Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
Hasby Maariq / 3.31.13.0.10
LT-3A
Transducer resistif
Prinsip kerja dan penerapan transducer berdasarkan jenisnya ditampilkan pada table berikut
ini.
Table 2.1
Prinsip kerja dan penerapan transducer resistif berdasarkan jenisnya
Jenis
Jenis
Prinsip kerja
transducer
penerapan
Perubahan positif (karena gerakan
Potensio meter
Sensor tekanan,
eksternal) menjadi perubahan resistansi
resistif
posisi
potensiometer atau rangkaian jembatan.
Tekanan eksternal mengubah resistansi
Sensor berat,
Strain Gage
penghantaran atau semi konduktor
tekanan, posisi.
RTD
Perubahan sushu mempengaruhi
(resistance
resistansi logam murni yang
Sensor suhu
temperature
mempunyai koefisien suhu positif.
detector)
Perubahan suhu mempengaruhi
Thermistor
resistansi logam teroksidasi yang
Sensor suhu
mempunyai koefisien suhu negatif.
Resistansi elektroda turun bila
Hygrometer
Sensor
kelembapan udara disekelilingnya naik
resistif
kelembapan
atau bertambah.
Perbedaan suhu pada electrode kering
Sensor
Psychrometer
dan electrode basah menghasilkan
kelembapan
perubahan tegangan.
2.
Transducer foto
Transducer foto dapat mengubah besar arus listrik jika dikenai cahaya/sinar. Aris listrik inilah
yang dimanfaatkan untuk mengetahui keadaan yang ingin diukur, misalnya gelap terangnya suatu
ruangan. Kondisi lain yang dapat diukur adalah kondisi yang memanfaatkan sinar sebagai bahan
utamanya.
Ada beberapa jenis transducer foto dan masing-masing mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda. Berikut ini disajikan table jenis-jenis transducer foto, berikut prinsip kerja dan
penerapannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Table 2.3
Prinsip kerja dan penerapan transducer foto berdasarkan jenisnya
Jenis
Jenis
Prinsip kerja
transducer
penerapan
Konduktivitas pada suatu bahan
Photokonduktif
berubah bila terkena cahaya.
Sakelar
Arus reverse berubah sesuai intensitas
Photodiode
cahaya/sensor
cahaya pada diode tersebut.
cahaya
Intensitas cahaya yang jatuh pada
transistor photo menyebabkan
Phototransistor
Sakelar cahaya
transistor dalam posisi cut off atau
saturasi.
Mengubah pulsa menjadi sinar infra
Relay, sakelar
Optocopler
merah, sinar infra merah mentriger
cahaya.
detector fhoto.
b.
Transducer aktif
Transducer aktif, yaitu transducer yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar, tetapi
menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri. Transducer ini tidak memerlukan catu daya
eksternal. Transducer ini malah dapat menghasilkan energi lisrik. Berikut disajikan prinsip kerja dan
penerapan transducer aktif berdasarkan jenis-jenisnya.
Table 2.4
Secara umum,dapat dikatakan bahwa Tranduser adalah alat yang dapat mengubah energi dari satu
bentuk ke bentuk yang lain. Dari sisi pola aktivasinya, transduser dapat dibagi menjadi dua,
Transduser pasif dan Transduser aktif.
Hal diatas dapat diatasi dengan penggunaan sensor tekanan aktif pada tangki sirkulasi. Yaitu sensor
tekanan yang akan mengirimkan statusnya ke tenaga penggerak utama (yang dalam hal ini adalah
motor pompa) sehingga motor pompa hanya bekerja sesuai dengan kebutuhan. Ketika tekanan dalam
tangki sirkulasi melebihi batas nilai yang diinginkan, maka motor pompa dapat bekerja pada
kecepatan dan atau tegangan yang lebih kecil dan sebaliknya ketika tekanan dalam tangki sirkulasi
lebih kecil dari nilai yang diinginkan, maka motor harus dioperasikan dengan kecepatan dan atau
tegangan yang lebih besar. Dengan pengaturan motor ini, penggunaan listrik akan jauh lebih hemat
karena motor hanya dioperasikan sesuai kebutuhannya saja.
Dalam aplikasinya, pengaturan kecepatan dan tegangan kerja motor pompa tidak bisa dilakukan
secara langsung tanpa bantuan perangkat luar. Salah satu pengaturan motor pompa adalah dengan
menggunakan VSD (Variable Speed Drive) atau juga disebut sebagai VVVF (Variable Voltage
Variable Frequancy). VSD merupakan perangkat elektronika daya yang akan mengkonversikan
tegangan serta frekuensi kerja pada sumber energi listrik menjadi tegangan serta frekuensi kerja sesuai
dengan kebutuhan. Dengan menggunakan VSD yang terinterkoneksi dengan sensor tekanan, maka
pengaturan tekanan tangki sirkulasi dapat dilakukan secara otomatis sehingga operator tidak harus
selalu siaga di tempat.
Berikut ini adalah Jenis-Jenis Sensor yang ada di Industri (Contoh, Industri Semen) :
1. Sensor Proximity Switch
Sensor Proximity Switch umumnya dipakai untuk memonitoring peralatan yang berputar (Speed
Monitor) selain itu juga digunakan untuk tujuan Safety (Proteksi) peralatan itu sendiri. Sensor
Proximity Switch juga digunakan untuk memonitoring posisi bukaan pada gate.
Contoh penggunaan: Speed Monitor Pada Belt Conveyor, Sensor Posisi pada sebuah Gate dan Masih
banyak lagi aplikasi dari sensor Proximity switch ini.
2. Sensor Temperature
Dalam proses Pengukuran Temperature di dunia Industri khususnya di Industri Semen terdapat
beberapa jenis sensor temperature yang bisa digunakan seperti sensor Thermocouple dan Sensor RTD.
Sensor Thermocouple digunakan untuk memonitoring temperature dari proses produksi, biasanya
yang memiliki temperature yang sangat tinggi. Contoh aplikasinya Monitoring Temperature di dalam
Tanur (Kiln). Sedangkan Sensor Temperature tipe RTD digunakan untuk memonitoring temperature
dari peralatan atau mesin, tujuannya untuk melindungi perlatan tersebut dari temperature yang
berlebihan, contoh aplikasinya Monitoring Temperature Bearing Fan.
Sensor Vibrasi
Sensor Vibrasi
Keyword: 10 sensor yang umum dipakai di Industri, Top 10, Sensor-Sensor Industri, Sensor di Dunia
Industri, Sensor di Industri Semen, Macam-Macam Sensor di Dunia Industri, Macam-Macam sensor
Industri, Jenis-Jenis Sensor di Industri, Jenis Sensor Industri, Jenis-Jenis Sensor di Dunia Industri.
Sumber: http://trisancoko.blogspot.co.id/2013/10/macam-macam-sensor-dan-aplikasinya.html
SUMBER
http://tm13uj.blogspot.co.id/2015/03/transducer-pengertian-cara-kerja-dan.html
http://trisancoko.blogspot.co.id/2013/10/macam-macam-sensor-dan-aplikasinya.html