlibat
dalam penelitian. Kesediaan responden dinyatakan dengan
menandatangani pernyataan bersedia menjadi responden.
2. Anonimity
Data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisa serta
ditampilkan dengan inisial nama.
3. Confidentiality
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya
oleh peneliti.
G. Metode Pengumpulan Data
1. Data

53

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan
data sekunder. Data primer didapatkan menggunakan kuesioner yang
memuat pernyataan untuk memperoleh data secara langsung. Sedangkan
data sekunder berupa informasi dari Puskesmas Pagambiran, Puskesmas
Belimbing, Puskesmas Lapai, Puskesmas Alai dan Dinas Kesehatan Kota
Padang, seperti jumlah perawat.
2. Cara pengumpulan data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan mendatangi
Puskesmas Pagambiran, Puskesmas Belimbing, Puskesmas Lapai dan
Puskesmas Alai kemudian menyerahkan kuesioner kepada responden.
Data sekunder dikumpulkan melalui informasi yang didapat dari
Puskesmas Pagambiran, Puskesmas Belimbing, Puskesmas Lapai dan
Puskesmas Alai.
3. Langkah-langkah pengumpulan data
a. Responden dijelaskan tentang tujuan penelitian oleh peneliti.
b. Responden yang telah memenuhi kriteria akan ditetapkan sebagai
sampel setelah menyetujui lembar persetujuan (Informed consent)
yang diajukan oleh peneliti.
c. Peneliti memberikan lembar kuesioner kepada responden
d. Peneliti menjelaskan tentang prosedur pengisian kuesioner
e. Selama pengisian kuesioner, responden dapat menanyakan hal-hal
yang tidak dimengerti kepada peneliti
f. Hasil lembar penelitian dikumpulkan, kemudian diperiksa apakah ada
ada jawaban yang kosong.

H. Teknik Pengolahan Data

54

Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul, data tersebut


diolah dengan menggunakan aturan yang sesuai dengan pendekatan desain
yang digunakan, sehingga didaptkan hasil dan kesimpulan. Pengolahan data
dilakukan secara komputerisasi dengan langkah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Data (Editing)
Memeriksa setiap kuesioner yang berkaitan dengan kelengkapan
pengisian konsistensi jawaban dan kejelasan hasil penelitian
b. Pengkodean Data (Coding)
Memberikan nomor atau kode setiap jawaban kuesioner dari skala 1
sampai 7 untuk kuesioner turnover intention.
c. Pemasukan Data (Entry)
Memasukan data pada tabel induk (Master Table) dari setiap jawaban
responden yang telah diberi kode atau nilai.
d. Pembersihan Data (Cleaning)
Membersihkan data yang sudah dimasukkan ke dalam tabel atau di entry
dalam komputer apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut
dimungkinkan terjadi pada saat memindahkan data tersebut ke komputer
e. Pentabulasian Data (Tabulating)
Setelah semua data dibersihkan, maka kemudian ditabulasikan dan
disajikan dalam bentuk variabel distribusi data yang telah diolah
kemudian akan dianalisa secara univariat.
I. Analisa Data
1. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk menyederhanakan atau
mempermudah interpretasi data ke dalam bentuk penyajian baik tekstular
maupun tabular dari tampilan distribusi frekuensi responden maupun
variabel yang diteliti. Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel
dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel

55

(Notoatmodjo, 2010). Analisa ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi


frekuensi, semua variabel diteliti, baik variabel dependen yaitu intensi
turnover maupun variabel independen yaitu manajemen konflik.
2. Analisa Bivariat
Analisa ini untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara dua
variabel independen dan variabel dependen yang dilakukan dengan uji Chi
Square. Data diolah secara komputerisasi untuk mengetahui hubungan
antara variabel yang diteliti melalui perhitungan chi square dengan derajat
kepercayaan 95% ( = 0,05). Ditarik nilai kecil dari 0,05 ( < 0,05)
maka ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dan
dependen, bila nilai lebih besar dari 0,05 ( > 0,05) maka tidak ada
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Вам также может понравиться