Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Mekanisme kontraktil otot rangka bergantung pada protein myosin II (BM 460.000), aktin (BM
43.000), tropomyosin (BM 70.000) dan troponin.
Troponin terdiri dari 3 subunit; troponin C, troponin I dan troponin T.
Sifat-sifat Listrik Otot Rangka
Fenomena kelistrikan otot rangka dan keluar masuknya ion yang mendasari serupa dengan
fenomena kelistrikan neuron, hanya kuantitasnya berbeda dalam hal waktu dan amplitudo.
Potensial membran istirahat otot rangka sekitar -90 mV dengan potensial aksi selama (2 4) m.det;
di sepanjang serat otot kecepatan penghantaran potensial aksi sekitar 5 meter/ det.
Masa refrakter absolut otot rangka sekitar (1 3) m.det; polarisasi ikutan yang berkaitan dengan
perubahan ambang rangsang terhadap listrik relatif lebih panjang.
Sebaran dan Lalu lintas Ion
Sebaran ion ekstrasel dan intrasel melintasi membran serat otot serupa dengan kejadian di neuron.
Depolarisasi merupakan manifestasi influks Na+, dan repolarisasi merupakan manifestasi eksfluks
K+.
Respons Kontraktil
Depolarisasi membran serat otot rangka berawal di lempeng ujungnya (end plate), suatu
struktur khusus di ujung syaraf motorik.
Potensial aksi ini dihantarkan sepanjang serat otot dan membangkitkan respons kontraktil.
Dasar Molekular Kontraksi
Proses dasar pemendekan elemen-elemen kontraktil di otot adalah pergeseran filamen tipis
pada filamen tebal.
Ketika otot berkontraksi, garis Z bergerak saling mendekat, dan saling menjauh ketika otot
meregang; sedangkan lebar pita A tetap, baik pada saat kontraksi otot, maupun saat peregangannya.
Selama kontraksi otot, pergeseran filamen terjadi bila kepala-kepala miosin berikatan erat dengan aktin;
melekuk pada tempat kepala myosin berhubungan dengan leher; untuk kemudian terlepas kembali.
Lonjakan tenaga (Power Stroke) miosin didapat dari hidrolisis ATP serentak. Setiap lonjakan
tenaga miosin memendekkan sarkomer sekitar 10 nM; siklus tersebut dapat berulang 5x/ detik
selama berlangsungnya kontraksi cepat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat ketegangan otot :
(a) Frekuensi stimuli;
(b) Panjang serat pada permulaan kontraksi;
(c) Tingkat kelelahan; dan
(d) Ketebalan serat.