Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
OLIVIA NATALASYA SIAHAAN
PPN 15262
A. Masalah Utama
Gangguan Proses Pikir : Waham
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
waham/ delusi dimana waham didefinisikan sebagai suatu keyakinan
palsu yang didasarkan pada kesimpulan yang salah tentang realitas
eksternal yang tetap bertahan meskipun sudah terbukti sebaliknya dan
keyakinan ini biasanya tidak diterima oleh anggota lain dari budaya
atau subkultur seseorang (APA, 2000).
Waham sulit dibedakan dengan ide atau kepercayaan yang berlebihan
dimana seseorang mempercayai ide yang tidak rasional tapi pada kasus
ini, seseorang tersebut terkadang masih memiliki keraguan terhadap ide
yang dipegangnya.
2. Jenis-jenis Waham
Waham dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Direja, 2011):
a. Waham kebesaran :
Keyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki kekuatan
khusus atau kelebihan yang berbeda dengan orang lain, diucapkan
berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
b. Waham Agama :
Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan
berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
c. Waham Curiga :
Keyakinan seseorang atau sekelompok orang yang mau merugikan
atau mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan.
d. Waham Somatik :
Keyakinan seseorang bahwa tubuh atau sebagian tubuhnya
terserang penyakit, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai
dengan.
e. Waham Nihilistik :
Keyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal dunia,
diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
3. Faktor Predisposisi
a.
Faktor biologis
b.
c.
Faktor psikologis
Faktor sosial budaya
4. Faktor presipitasi
a.
Hubungan yang bermusuhan
b.
Merasa ada tekanan
c.
Isolasi diri/sosial
d.
Pengangguran disertai perasaan tidak berguna
e.
Putus asa dan tidak berdaya
5. Tanda dan gejala
a. Ketidak mampuan memiliki orang lain
b. Perasaan takut sampai panic
c. Kewaspadaan yang berlebihan
d. Ketidaktepatan menilai lingkungan, realitas
e. Menolak makan
f. Tidak ada perhatian terhadap perawatan diri
g. Ekspresi muka sedih, gembira, ketakutan
h. Gerakan tidak terkontrol
i. Mudah tersinggung
j. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan
k. Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan, sama sekali
tidak melaksanakannya.
l. Mendominasi pembicaraan
m. Menghindar dari orang lain
n. Berbicara kasar
6. Rentang Respon
Rentang Respon Neurobiologik
Respon adaptif
Respon maladaptif
- Pikiran logis
proses
- Persepsi akurat
- Emosi konsisten
dengan pengalaman
proses
- Perilaku corak
- gangguan
pikir terganggu
- Emosi berlebihan
- Perilaku yang tidak biasa
pikir/waham
- Halusinasi
- Kesukaran
- Menarik diri
emosi
- Ilusi
- Perilaku
Terorganisir
- Isolasi social
Identitas klien
Identitas penanggung jawab
Alasan masuk rumah sakit
Gejala yang menjadi alas an keluarga membawa klien ke RS
Kaji riwayat kegagalan melalui tahapan perkembangan dengan
f.
g.
i.
h.
i.
j.
sehat
Hubungan yang tidak harmonis dengan orang lain
Kaji mengenai status social dan adanya riwayat konflik social
Pada keluarga:
Adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Gejala hambatan dalam belajar dan berbicara
Kaji pola asuh
3. Pemeriksaan diagnostik
a.
b.
c.
EKG
Psikotes
MRI
D. Analisa Data
No
Data
Masalah
DS:
Mayor
Merasa curiga
Merasa cemburu
Merasa diancam/diguna-guna
Merasa sebagai orang hebat
Merasa memiliki kekuatan luar biasa
Merasa sakit/rusak organ tubuh
Merasa sudah mati
Minor
Merasa orang lain menjauh
Merasa tidak ada yang mau mengerti
DO :
Mayor
Marah marah tanpa sebab
Banyak kata (logorrhoe)
Menyendiri
Sirkumstansial
Inkoheren
Minor
Marah marah karena masalah sepele
Menyendiri
E. Pohon Masalah
Akibat
:
Masalah
Penyebab
F. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan proses pikir : waham berhubungan dengan gangguan konsep
diri : harga diri rendah
G. Rencana Tindakan Keperawatan
No
1.
Diagnosa
Tujuan
Perencanaan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Setelah beberapa
SP 1 (tanggal)
Keperawatan
Gangguan proses
Pasien mampu:
pikir : waham
Berorientasi
kali pertemuan
Identifikasi
pada realitas
klien dapat
secara bertahap
Mampu
memenuhi
kebutuhan klien
Bicara konteks
realita (tidak
kebutuhannya
berinteraksi
mendukung atau
dengan orang
membantah
lain dan
waham pasien)
Latih pasien
lingkungan
menggunakan
untuk memenuhi
obat dengan 5 B
kebutuhannya
Masukkan dalam
jadwal harian
pasien
SP 2 (tanggal )
setelah beberapa Evaluasi kegiatan
kali
pertemuan
klien
Identifikasi
mampu
menyebutkan
potensi
kegiatan
kemampuan yang
yang
sudah dilakukan
dan
mampu
menyebutkan
serta
mampu
memilih
kemampuan yang
dimiliki
dimiliki
Pilih dan latih
potensi /
kemampuan yang
dimiliki
Masukkan dalam
jadwal pasien.
SP 3 (tanggal)
Evaluasi kegiatan
setelah kali
dan SP 2)
Pilih kemampuan
pertemuan
menyebutkan
kegiatan
yang
sudah dikakukan
dan
mampu
memilih
kemampuan lain
yang dimiliki
yang dapat
dilakukaN
Pilih dan latih
potensi
kemampuan lain
yang dimiliki
Masukkan dalam
jadwal kegiatan
pasien
kali SP 1 (tanggal )
Keluarga mampu:
Setelah
Mengidentifikasi
pertemuan
waham pasien
Memfasilitasi
mampu
masalah
mengidentifikasi
kesehatan dalam
pasien
keluarga Identifikasi
memenuhi
kebutuhannya
Mempertahanka
n
merawat pasien
Jelaskan proses
menjelaskan merawat
terjadinya waham
pasien
Jelaskan tentang
program
cara merawat
pengobatan
pasien
pasien waham
Latih Stimulasi
secara
cara merawat
optmal
RTL keluarga/jadwal
merawat pasien
SP 2 (tanggal)
Setelah
pertemuan
keluarga
menyebutkan
kegiatan
yang
(langsung ke
sesuai
dan
dilakukan
mampu
pasien)
RTL keluarga
memperagakan
cara
merawat
pasien
SP 3 (tanggal )
Setelah kali
pertemuan
keluarga mampu
mengidentifikasi
masalah dan
mampu
menjelaskan cara
merawat pasien
DAFTAR PUSTAKA
Evaluasi
kemampuan
keluarga
Evaluasi
kemampuan
pasien
RTL keluarga:
Follow up
Rujukan
American
Psychiatric
Association.
(2000).
Diagnostic
and
Psychiatry
Journal,
19(1),
5-12.
DOI:
10.4103/0972-6748.77625.
Direja, Ade Herman Surya. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan
Jiwa.
Yogyakarta : Nuha Medika.