Вы находитесь на странице: 1из 16

BLOK SIKLUS KEHIDUPAN DAN PENUAAN ALAMIAH (MAC 108)

Kelompok PBL 10 :
Kevin Tandarto / 2015 - 060 - 137

Richard Julius Nio / 2015 - 060 - 170

Jonathan Kurniawan / 2015 - 060 - 138

Ishak Samuel / 2015 - 060 - 171

Dennis Pratama / 2015 - 060 - 139

Veronica Winda S. / 2015 - 060 - 174

Vanessa Limdy / 2015 - 060 - 151

Esther Eunike / 2015 - 060 - 187

Romy Saputra / 2015 - 060 - 153

Sabrina Mewengkang / 2015 - 060 - 188

Rika Zaskia / 2015 - 060 - 154

Christopher Yovan / 2015 - 060 - 189


Tutor:

dr. Yohanna Angelina, M. Biomed

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya kami dapat menyelesaikan laporan Problem Based Learning (PBL) kami di Blok
Siklus Kehidupan dan Penuaan Alamiah (MAC 108) ini.
Dalam proses penyelesaian laporan ini, banyak bantuan yang telah kami peroleh dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada dr. Yohanna Angelina,
M. Biomed selaku dosen pembimbing diskusi PBL kami yang telah membantu kelancaran dalam
menyelesaikan laporan ini. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
yang telah mendukung pembuatan laporan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan yang kami susun ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
laporan ini. Besar harapan kami laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan dampak positif
bagi semua pihak yang membaca.
Pada akhirnya, kami berharap mendapat saran, pendapat, dan masukan dari seluruh
pembimbing maupun pihak-pihak terkait agar laporan ini menjadi lebih baik. Atas perhatian
yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih.
Jakarta, 2 Mei 2016
Kelompok PBL 10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Seorang bayi harus memenuhi berbagai indikator untuk dikatakan sebagai bayi yang
normal, indikator bayi yang dinilai salah satunya adalah pertumbuhan dan perkembangan normal
bayi. Pertumbuhan dan perkembangan bayi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor
lingkungan maupun faktor biologis. Faktor-faktor ini tidak hanya dapat mendukung pertumbuhan
dan perkembangan anak, tetapi juga menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.
Laporan PBL ini berisi tentang jalannya PBL dari pertemuan pertama hingga pertemuan
kedua. Pada laporan PBL ini akan dibahas mengenai indikator bayi sehat, pertumbuhan dan
perkembangan bayi, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi,
hingga perbedaan dan pengaruh melahirkan secara normal dan sesar.
1.2

Skenario
My baby girl
Rapunzel, Mrs. Rinos first daughter was born spontaneously. Her birth weight was 3300

grams, body length was 50 cm, and head circumference was 34 cm, with 32 cm of chest
circumference, and 30 cm of abdominal circumference.
Presently, Rapunzel is 1 year old with normal growth and development. Her weight is 10
kg, height is 74 cm, and head circumference is 44 cm.

BAB II
HASIL DISKUSI
2.1.

Mengidentifikasi kata-kata sulit


Born spontaneously: lahir normal.

2.2

Define the Problems

1. Ukuran normal bayi baru lahir dan 1 tahun pertama (berat badan, tinggi badan, lingkar kepala,
2.
3.
4.
5.
6.

lingkar dada, lingkar lengan).


Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi.
Perkembangan bayi normal dalam 1 tahun pertama, dan perkembangan maksimal seorang bayi
Lama bayi dikandung (normal).
Lahir normal dan sesar (perbedaan lahir normal dan sesar dan pengaruh lahir normal dan sesar,).
Proses melahirkan secara normal.
2.3

Brainstorming
Ukuran bayi normal:

Lingkar kepala 35 cm. Pada waktu lahir ukuran kepala bayi 33-35.6 cm. 4 bulan kemudian
bertambah 5 cm. Kemdian 8 bulan kemudian bertambah jadi 5 cm.
Berat badan: berat bayi 4 bulan yang normal sekitar 1,5 kali berat badan ketika lahir, sedangkan
bayi umur 1 tahun yang normal adalah sekitar 2 kali berat badan ketika lahir.
Indikator-indikator yang dipakai untuk bayi neonatus antara lain tinggi bayi, berat bayi, lingkar
kepala,

lingkar

dada,

lingkar

perut,

dan

tanda-tanda

vital

bayi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh dan kembang bayi:

Genetik: Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan

terhadap rangsang, usia pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang.


Lingkungan : prenatal dan postnatal
Gizi ibu bila asupan gizi ibu saat mengandung
buruk, kemungkinan anaknya mengalami BBLR (berat badan lahir rendah) dan lahir
mati meningkat. Gizi buruk juga dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan otak,
anemia pada bayi yang baru lahir, bayi mudah infeksi, serta abortus.
Asupan gizi yang didapat oleh sang bayi, contohnya
ASI. ASI bersifat tinggi protein dan rendah lemak, serta mengandung imunoglobulin
A untuk imunitas anak.
-

Jenis kelamin, Ras/bangsa, keluarga dan umur

Perbedaan lingkungan intra dan ekstra uterin :


-

Lingkungan fisik (cairan udara)

Suhu luar ( tetap berubah-ubah)

Stimulasi sensoris (kinestetik atau vibrasi bermacam-macam)

- Gizi (tergantung asupan gizi ibu - tergantung makanan dan kemampuan saluran cerna)

- Oksigen ( dari ibu ke placenta paru)


- Hasil metabolisme (dikeluarkan ke peredaran darah ibu dikeluarkan paru-paru, ginjal,
pencernaan, kulit)

Perkembangan normal bayi:

Saat baru lahir pada bayi terdapat fontanel anterior dan posterior. Fontanel posterior lebih cepat
menutup, sedangkan fontanel anterior menutup setelah 18 minggu. Bila fontanel tertutup lebih

awal pertumbuhan dan perkembangan otak akan bermasalah.


Pada umur 9 bulan bayi sudah bisa berdiri.
Perkembangan bayi lainnya antara lain, perkembangan motorik, perkembangan verbal,
perkembangan visual, dan perkembangan menunjukan ekspresi.
Lama bayi dalam kandungan
Lama bayi dalam kandungan yang normal adalah 40 minggu (9 bulan lebih).
Bayi boleh dipertahankan dalam kandungan sampai 42 minggu.
Akterm atau prematur adalah bayi yang sudah dilahirkan pada minggu ke 38 atau sebelum

minggu ke 38
Perbedaan lahir normal dan lahir sesar:
Lahir normal:
Ibu mengeluarkan asi lebih banyak, karena pengaruh releasing hormone
Saat lahir normal, bayi keluar melalui saluran sempit yang membuat paru-paru bayi terkuras dan
sisa cairan amnion yang masih terdapat pada paru-paru bayi keluar. Sehingga paru-paru bayi
kering dan lebih terhindar dari asma dan alergi.
Lahir normal membuat kadar protein tertentu otak bayi lebih tinggi disebut ucoupling protein 2
(UCP 2) yang akan meningkatkan memori jangka pendek dan jangka panjang, UCP 2 juga

meningkatkan peluang bayi untuk minum ASI.


Pemulihan ibu setelah lahir normal lebih cepat dan tidak ada scar.
Lahir sesar:
Ibu mengeluarkan asi lebih sedikit, karena releasing hormone tidak ada.
Di dalam paru-paru bayi masih terdapat cairan amnion karena tidak melewati saluran yang
sempit, sehingga paru-paru tidak terkuras.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

2.4

Skema

2.5

Learning Objectives

Indikator bayi sehat.


Tahap tumbuh kembang anak
Pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak (postnatal dan prenatal).
Indikasi sesar mutlak dan relatif.
Usia perkembangan dan pertumbuhan maximal.
Proses melahirkan secara normal (per bulan).
2.6

Self-Study
Self-Study dilaksanakan selama seminggu dihitung dari pertemuan pertama PBL. Kami

mencari informasi dari referensi buku yang diberikan, jurnal-jurnal, maupun e-book. Kami
membaca dan mempelajari sumber-sumber tersebut, kemudian kami melakukan pertemuan
kelompok sebelum pertemuan kedua PBL untuk mendiskusikan informasi yang kami dapat.

2.7

Report

Indikasi bayi Sehat:


Salah satu cara yang dapat digunakan sebagai indikator dari bayi yang sehat adalah
dengan melalui metode Apgar Score. Apgar Score digunakan untuk menilai keadaan secara
umum bayi sesaat setelah kelahiran. Terdapat 5 indikasi yang dinilai melalui metode ini, yaitu
frekuensi jantung, laju napas, tonus otot, warna kulit, dan respon terhadap rangsang. Setiap
kriteria memiliki kisaran nilai antara 0/1/2. Nilai kemudian ditotal untuk memperoleh hasil yang
menjadi tujuan daripada metode ini. Apgar Score digunakan untuk melihat adanya kemungkinan
asfiksia, yaitu kegagalan bayi baru lahir untuk bernapas secara spontan dan teratur. Bayi
dikatakan normal apabila penilaian mencapai angka 7-9, dikatakan asfiksia ringan apabila
penilaian mencapai angka 4-6, dan dikatakan asfiksia berat apabila penilaian mencapai angka 03. Bayi yang baru lahir umumnya memiliki kepala yang lebih besar daripada lingkaran dada.

1.
a.
b.
2.
a.
b.
3.
4.
a.
b.

Tahap tumbuh kembang anak


Pranatal
Masa mudigah/embrio : sejak konsepsi hingga 8 minggu
Masa janin/fetus : 9 minggu hingga lahir
Bayi
Masa neonatal : 0 hingga 28 hari
Masa pasca neonatal : 29 hari hingga 1 tahun
Masa prasekolah : 1 hingga 6 tahun
Masa sekolah
Masa praremaja : 6 hingga 10 tahun
Masa remaja : 11 hingga 18-20 tahun
Ciri-ciri tumbuh kembang anak
1. Proses kontinu sejak konsepsi sampai maturitas.
2. Ada masa percepatan dan perlambatan, dan laju tumbuh kembang yang berlainan
antara organ-organ. 3 periode : masa janin, masa bayi 0-1 tahun, masa pubertas.
Pertumbuhan organ : pola umum, limfoid, neural, repro
3. Pola perkembangan anak sama, tapi kecepatan berbeda
4. Perkembangan erat dengan maturase sistem saraf
5. Respon individu yang khas (tertawa, menggerakan tubuh)
6. Arah perkembangan sefalokaudal
7. Reflex primitive hilang sebelum gerakan volunteer tercapai
Denver Developmental Screening Test (DDST) untuk menilai perkembangan balita :
1. Personal social (kepribadian dan tingkah laku social). Berhubungan dengan
kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Fine motor adaptive (gerakan motoric halus). Berhubungan dengan kemampuan


mengamati sesuatu, melakukan gerakan melibatkan bagian tubuh tertentu, dilakukan oleh
otot-otot kecil tapi koordinasi yang cermat. Misal: gambar, memegang sesuatu
3. Language (bahasa). Kemampuan untuk respon terhadap suara, mengikuti perintah
dan berbicara spontan.
4. Gross motor (perkembangan motoric kasar). Pergerakan dan sikap tubuh.
Perkembangan balita menurut buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita) :
Tingkah laku sosial
Menolong diri sendiri
Intelektual
Gerakan motoric halus
Komunikasi pasif
Komunikasi aktif
Gerakan motoric kasar
Perkembangan Bayi
Umur

Sosial dan emosi

Bahasa/komunikasi Kognitif

fisik

2 bulan

Mula
i tersenyum

Mene
nangkan diri
(tangan ke mulut
& diisap)

Coba
melihat ke orang
tua

Bers
uara nyaring

Men
engok ke suara

Me
mperhatikan
wajah

Meli
hat & mengikuti
& mengenal
orang pada
jarak dekat

Mer
asa bosan
(rewel &
nangis)

Mena
han kepala dan
mendorong
badannya ke atas
saat tengkurap

Perge
rakan tangan dan
kaki lebih halus

4 bulan

Seny
um spontan
terutama pada
orang

suka
bermain dan
nangis jika tidak
bermain

meng

mul
ai mengoceh

men
goceh dengan
ekspresi dan
mengikuti suara
yang didengar

nang
is dengan cara

mem
beritahu jika
senang atau
sedih

resp
on terhadap
kasih saying

men
capai mainan

mena
han kepala
dengan tetap
tanpa bantuan

mend
orong tungkai
saat kaki pada
permukaan keras

roll

6 bulan

9 bulan

ikuti pergerakan
dan ekspresi
wajah

beda untuk
menunjukkan
rasa lapar, sakit,
atau lelah

dengan satu
tangan

me
nggunakan
tangan dan
mata
bersamaan
liat
mainan dan
diambil

meli
hat wajah secara
dekat

men
genali orang
dan benda yang
familiar pada
jarak dekat

over dari perut


ke punggung

pega
ng dan
menggoyangkan
mainan

tanga
n ke mulut

saat
tengkurap, siku
diangkat

tau
wajah yang
dikenal atau
tidak

suka
bermain dengan
yang orang lain

respo
n terhadap emosi
orang

suka
melihat diri
sendiri di cermin

resp
on dengan
membuat suara

men
goceh ah,

meli
hat benda dekat

mem
asukkan benda
ke mulut

men
unjukan rasa
penasaran dan
mencoba
mendapatkan
benda yang tak
bisa dicapai

men
goper benda
dari tangan ke
tangan

roll
over dari perut
ke punggung
atau punggung
ke perut

dudu
k tanpa bantuan

berdi
ri, menahan
berat dengan
kaki dan
mungkin
melompat

meng
ayun depan
belakang,
merangkak dulu
ke belakang
sebelum ke
depan

takut

eh, oh

resp
on namanya

me
mbuat suara
untuk
nunjukkin
senang atau
sedih

me
mbuat suara
dengan
konsonan
(m,b)

men

meli

berdi

1 tahun

sama orang yang


gak dikenal

nem
pel pada orang
yang dikenal

puny
a mainan
kesayangan

gerti tidak

buat
banyak suara
seperti
mamamama
dan babababa

men
gikuti suara dan
gerakan

men
ggunakan jari
untuk menunjuk

hat sesuatu yang


jatuh

men
cari sesuatu
yang
disembunyikan

main
cilukba

mas
ukin benda ke
mulut

men
goper secara
halus benda dari
tangan ke
tangan

men
gambil dengan
jempol dan
telunjuk

ri dan tahan

posisi
duduk

dudu
k tanpa bantuan

meng
angkat diri
supaya berdiri

mera
ngkak

malu
atau nervous
pada orang yang
gak dikenal

nangi
s jika orang tua
pergi

puny
a benda dan
orang
kesayangan

menu
njukan rasa takut

mem
beri buku yang
ingin
didengarkan

meng
ulang suara atau
tindakan untuk

resp
on pertanyaan
sederhana

me
nggunakan
Gerakan
sederhana
geleng
geleng
tidak dan
melambai
tangan
dadah

bers
uara tapi nada
diganti

bila
ng mama dan
dada dan uhoh!

mem
eriksa benda
dengan berbagai
cara, diguncang,
banting, lempar

men
emukan benda
yang
disembunyikan

meli
hat benda atau
gambar saat
disebut

men
gikuti gerakan

me
nggunakan
benda
dengan
benar

dudu
k tanpa bantuan

meng
angkat diri
supaya berdiri

berjal
an pegangan

jalan
beberapa
langkah tanpa
pegangan

berdi
ri sendiri

perhatian

meng
angkat tangan
atau kaki untuk
membantu
menggunakan
baju

main
cilukba atau
tepuk tangan

coba
mengulang kata

gelas untuk
minum, sisir
buat nyisir

mem
banting 2 benda
bersamaan

mem
asukkan dan
mengeluarkan
benda dari
tempatnya

mele
paskan benda
tanpa dibantu

men
yolek dengan
telunjuk

men
gikuti petunjuk
sederhana

http://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/index.html

Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang


Faktor genetik, yang termasuk
Faktor bawaan yang normal dan patologik
Jenis kelamin
Suku bangsa
Pengaruh faktor genetik dapat diamati melalui intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat
sensitivitas jaringan terhadap rangsang, usia pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang.
Faktor lingkungan
Faktor pranatal
Gizi ibu pada waktu hamil
Jika gizi ibu jelek dapat menyebabkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah), lahir mati,
hambatan pertumbuhan otak janin, anemia, mudah terinfeksi, dan abortus. Kurang makan selama
kehamilan akan mengakibatkan kelahiran kematian dan kematian neonatal.
Mekanis
Trauma & cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan
Posisi janin di uterus dapat menyebabkan talipes (deformitas kaki), dislokasi panggul, tortikolis
kongenital (otot SCM kaku pada satu sisi), palsi fasialis (paralisis pada wajah), dan kranio tabes
(deformitas tengkorak)
Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan kelainan bawaan

Perokok berat/peminum alcohol kronis dapat menyebabkan bayi BBLR, lahir mati, cacat, dan
retardasi mental
Keracunan logam berat dapat menyebabkan mikrosefali dan palsi serebralis (kelumpuhan otak
besar)
Endokrin
GH, belum ada efek yang diketahui
Hormone plasenta, belum ada efek yang diketahui
Hormone tiroid (TRH dan TSH), jika defisiensi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan
SSP dan retardasi mental
Insulin, pada janin berfungsi untuk mengatur keseimbangan glukosa darah, sintesis protein, dan
pembesaran sel
IGF, belum ada efek yang diketahui
Bayi yang lahir dari ibu DM = makrosomia, kardiomegali, hiperplasia adrenal, hiperplasia pulau
langerhans mengakibatkan hipoglikemia
Radiasi
Dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, cacat bawaan
Infeksi
intrauterine TORCH (toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex) dapat
menyebabkan cacat bawaan
infeksi lain contohnya varisela, coxsacie, echovirus, malaria, lues, HIV, polio, campak,
listeriosis, leptospira, mikoplasma, influenza, hepatitis
Stress
Dapat menyebabkan cacat bawaan dan kelainan jiwa. Stress pada ibu juga mengakibatkan
pengeluaran ASI berkurang.
Imunitas
Rhesus/ABO inkomtabilitas dapat menyebabkan abortus dan hidrops fetalis
Anoksia embrio
Oksigen yang menurun karena gangguan pada plasenta dapat menyebabkan bayi BBLR
Faktor postnatal
Biologis
Ras/suku bangsa
Ras eropa pertumbuhan somatic lebih tinggi
Jenis kelamin
Anak laki-laki lebih sering sakit
Umur
Balita paling rawan sehingga mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi juga dasar pembentukan
kepribadian anak
Gizi
Ketahanan makanan (food security)
Ketersediaan makanan
Pembagian yang adil
Keamanan pangan (food safety)
Bebas racun
Perawatan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan dan menimbang secara rutin

Pemanfaatan faske yang komprehensif (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative)


Kepekaan terhadap penyakit
pemberian imunisasi
BCG
Polio
DPT
Hepatitis B
campak
gizi
penyakit kronis
tumbuh kembang terganggu
pendidikan terganggu
stress
fungsi metabolism
nutrient harus tepat atau setidaknya memadai
hormone
GH
Pertumbuan somatic
Pertumbuhan kerangka
Pertambahan tinggi badan
Hormone tiroid
Metabolism protein, karbohidrat, dan lemak
Maturasi tulang
Defisiensi dapat menyebabkan retardasi fisik dan mental
Hipertiroidisme dapat menyebabkan gangguan
Kardiovaskular
Metabolism
Otak
Mata
Seksual
Glukokortikoid
Kortison berlebih dapat menyebabkan
pertumbuhan terhambat/terhenti
osteoporosis
hormone seks
peranan dalam fertilitas dan reproduksi
IGF
Mediator GH
Fisik
cuaca, musim, keadaan geografi
musim kemarau gagal panen anak kurang gizi
pegunungan kurang yodium gondok
Sanitasi
kebersihan yang kurang dapat menyebabkan
diare
cacingan

tifus
hepatitis
malaria
demam berdarah
polusi udara dapat menyebabkan ISPA
keadaan rumah
tidak bahaya & tidak sesak
radiasi tinggi
Psikososial
Stimulasi
stimulasi terarah dan teratur lebih cepat tumbuh kembangnya
motivasi belajar
hukuman
kelompok sebaya
stress
sekolah
cinta dan kasih sayang
kualitas interaksi anak-orang tua
Keluarga dan adat istiadat
pekerjaan/pendapatan keluarga
pendidikan ayah/ibu
jumlah saudara
jenis kelamin dalam keluarga
stabilitas rumah tangga
kepribadian ayah/ibu
adat istiadat, norma, tabu
agama
urbanisasi
kehidupan politik
Indikasi Sesar

Indikasi caesar terbagi menjadi 2 jenis, yaitu mutlak dan relatif.


a. Mutlak merupakan faktor yang menyebabkan bayi tidak dimungkinkan untuk dilahirkan secara
normal. Hal ini meliputi faktor dari ibu dan faktor dari anak.
i.
Faktor ibu: panggul sempit, stimulasi kurang kuat, tumor jalan lahir, stenosis serviks, ruptur
uteri.
ii.
Faktor anak: kelainan otak, gawat janin, perkembangan bayi terhambat.
b. Relatif merupakan faktor yang menyebabkan bayi masih mungkin untuk dilahirkan secara
normal, tetapi lebih dianjurkan untuk caesar demi keselamatan. Contoh: riwayat caesar sectio
sebelumnya dari ibu, Distosia Fetal Disease.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1.

Kesimpulan
Menurut hasil diskusi kelompok PBL kami, berdasarkan sumber dan fakta, tumbuh

kembang anak mempunyai beberapa tahap yang dimulai pada masa pranatal. Masa tumbuh
kembang anak yang tercepat adalah pada masa prantal, bayi yaitu sejak kelahiran hingga
berumur 1 tahun dan pada saat pubertas. Tumbuh kembang dapat dipengaruhi oleh dua faktor
besar yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Status kesehatan bayi dapat diukur dengan
mengukur lingkar kepala, lingkar dada, lingkar perut dan berat badan bayi.
1.2.

Saran
Menurut kelompok PBL kami, sebagai seorang dokter diharapkan untuk mengetahui

tentang standar pengukuran untuk bayi sehat dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang serta status kesehatan bayi tersebut. Selain itu, orang tua juga diharapkan untuk
mengetahui pengetahuan dasar cara menjaga kesehatan bayi bahkan sebelum dilahirkan. Dengan
demikian, orang tua dan dokter dapat membantu bayi tersebut tumbuh dan berkembang dengan
optimal. Semoga ilmu yang kita dapat ini dapat kita praktekan di kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF (eds). Nelson textbook of pediatrics. 11th
ed. Philadelpia:saunders,2007
2. Taeusch HW, Ballard RA, Gleason CA, and Avery ME (eds). Averys diseases of the newborn. 8th
ed. New York :Elsevier. 2005.
3. Cunningham, F Gary. et all. Williams Obstetrics 24th ed. USA : The McGraw-. Hill Companies,
Inc. 2014.
4. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-lailinurul-6039-2-babii.pdf
5. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21469/4/Chapter%20II.pdf
6. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21934/4/Chapter%20II.pdf
7. http://eprints.ums.ac.id/25659/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Вам также может понравиться