Вы находитесь на странице: 1из 17

ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS 5 JAM POST PARTUM


DI PONED PUSKESMAS TANJUNG PAGAR
BANJARMASIN

Disusun Oleh :
Nama

: Dianti Wewen Winarsih

NIM

: PO7124111048

Semester

: III (Umum)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN D3 KEBIDANAN JALUM
2013

LEMBAR PERSETUJUAN
BIMBINGAN KASUS

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Fisiologis 5 Jam Post Partum


Di PONED Puskesmas Tanjung Pagar
Banjarmasin

Oleh
Nama

: Dianti Wewen Winarsih

NIM

: PO7124111048

Telah dikonsultasikan dan disetujui oleh pembimbing Asuhan Kebidanan untuk disajikan sebagai
salah satu tugas bagi mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin Jurusan
Kebidanan Semester III Jalur Umum.

Banjarbaru, Januari 2013


Persetujuan Pembimbing Pendidikan

Mahasiswa

Darmayanti, S.Si.T., M.Kes

Dianti Wewen Winarsih

NIP. 197310021993022001

NIM.PO7124111048

KONSEP DASAR

A. Pengertian
Masa nifas (postpartum) merupakan masa pemulihan dari sembilan bulan
kehamilan dan proses kelahiran. Masa nifas biasa disebut juga masa puerperium
(Maryunani A, 2009)
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
kira-kira selama 6 minggu (Saifudin A, 2010)
B. Tujuan Asuhan
Saifuddin A (2010) mengemukakan tujuan asuhan masa nifas yaitu :
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologik
2. Melakukan skiring yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk
bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga
berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana (KB)
C. Kunjungan Asuhan Masa Nifas
Menurut Saifudin A, 2010 kunjungan masa nifas dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu 6-8
jam setelah persalinan, 6 hari seteah persalinan, 2 minggu setelah persalinan dan 6
minggu setelah persalinan. Kunjungan nifas ini bertujuan untuk menilai status ibu dan
bayi baru lahir, dan unruk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang
terjadi.
1. Kunjungan I (6-8 Jam Setelah Persalinan)
Tujuan dari kunjungan pertama ini diantaranya :
1) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
2) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan : rujuk bila perdarahan
berlanjut.
3) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
4) Pemberian ASI awal.

5) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.


Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hypothermia. Jika petugas
kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir
untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan
stabil.
2. Kunjungan II (6 Hari Setelah Persalinan)
Kunjungan ke dua ini bertujuan untuk :
a. Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi, fundus dibawah
umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau adanya perdarahan abnormal.
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat.
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
penyulit.
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga
bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
3. Kunjungan III (2 Minggu Setelah Persalinan)
Kunjungan ke-3 masa nifas mempunyai tujuan yang sama dengan pada kunjungan ke
dua masa nifas
4. Kunjungan IV (6 Minggu Setelah Persalinan)
Tujuan kunjungan masa nifas ke empat ini diantaranya :
a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami atau bayi alami
b. Memberikan konseling untuk KB secara dini
D. Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas
Menurut Saifuddin, A (2010) perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas adalah :
1. Perubahan fisik
2. Involusi uterus dan pengeluaran lokhia
3. Laktasipengeluaran air susu ibu
4. Perubahan sistem tubuh lainnya
5. Perubahan psikis
E. Tanda Bahaya Masa Nifas
Tanda bahaya masa nifas yang perlu diperhatikan menurut Maryunani A (2009):
1. Demam tinggi melebihi 38oC

2. Perdarahan pervaginam yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari
perdarahan haid biasa atau bila memerlukan penggantian pembalut 2 kali dalam
setengah jam), disertai dnegan gumpalan darah yang besar-besar dan berbau busuk.
Nyeri perut hebat/rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung, nyeri ulu hati
Sakit kepala parah/terus menerus dan pandangan kabur
Bengkak pada wajah, jari-jari atau tangan
Rasa sakit, merah, atau bengkak dibagian betis atau kaki
Payudara membengkak, kemerahan, lunak disertai demam
Puting payudara berdarah atau merekah, sehingga sulit untuk menyusui
Tubuh lemas dan terasa seperti mau pingsan, merasa ssangat letih atau nafas

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

terengah-engah
10. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
11. Tidak bisa BAK selama 3 hari atau rasa sakit saat BAK
12. Mersa tampak sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya atau diri sendiri.
F. Involusi Uteri
Involusi Uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus
kembali ke kondisi sebelum hamil.
Pada involusi uteri, jaringan ikat dan jaringan otot mengalami proses proteolitik,
berangsur-angsur akan mengecil sehingga pada akhir kala nifas besarnya seperti semula
dengan berat 30 gram. ( Ida Bagus G M dkk, 2010).
Menurut Manuaba, Ida Bagus Gde dkk, 2010 proses involusi uteri:
Waktu involusi
Plasenta lahir

Tinggi fundus
Sepusat

Berat fundus (g)


1000

7 hari
14 hari
42 hari
56 hari

Pertengahan pusat-simpisis
Tidak teraba
Sebesar hamil 2 minggu
Normal

500
350
50
30

G. Kebutuhan Dasar Masa Nifas


Menurut Manuaba, Ida Bagus Ade, dkk. 2010 kebutuhan dasar ibu nifas adalah:
1. Kebersihan diri
a. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh.
b. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.
Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih

dahulu, dari depan belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus.
Nasehati ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai BAK/BAB.
c. Sarankan ibu untuk mengganti pembalutnya setidaknya 2 kali sehari.
d. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.
e. Jika ibu mempunyai luka episiotomi/laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh daerah luka.
2. Istirahat
a. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
b. Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan rumah tangga biasa perlahan-lahan, serta
untuk tidur siang/beristirahat selagi bayi tidur.
c. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dan beberapa hal:
1) Mengurangi jumlah ASI yang keluar
2) Memperlambat proses involusi uteri dan memperbanyak perdarahan
3) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya
sendiri.
3. Latihan
a. Diskusikan pentingnya pengembalian otot-otot perut dan dasar panggul kembali
normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini akan menyebabkan otot perutnya
menjadi kuat.
b. Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu.
4. Gizi
a. Tambahkan 500 kalori setiap hari.
b. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin
yang cukup.
c. Minum secukupnya 3 liter setiap harinya.
d. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat besi setidaknya selama 40 hari
pasca salin.
e. Minum kapsul vitamin A (200.000 IU) untuk bisa memberikan zat besi setidaknya
selama 40 hari pasca salin.
5. Perawatan payudara

a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering


b. Menggunakan bra yang menyokong payudara
c. Apabila putting susu lecet, oleskan kolostrum. Menyusui tetap dilakukan pada
putng yang tidak lecet.
d. Apabila lecet sangat berat, dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan
diminumkan dengan menggunakan sendok.
e. Untuk menghilangkan nyeri dapat diminum paracetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.

6. Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus beristirahat. Tidur telentang selama 8 jam
pasca persalinan. Kemudian boleh miring ke kanan dan ke kiri. Untuk mencegah
terjadinya trombosis dan tromboemboli pada hari kedua diperbolehkan duduk dan jalanjalan.
7. Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri. Kadang-kadang wanita menglami
sulit kencing karena otot spingter ani ditekan oleh kepala janin dn spasme oleh iritasi
spingter ani selama persalinan juga karena adanya kandung kemih penuh dan wanita
sulit kencing dilakukan kateterisasi.
8. Defekasi
BAB harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit BAB dan terjadi
obstipasi, apabila keras dapat diberikan obat peroral atau perektal. Jika masih belum
bisa dilakukan huknah.
9. Hubungan perkawinan/rumah tangga
Secara fisik aman untuk memulai suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu
dapat memasukkan satu/dua jari tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu
tidak merasakan ketidaknyamanan aman untuk memulai melakukan hubungan suami
istri kapan saja ibu siap.
10. Keluarga Berencana
a. Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun untuk ibu hamil
kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka

ingin merencanakan tentang keluarganya dengan mengajarkan kepada mereka


tentang cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
b. Biasanya wanita tidak menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi
haidnya selama menyusui. Oleh karena itu, metode amenorrhea laktasi dapat
dipakai sebelum haid pertama kembali untuk mencegah kehamilan baru.
c. Meskipun beberapa metode KB mengandung resiko, menggunakan kontrasepsi
tetap lebih aman, terutama apabila ibu sudah haid lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde.2010.Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berecana unutk Pendidikan Bidan.Jakarta:ECG
Maryunani, Anik.2009. Asuhan pada Ibu dalam Masa Nifas (Postpartum).Jakarta : TIM
Saifidin, Abdul Bari. 2002.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiro Harjo

ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS 5 JAM POSTPARTUM
DI PONED PUSKESMAS TANJUNG PAGAR
BANJARMASIN
PENGKAJIAN
Hari / Tanggal

: Minggu, 14 Januari 2013

Jam

: 06.00 WITA

No. Register

:05/PONED BR/1/2013

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Isteri
2.

Suami

Nama

Ny. S

Tn. T

Kelu

Umur

21 tahun

21 tahun

han

Suku/Bangsa

Banjar/Indonesia

Banjar/Indonesia

Agama

Islam

Islam

Pendidikan

SD

SD

Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga

Swasta

Alamat

Jl. Pekapuran Raya No. 30

Jl. Pekapuran Raya No. 30

RT.18, Banjarmasin

RT.18, Banjarmasin

Utama
Ibu mengatakan 5 jam setelah melahirkan dan ibu mengeluh perutnya mules.
3. Status Perkawinan :
a.
b.
c.

Kawin
Umur Pertama Kali Kawin
Lama Perkawinan

: Ya/ 1 kali
: 18 tahun
: 2 tahun

4. Riwayat Obstetri dan Ginekologi :


a. Riwayat Obstetri
1) Haid
a) Menarche
: 14 tahun
b) Siklus
: 28-30 hari
c) Lamanya
: 7-8 hari
d) Banyaknya
: 2-3 kali ganti pembalut
e) Dismenorhoe
: tidak ada
f) HPHT
: 10 04 2012
g) TP
: 17 01 2013
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
P1A1
Kehamilan
No Tahun

Umur

Penyulit

Cara

Tempat

8 minggu

39 minggu

Spt.bk

Kehamilan
1.
2

2011
201
3

Persalinan

Rumah
ibu

Bayi

Nifas
Penolong
-

Keadaan

BB

JK

Aborstus

hidup

34000

Bidan

Ket.

gram

Lahir

1) Riwayat Kehamilan
a) Trimester I
(1) ANC

: 2 kali di BPM dan 1 kali d Puskesmas Tanjung Pagar

(2) Keluhan

: pusing dan mual

(3) Terapi

: antasid, vitamin B1, B6 dan B12 serta dilakukan


pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Tanjung Pagar
untuk mengetahui Hb, golongan darah, reduksi urine dan
protein urine. Didapatkan hasil :

(4) Nasehat

Hb

: 11 gr%

Golongan darah

:A

Reduksi

: (-) negative

Protein urine

: (-) negative

1) menyarankan ibu untuk makan dengan porsi kecil tapi sering sebagai
usaha untuk menyiasati rasa mual, sehinga kebutuhan nutrisi tetap
terpenuhi.
2) menyarankan ibu untuk mencukupi kebutuhan istirahat.
3) Menyarankan ibu untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin.
b) Trimester II
(1) ANC

: 2 kali di Puskesmas Tanjung Pagar

(2) Keluhan

: tidak ada

(3) Terapi

: vitamin B kompleks, vitamin B1, Kalk, dan tablet Fe

(4) Nasehat

1) menyarankan ibu untuk makan makanan yang bergizi serta


mengandung serat dan minum 6-8 gelas air perhari.
2) Menganjurkan ibu kembali lagi untuk melakukan kunjungan ulang
setiap 2 mingggu sekali.
c) Trimester III
(1) ANC

: 3 kali di Puskesmas Tanjung Pagar

(2) Keluhan

: ibu mengeluh sering kencing

(3) Terapi

: injeksi vitamin B12, vitamin B kompleks, kalk, tablet Fe

(4) Nasehat

1) menyarankan ibu untuk mengurangi minum yang mengandung bahan


diuretic seperti kopi dan teh
2) menyarankan ibu untuk memperbanyak minum air putih pada siang
hari
3) menyarankan ibu untuk menjaga personal hygiene.
4) Menyarankan ibu untuk kembali untuk kunjungan ulang setiap 1
minggu sekali.
b.

Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami keputihan yang berlebihan, perdarahan
yang abnormal, dan penyakit yang berhubungan dengan alat kandungan lainnya.

Ibu juga tidak pernah menjalani operasi yang berhubungan dengan alat
kandungan.
5. Riwayat Persalinan Sekarang
a) Jenis Persalinan
: spontan belakang kepala
b) Penolong
: Bidan
c) Umur kehamilan pada saat persalinan : 39 minggu
d) Keadaan persalinan
1) Kala I
Pihak keluarga menghubungi bidan di PONED tanjung pagar pada pukul
22.15 WITA. Bidan PONED Puskesmas Tanjung Pagar sampai di rumah ibu 10
menit kemudian. Kemudian dilakukan pemeriksaan palpasi dengan hasil leopold I
: TFU ibu 30 cm dan TBJ 2945 gr serta bagian fundus teraba lunak, bundar
dan tidak melenting.
Leopold II : pada sebelah kiri ibu teraba datar dan memanjang dan pada
bagian kanan perut ibu teraba bagian kecil janin.
Dilakukan pemerikasaan dalam dan hasilnya pembukaan telah lengkap
dengan penurunan kepala janin telah mencapai hodge IV. His tejadi sebanyak 5
kali dalam 10 menit dengan lama waktu 40-42 detik.
Keluarga ibu mengatakan ibu telah merasakan sakit pada perut yang
melingkar sampai ke pinggang sejak pagi hari. Keluarga juga mengatakan bahwa
terdapat lendir yang keluar bercampur darah pada saat mandi sore hari
2) Kala II
Kala II berlangsung dari pukul 22.15-22.55 wita, di bantu oleh bidan. Bayi
lahir dengan cara spontan belakang kepala dan segera menangis pada pukul 22.55
WITA. Jenis kelamin laki-laki dengan berat lahir 2900 gram dan panjang badan
49 cm.
3) Kala III
Pukul 22.55 WITA ibu mengatakan perutnya kembali mules. Teraba keras pada
fundus dengan TFU sepusat. Setelah dipastikan bahwa tidak ada bayi kedua
dalam uterus, ibu diberikan injeksi oksitosin 10 unit secara IM pada paha kiri
bagian luar. Kemudian dilakukan perasat kustner untuk mengetahui apkah
plasenta telah lepas atau belum, yaitu dengan cara tangan kanan menegangkan
atau menarik sedikit tali pusat, sedangkan tangan kiri menekan daerah diatas
simpisis. Plasenta tetap memanjang di luar vagina. Selanjutnya plasenta

dilahirkan dengan cara menarik plasenta ke atas sesuai jalan lahir. Plasenta lahir
lengkap pada pukul 23.05 WITA
4) Kala IV
Setelah plasenta lahir dilakukan pengawasan selama 2 jam.
Jam

waktu

TD

Nadi

Suhu

TFU

Kontraksi

Kandung
Kemih

Perdarahan

(mmHg)

23.15

110/80

84x/m

37oC

1 jari dbwh pst

Baik

Kosong

Normal

23.30

110/80

80x/m

37oC

1 jari dbwh pst

Baik

Kosong

Normal

23.45

110/80

84x/m

36,8oC

1 jari dbwh pst

Baik

Kosong

Normal

00.00

110/80

82x/m

37oC

1 jari dbwh pst

Baik

Kosong

Normal

00.30

110/70

80x/m

37,2oC

1 jari dbwh pst

Baik

Kosong

Normal

01.00

110/80

80x/m

37oC

1 jari dbwh pst

baik

Kosong

Normal

6. Riwayat Keluarga Berencana


Ibu menggunakan KB suntik depo 3 bulan sejak tahun 2012

7. Riwayat Kesehatan Ibu/Keluarga :


a. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis,
HIV/AIDS dan PMS. Ibu juga tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
asma, jantung, diabetes mellitus, dan penyakit berat lainnya.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dari keluarga pihak ibu maupun pihak suami tidak ada riwayat keturunan
kembar, tidak ada penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS dan PMS.
Dari keluarga pihak ibu maupun pihak suami juga tidak pernah menderita penyakit

keturunan seperti asma, jantung, diabetes mellitus, dan penyakit berat lainnya. Namun
pada ibu memiliki riwayat keturunan hipertensi.
8. Data Biologis
Ibu minum teh manis sebanyak 1 gelas dan air putih sebanyak 1 gelas setelah persalinan.
Dan ibu makan roti sebanyak 2 bungkus.
9. Personal Hygiene
Baju ibu diganti setelah persalinan. Badan ibu diseka dari sisa darah persalinan.
10. Eliminasi
a.
BAB : ibu belum BAB sejak persalinan sampai 5 jam postpartum.
b.
BAK : ibu berkemih sebanyak 1 kali.
11. Aktivitas
Ibu sudah mampu berjalan dengan bantuan orang lain.
12. Istirahat dan Tidur
Ibu beristirahat dengan berbaring setengah duduk. Kemudian ibu tidur sekitar pukul
01.45 sampai 05.50 WITA.

13. Data Psikososial


Ibu senang dengan kelahiran bayinya. Begitu pula keluarga baik dari pihak ibu maupun
suami.
14. Sosial Budaya
Ibu tidak mempunyai pantangan dalam hal makanan dari budaya setempat selama pasca
salin.
15. Spiritual
Ibu mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena dapat melewati masa persalinan
dengan selamat.

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umun

: baik

b. Kesadaran

: compos mentis

c. Tanda-Tanda Vital :

1) TD

:110/80 mmHg

2) Nadi

:80 x/menit

3) Pernafasan

:20 x/menit

4) Suhu Badan

:36,7 C

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
1) Rambut

: tidak rontok dan kulit tampak bersih

2) Muka

: tidak terlihat ada odem dan tidak pucat

3) Mata

: konjungtiva terlihat tidak anemis dan sclera tidak ikterik

4) Hidung

: tampak bersih dan tidak terlihat adanya sekret

5) Mulut

: bibir terlihat tidak anemis, lidah tampak bersih dan gigi tidak
caries

6) Leher

:Tidak terlihat adanya pembesaran kelenjar tiroid dan vena


Jugularis

7) Payudara

: Simetris, tidak nampak benjolan yang abnormal, putting susu


menonjol dan terdapat hiperpegmentasi pada areola.

8) Genitalia

: Pengeluaran pervaginam berupa lokia rubra.

9) Tungkai

: Tidak terlihat adanya varises maupun oedem.

10) Perineum

: tidak terlihat adanya rupture

b. Palpasi
1) Muka

: Tidak teraba odem

2) Leher

: tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan


vena jugularis

3) Payudara

: tidak teraba benjolan abnormal dan puting susu mengeluarkan


ASI saat ditekan pada areola.

4) Ekstermitas

: tidak teraba odem maupun varises.

5) Abdomen

: teraba keras, tinggi fundus 1 jari di bawah pusat.

C. ASSESMENT

P1A1 post partum 5 jam fisiologis.


D. PLANNING
a. Memberitahukan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa secara umum ibu
dalam keadaan baik dan memberitahukan tanda-tanda vital :

b.

Tekanan darah

: 110/80 mmHg

Nadi

: 80 kali/menit

Respirasi

: 20 kali/menit

Suhu

: 36,7oC
Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mules yang masih dirasakan oleh ibu adalah

sesuatu hal yang fisilogis yang terjadi pada ibu nifas dan ibu tidak perlu khawatir
dengan keadaan tersebut
c.

Menganjurkan kepada ibu untuk mobilisasi secara mandiri, seperti mencoba


berjalan-jalan sendiri.

d.

Memberitahukan ibu tentang cara vulva hygiene yang baik yaitu setiap sudah
BAB atau BAK cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun, lalu bersihkan menggunakan
air bersih, lalu keringkan dengan handuk atau kain yang bersih serta kering serta
anjurkan ibu untuk mengganti pembalutnya minimal 2 kali sehari atau jika ibu merasa
pembalutnya sudah tidak nyaman dipakai.

e.

Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi dan minum sedikitnya 8
gelas/hari agar dapat merangsang pengeluaran ASI serta beritahu ibu bahwa untuk ibu
yang sedang menyusui tidak ada pantangan makanan kecuali jika ibu mengalami alergi
terhadap makanan tertentu.

f.

Memberikan penjelasan pada ibu tentang cara perawatan payudara dan memberi
bimbingan pemberian ASI ekslusif, diantaranya menjaga kebersihan payudara terutama
bagian puting susu dan areola, menggunakan bra yang menyangga payudara,
menganjurkan ibunya untuk memberikan ASI sedini dan sesering mungkin pada
bayinya.

g.

Mengajarkan ibu cara/teknik menyusui yang benar, seperti lengan ibu menopang
kepala, leher, dan seluruh badan bayi (kepala dan tubuh berada pada satu garis lurus),
muka bayi menghadap ke payudara ibu, hidung bayi didepan puting susu ibu, perut bayi

menghadap ke perut ibu, dan mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola (tidak
hanya puting saja).
h.

Memberikan penjelasan kepada ibu tentang tanda bahaya masa nifas, seperti
perdarahan banyak, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 hari dan
suhu tubuh lebih dari 38 0C atau kurang dari 36,5 0C, payudara bengkak sehingga ibu
tidak bisa meneteki bayinya, pandangan kabur, dan ibu tidak bisa BAB/ BAK dalam 48
jam. anjurkan ibu untuk segera menghubungi petugas kesehatan jika terdapat tanda
bahaya tersebut.
Mengingatkan ibu untuk meminum obat peroral yang telah diberikan PONED

i.

Puskesmas Tanjung Pagar : asam mefenamat, tablet Fe, cefadroxil, vitamin A (200.000
unit).

Вам также может понравиться