Вы находитесь на странице: 1из 4

Catatan:

1. Dibuat menjadi 2 halaman


2. Analisis usaha dimasukkan dalam kotak berwarna
Rubrik Ekbis 1

Memanen Laba Ganda dari Sistem Longyam


Budidaya ikan sistem longyam adalah sistem usaha tani terpadu dengan memelihara ikan
sekaligus ayam. Longyam merupakan akronim dari bahasa Sunda (Jawa Barat) balong
dan hayam atau kolam dan ayam.
#Foto1. Foto judul
Sistem longyam merupakan perpaduan kegiatan budidaya yang saling menguntungkan. Dua
kegiatan budidaya berjalan bersama-sama. Secara tidak langsung, pembudidaya ikan dengan
sistem longyam akan menghasilkan penghasilan ganda. Selain memanen ikan, ia pun dapat
memanen ayam dari kegiatan peternakan ayamnya.
Keuntungan yang diperoleh dalam sistem ini yaitu kotoran ayam yang jatuh ke kolam. Kotoran
tersebut akan menghasilkan pakan alami berupa plankton, yang sangat berguna bagi
pertumbuhan ikan. Selain bisa menumbuhkan pakan alami, kotoran ayam tersebut bisa menjadi
pakan langsung bagi ikan.
Sistem longyam dapat memberikan keuntungan, di antaranya pakan tambahan ayam yang
terbuang dapat dimanfaatkan langsung, yaitu dimakan ikan. Dengan begitu dapat mengurangi
biaya pakan. Selain itu, kotoran ayam tidak menimbulkan bau yang tak sedap. Kotoran ayam
yang dapat langsung dimakan oleh ikanterutamayang sudah kering. Sementara sisa kotoran
itu bisa menjadi pupuk yang secara kontinu menyuburkan kolam.
Jenis ikan yang dapat dibudidayakan dengan sistem longyam bemacam-macam, antara lain nila
(Oreochromis niloticus), gurame (Osphronemus gourami), tambakan (Ctenopharyngodon idella),
mas (Cyprinus carpio), dan lele (Clarias gariepinus).
Ikan dapat dipelihara secara tunggal (monokultur) atau campuran (polikultur), asalkan jenis yang
dipelihara mempunyai kebiasaan makan (feeding habit) berbeda. Menurut Murhananto dan
Purbani, hal tersebut untuk menghindari terjadinya perebutan pakan di antara dua spesies ikan
yang berlainan. Sementara jenis ayam yang dapat dipelihara adalah ayam ras petelur, ayam ras
pedaging, ayam kampung petelur, dan ayam kampung pedaging.
Umumnya, ayam ras pedaging (broiler) menjadi favorit karena pertimbangan waktu
pemeliharaannya yang tidak terlalu lama (3035 hari) sehingga dalam satu tahun dapat

diusahakan 56 siklus pemeliharaan ayam. Selain itu, pemeliharaannya pun relatif mudah dan
teknologi budidayanya telah lama diadopsi oleh peternak skala kecil.
Hal-hal penting
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan dengan sistem longyam, yaitu
kualitas air. Parameternya mencakup kandungan oksigen, karbondioksida, amoniak, pH, suhu,
dan parameter kimia lainnya. Kandungan oksigen kolam yaitu berkisar antara 35 mg/l, PH 7,
suhu 2530 C.
Menurut Widotono, persiapan lain yang harus dilakukan sebelum memelihara ikan antara lain
pengeringan kolam, pemupukan, pemberian kapur, pemberian garam, perbaikan pematang dan
dasar kolam, serta pembuatan kemalir. Setelah persiapan selesai, hal yang juga harus
diperhatikan adalah konversi rata-rata pakan, yaitu sebesar 5% per berat total keseluruhan per
hari dan pakan diberikan 3 kali sehari.
Teknik pemeliharaan pada sistem longyam memerlukan konstruksi kolam yang kuat, mengingat
kolam akan dijadikan dasar pancang tiang untuk kandang ayam. Ukuran kolam yang sangat
fleksibel disesuaikan dengan keadaan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kolam
antara lain aerasi lancar dan kolam tidak tertutup. Sinar matahari dapat menembus kolam
sedalam 75100 cm.
Terdapat banyak jenis kandang yang bisa digunakan, baik berdasarkan tipe maupun bahan
pembuatnya. Pada sistem longyam, lantai kandang bersifat slat. Hal ini dimaksudkan agar
kotoran ayam dapat langsung jatuh ke kolam. Bahan slat bisa terbuat dari reng bambu atau kayu
dengan ukuran antar slat 1 cm. Adapun arah kandang, Widotono menganjurkan agar kandang
dibuat membujur dari Timur ke Barat atau sebaliknya. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi
intensitas sinar matahari masuk ke dalam kandang.
Analisis keuangan
Pengelolaan produksi meliputi aspek terpadu antara sisi teknis dengan segi bisnis. Setiap kegitan
peternakan sudah tentu melibatkan ternak, yaitu hewan yang telah diarahkan kemampuan
produksinya untuk memenuhi tujuan pemeliharaan. Aspek teknis beternak meliputi produksi
ternak, yaitu bagaimana memelihara ternak agar dapat tetap hidup dan berproduksi; nutrisi dan
pakan ternak, yaitu bagaimana memberikan pakan pada ternak yang dipelihara agar sesuai
dengan kebutuhan nutrisinya untuk hidup pokoknya dan untuk produksinya.
Berikut contoh analisis keuangan dari budidaya sistem longyam antara ikan lele dengan ayam
broiler berdasarkan perhitungan yang dilakukan Murhananto dan Purbani.

Analisis sederhana usaha longyam

Pemeliharaan lele selama 1 tahun (4 siklus)


-

Biaya produksi Rp 4.367.000 x 4 siklus


Panen Rp 10.000.000 x 4 siklus

= Rp 17.468.000
= Rp 40.000.000

Keuntungan pemeliharaan lele selama 1 tahun


Rp 40.000.000 Rp 17.468.000

= Rp 22.532.000

Pemeliharaan broiler
a. Biaya produksi
1. Anak ayam (DOC) 3.200 ekor x Rp.1.000

= Rp

2. Pakan 6.400 kg x Rp 2.200

= Rp 14.080.000

3. Obat dan sekam 3.200 ekor x Rp 600

= Rp

1.920.000

4. Tenaga kerja 2 orang x Rp 150.000

= Rp

300.000

JUMLAH

3.200.000

= Rp 19.500.000

b. Panen
4.250 kg x Rp 6.000

= Rp 25.500.000

c. Keuntungan 1 siklus
Rp 25.500.000 Rp 19.500.000

= Rp 6.000.000

d. Pemeliharaan broiler selama 1 tahun (6 siklus)


1. Biayaproduksi Rp 19.500.000 x 6 siklus

= Rp 117.000.000

2. Panen 4.250 kg x 6 siklus x Rp 6.000

= Rp 153.000.000

e. Keuntungan pemeliharaan broiler selama 1 tahun


Rp 153.000.000 Rp 117.000.000

= Rp 36.000.000

Biaya produksi longyam selama 1 tahun


1. Biaya produksi lele Rp 4.367.000 x 4 siklus

= Rp 17.468.000

2. Biayaproduksi broiler Rp 19.500.000 x 6 siklus

= Rp 117.000.000

JUMLAH

= Rp 134.468.000

Keuntungan selama 1 tahun


1. Pemeliharaan lele

= Rp 22.532.000

2. Pemeliharaan broiler

= Rp 36.000.000

JUMLAH

= Rp 58.532.000

Catatan: Angka di atas adalah angka asumsi.

Вам также может понравиться