Вы находитесь на странице: 1из 16

36

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Diagram Alir Penelitian


Prosedur penelitian ini membahas mengenai perhitungan umur pakai bantalan sisi

luar (outboard bearing) pada mesin pemecah batubara (coal crusher). Dalam penelitian
ini dilakukan pengambilan data pada bantalan sisi luar (outboard bearing ) mesin
pemecah batu bara di PLTU Banten 3 Lontar. Data yang di peroleh didapat dari
obsevasi lapangan dan manual book pemeliharaaan coal crusher di PLTU Banten 3
Lontar. Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan pengolahan data yang telah didapat
tadi .Kemudian dilakukan perhitungan secara teoritis seusai dengan data-data yang telah
didapat dari manual book dan landasan teori. Setelah diperoleh hasil perhitungan,
kemudian hasil perhitungan dibandingkan dengan kondisi aktual di lapangan. Berikut
ini merupakan diagram alir (flow chart) dari metode penelitian yang digunakan untuk
menghitung umur bantalan sisi luar pada mesin pemecah batubara di PLTU Banten 3
Lontar.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

37

Mulai

1. Penelitian lapangan (observasi)


Data peralatan (spesifikasi)
Prinsip kerja peralatan
Data lapangan
2. Studi Literatur
Bantalan
Umur Bantalan
Coal Crusher
Kerusakan pada bantalan

Pembahasan
Perhitungan beban dinamis pada
bantalan
Perhitungan umur pakai bantalan
Analisa kerusakan bantalan

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

http://digilib.mercubuana.ac.id/

38

3.2

Metode Pengambilan Data


Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai

berikut :
1. Penelitian lapangan, yaitu dimana penulis melakukan penelitian dan
mengambil data dari objek penelitian. Penelitian yang dilakukan diharapkan
menghasilkan data-data penting yang selanjutnya digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang diteliti. Analisa dilakukan dilakukan dengan
mengggunakan

literatur

yang

telah

di

dapat

dan

selanjutnya

membandingkannya dengan kondisi aktual di lapangan.


2. Studi literatur dan perhitungan analitis dimana penulis menggunakan
literatur-literatur yang di dapat dari buku lteratur, manual book ataupun
internet dan mempelajarinya untuk membahas masalah yang diteliti. Dan
dengan menggunakan teori perhitungan umur bantalan penulis akan
meghitung umur bantalan secara teori dan membandingkannya dengan
perhitungan dengan data yang di dapat dari kondisi aktual di lapangan.

3.3

Objek Penelitian
Objek penelitian ada penulisan tugas akhir ini yaitu mesin pemecah

batubara (ring hammer coal crusher) dan bantalan sisi luar (outboard bearing)
dari mesin tersebut.

3.3.1 Ring Hammer Coal Crusher Di PLTU Banten 3 Lontar


UJP PLTU Banten 3 Lontar merupakan pembangkit listrik tenaga uap
dengan kapasitas 3 x 315 MW yang merupakan salah satu proyek diversifikasi

http://digilib.mercubuana.ac.id/

39

energi 10.000 MW di pulau Jawa, yang dalam pengoperasiannya menggunakan


batubara berkalori rendah (low rank coal), sebagai bahan bakar pembakaran
dalam boiler. Jenis batubara yang digunakan adalah batubara jenis lignit yang
memiliki nilai kalor rendah sekitar 4200 Kkal.
Mesin pemecah / crusher adalah sebuah mesin yang di rancang untuk
memperkecil ukuran material (batu, batubara, slagging dan lain-lain) yang
berukuran besar menjadi material yang berukuran lebih kecil, sehingga terbentuk
menjadi kerikil ataupun debu batu.
Mesin pemecah batubara /coal crusher yang terdapat di PLTU Banten 3
Lontar merupakan coal crusher dengan tipe KRC 12 x 26 ring hammer crusher
yang diproduksi Shenyang Electric Mechanical Equipment Company. Mesin ini
digunakan untuk menghancurkan batubara secara efisien dan ekonomis untuk
mendapatkan ukuran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan pembakaran pada
boiler. Mesin ini dirancang khusus untuk memecah / menghancurkan batu bara
yang berukuran besar (< 300mm) menjadi batubara berukuran kecil (<30mm).

Gambar 3.2 Ring hammer coal crusher PLTU Banten 3 Lontar


(Sumber : dokumentasi pribadi)

http://digilib.mercubuana.ac.id/

40

Tabel 3.1 Spesifikasi KRC 12 x 26 Ring Hammer Crusher


(Sumber : Maintenance Manual Coal Handling PLTU Banten 3 Lontar)
1000 t/h

Crushing material
Fragmentation of feeding material

Bituminous coal, smokeless


coal and ligneous coal
300mm

Grain size of discharging material

YKK500-8

Power

560kW

Speed

742 r/min

30mm

Voltage

6000 V

Diameter

1200 mm

Mass

4700 kg

Length of crushing section

2600 mm

Protection class

IP 54

Speed of rotor

594 r/min

Type

YOX 1000

Linear speed of rotor

47.1 m/s

Input speed

600 r/min

Rotary mass of rotor

9890 Kg

Transmission

265~615kW

Ring hummer

Number of rows

4 rows

Quantity

Tooth ring Circular

Mass of single hammer


Flywheel moment of inertia, rotor
Disturbance

force

hammers

hammers

26 pieces

pieces

36 kg

47 kg

ring
24

Torque-limiting fluid coupling

Rotor component

Type

Electric motor

Production rate

40670 N.m2

value 32 kN

PX=PZ

power
Overload factor

2~2.5

Efficiency

0.96

Mass

810 kg

Oil

ISO VG 32 blowout

temperature

prevention device

alarm

0.2w 1105 220V


50HZ

Foundation load of main


machine

Vertical direction

663kN

Outline of main 330041601950


machine (length
widthheight)

Horizontal direction

199kN

Mass
machine

http://digilib.mercubuana.ac.id/

of

main 28600 kg

41

3.3.2 Bantalan (Bearing)


Bantalan sisi luar (outboard bearing ) yang digunakan pada mesin pemecah
batubara ini yaitu bantalan dengan tipe SKF 22338 CC / W33 C3 spherical roller
bearing , yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

Gambar 3.3 SKF 22338 CC / W33 C3 spherical roller bearing


(sumber : dokumentasi pribadi)

Designations

: SKF 22338 CC / W 33 C3 spherical roller bearing

Principal dimentions
Diameter luar (D)

: 400 mm

Diameter dalam (d) : 190 mm


Tebal (B)

: 132 mm

Basic load rating


Dynamic (C)

: 2120 kN = 2120000 N

Static (C0)

: 2650 kN = 2650000 N

Speed ratings

http://digilib.mercubuana.ac.id/

42

Reference speed

: 1200 rpm

Limiting speed

: 1600 rpm

Calculation factors
e

: 0.35

Y2

: 2,9

Y1

: 2.9

Y0

: 1,8

Gambar 3.4 Spesifikasi SKF 22338 CC / W33 C3 spherical roller bearing


(Sumber : http://www.skf.com)

3.4

Data Lapangan
Data yang diambil dari lapangan ini meliputi jenis bantalan, basic

load

dynamic ( C ), basic load static ( C0 ), beban radial ( Fr ), beban aksial ( Fa ) dan


Putaran dari motor penggerak coal crusher.
Tabel 3.2 Data lapangan (Sumber : manual book)
Tipe bantalan
SKF 22338 Spherical roller bearing

C0

2120 2650
kN
kN

Fr

Fa

Putaran

663
kN

199
kN

594 rpm

http://digilib.mercubuana.ac.id/

43

3.5

Pengukuran Dan Data Vibrasi Pada Bantalan


Pengukuran vibrasi pada bantalan dilakukan untuk memastikan kondisi

vibrasi pada bantalan dalam keadaan baik. Alat yang digunakan untuk mengukur
vibrasi pada bantalan yang telah didapatkan sebelumnya pada penelitian ini adalah
PORTABLE ANALYZER CSI 2130.

Gambar 3.5 PORTABLE ANALYZER CSI 2130


(Sumber : Indonesia Power UJP Lontar)

3.5.1 Pelaksanaan Pengambilan Data Vibrasi


Urutan pengambilan data :
1. Ketika tiba di lokasi kerja :
Periksa lokasi kerja dan sekitarnya
Pastikan lokasi kerja aman (safety)

http://digilib.mercubuana.ac.id/

44

Pertimbangkan setiap perubahan dan identifikasi dan kontrol bahaya


pada saat pekerjaan berlangsung.
2. Kondisi operasi yang tidak normal harus dicatat dan jika ini tidak
konsisten atau mewakili dari kondisi operasi normal maka hal ini
harus diangkat dan jika memungkinkan pengambilan data diulang
pada saat kondisi operasi sudah normal.
3. Membuka route pengukuran pada analyzer.
Pilih equipment list yang ada pada area (F3).

Gambar 3.6 Pengambilan data vibrasi


(Sumber : Indonesia Power UJP Lontar)
Klik tombol Enter
Pilih equipment dan titik yang akan diukur.
Jika sudah sesuai dengan titik pengambilan kemudian klik
tombol Activate Equipment pada setiap pengambilan.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

45

Gambar 3.7 Pengambilan data vibrasi 2


(Sumber : Indonesia Power UJP Lontar)
4. Lakukan pengukuran sesuai dengan urutan route yang ada pada
analyzer.
Letakkan sensor pada tempat yang rata permukaannya.
Letakkan sensor pada tempat yang dekat dengan sumber vibrasi
(transmibilitas yang baik).
Pastikan peletakan sensor pada tempat yang bersih.
Pastikan peletakan base magnet sensor rekat secara kuat pada
frame.
Letakkan sensor pada arah yang benar (horizontal, vertikal dan
axial).

http://digilib.mercubuana.ac.id/

46

Arah horizontal

Arah vertikal

Arah axial

Gambar 3.8 Contoh arah pengambilan data vibrasi dan proses pengambilan
data vibrasi
(Sumber : Indonesia Power UJP Lontar)

Hasil pengambilan data vibrasi dicantumkan dalam halaman lampiran dan


pembahasan pada BAB IV.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

47

3.6

Perhitungan Umur Bantalan


Dalam perhitungan umur bantalan pada tugas akhir ini digunakan rumus

perhitungan bantalan dengan keandalan 90 %., dengan persamaan yang digunakan


adalah sebagai berikut :

L10

:(

Lh

............ jumlah putaran (G. Niemann, Elemen Mesin, hal : 259)

..... dalam jam operasi (G. Niemann, Elemen Mesin, hal:

265)

Dimana

:
L

= umur bantalan (jutaan putaran)

Lh

= umur bantalan (jam)

= beban dinamis (N)

= beban ekuivalen dinamis (N)

= konstanta bantalan bola (p = 3) , bantalan


Rol ( p =

3.7

= kecepatan putaran (rpm)

Jadwal Pemeliharaan Ring Hammer Coal Crusher B


Jadwal pemeliharaan (preventive maintenance) yang dilakukan pada mesin

ini tergabung menjadi satu dengan jadwal pemeliharaan pada belt conveyor 4A
dan 4B. Hal ini menjadi salah satu penyebab kurang terkontrolnya kegiatan

http://digilib.mercubuana.ac.id/

48

preventive maintenance yaitu pelumasan kembali (regrease) yang harus dilakukan


pada mesin ini. Berikut ini merupakan jadwal preventive maintenance pada
conveyor 4A dan B termasuk dalam pemeliharaan coal crusher.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

49

Gambar 3.9 Jadwal PM belt conveyor 4A, B, coal crusher dan roller screen
( Sumber : Maximo PM PLTU Banten 3 Lontar)

3.8

Kronologi Kerusakan Bantalan Sisi Luar (Outboard Bearing) Ring


Hammer Coal Crusher
Pada tanggal 8 September 2014, muncul service request (SR) dari pihak

operator yang menunjukkan terdapat gangguan pada bantalan sisi luar (outboard
bearing) dan dilakukan pengecheckan pada coal crusher.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

50

Gambar 3.10 Service request operator


( Sumber : Maximo SR PLTU Banten 3 Lontar)
Setelah dilakukan running test dan pengecekan pada ring hammer coal
crusher, tampak pada gambar 3.6, DCS control room menunjukkan kenaikan
temperatur dan beban (ampere) yang signifikan pada bantalan sisi luar (kanan).
Kemudian dilakukan pembongkaran pada rumah bantalan sisi luar dan ditemukan
bahwa bantalan mengalami kerusakan (pecah).

Gambar 3.11 DCS control room yang menunjukkan kenaikan beban dan
temperatur bantalan sisi luar coal crusher
(Sumber : DCS coal handling control room)

http://digilib.mercubuana.ac.id/

51

Akibat dari gangguan ini adalah coal crusher B tidak dapat beroperasi
sehingga batubara yang berukuran besar ( 300 mm) tidak dapat dihancurkan,
sehingga berpotensi menimbulkan terjadinya plugging (sumbat) pada chute masuk
bunker coal feeder. Akibatnya aliran batubara yang seharusnya masuk ke dalam
pulverizer menjadi terhambat.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Вам также может понравиться