Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pendahuluan
Seorang Software Engineer adalah orang yang menerapkan prinsip-prinsip
rekayasa perangkat lunak dalam mendesain, pengembangan, pengujian, dan evaluasi
perangkat lunak dan sistem yang membuat komputer atau apapun yang berisi
perangkat lunak. Sebelum pertengahan tahun 1990-an, sebagian besar praktisi
perangkat lunak menyebut dirinya programmer atau software developer, tanpa
memandang pekerjaan yang sebenarnya. Banyak orang lebih suka menyebut dirinya
pemrogrammer dan software developer, karena dapat diterima secara luas, sementara
istilah Software Engineer masih dalam perdebatan.
Istilah programmer sering digunakan sebagai istilah yang merujuk kepada
mereka yang tidak memiliki tools, keterampilan, pendidikan, atau etika untuk
membangun perangkat lunak yang berkualitas baik. Akibatnya, banyak praktisi
menyebut diri sendiri sebagai software engineer untuk melepaskan diri dari stigma
yang melekat pada kata programmer. Di banyak perusahaan, untuk berbagai kategori
programmer, nama jabatan programmer atau software developer telah diubah
menjadi Software Engineer. Istilah tersebut menimbulkan kebingungan, karena ada
beberapa penolakan, dengan argumentasi bahwa semua orang pada dasarnya
melakukan hal yang sama dengan perangkat lunak, sedangkan yang lain
menggunakan istilah untuk membuat sebuah perbedaan, dengan argumentasi bahwa
pekerjaan tersebut benar-benar berbeda.
Seorang Software Enginer dapat dikatakan sebagai sebuah profesi karena
seseorang yang bekerja sebagai Software Engineer haruslah berpengetahuan dan
memiliki pengalaman kerja di bidangnya. Julius Hermawan ( 2003 ), mencatat dua
karakteristik yang dimiliki oleh software engineer sehingga pekerjaan tersebut layak
disebut sebuah profesi, yaitu :
Kompetensi
Kompetensi yang dimaksud yaitu sifat yang selalu menuntut professional
software engineer untuk memperdalam dan memperbaharui pengetahuan dan
keterampilannya sesuai tuntutan profesinya.
2. Kelompok Bidang
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara baik dan benar,
maka seorang Software Engineer perlu terus mengembangkan bidang ilmu dalam
pengembangan perangkat lunak seperti misalnya :
Komunikasi
Merupakan bidang ilmu yang mempelajari teknik komunikasi dan interaksi
dengan manusia lain.
Bidang kerja Software Engineer meliputi bidang kerja System Analyst dan
Programmer yaitu mencakup semua fase dalam software development life
cycle: analisa sistem, analisa kebutuhan perangkat lunak, perancangan sistem,
pembuatan dan perawatan perangkat lunak, ditambah dengan tugas dari
manager proyek yaitu perencanaan dan pengelolaan proyek.
3. Kode Etik
Selain kemampuan yang harus dimiliki seorang Software Engineer, seorang
software engineer juga harus mempunyai kode etik, dan amat disayangkan di negara
kita Indonesia, sejauh ini belum ada kode etik khusus yang ditujukan bagi profesi
Software Engineer dan IT (Information Technology) . Sebagai salah satu bidang
profesi, Software Engineer dan IT Profesional bukan pengecualian, diperlukan
rambu-rambu tersebut yang mengatur bagaimana para IT profesional ini melakukan
kegiatannya. Maka dari itu, Joint team IEEE Computer Society dan ACM telah
mengeluarkan kode etik dalam bidang software engineering, antara lain harus
mengikuti Delapan Prinsip berikut :
Klien dan Atasan, Perekayasa perangkat lunak akan melakukan yang terbaik
bagi klien dan atasan mereka, konsisten dengan kepentingan masyarakat.
Produk, Perekayasa perangkat lunak akan mejamin bahwa produk mereka dan
modifikasi yang mereka lakukan terhadapnya memenuhi standar profesional
yang setinggi-tingginya.
Kode Etik ini dibuat terkait dengan perilaku dan keputusan yang dibuat oleh para
Software Engineering Profesional yang mencakup profesi praktisi, pendidik, manajer,
supervisor, pembuat kebijakan dan termasuk trainee dan mahasiswa profesi Sofware
Engineering.
4. Faktor Yang Mempengaruhi
Cepatnya
kehadiran
software-software
terbaru,
sehingga
seorang
berpartisipasi
dalam
kemajuan
teknologi
seorang Software
Profesional komputasi sejak dari desain pembangunan dan memainkan alatalat komputerisasi.
Pengaruh aturan yang di buat oleh IEEE, ACM, BCS, dan lain-lain.
5. Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang
berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian,
sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang
diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu
Mampu bekerja sebagai perorangan dan sebagai bagian dari suatu tim untuk
mengembanghkan suatu perangkat lunak yang berkualitas.
Mampu memberikan desain solusi sesuai dengan aplikasi yang dibangun dan
mampu mengintegrasikan dengan pendekatan etis, sosial, hukum dan
ekonomi.
8. Kewajiban
Kewajiban tanggung jawab sosial kepada mereka yang akan bekerja sama
produknya.
Harus dapat meyakinkan bahwa produk yang dihasilkan dalam kondisi sesuai
dengan standart profesi.
etika
pada
managemen
pengembangan
software
dan
pemeliharaannya.
8. Sikap
penerapan komputer di segala bidang. Pemanfaatan teknologi yang tepat akan dapat
meningkatkan produktivitas, efisiensi kerja, dan kemampuan perusahaan.
Aplikasi membantu mengendalikan aktivitas operasional perusahaan. Persaingan
usaha yang begitu ketat memastikan bahwa dengan adanya pengendalian aplikasi,
informasi yang dihasilkan menjadi lebih cepat, akurat, tepat waktu, dan dinamis.
Sistem pengolahan data di Rumah Sakit Cakra Husada Klaten masih mengunakan
sistem manual. Data-data disimpan dalam berkas-berkas sehingga lama kelamaan
berkas akan menumpuk. Untuk melihat informasi petugas membuka kembali berkas
yang cukup banyak dan terletak di beberapa tempat.
Pemberian informasi sejak awal kepada pasien adalah hal yang sangat penting,
karena informasi itu sangat bermanfaat bagi pasien salah satu contohnya informasi
tentang keberadaan dokter rumah sakit. Jika sebelumnya seorang pasien sudah
mengetahui ada atau tidaknya dokter yang bertugas maka, pasien bisa memutuskan
apakah jadi mengantre atau tidak. Sistem yang berjalan saat ini yaitu seorang pasien
begitu datang ke rumah sakit langsung menuju tempat antre untuk mendaftar tanpa
mencari informasi ada atau tidaknya dokter rumah sakit.
Pembangunan Website Informasi Pelayanan Rumah Sakit Cakra Husada Klaten ini
untuk membantu pengolahan data dan penampilan informasi layanan yang ada pada
Rumah Sakit Cakra Husada Klaten sehingga, pengunjung dapat memperoleh
informasi praktek dokter, informasi dokter, informasi bangsal, dan informasi fasilitas
dengan cara mengakses Website Informasi Pelayanan Rumah Sakit Cakra Husada
Klaten (WIPRS) melalui komputer - komputer yang terhubung melalui jaringan lokal
(LAN), serta jaringan internet.
Analisis dan Perancangan
Analisis
Pada tahap ini akan dilakukan observasi dan wawancara dengan pengguna untuk
mengetahui kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi dalam membangun sistem
Data Context Diagram (DCD) atau Data Flow Diagram (DFD) level 0 dari
sistem dapat dilihat pada Gambar
Berikut
Perancangan
o Perancangan Basis Data
Kelebihan Software
a. Website
informasi
pelayanan
rumah
sakit
dapat
memproses
Kekurangan Software
o Kompabilitas yang terbatas, MySQL server hanya
dirancang untuk berjalan pada server berbasis Windows.
Untuk berbagai alasan termasuk biaya lisensi dan masalah
keamanan. Selain tidak mampu berjalan di platform nonWindows, terkadang ada juga masalah kompabilitas
tentang interkasi dengan aplikasi yang berjalan pada
platform lainnya.
o Biaya yang tidak sedikit untuk membangun sebuah server,
sehingga mau tidak mau sebuah rumah sakit harus
menginvestasikan uangnya untuk membangun sebuah
server
o Tampilan web tergolong masi sederhana
Daftar Pustaka
http://cintainformatika.blogspot.co.id/2012/01/softwareengineer.html
https://fathur331207585.wordpress.com/software-dan-
karakteristiknya/
http://syafaatoen.blogspot.co.id/2015/04/pengertiancomputer-engineer-computer.html
http://www.ilmukomputer.com/software_engineering
http://en.wikipedia.org/wiki/Software_engineer
http://zahratha.multiply.com/journal/item/29/Profesi_Softwar
e_Engineer