Вы находитесь на странице: 1из 3

Lampiran Surat Keputusan Karumkit

Nomor : SKEP/ /XII/2014

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL
RS. DR. SUYOTO PUSREHAB KEMHAN-RI
A. Karumkit
Tugas Dan Tanggung Jawab Karumkit:
1. Membentuk Komite & Tim PPIRS dengan Surat Keputusan
2. Bertanggung jawab & memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan
upaya pencegahan & pengendalianinfeksi nosokomial.
3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana & prasarana termasuk
anggaran yang dibutuhkan.
4. Menentukan kebijakkan pencegahan & pengendalian infeksi nosokomial.
5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan & pengendalian infeksi nosokomial
berdasarkan saran dari tim/ komite PPIRS.
6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotic yang rasional dan disinfektan
di rumah sakit berdasarkan saran dari tim/ komite PPIRS.
7. Dapat menutup suatu unit perawatan/ instalasi yang dianggap potensial menularkan
penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan saran tim/ komite
PPIRS.
8. Mengesahkan SOP untuk PPIRS.
B. Ketua Komite/ Tim PPI
Tugas Dan Tanggung Jawab Karumkit:
1. Membuat & Mengevaluasi Kebijakkan PPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakkan PPIRS, agar kebijakan dapat dipahami &
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SOP PPI.
4. Menyusun & mengevalusai pelaksanaan program PPi & program pelatihan &
pendidikan PPI.
5. Bekerjasama dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah/ KLB infeksi
nosokomial.
6. Memberi usulan untuk mengembangkan & meningkatkan cara pencegahan &
pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit & fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat & bahan yang sesuai dengan prinsip PPI & aman bagi
yang menggunakan.
9. Mengindentisifikasi temuan

dilapangan

&

mengusulkan

pelatihan

untuk

meningkatkan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI.


10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi
11. Menerima laporan dari anggota Tim PPI & membuat laporan kepada Karumkit.
12. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.
13. Memberikan usulan kepada Karumkit untuk pemakaian antibiotic yang rasional di
rumah sakit berdasarkan hasil pantau kuman & resistensinya terhadap antibiotic &
menyebar luarskan dataresistensi antibiotic.
14. Menyusun kebijakan kesehatan & keselamatan kerja (K3).
15. Turut menyusun kebijakan clinical governance & patient safety.
16. Mengembangkan, mengimplementasikan & secara periodic mangkaji kembali
rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.
17. Memberikan masukan yang menyangkut kontruksi bangunan & pengadaan alat &
bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemprosesan alat, penyimpanan alat &
linen sesuai dengan prinsip PPI.

18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial
menyebarkan infeksi.
19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar
prosedur/ moniroring survelans proses.
20. Melakukan investigasi, menetapkan & melaksanakan penanggulanganinfeksi bila
ada KLB di rumah sakit & fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
C. IPCO/ IPCD (Infection Prevention And Control Officer/ Dokter)
Tugas & Tanggung Jawab IPCO/ IPCD:
1. Berkontribusi dalam diagnose & terapi infeksi yang benar.
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotic & surveilans.
3. Mengindentifikasi & melaporkan kuman pathogen & pola resistensi antibiotika.
4. Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi &
mendeteksi serta menyelidiki KLB.
5. Membimbing & Mengajarkan praktek & prosedur PPI yang berhubungan dengan
prosedur terapi.
6. Turut memonitor semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan &
pengendalian infeksi.
7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan &
pengendalian infeksi.
D. IPCN (Infection Prevention And Control Nurse)
Tugas & Tanggung Jawab IPCN:
1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di
lingkungan kerjanya, baik rumah sakit & fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SOP, kewaspadaan isolasi.
3. Melaksanakan surveilans infeksi & malaporkan kepada Komite/ Tim PPI.
4. Bersama komite/ Tim PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI di
rumah sakit & fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
5. Melakukan invetigasi terhadap KLB & bersama-sama komite/ Tim PPI memperbaiki
kesalahan yang terjadi.
6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan, untuk mencegah penularan infeksi dari
petugas kesehatan ke pasien/ sebaliknya.
7. Bersama komite/ Tim PPI mengajurkan prosedur isolasi tentang pencegahan &
pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.
8. Audit pencegahan & pengendalian infeksi termasuk/ terhadap limbah, laundry, gizi &
lain-lain dengan menggunakan daftar tilik.
9. Memonitor kesehatan lingkungan.
10. Memonitor terhadap pengendalikan penggunaan antibiotika yang rasional.
11. Mendesain, melaksanakan, memonitor, & mengevaluasi surveilans infeksi yang
terjadi di rumah sakit & fasilitas kesehatan lainnya.
12. Membuat laporan surveilans & melaporkan ke Komite/ Tim PPI.
13. Memberikan motivasi & teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.
14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI.
15. Meningkatkan kesadaran pasien & pengunjung rumah sakit tentang PPIRS.
16. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung & keluarga tentang
topic infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.
17. Sebagai koordinator antara bagian/ unit dalam mendeteksi, mencegah &
mengendalikan infeksi di rumah sakit.
E. IPCLN (Infection Prevention And Control Link Nurse)
Tugas & Tanggung Jawab IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/ penghubung:
1. Mengisi & mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit rawat inap
masing-masing, kemudian menyerahkan-nya kepada IPCN ketika pasien pulang.
2. Memberikan motivasi & teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan &
pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawatnya masing-masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi nosokomial
pada pasien.

4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi
pengunjung di ruang keperawatan masing-masing, konsultasi prosedur yang harus
dijalani bila belum faham.
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan standar
isolasi.

Jakarta,
Desember 2014
Kepala RS. Dr. Suyoto,
Dr. Budi Satriyo Utomo, Sp.KFR
Kolonel Kes NRP. 516300

Вам также может понравиться