Вы находитесь на странице: 1из 64

LAPORAN

ANALISIS HIDROLOGI

3.1. Ketersediaan Data


Dalam

membuat

outline

plan

drainase

Kota

Prabumulih

diperlukan data primer maupun data sekunder, baik yang


berkaitan langsung dengan pekerjaan ini maupun sebagai
penunjangnya. Salah satu tahapan penyusunan

outline plan

drainase ini adalah analisis hidrologi. Data sekunder yang


diperlukan dalam menganalisis hidrologi

adalah data curah

hujan yang dapat mewakili ke tiga sub daerah aliran sungai di


Kota Prabumulih tersebut.

3.2. Hujan Wilayah


Data hujan yang digunakan dalam analisis ini adalah dari stasiun
penakar hujan Prabumulih,

karena data hujan di wilayah

Prabumulih hanya satu, maka hujan ini dianggap sebagai hujan


wilayah. Curah hujan harian maksimum mulai tahun 1985
sampai dengan 1996 di stasiun penakar hujan Prabumulih dapat
di sajikan pada Tabel 3.1.

LAPORAN

Tabel 3.1 Curah Hujan Harian Maksimum


Tahun

Bulan

Tanggal

hujan harian maksimum (mm)

1985

Januari

10

108

1986

Juni

103

1987

Septembe
r

27

73

21

67,7

10

90

10

90

25

109,2

16

111

13

112,8

151

25

69,3

66,5

1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996

Septembe
r
Septembe
r
Septembe
r
Januari
April
April
Januari
Septembe
r
Septembe
r

Sumber : Stasiun Penakar Hujan Prabumulih

3.3. Analisis Curah Hujan Rencana


3.3.1.

Analisis Frekuensi

Tujuan dari analisis frekuensi curah hujan ini adalah untuk


memperoleh curah hujan dengan beberapa periode ulang. Pada
analisis ini digunakan beberapa metode untuk memperkirakan
curah hujan dengan periode ulang tertentu yaitu :
a. Metode Distribusi Normal
b. Metode Distribusi Log Normal 2 parameter
c. Metode Distribusi Pearson Type III
d. Metode Distribusi Log Pearson Type III
2

LAPORAN

e. Metode Distribusi Gumbel


Metode yang dipakai nantinya harus ditentukan dengan melihat
karakteristik distribusi hujan daerah setempat. Periode ulang
yang akan dihitung pada masing-masing metode adalah untuk
periode ulang 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun. Uraian masingmasing metode yang dipakai adalah sebagai berikut :
a.

Metode Distribusi Normal

Metode distribusi normal merupakan fungsi densitas peluang


normal (PDF=probability density function) atau dikenal dengan
distribusi Gauss. Distribusi normal dapat dituliskan dalam bentuk
rata-rata dan simpangan bakunya seperti pada persamaan 3.1.

P(X) =

(x )2
1
exp

2 2
2

Dengan

P(X) :

fungsi densitas peluang normal

variabel acak kontinyu

rata-rata nilai X

simpangan baku dari nilai X

X T = X K Tr S

Dengan

x .(3.1)

XT

(3.2)
:

perkiraan nilai yang diharapkan terjadi


dengan priode ulang T-tahun

Nilai rata-rata hitung variat

deviasi standar nilai variat

K Tr

Faktor frekuensi, merupakan fungsi dari


peluang
3

LAPORAN

Nilai K Tr dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan hujan rencana untuk
masing-masing periode ulang dengan menggunakan metode
normal dapat di lihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.2 Nilai Variabel Reduksi Gauss

b.

No.

Periode ulang
(tahun)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

1,001
1,005
1,010
1,050
1,110
1,250
1,330
1,430
1,670
2,000
2,500
3,330
4,000
5,000
10,000
25,000
50,000
100,000
200,000
500,000
1000,000

K Tr

Peluang

-3,05
-2,58
-2,33
-1,64
-1,28
-0,84
-0,67
-0,52
-0,25
0,00
0,25
0,52
0,67
0,84
1,28
1,64
2,05
2,33
2,58
2,88
3,09

0,999
0,995
0,990
0,950
0,900
0,800
0,750
0,700
0,600
0,500
0,400
0,300
0,250
0,200
0,100
0,040
0,020
0,010
0,005
0,002
0,001

Metode Distribusi Log Normal

Metode distribusi log normal

dapat dituliskan seperti pada

persamaan 3.3.
P(X) =

(ln X ) 2
exp

2
.x 2

(3.3)
Dengan

P(X) :

fungsi densitas peluang log normal

E ln X

LAPORAN

Var . ln X

Tabel 3.3 Analisis Frekuensi Menggunakan Metode Normal


No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

No.
Urut

Tahun

Xurut

Tr (thn)

108,0
103,0
73,0
67,7
90,0
90,0
109,2
111,0
112,8
151,0
69,3
66,5
n

151
113
111
109
108
103
90
90
73
69
68
67
12
95,958

13,00
6,50
4,33
3,25
2,60
2,17
1,86
1,63
1,44
1,30
1,18
1,08

1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
Jumlah data
Nilai rata-rata
Standard
deviasi

5
6
9
11
7
7
4
3
2
1
10
12

25,017

Tr (tahun)

KTr

XT (mm)

Peluang

2
5
10
25
50
100

0,00
0,84
1,28
1,64
2,05
2,33

95,96
116,97
127,98
136,99
147,24
154,25

0,50
0,20
0,10
0,04
0,02
0,01

Log X T = log X + K Tr SlogX ..(3.4)

CV =

S log X
log X

S log X =

Dengan

..(3.5)

log X log X
n 1)

XT

..(3.6)

perkiraan nilai yang diharapkan terjadi


dengan priode ulang T-tahun

Log X :

Nilai rata-rata dalam harga logaritmik


5

LAPORAN

SlogX

deviasi standar dalam harga logaritmik

K Tr

Faktor

frekuensi

parameter,

dari

merupakan

log

normal

fungsi

dari

koefisien variasi Cv dan periode ulang


Cv

Koefisien

variasi

dari

log

normal

pameter
Nilai K Tr dan koefisien CV dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan hujan
rencana untuk masing-masing periode ulang dapat di lihat pada
Tabel 3.5.

LAPORAN

Tabel 3.4 Harga KTr Perhitungan Distribusi Log Normal 2


Parameter
Varia
si
Coef.
CV

0,05
0,10
0,15
0,20
0,25
0,30
0,35
0,40
0,45
0,50
0,55
0,60
0,65
0,70

0,50
0
0,025
0
0,049
6
0,073
8
0,097
1
0,119
4
0,140
6
0,160
4
0,178
8
0,195
7
0,211
1
0,225
1
0,237
5
0,218
5
0,258

0,20
0

RETURN PERIODE( YEAR )


10
20
25
50
EXCEEDENCE PROBABILITY
0,10
0,05
0,04
0,02
0
0
0
0

100
0,01
0

0,833
4

1,296
5

1,686
3

1,760
9

2,134
1

2,457
0

0,822
2

1,307
8

1,724
7

1,806
1

2,213
0

2,548
9

0,808
5

1,315
6

1,759
8

1,848
2

2,289
9

2,260
7

0,792
6

1,320
0

1,791
1

1,886
6

2,364
0

2,771
6

0,774
6

1,320
9

1,818
3

1,920
6

2,431
8

2,880
5

0,764
7

1,318
3

1,841
4

1,951
4

2,501
5

2,986
6

0,733
3

1,312
6

1,860
2

1,977
5

2,563
8

3,089
0

0,710
0

1,303
7

1,874
6

1,999
0

2,621
2

3,187
0

0,687
0

1,292
0

1,884
8

2,016
2

2,673
1

3,279
9

0,662
6

1,277
8

1,890
9

2,029
1

2,720
2

3.367
.

0,637
9

1,261
3

1,893
1

2,037
8

2,761
3

3,448
8

0,612
9

1,242
8

1,891
5

2,147
5

2,797
1

3,521
1

0,587
9
0,563
1

1,222
6
1,201
1

1,886
6
1,878
6

2,043
5
2,041
0

2,827
9
2,853
2

3,393
0
3,366
3

LAPORAN

0,75
0,80
0,85
0,90
0,95
1,00

2
0,266
7
0,273
9
0,280
1
0,285
2
0,289
5
0,292
9

0,538
7

1,178
4

1,867
7

2,035
3

2,873
5

3,711
8

0,511
8

1,154
8

1,854
3

2,026
8

2,889
1

3,761
7

0,491
4

1,130
6

1,838
8

2,015
7

2,900
2

3,805
6

0,468
6

1,106
0

1,821
2

2,001
2

2,901
0

3,813
7

0,446
6

1,081
0

1,802
1

1,986
8

2,910
3

3,876
2

0,425
4

1,056
0

1,781
5

1,968
1

2,901
0

3,903
5

Tabel 3.5 Analisa Frekuensi Menggunakan Metode Log Normal


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Tahun
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
Jumlah data
Standar deviasi

No.
Urut
5
6
9
11
7
7
4
3
2
1
10
12

Nilai rata-rata
Koefisien Variasi

X urut

Tr (thn)

108
103
73
68
90
90
109
111
113
151
69
67
n
S

151
113
111
109
108
103
90
90
73
69
68
67
12
25,02

13,00
6,50
4,33
3,25
2,60
2,17
1,86
1,63
1,44
1,30
1,18
1,08

X
CV

95,96
0,261

Tr (tahun)

KTr

XT (mm)

Peluang

2
5
10
25
50

-0,1239
0,7725
1,3203
1,9272
2,4467

92,86
115,28
128,99
144,17
157,17

0,50
0,20
0,10
0,04
0,02

LAPORAN

100

c.

2,9032

168,59

0,01

Metode Distribusi Pearson type III

Fungsi

kerapatan

distribusi

Pearson

type

III

mempunyai

persamaan sebagai berikut :


X T = X i K Tr S

Dengan

(3.7)
:

XT

perkiraan nilai yang diharapkan terjadi


dengan priode ulang T-tahun

Xi

data ke i

deviasi standar nilai variant

K Tr

Faktor frekuensi yang merupakan fungsi


dari besarnya Cs

Cs

koefisien skewness

Nilai K Tr dapat dilihat pada Tabel 3.6 dan hujan rencana untuk
masing-masing periode ulang dapat di lihat pada Tabel 3.7.
d. Metode Distribusi Log Pearson type III
Fungsi kerapatan distribusi Log Pearson type III mempunyai
persamaan sebagai berikut :
Log X T = log X K Tr S

(3.8)

log X

log X
i 1

.(3.9)

LAPORAN

i 1

0,5

log X i log X

n 1

..(3.10)

Tabel 3.6 Harga KTr Perhitungan Distribusi Pearson Type III


Skew
Coef.
C'
Cs'

0,500

-3,0

0,396

-2,5

0,360

-2,0

0,307

-1,5

0,240

-1,2

0,195

-1,0

0,161

-0,9

0,148

-0,8

0,132

-0,7

0,116

-0,6

0,099

-0,5
-0,4

0,083
0,066

RETURN PERIODE(YEAR)
10
25
50
EXCEEDENCE PROBABILITY
0,200
0,100
0,040
0,020
0,6622
0,49500
0,660
5
0,666
0,7811
0,51413
0,771
3
0,798
0,9268
0,52750
0,895
8
0,980
1,0926
0,53175
1,018
3
1,217
1,1958
0,52913
1,086
8
1,379
1,2645
0,52363
1,128
0
1,492
1,2865
0,52263
1,147
0
1,519
1,3310
0,51975
1,166
0
1,606
1,3630
0,51613
1,183
0
1,663
1,3950
0,51188
1,200
0
1,720
1,4263
0,50788
1,216
8
1,777
0,50288
1,231
1,4560
1,831
5

100
0,010
0,667
0,799
0,990
1,256
1,449
1,880
1,660
1,733
1,806
1,880
1,955
2,029

10

LAPORAN

-0,3

0,050

0,49738

1,243

-0,2

0,033

0,49238

1,258

-0,1

0,017

0,48688

1,270

0,0

0,000

0,48075

1,282

0,1

-0,017

0,47388

1,292

0,2

-0,033

0,46725

1,301

0,3

-0,050

0,45963

1,309

0,4

-0,066

0,45263

1,317

0,5

-0,083

0,44425

1,323

0,6

-0,099

0,43613

1,328

0,7

-0,116

0,42738

1,333

0,8

-0,132

0,41850

1,336

0,9

-0,148

0,40963

1,339

1,0

-0,164

0,40000

1,340

1,2

-0,195

0,36938

1,310

1,5

-0,240

0,34988

1,333

2,0

-0,307

0,29638

1,302

2,3

-0,360

1,250

3,0

-0,896

0,24375
0,11750

1,180

0
1,4856
3
1,5156
3
1,5437
5
1,5628
8
1,5976
3
1,6227
5
1,6472
5
1,6710
0
1,6935
0
1,7071
3
1,6232
5
1,6423
8
1,6611
3
1,7157
5
1,8035
0
1,8505
0
1,9057
5
1,9130
0
1,9195
0

1,890

2,101

1,945

2,178

2,000

2,232

2,031

2,326

2,107

2,100

2,159

2,472

2,211

2,314

2,261

2,615

2,311

2,686

2,339

2,755

2,107

2,824

2,153

2,891

2,198

2,957

2,342

3,022

2,626

3,149

2,713

3,330

2,912

3,605

3,018

3,815

3,152

1,051

Tabel 3.7 Analisa Frekuensi Menggunakan Metode Pearson


11

LAPORAN

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jumlah data
Nilai rata-rata
Standard deviasi
koefisien kemencengan

108
103
73
68
90
90
109
111
113
151
69
67
n

S
CS

1746
349
-12101
-22565
-212
-212
2322
3403
4777
166753
-18945
-25564
12
95,96
25,02
0,695

KTr

XT (mm)

Peluang

2
5
10
25
50
100

-0,115
0,428
1,333
1,625
2,112
2,821

93,08
106,66
129,30
136,61
148,80
166,52

0,50
0,20
0,10
0,04
0,02
0,01

i 1

1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996

Tr (tahun)

3
n (log X i log X )

Cs

Tahun

n 1 n 2 S 3

.(3.11)

Nilai K Tr dapat dilihat pada Tabel 3.8 dan hujan rencana untuk
masing-masing periode ulang dapat di lihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.8 Harga KTr Perhitungan Distribusi Log Pearson Type III
Ske

RETURN PERIODE(YEAR)

12

LAPORAN

w
Coef
.
C'
Cs'
-3,0
-2,9
-2,8
-2,7
-2,6
-2,5
-2,4
-2,3
-2,2
-2,1
-2,0
-1,9
-1,8
-1,7
-1,6
-1,5
-1,4
-1,3
-1,2
-1,1
-1,0
-0,9
-0,8
-0,7
-0,6
-0,5
-0,4
-0,3
-0,2
-0,1
0,0

0,50
0
0,396
0,390
0,384
0,376
0,368
0,360
0,351
0,341
0,330
0,319
0,307
0,294
0,282
0,268
0,254
0,240
0,225
0,210
0,195
0,180
0,164
0,148
0,132
0,116
0,099
0,083
0,066
0,500
0,033
0,017
0,000

0,20
0
0,636
0,651
0,666
0,681
0,696
0,711
0,725
0,739
0,752
0,765
0,777
0,788
0,799
0,808
0,817
0,825
0,832
0,838
0,844
0,848
0,852
0,854
0,856
0,857
0,857
0,856
0,855
0,853
0,850
0,846
0,842

10
25
50
100
EXCEEDENCE PROBABILITY
0,10
0,04
0,02
0,01
0
0
0
0
0,666 0,666 0,666 0,667
0,681 0,683 0,689 0,690
0,702 0,712 0,714 0,714
0,747 0,738 0,740 0,740
0,771 0,764 0,768 0,769
0,795 0,793 0,798 0,799
0,819 0,823 0,830 0,832
0,844 0,855 0,864 0,867
0,869 0,888 0,900 0,905
0,895 0,923 0,939 0,946
0,920 0,959 0,980 0,990
0,945 0,996 1,023 1,038
0,970 1,035 1,069 1,087
0,884 1,075 1,116 1,140
0,994 1,116 1,166 1,197
1,018 1,157 1,217 1,256
1,041 1,198 1,270 1,318
1,064 1,240 1,324 1,383
1,086 1,282 1,379 1,449
1,107 1,324 1,435 1,518
1,128 1,366 1,492 1,588
1,147 1,407 1,549 1,660
1,166 1,448 1,606 1,733
1,183 1,488 1,663 1,806
1,200 1,528 1,720 1,880
1,216 1,567 1,770 1,955
1,231 1,606 1,834 2,029
1,245 1,643 1,890 2,104
1,258 1,680 1,945 2,178
1,270 1,716 2,000 2,252
1,282 1,751 2,054 2,326

200
0,00
5
0,667
0,690
0,714
0,741
0,769
0,800
0,833
1,869
0,907
0,949
0,995
1,044
1,097
1,155
1,216
1,282
1,351
1,424
1,501
1,581
1,664
1,749
1,837
1,926
2,016
2,108
2,201
2,294
2,388
2,482
2,576

Tabel 3.8 Harga KTr Perhitungan Distribusi Log Pearson Type III
(lanjutan)
13

LAPORAN

Ske
w
Coef
.
C'
Cs'
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
1,9
2,0
2,1
2,2
2,3

RETURN PERIODE(YEAR)
2

0,50
0
0,017
0,033
0,050
0,066
0,083
0,099
0,116
0,132
0,148
0,164
0,180
0,195
0,210
0,225
0,240
0,254
0,268
0,282
0,282
0,307
0,319
0,330
0,341

0,20
0

10
25
50
100
EXCEEDENCE PROBABILITY
0,10
0,04
0,02
0,01
0
0
0
0

200
0,00
5

0,836

1,292

1,785

2,107

2,400

2,670

0,830

1,301

1,818

2,159

2,472

2,763

0,824

1,309

1,849

2,211

2,544

2,856

0,816

1,317

1,880

2,261

2,615

2,949

0,808

1,323

1,910

2,311

2,686

3,041

0,800

1,328

1,939

2,359

2,755

3,132

0,790

1,333

1,967

2,407

2,824

3,223

0,780

1,336

1,998

2,453

2,891

3,312

0,769

1,339

2,018

2,498

2,957

3,401

0,758

1,340

2,043

2,542

3,022

3,489

0,745

1,341

2,066

2,585

3,087

3,575

0,732

1,340

2,087

2,626

3,149

3,661

0,719

1,339

2,108

2,666

3,211

3,745

0,705

1,337

2,128

2,706

3,271

3,828

0,690

1,333

2,146

2,743

3,330

3,910

0,675

1,329

2,163

2,780

3,388

3,990

0,660

1,324

2,179

2,815

3,444

4,069

0,643

1,318

2,193

2,828

3,499

4,147

0,627

1,310

2,207

2,881

3,553

4,223

0,609

1,302

2,219

2,912

3,605

4,298

0,592

1,294

2,230

2,942

3,656

4,372

0,574

1,284

2,240

2,970

3,705

4,444

0,555

1,274

2,248

3,997

3,753

4,515

14

LAPORAN

2,4
2,5
2,6
2,8
2,8
2,9
3,0

0,351
0,360
0,368
0,384
0,376
0,390
0,396

0,537

1,262

2,256

3,023

3,800

4,584

0,518

1,250

2,262

3,048

3,845

4,652

0,799

1,238

2,267

3,017

3,899

4,718

0,460

1,210

2,275

3,114

3,937

4,847

0,479

1,224

2,272

3,093

3,932

4,783

0,440

1,195

2,277

3,134

4,013

4,909

0,420

1,180

2,278

3,152

4,051

4,970

Tabel 3.9 Analisa Frekuensi Menggunakan Metode Log Pearson


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Tahun

1985
108
1986
103
1987
73
1988
68
1989
90
1990
90
1991
109
1992
111
1993
113
1994
151
1995
69
1996
67
Jumlah data
Nilai rata-rata
Standard deviasi
Koef. kemencengan

Tr
(tahun)

KTr

Log X
2,0334
2,0128
1,8633
1,8306
1,9542
1,9542
2,0382
2,0453
2,0523
2,1790
1,8407
1,8228

log XTr

LogX LogX LogX LogX


2

i
0,00416
0,00193
0,01115
0,01914
0,00022
0,00022
0,00480
0,00584
0,00695
0,04412
0,01643
0,02134
n
X
S
CS

i
0,00027
0,00008
-0,00118
-0,00265
0,00000
0,00000
0,00033
0,00045
0,00058
0,00927
-0,00211
-0,00312
12
1,969
0,111
0,152

XTr (mm)

15

LAPORAN

2
5
10
25
50
100

0,025
0,833
1,297
1,802
2,134
2,438

1,9661
2,0616
2,1133
2,1695
2,2065
2,2403

92,49
115,25
129,80
147,75
160,87
173,88

e. Metode Distribusi Gumbel type I


Fungsi

kerapatan

distribusi

Gumbel

type

mempunyai

persamaan sebagai berikut :


X T = X K Tr S

K tr

(3.12)

( yt y n )
..(3.13)
Sn

(log T )

y t 0,834 2,303
(T 1)

(3.14)
Dengan

XT

perkiraan nilai yang diharapkan terjadi


dengan priode ulang T-tahun

Sn, Yn :

faktor pengurangan deviasi standar ratarata sebagai fungsi dari jumlah data

Nilai K Tr dapat dilihat pada Tabel 3.10 dan hujan rencana untuk
masing-masing periode ulang dapat di lihat pada Tabel 3.11.

16

LAPORAN

Tabel 3.10 Harga KTr Perhitungan Distribusi Gumbel Type III


Sampe
l

Yn

Sn

Samp
el

Yn

Sn

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

0,4952
0,4996
0,5035
0,5070
0,5100
0,5128
0,5157
0,5181
0,5202
0,5220
0,5236
0,5252
0,5268
0,5283
0,5296
0,5309
0,5320
0,5332
0,5343
0,5353
0,5362
0,5371
0,5380
0,5388
0,5396
0,5402
0,5410
0,5418

0,9496
0,9676
0,9833
0,9971
1,0095
1,0206
1,0316
1,0411
1,0493
1,0565
1,0628
1,0696
1,0754
1,0811
1,0864
1,0915
1,0861
1,1004
1,1047
1,1086
1,1124
1,1159
1,1193
1,1226
1,1255
1,1287
1,1313
1,1339

56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83

0,5508
0,5511
0,5515
0,5519
0,5521
0,5524
0,5527
0,5530
0,5533
0,5535
0,5538
0,5540
0,5543
0,5545
0,5548
0,5550
0,5552
0,5555
0,5557
0,5559
0,5561
0,5563
0,5565
0,5567
0,5569
0,5570
0,5572
0,5574

1,1696
1,1708
1,1721
1,1734
1,1747
1,1759
1,1770
1,1782
1,1793
1,1803
1,1814
1,1824
1,1834
1,1844
1,1854
1,1854
1,1873
1,1881
1,1890
1,1898
1,1906
1,1915
1,1923
1,1930
1,1938
1,1945
1,1953
1,1959

17

LAPORAN

38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54

0,5424
0,5430
0,5436
0,5442
0,5448
0,5453
0,5458
0,5463
0,5468
0,5473
0,5477
0,5481
0,5485
0,5489
0,5493
0,5497
0,5501

1,1363
1,1388
1,1413
1,1436
1,1458
1,1480
1,1499
1,1519
1,1538
1,1557
1,1574
1,1590
1,1607
1,1623
1,1638
1,1658
1,1667

55

0,5504

1,1681

84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

0,5576
0,5578
0,5580
0,5581
0,5583
0,5583
0,5586
0,5587
0,5589
0,5591
0,5592
0,5593
0,5595
0,5596
0,5598
0,5599
0,5600

1,1967
1,1973
1,1987
1,1987
1,1994
1,2001
1,2007
1,2013
1,2020
1,2026
1,2032
1,2038
1,2044
1,2049
1,2055
1,2060
1,2065

Tabel 3.11 Analisa Frekuensi Menggunakan Metode Gumbel


No

Tahun

1
1985
2
1986
3
1987
4
1988
5
1989
6
1990
7
1991
8
1992
9
1993
10
1994
11
1995
12
1996
Jumlah data
Nilai rata-rata
Standard deviasi
Koefisien yn
Koefisien sn

Tr
(tahun)
2
5
10
25

X
108
103
73
68
90
90
109
111
113
151
69
67

145,0
49,6
527,1
798,5
35,5
35,5
175,3
226,3
283,6
3029,6
710,7
867,8

X urut

Tr (tahun)

151
113
111
109
108
103
90
90
73
69
68
67
n

13,000
6,500
4,333
3,250
2,600
2,167
1,857
1,625
1,444
1,300
1,182
1,083
12
95,96
25,02
0,5035
0,9833

X
S
Yn
Sn

KTr
0,366
5
1,499
9
2,250
4
3,198

XT (mm)

Peluang

92,47

0,50

121,31

0,20

140,40
164,53

0,10
0,04

18

LAPORAN

5
3,901
9
4,600
1

50
100

Dari

perhitungan

analisis

182,42

0,02

200,19

0,01

curah

hujan

maksimum dengan menggunakan ke

untuk

data

harian

lima metode tersebut

dapat diperlihatkan pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12 Rekapitulasi Analisis Frekuensi Data Hujan


Periode
Ulang

Analisa Frekuensi Curah Hujan Rencana (mm)


Normal

Log Normal
2 Paramater

Gumbell

Pearson
III

Log
Pearson III

95,96

92,86

92,47

93,08

92,49

116,97

115,28

121,31

106,66

115,25

10

127,98

128,99

140,40

129,30

129,80

25

136,99

144,17

164,53

136,61

147,75

50

147,24

157,17

182,42

148,80

160,87

100

154,25

168,59

200,19

166,52

173,88

Dari hasil analisis frekuensi curah hujan di atas adalah sebagai


berikut :
a. Untuk periode ulang 2 tahun, curah hujan yang diperoleh
dengan menggunakan metode Normal memberikan hasil
yang

paling

besar,

sedangkan

perhitungan

dengan

19

LAPORAN

menggunakan metode Gumbel memberikan nilai yang


paling kecil.
b. Untuk periode ulang 5 tahun, curah hujan yang diperoleh
dengan menggunakan metode Gumbel memberikan hasil
yang

paling

besar,

sedangkan

perhitungan

dengan

menggunakan metode Pearson III memberikan nilai yang


paling kecil.
c. Untuk periode ulang 10 tahun,
diperoleh

dengan

memberikan
perhitungan

hasil
dengan

curah hujan yang

menggunakan
yang

metode

paling

besar,

menggunakan

Gumbel

sedangkan

metode

Normal

memberikan nilai yang paling kecil.


d. Untuk periode ulang 25 tahun,
diperoleh

dengan

memberikan

hasil

curah hujan yang

menggunakan
yang

metode

paling

besar,

Gumbel

sedangkan

perhitungan dengan menggunakan metode Pearson III


memberikan nilai yang paling kecil.
e. Untuk periode ulang 50 tahun,
diperoleh

dengan

memberikan
perhitungan

hasil
dengan

curah hujan yang

menggunakan
yang

paling

menggunakan

metode
besar,

Gumbel

sedangkan

metode

Normal

memberikan nilai yang paling kecil.


f. Untuk periode ulang 100 tahun,
diperoleh

dengan

memberikan

hasil

menggunakan
yang

paling

curah hujan yang


metode
besar,

Gumbel

sedangkan

20

LAPORAN

perhitungan

dengan

menggunakan

metode

Normal

memberikan nilai yang paling kecil.

3.4. Pengujian Sebaran


Pengujian sebaran adalah untuk menguji apakah sebaran yang
dipilih cocok dengan sebaran empirisnya. Pengujian parameter
dilakukan dengan menggunakan metode Smirnov-Kolmogorov.
Prosedur dasarnya mencakup perbandingan antara probabilitas
komulatif aktual di lapangan dan distribusi kumulatif yang
ditinjau.
Prosedur pengujian adalah sebagai berikut :
a. Mengurutkan data dari besar ke kecil atau sebaliknya dan
menentukan besarnya peluang dari masing-masing data
tersebut :
X1

P (X1)

X2

P (X2)

X3

P (X3)

b. Menentukan nilai masing-masing peluang teoritis dari hasil


penggambaran data
X1

P (X1)

X2

P (X2)

X3

P (X3)
21

LAPORAN

c. Dari nilai kedua peluang tersebut ditentukan selisih terbesar


antara peluang pengamatan dengan peluang teoritis
= maksimum [ P(Xm)-P(Xm)]
d. Berdasarkan tabel nilai kritis ditentukan nilai Do (dapat di lihat
pada tabel 3.13).
Tabel 3.13. Nilai Kritis (Do) Smirnov-Kolmogorov
N
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
n>5
0

Nilai kritis Smirnov-Kolmogorov (a)


0,2
0,1
0,05
0,01
0,45
0,32
0,27
0,23
0,21
0,19
0,18
0,17
0,16
0,15
1,07
n0.5

0,51
0,37
0,30
0,26
0,24
0,22
0,20
0,19
0,18
0,17
1,22
n0.5

0,56
0,41
0,34
0,29
0,27
0,24
0,23
0,21
0,20
0,19
1,36
n0.5

0,67
0,49
0,40
0,36
0,32
0,29
0,27
0,25
0,24
0,23
1,63
n0.5

Apabila nilai lebih kecil dari Do maka distribusi teoritis yang


digunakan dapat diterima, tetapi bila nilai lebih besar dari
Do maka distribusi teoritis tidak bisa diterima.

a.

Metode Distribusi Normal

Hasil analisis uji kecocokan dengan menggunakan metode


Smirnov-Kolmogorov

pada

metode

distribusi

Normal

dapat

diperlihatkan pada Tabel 3.14.

22

LAPORAN

Tabel 3.14 Uji Kecocokan Dengan Metode SmirnovKolmogorov


pada Distribusi Normal
m

Weibull

Tr

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

0,08
0,15
0,23
0,31
0,38
0,46
0,54
0,62
0,69
0,77
0,85
0,92

13,00
6,50
4,33
3,25
2,60
2,17
1,86
1,63
1,44
1,30
1,18
1,08

KTr
1,3520
0,9720
0,7267
0,5021
0,2825
0,0492
-0,1373
-0,3006
-0,5038
-0,7338
-1,0543
-1,4400

Xaktual

Xprediksi

151
113
111
109
108
103
90
90
73
69
68
67

129,78
120,28
114,14
108,52
103,03
97,19
92,52
88,44
83,36
77,60
69,58
59,93

21,22
-7,48
-3,14
0,68
4,97
5,81
-2,52
1,56
-10,36
-8,30
-1,88
6,57

maks
o

21,22
45,40
Diterim
a

Selisih Maksimum
Nilai Kritis 5% ditolak
Korelasi hasil uji kecocokan
Sumber : Analisis Konsultan

Dari tabel 3.14 di atas antara curah hujan aktual dengan curah
hujan prediksi dengan menggunakan metode distribusi Normal
ada selisish maksimum sebesar 21,22 mm, sedangkan batasan
yang diberikan oleh Smirnov-Kolmogorov seperti dapat di lihat
pada Tabel 3.13 adalah sebesar 45,40 sehingga uji sebaran pada
metode distribusi Normal ini dapat di terima.

b.

Metode Distribusi Log Normal

Hasil analisis uji kecocokan dengan metode Smirnov-Kolmogorov


pada pada metode distribusi Pearson type III dapat diperlihatkan
pada Tabel 3.15.
23

LAPORAN

Tabel 3.15 Uji Kecocokan Dengan Metode Smirnov-Kolmogorov


pada
Distribusi Log Normal
m

Weibull

Tr

KTr

Xaktual

Xprediksi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

0,08
0,15
0,23
0,31
0,38
0,46
0,54
0,62
0,69
0,77
0,85
0,92

13,00
6,50
4,33
3,25
2,60
2,17
1,86
1,63
1,44
1,30
1,18
1,08

1,3741
0,9068
0,6334
0,4394
0,2889
0,1660
0,0620
-0,0280
-0,1074
-0,1785
-0,2428
-0,3014

151
113
111
109
108
103
90
90
73
69
68
67

130,34
118,64
111,80
106,95
103,19
100,11
97,51
95,26
93,27
91,49
89,89
88,42

20,66
-5,84
-0,80
2,25
4,81
2,89
-7,51
-5,26
-20,27
-22,19
-22,19
-21,92

maks
o

22,19

Selisih Maksimum
Nilai Kritis 5% ditolak
Korelasi hasil uji kecocokan

Diterima

Sumber : Analisis Konsultan

Dari tabel 3.15 di atas antara curah hujan aktual dengan curah
hujan prediksi dengan menggunakan metode distribusi Log
Normal ada selisih maksimum sebesar 21,19 mm, sedangkan
batasan yang diberikan oleh Smirnov-Kolmogorov seperti dapat
di lihat pada tabel 3.13 adalah sebesar 45,40 sehingga uji
sebaran pada metode distribusi Log Normal ini dapat di terima.

Metode Distribusi Pearson type III

Hasil analisis uji kecocokan dengan metode Smirnov-Kolmogorov


pada pada metode distribusi Pearson type III dapat diperlihatkan
pada Tabel 3.16.

24

LAPORAN

Tabel 3.16 Uji Kecocokan dengan Metode Smirnov-Kolmogorov


pada
Distribusi Pearson
M

Weibul
l

Tr

0,08

13,00

0,15

6,50

0,23

4,33

0,31

3,25

0,38

2,60

0,46

2,17

0,54

1,86

0,62

1,63

0,69

1,44

10

0,77

1,30

11

0,85

1,18

12

0,92

1,08

KTr
1,251
7
0,747
1
0,451
9
0,242
4
0,080
0
0,052
8
0,165
0
0,262
2
0,347
9
0,424
6
0,494
0
0,557
4

Xaktual

Xprediksi

151

127,27

23,73

113

114,65

-1,85

111

107,26

3,74

109

102,02

7,18

108

97,96

10,04

103

94,64

8,36

90

91,83

-1,83

90

89,40

0,60

73

87,25

-14,25

69

85,33

-16,03

68

83,60

-15,90

67

82,01

-15,51

maks
o

23,73
45,40
Diterim
a

Selisih Maksimum
Nilai Kritis 5%
Korelasi hasil uji kecocokan
Sumber : Analisis Konsultan

Dari tabel 3.16 di atas antara curah hujan aktual dengan curah
hujan prediksi dengan menggunakan metode distribusi Pearson
type III ada selisish maksimum sebesar 23,73 mm, sedangkan
25

LAPORAN

batasan yang diberikan oleh Smirnov-Kolmogorov seperti dapat


di lihat pada tabel 3.13 adalah sebesar 45,40 sehingga uji
sebaran pada metode distribusi Pearson type III ini dapat di
terima.

d.

Metode Distribusi Log Pearson type III

Hasil analisis uji kecocokan dengan metode Smirnov-Kolmogorov


pada pada metode distribusi Log Pearson type III dapat
diperlihatkan pada Tabel 3.17.
Tabel 3.17 Uji Kecocokan dengan Metode Smirnov-Kolmogorov
pada
Distribusi Log Pearson
m

Weibu
ll

Tr

KTr

Xaktual

Xprediksi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

0,08
0,15
0,23
0,31
0,38
0,46
0,54
0,62
0,69
0,77
0,85
0,92

13,00
6,50
4,33
3,25
2,60
2,17
1,86
1,63
1,44
1,30
1,18
1,08

1,2959
0,8959
0,6620
0,4960
0,3672
0,2620
0,1731
0,0960
0,0281
-0,0327
-0,0877
-0,1379

151
113
111
109
108
103
90
90
73
69
68
67

129,77
117,13
110,31
105,71
102,28
99,56
97,32
95,41
93,77
92,32
91,02
89,86
maks

21,23
-4,33
0,69
3,49
5,72
3,44
-7,32
-5,41
-20,77
-23,02
-23,32
-23,36

45,40
Diterim
a

Selisih Maksimum
Nilai Kritis
5%
Korelasi hasil uji
kecocokan

23,36

Sumber : Analisis Konsultan

Dari tabel 3.17 di atas antara curah hujan aktual dengan curah
hujan prediksi dengan menggunakan metode distribusi Log
26

LAPORAN

Pearson type III ada selisish maksimum sebesar 23,36 mm,


sedangkan batasan yang diberikan oleh Smirnov-Kolmogorov
seperti dapat di lihat pada tabel 3.13 adalah sebesar 45,40
sehingga uji sebaran pada metode distribusi Log Pearson type III
ini dapat di terima.

e.

Metode Distribusi Gumbel type I

Hasil analisis uji kecocokan dengan metode Smirnov-Kolmogorov


pada pada metode distribusi Gumbel type I dapat diperlihatkan
pada Tabel 3.18.
Tabel 3.18 Uji Kecocokan dengan Metode Smirnov-Kolmogorov
pada
Distribusi Gumbel
m

Weibull

Tr

YTr

Xaktual

Xprediksi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

0,08
0,15
0,23
0,31
0,38
0,46
0,54
0,62
0,69
0,77
0,85
0,92

13,00
6,50
4,33
3,25
2,60
2,17
1,86
1,63
1,44
1,30
1,18
1,08

2,5252
1,7894
1,3380
1,0004
0,7226
0,4796
0,2572
0,0455
-0,1644
-0,3828
-0,6269
-0,9419

151
113
111
109
108
103
90
90
73
69
68
67

147,39
128,68
117,19
108,60
101,53
95,35
89,69
84,31
78,97
73,41
67,20
59,18

3,61
-15,88
-6,19
0,60
6,47
7,65
0,31
5,69
-5,97
-4,11
0,50
7,32

maks

15,88

45,40
Diterima

Selisih Maksimum
Nilai Kritis 5%
ditolak
Korelasi hasil uji kecocokan
Sumber : Analisis Konsultan

27

LAPORAN

Dari tabel 3.18 di atas antara curah hujan aktual dengan curah
hujan prediksi dengan menggunakan metode distribusi Gumbel
type I ada selisih maksimum sebesar 15,88 mm, sedangkan
batasan yang diberikan oleh Smirnov-Kolmogorov seperti dapat
di lihat pada tabel 3.13 adalah sebesar 45,40 sehingga uji
sebaran pada metode distribusi Log Pearson type III ini dapat di
terima.
Rekapitulasi

uji

kecocokan

dengan

menggunakan

ke

lima

distribusi tersebut diperlihatkan pada Tabel 3.19.


Tabel 3.19 Rekap Uji Kecocokan dengan Metode SmirnovKolmogorov
No.

Normal

Selisih Untuk Nilai Kritis 5 %


Log Normal
Pearson
2
Gumbell
III
Paramater

Log Pearson III

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

21,22
-7,48
-3,14
0,68
4,97
5,81
-2,52
1,56
-10,36
-8,30
-1,88
6,57

57,32
20,01
18,73
17,30
16,39
11,62
-1,18
-1,01
18,14
-21,42
-22,90
-23,99

3,61
-15,88
-6,19
0,60
6,47
7,65
0,31
5,69
-5,97
-4,11
0,50
7,32

23,73
-1,85
3,74
7,18
10,04
8,36
-1,83
0,60
-14,25
-16,03
-15,90
-15,51

21,23
-4,33
0,69
3,49
5,72
3,44
-7,32
-5,41
-20,77
-23,02
-23,32
-23,36

Selisih Maks
Uji Kecocokan

21,22
Diterima

22,19
Diterima

15,88
Diterima

23,73
Diterima

23,36
Diterima

Sumber : Analisis Konsultan

Dari tabel 3.19 di atas menunjukkan bahwa antara hujan aktual


dan hujan prediksi yang paling mendekati adalah dengan
28

LAPORAN

menggunakan metode distribusi Gumbel type I. Hal ini ditandai


dengan nilai terkecil selisih maksimum antara hujan aktual dan
hujan prediksi. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, metode
analisis frekuensi curah hujan yang digunakan adalah metode
Distribusi Gumbel.
Perbandingan antara probabilitas komulatif aktual dan distribusi
komulatif teori diperlihatkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Perbandingan Curah Hujan Harian Aktual dan


Prediksi Stasiun Prabumulih

3.5. Intensitas Curah Hujan


Karena data hujan jangka pendek tidak terdapat pada stasiun ini
maka untuk menentukan intensitas hujan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus Mononobe seperti dapat dilihat pada
Rumus 3.15 berikut ini.

29

LAPORAN

2
3

R 24
I 24

24 t

..3.15
dengan

Intensitas hujan (mm/jam)

Lama hujan (jam)

R24 :

Curah hujan maksimum harian selama 24


jam (mm)

3.6. Waktu Konsentrasi


Waktu konsentrasi merupakan waktu yang diperlukan oleh air
hujan yang jatuh untuk mengalir dari titik terjauh sampai ke titik
kontrol.

Untuk

menentukan

waktu

konsentrasi

Kirpich

mengusulkan persamaan untuk menghitung waktu konsentarsi


tersebut, seperti terlihat pada persamaan 3.16 berikut ini.
0,87 L2
t c
1000 S

dengan

0 , 385

.3.16

tc :

waktu konsentrasi (jam)

L :

Panjang saluran utama (km)

S :

Kemiringan rata-rata saluran (m/m)

30

LAPORAN

BAB IV
ANALISIS HIDROLIKA

4.1.

Analisis Daerah Tangkapan

4.1.1.

Daerah Tangkapan Sungai Kelekar

Daerah tangkapan sungai Kelekar ini sebagian besar merupakan


daerah

perkotaan

pengembangan,

yang

dinamis

sehingga

perlu

dan

merupakan

mendapatkan

kawasan
perhatian

tersendiri, karena perubahan tata guna lahannya berubah


dengan cepat.

4.1.2. Daerah Tangkapan Sungai Air Rambang


Daerah tangkapan

Sungai Air Rambang terletak di Kecamatan

Rambang Kapak Tengah dan sebagian masuk wilayah Kabupaten


Muara Enim. Anak Sungai Air Rambang yang masuk wilayah
Kecamatan Rambang Kapak Tengah antara lain Sungai Air Keruh,
31

LAPORAN

Air Jambu, Air Appus, Air Cambai, Air Panggajalan, Talang dan Air
Pangean. Daerah tangkapan saluran primer yang masuk sub
daerah aliran sungai Air rambang ini sebagian besar lahannya
digunakan untuk perkebunan karet, dan sebagian kecil kawasan
pemukiman.

4.1.3. Daerah Tangkapan Sungai Lematang


Daerah tangkapan Sungai Lematang terletak sebagian terletak
di Kecamatan Cambai dan sebagian lagi terletak di Kecamatan
Lembak Kabupaten Muara Enim. Ada beberapa sungai yang
masuk wilayah Kota Prabumulih dan bermuara di Sungai
Lematang antara lain Sungai Aur Duri, Marangin, Air Sedupi,
Medang dan Air Belido. Daerah tangkapan Sungai Lematang ini
sebagian besar adalah kawasan perkebunan karet, pertanian dan
sebagian kecil merupakan kawasan pemukiman.

4.2. Analisis Koefisien Limpasan


Faktor utama yang mempengaruhi koefisien aliran permukaan
(C) adalah laju infiltrasi atau prosentase lahan kedap air,
kemiringan lahan, tanaman penutup tanah dan intensitas hujan.
Harga koefisien limpasan untuk berbagai jenis tanah, topografi
dan vegetasi menurut Hassing (1995) disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Koefisien Limpasan (C)
Uraian

Koefisien C

Topografi (C1)
Datar (1-10 %)
Perbukitan (10-20 %)
Pegunungan (> 20 %)

0.03
0.08
0.16

Tanah (C2)

0.04

32

LAPORAN

Pasir dan gravel


Lempung berpasir
Lempung dan lanau
Lapisan batu

Vegetasi (C3)
Hutan
Pertanian
Padang rumput
Tanpa tanaman

0.08
0.16
0.26
0.04
0.11
0.21
0.28

Koefisien limpasan (C) = C1 + C2 + C3

Jika DAS terdiri dari berbagai macam penggunaan lahan maka


untuk menentukan C

DAS

dapat dihitung dengan persamaan 4.1.

C DAS

C A
i 1
n

A
i 1

.
dengan

4.1

Ai

luas lahan dengan jenis penutup tanah i

Ci

koefisien aliran permukaan jenis penutup

jumlah jenis penutup lahan

tanah i
Berdasarkan Gambar 2.2, kemiringan lahan di Kota Prabumulih
sebagian besar antara 1 hingga 12 %, sehingga nilai C1
berdasarkan Tabel 4.1

diambil sebesar 0,03. Jenis tanah di

daerah tersebut dapat dikategorikan lempung berlanau sesuai


dengan Tabel 4.1 maka nilai C2 diambil sebesar 0,16, sedangkan
untuk daerah pemukiman, industri, perkantoran

dan kawasan

perdangan, karena hujan daerah tersebut tidak 100 persen di


limpaskan maka nilai C2 diambil rata-ratanya antara tanah
33

LAPORAN

lempung berlanau dan lapisan batu, sehingga nilai C2 =


0,16 0,26
= 0,21. Nilai C3 didasarkan pada jenis penutupan
2

lahan

di

masing-masing

daerah

aliran

sungai

tersebut.

Penentuan nilai koefisien limpasan di Kota Prabumulih dapat


dikelompokkan menjadi empat bagian antara lain :
a. Kawasan pemukiman, perdagangan, industri dan perkantoran
koefisien C nya sebesar 0,57 (C1+C2+C3).
b. Kawasan pertanian, Koefisien C nya sebesar 0,35.
c. Kawasan perkebunan, hutan, konservasi dan jalur hijau
koefisien C nya sebesar 0,28.
d. Kawasan rawa, Koefisien C nya sebesar 0.
Penentuan nilai koefisien C selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 4.2, 4.3 dan 4.4.

34

LAPORAN

35

LAPORAN

36

LAPORAN

37

LAPORAN

38

LAPORAN

4.3. Penghitungan Debit Limpasan


Penentuan

debit

rencana,

metode Rasional

dilakukan

dengan

menggunakan

seperti diperlihatkan pada Persamaan 4.2

sebagai berikut.
Q = 0,002778 CIA.4.2
Dengan

Laju aliran permukaan (m3/detik)

Koefisien limpasan

Intensitas hujan (mm/jam)

Luas (ha)

Hitungan debit limpasan untuk kala ulang 2, 5, 10 dan 25 tahun


pada masing-masing sub DAS dapat dilihat pada Tabel 4.5
sampai dengan 4.16
Tabel 4.5. Debit Rencana Sub DAS Air Rambang Kala Ulang 2
tahun
39

LAPORAN

N
o

Segme
n

Panjang
(km)

Luas
(km2)

Koef.
C

Tc

(jam)

(mm/ja
m)

(m3/det
)

8,69

42,21

0,30

4,95

11,04

39,43

4,94

11,06

0,31

3,20

14,76

14,27

1,52

4,48

0,28

1,29

27,00

9,42

5,44

26,72

0,29

3,45

14,04

30,60

0,77

1,66

0,30

0,76

38,41

5,30

5,40

15,09

0,32

3,43

14,09

18,78

4,28

7,31

0,28

2,87

15,87

9,02

4,65

5,52

0,28

3,06

15,22

6,54

4,05

8,54

0,28

2,75

16,34

10,85

Tabel 4.6. Debit Rencana Sub DAS Air Rambang Kala Ulang 5
tahun
I

Q
(m3/det
)

Segme
n

8,69

42,21

0,30

4,95

14,48

51,73

4,94

11,06

0,31

3,20

19,36

18,72

1,52

4,48

0,28

1,29

35,42

12,36

5,44

26,72

0,29

3,45

18,42

40,14

0,77

1,66

0,30

0,76

50,39

6,96

5,40

15,09

0,32

3,43

18,49

24,63

4,28

7,31

0,28

2,87

20,82

11,83

4,65

5,52

0,28

3,06

19,96

8,57

4,05

8,54

0,28

2,75

21,43

14,23

Panjang

Luas

(km)

(km2)

Koef.
C

(mm/ja
m)

No

Tc
(jam)

Tabel 4.7. Debit Rencana Sub DAS Air Rambang Kala Ulang 10
tahun
40

LAPORAN

(mm/jam
)

(m3/det
)

4,95

16,76

59,87

0,31

3,20

22,41

21,67

4,48

0,28

1,29

41,00

14,30

5,44

26,72

0,29

3,45

21,32

46,46

0,77

1,66

0,30

0,76

58,31

8,05

5,40

15,09

0,32

3,43

21,40

28,51

4,28

7,31

0,28

2,87

24,10

13,70

4,65

5,52

0,28

3,06

23,11

9,92

4,05

8,54

0,28

2,75

24,80

16,47

No

Segme
n

8,69

42,21

0,30

4,94

11,06

1,52

Panjang

Luas

(km)

(km2)

Koef.
C

Tc
(jam)

Tabel 4.8. Debit Rencana Sub DAS Air Rambang Kala Ulang 25
tahun
I

Q
(m3/det
)

Segme
n

8,69

42,21

0,30

4,95

19,64

70,16

4,94

11,06

0,31

3,20

26,26

25,39

1,52

4,48

0,28

1,29

48,04

16,76

5,44

26,72

0,29

3,45

24,98

54,44

0,77

1,66

0,30

0,76

68,34

9,43

5,40

15,09

0,32

3,43

25,08

33,41

4,28

7,31

0,28

2,87

28,24

16,05

4,65

5,52

0,28

3,06

27,08

11,63

4,05

8,54

0,28

2,75

29,07

19,31

Panjang

Luas

(km)

(km2)

Koef.
C

(mm/ja
m)

No

Tc
(jam)

Tabel 4.9. Debit Rencana Sub DAS Lematang Kala Ulang 2 tahun

41

LAPORAN

No

Segme
n

Panjan
g
(km)

4,2779

3,2171

14,2496

3,7047

8,9259

2,3585

3,2188

Luas
(km2)
12,107
8

Koef.
C

Tc
(jam)

(mm/ja
m)

(m3/det
)

0,27

2,87

15,88

14,56

8,6392
50,734
1

0,28

2,30

18,38

12,35

0,30

7,24

8,56

36,47

6,9966
20,252
8
11,018
7
13,229
3

0,22

2,57

17,10

7,22

0,27

5,05

10,89

16,39

0,29

1,81

21,56

18,84

0,29

2,30

18,38

19,83

Tabel 4.10. Debit Rencana Sub DAS Lematang Kala Ulang 5 tahun
No

Segme
n

Panjan
g
(km)

Luas
(km2)

4,2779

12,107
8

3,2171
14,249
6

3,7047

8,9259

2,3585

3,2188

Koef.
C

Tc
(jam)

(mm/ja
m)

(m3/det
)

0,27

2,87

20,83

19,11

8,6392
50,734
1

0,28

2,30

24,12

16,21

0,30

7,24

11,23

47,85

6,9966
20,252
8
11,018
7
13,229
3

0,22

2,57

22,43

9,48

0,27

5,05

14,28

21,50

0,29

1,81

28,28

24,72

0,29

2,30

24,11

26,01

Tabel 4. 11. Debit Rencana Sub DAS Lematang Kala Ulang 10


tahun
42

LAPORAN

No

Segme
n

Panjan
g
(km)

1
2

A
B

3
4

C
D

4,2779
3,2171
14,249
6
3,7047

8,9259

2,3585

3,2188

Luas
(km2)
12,107
8
8,6392
50,734
1
6,9966
20,252
8
11,018
7
13,229
3

Koef.
C

Tc
(jam)

(mm/jam
)

(m3/det
)

0,27
0,28

2,87
2,30

24,11
27,91

22,11
18,76

0,30
0,22

7,24
2,57

13,00
25,96

55,38
10,97

0,27

5,05

16,53

24,89

0,29

1,81

32,73

28,61

0,29

2,30

27,90

30,10

Tabel 4.12. Debit Rencana Sub DAS Lematang Kala Ulang 25


tahun
No

Segme
n

Panjan
g
(km)

Luas
(km2)

4,2779

12,107
8

3,2171
14,249
6

3,7047

8,9259

2,3585

3,2188

Koef.
C

Tc
(jam)

(mm/jam
)

(m3/det
)

0,27

2,87

28,26

25,91

8,6392
50,734
1

0,28

2,30

32,71

21,98

0,30

7,24

15,24

64,90

6,9966
20,252
8
11,018
7
13,229
3

0,22

2,57

30,42

12,85

0,27

5,05

19,37

29,17

0,29

1,81

38,36

33,53

0,29

2,30

32,70

35,28

Tabel 4.13. Debit Rencana Sub DAS Kelekar Kala Ulang 2 tahun

No

Segme
n

Panjan
g
(km)

Luas
(km2)

Koef.
C

Tc
(jam)

I
(mm/ja
m)

Q
(m3/det
)

S. Sekunder
1

2,17

4,50

0,28

1,16

29,03

10,17

43

LAPORAN

1,56

2,56

0,30

0,90

34,35

7,24

0,55

0,94

0,28

0,41

58,52

4,26

1,23

1,21

0,37

0,75

38,86

4,78

1,02

1,13

0,39

0,65

42,66

5,21

0,87

1,12

0,38

0,57

46,47

5,54

0,62

1,08

0,45

0,44

55,22

7,43

1,02

1,72

0,47

0,65

42,69

9,64

2,55

4,75

0,46

1,31

26,71

16,35

10

10

3,26

4,06

0,44

1,59

23,55

11,77

11

11

2,95

4,83

0,43

1,47

24,80

14,31

12

12

2,18

3,20

0,49

1,16

28,96

12,72

13

13

2,31

1,14

0,49

1,22

28,13

4,36

14

14

2,39

1,92

0,48

1,25

27,63

7,14

N
o

Segmen

Panjan
g
(km)

Luas
(km2)

Koef. C

Tc
(jam)

I
(mm/ja
m)

Q
(m3/det
)

Saluran Primer
1

15

10,33

29,76

0,34

5,65

10,10

28,76

16

6,97

9,80

0,41

4,18

12,36

13,85

17

1,72

2,21

0,38

1,42

25,37

5,98

44

LAPORAN

36

0,59

0,67

0,37

0,62

43,94

2,98

35

1,38

2,85

0,45

1,20

28,43

10,25

34

1,94

4,16

0,46

1,56

23,81

12,71

33

12,54

38,03

0,37

6,56

9,15

36,01

32

13,11

43,81

0,38

6,79

8,94

41,44

31

15,01

49,98

0,39

7,54

8,34

45,27

10

30

17,71

64,79

0,40

8,56

7,66

54,78

11

29

18,57

70,68

0,40

8,88

7,48

58,88

12

28

19,55

73,65

0,40

9,24

7,28

59,75

13

27

20,24

75,83

0,40

9,49

7,15

60,31

14

26

21,13

77,90

0,40

9,81

7,00

60,40

15

25

22,36

80,05

0,40

10,25

6,80

60,13

16

24

22,51

81,31

0,40

10,30

6,77

60,80

17

23

22,75

83,91

0,39

10,38

6,74

61,91

18

22

24,77

86,73

0,39

11,09

6,45

60,68

19

21

25,79

91,85

0,38

11,44

6,32

61,95

20

20

26,62

106,77

0,37

11,72

6,21

68,69

21

19

28,23

136,58

0,36

12,26

6,03

81,79

22

18

29,24

141,08

0,36

12,60

5,92

82,40

23

2,10

3,15

0,28

1,66

22,91

5,61

24

12,10

27,40

0,31

6,39

9,31

21,63

25

7,96

14,33

0,30

4,63

11,55

13,85

Tabel 4.14. Debit Rencana Sub DAS Kelekar Kala Ulang 5 tahun
N
o

Segme
n

Panjang
(km)

Luas
(km2)

Koef.
C

Tc
(jam)

I
(mm/ja
m)

Q
(m3/det)

S. Sekunder
1

2,17

4,50

0,28

1,16

38,09

13,34

45

LAPORAN

1,56

2,56

0,30

0,90

45,06

9,50

0,55

0,94

0,28

0,41

76,77

5,59

1,23

1,21

0,37

0,75

50,99

6,27

1,02

1,13

0,39

0,65

55,96

6,84

0,87

1,12

0,38

0,57

60,96

7,27

0,62

1,08

0,45

0,44

72,44

9,75

1,02

1,72

0,47

0,65

56,01

12,65

2,55

4,75

0,46

1,31

35,04

21,45

10

10

3,26

4,06

0,44

1,59

30,89

15,44

11

11

2,95

4,83

0,43

1,47

32,53

18,77

12

12

2,18

3,20

0,49

1,16

37,99

16,69

13

13

2,31

1,14

0,49

1,22

36,91

5,71

14

14

2,39

1,92

0,48

1,25

36,25

9,36

No

Segme
n

Panjang
(km)

Luas
(km2)

Koef.
C

Tc
(jam)

I
(mm/ja
m)

Q
(m3/det)

Saluran Primer
1

15

10,33

29,76

0,34

5,65

13,25

37,73

16

6,97

9,80

0,41

4,18

16,22

18,17

17

1,72

2,21

0,38

1,42

33,28

7,85

36

0,59

0,67

0,37

0,62

57,64

3,91

46

LAPORAN

35

1,38

2,85

0,45

1,20

37,30

13,44

34

1,94

4,16

0,46

1,56

31,24

16,67

33

12,54

38,03

0,37

6,56

12,00

47,25

32

13,11

43,81

0,38

6,79

11,72

54,37

31

15,01

49,98

0,39

7,54

10,94

59,39

10

30

17,71

64,79

0,40

8,56

10,05

71,87

11

29

18,57

70,68

0,40

8,88

9,81

77,24

12

28

19,55

73,65

0,40

9,24

9,55

78,39

13

27

20,24

75,83

0,40

9,49

9,38

79,12

14

26

21,13

77,90

0,40

9,81

9,18

79,24

15

25

22,36

80,05

0,40

10,25

8,91

78,88

16

24

22,51

81,31

0,40

10,30

8,88

79,76

17

23

22,75

83,91

0,39

10,38

8,84

81,22

18

22

24,77

86,73

0,39

11,09

8,46

79,60

19

21

25,79

91,85

0,38

11,44

8,29

81,27

20

20

26,62

106,77

0,37

11,72

8,15

90,11

21

19

28,23

136,58

0,36

12,26

7,91

107,30

22

18

29,24

141,08

0,36

12,60

7,77

108,10

23

2,10

3,15

0,28

1,66

30,06

7,36

24

12,10

27,40

0,31

6,39

12,22

28,38

25

7,96

14,33

0,30

4,63

15,15

18,18

Tabel 4.15. Debit Rencana Sub DAS Kelekar Kala Ulang 10 tahun
N
o

Segme
n

Panjang
(km)

Luas
(km2)

Koef.
C

Tc
(jam)

I
(mm/jam)

Q
(m3/det
)

Saluran Sekunder
1

2,17

4,50

0,28

1,16

44,08

15,44

1,56

2,56

0,30

0,90

52,15

10,99

47

LAPORAN

0,55

0,94

0,28

0,41

88,85

6,47

1,23

1,21

0,37

0,75

59,01

7,26

1,02

1,13

0,39

0,65

64,77

7,92

0,87

1,12

0,38

0,57

70,55

8,41

0,62

1,08

0,45

0,44

83,84

11,28

1,02

1,72

0,47

0,65

64,82

14,64

2,55

4,75

0,46

1,31

40,56

24,82

10

10

3,26

4,06

0,44

1,59

35,75

17,87

11

11

2,95

4,83

0,43

1,47

37,65

21,73

12

12

2,18

3,20

0,49

1,16

43,97

19,31

13

13

2,31

1,14

0,49

1,22

42,72

6,61

14

14

2,39

1,92

0,48

1,25

41,95

10,84

N
o

Segme
n

Panjang
(km)

Luas
(km2)

Koef. C

Tc
(jam)

I
(mm/jam)

Q
(m3/det
)

Saluran primer
1

15

10,33

29,76

0,34

5,65

15,34

43,67

16

6,97

9,80

0,41

4,18

18,77

21,03

17

1,72

2,21

0,38

1,42

38,52

9,08

36

0,59

0,67

0,37

0,62

66,72

4,52

48

LAPORAN

35

1,38

2,85

0,45

1,20

43,17

15,56

34

1,94

4,16

0,46

1,56

36,15

19,30

33

12,54

38,03

0,37

6,56

13,89

54,68

32

13,11

43,81

0,38

6,79

13,57

62,92

31

15,01

49,98

0,39

7,54

12,66

68,74

10

30

17,71

64,79

0,40

8,56

11,63

83,17

11

29

18,57

70,68

0,40

8,88

11,35

89,40

12

28

19,55

73,65

0,40

9,24

11,05

90,73

13

27

20,24

75,83

0,40

9,49

10,86

91,57

14

26

21,13

77,90

0,40

9,81

10,62

91,71

15

25

22,36

80,05

0,40

10,25

10,32

91,29

16

24

22,51

81,31

0,40

10,30

10,28

92,31

17

23

22,75

83,91

0,39

10,38

10,23

94,00

18

22

24,77

86,73

0,39

11,09

9,79

92,13

19

21

25,79

91,85

0,38

11,44

9,59

94,06

20

20

26,62

106,77

0,37

11,72

9,43

104,30

21

19

28,23

136,58

0,36

12,26

9,16

124,19

22

18

29,24

141,08

0,36

12,60

8,99

125,11

23

2,10

3,15

0,28

1,66

34,79

8,52

24

12,10

27,40

0,31

6,39

14,14

32,84

25

7,96

14,33

0,30

4,63

17,53

21,04

Tabel 4.16. Debit Rencana Sub DAS Kelekar Kala Ulang 25 tahun
No

Segme
n

Panjan
g
(km)

Luas
(km2)

Koef.
C

Tc
(jam)

I
(mm/ja
m)

Q
(m3/det)

Saluran sekunder
1

2,17

4,50

0,28

1,16

51,66

18,09

1,56

2,56

0,30

0,90

61,12

12,88

0,55

0,94

0,28

0,41

104,12

7,59

49

LAPORAN

1,23

1,21

0,37

0,75

69,15

8,51

1,02

1,13

0,39

0,65

75,90

9,28

0,87

1,12

0,38

0,57

82,67

9,86

0,62

1,08

0,45

0,44

98,25

13,22

1,02

1,72

0,47

0,65

75,96

17,16

2,55

4,75

0,46

1,31

47,53

29,09

10

10

3,26

4,06

0,44

1,59

41,89

20,94

11

11

2,95

4,83

0,43

1,47

44,12

25,46

12

12

2,18

3,20

0,49

1,16

51,53

22,63

13

13

2,31

1,14

0,49

1,22

50,06

7,75

14

14

2,39

1,92

0,48

1,25

49,16

12,70

No

Segme
n

Panjan
g
(km)

Luas
(km2)

Koef.
C

Tc
(jam)

I
(mm/jam
)

Q
(m3/det)

Saluran primer
1

15

10,33

29,76

0,34

5,65

17,97

51,18

16

6,97

9,80

0,41

4,18

21,99

24,64

17

1,72

2,21

0,38

1,42

45,14

10,64

36

0,59

0,67

0,37

0,62

78,18

5,30

35

1,38

2,85

0,45

1,20

50,59

18,23

34

1,94

4,16

0,46

1,56

42,36

22,61

50

LAPORAN

33

12,54

38,03

0,37

6,56

16,27

64,08

32

13,11

43,81

0,38

6,79

15,90

73,74

31

15,01

49,98

0,39

7,54

14,83

80,55

10

30

17,71

64,79

0,40

8,56

13,63

97,47

11

29

18,57

70,68

0,40

8,88

13,30

104,76

12

28

19,55

73,65

0,40

9,24

12,95

106,32

13

27

20,24

75,83

0,40

9,49

12,73

107,31

14

26

21,13

77,90

0,40

9,81

12,45

107,47

15

25

22,36

80,05

0,40

10,25

12,09

106,98

16

24

22,51

81,31

0,40

10,30

12,05

108,17

17

23

22,75

83,91

0,39

10,38

11,98

110,15

18

22

24,77

86,73

0,39

11,09

11,47

107,96

19

21

25,79

91,85

0,38

11,44

11,24

110,23

20

20

26,62

106,77

0,37

11,72

11,06

122,22

21

19

28,23

136,58

0,36

12,26

10,73

145,53

22

18

29,24

141,08

0,36

12,60

10,54

146,61

23

2,10

3,15

0,28

1,66

40,77

9,98

24

12,10

27,40

0,31

6,39

16,57

38,49

25

7,96

14,33

0,30

4,63

20,55

24,65

Penentuan

debit

banjir

yang

akan

digunakan

dalam

perencanaan, sebetulnya tidak ada batasan yang pasti karena


sangat tergantung dari ketersediaan dana pemerintah setempat
dan faktor keamanan yang diinginkan. Semakin tinggi faktor
keamanan yang ditetapkan maka semakin besar dimensi saluran
tersebut dan dana yang dibutuhkan juga semakin membesar.
Penggunaan

debit

banjir

yang

sering

digunakan

perencanaan saluran drainase, saluran tersier

untuk

menggunakan

debit rencana kala ulang 2 tahun, sedangkan saluran sekunder


menggunakan debit rencana kala ulang 5 sampai 10 tahun dan
51

LAPORAN

saluran primer menggunakan debit rencana

kala ulang 10

hingga 25 tahun.

4.4. Analisis Dimensi


Penampang memanjang saluran mengikuti trase yang sudah ada,
sedangkan kemiringan dasar saluran diambil menyesuaikan
dengan kemiringan lahan setempat.
Bentuk

penampang

melintang

saluran

disesuaikan

dengan

ketersediaan lahan. Bagian yang lahannya terbatas digunakan


bentuk persegi, sedangkan yang agak longgar digunakan bentuk
trapesium.
Perhitungan dimensi saluran menggunakan persamaan Manning
seperti terlihat pada Persamaan 4.3.
2

1
Q A R3S 2
n

4.3
dengan

Debit rencana (m3/detik)

Luas tampang basah (m2)

Koefisien kekasaran Manning, seperti terlihat


pada Tabel 4.17

Radius hidrolik (m)

Kemiringan garis energi

Aliran yang terjadi pada saluran sekunder dan primer dianggap


aliran tunak seragam maka besarnya kemiringan garis energi
dianggap sama dengan kemiringan dasar saluran. Berdasarkan
hasil pengukuran di lapangan, kemiringan rata-rata saluran
52

LAPORAN

sekunder sebesar 0,002781 sedangkan kemiringan rata-rata


saluran primer sebesar 0,001032
Mempertimbangkan agar tidak terjadi pengendapan pada sungai,
syarat kecepatan minimum

sebesar 0.70 m/detik. Sedangkan

besarnya lebar saluran (B) dan tinggi air (H) disesuaikan dengan
kondisi setempat, yaitu ketersediaan lahan dan kemiringan
saluran.
Tabel 4.17 Koefisien Kekasaran Manning
Tipe saluran

Koefisien n

1. Tanah lurus dan seragam


a. Bersih baru
b. Bersih telah melapuk
c. Berkerikil
d. Berumput pendek, sedikit tanaman
pengganggu

0,018
0,022
0,025
0,027

2. Saluran alam
a. Bersih lurus
b. Bersih, berkelok-kelok
c. Banyak tanaman pengganggu
d. Dataran banjir berumput pendektinggi
e. Saluran di belukar

0,030
0,040
0,070
0,030
0,050

Pertemuan

saluran

semuanya

merupakan

penduduknya

sekunder

sehingga

dan

kawasan
saluran

saluran

yang

primer

tidak

sekunder

terlalu

pada

hampir
padat

pertemuan

tersebut ditetapkan berbentuk trapesium dengan kemiringan


tebing saluran 1 : 2, sedangkan dimensi saluran drainase tersier
dan sekunder yang melewati kawasan kota digunakan bentuk
segi empat seperti dapat di lihat pada Gambar 4.1 dan 4.2 .
Dimensi saluran primer baik itu sub DAS Air Rambang, Lematang
dan Kelekar dimensinya menggunakan bentuk trapesium karena
lahannya tersedia dan berupa saluran alam (bukan pasangan)
53

LAPORAN

Gambar 4.1 Dimensi Saluran Berbentuk Trapesium

Gambar 4.2 Dimensi Saluran Berbentuk Segi Empat


Penentuan dimensi rencana saluran sekunder, saluran primer
kala ulang 2, 5, 10 dan 25 tahun di masing-masing saluran
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.18 sampai dengan 4.33
berikut ini.

Tabel 4.18 Dimensi Saluran Sekunder Sungai Air Rambang Kala


Ulang 2 tahun
No

Segmen

1
2
3

A
B
C

Q
(m3/det)
39,43
14,27
9,42

V
(m/det)
1,97
1,59
1,32

A
(m2)
20,00
9,00
7,13

B
(m)

H
(m)

6,00
3,00
1,75

2,00
1,50
1,50

54

LAPORAN

4
5
6
7
8
9

D
E
F
H
K
N

30,60
5,30
18,78
9,02
6,54
10,85

1,70
1,66
1,53
1,50
1,49
1,81

18,00
3,20
12,25
6,02
4,38
6,00

5,00
1,20
3,50
1,50
1,00
1,00

2,00
1,00
1,75
1,40
1,25
1,50

Tabel 4.19 Dimensi Saluran Sekunder Sungai Air Rambang


Kala ulang 5 tahun
Q
(m3/det)

V
(m/det)

B
(m)

H
(m)

51,73

1,85

28,00

10,00

2,00

18,72

1,78

10,50

4,00

1,50

12,36

1,73

7,13

1,75

1,50

40,14

1,82

22,00

7,00

2,00

6,96

1,74

4,00

2,00

1,00

24,63

1,88

13,13

4,00

1,75

11,83

1,76

6,72

2,00

1,40

8,57

1,71

5,00

1,50

1,25

14,23

1,90

7,50

2,00

1,50

No

Segmen

A
(m2)

Tabel 4.20 Dimensi Saluran Sekunder Sungai Air Rambang


Kala Ulang 10 tahun
No

Segmen

1
2
3
4

A
B
C
D

Q
(m3/det)

V
(m/det)

59,87
21,67
14,30
46,46

1,87
1,81
1,91
1,94

A
(m2)
32,00
12,00
7,50
24,00

B
(m)

H
(m)

12,00
5,00
2,00
8,00

2,00
1,50
1,50
2,00

55

LAPORAN

5
6
7
8
9

E
F
H
K
N

8,05
28,51
13,70
9,92
16,47

1,79
1,92
1,69
1,76
1,83

4,50
14,88
8,12
5,63
9,00

2,50
5,00
3,00
2,00
3,00

1,00
1,75
1,40
1,25
1,50

Tabel 4.21 Dimensi Saluran Sekunder Sungai Air Rambang


Kala Ulang 25 tahun
No

Segme
n

1
2
3
4
5
6
7
8
9

A
B
C
D
E
F
H
K
N

Q
(m3/det)

V
(m/det)

70,16
25,39
16,76
54,44
9,43
33,41
16,05
11,63
19,31

1,94
1,71
1,86
1,96
1,89
1,86
1,78
1,55
1,70

A
(m2)
36,08
14,88
9,00
27,72
5,00
18,00
9,00
7,50
11,38

B
(m)

H
(m)

12,00
5,00
3,00
9,00
3,00
5,00
3,00
2,00
3,00

2,20
1,75
1,50
2,10
1,00
2,00
1,50
1,50
1,75

Tabel 4.22 Dimensi Saluran Sekunder Sungai Lematang


Kala ulang 2 tahun
Q
(m3/det)

V
(m/det)

B
(m)

H
(m)

9,75

3,50

1,50

1,43

8,63

2,75

1,50

1,50

24,38

4,75

2,50

No

Segmen

14,56

1,49

12,35

36,47

A
(m2)

56

LAPORAN

7,22

1,61

4,50

2,50

1,00

16,39

1,49

10,98

2,50

1,80

18,84

1,59

11,88

3,00

1,80

19,83

1,55

12,78

3,50

1,80

Tabel 4.23 Dimensi Saluran Sekunder Sungai Lematang


Kala Ulang 5 tahun
Q
(m3/det)

V
(m/det)

B
(m)

H
(m)

19,11

1,82

16,21

1,80

10,50

4,00

1,50

9,00

3,00

1,50

47,85

1,91

25,00

5,00

2,50

9,48

1,90

5,00

3,00

1,00

21,50

1,81

11,88

3,00

1,80

24,72

1,93

12,78

3,50

1,80

26,01

1,90

13,68

4,00

1,80

No

Segmen

1
2

A
(m2)

Tabel 4.24 Dimensi Saluran Sekunder Sungai Lematang


Kala Ulang 10 tahun
Q
(m3/det)

V
(m/det)

B
(m)

H
(m)

22,11

1,84

12,00

5,00

1,50

18,76

55,38

1,79

10,50

4,00

1,50

1,85

30,00

7,00

2,50

10,97

1,22

9,00

3,00

1,50

24,89

1,95

12,78

3,50

1,80

28,61

1,96

14,58

4,50

1,80

30,10

2,06

14,58

4,50

1,80

No

Segmen

A
(m2)

Tabel 4.25 Dimensi Saluran Sekunder Sungai Lematang


Kala Ulang 25 tahun
No

Segme
n

Q
(m3/det)

V
(m/det)

25,91

1,74

21,98

64,90

12,85

A
(m2)

B
(m)

H
(m)

14,88

5,00

1,75

1,67

13,13

4,00

1,75

1,85

35,00

9,00

2,50

1,43

9,00

3,00

1,50

57

LAPORAN

29,17

1,88

15,48

5,00

1,80

33,53

1,68

20,00

6,00

2,00

35,28

1,76

20,00

6,00

2,00

Tabel 4.26 Dimensi Saluran Primer Sungai Kelekar


Kala Ulang 2 tahun
Q
(m3/det)

V
(m/det)

A
(m2)

B
(m)

H
(m)

1,75

1,5

1,75

No

Segmen

15

28,76

1,93

14,88

16

13,85

1,58

8,75

17

5,98

1,71

3,50

1,5

1,00

36

2,98

1,32

2,25

1,5

0,75

35

10,25

1,52

6,75

1,5

1,50

34

12,71

1,32

9,63

1,75

33

36,01

1,60

22,50

2,50

32

41,44

1,51

27,50

2,50

31

45,27

1,65

27,50

2,50

10

30

54,78

1,69

32,50

2,50

11

29

58,88

1,59

37,13

2,75

12

28

59,75

1,61

37,13

2,75

13

27

60,31

1,62

37,13

2,75

14

26

60,40

1,63

37,13

2,75

15

25

60,13

1,62

37,13

2,75

16

24

60,80

1,64

37,13

2,75

17

23

61,91

1,67

37,13

2,75

18

22

60,68

1,63

37,13

2,75

19

21

61,95

1,67

37,13

2,75

20

20

68,69

1,35

51,00

11

3,00

21

19

81,79

1,51

54,00

12

3,00

22

18

54,00

12

3,00

B
(m)

H
(m)

82,40

Q
(m3/det)

1,53

V
(m/det)

A
(m2)

No

Segmen

23

5,61

1,60

3,50

1,5

1,00

24

21,63

1,20

18,00

2,00

25

13,85

1,22

11,38

1,75

Tabel 4.27 Dimensi Saluran Primer Sungai Kelekar


Kala Ulang 5 tahun

58

LAPORAN

Q
(m3/det)

V
(m/det)

B
(m)

H
(m)

15
16

37,73
18,17

1,89
1,89

20,00
9,63

6
2

2,00
1,75

3
4

17
36

7,85
3,91

1,96
1,49

4,00
2,63

2
2

1,00
0,75

5
6

35
34

13,44
16,67

1,79
1,73

7,50
9,63

2
2

1,50
1,75

7
8

33
32

47,25
54,37

1,89
1,98

25,00
27,50

5
6

2,50
2,50

9
10

31
30

59,39
71,87

1,83
1,92

32,50
37,50

8
10

2,50
2,50

11
12

29
28

77,24
78,39

1,81
1,84

42,63
42,63

10
10

2,75
2,75

13
14

27
26

79,12
79,24

1,86
1,86

42,63
42,63

10
10

2,75
2,75

15
16

25
24

78,88
79,76

1,85
1,87

42,63
42,63

10
10

2,75
2,75

17
18

23
22

81,22
79,60

1,91
1,87

42,63
42,63

10
10

2,75
2,75

19
20

21
20

81,27
90,11

1,91
1,77

42,63
51,00

10
11

2,75
3,00

21
22

19
18

107,30
108,10

1,99
1,90

54,00
57,00

12
13

3,00
3,00

23
24

A
B

7,36
28,38

1,84
1,58

4,00
18,00

2
5

1,00
2,00

25

18,18

1,60

11,38

1,75

No

Segmen

1
2

A
(m2)

Tabel 4.28 Dimensi Saluran Primer Sungai Kelekar


Kala Ulang 10 tahun
Q
(m3/det)

V
(m/det)

15

43,67

1,99

16

21,03

1,85

17

9,08

1,10

36

4,52

35

15,56

No

Segmen

1
2

A
(m2)

B
(m)

H
(m)

22,00

2,00

11,38

1,75

8,25

2,5

1,50

1,00

4,50

2,5

1,00

1,89

8,25

2,5

1,50

59

LAPORAN

34

19,30

1,84

10,50

2,5

1,75

33

54,68

1,99

27,50

2,50

32

62,92

2,10

30,00

2,50

31

68,74

1,96

35,00

2,50

10

30

83,17

1,96

42,50

12

2,50

11

29

89,40

1,86

48,13

12

2,75

12

28

90,73

1,89

48,13

12

2,75

13

27

91,57

1,90

48,13

12

2,75

14

26

91,71

1,91

48,13

12

2,75

15

25

91,29

1,90

48,13

12

2,75

16

24

92,31

1,92

48,13

12

2,75

17

23

94,00

1,95

48,13

12

2,75

18

22

92,13

1,91

48,13

12

2,75

19

21

94,06

1,95

48,13

12

2,75

20

20

104,30

1,93

54,00

12

3,00

21

19

124,19

2,07

60,00

14

3,00

22

18

125,11

2,09

60,00

14

3,00

23

8,52

1,70

5,00

1,00

24

32,84

1,82

18,00

2,00

25

21,04

1,85

11,38

1,75

Tabel 4.29 Dimensi Saluran Primer Sungai Kelekar


Kala Ulang 25 tahun
No

Segme
n

Q
(m3/det)

V
(m/det)

15

51,18

1,57

16

24,64

17

36

5
6

A
(m2)

B
(m)

H
(m)

32,50

2,50

1,88

13,13

1,75

10,64

1,29

8,25

2,5

1,50

5,30

1,18

4,50

2,5

1,00

35

18,23

1,60

11,38

1,75

34

22,61

1,99

11,38

1,75

60

LAPORAN

33

64,08

1,97

32,50

2,50

32

73,74

1,85

39,88

2,75

31

80,55

1,78

45,38

11

2,75

10

30

97,47

1,92

50,88

13

2,75

11

29

104,76

1,95

53,63

14

2,75

12

28

106,32

1,98

53,63

14

2,75

13

27

107,31

1,79

60,00

14

3,00

14

26

107,47

1,79

60,00

14

3,00

15

25

106,98

1,78

60,00

14

3,00

16

24

108,17

1,80

60,00

14

3,00

17

23

110,15

1,84

60,00

14

3,00

18

22

107,96

1,80

60,00

14

3,00

19

21

110,23

1,84

60,00

14

3,00

20

20

122,22

1,66

73,50

14

3,50

21

19

145,53

1,98

73,50

14

3,50

22

18

146,61

1,82

80,50

16

3,50

23

9,98

1,11

9,00

1,50

24

38,49

1,86

20,68

2,20

25

24,65

1,88

13,13

1,75

Tabel 4.30 Dimensi Saluran Sekunder Sungai Kelekar


Kala Ulang 2 tahun
Q
(m3/det)

V
(m/det)

B
(m)

H
(m)

6,75

1,50

1,50

1,55

4,68

1,50

1,20

1,48

2,88

2,00

0,80

4,78

1,50

3,20

1,75

0,90

5,21

1,52

3,42

2,00

0,90

5,54

1,62

3,42

2,00

0,90

No

Segmen

10,17

1,51

7,24

4,26

5
6

A
(m2)

61

LAPORAN

7,43

1,59

4,68

1,50

1,20

9,64

1,45

6,63

2,50

1,30

16,35

1,49

10,98

2,50

1,80

10

10

11,77

1,59

7,42

2,50

1,40

11

11

14,31

1,57

9,12

2,50

1,60

12

12

12,72

1,54

8,25

2,50

1,50

13

13

4,36

1,57

2,78

2,00

0,78

14

14

7,14

1,54

4,62

2,00

1,10

Tabel 4.31 Dimensi Saluran Sekunder Sungai Kelekar


Kala Ulang 5 tahun
No

Segmen

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Q
(m3/det)

V
(m/det)

13,34
9,50
5,59
6,27
6,84
7,27
9,75
12,65
21,45
15,44
18,77
16,69
5,71
9,36

1,78
1,80
1,94
1,83
1,71
1,82
1,85
1,53
1,81
1,90
1,89
1,85
1,43
1,57

A
(m2)
7,50
5,28
2,88
3,42
4,00
4,00
5,28
8,25
11,88
8,12
9,92
9,00
4,00
5,98

B
(m)

H
(m)

2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,50
3,00
3,00
3,00
3,00
2,00
2,00

1,50
1,20
0,80
0,90
1,00
1,00
1,20
1,50
1,80
1,40
1,60
1,50
1,00
1,30

Tabel 4.32 Dimensi Saluran Sekunder Sungai Kelekar


Kala Ulang 10 tahun
No

Segmen

1
2
3
4
5
6
7

1
2
3
4
5
6
7

Q
(m3/det)

V
(m/det)

15,44
10,99
6,47
7,26
7,92
8,41
11,28

1,87
1,87
1,62
1,37
1,50
1,59
1,37

A
(m2)
8,25
5,88
4,00
5,28
5,28
5,28
8,25

B
(m)

H
(m)

2,50
2,50
2,00
2,00
2,00
2,00
2,50

1,50
1,20
1,00
1,20
1,20
1,20
1,50

62

LAPORAN

8
9
10
11
12
13
14

8
9
10
11
12
13
14

14,64
24,82
17,87
21,73
19,31
6,61
10,84

1,77
1,94
1,67
1,77
1,58
1,65
1,81

8,25
12,78
10,72
12,25
12,25
4,00
5,98

2,50
3,50
3,50
3,50
3,50
2,00
2,00

1,50
1,80
1,60
1,75
1,75
1,00
1,30

Tabel 4.33 Dimensi Saluran Sekunder Sungai Kelekar


Kala Ulang 25 tahun
No

Segmen

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Q
(m3/det)

V
(m/det)

18,09
12,88
7,59
8,51
9,28
9,86
13,22
17,16
29,09
20,94
25,46
22,63
7,75
12,70

A
(m2)

1,59
1,43
1,44
1,61
1,76
1,87
1,60
1,51
1,71
1,70
1,82
1,62
1,47
1,92

11,38
9,00
5,28
5,28
5,28
5,28
8,25
11,38
17,00
12,32
14,00
14,00
5,28
6,63

B
(m)

H
(m)

3,00
3,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,50
3,00
4,50
4,50
4,50
4,50
2,00
2,50

1,75
1,50
1,20
1,20
1,20
1,20
1,50
1,75
2,00
1,60
1,75
1,75
1,20
1,30

4.5. Evaluasi Saluran Yang Ada


Dari hasil hitungan dimensi saluran tersebut rata-rata dimensi
yang

ada

saat

ini

tidak

mencukupi

(terlalu

kecil)

untuk

menampung debit banjir saluran sekunder dan saluran primer


baik itu banjir kala ulang 2, 5, 10, 25 tahun. Untuk itu jalansatu-satunya mengatasi genangan banjir yang terjadi adalah
melakukan

revitalisasi

yaitu

penyesuaian

dimensi

saluran

63

LAPORAN

sekunder dan saluran primer terutama pada saluran yang saat ini
terjadi genangan banjir.
Penyelesaian kasus ini tidak bisa dilakukan sepotong-sepotong
terutama saluran primer, karena kapasitas ruas saluran yang
satu terkait dengan kapasitas ruas yang lain jadi penyelesainya
harus dari hulu hingga ke hilir. Sedangkan saluran sekunder
dapat dilakukan secara bertahap yaitu saluran yang terjadi
genangan banjir terlebih dulu yang di lakukan revitalisasi,
sedangkan saluran lain yang saat ini belum terjadi genangan
banjir dilakukan kemudian.

64

Вам также может понравиться