Вы находитесь на странице: 1из 100

BAB I

RUANG LINGKUP BISNIS

I. Pengertian Bisnis dan Jenis-Jenisnya


Pengertian Bisnis
Menurut Mahmud Machfoedz bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok
orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi barang atau menjual jasa
untuk memenuhi kebutuhan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu.

Jenis-jenis Bisnis
1. Monopsoni, adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau
menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi
Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam),
sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh
dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga
tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.Contohnya : hanya ada satu perusahaan yang
menangani kereta api di Indonesia yaitu, PT.KAI
2. Monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di
mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah
seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga
dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang
diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian,
penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga
terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang
subtitusi (pengganti) produk tersebut atau lebih buruk lagi mencarinya di pasar gelap.
3. Oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindaktanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaanperusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum
dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku
usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
4. Oligopsoni, adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.

II. Tujuan kebijakan Bisnis :


- profit (keuntungan)
- growth (pertumbuhan)
- continuity (berkesinambungan)
- stability (stabilitas)
- public service (pelayanan umum)
- will fare (sejahtera)

III. Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar


1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat zaman
dahulu. Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat
setempat sangat berpengaruh kuat. Dalam bidang produksi, biasanya mereka hanya
memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena itu, sistem ekonomi tradisional ini sangat
sederhana sehingga tidak lagi bisa menjawab permasalahan ekonomi yang semakin berkembang.
Terdapat beberapa ciri sistem ekonomi tradisional sebagai berikut:
a) aturan yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan.
b) kehidupan masyarakatnya sangat sederhana.
c) kehidupan gotong-royong dan kekeluargaan sangat dominan.
d) teknologi produksi yang digunakan masih sangat sederhana.
2. Sistem Ekonomi Sosialis atau Komando
Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis atau terpusat.
Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang menghendaki pengaturan
perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi
ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah seorang ahli
filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital. Dalam sistem
ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh pemerintah. Pihak
swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian. Semua permasalahan
perekonomian yang meliputi what, how, danfor whom semuanya dipecahkan melalui
perencanaan pemerintah pusat sehingga semua alat produksi dikuasai oleh pemerintah. Sistem
ekonomi komando banyak dianut oleh negara-negara di Eropa Timur dan Cina.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri sistem perekonomian komando adalah
sebagai berikut:
a) semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat.

b) kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara.
c) semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak
swasta tidak diakui.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Sistem ekonomi pasar sering juga disebut sistem ekonomi liberal. Sistem ekonomi pasar
merupakan sistem ekonomi yang menghendaki pengolahan dan pemanfaatan sumber daya di
dalam perekonomian yang dilakukan oleh individu dan terbebas dari campur tangan pemerintah.
Jadi, sistem ekonomi pasar sangat bertolak belakang dengan sistem ekonomi komando.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang terkenal
berjudul The Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan bahwa perekonomian akan berjalan
dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga.
Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar banyak
dianut oleh negara Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Terdapat beberapa ciri sistem perekonomian pasar, di antaranya sebagai berikut:
a) setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi.
b) perekonomian diatur oleh mekanisme pasar.
c) peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu untuk menguasai
sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi.
d) peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil.
e) hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan yang
dilindungi sepenuhnya oleh negara.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan sistem ekonomi yang lahir sebagai alternatif dari sistem
ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi campuran ini mengambil
kelebihan dari sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi
campuran, persoalan organisasi ekonomi sebagian dipecahkan melalui mekanisme pasar dan
sebagian lagi dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat.
Terdapat beberapa ciri sistem ekonomi campuran, di antaranya sebagai berikut:
a) hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembetasan dari pemerintah.
b) kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak
untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
c) kepentingan umum lebih diutamakan.
d) campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang
menguasai hajat hidup orang banyak.

IV. Kesempatan Bisnis dan Usaha


Jika anda ingin menjalankan suatu bisnis atau berkecimpung dalam dunia bisnis, anda harus
memperhatikan beberapa hal, diantaranya :
1.Penuhi kebutuhan konsumen
Ini merupakan cara buka usaha yang paling umum. Jika di kantor Anda

membutuhkan layanan katering, buka usaha katering. Jika warga di


sekitar rumah membutuhkan jasa binatu, wartel, warnet, rental komputer,
kursus, dll, buka usaha sesuai kebutuhan mereka tadi.
2.Jual Keunikan
Jika Anda lumayan kreatif dan inovatif, pasti banyak hal baru yang
berhasil Anda kreasikan. Banyak usaha baru dimulai dari penemuan jenis
produk, teknologi, sistem, dan program baru.
3.Duplikasi Usaha Lain
Bagi mereka yang merasa dirinya kurang kreatif dan inovatif, jangan
patah arang. Terkadang ide usaha tersebar di mana-mana. Bahkan di depan
mata. Anda hanya perlu membaca peluang, mengukur potensi, dan berani
mengambil risiko.
4.Beri Fasilitas Tambahan
Mirip cara sebelumnya, namun perlu sedikit sentuhan kreatifitas.
Misalnya tetangga Anda membuka penyewaan Play Station. Anda masih bisa
menyainginya dengan tambahan fasilitas atau memperluas penawaran (bar,
warnet, wartel, makanan siap saji, dll) di lokasi yang sama.
5.Jual keterampilan
Sewakan tempat yang bagus, lengkapi dengan alat, beri brand yang khusus, dan suntik dengan
sistem pelayanan yang sempurna. Anda pun sudah memiliki sebuah usaha
pemangkas rambut yang eksklusif.
6.Jadi Agen
Mirip dengan sebelumnya, Anda bisa membuka kantor keagenan atau biro
yang menyediakan jasa atau layanan spesifik. Misalnya agen modeling,
foto model, penyanyi berbakat, head hunter, pengisi acara hiburan, biro
jodoh, baby sister, dll.
7.Jual Barang Second
Masih sedikit yang peka dengan usaha ini. Barang second dengan nilai
bisa punya harga tinggi. Anda bisa memburu barang-barang bermerk asli
yang sudah tidak dipakai lagi.
8.Buka Kantor
Semisal Anda berlatar belakang profesi seperti dokter, akuntan,
pengacara, notaris, desainer, trainer, ataupun konsultan. Jika sekarang
masih jadi 'pekerja' di perusahaan orang, siap-siaplah merintis buka
kantor sendiri.
9.Jalankan DS/MLM
Bisnis ini prospektif, walau belum banyak dipilih menjadi alternatif.
Direct Selling dan Multi-Level Marketing sering disebut people
franchise. Modalnya murah meriah, namun sudah didukung produk yang

bagus, sistem pemasaran, pelatihan, dan jenjang karier.


10.Beli Waralaba
Yang modalnya lumayan besar, tapi tak mau repot pikirkan usaha yang
sama sekali baru, beli waralaba (franchise) bisa jadi pilihan. Waralaba
merupakan jenis usaha yang relatif terstandarisasi. Butuh kejelian
membaca waralaba mana yang bagus.
11.Beli Usaha Prospektif
Ada pula usaha tertentu punya keunikan dan SDM bagus. Prospek ke
depannya pun cerah. Sayang untuk berkembang untuk lebih jauh, usaha itu
tidak punya modal lebih. Jika modal Anda cukup besar, dan menurut
kalkulasi usaha itu bisa dikembangkan lebih pesat lagi, Anda bisa
membelinya. Cara ini relatif lebih mahal, tetapi lumayan disukai
investor tulen.
12.Beli Usaha Sekarat
Banyak usaha sekarat, bukan karena tidak ada prospek. Namun sematamanajemennya ambaradul. Jika Anda cukup jeli memetakan prospek
ke depannya dan cukup pengalaman merekayasa ulang usaha, maka inilah
peluang menarik. Usaha seperti ini bisa Anda beli dengan harga relatif
murah. Kadang malah seperti harga 'grosir'. Namun ingat, biaya
pemolesannya harus Anda kontrol.

mata karena

13.Buka Lokasi
Beberapa usaha cepat sekali berkembang karena faktor lokasi. Semisal,
ada pembangunan perumahan mewah di daerah pinggiran. Jika perumahan itu laku,
umumnya perekonomian di situ akan cepat berkembang. Fasilitas
pendukung akan makin banyak dibutuhkan.
14.Usaha Bersama
Kadang usaha tertentu bisa lebih bagus jika didirikan dan dikelola
bersama-sama. Semisal Anda kuper, tapi jago masak masakan asing.
Sementara teman dekat Anda jago melobi dan punya relasi luas. Bisa saja
Anda bersama-sama buka usaha restoran. Kelebihan masing-masing bisa
saling memperkuat usaha baru, sekaligus memperbesar basis modalnya.

V. Unsur-unsur Penting dalam Aktivasi Ekonomi


Keinginan Manusia
Keinginan Manusia merupakan unsur terpenting dalam aktivitas ekonomi karena manusia
memiliki keinginan yang membuat mereka dapat berpikir keras untuk memenuhi keinginannya
tersebut. Seperti keinginan untuk berhasil di bidang bisnis. Manusia akan mencari cara agar
pruduk yang mereka ciptakan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Sumber Daya

Sumber daya merupakan hal terpenting ke dua dalam aktivitas ekonomi. Karena sumber daya
juga merupakan kunci dalam memperoleh kesuksesan dalam bidang ekonomi. Contohnya saja
seorang yang ingin memulai usaha warnet namun, ia tidak mengerti tentang jaringan internet
atau-pun komputer itu sendiri. Maka itu bias menyebabkan ketidak nyamanan para pelanggannya
ketika terjadi gangguan. Maka seharusnya pemilik harus memiliki sumber daya manusia yang
cukup.

Cara-cara berproduksi ( Tehniques Of Production)


Cara pembuatan barang pada umumnya berada di luar bidang ekonomi, tetapi persoalan barangbarang dan atau jasa-jasa apa yang harus di produksi, berapa banyak barang atau jasa yang harus
diproduksi dan cara-cara mana yang di gunakan untuk memproduksi barang dan jasa tersebut
sehingga mencapai pembiayaan yang minimal dan hal tersebut adalah termasuk bidang ekonomi
dan merupakan pesoalan-persoalan yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli ekonomi.

VI. Hakikat Bisnis


Mementingkan dan melayani orang lain sesungguhnya adalah konsep bisnis. Mementingkan
orang lain adalah rahasia bisnis terpenting sepanjang masa. Mengatakan demikian menunjukkan
bahwa Anda belum memahami hakikat bisnis yang sesungguhnya. Bisnis yang mementingkan
dirinya sendiri akan hancur. Contoh sederhana mengenai hal ini adalah seorang petugas sales
yang berusaha mati-matian menawarkan produknya kepada pelanggan. Bukankah banyak orang
sales yang lupa bahwa pekerjaan mereka yang sesungguhnya bukanlah menjual, melainkan
membantu orang lain?
Hakikat bisnis yang sesungguhnya adalah mementingkan orang lain. Ini bukan sekadar konsep
kemuliaan dan spiritualitas. Ini konsep bisnis. Bahkan saya ingin mengatakan bahwa bisnis itu
sendiri pada hakekatnya adalah spiritualitas. Bisnis yang sejati haruslah dilandaskan pada
spiritualitas dan akan menghasilkan tingkat spiritualitas yang lebih tinggi, baik bagi pelaku
maupun pelanggan. Orang yang melayani orang lain dengan keahlian yang tinggi akan menjadi
orang yang penting dan bernilai.

VII. Mengapa Belajar Bisnis?


Mengapa perlu belajar bisnis? Jika kita bisa berbisnis atau menguasai seluk beluk bisnis, salah
satu contohnya bisnis internet, maka kita bisa menjual suatu produk atau jasa melaluli internet,
jika pintar dalam menjual jasa atau produk maka kita akan memperoleh uang. Dan uang tersebut
bisa kita pergunakan untuk kebutuhan hidup kita sehari-hari. Selain itu pengaruh bisnis sangat
kuat dalam kehidupan sehari-hari, bisnis juga bisa dujadikan sebagai pekerjaan dan keinginan
untuk memiliki dan untuk menjelaskan kepada konsumen tentang produk yang dihasilkan.
Untuk mendapatkan keberhasilan memang tidak hanya melalui bisnis, tetapi jika kita merasa
sanggup untuk berbisnis dan mendapatkan untung yang besar mengapa kita tidak mencoba bisnis
saja.

BAB II
PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

I.

Pengertian Perusahaan

Adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan aktivitas pengolahan faktorfaktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusi serta
melakukan uapaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan
masyarakat. Atau suatu unit kegiatan ekonomi yang di organisasikan dan dijalankan sebagai
organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber
ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan
dengan cara yang menguntungkan.

II. Tempat dan Kedudukan Perusahaan


Pemilihan tempat dan letak perusahaan, faktor penting untuk menjamin tercapainya:

Tujuan perusahaan

Efisiensi perusahaan

Daerah pemasaran produk

Pindah tempat : tidak ekonomis dan peraturan pemerintah

Tempat Kedudukan Perusahaan


Adalah kantor pusat perusahaan tersebut yang dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan
dengan lembaga lainnya.
Letak Perusahaan
Adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik atau pabrik dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, untuk efisiensi yang berkaitan dengan biaya.
Jenis-Jenis Letak Perusahaan
Dibedakan menjadi 4, yaitu :

Terikat pada alam


Pada umumnya karena tersediaan dan kemudahan bahan baku.
Contoh : Perusahaan timah, emas, minyak bumi.

Terikat sejarah

Perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena hanya dapat di jelaskan
berdasarkan sejarah.
Contoh : Perusahaan batik, pekalongan.

Ditetapkan oleh pemerintah

Perusahaan yang didirikan atas dasar pertimbangan, keamanan, politik dan kesehatan.
Contoh : Perusahaan kimia, limbah dampaknya dapat ditekan serendah mungkin.

Dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi

Yang bersifat industri adalah : ketersediaan bahan mentah, tenaga air, tenaga kerja, modal,
transportasi, kedekatan dengan pasar, dan kesesuaian iklim.

III.

Perusahaan dan Lembaga Sosial

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi
masyarakat jadi bukan untuk mencapai keuntungan maximal tapi juga mempunyai tujuan
membuka kesempatan kerja, pertimbangan politik dan upaya pengabdian kepada masyarakat.
Tujuan Pendirian Perusahaan
Di badakan menjadi 2, yaitu :

Tujuan ekonomis

Berkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.


Contoh : Menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga produk, kualitas, harga,
kuantitas, pelanggan (inovatif).

Tujuan sosial

Perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, faktor-faktor produksi,


maupun masyarakat luas.
Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu
memberi kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan.
Perusahaan Sebagai Suatu Sistem
System adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi baik secara langsung
maupun tidak langsungdalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu system
karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu
antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab social.
Kepada pemilik modal : pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.
Kepada lembaga peneliti : membantu pendanaan.
Kepada pekerja : membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja.
Kepada konsumen : menyediakan B&J yang bagus.
Kepada pemerintah : membayar pajak.
Sifat Sistem Perusahaan
Ada beberapa sifat :

Kompleks

Sebagai suatu kesatuan / unit.

Sifatnya beragam.

Saling tergantung.

Dinamis

Fungsi-fungsi Perusahaan
Ada 2 fungsi perusahaan apabila kedua fungsi tersebut dijalankan dengan lancer, terkoordinir,
terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

Fungsi operasi

Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan,
akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan
uu, fungsi operasi penunjang.

Fungsi manajemen

Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian.


Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancer,
terkoordinasi, terintegrasidalam rangka mencapai tujuan.
Ciri-ciri Perusahaan
Mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikendali.
Cirri umumnya :

Operatif

Adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi
barang dan jasa.

Koordinatif

Diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai
tujuan.

Regular

Untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat mendukung


aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.

Dinamis

Lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap
perubahan.

Formal

Tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian,

Lokasi

Perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis
jelas.

Pelayanan Bersyarat

Keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara
geografis jelas.

IV. Lingkungan Perusahaan


Keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun
kegiatannya.
Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :
1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan.
Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
A) Lingkungan eksternal makro
Adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :

Keadaan alam : SDA, lingkungan.

Politik dan hankam : kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik
dan hankam Negara dimana perusahaan berada : menciptakan.

Hukum

Perekonomian

Pendidikan dan kebudayaan

Social dan budaya

Kependudukan

Hubungan internasional.

B) Lingkungan eksternal mikro


Adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :

Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.

Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil


produksi ke konsumen.

Teknologi : yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.

Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.

2. Lingkungan Internal
Adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil
produksi.
Contoh :

Tenaga kerja

Peralatan dan mesin

Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)

Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan

System informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.

Pengaruh Lingkungan Terhadap Perusahaan


Pengertian Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang
mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perusahaan tersebut adalah luas dan banyak ragamnya, termasuk aspek-aspek
ekonomi, politik, social, etika-hukum, dan ekologi/fisik dan sebagainya.
Perusahan dalam Masyarakat yang Pluralistik
Maasyarakat pluralistic adalah kombinasi dari berbagai kelompok yang mempengaruhi
lingkungan perusahaan. Dalam masyarakat pluralistic, terdapat banyak pusat kekuatan masingmasing mempunyai sifat mandiri. Dalam hal ini, pluralisme mencerminkan usaha manusia untuk
mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari berbagai organisasi.
Kesan Negatif Tentang Perusahaan
Dari pemberitaan pers yang dapat kita ikuti, banyak masalah yang menciptakan kesan negative
tentang perusahaan antara lain menyangkut penyelewengan pajak, penyelundupan barang,
penyogokan kepada pejabat pemerintah, periklanan yang menipu, kebocoran pabrik yang
berbahaya, pembayaran-pembayaran yang tidak legal, dan sebagainya.
Usaha-usaha untuk Memperbaiki Kesan Negatif
Untuk memperbaiki adanya kesan-kesan negative dan masyarakat terhadap perusahaan, tentunya
perusahaan harus tidak menciptakan masalah-masalah yang negative serta perlu melaksanakan
kegiatan hubungan masyarakat (humas) yang efektif.

V. PENDEKATAN DALAM MELIHAT BISNIS DAN LINGKUNGAN


Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan
antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan
dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan
secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang
terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder
yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang
berorientasi produsen atau Producer Oriented Aproach. Pandangan itu memang cocok dengan
kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai sellers market, yang artinya
produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan
masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para
pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah
yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut buyers market atau pasar pembeli yaitu keadaan
dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini
berlaku suatu ungkapan pembeli adalah raja.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam
kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat faktor
lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau
konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan
secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut Consumer Oriented
Approach atau pendekatan yang berorientasi konsumen.
BAB III
BENTUK BENTUK BADAN USAHA
I. Bentuk Yuridis Perusahaan
Beberpa bentuk badan usaha yang dikenal di Indonesia adalah perusahaan perseorangan,
firma, perseroan komanditer, perseroan terbatas, perusahaan negara, dan koperasi. Masing
masing bentuk badan usaha tersebut mempunyai ciri ciri tersendiri dengan kelemahannya serta
kelebihannya masing masing.
Pemilihan bentuk usaha harus disesuaikan dengan modal yang tersedia. Misalnya
perusahaan perorangan pada umunya memiliki kegiatan dengan berskala kecil sampai menengah,
sehingga perusahaan jenis inikurang mendapat kepercayaan dari penyedia modal. Sebagai
akibanya, kemungkinan untuk memperoleh dana juga terbatas. Di sisi lain, perusahaan
perusahaan yang memiliki modal besar biasanya mempunyai pilihan dan penggunaan dana yang
tepat. Jadi, setelah kita mengetahui kelebihan dan kelemahan seta seluk beluk dari berbagai
bentuk perusahaan tersebut, dapat dipilih bentuk badan usaha yang tepat dan sesuai apabila kita
ingin membentuk suatu kegiatan usaha. Beberapa bentuk perusahaan legal di Indonesia akan
dibahas pada bagian ini.
1. Perusahaan Perseorangan

perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh seorang yang langsung
memimpin perusahaan tersebut. Pemiliknya memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas
utang-utang perusahaan dan berkuasa penuh atas pengelolaan dan pengendalian perusahaan.
tanggung jawab tidak terbatas artinya bahwa orang tersebut (pemilik) bertanggung jawab atas
kewajiban atau utang-utangnya dengan mengorbankan modal yang dimasukkannya ke dalam
perusahaan tersebut dengan dan dengan seluruh milik pribadinya. Perusahaan perseorangan ini
paling banyak terdapat di Indonesia karena bentuknya sederhana dan mudah mendirikannya.
Kelebihan perusahaan perseorangan adalah :
1. Seluruh laba menjadi miliknya. Bentuk perusahaan perseorangan memungkinkan pemilik
menerima 100% laba yang dihasilkan perusahaan.
2. Kepuasan Pribadi. Prinsip satu pimpinan merupakan alasan yang baik untuk mengambil
keputusan.
3. Kebebasan dan Fleksibilitas. Pemilik perusahaan perseorangan tidak perlu berkonsultasi
dengan orang lain dalam mengambil keputusan.
4. Sifat Kerahasiaan. Tidak perlu dibuat laporan keuangan atau informasi yang berhubungan
dengan masalah keuangan perusahaan. Dengan demikian masalah tersebut tidak dapat
dimanfaatkan oleh pesaing.
Sedangkan kelemahan perusahaan perseorangan adalah :
1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas. Artinya seluruh kekayaan pribadinya termasuk
sebagai jaminan terhadap seluruh utang perusahaan.
2. Sumber keuangan terbatas. Karena pemiliknya hanya satu orang, maka usaha-usaha yang
dilakukan untuk memperoleh sumber dana hanya bergantung pada kemampuannya.
3. Kesulitan dalam manajemen. Semua kegiatan seperti pembelian, penjualan,
pembelanjaan, pengaturan karyawan dan sebagainya dipegang oleh seorang pimpinan. Ini
lebih sulit apabila manajemen dipegang oleh beberapa orang.
4. Kelangsungan usaha kurang terjamin. Kematian pimpinan atau pemilik, bangkrut, atau
sebab-sebab lain dapat menyebabkan usaha ini berhenti kegiatannya.
2. Firma
Firma adalah sebuah persekutuan antara 2 orang atau lebih dengan nama bersama yang bertujuan
untuk menjalankan usaha bersama. Tanggung jawab masing-masing anggota badan usaha firma,
yang disebut firman adalah tidak terbatas.

Laba yang diperoleh jika anda menggunakan badan usaha firma ini akan dibagi bersama-sama.
Begitu pula jika menderita kerugian, semua anggota firma menanggung beban kerugian tersebut.
Seperti halnya badan usaha yang lain, badan usaha firma juga mempunyai kelebihan dan
kelemahan.
Kelebihan Badan Usaha Firma
1.
Karena jumlah modalnya lebih besar dibandingkan dengan usaha perseorangan, badan usaha
firma lebih mudah untuk memperluas usahanya.
2.
Kemampuan manajemen badan usaha firma lebih besar karena adanya permbagian kerja di
antara para anggota. Semua keputusannya diambil bersama-sama.
3.
Badan usaha firma tidak memerlukan akte, jadi pendiriannya relatif lebih mudah.
Kelemahan Badan Usaha Firma
1.
Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan.
2.
Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama
maka secara otomatis badan usaha firma menjadi bubar sehingga kelangsungan perusahaan tidak
menentu.
3.
Jika salah satu anggota membuat kerugian, maka kerugian tersebut juga ditanggung oleh
anggota yang lain.
3. Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap)
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu
persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau
barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai
pemimpin.

Ciri Ciri Persekutuan Komanditer


1. sulit untuk menarik modal yang telah disetor
2. modal besar karena didirikan banyak pihak
3. mudah mendapatkan kridit pinjaman
4. ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal
menunggu keuntungan
5. relatif mudah untuk didirikan
6. kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu
Kelebihan Persekutuan Komanditer
1. Modal yang dikumpulkan lebih besar.

2. Anda lebih mudah menerima suntikan dana dikarenakan badan usaha persekutuan
komanditer sudah cukup populer di Indonesia.
3. Kemampuan manajemennya lebih besar.
4. Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan perseroan terbatas (PT).
Kelemahan Persekutuan Komanditer
1. Seperti yang telah saya terangkan diatas, sebagian anggota atau sekutu di persekutuan
komanditer mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.
2. Kelangsungan hidupnya tidak menentu.
3. Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam, terutama bagi sekutu pimpinan.

4. Perseroan Terbatas (PT/NV atau Naamloze Vennotschap)


Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang
memiliki modal terdiri dari Saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang
dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan
kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Pembagian Perseroan Terbatas
1. Perseroan Terbatas / PT Tertutup
PT tertutup adalah perseroan terbatas yang saham perusahaannya hanya bisa dimiliki oleh orangorang tertentu yang telah ditentukan dan tidak menerima pemodal dari luar secara sembarangan.
Umumnya jenis PT ini adalah PT keluarga atau kerabat atau saham yang di kertasnya sudah
tertulis nama pemilik saham yang tidak mudah untuk dipindahtangankan ke orang atau pihak
lain.
2. Perseroan Terbatas / PT Terbuka
PT terbuka adalah jenis PT di mana saham-saham perusahaan tersebut boleh dibeli dan dimiliki
oleh semua orang tanpa terkecuali sehingga sangat mudah untuk diperjual belikan ke
masyarakat. Pada umumnya saham PT terbuka kepemilikannya atas unjuk, bukan atas nama
sehingga tak sulit menjual maupun membeli saham PT terbuka tersebut.
3. Perseroan Terbatas / PT Domestik

PT domestik adalah PT yang berdiri dan menjalankan kegiatan operasional di dalam negeri
sesuai aturan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.
4. Perseroan Terbatas / PT Asing
PT asing adalah PT yang didirikan di negara lain dengan aturan dan hukum yang berlaku di
negara tempat PT itu didirikan. Namun pemerintah telah menetapkan bahwa setiap perusahaan
atau pemodal asing yang ingin berbisnis dan beroperasi di dalam negri berbentuk PT yang taat
dan tunduk terhadap aturan dan hukum yang ada di Indonesia.
5. Perseroan Terbatas / PT Perseorangan
PT perseorangan adalah PT yang saham yang telah dikeluarkan hanya dimiliki oleh satu orang
saja. Orang yang menguasai saham tersebut juga bertindak atau menjabat sebagai direktur di
perusahaan tersebut. Dengan begitu otomatis orang itu akan akan memilik kekuasaan tunggal,
yaitu mengusai wewenang diektur dan juga RUPS / rapat umum pemegang saham.
Keuntungan Perusahaan Perseroan Terbatas
1. Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang Saham sebuah perusahaan tidak
memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan potensial yang
terbatas tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham. Tidak hanya
ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko, tetapi kewajiban
terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan.
2. Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari pemegang
sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas Modal (ekonomi), yang dapat
menjadi Investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang
daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran. Kelebihan ini juga
sangat penting dalam periode pertengahan, ketika Tanah disumbangkan kepada Gereja (sebuah
perusahaan) yang tidak akan mengumpulkan biaya Feudal yang seorang tuan tanah dapat
mengklaim ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat Statute of Mortmain
3. Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan pengelolaan modal yang
efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan Ekspansi. Dan dengan menempatkan orang
yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga adanya pemisahan antara
pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugasPokok dan fungsi masing-masing.
Kelemahan Perusahaan Perseroan Terbatas
1. Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah mudah.
Selain biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan Akta Notaris dan izin khusus
untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian
akan keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat
personel. Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku.

5. Koperasi
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi
adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama.
Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi
ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
Prinsip Koperasi

Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang
dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah
internasional) adalah
Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
Pengelolaan yang demokratis,
Partisipasi anggota dalam ekonomi,
Kebebasan dan otonomi,
Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.
Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip koperasi
menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Kemandirian
Pendidikan perkoperasian
Kerjasama antar koperasi
Jenis Koperasi menurut fungsinya
Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi
pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai
konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi
koperasinya.
Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang
atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya
bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan
pekerja koperasi.

Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh
anggota, misalnya: simpan pinjam,asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota berperan
sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.

Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja

Koperasi Primer
Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang
perseorangan.

Koperasi Sekunder
Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah
kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :

koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer

gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat

induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi

Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya

Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan
memiliki rumah tangga usaha.

Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai
barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.

Landasan Koperasi Indonesia


Di samping melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi yang
berlaku secara universal, keberadaan koperasi Indonesia adalah juga berdasarkan
landasan idiil, yaitu Pancasila dan landasan struktural, yaitu Undang-Undang Dasar
1945.
Fungsi dan Peran Koperasi
1. Fungsi Koperasi
a. Memenuhi kebutuhan anggota untuk memajukan kesejahteraannya;
b. Membangun sumber daya anggota dan masyarakat;
c. Mangembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota;
d. Mengembangkan aspirasi ekonomi anggota dan masyarakat di lingkungan
kegiatan koperasi;

e. Membuka peluang kepada anggotanya untuk mengaktualisasikan diri dalam


bidang ekonomi secara optimal.
2. Peran Koperasi
a. Wadah peningkatan tarat hidup dan ketangguhan berdaya saing para anggota
koperasi dan masyarakat di lingkungannya;
b. Bagian integral dari sistem ekonomi nasional;
c. Pelaku stategis dalam sistem ekonomi rakyat;
d. Wadah pencerdasan anggota dan masyarakat di lingkungannya.
II. Lembaga Keuangan
A. PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN
Lembaga Keuangan adalah lembaga yang menghubugkan antar pelaku ekonomi sektor rumah
tangga dan sektor perusahaan dalam melakukan interaksi ekonomi. Sektor rumah tangga
melakukan hubungan dengan lembaga keuangan karena kebutuhan sektor rumah tangga
untuk mengalokasikan sebagian pendapatan untuk ditabung dilembaga keuangan. Sedangkan
sektor perusahaan membutuhkan dana dari lembaga keuangan untuk membiayai kegiatan
investasi perusahaan.
B. FUNGSI DAN PERANAN LEMBAGA KEUANGAN
Fungsi lembaga keuangan adalah sebagai berikut:
1. Melancarkan pertukaran produk (barang dan Jasa) dengan menggunakan instrument uang
dan instrument kredit. Yaitu peran lembaga keuangan sebagai lembaga yang mencetak uang dan
intrumen kredit sebagai alat pembayaran.
2. Menghimpun dana dari sektor rumah tangga (masyarakat) dalam bentuk tabungan dan
menyalurkan kepada sektor perusahaan dalam bentuk pinjaman, atau dengan kata lain lembaga
keuangan menghimpun dari pihak yang kelebihan dana dan menyalurkan kepada pihak yang
membutuhkan dana.
3. Memberikan analisis dan informasi ekonomi, yaitu :
Lembaga keuangan melaksanakan tugas sebagai pihak yang ahli dalam analisis ekonomi dan
kredit untuk kepentingan lembaga keuangan dan kepentingan pihak nasabah.
Lembaga keuangan berkewajiban menyebarkan informasi dan kegiatan yang berguna untuk
menguntungkan bagi nasabah.
4. Memberikan jaminan yaitu : lembaga keuangan mampu memberikan jaminan hukum dan
moral mengenai keamanan dan masyarakat yang dipercayakan kepada lembaga keuangan
tersebut.
5. Menciptakan dan memberikan likuiditas, lembaga keuangan mampu memberikan keyakinan
kepada masyarakat / nasabah bahwa dana yang disimpan akan dikembalikan pada waktu
dibutuhkan atau pada waktu jatuh tempo.

Peranan lembaga keuangan dalam suatu perekonomian yaitu :


1. Berkaitan dengan peranan lembaga keuangan dalam mekanisme pembayaran antar pelaku
ekonomi sebagai akibat transaksi yang mereka lakukan misalnya :
a. Lembaga keuangan (dalam hal ini bank sentral) mencetak uang rupiah sebagai alat
pembayaran yang sah dimaksudkan untuk memudahkan transaksi diantara masyarakat dan dalam
perekonomian makro.
b. Lembaga keuangan (dalam hal ini bank umum) menerbitkan cek dimaksudkan untuk
memudahkan transaksi yang dilakukan nasabahnya.
2. Berkaitan dengan pemberian fasilitas mengenai aliran dana dari pihak yang kelebihan dana ke
pihak yang membutuhkan dana misalnya :
a. Lembaga keuangan dapat sebagai broker, palang atau dealer dalam berbagai aktiva yang
berperan untuk meningkatkan efisiensi diantara kedua pihak.
b. Lembaga keuangan membantu menyalurkan dana dari sektor rumah tangga kepada peminjam
yang tak terbatas dan tak dikenal oleh pemilik dana dengan biaya transaski dan biaya informasi
yang relative lebih rendah dibandingkan apabila peminjam harus mencari dan melakukan
transaksi secara langsung.
3. Berkaitan dengan peranan lembaga keuangan dalam mengurangi kemungkinan resiko yang
ditanggung pemilik dana atau penabung. Apabila pemilik dana sudah menyimpan uangnya
dilembaga keuangan, risiko untuk tidak dibayarkan kembali uang simpanan nasbah tersebut akan
berkurang dsngan strategi lembaga keuangan untuk beberapa alokasi dana.
C. PENGELOMPOKKAN LEMBAGA KEUANGAN
Lembaga keuangan dikelompokkan menjadi dua, yaitu Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).
A. LEMBAGA KEUANGAN BANK (LKB)
Lembaga Keuangan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat nanyak.
Asal Mula Kegiatan Perbankan
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman
kerajaan tempo dulu di daratan eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke
asia barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di asia, afrika dan amerika
dibawa oleh bangsa eropa pada saat melakukan penjajahan kenegara jajahannya baik
di asia, afrika maupun benua afrika. Usaha perbankan itu sendiri baru di mulai dari zaman
Babylonia kira kira tahun 2000 SM. Kemudian di lanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan
Romawi. Namun pada saat itu tugas utama bank hanyalah sebagai tempat tukar menukar uang.
Seiring dengan perkembangan perdagangan semula hanya di daratan eropa akhirnya menyebar
ke asia barat, dan akhirnya ke seluruh penjuru dunia.

Secara Umum, Bank dapat dibagi menjadi :


Bank Sentral adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk
mencapai tujuan tersebut Bank Sentral mempunyai tugas menetapkan dan
melaksanakan kebiujakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran system
devisa serta mengatur dan mengawasi bank.
Bank Umum, merupakan bank yang bertugas melayani segenap lapisan
masyarakat.
Dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank khusus melayani
masyarakat kecil di kecamatan
Bank Syariah, merupakan bank yang melayani masyarakat dengan tidak
menggunakan sistem perbankan pada umumnya, namun dengan menggunakan
sistem syariah (khususnya menurut syariah agama Islam)

B. LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB)


Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang
keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif
Usaha Usaha yang dilakukan LKBB antara lain :
1) Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga
2) Sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon ( dukungan dalam bentuk dana ) dalam
usaha patungan
3) Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli
Peran peran LKBB antara lain :
1) Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa
2) Memperlancar distribusi barang
3) Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan
Jenis jenis LKBB antara lain :
Pasar Modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara
pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrumen utama saham dan
obligasi
Pasar Uang yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana.
Koperasi Simpan Pinjam yaitu menghimpun dana dari anggotanya kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat
umum.
Perusahaan Pengadaian merupakan lembaga keuangan yang menyediakan

fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu.


Perusahaan Sewa guna usaha lebih di tekankan kepada pembiayaan barangbarang
modal yang di inginkan oleh nasabahnya.
Perusahaan Asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha
pertanggungan.
Perusahaan Anjak Piutang, merupakan yang usahanya adalah mengambil alih
pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara mengambil kredit bermasalah.
Perusahaan Moal Ventura merupakan pembiayaan oleh perusahaan-perusahaan
yang usahanya mengandung resiko tinggi.
Dana Pensiun, merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pension
suatu perusahaan pemberi kerja.

Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah:
1. Kewajiban keuangan LKB dan LKBB, yaitu likuiditas LKB berupa uang sedangkan
LKBB tidak dapat diklarifikasikan sebagai uang.
2. Kemampuan kedua lembaga keuangan dalam menciptakan kredit dan uang, yaitu LKB
mempunyai kemampuan menciptakan kredit, mengedarkan uang, dan menambah jumlah
uang beredar (JUB) melalui efek penggandaan uang, sedangkan LKBB menyalurkan dana
kepada masyarakat terutama melalui penyertaan modal atau pembiayaan investasi peusahaan.
III. Kerjasama, Penggabungan, dan Ekspansi
A. KERJASAMA
Kerjasama atau disebut joint venture adalah suatu badan usaha/perusahaan yang didirikan atas
kerja sama antara dua atau beberapa badan usaha/perusahaan yang berdiri sendiri.
BENTUK BENTUK PENGGABUNGAN :
1. Trust
Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara horisontal untuk
membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan. Perusahaanperusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya kepada Trustee (orang
kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.
2. Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa sejenis
yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.
3. Merger
Dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau beberapa PT lainnya. PT
yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT yang mengambil alih.

Para pemegang saham PT yang dibubarkan menjadi pemegang saham PT yang mengambil alih.
4. Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk Corporation yang
menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. Dalam hal ini status perusahaan
lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan perusahaan anak akan ditentukan oleh Holding
(Induk). Holding Company bisa terbentuk karena terjadinya penggabungan secara vertikal
maupun horisontal.
5. Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal maupun
vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat dari satu
perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal melalui pendirian
perusahaan baru. Dengan concern, penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan
melalui induk perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak
perusahaan beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.
6. Syndicat
Syndicat adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan suatu
proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk memusatkan penjualan pada
satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. Ada juga sindikasi perbankan (beberapa bank
bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang besar).
7. Joint venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa perusahaan
yang berdiri sendiri. Tujuan utama pembentukan perusahaan joint venture ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian untuk menikmati
layanan yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan akan merasakan
layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas pokok Bridge adalah
mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana seluruh pelanggan dapat menikmati
layanan selular regional yang ditawarkan oleh salah satu operator yang masuk dalam grup
Bridge.
8. Trade Association
Trade Association adalah persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang
sama dengan tujuan memajukan para anggota dan bukan mencari laba.
9. Gentlemens Agreement
Gentlemens Agreement adalah persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan
maksud mengurangi persaingan diantara mereka
10. Waralaba ( franchise )
Waralaba adalah izin yang dijual oleh suatu perusahaan (franchisor) pada
perusahaan lain (franshisee), yang memperbolehkan perusahaan yang membeli
untuk memproduksi dan menjual produk atau jasa denganpersyaratan-persyaratan
tertentu

BENTUK PENGKHUSUSAN MASYARAKAT


1. Spesialisasi
Spesialisasi yaitu perusahaan yang mengkhususkan diri pada kegiatan menghasilkan satu jenis
produk saja, misalnya khusus menghasilkan pakaian olah raga saja, atau bergerak di bidang jasa
transportasi darat saja.
2. Trust
Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara horisontal untuk
membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan. Perusahaanperusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya kepada Trustee (orang
kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.
3. Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk Corporation yang
menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. Dalam hal ini status perusahaan
lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan perusahaan anak akan ditentukan oleh Holding
(Induk). Holding Company bisa terbentuk karena terjadinya penggabungan secara vertikal
maupun horisontal. Contoh Astra International, PT. Dharma Inti Utama.
4. Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa perusahaan
yang berdiri sendiri. Tujuan utama pembentukan perusahaan joint venture ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian untuk menikmati
layanan yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan akan merasakan
layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas pokok Bridge adalah
mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana seluruh pelanggan dapat menikmati
layanan selular regional yang ditawarkan oleh salah satu operator yang masuk dalam grup
Bridge.
PENGKONSENTRASIAN PERUSAHAAN
1. Trust
Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara horisontal untuk
membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan. Perusahaanperusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya kepada Trustee (orang
kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.
2. Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk Corporation yang
menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. Dalam hal ini status perusahaan
lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan perusahaan anak akan ditentukan oleh Holding
(Induk). Holding Company bisa terbentuk karena terjadinya penggabungan secara vertikal
maupun horisontal. Contoh Astra International, PT. Dharma Inti Utama.
3. Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa sejenis

yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.


4. Sindikasi
Adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan suatu proyek.
Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk memusatkan penjualan pada satu
lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. Ada juga sindikasi perbankan (beberapa bank
bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang besar)

5. Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal maupun
vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat dari satu
perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal melalui pendirian
perusahaan baru.
Dengan concern, penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk
perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan
beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.
6. Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa perusahaan
yang berdiri sendiri.Tujuan utama pembentukan perusahaan joint venture ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian untuk menikmati
layanan yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan akan merasakan
layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas pokok Bridge adalah
mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana seluruh pelanggan dapat menikmati
layanan selular regional yang ditawarkan oleh salah satu operator yang masuk dalam grup
Bridge.
7. Trade Association
yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama dengan tujuan
memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman
Indonesia)
8. Gentlements Agreement
Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan maksud mengurangi persaingan
diantara mereka.
*Cara-Cara Penggabungan / Penyatuan Usaha
1. Consolidation / Konsolidasi
adalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri-sendiri menjadi satu
perusahaan baru dan perusahaan lama ditutup.
2. Merger
Dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau beberapa PT lainnya. PT

yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT yang mengambil alih.
Para pemegang saham PT yang dibubarkan menjadi pemegang saham PT yang mengambil alih.
3. Aliansi Strategi
adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka menyatukan keunggulan yang
mereka miliki untuk menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua perusahaan tetap berdiri
sendiri-sendiri.
Contoh ;PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi strategi dengan
PT. B yang mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk membangun konstruksi.Telkomsel
melakukan aliansi strategis dengan enam operator selular di Asia Pasifik telah menandatangi
kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang dinamakan Bridge Mobile Alliance
(Bridge).
4. Akuisisi
adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan perusahaan yang
mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil alih menjadi anak
perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan kegiatan.
Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk
akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan
lain-lain. .

http://fredrickgrld.blogspot.co.id/2012/01/bentuk-bentuk-badan-usaha.html

BAB IV
Kewiraswataan dan Perusahaan Kecil
1. Kewiraswataan dan Perusahaan kecil
Dengan pertambahan penduduk dunia pada umumnya atau di suatu Negara pada
khususnya, laju pertambahan tenaga kerja yang tersedia sering kali melampaui jumlah lapangan
pekerjaan yang tersedia. Akibatnya, penciptaan lapangan kerja sendiri nampaknya merupakan
suatu kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam hal inilah wiraswata merupakan
alternative penyelesaian. Pentingnya peran wiraswasta ditunjukan dengan semakin luasnya

distribusi peran wiraswasta di semua aspek kehidupan. Di Negara berkembang kewiraswastaan


bahkan merupakan tiang penyangga dunia usaha dan industri.
Kewiraswastaan, wiraswasta, wiraswastawan
Kewiraswastaan (Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko
dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu
perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan
merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga
kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian
tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal
bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta.
Sisi keuntungan berwiraswasta adalah kemungkinan untuk mengatur tingkat keuntungan yang
diharapkan (semakin giat usaha dan waktu yang dicurahkan,akan semakin besar harapan
perolehan keuntungannya), melatih ketajaman intuisi bisnis, meningkatkan sifat tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri. Sedangkan sisi kerugian berwiraswasta adalah tanggung jawab yang
besar terhadap kelangsungan usaha, perlunya menjaga relasi yang baik terhadap pihak-pihak
yang terkait dalam rangka memepertahankan kelangsungan hidup perusahaan, menanggung
beban akibat kerugian perusahaan, pencurahan waktu kerja, maupun bentuk pengorbanan lainnya
yang berkaitan dengan keluarga.
Wiraswastawan
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari
kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :

Berdiri diatas kekuatan sendiri

Mengambil keputusana untuk diri sendiri

Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri

Mengambil resiko

Tegas

Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi
semua orang

Peranan wiraswastawan
1. Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional

2. Mencari keuntungan bisnis


3. Membawa perusahaan ke arah kemampuan
4. Memperkenalkan hasil produksi baru
5. Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
6. Membuka pasar
7. Mmerebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
8. melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru
B. Unsur penting wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu salma lainnya saling terkait. Unsurunsur tersbut adalah :
1. Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya
unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
2. Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata.
Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih
tinggi.
3. Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam
menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana
tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.
2. Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan
Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di
beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukkan bahwa
komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang
produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil
muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian
yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik,
IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil.
Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat
menjadi perusahaan raksasa.
3. Pemahaman franchising di Indonesia
Kiat-kiat memilih usaha dengan cara waralaba
Agar kita tidak salah dalam memilih dan mengelola bisnis waralaba, adabeberapa tips yang bisa
dijadikan rujukan dalam memilih bisnis waralabayang ditawarkan, berikut tipsnya :
Pilihlah produk yang akan dijual, pemilihan produk harus disesuaikan dengan lokasi tempat
kita akan menjual produk waralaba kita. Meski sistem waralaba yang kita beli memiliki track
record yang baik tetapi jika ditempatkan pada lokasi yang salah tidak akan mendatangkan
keuntungan.

- Jika produk sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah menentukan perusahaan waralaba
tempat kita akan bermitra. Dengan banyaknya perusahaan yang menawarkan kemitraan
waralaba, membuat kita harus lebih selektif. Lakukan survey ke lima sampai 10 outlet masingmasing mitra dari perusahaan tersebut. Pastikan dari seluruh outletyang disurvey tersebut
memilki omzet bagus secara merata.
- Pelajari estimasi keuangan yang disodorkan pada penawaran secara jeli. Jangan terlalu
percaya pada estimasi yang berlebihan. Pilih saja yang menawarkan estimasi secara wajar dan
rasional.
- Pastikan nama warala yang ditawarkan tidak dalam sengketa atau bermasalah dengan
pihak lain. Jika perlu brand dari waralaba yang dipilih sudah memiliki hak paten.
- Kenali kredibilitas dari pemilik brand waralaba tersebut dengan cara bertanya pada
beberapa orang/sumber yang cukup mengenalnya.
Dengan mempertimbangkan beberapa tips memilih sebuah sistem waralaba tersebut sudah
cukup untuk mengurangi resiko kegagalan bisnis waralaba yang kita beli. Selain itu kita akan
terhindar dari bisnis waralaba yang hanya menjanjikan mimpi keuntungan tetapi tidak berdasar
fakta dan data yang akurat. Selamat Menjalankan Usaha.
Jenis-jenis usaha yang potensial di waralabakan
Dari beberapa sektor bisnis waralaba yang sudah ada, masing-masing memiliki peluang dan
potensi keuntungan yang berbeda-beda. Mungkin beberapa data berikut bisa menjadi
pertimbangan anda sebelum menentukan akan berinvestasi waralaba di sektor mana, berikut jenis
sektor usaha di bidang waralaba yang bisa dijajaki:
Jenis Usaha Waralaba Sektor Makanan : Pada tahun 2009, sektor makanan menjadi
penyumbang terbesar dalam perputaran omzet bisnis waralaba di Indonesia. Menurut Dewan
Pengarah WALI (Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia) , Amir Karamoy sektor ini
masih akan menjadi primadona di tahun mendatang. Pasalnya, kebutuhan akan makanan dan
minuman menjadi harga mati setiap orang. Ia menyarankan, masyarakat yang tertarik terjun ke
bisnis makanan dan minuman bisa mencoba peluang di usaha es krim, yoghurt, fast-food, atau
makanan kecil seperti donat.
Jenis Usaha Waralaba Sektor Ritel : Peminat sektor ritel terbilang paling tinggi tahun ini.
Kontribusinya dalam perputaran bisnis waralaba menduduki peringkat kedua. Dewan Pengarah
WALI Amir Karamoy masih melihat, tawaran waralaba atau kemitraan minimarket masih
prospektif tahun depan. Kebutuhan masyarakat akan barang sehari hari turut menunjang
perkembangan minimarket. Jangan heran, hampir di setiap lokasi perumahan selalu bisa kita
jumpai minimarket. Tak jarang, letaknya saling berhimpitan.
Jenis Usaha Waralaba Sektor Jasa : Sepintas, sektor jasa terlihat sepele. Namun, justru karena
sederhana, sektor ini bisa menjadi peluang yang sangat menarik di tahun 2010. Peluang usaha
yang menarik di sektor ini misalnya bisnis jasa pencucian mobil dan motor, termasuk di
antaranya jasa cuci helm. Banyak pihak meyakini, pemulihan ekonomi Indonesia akan
mendongkrak pertumbuhan otomotif di Indonesia tahun depan. Ini menjadi berita baik bagi
mereka yang ingin berusaha di sektor jasa otomotif.

Jenis Usaha Waralaba Sektor Farmasi : Salah satu subsektor bisnis ritel ini bakal menarik
tahun depan. Terutama, bisnis apotek. Apalagi, pemerintah sudah menghapus ketentuan
mengenai jarak antar apotek yang minimal 500 meter. Merujuk pengalaman pemilik jaringan
waralaba apotek K-24 Gideon Hartono, omzet setiap gerai waralabanya bisa bertumbuh antara
15% hingga 60% dari tahun ke tahun. Ketergantungan masyarakat yang begitu tinggi terhadap
obat-obatan dan vitamin menjadi penyebab utamanya.
Data-data tersebut mungkin penting untuk dijadikan pedoman dan pertimbangan sebelum
memilih Jenis Usaha waralaba yang akan dibeli, tentunya dengan mempertimbangkan kualitas
perusahaan yang menawarkan. Dengan demikian kita bisa Memilih Waralaba Yang benar-benar
Menguntungkan.
4. Ciri-ciri perusahaan kecil
Ciri-ciri perusahaan kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :

Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga,
dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan
mengambil keputusan.

Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh
seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan
relative kecil.

Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu
lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.

Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak


dominant)

Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil


Kekuatannya perusahaan kecil adalah :

Kebebasan untk bertindak

Menyesuaikan kepada kebutuhan setempat

Peran serta dalam melakukan usaha atau tindakan

Kelemahan Perusahaan Kecil adalah:

Relatif lemah dalam spesialisasi

Modal dalam pengembangan terbatas

Karyawan relatife sulit untuk mendapat yang cakap

Keuntungan perusahaan kecil


Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya
dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan
kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap
adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya
perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta
fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera
pelanggan.
Kelemahan perusahaan kecil
Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko.
Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan,
dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi,
modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.
Perbedaan Perusahaan Kecil dengan Perusahaan besar
Perusahaan Kecil:

Umumnya dikelola pemilik

Struktur organisasi sederhana

Pemilik mengenal karyawan

Prosentase kegagalan perusahaan tinggi

Kekurangan manajer yang ahli

Modal jangka panjang sulit diperoleh

Perusahaan Besar:

Dikelola bukan oleh pemilik

Struktur organisasi kompleks

Pemilik mengenal sedikit karyawan

Prosentasi kegagalan rendah

Banyak ahli manajemen

Modal jangka panjang relative mudah diperoleh

Mengembangkan perusahaan kecil


Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal:
profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian
pengalaman perusahaan), profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang
para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana arus uang kontan dan
analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta,
jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan ketentuanketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan,
memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan
modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan
pasar.
Kegagalan perusahaan kecil
Banyak faktor yang menyebabakan terjadinya kegagalan dalam perusahaan kecil. Sebagian
penyebab kegagalan telah disebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya
modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih
piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya
perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha,
dana lain-lain.
Bila tanda-tanda kegagalan tersebut mulai terlihat, perlu dipikirkan tindakan perbaikannya :

Mengurangi biaya operasi

Berusaha untuk meningkatkan penjualan melalui perbaiakn metode pemasaran maupun


iklan

Peninjauan kembali kerugian-kerugian kredit untuk menghindari resiko-resiko buruk

Memeriksa ulang posisi persediaan untuk menentukan kecukupan persediaan.

Dan lain-lain.

5. Perbedaan kewirausahaan dan Bisnis kecil


Ada beberapa perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil, yaitu :
1. mereka sama-sama berbisnis
2. pengukuran potensi bisnis sama
3. kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4. unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
5. jiwa enterpreneur yang dimiliki sama

6. ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau
tidak

BAB V

Manajemen dan Organisasi


1. MANAJEMEN
A. Pengertian dan Peranan manajemen
Pengertian atau Definisi manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan
ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen dapat
dilihat dari tiga pengertian.
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari
pengertian menurut :
1. Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu
dilaksanakan dan diawasi.
2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain,
mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan
melalui kegiatan orang lain.

Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang
disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu
tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan
dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa
manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril Odonnel
dan Geroge R. Terry.
2. Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber
daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan
pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Peranan Manajemen
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang
menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan
bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang
sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.
Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau
organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat
membawa kegagalan.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta
mengatasi permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar
organisasi, meliputi ;
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam
kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam
organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan
bersama pihak lain, meliputi ;
- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk
meningkatkan kinerja unit kerja.

- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari
setiap persoalan yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber
daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan
unit kerja atau perusahaan.
B. Latar belakang Sejarah Manajemen
Sejarah Manajemen
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen.
Beberapa orang melihatnya (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern
akhir (late modern conceptualization). Dalam istilah tersebut manajemen tidak
memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang
lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern. Beberapa
penulis melacak perkembangan pemikiran manajemen pada pedagangpedangan Sumeria dan
pembangun piramid Mesir.
Para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan
eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan
(memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri, dengan skala
mereka yang kecil, tidak merasa terdorong ungtuk menghadapi permasalahan
manajemen secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka
Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke15) dan kodifikasi kesekretariatan entri-ganda
(1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali
manajemen.
Abad 19
Bidang pelajaran manajemen berkembang dari kondisi ekonomi di abad
ke-19. Pelaku Ekonomi klasik seperti Adam Smith dan John Stuart Mill
memberikan teori alokasi sumber daya, produksi dan penetapan harga.
Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James
Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti
standarisasi, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan
perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin
dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan,
motivasi, struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.Prepared by Ridwan Iskandar
Sudayat, SE.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon
Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori
manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara
keseleruhan berdasarkan sains.
Abad 20
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun
1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa

cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain.


Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen
terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun
1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors)
yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik
statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett
mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah
ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen",
mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen,
khususnya di bidang logistik dan operasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah,
termasuk:
* Manajemen Sumber daya manusia
* Manajemen operasi atau produksi
* Manajemen strategi
* Manajemen pemasaran
* Manajemen keuangan
* Manajemen informasi teknologi
C. Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen menurut beberapa penulis antara lain :
1. Ernest Dale : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating, Representing dan
Controlling.
2. Oey Liang Lee : Planning, Organizing, Directing, Coordinating, Controlling.
3. James Stoner : Planning, Organizing, Leading, Controlling.
4. Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
5. Lindal F. Urwich : Forescating, Planning, Organizing, Commanding, Cordinating, Controlling.
6. Dr. SP. Siagian MPA : Planning, Organizing, Motivating, Controlling.
7. Prayudi Atmosudirjo : Planning, Organizing, Directing/ Actuating, Controlling.
8. DR. Winardi SE : Planning, Organizing, Coordinating, Actuating, Leading, Communicating,
Controlling.
9. The Liang Gie : Planning, Decision Making, Directing, Coordinating, Controlling, Improving.
Pada hakekatnya fungsi-fungsi di atas dapat dikombinasikan menjadi 10 fungsi yaitu :
1. Forecasting (ramalan) yaitu kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap kemungkinan
yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
2. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk mencapai
hasil yang diharapkan.
3. Organizing (organisasi) yaitu pengelompokan kegiatan untuk mencapai tujuan, temasuk dalam
hal ini penetapan susunan organisasi, tugas dan fungsinya.
4. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan personalia) yaitu penyusunan personalia
sejak dari penarikan tenaga kerja baru. latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar
setiap petugas memberi daya guna maksimal pada organisasi.

5. Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando) yaitu usaha memberi bimbingan
saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan (delegasi wewenang)
untuk dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar bertindak sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
7. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak terjadi
kekacauan dan saling melempar tanggung jawab dengan jalan menghubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan.
8. Motivating (motivasi) yaitu pemberian semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan
agar mengerjakan kegiatan yang telah ditetapkan secara sukarela.
9. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan.
10. Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian hasil kegiatan baik secara tertulis maupun lisan.
Proses Manajemen
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan
secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan,
proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai
sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari
pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Proses pelaksanaan manajemen dapat dibedakan sebagai berikut :

Merencanakan (Planning)

Proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untukmencapai sasaran tadi. Manajer
memikirkan dengan matang terlebih dahulu sasaran dan tindakan serta tindakan mereka
berdasarkan metode, rencana, atau logika dan bukan berdasarkan perasaan.

Mengorganisasikan (Organizing)

Proses mempekerjakan dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam cara terstruktur guna
mencapai sasaran spesifik atau beberapa sasaran. Proses mengatur dan mengalokasikan
pekerjaan, wewenang, dan sumber daya di antara anggota organisasi, sehingga mereka dapat
mencapai sasaran organisasi.

Memimpin (Actuiting).

Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota
kelompok atau seluruh organisasi. Mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan
untuk melaksanakan tugas yang penting.

Mengendalikan (Controlling).

Proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang
direncanakan.Manajer harus yakin tindakan yang dilakukan oleh anggota organisasi benar-benar
menggerakkan organisasi kea rah sasaran yang telah dirumuskan.
D. Ciri Ciri Manajer Profesional
Adapun ciri-ciri Manajer Profesional dapat di bedakan sebagai berikut :
-

Mampu menjadi pusat saraf informasi internal dan eksternal tentang organisasi
Dapat memotifasi dan mengaktifkan bawahan.
Mampu mengkoordinasi serta mengawasi suatu organisasi
Dapat menjalin komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan kegiatan
sehingga tercapai tujuan suatu organisasi
Dapat melakukan perbaikan-perbaikan apabila terjadi penyimpangan dari pelaksanaan
perencanaan
E. Keterampilan Manajemen
Untuk menjadi seorang manajer yang professional, diperlukan beberapa keterampilan yang dapat
mendukung kemajuan suatu organisasi. Berikut adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk
menjadi seorang manajer yang professional.
- Berkaitan dengan hubungan antar Pribadi :
a. Pemimpin Lambang (Figurehead)
Kepala Simbolis : diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal
dan sosial.
b. Pemimpin (Leader)
Bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan ; bertanggung jawab
untuk mengisi posisi yang kosong (staffing), melatih dan tugas-tugas yang terkait
c. Penghubung (Liaison)
Memelihara suatu jaringan kontak luar yang berkembang sendiri yang memberikan dukungan
dan informasi
- Berkaitan dengan Informasi :
a. Pemantau (Monitor)
Sebagai pusat saraf informasi internal dan eksternal tentang organisasi
b. Penyebar (Dissiminator)
Meneruskan informasi yang diterima dari orang luar atau dari bawahan kepada anggota
organisasi
c. Jurubicara (Spokesperson)
Meneruskan informasi kepada orang luar mengenai rencana, kebijakan, tindakan dan hasil
organisasi

-Berkaitan dengan Pengambilan Keputusan


a. Wirausaha (Entrepreneur)
Mencari kesempatan dalam organisasi dan lingkungannya serta memprakarsai proyek-proyek
perbaikkan untuk menimbulkan perubahan
b. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Bertanggung jawab atas tindakan korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak dan
penting
c. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi
d. Perunding (Negotiator)
Mewakili organisasi pada perundingan-perundingan utama
2. ORGANISASI
A. Definisi Organisasi
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan
suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh :
Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas
serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama
anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
B. Pentingnya Mengenal Organisasi
Kita selalu berkaitan dengan organisasi, tim olah raga dan organisasi sosial,
kelompok keagaamaan, bahkan kelompok binatang pun ada, seperti lebah,
semut, rayap.

Perusahaan kecil, fungsi pengorganisasian sederhana, misal : toko


kelontong, manajer-pemilik toko mempekerjakan beberapa orang ; melayani
pembeli, membersihkan, mengatur barang, serta menjaga toko.
C. Bentuk Bentuk Organisasi
Menurut pola hubungan kerja, serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka bentukbentuk organisasi itu dapat dibedakan sebagai berikut:
Organisasi Staff {Staff Organization}
Organisasi Garis {Line Organization}
Organisasi Fungsional {Functional Organization}
Organisasi Staff dan Garis {Line and staff Organization}
Organisasi Garis dan Fungsional {Line and functional Organization}
Organisasi Fungsionald dan Staff
Organisasi Garis, Functional dan Staff {Line, Functional and staff organization}
Organisasi Panitia {Committee Organization}
D. Prinsip Prinsip Ekonomi
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti
rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai
antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang
atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga
perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang
harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang
dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan
orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya
lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada
atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar

kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang
didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan
dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu
dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin
besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang
pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada
orang lain.
10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini,
penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan
organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi
yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh koperasi di suatu desa terpencil, struktur
organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta,
Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika
organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external
factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain
organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang
digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
E. Keterampilan Organisasi Yang Dibutuhkan
1. Kemampuan/ketrampilan membuat dan menyajikan laporan maupun presentasi
2. Kemampuan/ketrampilan komunikasi formal di depan orang banyak
3. Kemampuan/ketrampilan bergaul dengan bawahan dan atasan
4. Kemampuan/ketrampilan mengausai teknologi informasi hardware dan software.
5. Kemampuan/ketrampilan berbahasa asing aktif dan pasif
6. Kemampuan/ketrampilan mengoperasikan alat kerja serta kendaraan kantor
7. Kemampuan/ketrampilan memimpin bawahan tanpa konflik
8. Kemampuan/ketrampilan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat

9. Kemampuan/ketrampilan manajemen perusahaan atau organisasi secara detil


10. Kemampuan/ketrampilan mempengaruhi orang agar mau mengkuti apa yang kita inginkan
F. Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Keberhasilan dari suatu organisasi dipengaruhi oleh faktor faktor berikut ini :
1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang
3. Membuat perencanaan usah, menorganisasikan, dan menjalankannya
4. Mengembangkan hubungan,, baik dengan mitar usaha maupun dengan semua pihak yang
terkait dengan kepentingan perusahaan
Kegagalan dari suatu organisasi dipengaruhi oleh faktor faktor berikut ini :
ebab wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya:
1. Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta kurangnya
pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan.
2. Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena tidak dapat memvisualisasikan
dengan jelas usaha yang akan digeluti.
3. Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan (modal dan kendali
kredit).
4. Gagal dalam perencanaan.
5. Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai.
6. Kurangnyam pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku
dan sarana peralatan.
7. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi perubahan teknologi.
8. Hambatan birokrasi.
9. Keuntungan yang tidak mencukupi.
10. Tidak adanya produk yang baru.
BAB VI

Pemasaran
1. Pengertian Pasar dan Pemasaran
Pengertian Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon
pembeli barang dan jasa.
Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan
dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan,

ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak
manapun.
Pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk
mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan
harga agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu.
Dengan adanya pemasaran konsumen tidak perlu lagi memenuhi kebutuhan pribadi secara
sendiri-sendiri dengan melakukan pertukaran antara konsumen dengan pelaku pemasaran
sehingga akan ada banyak waktu konsumen untuk kegiatan yang dikuasai atau disukai.
2.Jenis-Jenis Pasar
A. Berdasarkan Wujudnya
Menurut wujudnya pasar dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar abstrak
A1. Pasar Konkret (pasar nyata) merupakan pasar yang menunjukkan suatu tempat terjadinya
hubungan secar langsung (tatap muka) antara pembeli dan penjual. Barang yang diperjualbelikan
pun berada di tempat tersebut. Misalnya pasar-pasar tradisional dan swalayan
A2. Pasar Abstrak (tidak nyata) merupakan pasar yang menunjukkan hubungan antara penjual
dan pembeli, baik secara langsung maupun tidak langsung, barangnya tidak secara langsung
dapat diperoleh pembeli. Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Indonesia.
B. Berdasarkan Waktu Terjadinya
Menurut waktu terjadinya pasar dibedakan menjadi pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan,
pasar tahunan, dan pasar temporer.
B1. Pasar Harian merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap hari. Misalnya pasar pagi,
toserba, dan warung-warung
B2. Pasar mingguan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu minggu sekali.
Misalnya pasar senin atau pasar minggu yang ada di daerah pedesaan
B3. Pasar bulanan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu bulan sekali. Dalam
aktivitasnya bisa satu hari atau lebih. Misalnya, pasar yang biasa terjadi di depan kantor-kantor
tempat pensiunan atau purnawirawan yang mengambil uang tunjangan pensiunannya tiap awal
bulan.
B4. Pasar tahunan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu tahun sekali.
Kejadian pasar ini biasanya lebih dari satu hari, bahkan bisa mencapai lebih dari satu bulan.
Misalnya Pekan Raya Jakarta, pasar malam, dan pameran pembangunan.
B5. Pasar temporer merupakan pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak
tentu (tidak rutin) pasar ini biasanya terjadi pada peristiwa tertentu. Misalnya pasar murah, bazar,
dan pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.

C. Berdasarkan Luas Jangkauannya


Menurut luas jangkauannya pasar dibedakan menjadi pasar lokal, pasar nasional, dan pasar
internasional.
C1. Pasar lokal merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai
daerah atau wilayah tertentu saja.

C2. Pasar nasional merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai
daerah atau wilayah dalam suatu negara. Misalnya, pasar kayu putih di Ambon dan pasar
tembakau di Deli.
C3. Pasar internasional penjual dan pembeli dari berbagai negara. Misalnya pasar tembakau di
Bremen Jerman.
D. Berdasarkan Hubungannya Dengan Proses Produksi
Menurut hubungannya dengan proses produksi pasar dibedakan menjadi pasar output dan pasar
input.
D1. Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang memperjualbelikan barang-barang
hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).
D2. Pasar input (pasar faktor produksi) merupakan interaksi antara permintaan dan
penawaran terhadap barang dan jasa sebagai masukan pada suatu proses produksi (sumber daya
alam, berupa bahan tambang, hasil pertanian, tanah, tenaga kerja, dan barang modal).
E. Berdasarkan Strukturnya (Jumlah Penjual Dan Pembeli)
Berdasarkan strukturnya, pasar dibedakan menjadi sebagai berikut.
E1. Pasar persaingan sempurna merupakan ebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan
pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui
mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan
pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima
harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat
dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang
berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan
tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
E2. Pasar persaingan tidak sempurna, yang terdiri atas
1) Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk
pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini
adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai monopolis. Sebagai penentu harga (pricemaker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan
jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal
harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu
keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan
menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk
tersebut atau lebih buruk lagi mencarinya di pasar gelap (black market).
2) Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindaktanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka.

Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaanperusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum
dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku
usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
3) Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti
memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah :
shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan
rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus,
misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun
pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal
dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen
tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen
menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang
cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja
sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha
memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek
mempunyai pelanggan setia masing-masing.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan.
Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat,
sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan
sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada
dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra
perusahaannya.
4) Pasar monopsoni bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan
atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam
pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran
di mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.
Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya
pembeli alat-alat kereta api.
5) Pasar ologopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa
perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen. Contoh Telkom, indosat,
Mobile-8, excelcomindo adalah beberapa perusahaan pembeli infrastruktur telekomunikasi
seluler.
3. Konsep Konsep Inti Pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan
secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep pemasaran yang telah
diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat
dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran
suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran,
konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
a. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimanamana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap
upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen
adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima
produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
b. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu,
performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk
berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan
dengan ciri ciri terbaik
c. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus
melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
d. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan
secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
e. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan,
keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan
cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
f. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktorfaktor
lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan
akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam
perusahaan.
4. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga,
promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
Ada 8 keadaan permintaan, yaitu :
a. Permintaan Negatif (negatif demand)
Adalah keadaan sebagian terbesar dari segmen pasar potensial yang penting tidak menyukai
produk atau jasa yang ditawarkan, bahkan mereka bersedia membayar untuk menghindarinya.
Tugas Pemasarannya adalah positif permintaan dan nama resminya adalah conversional
marketing.
b. Tidak ada permintaan (no demand)
Berarti orang tidak berminat sama sekali terhadap penawaran suatu produk atau jasa. Penawaran
yang ada dalam keadaan tidak ada permintaan dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :
- barangnya sudah dikenal tetapi dianggap tidak mempunyai nilai, misal barang barang bekas
- barangnya sudah dikenal dan dianggap bernilai, tetapi tidak mempunyai nilai untuk pasar
tertentu, missal penawaran perahu di daerah pegunungan
- barangnya baru ditemukan dan menghadapi keadaan tidak ada permintaan Karena pasarnya
tidak mengetahui tentang adanya barang barang tersebut, missal barang barang perhiasan
Tugas manajer pemasaran pada keadaan permintaan ini adalah menciptakan permintaan atau
stimulation marketing adalah sebagai berikut :
- mencoba menghubungkan produk atau jasa dengan kebutuhan yang ada di pasar. Misal, barang
bekas dapat dibuat barang seni
- mencoba mengubah lingkungan sedemikian rupa agar barang barang yang ditawarkan
menjadi bernilai, misal membuat danau rekreasi untuk menciptakan permintaan terhadap perahu
- menyebar informasi tentang suatu barang yang baru ditemukan kepasar agar diketahui bahwa
barang tersebut ada dan orang tertarik untuk membeli
c. Permintaan terpendam (latent demand)
Adalah jika sebagian besar orang orang mempunyai kebutuhan yang kuat akan sesuatu yang
tidak ada dalam bentuk barang atau jasa yang nyata. Dalam keadaan permintaan seperti ini maka
manajer pemasaran mempunyai tugas untuk mengembangkan permintaan atau disebut
development marketing
d. Permintaan menurun (falling demand)
Adalah suatu keadaan di mana permintaan untuk suatu produk atau jasa semakin berkurang dari
tingkat sebelumnya, dan diperkirakan akan menurun terus dan jika tidak memperbaiki pasar yang
dituju atau usaha usaha pemasaran. Tugas pemasarannya adalah remarketing

e. Permintaan tidak teratur (irregular demand)


Perusahaan dapat mengalami masa masa penuh dan masa masa sepi atau permintaan tidak
teratur, yaitu suatu keadaan dimana pola pemintaan pada saat saat tertentu dipengaruhi oleh
fluktuasi musim atau hal hal lain. Tugas manajemen marketing adalah menyelaraskan
permintaan atau syncromarketing, yaitu dengan menyesuaikan permintaan dan penawaran
dengan mengubah pola permintaan misal dengan memberikan harga yang murah pada masa
masa sepi atau mengenakan harga yang tinggi pada masa masa ramai
f. Permintaan penuh (full demand)
Adalah suatu keadaan di mana tingkat dan saat permintaan yang sekarang sama dengan tingkat
dan saat permintaan yang diharapkan. Permintaan pasar dipengaruhi oleh kekuatan kekuatan
yang bersifat menekan, seperti perubahan kebutuhan dan selera di pasar, persaingan yang aktif.
Biasanya para pesaing akan muncul bilamana suatu produk mengalami permintaan penuh. Tugas
manajer permasaran adalah maintenance marketing, yaitu dengan mempertahankan harga jual,
mengendalikan biaya, tetap mengadakan promosi
g. Permintaan yang berlebihan (overfull demand)
Adalah suatu keadaan dimana permintaan lebih besar dari pada penawarannnya. Perusahaan
merasa tidak mampu untuk memenuhi permintaan yang lebih besar. Dalam hal ini tugas manajer
pemasaran adalah mengurangi permintaan atau disebut demarketing, yaitu dengan menaikkan
harga, mengurangi kegiatan promosi.
h. Permintaan tidak sehat (unwholesome demand)
Adalah permintaan beberapa jenis produk yang dapat dinilai tidak baik dari segi kesejahteraan
konsumen, kemakmuran masyarakat atau penyedia, seperti permintaan rokok, obat obatan
terlarang atau ganjadll. Dalam hal ini manajer pemasaran mempunyai tugas untuk merusak atau
meniadakan permintaan atau disebut countermarketing
Falsafah Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran merupakan sebuah proses yang merencanakan dan melaksanakan
konsep,penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan
pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran yang sudah ditetapkan baik menurut perorangan dan
organisasi.
5. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang
terdiri dari: produk, harga, distribusu, dan promosi.

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagi pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan.

Harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan yang menetukan diterima tidaknya
suatu produk leh konsumen.

Distribusi merupakan masalah lain yang akan dihadapi perusahaan pada saat produk
selesai diproses.

Promosi merupakan suatu ungkapan dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang
secara aktif dilakukan oleh perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen membeli
produk yang ditawarkan.

6. Tujuan Sistem Pemasaran


Ada tiga alternatif dari sistem pemasaran yaitu :
a. Memaksimumkan Konsumsi
Pekerjaan pemasaran adalah memudahkan dan merangsang konsumsi maksimum, akhirnya
menciptakan produksi, kesempatan kerja, dan kemakmurkan maksimum
b. Memaksimumkan Kepuasan konsumen
Tujuan sistem pemasaran lain adalah memaksimumkan kepuasan konsumen, bukan
konsumsi. Tetapi mengukur kepuasan konsumen tidak mudah ; belum adanya tolak ukur
kepuasan dari produk pada individu, kepuasan dari produk atau jasa yang baik diimbangi oleh
kejelekkan dari pencemaran lingkungan, kepuasan yg diterima sesorang tergantung dari
sedikitnya orang lain memiliki barang tersebut.
c. Memaksimumkan Mutu Hidup
Memaksimumkan Mutu Hidup Termasuk didalamnya kualitas, kuantitas,
ketersediaan, dan harga pokok barang ; mutu lingkungan fisik; dan mutu lingkungan kultur.
7. Pendekatan Dalam Mempelajari Pemasaran
terbagi atas beberapa point, yaitu :
a. Pendekatan Seba Fungsi
Dari apa saja kegiatan pokok pemasaran, yaitu : pembelian, pengangkutan, penjualan,
penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan resiko, standarnisasi dan grading, pengumpulan
informasi pasar
b. Pendekatan Serba Lembaga
Dilihat dari lembaga atau organisasi yang terlibat dalam pemasaran, misal : produsen, suplier,
perantara dagang dsb
c. Pendekatan Serba barang (Pendekatan Organisasi Industri)
Studi tentang bagaimana barang berpindah dari produsen ke konsumen akhir atau konsumen
industri
d. Pendekatan Serba Manajemen
Dilihat dari pendapat manajer serta keputusan yang diambil
e. Pendekatan Serba Sistem
Menyangkut elemen-elemen yang luas dalam system pemasaran termasuk pendekatan serba
fungsi, manajemen, produk, dan lembaga
BAB VII
Manajemen Produksi

I. Perkembangan Manajemen Produksi


Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :

Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi

Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah
dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan
kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan
akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang
lebih tinggi.

Revolusi Industri

Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan


tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan
cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan
pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. meluasnya system perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan
kegiatan pemasaran.

Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan


komputer

Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih


kedalam bisnisnya.

Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode


ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.

Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan


ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah

3. pelatihan pekerja dengan metode baru


4. pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.

II. Pengertian Manajemen Produksi


Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai
tujuan dengan menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain.
Organisasi yaitu alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen.
Manajemen Produksi yaitu kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber-sumber daya.

Dalam peningkatan produktivitas dijumpai2 permasalahan penting, yaitu:


1. Produktifitas akan meningkat apabila terdapat perbaikan kondisi kerja
2. Beberapa peningkatan produktivits tidak dapat membantu organisasi secara
keseluruhan.
3. Pengertian produksi

III. Pengertian Produksi


Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang.
Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat
menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin
jasa. untuk melaksanakan kegiatan produksi tersebut tentu saja perlu dibuat suatu
perencanaan yang menyangkut apa yang akan diproduksi, berapa anggarannya dan
bagaimana pengendalian.

IV. Proses Produksi


1. Kelangsungan hidup
a. Produksi terus-menerus
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi
perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alatalatmesin.proses ini menghasilkan produk yang standar(massal)

b. Produksi yang terputus-putus


Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur
kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.
2. Teknik
a. Proses Ekkstraktif
b. Proses analitis
c. Proses Pengubahan
d. Proses Sintetis

V. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi


Secara umum ada 5 jenis kategori pengambilan keputusan esensial didalam
manajemen produksi, yaitu keputusan yang berkaitan dengan :
1. Proses Produksi : Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada
prinsipnya berkaitan dengan penentuan wahana atau fasilitas fisik yang
dipergunakan untuk terjadinya transformasi input menjadi produk / jasa.
Keputusan yang dimaksud meliputi : Teknologi produksi, Type peralatan, Jenis
proses dan aliran proses produksi, Tata letak fasilitas. Pada umumnya
keputusan keputusan yang diambil dalam kategori ini berdampak jangka
panjang dan tidak mudah diubah dalam waktu yang singkat (long term
strategic decision).
2. Kapasitas : Keputusan keputusan yang termasuk dalam kategori ini
berkaitan dengan penentuan kemampuan sistem produksi untuk
menghasilkan barang dalam jumlah dan waktu yang tepat. Dipandang dari
sudut waktu dibedakan atas. Keputusan jangka panjang, antara lain
penentuan kapasitas design sistem produksi, expansi kapasitas, integrasi
vertikal, integrasi horisontal dsb, Keputusan jangka menengah, antara lain
penentuan sub kontrak, penambahan mesin, rekrutasi tenaga kerja dsb,
Keputusan jangka pendek, pada prinsipnya berkaitan dengan pengalokasian
pendayagunaan sumber sumber yang tersedia untuk menghasilkan barang
yang diminta konsumen. Keputusan ini diantaranya adalah penjadwalan
produksi (Scheduling & dispatching), pengaturan mesin dsb.
3. Persediaan (Inventory) : Keputusan yang termasuk dalam kategori ini
pada hakekatnya berkaitan dengan pengaturan material yang diperlukan
untuk keperluan produksi, mulai dari pengaturan bahan baku, barang
setengah jadi maupun produk jadi. Ditinjau dari segi permasalahan yang
dihadapi, keputusan ini dapat dibedakan atas keputusan tentang operating
system persediaan dan keputusan tentang policy persediaan.

4. Tenaga Kerja : Mengelola orang merupakan pekerjaan terpenting yang perlu


dibuat oleh seorang manajer mengingat tenaga kerja tidak hanya sebagai
salah satu faktor produksi tetapi merupakan faktor penentu dari keberhasilan
semua aktivitas didalam sistem produksi. Keputusan dalam kategori ini
dimulai sejak proses seleksi karyawan sampai dengan pensiun. Adapun
keputusan keputusan rutin diantaranya penugasan karyawan, pengaturan
lembur dan cuti, penggiliran kerja dan sebagainya.
5. Kualitas Produksi : Manajer produksi bertanggungjawab atas kualitas dari
barang / jasa yang dihasilkan, oleh sebab itu manajer produksi wajib untuk
melakukan kegiatan kegiatan agar produk / jasa yang dihasilkan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.

VI. Ruang Lingkup Manajemen Produksi


Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang
mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai
tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang
berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa
yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian,
manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Aspek-aspek Manajemen
A. Perencana produksi
Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan
dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
1. Jenis barang yang diproduksi
2. Kualitas barang
3. Jumlah barang
4. Bahan baku
5. Pengendalian produksi

B. Pengendalian produksi
Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin.
Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :

1. Menyusun perencanaan
2. Membuat penjadwalan kerja
3. Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.

C. Pengawasan produksi
Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Kegiatanya meliputi :
1. Menetapkan kualitas
2. Menetapkan standar barang
3. Pelaksanaan prouksi yang tepat waktu

VII. Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi


Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang
untuk memenuhi kebutuhan pada konsumen. Dan orang yang menghasilkan barang
atau jasa untuk dijual dan dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat melakukan
kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan faktor faktor produksi.
Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi
turunan.

1. Faktor Produksi Asli


Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :

Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh tumbuhan,


hewan, barang tambang.

Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia
tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.

2. Faktor produksi turunan


Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian.

Fungsi Produksi

Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran


(output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa
diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah
begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama
bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya
penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara
matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q

= jumlah barang yang dihasilkan (quantity)

= symbol persamaan (function)

= tenaga kerja (labour)

= kekayaan alam (resources)

= modal (capital)

= teknologi (technology)

Fungsi Operasi
Sistem Operasi dapat dipandang sebagai sebuah antarmuka
antara user(pengguna ) dengan perangkat keras sistem. Sistem operasi akan
menyediakan suatu lingkungan yang nyaman bagi user (pengguna),
sehingga user (pengguna) tidak perlu tau apa sebenarnya yang terjadi pada operasi
perangkat keras. Suatu operasi yang biasa digunakan pada komputer IBM PC adalah
MS DOS (Microsoft Disc Operating System), sistem operasi lain yang banyak
digunakan adalah Windows, Unix, Linux, dan Mac OS.

Secara umum, fungsi Sistem Operasi yaitu:


1. Fungsi Sistem Operasi sebagai Kordinator, yang memberikan fasilitas
sehingga segala aktivitas yang kompleks dapat dikerjakan dalam urutan yang
benar.

2. Fungsi Sistem Operasi sebagai Pengawal, yang memegang kendali proses


untuk melindungi file dan memberi batasan pada pembacaan, penulisan, eksekusi
data dan program.
3. Fungsi Sistem Operasi sebagai penjaga gerbang, yang akan mengawasi
siapa saja yang dapat masuk kedalam sistem komputer.
4. Fungsi Sistem Operasi sebagai pengoptimal, yang akan membuat scedule
atas beberapa masukan pengguna, akses basis data, komputasi, keluaran, dan lain
sebagainya untuk meningkatkan kinerja sistem.
5. Fungsi Sistem Operasi sebagai akuntan, yang menjaga pewaktuan CPU
tetap berada pada jalur yang benar, penggunaan memori, operasi I/O, penyimpanan
pada disk dan lain sebagainya.
6. Fungsi Sistem Operasi sebagai serever, yang memberikan pelayanan yang
diperlukan pengguna, seperti restrukturisasi direktori file.
Sistem Produksi
Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang
saling terkait dan dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu
dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi
pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang
dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur
yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian
masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam
industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem
produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari
masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya
membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan
yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui
sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.

Contoh sistem Produksi dan Operasi adalah sebagai berikut :


Sistem produksi mempunyai masukan yang dapat berupa, bahan baku, komponen
atau bagian dari produk, barang setengah jadi, formulir-formulir, para pemesan atau
langganan dari para pasien. Keluaran dari sistem produksi dapat berupa barang

jadi, barang setengah jadi, bahan-bahan kimia, pelayanan kepada pembeli dan
pasien, formulir-formulir yang telah selesai diisi dan diproses.

Sistem produksi yang sering dipergunakan dapat dibedakan atas 3 macam


yaitu :
1. Proses produksi yang kontinue (continuous process) dimana peralatan
produksi yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urut-urutan
kegiatan atau routing dalam menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalam
proses telah distandardisir.
2. Proses produksi yang terputus-putus (intermitten process) dimana
kegiatan produksi dilakukan tidak standar, tetapi didasarkan produk yang
dikerjakan, sehingga peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur yang
dapat bersifat lebih luwes ( flexible ) untuk dapat dipergunakan bagi menghasilkan
berbagai produk dan berbagai ukuran.
3. Proses produksi yang bersifat proyek dimana kegiatan produksi dilakukan
pada tempat dan waktu yang berbeda-beda, sehingga peralatan produksi yang
digunakan ditempatkan di tempat atau lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan
dan pada saat yang direncanakan.
Setiap sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, sehingga dalam perusahaan
sebagai suatu organisasi, sistem pengorganisasiannya terdiri dari beberapa
subsistem, yang merupakan subsistem fungsional.

2.1 Fungsi Dan Sistem Produksi Dan Operasi


Manajemen Produksi dan Operasi tidak hanya manajemen pabrik manufaktur.
Dalam pembahasan Manajemen Produksi dan Operasi, di samping menyangkut
pembahasan organisasi pabrik manufaktur, juga menyangkut pembahasan
organisasi jasa, seperti perbankan, rumah sakit dan jasa transportasi. Perusahaan
atau organisasi jasa,, pertumbuhannya sangat pesat, dan dari hasil-hasil penemuan
dapatlah diketahui bahwa teknik-teknik Manajemen Produksi dan Operasi dapat
dipergunakan secara efektif untuk mengurangi biaya dan memperbaiki hasil jasa
yang ditawarkan atau dijual. Dalam kegiatan produksi dan operasi tercakup seluruh
proses yang mengubah masukan (inputs) dan menggunakan sumber-sumber daya
untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.
Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, Manajer Produksi dan Operasi harus
mampu membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran
(outputs), serta mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar
kegiatan dan fungsi produksi dan operasi dapat lebih efektif, maka para manajer
harus mampu mendeteksi masalah-masalah penting serta mampu mengendalikan

dan mengawai sumber-sumber daya yang sangat terbatas. Manajer produksi dan
operasi harus dapat merencanakan secara efektif penggunaan sumber-sumber daya
yang sangat terbatas, memperkirakan dampak pada sasaran dan
mengorganisasikan pengimplementasian dari rencana. Berdasarkan rencana yang
disusun maka keputusan-keputusan yang lebih terinci harus dibuat, seperti
besarnya partai (batch) dari produk untuk macam-macam yang berbeda, waktuwaktu lembur dan variabel-variabel tenaga kerja yang lain, prosedur pengendalian
mutu, pemesanan bahan dan banyak prosedur-prosedur lain yang harus diterapkan
atau diimplementasikan. Rencana tidak harus selalu diikuti ketidak tepatan
peramalan atau prakiraan penjualan serta banyak alasan-alasan lain.
Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai fungsi
produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari uraian ini
terdapat tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan
Manajemen Produksi dan Operasi, yaitu fungsi, sistem dan keputusan.
Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan
operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi
yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan
untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa. Sehingga produksi
atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan
sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi
bisnis.
Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem
transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak
hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi
adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi,
yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan. Dalam hal kita
berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan
bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.
Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen
prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer
bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan
utama dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi adalah proses
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan
operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu.

VIII. Lokasi dan lay out pabrik

Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum
perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi
kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan
mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah, serta
memungkinkan diadakannya perluasan usaha. Kesalahan dalam pemilihan lokasi
akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja,
kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup,
dan sebagainya.

Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas
yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan
efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan
peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum,
kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang
rendah, sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout, dan fixed
position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut. Adapun perangkat
lunak yang diperlukan bagi penyusunan layout adalah: CRAFT, COFAD, PLANET,
CORELAP dan ALDEF.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi


Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, besar sekali
pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran operasi perusahaan, faktor-faktor
tersebut terdiri dari faktor utama dan faktor bukan utama. Faktor utama, yaitu letak
sumber bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga kerja dan
pembangkit tenaga listrik. Sedangkan faktor bukan utama, seperti rencana masa
depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan, kemungkinan
adanya perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan, terdapatnya
fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk tanah dan gedung,
sikap masyarakat, iklim dan keadaan tanah.

Penentuan Lokasi Pabrik


Manajemen perusahaan dalam memilih lokasi pabrik didasarkan pada beberapa
macam alternatif. Tahap-tahap dalam pemilihan lokasi pabrik terdiri dari
pengumpulan data, menganalisa data yang masuk, menentukan urutan alternatif
lokasi yang dipilih dan menentukan lokasi pabrik yang dipilih. Penentuan metode
pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada faktor rating, analisa ekonomis, dan analisa
volume biaya.

Desain Fasilitas
Desain fasilitas produksi perlu direncanakan dengan baik, karena fasilitas produksi
yang baik dan teratur para karyawan dapat bekerja dengan tenang, sementara
aliran produksi dari mulai bahan mentah sampai barang jadi dapat berlangsung
dengan lancar dan teratur. Perencanaan layout merupakan kombinasi yang optimal
antara fasilitas produksi (personalia, perlengkapan operasi, luas gudang,
penanganan produk, serta semua peralatan produksi).
Perencanaan layout perusahaan selalu diperlukan karena adanya perubahan desain
produk, adanya produk baru, adanya perubahan volume permintaan, dan
sebagainya. Klasifikasi perencanaan layoutterdiri dari, perubahan kecil layout yang
sudah ada, adanya penambahan fasilitas produksi, merubah susunan layout dan
pembangunan pabrik baru.

Penentuan Layout Pabrik


Sebagaimana diketahui bahwa layout yang dipergunakan dalam sebuah pabrik akan
mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan. Oleh
karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
Untuk menentukan layout pabrik dengan baik, maka perlu diadakan persiapanpersiapan yang matang, diantaranya, Pertama, data yang diperlukan meliputi
jumlah dan jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi,
mesin dan peralatan informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan
perbandingan perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan Ketiga Teknik
kesimbangan kapasitas.

BAB VIII
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG
1. Nilai Yang Akan Datang
Future Value (FV) digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan
tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu. Untuk menghitung FV bisa
menggunakan fungsi fv()
Ada lima parameter yang ada dalam fungsi fv(), yaitu :

Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.

Nper, jumlah angsuran yang dilakukan

Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.

Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.

Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran
dilakukan diakhir periode.

Contoh 1:
Biaya masuk perguruan tinggi saat ini adalah Rp50.000.000, berapa biaya masuk perguruan
tinggi 20 tahun yang akan datang, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi
satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk
parameter-parameter yang ada sebagai berikut :

Rate = 8%

Nper = 20

Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya

Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang

Type = 0

Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 233,047,857.19


Contoh 2:
Setiap bulan kita menabung dibank sebesar 250.000, saldo awal tabungan kita adalah
10.000.000, bunga bank pertahun 6%, dengan asumsi tidak ada potongan bunga dan biaya

administrasi, berapa uang yang akan kita dapat 20 tahun yang akan datang?, dengan
menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :

Rate = 6%/12, dibagi 12 karena angsuran 250.000 dilakukan perbulan

Nper = 2012 = 240, dikali 12 karena angsuran dilakukan per bulan

Pmt = -250000, nilai yang ditabungkan setiap bulan, minus sebagai tanda cashflow kita
mengeluarkan uang

Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang

Type = 0

Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 148,612,268.55


Yang perlu diperhatikan dalam penggunakan fungsi fv() adalah satuan untuk parameter rate, nper
dan pmt haruslah sama, jika satuannya bulan maka harus bulan semua, jika ada yang bersatuan
tahun maka harus dikonversi ke satuan bulan.
7. Nilai Sekarang
Present Value digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai
dimasa datang. Untuk menghitung PV bisa menggunakan fungsi pv() yang ada dimicrosoft excel.
Ada lima parameter yang ada dalam fungsi pv(), yaitu :

Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa Anuitas Biasa(ordinarry
annuity):pembayaran dilakukan disetiap akhir periode atau satu periodeper bulan ataupun
per tahun.

Nper, jumlah angsuran yang dilakukan.

Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.

Fv, nilai akan datang yang akan dihitung nilai sekarangnya.

Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran
dilakukan diakhir periode.

Contoh :
Saat pensiun 25 tahun lagi saya ingin punya uang 1.000.000.000, berapakah nilai uang
1.000.000.000 saat ini, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit,
misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi pv() masukkan nilai untuk parameterparameter yang ada sebagai berikut :
PV=(1-(1+i)-^) A

Rate = 8%

Nper = 25

Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya

Fv = 1000000000

Type = 0

Dari masukan diatas maka akan didapat nilai -146,017,904.91


Kenapa minus, sekali lagi itu sebagai tanda cash flow, untuk mendapatkan uang 1.000.000.000
25 tahun lagi maka saya harus mengeluarkan uang sebesar 146,017,904.91 saat ini atau dengan
kata lain uang 1.000.000.000 25 tahun lagi sama nilainya dengan uang 146,017,904.91 saat ini,
dengan asumsi inflasi konsisten sebesar 8% setiap tahun selama 25 tahun.
Sama halnya dengan fungsi fv(), fungsi pv() harus menggunakan satuan yang sama untuk
parameter rate, nper dan pmt, jika bersatuan tahun maka harus tahun semua, jika ada yang
bersatuan bulan maka harus dikonversi ke satuan tahun.
8. Nilai Masa Datang Dan Nilai Sekarang
Nilai masa datang( FV)
FV=

((1+i)^ -1) A
I

Contoh
Hitunglah nilai akan datang (FV) dari tabungan Rp 1.000.000 yang disetor setiap tahun selama 5
tahun,mulai tahun depan,apabila tingkat bunga adalah10%.p.a.diperhitungkan tahunan.
Jawab:
n=5 tahun
i=10%=0,1
A=1.000.000
FV=((1+i)^ .A
i
5
FV=((1+0,1) xRp 1.000.000
0,1
FV=Rp 6.105.100
Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut dengan
present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh

jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan P adalah nilai sekarang dari uang
sebanyak A pada t tahun yang akan datang. Bila kemudian diumpamakan tingkat bunga adalah r,
maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah :
I = P.r.t
dan uang setelah t tahun menjadi :
P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendaang, maka
P(1+rt) = A
atau
P = A/I + rt
Contoh :
Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang
tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalh ini, A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
= 8849,56
Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut dengan
present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh
jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan P adalah nilai sekarang dari uang
sebanyak A pada t tahun yang akan datang. Bila kemudian diumpamakan tingkat bunga adalah r,
maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah :
I = P.r.t
dan uang setelah t tahun menjadi :
P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendaang, maka
P(1+rt) = A
atau
P = A/I + rt
Contoh :
Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang
tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalh ini, A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
= 8849,56
4. Annuitas
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara
berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana
perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah
Anda bayar. Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada jumlah
pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga.
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham
preferen.

A. Anuitas Biasa (Ordinary)


Anuitas Biasa adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang sama antara waktu
pembayaran dengan waktu dibungamajemukkan.
Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian, yaitu:
1. Ordinary annuity
2. Annuity due
3. Deferred annuity.
Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
FVn = PMT1 + in 1 i
Keterangan :
FVn = Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT = Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode)
i = Interest rate (tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas
Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
PVn = FVn1 1 ( 1 + i ) n i
PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
B. Anuitas terhutang
Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. Awal
interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua
merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.
Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah :
FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )
Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah :
PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )
C. Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)
Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang
dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang
harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu
secara teratur dalam jangka waktu tertentu.
D. Anuitas Abadi
Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan
akanberlangsung terus menerus.
PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT
Tingkat suku bunga i
E. Nilai sekarang dan seri pembayaran yang tidak rata

Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah arus
kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk mencari
nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata:
Nilai sekarang anuitas abadi = pembayaran/tingkat diskonto = PMT/r
Langkah 1.
Cari nilai sekarang dari $ 100 yang akan diterima di tahun 1:
$100 (0,9434) = $ 94,34
Langkah 2.
Diketahui bahwa dari 2 tahun sampai tahun 5 akan diterima anuitas sebesar $ 200 setahun. Dicari
dulu anuitas 5 tahun, kemudian kurangi dengan anuitas 1 tahun, sisanya adalah anuitas 4 tahun
dengan pembayaran pertama yang diterima setelah tahun ke-2:
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ 200 (PVIFA(6%,1tahun))
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ PVIFA(6%,1tahun)
Pvanuitas= $ 200(4,2124-0,9434)
Pvanuitas= $653,80
Langkah 3.
Cari nilai sekarang dari $1000 yang akan diterima di tahun ke-7
$1000(0,6651) = $ 665,10
Langkah 4.
Jumlahkan komponen-komponen yang diperoleh dari langkah 1 hingga langkah 3 tersebut :
$ 94,34 + $ 653,80 + $ 665,10 = $1413,24
F. Periode kemajemukan tengan tahunan atau periode lainnya
Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas
atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun. Sedangkan
bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari
arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali dalam setahun.
G. Amortisasi Pinjaman
Merupakan suatu pinjaman yang akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya
( bulanan , kuartalan , atau tahunan ). Digunakan untuk menghitung pembayaran pinjaman atau
angsuran sampai jatuh tempo.

Dalam pembayaran angsuran terkandung : pembayaran cicilan hutang dan bunga.

Angsuran berupa pembayaran yang tetap seperti anuitas.

Pinjaman atau loan, diterima pada saat ini atau present value sehingga konsepnya
menggunakan present value annuity (PVIFA).

Pembayaran angsuran dapat dilakukan di awal periode atau diakhir periode.

Formula dapat disesuaikan dengan antara annuity due atau ordinary annuity.

Pada saat jatuh tempo nilai saldo hutang sama dengan nol atau mendekati nilai nol.

Pembayaran bunga berdasarkan pada jumlah saldo pinjaman, sehingga bunga dapat
semakin menurun.

BAB IX
MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalh aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh
sumber modal yang semurah-murahmya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif
mungkin untuk menghasilkan laba.
I. Peran Dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk
beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan
dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara
bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan,
maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik.
Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan

ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber
daya adalah sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal. Hal ini juga penting
untuk menjamin bahwa individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhankebutuhan pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset
secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekeyaan
perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Tanggung jawab manajer keuangan :
1. Mengambil keputusan investasi (investment decision). Menyangkut masalah pemilihan
investasi yang diinginkan dari sekolompokkesempatan yang ada, memilih satu atau lebih
alternatif investasi yang dinilaipaling menguntungkan.
2. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision). Menyangkut masalah pemilihan
berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih
alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision). Menyangkut masalah penentuan besarnya
persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham,
stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.
Keputusan-keputusan tersebut harus diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya
dipergunakan oleh perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan.
A. Penganggaran Modal
Adalah proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada.
Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan penganggaran modal :
>. Expansi (perluasan) ; untuk membuka cabang. Dalam investasi awal diperlukan modal yang
cukup besar.
>. Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
>. Renewal (pembaharuan); tambal sulam
Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
Tata cara dalam membuat membuat penganggaran modal :
A. Membuat proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
B. Review dan analisa.
C. Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
D. Implementasi
E. Mengumpulkan umpan balik atau feedback
Istilah-istilah dalam capital budgeting :
1.Independent projects ; proyek yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya. Contoh :
buka bisnis salon dan buka resto.
2. Mutually exclusive projects : proyek-proyek yang tidak ada hubungannya tapi terkait oleh
keterbatasan dana.
3. Unlimited funds; proyek dengan dana yang tidak terbatas.
B. Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif
Aktiva tetap /aktiva ttidak lancar (fixed assets) dalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya

dalam waktu lama (lebih dari satu periode akuntansi) Aktiva tersebut digunakan sendiri dalam
kegiatan normal perusahaan serta mempunyai nilai material.
Aktiva tetap terdiri sbb :
1. Tanah
2. Gedung atau bangunan
3. Mesin-mesin
4. Kendaraan
5. Peralatan
C. Metode penilaian investasi
Pada umumnya ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian
investasi. Metode tersebut antara lain metode average rate of return, payback, net present value
(NPV), internal rate of return (IRR) dan metode profitability index.
D. Arus kas masuk
Arus kas yang masuk dari penjualan barang dan jasa, pendapatan dividen, pendapatan bunga, dan
penerimaan operasi lainnya.
E. Metode average rate of return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi.
Angka yang digunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total atau average
investement. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam prosentase. Angka ini kemudian
dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Metode ini tidak kami gunakan karena mengabaikan konsep nilai waktu uang. Konsep laba yang
digunakan adalah konsep akuntansi dan bukan kas, padahal kas adalah hal yang sangat penting.
Catatan : kas masuk dan keluar tidak selalu terjadi sesuai dengan pengakuan biaya dan
penghasilan.
F. Metode masa pengembalian investasi
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang
digunakan adalah aliran kas, bukan laba. Namun problem utamanya adalah sulitnya menentukan
periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding.
Dalam prakteknya, yang dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan
yang sejenis.
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran
kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash
Flow. Misalnya proyek A dengan investasi 20 juta, dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki
aliran kas 6.5 juta per tahun. Proyek B dengan investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun,
aliran kas 6 juta per tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan adalah 10 %. Maka dalam
waktu kurang 4 tahun, investasi A akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktu lebih 4
tahun. Namun secara total investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak
(karena usia ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya menyelesaikan masalah
diabaikannya niai waktu uang saja, tetapi belum dapat mengatasi masalah diabaikannya aliran
kas setelah periode payback. Namun demikian cara ini tetap populer digunakan, namun hanya

sebagai pelengkap penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi
problem likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.
G. Metode net presen value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan
datang. Untuk menghitung nilai sekarang itu, harus ditentukan tingkat bunga yang dianggap
relevan.
Ada beberapa konsep menghitung bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat
bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan
pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan
pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan aliran kas).
H. Metode profibality index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di
masa datang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1, maka diannggap
menguntungkan.
I Metode internal rate of return
Dalam metode IRR, dihitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang. Jika tingkat bunga
ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (yang dipersyaratkan), maka investasi diangap
menguntungkan.
II. Perencanaan Keuangan
Mengapa peusahaan membutuhkan dana ?
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam
membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua
jenis pengeluaran :
A. Pengeluaran jangka pendek (short term)
Pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi
dana yang ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan bahan baku, barang dalam proses,
maupun barang jadi), pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan, serta biaya
operasi lainnya.
B. Pengeluaran jangka panjang (long term)
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionlanya,
perusahaan juga membutuhkan dan untuk membiayai pengeluaran aktiva tetap.
Pembiayaan Perusahaan
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang, perusahaan
membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik
serta kemampuannya dalam menghasilkan laba tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring
dengan perkembangan kemajuan perusahaannya.

BAB X
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PENGERTIAN
Manajeman sumber daya manusia adalah suatu ilmu yang memplajari tentang cara cara
memaksimalkan sumber daya yang ada pada individu secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan dari suatu perusahaan.Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan
karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang
mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

Sumber daya manusia adalah manajemen istilah modern relatif, diciptakan pada awal tahun
1960-an kemanusiaan terjadi pergeseran sebagai manusia datang hak atas cahaya terang selama
Vietnam. Era ketika Asal-usul fungsi muncul dalam organisasi yang memperkenalkan
kesejahteraan manajemen praktik dan juga yang mengadopsi prinsip-prinsip manajemen
ilmiah. Dari istilah-istilah ini muncul sebagian besar kegiatan manajemen administrasi,
koordinasi berbagai proses pekerja terkait dan mulai dikenal, dalam waktu sebagai personil
fungsi tersebut. Sumber daya manusia semakin menjadi nama yang lebih biasa untuk fungsi ini,
dalam contoh pertama di Amerika Serikat serta perusahaan-perusahaan multinasional atau
internasional, mencerminkan adopsi yang lebih kuantitatif serta pendekatan strategis untuk
manajemen tenaga kerja, dituntut oleh manajemen perusahaan untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif, memanfaatkan pekerja terampil dan sangat terampil terbatas.
1.Macam-macam sumber daya manusia
Manusia memiliki akal, budi dan pikiran yang tidak dimiliki oleh tumbuhan maupun hewan.
Meskipun paling tinggi derajatnya, namun dalam ekosistem, manusia juga berinteraksi dengan
lingkungannya, mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya sehingga termasuk dalam salah
satu faktor saling ketergantungan.
Sumber daya manusia dibagi menjadi dua, yaitu :

Manusia sebagai sumber daya fisik

Dengan energi yang tersimpan dalam ototnya, manusia dapat bekerja dalam berbagai bidang,
antara lain: bidang perindustrian, transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan
peternakan.

Manusia sebagai sumber daya mental

Kemampuan berpikir manusia merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting, karena
berfikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan. Manusia sebagai makhluk hidup
berbudaya, mampu mengolah sumber daya alam untuk kepentingan hidupnya dan mampu
mengubah keadaan sumber daya alam berkat kemajuan ilmu dan teknologinya. Dengan akal dan
budinya, manusia menggunakan sumber daya alam dengan penuh kebijaksanaan. Oleh karena
itu, manusia tidak dilihat hanya sebagai sumber energi, tapi yang terutama ialah sebagai sumber
daya cipta (sumber daya mental) yang sangat penting bagi perkembangan kebudayaan manusia.
Dalam melakukan perencanaan tenaga kerja kita perlu memperhatikan berbagai aspek, yaitu :
a. Macam-macam kegiatan yang akan dilakukan pada masa mendatang.
b. Jumlah dan mutu karyawan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
itu.
c. Rencana, mutasi, promosi dan pension karyawan.
Setelah memiliki rencana jumlah dan mutu tenaga kerja perlu dipikirkan cara pengadaannya.
Pada dasarnya ada dua alternatif utama dalam pengadaan tenaga kerja. Alternatif pertama adalah
mencarinya di pasar tenaga kerja, dan alternatif kedua adalah mempromosikan orang-orang
tertentu.
Perekrutan, Penyeleksian, dan Orientasi

2. Perkembangan Sumber Daya Manusia


Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kerangka kerja untuk membantu karyawan
mengembangkan pengetahuan mereka pribadi dan organisasi keterampilan, dan kemampuan.
Human Resource Development includes such opportunities as employee training, employee
career development, performance management and development, coaching , mentoring ,
succession planning , key employee identification, tuition assistance , and organization
development. Pengembangan Sumber Daya Manusia termasuk kesempatan seperti pelatihan
karyawan, pengembangan karir karyawan, manajemen kinerja dan pengembangan, pelatihan ,
mentoring , perencanaan suksesi , identifikasi karyawan kunci, bantuan uang sekolah , dan
pengembangan organisasi.
Perkembangan sumber daya manusia revulusi industry abad ke 20 dan revolusi teknologi abad ke
19 mengubah makna tenaga kerja itu sendiri, dimana kebanggaan hasil kerjanya menjadi
berkurang.
Akibat revolusi industry dan teknologi terhadap tenaga kerja adalah :
a. Berkembangnya spesialisasi, secara ekonomis menguntungkan, hasil kerjanya lebih banyak
dan orang akan ahli dalam bidangnya.
b. Hambatan pengembangan diri, bagi kelompok tertentu secara sosiologis disebut block of
mobility (sekat-sekat mobilitas masyarakat)
c. Perubahan yang terus menerus, merugikan tenaga kerja dengan perubahan bidang industry dan
teknologi

3. Pemanfaatan sumber tenaga kerja dan kompensasi


Program kompensasi karyawan dirancang :
a. Menarik karyawan yang berpenampilan menarik kedalam organisasi.
b. Memotifasi karyawan mencapai prestasi unggul.
c. Mencapai masa dinas yang panjang
Sesuai fungsinya, didalam perusahaan ada dua macem tenaga kerja :
a. Tenaga kerja Eksekutif, mengambil keputusan dan melaksanakan fungsi organic manajemen.
b. Tenaga Operatif, tenaga terampil, menguasai pekerjaan, sehingga tugas dapat dilaksanakan
dengan baik.
Ada tiga tenaga terampil :
- Tenaga terampil (skilled labor)
- Tenaga setengah terampil (semi skilled labor)
- Tenaga tidak terampil (unskilled labor)
Penentuan jumlah tenaga kerja meliputi dua hal pokok :
a. Analisis beban kerja , meliputi : peramalan penjualan (sales forecast) , penyusunan jadwal
waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja untuk membuat satu unit barang.
b. Analisis tenaga kerja, menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia
pada satu periode

4. Hubungan perburuhan
Hubungan Perburuhan adalah hubungan antara unsur unsur dalam produksi yaitu buruh,
pengusaha dan pemerintah, yang didasarkan pada nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila,
inti dari pola hubungan perburuhan Pancasila adalah bahwa setiap perselisihan perburuhan yang
terjadi harus diupayakan diselesaikan melalui musyawarah untuk mufakat. Hubungan
perburuhan pancasila , agar setiap persoalan antara buruh dan manajemen diselesaikan dengan
musyawarah dan mufakat.
Bila terjadi ketidaksepakatan , buruh punya senjata yang dapat digunakan :
a. Boikot
b. Pemogokan
c. Penghasutan
d. Memperlambat kerja
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada tiga asas yang digunakan yaitu :
a.Asas Partner in Production
Dimana buruh dan pengusaha mempunyai kepentingan yang sama untuk meningkatkan
kesejahteraan buruh mampu meningkatkan hasil usaha/ produksi. Hal ini tercermin dalam system
ci-determination.
b.Asas Partner in Profit
Hasil yang dicapai perusahaan itu seharusnya bukan untuk dinikmati oleh pengusaha saja, tetapi
harus dinikmati oleh buruh yang turut serta dalam mencapai hasil produksi tersebut.
c.Asas Partner in Responsibility
Dimana buruh dan pengusaha memiliki tanggung jawab untuk bersama sama meningkatakan
hasil produksi. Rasa tanggung jawab kedua belah pihak ini akan mendorong hasil produksi yang
meningkat lagi.
Untuk mengeoperasikan Hubungan Perburuhan Pancasila tersebut, telah ditetapkan berbagai
sarana yaitu :
Lembaga Bipartite / Tripartite
Melalui Lembaga Bipartite/Tripartite, setiap perselisihan yang terjadi dapat diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat. Penyelesaian perselisihan melalui Lembaga Bipartite berarti
penyelesaian yang dilaksanakan melalui dua pihak,yaitu Buruh dan Pengusaha (secara intern).
Penyelesaian melalui lembaga Tripartite berarti mengundang pihak pemerintah untuk ikut serta
menyelesaikan perselisihan yang terjadi secara musyawarah untuk mufakat.
Kesepakatan Kerja Bersama (Perjanjian Perburuhan)
Melalui perjanjian perburuhan para pihak yang terkait dalam phubungan kerja mengetahui secara
jelas apa yang menjadi hak dan kewajibannya sehingga dengan demikian dapat diharapkan
mencegah timbulnya perselisihan.
Peradilan Perburuhan

Melalui peradilan perburuhan, setiap perselisihan yang timbul dapat diselesaikan secara damai,
sehingga kemungkinan untuk mogok / lock-out dapat dicegah sedini mungkin.
Peraturan Perundang undangan Perburuhan
Peraturan perundang undangan perburuhan mutlakdiperlukan dan harus dapat mengakomodasi
semua kepentingan pekerja maupun pengusaha, sehingga dengan demikian kepastian hokum
dapat tercipta dan dapat mengurangi terjadinya perselisihan perburuhan yang dapat menimbulkan
tindakan mogok/lock-out.
Masalah khusus yang harus diperhatikan yaitu masalah upah dan masalah pemogokan.
Melalui penanganan / pengaturan masalah pengupahan secara memadai, akan mengurangi
timbulnya perselisihan peruruhan yang berkaitan dengan masalah upah. Demikian pula masalaah
pemogokan yang pada hakekatnya merupakan penyelesaian perselisihan pekerja secara tidak
damai, sedapat mungkin dihindari dengan mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
5. Mengapa pekrja mendirikan serikat pekerja?
Serikat pekerja adalah organisasi demokratis yang berkesinambungan dan permanen
dibentuk secara sukarela dari, oleh dan untuk pekerja sebagai maksud untuk mrlindungi dan
membela apa yang menjadi hak dari para pekerja, Memperbaiki kondisi kondisi dan syarat
syarat kerja melalui perjanjian kerja bersama dengan manajemen/pengusaha, Melindungi dan
membela pekerja beserta keluarganya akan keadaan sosial dimana mereka mengalami kondisi
sakit, kehilangan dan tanpa kerja (PHK), Mengupayakan agar manajemen/pengusaha
mendengarkan dan mempertimbangkan suara atau pendapat serikat pekerja sebelum membuat
keputusan.
Cara membentuk serikat pekerja
Sesuai pasal 5 UU No. 21 Tahun 2000, sebuah serikat pekerja dapat dibentuk oleh minimal 10
orang karyawan di suatu perusahaan. Dalam undang-undang yang sama disebutkan bahwa
pembentukan serikat pekerja ini tidak diperbolehkan adanya campur tangan dari perusahaan,
pemerintah, partai politik, atau pihak manapun juga. Serikat pekerja juga harus memiliki
anggaran dasar yang meliputi :

nama dan lambang

dasar negara, asas, dan tujuan

tanggal pendirian

tempat kedudukan

keanggotaan dan kepengurusan

sumber dan pertanggungjawaban keuangan

ketentuan perubahan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga

6. Perserikatan saat ini


Tipe-tipe serikat karyawan :
a. Craft Unions
Anggotanya karyawan yang punya keterampilan yang sama seperti tukang kayu.
b. Industrial Unions
Dibentuk berdasarkan lokasi pekerjaan yang sama, serikat ini terdiri dari pekerja yang tidak
berketerampilan maupun dalam perusahaan atau industry tertentu .
c. Mixed Unions
Mencakup pekerja terampil , tidak terampil dan setengah terampil dari suatu local tertentu tidak
memandang dari industry mana.
Contoh : PERSATUAN PEKERJA DAN PEMANTAU FARMASI INDONESIA (PPPFI) telah
terdaftar sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang legal dan resmi di Departemen Dalam Negeri
dengan SKT Nomor 107/D.III.3/X/2008. Hal ini tentukannya merupakan respon yang baik
sebagai tindaklanjut dari Surat Permohonan Nomor :018/DPP-PPPFI-DKBP/V/2008 tanggal 05
Mei 2008, yang telah diajukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Dengan disyahkannya PPPFI sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang beroperasi diseluruh
wilayah Indonesia, maka sekarang adalah tugas kita semua untuk mensukseskan Organiasi ini
dengan peran aktif dan kerjasama kita sehingga cita-cita luhur organisasi sesuai dengan VISI dan
MISI PPPFI yang tertuang dalam lipar pilar utama yaitu :
Memberikan payung hukum kepada seluruh Anggota
Meningkatkan Kesejahteraan Anggota
Membantu Mewujudkan Masyarakat yang Sehat
Mengabdi kepada Negara melalui peran Sosial
Meningkatkan kwalitas produk Farmasi & Nutrisi melalui Pemantauan
7. Hukum-hukum yang mengatur hubungan antara tenaga kerja dan manajer
Ada tiga perjanjian kerja bersama , yaitu :
a. Closed Shop Agreement
Hanya berlaku bagi pekerja yang telah bergabung menjadi anggota serikat (persatuan).
b. Union Shop Ageement
Mengharuskan para pekerja untuk menjadi anggota serikat untuk periode waktu tertentu.
c. Open Shop Agreement
Memberikan kebebasan pekerja untuk menjadi atau tidak anggota serikat kerja.
8. Bagaimana serikat pekerja diorganisasi dan disahkan?
Bagaimana Serikat Pekerja diorganisasi dan disahkan yaitu melalui UUD 1945 yang
berlandaskan serikat pekerja.

BAB XI
AKUNTANSI DAN LAPORAN
I. Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan
data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh
orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan
serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa
indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir

seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai
bahasa bisnis.
II. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan
akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di
dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai
keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu
membuat keputusan suatu organisasi.

III. Pihak Pihak Yang Berkepentingan


Ada beberapa pihak yang berkepentingan terhadap akuntansi, yaitu :
1. Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak
yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan
yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk
memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kanntor cabang baru atau tidak.
2. Pihak Eksteral / External
a. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan
menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan
yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
b. Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi
keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang
dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan
semakin besar jika perusahaan untung besar.
c. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian
besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
d. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan
meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer /
pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik
dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
e. Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan
menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat
pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
IV. Prinsip Akuntansi

Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsipprinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip,
demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan
biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp
9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga
Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp
8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau
jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau
ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul
karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap
periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya
prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban
kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar
menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara
konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian
metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada
penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus
dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan
metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan
keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi
suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang
disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.
V. Pengertian Laporan Keuangan
Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan, sangat
membutuhkan informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Informasi
tersebut disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk neraca, laporan laba-rugi, laporan
perubahan modal dan laporan arus kas. Informasi tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak
yang go public dalam persiapannya untuk melakukan penawaran umum karena salah satu syarat
perusahaan yang go public adalah harus menyerahkan laporan keuangannya selama dua tahun
terakhir yang sudah diperiksa oleh akuntan publik.
Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara
ekonomi. Laporan keuangan harus disiapkan secara periodik untuk pihak-pihak yang
berkepentingan. Pengertian laporan keuangan menurut Baridwan (1992 : 17) laporan keuangan
merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
selama dua tahun buku yang bersangkutan. Menurut Sundjaja dan Barlian (2001 : 47) laporan
keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan
sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau
aktivitas perusahaan.
Sedangkan definisi laporan keuangan menurut Munawir (1991 : 2) laporan keuangan pada
dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan.
Dapat disimpulkan laporan keuangan adalah laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan ekonomi.

VI. Isi Laporan Keuangan


Pada waktu tertentu manajemen suatu perusahaan harus menyusun dan menyajikan laporan
keuangan guna memenuhi kebutuhan para pihak yang berkepentingan atas suatu perusahaan ini.
Mengenai laporan keuangan yang disajikan dan disusun oleh manajemen sesuai Ikatan Akuntan
Indonesia, (2007:2) menyatakan laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponenkomponen berikut ini: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan
catatan atas laporan keuangan.
a. Neraca (Balance Sheet)
Pendapat Skousen (2001:41) yang dimaksud dengan neraca adalah laporan sumber-sumber dari
suatu perusahaan (harta), kewajiban perusahaan (hutang), dan perbedaan antara yang dimiliki
(harta) dan apa yang dipinjam (hutang) yang disebut ekuitas. Dalam pengertian aktiva tidak
terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaranpengeluaran yang belum dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang
tidak berwujud lainnya (intangible assets) misalnya goodwill, hak patent, hak menerbitkan dan
sebagainya.Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu aktiva
lancar dan aktiva tidak lancar.
Aktiva juga dapat digolongkan seperti di bawah ini.
1) Harta lancar yaitu harta yang berupa uang tunai yang dapat digunakan
dalam jangka pendek
2) Investasi jangka panjang yaitu pernyertaan atau penanaman modal pada perusahaan lain
dalam jangka panjang untuk memperoleh pendapatan
3) Harta tetap yaitu kekayaan perusahaan yang pemakainya dalam waktu lama serta
mempunyai nilai material.
4) Harta tetap tidak berwujud yaitu hak istimewa yang dimiliki oleh perusahaan yang
mempunyai nilai tetapi tidak mempunyai nilai fisik
5) Harta lain-lain yaitu harta yang tidak dapat dikelompokkan dalam empat jenis aktiva di atas.
Yang termasuk kelompok aktiva lancar adalah seperti di bawah ini.

1) Kas, atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Kas
meliputi koin, uang kertas, cek yang diterima dari langganan dan simpanan erusahaan di bank
yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank bersangkutan. Dalam prakteknya, perusahaan
biasanya bisa memiliki beberapa rekening. Misalnya, satu untuk pembayaran kas umum dan satu
lagi untuk pembayaran gaji.
2) Investasi jangka pendek (marketable securities) adalah investasi yang sifatnya sementara
dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang sementara tidak dibutuhkan alat operasional
perusahaan. Yang termasuk dalam investasi jangka pendek adalah: deposito di bank, surat-surat
berharga yang berwujud saham, sertifikat bank dan lain-lain investasi yang mudah
diperjualbelikan.
3) Piutang wesel adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam bentuk
wesel yang diatur dalam undang-undang (suatu utang formal). Sepanjang piutang wesel
diperkirakan akan tertagih dalam setahun, maka diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva
lancar.
4) Piutang dagang adalah tagihan kepada pihak lain (kreditur) sebagai akibat dari penjualan
barang secara kredit. Piutang dagang ini diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang
relatif pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang dagang biasanya disajikan dalam neraca sebesar
nilai realisasinya, yaitu nilai normal piutang dikurangi
dengan cadangan kerugian piutang.
5) Persediaan, untuk perusahaan dagang yang dimaksud dengan persediaan adalah semua
barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih berada di gudang/belum
laku dijual. Untuk perusahaan manufacturing, persediaan yang dimiliki meliputi: persediaan
bahan mentah, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Persediaan
merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasional perusahaan, yang secara terus
menerus akan diperoleh atau diproduksi untuk dijual.
6) Pendapatan yang masih harus diterima, adalah pendapatan yang sudah menjadi hak
perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa/prestasinya, tetapi belum menerima
pembayaran sehingga merupakan tagihan.
7) Biaya dibayar di muka, adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa/prestasi, tetapi
pengeluaran itu belum menjadi biaya atau jasa tersebut belum dinikmati oleh perusahaan pada
periode ini.Menurut Skousen (2001:42): Hutang adalah kewajiban untuk membayar kas,
pemindahan asset lain atau memberikan jasa-jasa ke orang lain Sedangkan menurut Munawir
(2004:18) Hutang adalah kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasl dari
kreditur.Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang lancar (hutang
jangka pendek) dan hutang jangka panjang. Hutang lancar meliputi semua kewajiban yang akan
dilunasi dalam periode jangka pendek (satu tahun atau kurang tanggal neraca atau dalam siklus
kegiatan normal perusahaan) dengan cara mengurang aktiva yang dikelompokkan dalam aktiva
lancar atau dengan cara menimbulkan hutang lancar yang lain.
Hutang lancar dapat dibagi atas:
1) hutang dagang yaitu hutang yang timbul karena adanya transaksi pembelian secara kredit
dimana pelunasannya harus dilakukan dalam jangka pendek,
2) hutang pajak yaitu kewajiban perusahaan yang harus segera dilunasi kepada pemerintah atas
pajak yang dikenakan,
3) hutang dividen yaitu bagian laba yang dibagikan kepada para pemegang saham,

4) pendapatan yang diterima dimuka, Hutang jangka panjang adalah kewajiban sekarang yang
timbul dari kegiatan atau transaksi yang lalu, yang jatuh temponya lebih dari satu tahu ditinjau
dari tanggal neraca.
Modal menggambarkan bagian pemilik perusahaan atau kekayaan perusahaan yang diukur
dengan menghitung selisih antara aktiva dikurangi hutang. Menurut Munawir (2004:19) Modal
merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal
(modal saham), surplus dan laba yang ditahan.
b. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi yaitu sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan
juga mengetahui berapakah hasil bersih atau yang didapat dalam suatu periode. Menurut Ikatan
Akuntan Indonesia (2007:10)
laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut yaitu pendapatan, laba rugi usaha, beban
pinjaman, bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan
menggunakan metode ekuitas, beban pajak, laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan, pos
luar biasa, hak minoritas, dan laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan modal adalah ringkasan tentang perubahan modal yang terjadi dalam suatu
periode tertentu. Maka dapat diketahui bahwa laporan perubahan ekuitas memberikan informasi
mengenai tambahan atau pengurangan ekuitas selama periode tertentu. Penambahan ekuitas
berasal dari investasi dan laba sedangkan pengurangan ekuitas biasanya karena kerugian atau
pengambilan pribadi.
d. Laporan Arus Kas
Dalam laporan ini yang dicantumkan semua transaksi dan keterjadian perusahaan yang
mempunyai konsekuensi kas. Laporan arus kas menggambarkan keadaan masa yang akan
datamg, karena informasinya dapat digunakan untuk melakukan prediksi di masa yang akan
datang.
e. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi
tambahan seperti
kewajiban kontinjensi dan komitmen.
VII. Bentuk Neraca
Yang disebut neraca, 'balance sheet', 'statement of financial position' atau 'statement of
financial condition' adalah laporan' dalam bentuk daftar yang disusun secara sistematik yang
mengikhtisarkan nilai dan susunan aktiva, hutang dan modal sebuah perusah dan pada suatu saat
atau tanggal tertentu.
Neraca dapat disusun dalam bentuk stafel,yang biasa juga disebut bentuk 'report' dan
dapat pula disusun dalam bentuk skontro , yang biasa juga disebut bentuk T-account. Neraca
yang disusun dalam bentuk skontro, bagian sebelah debit neraca memuat semua aktiva
perusahaan, sedangkan bagian kreditnya memuat hutang dan modal sendiri perusahaan.

Dalam bentuk stafel, neraca disusun dari atas ke bawah, dimulai dari atas dicatat aktivaaktiva perusahaan, setelah itu di bawahnya kita catat hutang-hutang perusahaan, sedangkan
paling bawah dimuat modal sendiri perusahaan. Kebaikan bentuk stafel tersebut ialah lebih
mudahnya penyusunan neraca banding, yang disebut pula neraca komparatif atau 'comparative
balance sheet' , yaitu neraca yang memuat data lebih dari satu tanggal. Di negara-negara maju
sudah merupakan kebiasaan bagi perusahaan-perusahaan dalam laporan tahunan yang
disajikannya kepada para pemegang saham memuat laporan keuangan komparatif atau
'comparative financial statement', yang memuat data keuangan untuk beberapa tahun
sebelumnya.Bahkan tidak sedikit yang bahkan memuat data sampai lebih dari sepuluh tahun.
Berbicara mengenai isi neraca pada umumnya, PAI menggolong-golongkan komponenkomponen neraca sebagai berikut:
AKTIVA
A. Aktiva Lancar
B. Investasi (Penyertaan)
C. Aktiva Tetap
D. Aktiva Tidak Berwujud
E. Aktiva Lain-lain
KEWAJIBAN
F. Kewajiban Lancar (Jangka Pendek)
G. Kewajiban Jangka Panjang
H. Kewajiban Lain-lain
MODAL
I. Modal Saham
J. Agio Saham
K. Laba Yang Ditahan
VIII. Laporan Laba Rugi
Laporan Rugi Laba adalah sebagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan dengan pendapatan dan beban perusahaan
sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Laporan laba rugi mempunyai 2 unsur yaitu :
A. PENGHASILAN (income)
Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal. Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas
perusahaan seperti penjualan barang dagang, penghasilan jasa (fee), pendapatan bunga dan
lainnya.
B. BEBAN (expanse)
Adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk arus keluar
atau berkurangnya nilai aktiva atau kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak

menyangkut pembagian kepada penanam modal. Contoh yang termasuk dalam kategori
beban/biaya adalah harga pokok (penjualan atau produksi/HPP), biaya pemasaran, biaya gaji
karyawan, biaya penyusutan dan sejenisnya.

XI. Bentuk Laporan Laba Rugi


Format atau bentuk laporan laba rugi dapat disajikan dalam 2 bentuk
A. SINGLE STEP
Yaitu bentuk laporan yang disusun dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi suatu
kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok lainnya yang terjadi dalam suatu periode.
Sehingga untuk menghitung laba rugi bersih hannya memerlukan satu langkah yaitu
mengurangkan total penghasilan dengan total biaya. Selisih positif antara kelompok penghasilan
dengan biaya disebut dengan istilah penghasilan bersih atau laba, sedangkan jika selisih tsb
negative disebut dengan rugi.
B. MULTIPLE STEP
Yaitu bentuk laporan yang disusun secara bertahap penghasilan dan beban disajikan sesuai
dengan uturan aktivitas yaitu kegiatan usaha diluar usaha dan luar biasa. Pendapatan dibedakan
menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan
menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan
pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.
X. Tujuan Laporan Keuangan
Adapun tujuan laporan keuangan menurut A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT)
dalam Sofyan Syafri Harahap, merumuskan empat tujuan laporan keuangan sebagai berikut :
1. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk
menetapkan tujuan.
2. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor produksi
lainnya.
3. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
4. Membantu fungsi dan pengawasan sosial.
Lebih lanjut menurut APB Statement No.4 dalam Sofyan Syafri Harahap (2000 : 99),
menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan
perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP (General Accepted
Accounting Principle).
2. Tujuan Umum
a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban
perusahaan dengan maksud :
(1) Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.
(2) Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya.
(3) Untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan hutang-hutangnya.

(4) Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan


perusahaan.
b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari
kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud :
(1) Memberikan gambaran tentang deviden yang diharapkan pemegang saham.
(2) Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditur, supplier,
pegawai, pajak, pengumpulan dana untuk pelunasan.
(3) Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi
perencanaan dan pengawasan.
(4) Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang.
c. Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksirkan potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.
e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan keuangan.
3. Tujuan Kualitatif
Adapun tujuan kualitatif dari laporan keuangan yaitu sebagai berikut :
a. Relevance, yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan
dalam proses pengambilan keputusan.
b. Understandability, yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja penting tetapi juga
harus dimengerti oleh para pemakainya.
c. Verifiability, yaitu hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain akan menghasilkan
pendapatan yang sama.
d. Neutrality, yaitu laporan akuntansi itu harus netral terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
e. Timelines, yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila
diserahkan pada saat yang sama.
f. Comparability, yaitu informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan artinya akuntansi
harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
g. Completeness, yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan
yang layak dari pemakai.

BAB XII
TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
I. Keuangan Perusahaan
Keuangan Perusahaan di bagi menjadi 3 :
1 . Devestasi :
Devestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat
pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari
investasi pada aset yang baru.
Motif :
Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.

Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan
bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area
bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company,
dan banyak perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis
utamanya.
Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan
keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual
bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX Corporation melakukan divestasi
untuk berfokus pada bisnis utamanya yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk
memperoleh keuntungan sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.
Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang
telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan
sebelum melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan
melebihi nilai pasar bila dibandingkan dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan
divestasi. Hal ini memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai
berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin
jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal
dalam operasionalnya semakin besar.
Metode Divestasi :
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa
divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka jual pada
situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk
membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online showroom yang
menampilkan divisi yang mereka jual. Dengan melakukan komunikasi secara online, Alcoa telah
mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada hotel, usaha
transportasi, dan urusan pertemuan.
2. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Bahasa Inggris: Rights Issue) atau disingkat HMETD
dalam pasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya
telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima
penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran
saham-saham dari saham portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka
waktu 14 hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil
seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional.
3. Kebangkrutan.
Kebangkrutan adalah ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal oleh individu atau
organisasi untuk membayar kreditur mereka. Kebangkrutan telah dicatat di Perjanjian Lama dan
Timur Jauh.
II. Estimasi Penjualan.

Estimasi penjualan untuk bisnis Anda didasarkan pada penilaian Anda: keuntungan dari produk
atau layanan, pelanggan, ukuran pasar Anda, dan pesaing Anda. Ini harus mencakup penjualan
dalam unit dan Rupee untuk tahun berikutnya tiga, dengan tahun pertama dipecah oleh kuartal
kalau itu sesuai untuk industri Anda. Angka-angka ini akan sangat penting untuk dokumen
keuangan lain yang Anda hadir nanti dalam rencana.
Gunakan ringkasan satu-ayat untuk membenarkan proyeksi anda. Pastikan untuk menggunakan
pernyataan ringkas tentang apa set terpisah produk atau jasa dari perusahaan lain di pasar.
Sertakan diskusi singkat dari setiap komitmen pelanggan. Juga menyatakan mengapa anda
membayangkan basis pelanggan Anda tumbuh, dan menunjukkan bagaimana Anda akan
mengumpulkan bisnis ini.
Tips
1. Jika Anda memperoleh penjualan rata-rata per pelanggan dari asosiasi informasi
perdagangan, penelitian, atau wawancara dengan pemilik bisnis dalam upaya serupa,
mengutip sumber-sumber di bagian ini untuk memberikan kredibilitas ke nomor yang
Anda dasar proyeksi penjualan Anda.
2. Jangan menggunakan kata "konservatif" ketika menjelaskan proyeksi penjualan
Anda.Lender digunakan untuk melihat proyeksi sebelumnya ini istilah yang biasanya
sesuatu tetapi konservatif.
3. Jangan membuat proyeksi aneh. Mereka akan merusak kredibilitas Anda sebagai orang
bisnis terkemuka. Kesalahan umum adalah asumsi bisnis Anda akan memiliki beberapa
tahun sederhana dan kemudian peningkatan dramatis dalam penjualan ketika "pasar lepas
landas."
III. Estimasi Produk.
Estimasi Produk adalah penentuan yang akurat untuk menentukan strategi pemasaran yang lebih
efisien bahwa salah satu dari mereka menggunakan Alat Estimasi Produksi (AEP). Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan efektivitas tertinggi AEP.
AEP tes yang dilakukan terhadap efektivitas dua model pengukuran modifikasi AEP 40 cm x 40
cm dan 50 cm x 50 cm dengan dua cara mengukur, yang pertama adalah di 4 titik pengukuran (4
kuadran kanopi tanaman) dan yang kedua adalah dalam 6 poin pengukuran (6 kuadran kanopi
tanaman). Sampel sebanyak 30 pohon jeruk produktif, dihitung kepadatan buah dalam AEP
untuk kemudian berkorelasi dengan jumlah buah per pohon.
Hasilnya menunjukkan bahwa yang paling efektif adalah AEP AEP berukuran 50 cm x 50 cm
dengan 4 kuadran titik pengukuran. Hal ini didasarkan pada Standard Error Estimasi koefisien
terendah dan tertinggi 38,85 korelasi 0,732 dengan model regresi linier Y = 14,69 + 13.31X.

IV. Estimasi Pembelian Barang Langsung

Estimasi Pembelian Barang Langsung adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa
langsung maupun sistem online. estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun
pembeli. karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si
pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.
karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. cukup
hanya dengan berada di depab komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu
mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun
pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
V. Estimasi Pemakaian Barang Langsung
Estimasi Pemakaian Barang Langsung adalah barang yang bisa langsung di gunakan tanpa
memerlukan proses terlebih dahulu, atau barang yang sudah di beli bisa langsung di pakai atau di
gunakan.
Contoh :
pakaian, mobil, makanan ataupun minuman, dll.
barang-barang itu bisa langsung di pakai tanpa di proses lagi seperti barang yang lain.

VI. Upah Langsung


upah langsung adalah upah yang di berikan atasan atau manajer tanpa atau lewat perantara, upah
ini di berikan langsung kepada orangnya langsung ataua kepada karyawan itu sendiri. tidak di
lakukan dengan sistem kartu kredit.

VII. Estimasi Beban Fabrikase


Estimasi Beban Fabrikase adalah estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikasi.
VIII. Estimasi Harga Pokok Penjualan
Estimasi Harga Pokok Penjualan adalah harga yang sudah mutlak atau harga pokok barang yang
di jual tanpa bisa mengalami perubahan, harga ini sudah mutlak di berikan oleh sie penjual
untuk sie pembeli agar tidak terjadi negoisasi dalam penjualan barang ini.
IX. Estimasi Beban Penjualan
Estimasi Beban Penjualan adalah beban sisa penjual karena terdapat beberapa faktor yang
membuat perusahaan atau sisa penjual oeleh pihak-pihak tertentu.misalkan beban pajak,
kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.
X. Estimasi Beban Administrasi
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan
Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara. Penyebab utama

dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah: tingginya jumlah pekerja
pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata
tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi)
perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan
sementara penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4
minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.

XI. Estimasi Laba Rugi


Estimasi Laba Rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba
yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:
a. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari
pendapatan operasional perusahaan.
b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang
dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.
XII. Estimasi Kas
Estimasi Kas adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh
perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau
kas yang ada. Apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau
bahkan memeproleh penurunan kas

BAB XIII
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
I. Benturan Dengan Kepentingan Masyarakat
Benturan kepentingan Transaksi Tertentu dan Transaksi Afiliasi merupakan hal yang sangat
sulit untuk dihindari. Transaksi seperti ini biasa dipraktekan dalam melakukan transaksi bisnis
dimana para pihak yang melakukan corporate actionmemiliki benturan kepentingan atau
mempunyai hubungan afiliasi. Meskipun pada prinsipnya transaksi bisnis tersebut bertujuan
untuk meminimalisir resiko, mempermudah komunikasi atau melanggengkan hubungan bisnis
para pihak yang telah terjalin, namun potensi benturan kepentingan dan penyalahgunaan pihak

terafiliasi dalam suatu transaksi dapat merugikan para pemangku kepentingan tertentu atau
pemegang saham terutama pemegang saham minoritas.
Dalam kerangka Good Corporate Governance, aspek transparansi dan keterbukaan dalam
proses Transaksi Afiliasi dan Transaksi Tertentu sangat diutamakan. Hal ini untuk melindungi
para pihak termasuk pemegang saham minoritas. Oleh karenanya, Bapepam selaku regulator dan
otoritas jasa keuangan telah memberlakukan ketentuan yang cukup komprehensif tentang
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan Transaksi Afiliasi. Namun prakteknya,
pemahaman para pelaku usaha tentang benturan kepentingan Transaksi Tertentu dan Transaksi
Afiliasi masih harus ditingkatkan. Hal ini sangat diperlukan karena menyangkut aspek keuangan,
hukum serta good corporate governance suatu perusahaan.
II. Dorongan Tanggung Jawab Sosial
Kebijakan CSR kami didasarkan pada 7 pilar dan mendefinisikan praktek terbaik untuk
mengadopsi dalam transaksi bisnis dengan seluruh pemangku kepentingan Aden layanan,
termasuk pelanggan, pemasok, karyawan, dan masyarakat, untuk lebih alamat masa depan.
Tanggung Jawab Kami Perusahaan Komite memastikan Aden Layanan mendefinisikan dan
menerapkan kebijakan perusahaan yang bersangkutan mengenai standar etika dan tanggung
jawab perusahaan.
A. KARYAWAN
Aden Layanan bertujuan untuk menyediakan tempat yang bagus untuk bekerja, kaya akan
keragaman dan bakat: kami memupuk perbedaan individu dan kesempatan yang sama untuk
semua, meningkatkan partisipasi karyawan, mendorong pengembangan profesional, dan
karyawan dukungan kesejahteraan.
Kami juga mendukung perlindungan dan pelestarian hak asasi manusia di tempat kerja dan
dibimbing oleh prinsip-prinsip dasar Perserikatan Bangsa-Bangsa Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia dan International Labour Organization (ILO) Konvensi Inti. Komitmen kami adalah
demikian diwujudkan dalam Kode Etik dan dalam kebijakan sumber daya manusia dan praktek.
Kami juga terlibat dan melengkapi seluruh karyawan kami untuk membangun pemikiran dan
praktek keberlanjutan ke dalam pekerjaan sehari-hari mereka.
B. NASABAH
Layanan Aden tempat penting pada tantangan untuk membawa kepuasan kepada pelanggan
setiap hari. Kami mengantisipasi perkembangan pasar, dan terus berinovasi untuk memberikan
layanan baru dan solusi yang melampaui harapan pelanggan kami.
Kami juga berkomitmen untuk terus memperbaiki kinerja kita dan kita mencari solusi cerdas
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami. Itulah mengapa kami survei pelanggan kami setiap
tahun untuk mengidentifikasi setiap wilayah membutuhkan perbaikan.
C. PEMASOK
Untuk mengamankan sumber lokal yang memadai, kami bertujuan membangun kemitraan
jangka panjang dengan pemasok utama, dengan mempromosikan dialog yang berkelanjutan
dengan mereka.
Aden Services Supplier Kode menetapkan standar minimum yang kita meminta pemasok kami
untuk menghormati dan mematuhi, dengan mencapai spesifikasi dan persyaratan minimum.

Kami melakukan penilaian pemasok awal sebelum mendaftarkan mereka ke dalam daftar
pemasok yang lebih disukai.
Kami juga melakukan audit berkala untuk memantau dan memastikan pelaksanaan prinsipprinsip ini setelah mereka memiliki status ini pemasok pilihan, untuk memastikan mereka tetap
memenuhi standar kualitas kami.
D. ETIKA & PERILAKU BISNIS
Layanan Aden memastikan peraturan etik sedang dimiliki oleh semua orang di perusahaan.
Aden Layanan menghormati hukum dan peraturan negara tempatnya beroperasi dan melarang
segala bentuk korupsi. Integritas, transparansi dan peningkatan kinerja melalui inovasi dan
manajemen ketat secara terus menerus memberi inspirasi perilaku dan tindakan kita.
Nilai-nilai ini membimbing kita dalam keputusan kita, sebagai kepercayaan stakeholder dan
kepercayaan sangat penting bagi keberhasilan kami.
E. KEAMANAN PANGAN & KUALITAS
Pada Aden Layanan, kami berusaha untuk memastikan bahwa makanan yang kita melayani di
kantin klien kami dan kafetaria aman, telah tumbuh dan diproduksi di bawah kondisi yang
bertanggung jawab sosial dan lingkungan dan bahwa hal itu sesuai dengan undang-undang
nasional dan kesepakatan. pemasok kami kode etik, menyatakan persyaratan minimum, kami
mengharapkan untuk produk makanan.
Layanan Aden bersertifikat ISO 9001:2000 dan kami suplemen standar ISO dengan sistem
keselamatan dan kualitas dikembangkan secara khusus untuk bisnis kami. Kami menaruh
perhatian besar terhadap proses HSE dan telah mengembangkan rencana untuk menangani dan
mencegah bahaya keamanan pangan (HACCP), untuk mematuhi praktek-praktek yang
bertanggung jawab dan memastikan komitmen kami terhadap kesehatan dan keselamatan.
Kami juga membantu konsumen kami untuk membuat pilihan makanan informasi dengan
membuat informasi nutrisi tersedia dalam cara yang mudah dimengerti, dan kami menawarkan
berbagai macam pilihan lezat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami dan rasa.
F. LINGKUNGAN
Operasi Aden Layanan 'tidak, secara umum, menghasilkan banyak polusi.
Namun kami bertujuan untuk meningkatkan profil lingkungan perusahaan kami dengan
mengelola berbagai dampak lingkungan langsung dan tidak langsung berkaitan dengan operasi
kami. Saat ini kami fokus pada beberapa isu kunci: mengendalikan air dan konsumsi energi,
mengurangi limbah dan praktek daur ulang mengadopsi.
Kantor kami disertifikasi dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kantor Eco asosiasi Roots &
Shoots (a Jane Goodall asosiasi).
Meningkatkan kesadaran karyawan lingkungan juga merupakan bagian dari pelatihan awal
bahwa masing-masing staf kami terima saat mereka mulai bekerja di Aden Layanan.
G. KOMUNITAS
Dengan operasi di beberapa negara, kami selalu merekrut karyawan lokal, sehingga
menawarkan kesempatan kerja upah-produktif untuk keluarga lokal.
Kami mendorong cabang-cabang lokal kami mengandalkan bila memungkinkan pada penyedia
lokal, khususnya petani untuk produk segar. Pada hari ini, lebih dari 70% produk kita
menggunakan dibeli secara lokal.

Kami juga memberdayakan orang-orang kami untuk memberikan kontribusi positif kepada
masyarakat lokal dengan mempromosikan dua cara kegiatan keterlibatan masyarakat; program
investasi komunitas yang fokus pada relawan karyawan, dan program pemberian amal.
Dalam dorongan dari solidaritas sosial, Aden Jasa telah memilih untuk mendukung Junior
Chamber Prancis dan inisiatif dengan anak yatim piatu dan penyandang cacat mental (Lupakanaku-bukan program), serta asosiasi seperti "Anak Madaifu" atau sumbangan pakaian untuk
program relokasi Crowne.
Penanggulangan Bencana
Setelah gempa bumi Sichuan yang melanda sebagian besar wilayah Sichuan pada Mei 2008,
Aden Layanan mengirimkan tim bantuan khusus di sana untuk memberikan bantuan logistik
kepada para korban dan disumbangkan untuk proyek rekonstruksi.
III. Etika Bisnis
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan,
industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan
hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di
masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang
lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis
seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988),
memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh


karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak
dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.

Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan
ataupun secara kelompok.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk
suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan
menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik,sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan
perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena

Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern
perusahaan maupun dengan eksternal.

Mampu meningkatkan motivasi pekerja.

Melindungi prinsip kebebasan berniaga

Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan
memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif,
misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain
sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya
termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama
apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem
remunerasi atau jenjang karir.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai
yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni
dengan cara :

Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)

Memperkuat sistem pengawasan

Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

IV. Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis


A. Pelaksanaan hubungan industrial pancasila (HIP)
sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa yang
terdiri dari unsur pengusaha,pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai nilai
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
B. Dampak lingkungan (AMDAL)
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat

perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan
hidup di sekitarnya
C. Prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi
menjaga keselamatan, seperti masker pelindung, topi pengaman, dsb.
D. Perkebunan inti rakyat (PIR)
Perkebunan Inti Rakyat adalah sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik
Negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti penggerak
perkebunan di mana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil di sekitarnya.
E. Sistem bapak angkat dan anak angkat
System ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil atau menengah mitra
kerja yang harus mereka bina.

BAB XIV
BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu
dengan Negara yang lain.

I. HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL


Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan
melewati batas batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis
internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain
yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi
bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau
individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran
internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada
dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis
Internasional yaitu :
A. Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya
dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi
ekspor dan impor tersebut maka akan timbul NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA
atau BALANCE OF TRADE. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau
Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana
Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang
dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus
ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih
besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran
uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai NERACA
PEMBAYARAN atau BALANCE OF PAYMENTS. Dalam hal ini neraca pembayaran yang
mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami PERTAMBAHAN
DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya
maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain
tersebut. Dengan demikian maka Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya
dan akan menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA.
B. Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International
Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis
dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis
internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar
negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan
perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya
langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi
kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat
pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai
cara antara lain :
- Licencing
- Franchising
- Management Contracting
- Marketing in Home Country by Host Country
- Joint Venturing

- Multinational Coporation (MNC)


Semua bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi pembayaran
yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar
sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau
sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang
berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol
dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis
yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.
II. ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL
beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :
1. Spesialisasi antar bangsa bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka
suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang
strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul
sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara-negara
yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negaranegara yang lain
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang
memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
Keunggulan absolute (absolute advantage)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang
monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat
dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu
menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam
yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya.
Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang
mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara
lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena
kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos
yang lebih murah.
Keunggulan komperatif (comparative advantage)
Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat
dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan yang
lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan
yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk
yaitu :
a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.

c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.


d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi.
Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor
komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian
mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau
kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila
kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca
perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah komoditi yang memiliki
keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif
kita paling lemah.
2. Pertimbangan pengembangan bisnis
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri
seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan
menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong mengapa suatu perusahaan
melaksanakan atau terjun ke bisnis internasiional tersebut :
a. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan
b. Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan mungkin
sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang
berkembang (growth)
c. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan
terhadap produk tersebut di luar negeri
d. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah
ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
e. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestic
III. TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri
secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan
tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap
tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT AT EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada
umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor
insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing
di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke
negeri asing itu.

EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)


Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan
bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif.
Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin
berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap
aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu.
Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap
ini sering pula disebut sebagai tahap ekspor aktif, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap
pembelian atau Purchasing.
PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual
lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah
hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang
cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta
peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima
harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara
menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala
atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya,
pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk
pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk Franchising. Dalam hal bentuk Franchise
ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai Franchisee sedangkan perusahaan
pemberi disebut sebagai Franchisor. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha
tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.

IV. HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL


Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang
di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kai
menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya
Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat
beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1. Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
2. Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
3. Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
4. Hambatan operasional
Perbedaan Bahasa, social, budaya/kultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis
Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital
baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar
untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang

berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa
ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu
ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja (letterlijk)
dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produk
pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu. Sebagai contoh
pabrik mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan nama Chevrolets
Nova, pada hal di negara Spanyol kata No Va berarti tidak dapat berjalan. Oleh karena itu
maka sangat sulit untuk memasarkan produk tersebut di negara Spanyol tersebut.
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam
melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun
bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di
negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu
diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila
membeli di supermarket, sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang-barang yang
berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab
tidak akan didekati oleh pembeli pria.
Hambatan politik, hukun, dan perundang - undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan
mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang
ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara
Komunis.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga
membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barangbarang mengandung daging maupun minyak babi.
Lebih dan itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya
bisnis Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi,
begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.
Hambatan Operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional
yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu
ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua
negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat
mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan
menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal
pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal, maka kembalinya
kapal tersebut dati negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalan kapal kosong di samudera
luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu sendiri.

V. PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan
kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa Negara.
Perusahaan macam ini sering disebut Multinasional Corporations yang biasanya disingkat MNC.
Era Globalisasi yang melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada satu Negara

pun di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh pengaruh dari Negara lain. Setiap Negara
setiap saat akan selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini bisa
terjadi karena pada saat ini kita berada dalam abad komunikasi, sehingga dengan cara yang
sangat cepat dan bahkan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian
yang terjadi di setiap Negara di manapun di dunia ini.
Dari keadaan itu maka seolah-olah tidak ada lagi batas-batas antara negara yang satu dengan
negara yang lain. Kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersifat sama. Dengan kecenderungan
yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia
ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan
sehari-hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara lain. Kebutuhan akan
sabun mandi, sabun cuci, alat-alat tulis, alat-alat kantor, pakaian, juga perabot rumah tangga dan
sebagainya tidaklah banyak berbeda antara masyarakat Indonesia dengan Filipina, Jepang,
Korea, Arab atupun di Eropa dan Amerika.
Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi
secara Internasional Perusahaan yang demikian akan mencoba untuk mencari tempat pabrik guna
memproduksikan barang-barang tersebut yang paling murah dan kemudian memasarkannya
keseluruh penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang
lebih tinggi. Di samping itu adanya batasan-batasan ekspor-impor antar negara mendorong suatu
perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di negeri itu sendiri dan kemudian
menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan cara itu
maka problem pembatasan ekspor-impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh
perusahaan multinasional ini misalnya saja: Coca Cola, Colgate, Johnson & Johnson, IBM,
General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari
Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman, Ciba
dari Switzerland dan sebagainya.
Daftar Pusataka
http://fredrickgrld.blogspot.co.id/2012/01/bisnis-internasional.html

Вам также может понравиться