RUT HANDAYANI

Geographic Coordinate System

Sistem Koordinat Geografi

One of the most common coordinate systems in use is the Geographic Coordinate System,
which uses degrees of latitude and longitude to describe a location on the earths surface.
Lines of latitude run parallel to the equator and divide the earth into 180 equal portions from
north to south (or south to north). The reference latitude is the equator and each hemisphere is
divided into ninety equal portions, each representing one degree of latitude.
Salah satu sistem koordinat yang paling umum digunakan adalah Sistem
Koordinat Geografi, yang menggunakan derajat lintang dan bujur untuk
menggambarkan lokasi di permukaan bumi. Garis lintang berjalan sejajar
dengan khatulistiwa dan membagi bumi menjadi 180 bagian yang sama dari
utara ke selatan (atau selatan ke utara). Referensi lintang adalah garis
khatulistiwa dan setiap belahan dibagi menjadi Sembilan puluh bagian yang
sama, masing-masing mewakili satu derajat garis lintang.

In the northern hemisphere degrees of latitude are measured from zero at the equator to
ninety at the north pole. In the southern hemisphere degrees of latitude are measured from
zero at the equator to ninety degrees at the south pole. To simplify the digitization of maps,
degrees of latitude in the southern hemisphere are often assigned negative values (0 to -90).
Wherever you are on the earths surface, the distance between lines of latitude is the same (60
nautical miles,), so they conform to the uniform grid criterion assigned to a useful grid
system.
Dalam derajat belahan bumi lintang utara diukur dari nol pada
khatulistiwa sampai sembilan puluh derajat di kutub utara. Dalam derajat
belahan bumi lintang selatan diukur dari nol pada khatulistiwa sampai sembilan
puluh derajat di kutub selatan. Untuk menyederhanakan digitalisasi peta, derajat
lintang di belahan bumi selatan sering digunakan nilai negatif (0 -90 ).
Dimanapun Anda berada di permukaan bumi, jarak antara garis lintang adalah
sama (60 mil laut,), sehingga mereka sesuai dengan kriteria grid standar,
menugaskan untuk sistem grid yang bermanfaat.

Lines of longitude, on the other hand, do not stand up so well to the standard of uniformity.
Lines of longitude run perpendicular to the equator and converge at the poles. The reference
line of longitude (the prime meridian) runs from the north pole to the south pole through
Greenwich, England. Subsequent lines of longitude are measured from zero to 180 degrees

east or west (values west of the prime meridian are assigned negative values for use in digital
mapping applications) of the prime meridian.
Garis bujur, di sisi lain, tidak berdiri dengan baik dengan standar
keseragaman. Garis bujur menjalankan tegak lurus garis khatulistiwa dan
berkumpul di kutub. Garis referensi bujur (meridian utama) berjalan dari kutub
utara ke kutub selatan melalui Greenwich, Inggris. baris berikutnya bujur diukur
dari nol sampai 180 derajat timur atau barat (nilai barat dari meridian utama
ditugaskan nilai negatif untuk digunakan dalam aplikasi pemetaan digital) dari
meridian utama.

At the equator, and only at the equator the distance represented by one line of longitude is
equal to the distance represented by one degree of latitude. As you move towards the poles,
the distance between lines of longitude becomes progressively less until, at the exact location
of the pole, all 360 of longitude are represented by a single point you could put your finger
on (you probably would want to wear gloves, though). So, using the geographic coordinate
system, we have a grid of lines dividing the earth into squares that cover approximately
4,773.5 square miles at the equatora good start, but not very useful for determining the
location of anything within that square.
Di khatulistiwa, dan hanya khatulistiwa jarak diwakili oleh satu garis bujur
yang sama dengan jarak yang diwakili oleh satu derajat lintang. Ketika Anda
bergerak ke arah kutub, jarak antara garis bujur menjadi semakin kurang sampai
di lokasi yang tepat dari kutub, semua 360 bujur diwakili oleh satu titik. Jadi,
dengan menggunakan sistem koordinat geografis, kita memiliki grid garis
pemisah bumi ke dalam kotak yang mencakup sekitar 4,773.5 mil persegi di
khatulistiwa. Awal yang baik, tapi sangat tidak berguna untuk menentukan lokasi
apa saja dalam persegi itu.

To be truly useful, a map grid must divided into small enough sections that they can be used
to describe with an acceptable level of accuracy the location of a point on the map. To
accomplish this, degrees are divided into minutes (') and seconds ("). There are sixty minutes
in a degree, and sixty seconds in a minute (3600 seconds in a degree). So, at the equator, one
second of latitude or longitude = 101.3 feet.
Agar benar-benar berguna, grid peta harus dibagi menjadi beberapa
bagian cukup kecil bahwa mereka dapat digunakan untuk menggambarkan
dengan tingkat akurasi lokasi titik pada peta. Untuk mencapai hal ini, derajat
dibagi menjadi menit (') dan detik ("). Ada enam puluh menit setiap derajat, dan
enam puluh detik dalam satu menit (3600 detik setiap derajat). Jadi, di
khatulistiwa, kedua lintang atau bujur = 101,3 kaki.

An alternative method of notation in the geographic coordinate system, often used for many
GIS applications (Geographic Information Systems, or GIS, is discussed in detail in another
exercise), is the decimal degree system. In the decimal degree system the major (degree) units
are the same, but rather than using minutes and seconds, smaller increments are represented
as a percentage (decimal) of a degree.
Metode alternatif notasi dalam sistem koordinat geografis, sering
digunakan untuk banyak aplikasi GIS (Geographic Information Systems, atau

GIS, dibahas secara rinci dalam latihan lain), adalah sistem derajat desimal.
Dalam sistem derajat desimal utama (derajat) unit adalah sama, tapi dari pada
menggunakan menit dan detik, kenaikan yang lebih kecil yang diwakili sebagai
persentase (desimal) derajat.

The decimals can be carried out to four places, resulting in a notation of DD.XXXX,
DDD.XXX. When using four decimal places, the decimal degree system is accurate to within
36.5 feet (11.12 m).
Desimal dapat dilakukan untuk empat tempat, sehingga notasi dari
DD.XXXX, DDD.XXX. Bila menggunakan empat tempat desimal, sistem derajat
desimal akurat dalam waktu 36,5 kaki (11,12 m).

However, because the accuracy of the fourth decimal place is often uncertain, decimal degree
coordinates are often rounded to three decimal places. This results in an accuracy of 364.8
feet (111.2 m).
Namun, karena akurasi tempat desimal keempat adalah sering tidak
menentu, koordinat derajat desimal sering dibulatkan menjadi tiga tempat
desimal. Hal ini menghasilkan akurasi 364,8 kaki (111,2 m).

To give you an example of how the two systems of measurement compare, the location of
Red Hill on the Idaho State University campus in Pocatello, Idaho when expressed using
minutes and seconds is ...

425136" N, 1122545" W.

When using decimal degree notation this same location is written as ...

42.8600 N, -112.4292 W.

As you can see that despite its common usage, the geographic coordinate system is not very
easy to use.
Untuk memberikan contoh bagaimana dua sistem pengukuran dibandingkan,
lokasi Red Hill di kampus Idaho State University di Pocatello, Idaho jika
dinyatakan menggunakan menit dan detik adalah ...

425136" N, 1122545" W.

Bila menggunakan notasi derajat desimal lokasi yang sama ditulis sebagai ...

42.8600 N, -112.4292 W.

Seperti yang Anda lihat bahwa meskipun penggunaan umum, sistem

koordinat geografis tidak sangat mudah digunakan.

To demonstrate this, find a topographic map (or any other map that uses the geographic
coordinate system), pick a point on that map, and describe it in terms of degrees, minutes and
seconds. When youre done with that, try it using decimal degrees. Besides the fact that the

grid on a map using the geographic referencing system is not constant from north to south, it
is also just not very easy to use. Fortunately, both problems are solved to some extent by
using the Universal Transverse Mercator coordinate system, which will be covered next.
Untuk menunjukkan ini ditemukan sebuah peta topografi (atau peta lain
yang menggunakan sistem koordinat geografis), untuk memilih titik di peta itu
dan menggambarkannya dalam hal derajat, menit dan detik. Ketika Anda selesai
dengan itu, cobalah menggunakan derajat desimal. Selain fakta bahwa grid pada
peta menggunakan sistem referensi geografis tidak konstan dari utara ke
selatan, itu juga tidak sangat mudah digunakan. Untungnya, kedua masalah
diselesaikan sampai batas tertentu dengan menggunakan Universal Transverse
Mercator sistem koordinat, yang akan dibahas selanjutnya.