Вы находитесь на странице: 1из 9

196

BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil asuhan yang dilakukan penulis kepada Ny.J sejak


tanggal 01 Maret 2015 sampai 15 Mei 2015 atau sejak masa kehamilan Ny. J
berusia 40-42 minggu (masa hamil), bersalin, bayi baru lahir, nifas 6 jam sampai 6
minggu post partum serta keluarga bercana didapatkan hasil sebagai berikut :
4.1 Pembahasan Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Ny.J , hamil anak ketiga dan usia 25 tahun. Kehamilan ini merupakan
kehamilan yang direncanakan. Selama kehamilan ini Ny.J selalu memeriksakan
kehamilannya. Ny. J agar tidak terjadi masalah dengan kehamilannya ini serta
menghindari terjadinya masalah persalinan nanti. Selama kehamilan ibu
memeriksakan kehamilannya sebanyak 9 kali yaitu pada trimester I sebanyak 1
kali, trimester II sebanyak 4 kali dan trimester III sebanyak 4 kali. Hal ini sesuai
dengan teori yang menyebutkan bahwa minimal kunjungan ANC adalah 4 kali,
yaitu trimester I sebanyak 1 kali, trimester II sebanyak 1 kali dan trimester III
sebanyak 2 kali. Frekuensi pemeriksaan ini telah memenuhi standar sesuai dengan
teori evidence-based practice, pemerintah telah menetapkan program kebijakan
ANC sebagai berikut kunjungan ANC dilakukan minimal 4 x selama kehamilan
(Rukiyah, 2014). Tujuan asuhan dalam trimester 3 yaitu untuk membantu ibu
dalam menyiapkan aspek fisik, spiritual, sosial serta psikologi dalam menghadapi
persalinan dan nifas. Sasaran utama pemberian asuhan yaitu untuk memastikan

197

bahwa ibu dan bayi memiliki kesehatan yang baik pada akhir kehamilan dan
mendeteksi dini adanya komplikasi yang timbul.
Kunjungan pertama sampai dengan kunjungan keempat keluhan ibu dapat
teratasi karena hal yang dialami ibu adalah hal yang fisiologis pada masa
kehamilannya tetapi pada pemeriksaan kehamilan, Ny. J hanya mendapatkan 11T
pelayanan standar, tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa teori terdiri
dari 14T yaitu tekanan darah, timbang dan ukur tinggi badan, tinggi fundus uteri,
tablet Fe, imunisasi TT, pemeriksaan Hb, protein urine, urine reduksi, perawatan
payudara, senam hamil, Temu wicara/Konseling. Terapi yodium kapsul tidak
diberikan karena tidak ada pembesaran tiroid pada saat dilakukan pemeriksaan
fisik. Pada tes penyakit menular seksual, PMS tidak dilakukan karena tidak
ditemukan tanda dan gejala penyakit menular seksual.
Seperti yang diketahui dalam kehamilan selain ibu, janin juga tidak luput
dari pengawasan. Perkembangan janin baik, ibu merasakan gerakan janin pada
usia kandungan 4 bulan dan pantauan detak jantung janin setiap kali pemeriksaan
dengan hasil detak jantung janin normal 120-160x/menit. Presentasi janin adalah
letak kepala, seperti yang diharapkan.

198

4.2 Pembahasan Asuhan Kebidanan pada Persalinan


Ny. J memasuki masa persalinan dengan usia kehamilan 40-42 minggu.
Tidak adanya kesenjangan antara teori dan dengan kenyataan dimana menurut
teori persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan yaitu 37-42 minggu (Prawirohardjo, 2012)
Tanggal 14 Mei 2015, jam 20.30 wib dilakukan pemeriksaan dengan
pembukaan 6 cm, penurunan kepala 4/5 , DJJ : 145x/menit, His 3x/10 menit,
lamanya 20 detik. Asuhan yang diberikan pada tahap ini adalah mengajarkan ibu
untuk relaksasi, berjalan-jalan sekitar ruangan.
Tanggal 14 Mei 2015, jam 23.05 wib dilakukan pemeriksaan dengan
pembukaan 9 cm, penurunan kepala 3/5 , DJJ : 144 x/menit, kontraksi 4x dalam
10 menit, lamanya 30 detik. Asuhan yang diberikan adalah memberikan
dukungan, mengajarkan ibu mengedan yang baik.
Tanggal 14 Mei 2015, jam 23.30 wib dilakukan pemeriksaan dengan
pembukaan 10 cm, penurunan kepala 0/5 , DJJ : 146 x/menit, kontraksi 5x dalam
10 menit, lamanya 45 detik. Asuhan yang diberikan memberikan dukungan
kepada ibu dan mmelakukan asuhan persalinan normal.
Kala II pada kasus ini terjadi pada saat pemeriksaan dalam jam 23.35 wib
pembukaan sudah lengkap dan ketuban masih negatif serta Ny. J mengatakan ada
dorongan yang kuat untuk mengejan. Kemudian dilakukan amniotomi
dikarenakan pembukaan lengkap kepala sudah diameter 5-6 cm dan ibu
merasakan ingin meneran. Kala II memakan waktu 20 menit, bayi lahir jam 23.55

199

wib, bayi segera menangis dengan jenis kelamin Perempuan, BB 3200 gram dan
PB 50 cm, nilai apgar 8-8-9.
Pada Ny.J kala III berlangsung 15 menit dan menurut teori pada
multigravida kala III berlangsung ratarata 30 menit. Kala III tidak ada
kesenjangan antara teori dan pelaksanaannya pada kasus ini terjadi jam 00.25 wib,
proses pengeluaran plasenta 15 menit. Pengeluaran plasenta dengan spontan tanpa
penyulit,dengan tanda-tanda tali pusat memanjang, adanya semburan darah yang
mendadak dan perubahan tinggi fundus. Plasenta lahir lengkap dengan selaputnya,
jumlah kotiledon 20 buah. Hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktiknya dimana pengeluaran plasenta berkisar 30 menit (Lailiyana, 2011).
Kala IV pada kasus ini pun berjalan tanpa penyulit, kontraksi baik.
Tekanan darah ibu 110/80 mmHg menunjukan batas normal. TFU 2 jari dibawah
pusat, kandung kemih kosong, pengeluaran darah pun dalam batas normal. Dalam
kala IV ibu dianjurkan memasase fundus yang sebelumnya diajarkan terlebih
dahulu untuk memantau kontraksi dan mencegah terjadinya perdarahan post
partum. Oleh karena itu, dilakukan pemantauan setiap 15 menit dalam 1 jam
pertama setelah persalinan dan 30 menit dalam jam kedua setelah persalinan.

200

4.3 Pembahasan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir


Bayi Ny. J lahir pada usia kehamilan 40-42 minggu pada tanggal 14 Mei
2015, pada pukul 23.55 wib secara spontan dengan letak belakang kepala,
menangis kuat, warna kulit kemerahan, tidak ada cacat bawaan, anus positif, jenis
kelamin laki-laki, dengan berat badan: 3200 gram, panjang badan: 50 cm, lingkar
kepala: 33 cm, lingkar dada: 34 cm, reflek morro, rooting, sucking, grasping baik.
Pada kasus ini neonatus cukup bulan, sesuai dengan teori yaitu masa gestasi 37-42
minggu, berat badan 2500-4000 gram, panjang 48-52 cm, kulit kemerahan. Dari
hasil pemeriksaan yang didapat, hal ini sudah sesuai dengan teori yang
menyebutkan bahwa ukuran lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 34 cm, hal ini
sesui dengan teori dan tidak ada kesenjangan (Marmi dan Kukuh, 2012).
Setelah bayi lahir langsung dilakukan IMD dengan hasil bayi belum
mampu menyusu sendiri, bayi hanya mampu mencari puting dan kontak skin to
skin dengan ibu, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa IMD
dilakukan setelah bayi lahir atau setelah tali pusat diklem dan di potong letakkan
bayi tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung dengan kulit
ibu yang berlangsung selama 1 jam atau lebih, bahkan sampai bayi dapat
menyusui sendiri. Hal ini telah sesuai dan tidak ada kesenjangan (JPNK-KR,
2012).
Bayi vitamin K satu jam setelah lahir . Hal ini sesuai dengan teori yaitu
pemberian vitamin K yang diberikan secara IM dengan dosis 1 mg. Hal ini sudah
sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan (JNPK-KR,2012).

201

Bayi diberikan imunisasi Hepatitis B0 pada 6 jam setelah lahir dan pada
usia 1 bulan diberikan imunisasi BCG dan polio 1, menurut teori imunisasi
Hepatitis B0 diberikan segera setelah bayi lahir, Hepatitis B0 diberikan dipaha
sebelah kanan antero lateral (JPNK-KR, 2012), sedangkan menurut teori lain yaitu
imunisasi Hepatitis B0 diberikan pada bayi baru lahir sampai usia 1 bulan,
kemudian imunisasi BCG dan polio 1 diberikan pada usia 1- 2 bulan. Hal ini tidak
ada kesenjangan antara teori dengan kenyataan.
Pada saat melakukan perawatan tali pusat, tali pusat dibalut dengan kassa
steril setelah dibersihkan terlebih dahulu dan ibu tidak dianjurkan untuk
memberikan cairan atau bahan apapun ke tali pusat, hanya dibersihkan dengan air
bersih dan sabun, lalu keringkan dan tutup dengan kain kassa yang kering untuk
mencegah sentuhan. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa
perawatan tali pusat jangan mengoleskan cairan/bahan apapun ke tali pusat,
mengoleskan alkohol atau povidon iodine masih diperkenankan, tetapi tidak
dikompreskan karena menyebabkan tali pusat basah/lembab (JPNK-KR, 2012).
Ibu memberikan ASI setelah bayi dibersihkan dan dibedong serta hanya
memberikan ASI saja tanpa pendamping. reflex isap bayi baik dan menyusu kuat.
4.4

Pembahasan Asuhan Kebidanan pada Nifas


Pada masa nifas Ny. J tidak memiliki masalah apapun. Pola personal

hygiene ibu baik dan ibu tidak memilik masalah pada masa laktasi. Ibu mengaku
menyusui bayinya setiap 2 jam sekali. Ibu sangat sadar bahwa memberikan ASI
pada bayinya sangatlah penting dibandingkan dengan susu formula.

202

Pada kunjungan nifas 6 hari post partum, dilakukan pemeriksaan tandatanda vital dengan hasil tekanan darah : 110/80 mmHg, pernapasan : 20x/menit,
pols : 80 x/menit, suhu : 36,8 C, kandung kemih kosong, TFU pertengahan
simfisis pusat, lochea yang keluar berwarna merah kekuning-kuningan bercampur
dengan lendir. Tidak terlihat tanda-tanda infeksi, perineum bersih ibu sudah dapat
menyusui bayinya dengan baik, keluar ASI dari ke-2 payudara, melakukan
boonding attchment yaitu meletakkan bayi dalam dekapan ibu, menanyakan pada
ibu apakah perdarahan yang tidak normal seperti cairan berbau, atau pun demam,
serta mengingatkan untuk cebok dengan air bersih dan mengkonsumsi makanan
bergizi agar produksi ASI lancar dan untuk mempercepat masa penyembuhan
luka. Hal ini sesuai dengan teori yaitu pemeriksaan untuk 6 hari post partum
adalah memastikan bayi menyusu dengan benar, mencegah terjadinya infeksi serta
makanan bergizi (Suherni, dkk. 2009)
Pada kunjungan hari ke 2 minggu post partum, dilakukan pemeriksaaan
tanda-tanda vital yaitu : tekanan darah : 110/80 mmHg, pernapasan : 20x/menit,
pols : 76 x/menit, suhu : 37 C, kandung kemih kosong, TFU tidak teraba diatas
simfisis, lochea yang keluar berwarna putih. Luka perineum baik, tidak terlihat
tanda-tanda infeksi, perineum bersih. Ibu mengatakan payudaranya terasa nyeri
dan terlihat lecet pada salah satu payudara ibu, kemudian ibu diberi konseling
tentang perawatan payudara yang lecet dengan menjaga payudara tetap bersih dan
kering terutama putting susu dengan cara membersihkan payudara 2x sehari setiap
mau mandi menggunakan baby oil, menggunakan BH yang menyokong payudara,
apabila putting susu lecet oleskan colosturm atau ASI yang keluar pada sekitar

203

payudara setiap kali selesai menyusui serta melakukan pengurutan seperti yang
diajarkan untuk memperlancar ASI keluar.
Adapun tujuan nifas minggu kedua, menurut teori yaitu memastikan
involusi uterus berjalan normal (kontraksi baik), tidak ada perdarahan abnormal,
memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
penyulit, memberikan konseling pada ibu mengenai perawatan payudara, menjaga
bayi agar tetap hangat (Suherni, dkk 2009).
Pada kunjungan nifas hari ke 6 minggu, pemeriksaan pada Ny. J Tekanan
darah : 120/80 mmHg, pernapasan : 20x/menit, pols : 76 x/menit, suhu : 36,2 C,
kandung kemih kosong, TFU bertambah kecil, kemudian diberikan konseling
mengenai KB, dan menanyakan apakah ada penyakit yang ibu atau bayi alami.
Hal ini sesuai teori yaitu pada kunjungan nifas yang harus diperhatikan adalah
pemberian konseling KB dan menanyakan penyulit yang ibu dan bayi alami
(Suherni, dkk 2009).
Selama masa nifas ibu tidak memiliki pantangan apapun terhadap
makanan. Ibu selalu makan makanan yang bergizi, karena ibu sadar bahwa
makanan bergizi baik untuk kandungan ASI yang diberikan ke bayinya.

4.5

Pembahasan Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB


Ada beberapa pilihan metode kontrasepsi yang dapat dipilih oleh Ny.J

yang sesuai dengan ibu yang menyusui, diantaranya yaitu pil progestin, KB
suntik, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) dan juga kondom. Penjelasan
tentang masing-masing alat kontasepsi mulai dari pengertian, jenis, indikasi dan

204

kontraindikasi, keuntungan dan kerugian, efek samping, cara pemasangan dan


kunjungan ulang sehingga Ny.J dapat bebas memilih alat kontrasepsi mana yang
akan digunakan.
Berdasarkan kondisi Ny. J yang masih menyusui, ibu dianjurkan untuk
memilih suntik 3 bulan, karena efektif tidak mengganggu produksi ASI, selain itu
ibu lebih mudah untuk mengingat kapan melakukan suntik KB.
Ny. J akhirnya memilih metode kontrasepsi suntik 3 bulan, karena
menurut Ny. J, sesuai dengan kebutuhannya.
Memberikan dukungan kepada ibu apapun metode kontrasepsi yang
dipilih dan memberikan asuhan yang sesuai, yaitu diantaranya memberikan injeksi
intra muscular depo progestin dan memberikan infomasi seputar efek samping
penggunaan metode kontrasepsi suntik 3 bulan, serta menganjurkan ibu untuk
melakukan kunjungan ulang.

Вам также может понравиться

  • Kartu Stock
    Kartu Stock
    Документ1 страница
    Kartu Stock
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Book 1
    Book 1
    Документ2 страницы
    Book 1
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Bukti-Hasil-Evaluasi-Tindak-Lanjut Koordinasi Dan Komunikasi Linpro Dan Linsek
    Bukti-Hasil-Evaluasi-Tindak-Lanjut Koordinasi Dan Komunikasi Linpro Dan Linsek
    Документ1 страница
    Bukti-Hasil-Evaluasi-Tindak-Lanjut Koordinasi Dan Komunikasi Linpro Dan Linsek
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Form Monitoring
    Form Monitoring
    Документ2 страницы
    Form Monitoring
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Kerangka Acuan PHBS Pendidikan
    Kerangka Acuan PHBS Pendidikan
    Документ4 страницы
    Kerangka Acuan PHBS Pendidikan
    xerwane
    100% (3)
  • Modul
    Modul
    Документ1 страница
    Modul
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Modul
    Modul
    Документ1 страница
    Modul
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Absensi Pelatihan
    Absensi Pelatihan
    Документ1 страница
    Absensi Pelatihan
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Bab V
    Bab V
    Документ3 страницы
    Bab V
    intan
    Оценок пока нет
  • Kak Umpan Balik
    Kak Umpan Balik
    Документ4 страницы
    Kak Umpan Balik
    palupi
    Оценок пока нет
  • 05 Terminologi
    05 Terminologi
    Документ2 страницы
    05 Terminologi
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • 05 Terminologi
    05 Terminologi
    Документ2 страницы
    05 Terminologi
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • BAB2
    BAB2
    Документ116 страниц
    BAB2
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ5 страниц
    Bab I
    auliarahmi
    Оценок пока нет
  • Sambungan Bab III
    Sambungan Bab III
    Документ37 страниц
    Sambungan Bab III
    auliarahmi
    Оценок пока нет
  • Sinopsis
    Sinopsis
    Документ1 страница
    Sinopsis
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Bab 2 54-57
    Bab 2 54-57
    Документ3 страницы
    Bab 2 54-57
    intan
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Bab 2 Hal 60-62
    Bab 2 Hal 60-62
    Документ3 страницы
    Bab 2 Hal 60-62
    intan
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    intan
    Оценок пока нет
  • Angket Pembelajaran
    Angket Pembelajaran
    Документ4 страницы
    Angket Pembelajaran
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Ajar
    Ajar
    Документ5 страниц
    Ajar
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Angket Ehb
    Angket Ehb
    Документ1 страница
    Angket Ehb
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Ehb Kelompok
    Ehb Kelompok
    Документ5 страниц
    Ehb Kelompok
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Документ12 страниц
    Bab I Pendahuluan
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Angket Pembelajaran
    Angket Pembelajaran
    Документ4 страницы
    Angket Pembelajaran
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Soal Angket
    Soal Angket
    Документ1 страница
    Soal Angket
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • Makalah Negara Dan
    Makalah Negara Dan
    Документ25 страниц
    Makalah Negara Dan
    annisa zulaika
    Оценок пока нет
  • PKN Ku
    PKN Ku
    Документ16 страниц
    PKN Ku
    annisa zulaika
    Оценок пока нет