Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Epidural hematoma adalah perdarahan akut pada lokasi epidural. Fraktur tulang
kepala dapat merobek pembuluh darah, terutama arteri meningea media yang masuk di dalam
tengkorak melalui foramen spinosum dan jalan antara duramater dan tulang di permukaan
dalam os temporale.
Perdarahan yang terjadi menimbulkan epidural hematoma. Desakan oleh hematom
akan melepaskan duramater lebih lanjut dari tulang kepala sehingga hematom bertambah
besar.
Hematoma epidural (EDH) merupakan kumpulan darah di antara duramater dan
tabula interna karena trauma (Gambar-1). Pada penderita traumatic hematoma epidural, 8596% disertai fraktur pada lokasi yang sama. Perdarahan berasal dari pembuluh darah
-pembuluh darah di dekat lokasi fraktur.
Sebagian besar hematoma epidural (EDH) (70-80%) berlokasi di daerah
temporoparietal, di mana bila biasanya terjadi fraktur calvaria yang berakibat robeknya arteri
meningea media atau cabang-cabangnya, sedangkan 10% EDH berlokasi di frontal maupun
oksipital. Volume EDH biasanya stabil, mencapai volume maksimum hanya beberapa menit
setelah trauma, tetapi pada 9% penderita ditemukan progresifitas perdarahan sampai 24 jam
pertama.
PROGNOSIS
Prognosis tergantung pada :
Besarnya
kerusakan otak secara menyeluruh dapat dibatasi. Angka kematian berkisar antara 7-15% dan
kecacatan pada 5-10% kasus. Prognosis sangat buruk pada pasien yang mengalami koma
sebelum operasi.
Prognosis epidural hematoma biasanya baik. Mortalitas pasien dengan epidural hematoma
yang telah dievakuasi mulai dari 16% - 32%. Seperti trauma hematoma intrakranial yang lain,
biasanya mortalitas sejalan dengan umur dari pasien. Resiko terjadinya epilepsi post trauma
pada pasien epidural hematoma diperkirakan sekitar 2%.
DAFTAR PUSTAKA
144-5