Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PASAL 1
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM DAN PERSIAPAN
1.Lingkup Pekerjaan
1.1
2.Penjelasan Gambar
Kerja dan RKS
1.2
1.3
2.1
(Aanwijzing).
2.2
Istilah
Istilah yang digunakan berdasarkan pada masing-masing
disiplin pada tahap pembangunan ini adalah sebagai
berikut :
a. AR : Arsitektur
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
perencanaan dan perancangan bangunan ini secara
menyeluruh dari semua disiplin-disiplin kerja yang
ada, baik teknis maupun estetika.
b. ST : Struktur
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
perhitungan kontruksi, bahan kontruksi utama dan
spesifikasinya, dimensioneering beton struktur.
c. ME : Mekanikal dan Plumbing
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan sanitasi
bangunan (air bersih, air kotor, air hujan)
d. EL : Elektrikal / Telepon / Fire Alarm / Sound Sistem /
Penangkal Petir.
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
penyedia daya listrik, penerangan, penangkal petir,
system komunikasi, fire alarm dan lain-lain sesuai
dengan gambar kerja.
2.3
Ukuran
a. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera pada
Gambar Kerja dan Gambar Pelengkap meliputi :
as as
luar luar
dalam dalam
luar dalam
b. Ukuran ukuran yang dipergunakan semua dinyatakan
dalam MM (milimeter), kecuali ukura-ukuran yang
dinyatakan lain dalam gambar.
c. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur
pada dasarnya adalah ukuran jadi seperti dalam
keadaan selesai (finishing).
d. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting,
Kontraktor diwajibkan meneliti terlebih dahulu ukuran
ukuran yang tercantum di dalam Gambar Kerja
Arsitektur dan Gambar Kerja lainnya yang termuat di
dalam Dokumen Lelang / Dokumen Kontrak, terutama
untuk peil ketinggian, lebar, ketebalan luas penampang
dan lain lain.
e. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib
melaporkan secara tertulis kepada Konsultan
Pengawas, yang selanjutnya akan memberikan
keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan
dijadikan pegangan.
f. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah / mengganti
ukuran-ukuran yang tercantum di dalam Gambar
Pelaksana tanpa sepengetahuan Owner, dan segala
akibat yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor
3.Peraturan
Pembangunan Dan
Standar Yang
Digunakan
2.4
Perbedaan Gambar
a. Pada umumnya bila Gambar Kerja tidak sesuai dengan
Rencana Kerja dan Syarat syarat (RKS), maka yang
mengikat / berlaku adalah RKS. Bila suatu gambar
tidak cocok dengan gambar yang lain, maka gambar
yang mempunyai skala yang lebih besar yang
mengikat/berlaku.
b. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja Arsitektur
dengan Sipil/Stuktur, maka yang berlaku adalan
Gambar Kerja Struktur.
c. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur
dengan Sanitasi, Elektrikal / Listrik dan Mekanikal,
maka gambar yang dipakai sebagai pegangan adalah
ukuran fungsional dalam Gambar Kerja Arsitektur.
d. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidaktelitian
didalam pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan selalu
mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka di
dalam hal terdapat ketidakjelasan, kesimpangsiuran,
perbedaan-perbedaan dan atau pun ketidaksesuaian
dan keragu-raguan diantara setiap
Gambar Kerja, Kontraktor diwajibkan melaporkan
kepada Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana,
untuk mendapatkan keputusan gambar mana yang
akan dijadikan pegangan.
e. Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan
oleh Kontraktor untuk memperpanjang / mengklaim
biaya maupun waktu pelaksanaan.
3.1
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
y.
3.2
Tugas.
4.Tanggung Jawab
Kontraktor
3.3
3.4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
5.Kuasa Kontraktor Di
Lapangan
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
5.1
5.2
5.3
6.Tempat Tinggal
(Domisili) Kontraktor
dan Pelaksana
7.jadwal Pelaksanaan
5.4
5.5
6.1
6.2
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
8.Direksikeet / Los
Kerja
7.6
8.1
8.2
8.3
8.4
Sarana Kerja
Untuk Kelancaran Pelaksanaan Pekerjaan Kantraktor wajib
:
a. Menyediakan peralatan berikut alat bantu lainnya,
serta bahan-bahan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Semua sarana kerja yang digunakan harus benarbenar baik dan memenuhi persyaratan kerja. Dalam
hal ini Kontraktor wajib memasukan daftar
inventarisasi peralatan yang digunakan Menyediakan
bahan/material dan komponen jadi bangunan dalam
kwalitas sesuai Buku Syarat-syarat Teknis ini dengan
jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang harus
dilaksanakan tepat pada waktunya.
c. Menyediakan tempat menyimpan bahan/material dan
komponen jadi bangunan di Tapak yang harus aman
dari segala kerusakan, kehilangan dan lain-lain yang
dapat
mengganggu
pekerjaan
yang
sedang
berlangsung.
untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
d.
8.5
Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian
b.
c.
d.
8.6
Persiapan dilapangan
8.6.1
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan pagar konstruksi / pengaman / jika
perlu.
b. Pekerjaan bangsal kerja.
c. Pekerjaan penyediaan air dan daya listrik
untuk bekerja.
d. Pekerjaan
penyediaan
alat
pemadam
kebakaran.
e. Pekerjaan pembongkaran, pengamanan, dan
pembersihan sebelum pelaksanaan.
f. Pekerjaan pemasangan patok ukur dan papan
bangunan (bouwplank).
8.6.2
Pekerjaan Pagar Konstruksi/Pengaman.
a. Jika dianggap perlu Kontraktor harus
membuat pagar konstruksi/pengaman pada
batas sekeliling tapak pekerjaan untuk
kelancaran pelaksanaan pembangunan, serta
untuk pengaman terhadap barang-barang
milik Proyek, Konsultan Pengawas/Direksi,
maupun Pihak Ketiga
b. Pagar konstruksi/pengaman dibuat dari
bahan kayu atau dari bahan lain biayanya
menjadi tanggungan Kontraktor.
8.6.3
Pekerjaan Bangsal Kerja
a. Kontraktor harus membuat bangsal kerja dan
gudang
material/bahan
diatas
tapak
pekerjaan.
b. Lokasi tempat bangsal kerja, khususnya
tempat bangsal penyimpanan bahan/material
harus sedemikian rupa sehingga :
Mudah dicapai oleh truk pengangkut
bahan / material dari luar tapak.
8.6.4
Tidak
mengganggu
pelaksanaan
pekerjaan pembangunan.
Lokasi tempat Bangsal kerja dan
gudang penyimpanan bahan / material
akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas / Direksi.
c. Kontraktor wajib menyediakan alat-alat yang
senantiasa berada dilokasi proyek berupa :
1 (satu) kamera
1 (satu) alat ukur schuifmat jangka
sorong (sigmat)
1
(satu)
alat
ukur
optic
(theodolit/waterpass)
1 (satu) unit computer dan alat cetak
(printer)
1 (satu) mistar waterpass panjang 120 cm
Buku harian untuk mencatat kunjungan
tamu-tamu yang ada hubungannya
dengan proyek, serta memuat semua
petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan
dan detail pekerjaan yang dilaksanakan.
d. Setelah selesai pembangunan, semua bangsal
kerja
dan
gudang
penyimpanan
bahan/material harus dibongkar
dan
disingkirkan ke luar tapak kecuali peralatan
yang pemanfaatannya akan ditentukan
kemudian oleh Pemberi Tugas.
Pekerjaan Penyediaan air dan Daya Listrik untuk
Bekerja.
a. Air untuk bekerja telah di sediakan oleh pihak
pemberi kerja, namun untuk biaya keperluan
instalasi keperluan Air pekerjaan kontruksi
menjadi tanggung jawab kontraktor sesuai
dengan kontrak yang telah di sepakati
sebelumnya.
b. Air harus bersih bebas dari bau, bebas dari
Lumpur, minyak dan bahan kimia lain yang
merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan
petunjuk
dan
persetujuan
Konsultan
Pengawas/Direksi.
c. Listrik untuk bekerja telah disediakan oleh
pihak pemberi kerja, namun untuk biaya
keperluan instalasi listrik pekerjaan kontruksi
menjadi tanggung jawab kontraktor sesuai
dengan kontrak yang telah di sepakati
sebelumnya. Kontraktor di perbolehkan
menggunakan sambungan Listrik sementara
setempat selama masa
pembangunan
berlangsung dan pemasangan diesel untuk
pembangkit
tenaga
listrik
hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara
atas
persetujuan
Konsultan
Pengawas/Direksi.
8.6.5
8.6.6
c.
9.Pengukuran
Ketinggian Permukaan
Dan Posisi BagianBagian Pekerjaan
9.1
9.2
9.3
9.4
9.5
10.Ketentuan Dan
Syarat Bahan-Bahan
9.6
9.7
9.8
9.9
10.1
10.3
10.4
10.5
11.Pemeriksaan BahanBahan
10.6
10.7
10.8
10.9
11.1
11.2
11.3
12.Pemeriksaan
Pekerjaan
11.4
11.5
11.6
12.1
12.2
12.3
12.4
12.5
13.Kualitas Pekerjaan
12.6
12.7
12.8
Bila
Kontraktor
melalaikan
perintah,
Konsultan
Pengawas/Owner berhak untuk membongkar bagian
pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya
pembongkaran dan pemasangan/perbaikan kembali
menjadi tanggungan Kontraktor, dan tidak dapat diklaim
sebagai biaya pekerjaan tambahan, atau sebagai alasan
untuk perpanjangan waktu pelaksanaan.
13.1
13.2
Selama pekerjaan berlangsung Owner berhak sewaktuwaktu memerintahkan secara tertulis kepada Kontraktor :
a.
Untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan,
dalam
jangka
waktu
tertentu,
bahanbahan/material yang dianggap tidak sesuai
dengan kontrak.
b.
Penggantian bahan-bahan atau material yang
tidak cocok dan sesuai.
c.
Pembongkaran serta pembuatan baru yang sesuai
(terlepas dari test-test terdahulu atau pembayaran
dimuka) dari sembarang pekerjaan yang menurut
Owner secara material atau keahlian tidak cocok
dengan kontrak.
13.3
13.5
13.6
13.7
13.8
13.9
15.Gambar Perubahan
16.Gambar Sesuai
Kenyataan ( As Built
Drawing )
14.1
14.2
14,3
14.4
15.1
15.2
15.3
16.1
16.2
16.3
17.Supplier dan Sub
Kontraktor
18.Penjagaan
Keamanan Lapangan
Pekerjaan
19.Jaminan dan
Keselamatan Kerja
17.1
17.2
17.3
18.1
Kontraktor diwajibkan menjaga lapangan terhadap barangbarang milik proyek, Konsultan Pengawas dan milik pihak
ketiga yang ada di lapangan.
18.2
18.3
18.4
18.5
19.1
20.Pekerjaan Tambah
Kurang
21.Pemeliharaan
19.2
19.3
19.4
20.1
20.2
Tugas
mengerjakan
pekerjaan
tambah/kurang
diberitahukan tertulis dalam buku harian oleh Konsultan
Pengawas, serta persetujuan Pemberi Tugas.
20.3
20.4
20.5
20.6
21.1
Pekerjaan
22.Penyerahan
Pekerjaan
21.3
22.1
22.2
1.Lingkup Pekerjaan
1.1
1.2
PASAL 3
PEKERJAAN BETON
1.Lingkup Pekerjaan
1.1
2.Persyaratan Bahan
2.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
sesuai
pemeriksaan
oleh
Konsultan
Pengawas,harus tidak dipergunakan/diafkir
Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan
tersebut telah dipergunakan untuk beton,maka
Konsultan Pengawas dapat memerintahkan
untuk dibongkar, beton tersebut dan diganti
dengan memakai semen yang telah disetujui
atas beban kontraktor.
Pasir Beton
Pasir Beton harus terdiri dari pasir dengan
butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan
bahan organis, Lumpur dan lain sebagainya
serta memenuhi komposisi butir dan kekerasan
seperti yang tercantum dalam NI 2 PBI 1971.
Semua pasir yang akan dipakai harus pasir
alam tidak diperkenankan memakai pasir laut.
Pasir harus bersih dan bebas dari tanah liat,
mika dan substansi lain yang merugikan,
beratnya tidak boleh lebih dari 5%.
Kontraktor harus menyerahkan contoh kepada
Konsultan Pengawas/Direksi sebagai bahan
pemeriksaan pendahuluan dan persetujuan,
contoh seberat 15 kg dari pasir alam yang
diusulkan untuk dipakai sedikitnya 14 (empat
belas) hari sebelum diperlukan.
Timbunan pasir alam harus dibersihkan semua
dari tumbuh-tumbuhan, kotoran dan bahanbahan lain yang tidak dapat dipakai harus
disingkirkan. Bahan harus diayak dan dicuci
sebagaimana diperlukan untuk menghasilkan
pasir alam sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan disini.
Agregat/Koral Beton
Koral yang digunakan harus bersih dan
bermutu baik serta mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai persyaratan yang tercantum
dalam NI-2 PBI 1971 ,koral yang digunakan
ukuran 2/3 cm
Agregat (Kerikil atau Batu Pecah)
Agregat dapat dipakai agregat alami atau
buatan memenuhi persyaratan PBI 1971 (NI2) pasal 3.3, 3.4 dan 3.5 Agregat tidak boleh
mengandung bahan yang dapat merusak beton
dan ketahanan tulangan terhadap karat. Untuk
itu Kontraktor harus mengajukan contoh yang
memenuhi syarat dari berbagai sumber
terlebih dahulu.
Air
Air yang digunakan harus air tawar yang
bersih dan tidak mengandung minyak
,asam,garam alkalis serta bahan-bahan
organis/bahan lain yang dapat merusak beton.
Air tersebut harus memenuhi syarat-syarat
2.1.5
2.1.6
2.1.7
bahan
perekat CALBOND sebelum dicor dengan
beton baru, serta permukaannya harus
dikasarkan.
Jumlah pemakaian untuk 1 m2 adalah 0,3 liter
calbond dicampur dengan larutan
semen/PC sekitar 25% nya dengan cara
ditaburkan.
Bekisting
Bekisting dibuat dari panel multiplex atau
papan borneo dengan rangka penguat
penyokong dan penyangga dibuat dari kayu
borneo
secukupnya,
sehingga
mampu
mendapatkan
kekuatan
dan
kekakuan
mendukung beton sampai selesai proses ikatan
beton. Untuk kolom struktur dipakai papan
borneo.
Steger cetakan / Bekisting dipakai kayu borneo
dengan ukuran atau pipa besi (scaffolding).
Tidak diperkenankan memakai bamboo.
Khusus cetakan bekisting untuk beton pracetak
harus dibuat lebih kokoh dan lebih kaku,
permukaan panel lurus, halus sehingga
menghasilkan bidang yang rata dan halus.
3.Persyaratan Teknis
3.1
3.2
3.3
3.4
3.6
3.7
3.8
Kekentalan (Konsistensi) adukan beton untuk bagianbagian konstruksi beton,harus disesuaiukan dengan jenis
konstruksi yang bersangkutan,cara pengangkutan adukan
beton dan cara pemadatannya.Kekentalan adukan beton
antara lain ditentukan oleh faktor air semen.
Agar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai
dengan yang direncanakan,maka factor air semen
ditentukan sebagai berikut :
o Faktor air semen Untuk pondasi sloof, Poer, maksimum
0,65
o Faktor air semen untuk kolom balok, plat lantai, tangga,
dinding beton, dan listplank/parapet maksimum 0,60
o Faktor air semen untuk konstruksi plat atap,dan
tempat-tempat basah lainnya maksimum 0,55.
3.9
3.10
3.11
Beton
3.11.1
3.11.2
3.11.3
3.11.4
4.Persyaratan
Pelaksanaan
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
Pemborong wajib membersihkan terlebih dahulu bagianbagian yang akan menjadi kontak material/konstruksi
5.Akhir Pekerjaan
4.6
4.7
4.8
5.1
5.2
5.3
5.4
PASAL 4
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
1.Lingkup Pekerjaan
2.Persyaratan Bahan
1.1
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahanbahan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam
terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik.
1.2
2.1
2.2
3.Syarat-syarat
Pelaksanaan
2.3
2.4
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak ,asam,garam alkalis serta bahanbahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton. Air
tersebut harus memenuhi syarat-syarat menurut PBI 1971
(NI-2)
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
4.1
4.2
4.3
4.4
1.Lingkup Pekerjaan
3.Persyaratan
Pelaksanaa
2.1
2.2
2.3
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak ,asam,garam alkalis serta bahanbahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton. Air
tersebut harus memenuhi syarat-syarat menurut PBI
1971 (NI-2)
2.4
3.1
3.2
3.3
3.3.2
3.3.3
3.3.4
3.3.5
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
Pengawas.
3.11
3.12
3.13
3.14
Kelembaban
plesteran
harus
dijaga
sehingga
pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba,
dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering, selama 7 (tujuh) hari terns menerus dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan
bahan-bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air
secara cepat.
3.15
3.16
3.17
Pasal 6
PEKERJAAN SEALENT KUSEN ALUMUNIUM
1.Lingkup Pekerjaan
1.1
1.2
2.Persyaratan Bahan
Bahan Sealant
Sealent Setaraf Dow Corning atau G.E sealent
2.3.1 yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan
fungsinya, untuk structural glazing, curtain wall
atau fungsi lain dengan rekomendasi dari pabrik,
pemakaian I tube maksimal 150 cm.
Pasal 7
PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM
1.Lingkup Pekerjaan
2.Persyaratan Bahan
1.1
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil yang baik.
1.2
1.3
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
3.Syarat-syarat
Pelaksanaan
2.6
3.1
Sebelum
melaksanakan
pekerjaan,
Kontraktor
diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada
dengan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang), termasuki
mempelajari bentuk, pola layout/penempelan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail.
3.2
3.3
3.4
3.5
Harus
diperhatikan
semua
sambungan
dalam
pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan penguat
lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk
bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau
cacat bekas penyetelan.
3.6
3.7
3.8
3.9
2.Persyaratan Bahan
1.1
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil yang baik.
1.2
1.3
1.4
2.1
3.Syarat-syarat
Pelaksanaan
2.2
2.3
2.4
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
panel,
Pasal 9
PEKERJAAN PENGECATAN
1.Lingkup Pekerjaan
1.1
2.Persyaratan Bahan
3.Syarat-syarat
Pelaksanaan
1.2
1.3
1.4
2.1
Cat Dasar
Cat dasar yang digunakan harus mengikuti ketentuan sbb :
2.1.1 Alkali Resisting Primer /Alkali Resistant Sealer
untuk cat interior dan eksterior pada bidang
permukaan plesteran, beton, gypsum, kalsiboard.
2.1.2 Alumunium Wood Primer Sealer dan/atau wood
filler untuk bidang permukaan kayu, plywood, dan
sejenisnya.
2.1.3 Quick-Drying Metal Primer Chromate / Zinc
Chromate Primer untuk bidang permukaan besi
dan logam lainnya.
2.2
Cat Akhir
Cat akhir yang digunakan harus mengikuti ketentuan sbb:
2.2.1 Vynil Acrylic Emulsion / Acrylic Emulsion untuk
cat interior pada bidang permukaan plasteran,
beton, gypsum, kalsiboard, dan sejenisnya.
2.2.2 Acrylic Emulsion Exterior Grade Fungi / We at
hershield untuk cat eksterior pada bidang
permukaan plesteran, beton, atau lainnya.
2.2.3 Vynil Acrylic Solvent untuk cat pada bidang
permukaan kayu, plywood, dan sejenisnya.
2.2.4 Synthetic Super Gloss / Synthetic Enamel untuk
cat pada bidang permukaan besi dan logan lainnya.
2.3
Persyaratan Lain
2.3.1 Semua material cat, baik cat dasar cat akhir
maupun bahan pengencernya, harus merupakan
produk asli keluaran satu produsen yang sama,
seperti : ICI, atau setara.
2.3.2 Tidak dibenarkan melakukan pencampuran cat
sendiri (meng-oplos) atau menggunakan material
yang
berbeda
dengan
yang
telah
ditentukan/disyaratkan oleh produsen.
3.1
3.1.1
3.1.2
4.Pekerjaan Persiapan
4.1
4.2
4.3
4.4
6.Pekerjaan Pengecatan
Kayu
5.1
5.2
Selanjutnya
dinding
diampelas
permukaannya
selanjutnya dibersihkan dengan air dan biarkan dinding
mongering, jika terdapat pengkristalan/pengapuran
bidang dinding tersebut harus dicuci dengan larutan
WASHING COMPOUND kemudian bilas dengan air
bersih sampai larutan tersebut tidak tersisa dan
biarkan mengering.
5.3
5.4
5.5
6.1
6.2
6.3
6.4
7. Pekerjaan Pengecatan
Besi /Logam lainnya
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
7.6
7.7
7.8
1.Lingkup Pekerjaan
1.1
1.2
1.2.1
2.Persyaratan Bahan
2.1
2.2
Waterproofing
Bahan Waterproofing yang dipakai adalah dari jenis:
2.2.1 emulsion
waterproofing
harus
memiliki
karakteristik:
- tidak lapuk
- tahan terhadap perubahan cuaca
-memiliki ketebalan yang sama, minimal 4 mm
- mudah & cepat pelaksanaannya
2.2.2 Cementitious Coating
Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar
dengan cara apapun tanpa ijin dari Konsultan
Pengawas.
Primer
Bahan primer untuk semua permukaan beton/dinding bata
harus dari produsen yang sama dengan bahan
waterproofing-nya.
2.3
3.Syarat Pelaksanaan
2.4
Screed/Lapisan Pelindung
Lapisan pelindung (screed) berupa spesi/adukan semen
dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 serta menggunakan
perkuatan kawat ayam (chainlink mesh) ukuran min.75
mm 2 mm yang mengacu pada standard SNI 070040-1987
3.1
Waterproofing Atap
3.2.1 Bagian-bagian yang diberi waterproofing adalah
pelat-pelat beton yang berfungsi sebagai atap,
canopy dan sebagai talang.
3.2.2 Jenis Waterproofing yang dipakai adalah berupa
Membrane waterproofingyang harus diberi lapisan
pelindung minimal 2,5 cm screed. Kontraktor harus
mengajukan contoh bahan, persyaratan teknis
pelaksanaan dari produsen dan kelengkapan
3.2.3
3.3
Test Rendam
3.4.1 Kontraktor/aplikator
waterproofing
wajib
melakukan test rendam pada daerah yang telah
diwaterproofing minimal selama 24 jam.
3.4.2 Daerah yang akan dilakukan tes rendam harus
mendapat persetujuan Perencana/Pengawas.
3.4
Jaminan
3.5.1 Jaminan pelaksanaan pekerjaan waterproofing atas
kebocoran minimal 5 (lima) tahun.
3.5.2 Bila terjadi kegagalan/kebocoran dalam masa
jaminan kontraktor/aplikator harus memperbaiki
atas biaya sendiri.
Pasal 11
PEKERJAAN PENUTUP DINDING ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL
Pekerjaan Penutup dinding alumunium composite panel
14.1
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengadaan dan pemasangan Penutup dinding exterior/Facade, dinding
interior ruang Ornamen interior lengkap dengan rangka dan penggantung serta
perkuatannya.
14.2
Persyaratan Bahan
Bahan / material yang digunakan dari PVDF resin base metal coating tebal 4 mm
dengan aluminium skin ticknes untuk exterior dan untuk dalam gedung/interior
dengan kualitas aluminium grade minimal 4 untuk exterior dan grade 3 untuk
interior dengan kualitas aluminium grade minimal 5005 untuk exterior dan grade
3003, 3015 untuk interior. Setara produk ALUCUBOND, ALUMETAL,SEVEN,
Alcolux.
Bahan dan type yang dipakai harus tahan terhadap abrasi, tahan terhadap bahan
kimia HCl (concentration 10%), H2SO4 (concentration 10%), Detergent dan
perubahan iklim yang extrime.
Bahan bersifat lentur, tidak pecah.
Bahan tahan terhadap perubahan warna, tahan benturan dan tidak pecah
14.3
Persyaratan Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana wajib membuat gambar kerja (shop
drawing) dan diserahkan kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
Pemasangan harus dilakukan oleh aplikator yang direkomendasikan oleh vendor
Pasal 12
PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN PENGAMANAN SETELAH
PEMBANGUNAN
1.Lingkup Pekerjaan
1.1
1.Lingkup Pekerjaan
1.1