Вы находитесь на странице: 1из 32

TUGAS MATA KULIAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS FUNDAMENTAL
ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BUKIT ASAM,Tbk.
,Tbk.
TAHUN 2011 2015
Dosen: Prof. Dr. Sugiri Slamet, MBA, CMA, Ak

Disusun oleh:
Haris Yantono
NIM: 15/391636/PEK/21082

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016

BAB I
PROFIL PERUSAHAAN PT BUKIT ASAM, Tbk.

1.1. Riwayat Singkat


PT Bukit Asam (Persero) Tbk. memiliki sejarah yang sangat panjang di industri
batubara nasional. Operasional perusahaan ini ditandai dengan beroperasinya tambang Air
Laya di Tanjung Enim tahun 1919. Kala itu, penambangan masih menggunakan metode
penambangan terbuka (openpit mining).
Pada periode tahun 1923 hingga 1940, Tambang Air Laya mulai menggunakan
metode penambangan bawah tanah (underground mining). Dan pada periode tersebut
mulai dilakukan produksi untuk kepentingan komersial, tepatnya sejak tahun 1938. Seiring
dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan Indonesia
kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional.
Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara
Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
Pada tanggal 1 Maret 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan
Terbatas dengan nama PT Bukit Asam (Persero. Dalam rangka meningkatkan
pengembangan industri batubara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan
penggabungan Perum Tambang Batubara dengan PT Bukit Asam. Sesuai dengan program
pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993 Pemerintah menugaskan PT Bukit
Asam untuk mengembangkan usaha briket batubara. Pada 23 Desember 2002, PT Bukit
Asam mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode
perdagangan PTBA.
1.2. Bidang Usaha
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3, Perseroan berusaha dalam bidang
pengembangan bahan-bahan galian, terutama pertambangan batubara sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menerapkan prinsipprinsip Perseroan Terbatas
Kegiatan usaha PT Bukit Asam adalah sebagai berikut:

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

a. Mengusahakan

pertambangan

yang

meliputi

penyelidikan

umum,

eksplorasi,

eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan bahan-bahan galian


terutama batubara.
b. Mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi bahan-bahan galian terutama
batubara.
c. Memperdagangkan hasil produksi sehubungan dengan usaha di atas, baik hasil sendiri
maupun hasil produksi pihak lain, baik di dalam maupun luar negeri.
d. Mengusahakan dan mengoperasikan pelabuhan dan dermaga khusus batubara, baik
untuk keperluan sendiri maupun keperluan pihak lain.
e. Mengusahakan dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap, baik untuk
keperluan sendiri maupun untuk keperluan pihak lain.
f. Memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang terkait dengan
pertambangan batubara beserta hasil-hasil olahannya.
1.3. Struktur Kepemilikan
Struktur kepemilikan Perseroan dan entitas anak dapat dilihat pada gambar berikut
ini:
Gambar 2

Sumber: Laporan Tahunan PT Bukit Asam Tbk 2015.

Ketika menjadi perusahaan terbuka tahun 2002, komposisi kepemilikan saham pada
PT Bukit Asam adalah 83,74% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia sedangkan

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

16,26% dimiliki oleh publik. Pada tahun 2015 jumlah jumlah saham beredar dalah
2.304.131.850.

dengan komposisi

65,02% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia,

24,35 dimiliki oleh investor domestik dan 10,63% dimiliki oleh investor asing.

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

BAB II
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

2.1. Analisis Awal Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan diawali dengan melakukan analisis komparatif
(horisontal) dengan cara menelaah dan membandingkan laporan keuangan auditan (audited
financial statements) PT Bukit Asam secara berurutan mulai tahun 2011 s.d. 2015.
Informasi terpenting yang didapat dari analisis ini adalah melihat kecenderungan atau tren
(Subramanyam, 2013). Tren diindikasikan dengan cara membandingkan antara satu akun
dengan akun yang lain dalam laporan keuangan.
Analisis Komparatif
Analisis komparatif dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi, atau
laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode lainnya (Subramanyam,
2013). Dalam makalah ini, penulis membandingkan laporan keuangan selama 5 tahun yaitu
antara tahun 2011 sampai dengan 2015. Sebelum dilakukan analisis, laporan laba rugi
terlebih dahulu disusun ulang dan dikelompokan agar dapat diperbandingkan. Penyusunan
ulang laba dan komponen laba dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan dapat
disajikan sesuai klasifikasi dan format yang relevan untuk analisis (Subramanyam, 2013).
Perbandingan antara Neraca dan Laporan Rugi Laba dapat dilihat dalam Tabel 2 dan 3.
Berdasarkan data yang tersaji dalam Tabel 2 dan 3, dapat dilakukan teknik analisis
komparatif untuk mendapatkan angka yang menggambarkan posisi keuangan maupun
operasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
Periode tahun 2011 s.d tahun 2015 pertumbuhan aset mengalami fluktuasi yaitu
pada tahun 2013 dimana aset mengalami penurunan dbandingkan tahun 2012. Pada tahun
2011 aset perusahaan tercatat sebesar Rp 11.510.262.000.000,- sedangkan pada tahun 2015
meningkat menjadi sebesar Rp. 16.894.043.000.000,- atau mengalami kenaikan 46,77%.
Kenaikan aset tersebut salah satunya disebabkan adanya kenaikan pendapatan berupa
penjualan, yang semula pada tahun 2011 sebesar Rp10.581.570.000.000,- naik menjadi Rp.
13.733.627.000.000 pada tahun 2015 atau tumbuh sebesar 29,7%. Kenaikan penjualan ini
tidak berdampak pada meningkatnya laba bersih perusahaan yang justru mengalami
penurunan yang semula pada tahun 2011 sebesar Rp. 3.088.068.000.000,- pada tahun 2014

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

turun sebesar 34% menjadi Rp2.037.111.000.000,-. Penurunan laba bersih ini disebabkan
oleh meningkatnya beban pokok penjualan yang pada tahun 2011 adalah sebesar
Rp5.302.592.000.000, meningkat sebesar 80,9% menjadi sebesar Rp9.593.903.000.000,-.
Tabel 2
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2015, 2014, 2013, 2012, 2011
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha, neto
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Persediaan, neto
Biaya dibayar di muka dan uang muka
Pajak dibayar di muka
Aset Lancar Lainnya
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain
Biaya dibayar di muka dan uang muka
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi pada entitas ventura bersama
Beban pengembangan tangguhan
Aset Tetap
Properti Pertambangan
Tanaman Perkebunan
Pajak dibayar di muka
Aset Pajak Tangguhan
Goodwill
Aset Tidak Lancar lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Utang Usaha
Beban Akrual
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Utang Pajak
Bagian Jangka Pendek dari liabilitas sewa
pembiayaan
Pinjaman Bank Jangka Pendek
Bagian jangka pendek dari pinjaman jangka
panjang
Provisi Reklamasi lingkungan dan penutupan
tambang
Bagian Jangka Pendek dari liabilitas imbalan
pasca kerja
Utang Jangka Pendek Lainnya
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Provisi Reklamasi lingkungan dan penutupan
tambang
Liabilitas Sewa Pembiayaan
Liabilitas Imbalan pascakerja
Pinjaman Bank
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Modal saham
Tambahan modal disetor, neto
Saham treasuri
Cadangan Perubahan Nilai Wajar Aset
Keuangan tersedia untuk dijual
Selisih Penjabaran Keuangan Entitas Anak
Saldo laba
Dicadangkan
Belum dicadangkan
Kepentingan non pengendali
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

2014

2013

2012

2011

3.115.337
1.595.580
623.879
1.233.175
297.494
582.995
150.016
7.598.476

4.039.267
1.439.401
296.492
1.033.360
131.429
238.996
237.860
7.416.805

3.343.905
1.427.572
86.995
901.952
181.249
285.155
252.955
6.479.783

5.917.034
1.545.556
172.584
765.964
171.495
97.437
48.227
8.718.297

6.791.291
1.180.195
39.217
644.833
155.650
8.620
40.339
8.860.145

43.127
11.775
169.680
1.070.314
1.442.546
5.579.117
46.648
274.118
22.825
431.022
102.077
102.318
9.295.567
16.894.043

29.281
41.293
936.346
1.459.737
3.987.565
59.770
302.966
230.593
276.536
119.719
7.443.806
14.860.611

27.874
111.103
628.327
862.502
2.803.393
130.185
61.791
511.019
57.955
5.194.149
11.673.932

531.897
21.551
704.873
1.853.447
154.336
646.694
97.886
4.010.684
12.728.981

403.083
490.020
1.139.424
174.824
386.702
56.064
2.650.117
11.510.262

1.146.089
1.647.428
222.025
176.216

545.505
1.203.765
236.056
64.839

471.879
1.082.065
261.797
211.849

149.776
977.715
231.622
238.901

122.282
995.495
260.175
413.217

15.851
739.000

826.428

77.890

34.915

18.155

597.034

467.235

110.900

89.940

36.319

36.615

36.319

181.333
86.857
4.922.733

111.209
36.029
3.581.006

78.907
6.767
2.227.473

96.332
4.788
1.770.664

68.575
4.195
1.918.413

140.216
46.980
1.873.375
623.192
2.683.763
7.606.496

147.131
1.645.643
961.753
2.754.527
6.335.533

233.836
1.651.384
1.885.220
4.112.693

232.497
2.210.981
9.670
2.453.148
4.223.812

204.864
1.224.815
1.429.679
3.348.092

1.152.066
30.486
(2.301.637)

1.152.066
30.486
(1.899.413)

1.152.066
30.486
(1.899.413)

1.152.066
30.486
(189.526)

1.152.066
30.486
-

(11.571)
113.581
8.607.269
1.584.502
112.851
9.287.547
16.894.043

2.093
62.986

(862)
61.599

6.939
8.563

(783)
(2.834)

7.296.758
1.762.871
117.231
8.525.078
14.860.611

6.474.993
1.628.182
114.188
7.561.239
11.673.932

5.169.942
2.240.648
86.051
8.505.169
12.728.981

4.059.041
2.847.451
76.743
8.162.170
11.510.262

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

Pada kurun waktu 5 tahun terakhir jumlah liabilitas perusahaan mengalami


kenaikan yang tajam yaitu sebesar 127,19%, dimana pada tahun 2011 jumlah liabilitas
perusahaan adalah sebesar Rp3.348.092.000.000,- sedangkan pada tahun 2015 jumlah
liabilitas perusahaan adalah sebesar Rp7.606.496.000.000,-. Walaupun terjadi penurunan
laba bersih namun laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan tetap memberikan
kontribusi dalam kenaikan nilai ekuitas perusahaan. Pada tahun 2011 tercatat total ekuitas
yang dimiliki perusahaan sebesar Rp8.162.170.000.000,- sedangkan pada tahun 2015 total
ekuitas perusahaan meningkat 13,79% menjadi Rp9.287.547.000.000,-..
Tabel 3
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Untuk periode berakhir tanggal 31 Desember 2015,2014, 2013, 2012, 2011
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

PENJUALAN
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA BRUTO
Beban Usaha
Pendapatan (beban) lainnya bersih
LABA USAHA
Beban Keuangan
Pendapatan Keuangan
Bagian Laba Bersih dari entitas ventura
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
BEBAN PAJAK
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN

2015
13.733.627
(9.593.903)
4.139.724
(1.723.465)
(1.919)
2.414.340
(157.325)
272.812
133.969
2.663.796
(626.685)
2.037.111

2014
13.077.962
(9.155.696)
3.922.266
(1.796.153)
(76.689)
2.049.424
(48.701)
267.647
145.582
2.413.952
(550.171)
1.863.781

2013
11.209.219
(7.745.646)
3.463.573
(1.606.231)
295.496
2.152.838
(6.225)
239.870
74.879
2.461.362
(607.081)
1.854.281

2012
11.594.057
(6.505.932)
5.088.125
(1.688.980)
194.365
3.593.510
(3.646)
327.637
(5.914)
3.911.587
(1.002.166)
2.909.421

2011
10.581.570
(5.302.592)
5.278.978
(1.613.949)
76.030
3.741.059
(3.249)
406.113
(2.791)
4.141.132
(1.053.064)
3.088.068

Tabel 4 dan Tabel 5 berikut ini menunjukkan bahwa dalam rentang waktu 5 (lima)
tahun, terjadi fluktuasi dalam pertumbuhan ekuitas perusahaan. Dimana pada kenaikan
ekuitas terbesar adalah pada tahun 2014 sebesar 12,75%, namun pada tahun 2013 terjadi
penurunan ekuitas sebesar 11,10% . Terkait pembagian deviden, jumlah deviden per
lembar saham terbesar yang dibagikan adalah terjadi pada tahun 2013 dengan nilai
Rp718,50, sedangkan pembagian deviden per lembar saham terendah terjadi pada tahun
2015 dengan nilai sebesar Rp326,24.
Tabel 4

PENJUALAN
LABA BERSIH
Total Ekuitas
Dividen
Jumlah saham beredar

PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK


Pertumbuhan selama 5 tahun
2015-2014
2014-2013
2013-2012
5,01%
16,67%
-3,32%
9,30%
0,51%
-36,27%
8,94%
12,75%
-11,10%
-29,74%
-37,03%
-1,12%
-0,51%
-2,07%
-3,35%

2012-2011
9,57%
-5,79%
4,20%
25,85%
-0,30%

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

2011-2010
34,00%
54,49%
3%
3,7%
0,00%

Tabel 5
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
Hasil Per Lembar Saham
2015
Penjualan
Laba bersih
Total Ekuitas
Dividen
Jumlah saham beredar (juta)

2014
6.349,34
941,80
4.293,83
326,24
2.163

2013
6.015,62
857,30
3.921,38
462,00
2.174

2012
5.049,20
835,26
3.405,96
718,50
2.220

5.047,48
1.266,62
3.702,73
702,27
2.297

2011
4.592,70
1.340,31
3.542,61
556,32
2.304

Tabel 4 dan 5 menunjukan pertumbuhan nilai penjualan, laba usaha dan ekuitas.
Pertumbuhan tertinggi laba bersih terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 34% yang
didukung oleh peningkatan penjualan sebesar 54,9%%. Pada tahun 2013 terjadi penurunan
penjualan sebesar 3,32% yang menyebabkan penurunan laba bersih sebesar 36,27%. Pada
tahun 2014 perusahaan mengalami perbaikan kinerja yang ditunjukkan dengan kenaikan
penjualan sebesar 16,67% dan peningkatan laba bersih sebesar 0,51%. Dalam kurun waktu
5 tahun terakhir pertumbuhan penjualan rata-rata adalah sebesar 12,4%, dan pertumbuhan
rata-rata laba bersih hanya 4,4%. Rentang angka rata-rata pertumbuhan penjualan dan laba
bersih yang cukup jauh ini disebabkan oleh kenaikan beban pokok penjualan yang cukup
besar. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu untuk melakukan efisiensi
dalam penggunaan sumber daya perusahaan atau peningkatan beban pokok penjualan tidak
diimbangi dengan kenaikan yang signifikan dari penjualan.
Arus kas Perseroan antara tahun 2011 s.d 2015 ditunjukkan pada tabel 6. Dalam
periode tersebut terjadi fluktuai kenaikan dan penurunan arus kas bersih. Arus kas bersih
positif terjadi pada tahun 2011 dan 2014, sedangkan pada tahun 2012, 2013 dan 2015
terjadi arus kas negatif. Arus kas bersih yang berasal dari aktifitas operasi mengalami tren
penurunan dari tahun ke tahun, pada tahun 2011 arus kas bersih dari aktifitas operasi
adalah sebesar Rp3.601.898.000.000, kemudian terus mengalami penurunan menjadi
Rp1.897.771.000.000,- pada tahun 2015. Arus kas bersih dari aktifitas investasi selalu
negatif dari tahun ke tahun, dengan nilai Rp506.253.000.000 pada tahun 2011 dan
Rp1.113.356.000.000,- pada tahun 2015. Pada tahun 2014 terjadi kenaikan arus kas negatif
dari aktifitas investasi dikarenakan adanya pengeluaran kas untuk transaksi kombinasi
bisnis sebesar Rp844.595.000.000,-. Arus kas bersih dari aktifitas pendanaan dalam kurun
waktu 5 tahun terakhir umumnya menunjukkan nilai negative hanya pada tahun 2014 arus
kas bersih dari aktifitas investasi menunjukkan nilai positif, dikarenakan Perseroan
mendapatkan pinjaman Bank sebesar Rp2.035.306.000.000,-. Secara nilai juga relatif

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

stabil, hanya pada tahun 2013 terjadi kenaikan arus kas negatif dari aktifitas investasi yang
cukup besar dikarenakan adanya pembelian saham treasury sebesar Rp1.709.887.000.000,Tabel 6
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS
PER 31 DESEMBER 2015, 2014, 2013, 2012, 2011
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penerimaan Operasional Lainnya
Pembayaran Royalti
Pembayaran Kepada Pemasok dan Karyawan
Pembayaran Pajak
Penerimaan Bunga
Pembayaran Bunga
Arus Kas Neto dari aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian Aset Tetap
Pembayaran atas beban pengembangan tangguhan
Perolehan aset keuangan tersedia untuk dijual

2014

2013

2012

2011

13.598.833
100.544
(810.867)
(10.215.192)
(895.446)
272.812
(152.913)
1.897.771

13.085.882
28.103
(765.418)
(9.607.277)
(996.743)
267.647
(36.077)
1.976.117

11.325.083
98.061
(644.518)
(7.848.782)
(1.112.159)
239.870
(6.225)
2.051.330

11.231.586
137.515
(735.778)
(7.277.341)
(1.401.744)
262.109
(3.646)
2.212.701

10.346.420
83.790
(670.685)
(5.551.065)
(928.203)
324.890
(3.249)
3.601.898

(687.241)
(35.991)
(390.500)

(724.262)
(51.576)
(285.207)

(1.115.074)
(126.975)
(130.000)

(640.207)
(237.197)
(922.030)

(235.253)
(176.189)
(460.000)

62.555

87.455

213.713

812.849

504.084
(138.895)
(506.253)

Penerimaan dari Pelepasan aset keuangan tersedia untuk dijual


Kas yang diterima dari/(dikeluarkan untuk) transaksi kombinasi
bisnis
Penambahan investasi kepada entitas pengendalian bersama
Akuisisi entitas asosiasi
Pencairan/(penempatan) jaminan pelaksanaan
Transfer ke kas yang dibatasi penggunaannya
Arus Kas Neto dari aktivitas investasi

2.574
(169.679)
104.926

(844.595)
(162.437)
(54.684)

(165.902)

(1.113.356)

(2.035.306)

(1.324.238)

(21.551)
(134.728)
(39.600)
(1.182.464)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Pembayaran deviden kepada pemegang saham induk
Pembayaran deviden kepada kepentingan non-pengendali
Penerimaan Pinjaman Bank
Pelunasan Pinjaman Bank
Pembelian Saham Treasuri
Pembayaran atas program kemitraan dan bina lingkungan
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Pinjaman Kepada Entitas Pengendalian Bersama
Transfer ke kas yang dibatasi penggunaannya
Arus Kas Neto dari (untuk) aktivitas pendanaan

(705.660)
188.470
(830.226)
(402.224)
(31.506)
(13.846)
(1.794.992)

(1.004.381)
(6.736)
2.043.504
(294.082)
(1.406)
736.899

(1.595.063)
(5.533)
67.480
(34.175)
(1.709.887)
(26.362)
(3.303.540)

(1.613.116)
(2.813)
80.585
(36.000)
(189.526)
(123.433)
(8.000)
(1.892.303)

(1.281.751)
99.549
(94.682)
(80.356)
(1.357.240)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS


Laba/(Rugi) Selisish Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

(1.010.577)
86.647
4.039.267
3.115.337

677.710
17.652
3.343.905
4.039.267

(2.576.448)
3.319
5.917.034
3.343.905

(862.066)
(12.191)
6.791.291
5.917.034

1.738.405
(1.189)
5.054.075
6.791.291

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

Analisis Common-Size
Tabel 7 dan 8 menyajikan perubahan dari tahun ke tahun yang dianalisis dengan
metode common size untuk mendapatkan gambaran yang mengindikasikan posisi keuangan
maupun operasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Tabel 7
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
ANALISIS COMMON SIZE LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2015, 2014, 2013, 2012, 2011
2015
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha, neto
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Persediaan, neto
Biaya dibayar di muka dan uang muka
Pajak dibayar di muka
Aset Lancar Lainnya
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain
Biaya dibayar di muka dan uang muka
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi pada entitas ventura bersama
Beban pengembangan tangguhan
Aset Tetap
Properti Pertambangan
Tanaman Perkebunan
Pajak dibayar di muka
Aset Pajak Tangguhan
Goodwill
Aset Tidak Lancar lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Utang Usaha
Beban Akrual
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Utang Pajak
Bagian Jangka Pendek dari liabilitas sewa pembiayaan
Pinjaman Bank Jangka Pendek
Bagian jangka pendek dari pinjaman jangka panjang
Provisi Reklamasi lingkungan dan penutupan tambang
Bagian Jangka Pendek dari liabilitas imbalan pasca kerja
Utang Jangka Pendek Lainnya
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Provisi Reklamasi lingkungan dan penutupan tambang
Liabilitas Sewa Pembiayaan
Liabilitas Imbalan pascakerja
Pinjaman Bank
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Modal saham
Tambahan modal disetor, neto
Saham treasuri
Cadangan Perubahan Nilai Wajar Aset Keuangan tersedia untuk dijual
Selisih Penjabaran Keuangan Entitas Anak
Saldo laba
Dicadangkan
Belum dicadangkan
Kepentingan non pengendali
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

2014

2013

2012

2011

18,44
9,44
3,69
7,30
1,76
3,45
0,89
44,98

27,18
9,69
2,00
6,95
0,88
1,61
1,60
49,91

28,64
12,23
0,75
7,73
1,55
2,44
2,17
55,51

46,48
12,14
1,36
6,02
1,35
0,77
0,38
68,49

59,00
10,25
0,34
5,60
1,35
0,07
0,35
76,98

0,26
0,07
1,00
6,34
8,54
33,02
0,28
1,62
0,14
2,55
0,60
0,61
55,02
100,00

0,20
0,28
6,30
9,82
26,83
0,40
2,04
1,55
1,86
0,81
50,09
100,00

0,24
0,95
5,38
7,39
24,01
1,12
0,53
4,38
0,50
44,49
100,00

4,18
0,17
5,54
14,56
1,21
5,08
0,77
31,51
100,00

3,50
4,26
9,90
1,52
3,36
0,49
23,02
100,00

6,78
9,75
1,31
1,04
0,09
4,37
3,53
0,66
1,07
0,51
29,14

3,67
8,10
1,59
0,44
5,56
3,14
0,61
0,75
0,24
24,10

4,04
9,27
2,24
1,81
0,67
0,31
0,68
0,06
19,08

1,18
7,68
1,82
1,88
0,27
0,29
0,76
0,04
13,91

1,06
8,65
2,26
3,59
0,16
0,32
0,60
0,04
16,67

0,83
0,28
11,09
3,69
15,89
45,02

0,99
11,07
6,47
18,54
42,63

2,00
14,15
16,15
35,23

1,83
17,37
0,08
19,27
33,18

1,78
10,64
12,42
29,09

6,82
0,18
(13,62)

7,75
0,21
(12,78)

9,87
0,26
(16,27)

9,05
0,24
(1,49)

10,01
0,26
-

0,05
0,07

(0,01)
(0,02)

(0,07)
0,67
50,95
9,38
0,67
54,98
100,00

0,01
0,42
49,10
11,86
0,79
57,37
100,00

(0,01)
0,53
55,47
13,95
0,98
64,77
100,00

40,62
17,60
0,68
66,82
100,00

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

35,26
24,74
0,67
70,91
100,00

10

Analisis common-size menunjukan perusahaan memiliki komposisi aset yang


cenderung berubah tiap tahunnya. Prosentase aset lancer yang cukup besar pada tahun
2011 yaitu sebesar 76,98%, terus mengalamai penurunan dari tahun ke tahun menjadi
sebesar 44,98% pada tahun 2015. Sedangkan proporsi aset tidak lancar mengalami
kenaikan dari tahun ke tahun yaitu sebesar 23,02% pada tahun 2011 menjadi sebesar
55,02% pada tahun 2015. Komponen aset lancar yang mengalami penurunan yang sangat
besar adalah kas dan setara kas yaitu semula sebesar 59% pada tahun 2011 menjadi
18,44% pada than 2015. Kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya aktifitas investasi
untuk pembelian aset tetap dan investasi pada entita asosiasi serta entitas ventura bersama.
Dimana proporsi aset tetap terus mengalami kenaikan semula pada tahun 2011 sebesar
9,90%, menjadi sebesar 33,02% pada tahun 2015.
Analisis terhadap sisi liabilitas dan ekuitas menunjukkan bahwa porsi liabilitas
cenderung meningkat dan sebaliknya porsi ekuitas semakin turun. Jika liabilitas pada tahun
2011 memiliki porsi 29,09% dari total liabilitas + ekuitas, maka pada tahun 2015
meningkat menjadi sekitar 45,02%. Sebaliknya, ekuitas turun dari 70,91% di tahun 2011
menjadi 54,98% di tahun 2015.
Tabel 8

PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK


ANALISIS COMMON SIZE LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Untuk periode berakhir tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012, 2011

PENJUALAN
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA BRUTO
Beban Usaha
Pendapatan (beban) lainnya bersih
LABA USAHA
Beban Keuangan
Pendapatan Keuangan
Bagian Laba Bersih dari entitas ventura
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
BEBAN PAJAK
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN

2015
100,00
(69,86)
30,14
(12,55)
(0,01)

2014
100,00
(70,01)
29,99
(13,73)
(0,59)

2013
100,00
(69,10)
30,90
(14,33)
2,64

2012
100,00
(56,11)
43,89
(14,57)
1,68

2011
100,00
(50,11)
49,89
(15,25)
0,72

(1,15)
1,99
0,98
19,40
(4,56)
14,83

(0,37)
2,05
1,11
18,46
(4,21)
14,25

(0,06)
2,14
0,67
21,96
(5,42)
16,54

(0,03)
2,83
(0,05)
33,74
(8,64)
25,09

(0,03)
3,84
(0,03)
39,14
(9,95)
29,18

Analisis common size pada laporan laba rugi dalam lima tahun terakhir menunjukan
persentase laba sebelum pajak terhadap penjualan mengalami tren penurunan dari tahun ke
tahun semula 39,14% pada tahun 2011 menjadi 19,40% pada tahun 2015. Kondisi ini

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

11

disebabkan oleh kenaikan proporsi beban pokok penjualan dari tahun ke tahun semula
50,11% pada tahun 2011 menjadi sebesar 69,86% pada tahun 2015.
Tabel 9
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
ANALISIS COMMON SIZE LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk periode berakhir tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012, 2011

2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penerimaan Operasional Lainnya
Pembayaran Royalti
Pembayaran Kepada Pemasok dan Karyawan
Pembayaran Pajak
Penerimaan Bunga
Pembayaran Bunga
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Operasi

2014

2013

2012

2011

94,32
0,70
(5,62)
(70,85)
(6,21)
1,89
(1,06)
13,16

84,26
0,18
(4,93)
(61,86)
(6,42)
1,72
(0,23)
12,72

94,79
0,82
(5,39)
(65,69)
(9,31)
2,01
(0,05)
17,17

89,68
1,10
(5,87)
(58,10)
(11,19)
2,09
(0,03)
17,67

91,09
0,74
(5,90)
(48,87)
(8,17)
2,86
(0,03)
31,71

(4,77)
(0,25)
(2,71)
0,43
0,02
(1,18)
0,73
(7,72)

(4,66)
(0,33)
(1,84)
0,56
(5,44)
(1,05)
(0,35)
(13,11)

(9,33)
(1,06)
(1,09)
1,79
(1,39)
(11,08)

(5,11)
(1,89)
(7,36)
6,49
(0,17)
(1,08)
(0,32)
(9,44)

(2,07)
(1,55)
(4,05)
4,44
(1,22)
(4,46)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Pembayaran deviden kepada pemegang saham induk
Pembayaran deviden kepada kepentingan non-pengendali
Penerimaan Pinjaman Bank
Pelunasan Pinjaman Bank
Pembelian Saham Treasuri
Pembayaran atas program kemitraan dan bina lingkungan
Pembayaran Sewa Pembiayaan
Pinjaman Kepada Entitas Pengendalian Bersama
Transfer ke kas yang dibatasi penggunaannya
Arus Kas Neto dari (untuk) aktivitas pendanaan

(4,89)
1,31
(5,76)
(2,79)
(0,22)
(0,10)
(12,45)

(6,47)
(0,04)
13,16
(1,89)
(0,01)
4,74

(13,35)
(0,05)
0,56
(0,29)
(14,31)
(0,22)
(27,65)

(12,88)
(0,02)
0,64
(0,29)
(1,51)
(0,99)
(0,06)
(15,11)

(11,28)
0,88
(0,83)
(0,71)
(11,95)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS


Laba/(Rugi) Selisish Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

(7,01)
0,60
28,02
21,61

4,36
0,11
21,53
26,01

(21,56)
0,03
49,53
27,99

(6,88)
(0,10)
54,22
47,24

15,30
(0,01)
44,50
59,79

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Pembelian Aset Tetap
Pembayaran atas beban pengembangan tangguhan
Perolehan aset keuangan tersedia untuk dijual
Penerimaan dari Pelepasan aset keuangan tersedia untuk dijual
Kas yang diterima dari/(dikeluarkan untuk) transaksi kombinasi bisnis
Penambahan investasi kepada entitas pengendalian bersama
Akuisisi entitas asosiasi
Pencairan/(penempatan) jaminan pelaksanaan
Transfer ke kas yang dibatasi penggunaannya
Arus Kas Neto dari (untuk) aktivitas investasi

Analisis common size pada laporan arus kas didasarkan pada arus kas masuk sebesar
100%.

Dari tabel 9 di atas menunjukan adanya perubahan yang signifikan terhadap

komponen arus kas perusahaan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat
dari menurunnya arus kas neto dari operasi dimana pada tahun 2011 sebesar 31,70%

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

12

menjadi 13,16% pada tahun 2015. Arus kas masuk sebagian besar diperoleh dari pelanggan
(94,32% pada tahun 2015) sedangkan arus kas keluar sebagian besar berasal dari
pembayaran kepada pemasok dan karyawan. Proporsi pembayaran kepada pemasok dan
karyawan mengalami kenaikan dari tahun ketahun yaitu pada tahun 2011 sebesar 48,87%
menjadi sebesar 70,85% pada tahun 2015.
Analisis Likuiditas Jangka Pendek
Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan kas jangka pendek.. Risiko likuiditas perusahaan dipengaruhi oleh kapan arus
kas masuk dan arus kas keluar terjadi serta prospek arus kas untuk kinerja masa depan.
Analisis likuiditas diarahkan pada aktivitas operasi perusahaan, kemampuan untuk
menghasilkan keuntungan dari penjualan produk dan jasa, serta persyaratan dan ukuran
modal kerja. Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang
berasal dari ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
(Subramanyam, 2013).
Likuiditas perusahaan diukur dengan beberapa cara. Salah satu cara yang umum dan
mudah digunakan adalah mengukur rasio lancar dan rasio cepat. Rasio lancar diukur
dengan membandingkan aset lancar perusahaan dengan kewajiban lancar perusahaan
sedangkan rasio cepat diukur dengan membandingkan aset lancar yang paling likuid (kas,
investasi jangka pendek, dan piutang) dengan kewajiban lancar. Rasio lancar digunakan
dalam dalam analisis likuiditas disebabkan antara lain karena mudah dipahami, mudah
dihitung, dan datanya tersedia. Penggunaan rasio ini juga juga berasal dari kecenderungan
kreditor memandang situasi kredit sebagai upaya terakhir (Subramanyam, 2013).
Tabel 10
PT BUKIT ASAM(PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
ANALISIS LIKUIDITAS
Satuan
Rasio
Rasio
Kali
Kali
Hari
Hari
Hari
Persen
Persen
Rp milyar
Hari
Hari
Persen

Ukuran
Rasio lancar
Rasio cepat
Perputaran Piutang
Perputaran Persediaan
Jumlah hari untuk menagih piutang
Jumlah hari untuk menjual persediaan
Perkiraan periode konversi
Kas terhadap aset lancar
Kas terhadap kewajiban lancar
Modal kerja
Jumlah hari untuk membayar utang dagang
siklus perdagangan bersih rata rata
kas dari operasi terhadap utang lancar

2015
1,54
1,08
8,61
7,78
41,82
46,27
88,10
41,00%
63,28%
2.675,74
43,01
45,09
0,45

2014
2,07
1,61
9,09
8,86
39,62
40,63
80,25
54,46%
112,80%
3.835,80
21,45
58,81
0,68

2013
2,91
2,18
7,85
8,59
45,85
41,92
87,77
51,61%
150,12%
4.252,31
21,93
65,84
1,03

2012
4,92
4,31
7,50
8,49
47,99
42,38
90,37
67,87%
334,17%
6.947,63
8,29
82,09
1,20

2011
4,62
4,18
8,97
8,22
40,15
43,78
83,93
76,65%
354,01%
6.941,73
8,30
75,63
3,76

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

13

Berdasarkan berbagai rasio sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 10 maka dapat


disimpulkan bahwa secara umum perusahaan tidak memiliki masalah likuiditas dalam lima
tahun terakhir. Kesehatan keuangan perusahaan terjaga dengan baik menunjukkan bahwa
manajemen mampu mengelola perusahaan dengan baik.
Hasil analisis menunjukan rasio lancar perusahaan pada tahun 2015 adalah 1,54
artinya perusahaan memiliki Rp1,54 aset lancar untuk setiap Rp1 kewajiban lancar yang
harus dipenuhi. Dibanding tahun-tahun sebelumnya, angka ini merupakan rasio lancar
terkecil. Rasio lancar terbesar perusahaan dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar 4,92.,
Tren rasio cepat memiliki pola yang sama dengan rasio lancar. Rasio cepat pada tahun
2011 sebesar 4,18, kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2012 menjadi sebesar 4,31
dan selanjutnya mengalami penurunan dari tahun ketahun menjadi sebesar 1,08 pada tahun
2015. Modal kerja yang merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban lancar
perusahaan

menunjukkan

penurunan

dari

tahun

ke

tahun

dari

semula

Rp6.941.730.000.000.000,- pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp2.675.740.000.000.000,pada tahun 2015.


Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menagih piutang mengalami fluktuasi selama
kurun waktu 5 (lima) tahun. Meskipun fluktuatif, namun dapat dikatakan masih tetap stabil
karena simpangannya tidak terlalu besar. Begitu juga dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menjual persediaan cenderung stabil dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dengan
perbedaan yang tidak cukup signifikan.
Proporsi kas terhadap aset lancar juga terus mengalami penurunan dari tahun ke
tahun dari 76,5% pada tahun 2011 menjadi 41% pada tahun 2015. Begitu juga dengan
proporsi kas terhadap kewajiban lancar yang mengalami penurunan yang sangat besar, dari
semula 354% (jumlah kas 3,5 kali dari jumlah kewajiban lancar) pada tahun 2011, menjadi
sebesar 63,28% pada tahun 2015.
2.2. Analisis Struktur Modal dan Solvabilitas
Analisis struktur modal bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjang. Struktur modal merupakan pendanaan ekuitas dan
utang pada suatu perusahaan yang sering dihitung berdasarkan besaran relatif berbagai
sumber pendanaan. Stabilitas keuangan perusahaan dan risiko gagal melunasi utang
bergantung pada sumber pendanaan serta jenis dan jumlah berbagai aset yang dimiliki
perusahaan (Subramanyam, 2013).

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

14

Analisis solvabilitas perusahaan berbeda dengan analisis likuiditas. Jika analisis


likuiditas jangka waktunya biasanya pendek dalam rangka peramalan arus kas yang lebih
akurat, maka analisis solvabilitas menggunakan ukuran analitis yang kurang akurat, tetapi
lebih menyeluruh. Solvabilittas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya (Subramanyam, 2013).
Analisis solvabilitas melibatkan beberapa elemen kunci. Struktur modal adalah salah
satunya. Struktur modal mengacu pada sumber pendanaan perusahaan. Analisis komposisi
dilakukan dengan membuat common size atas bagian kewajiban dan ekuitas pada neraca
(Subramanyam, 2013). Analisis solvabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Solvabilitas
perusahaan dapat diukur dengan dengan menganalisis struktur modal perusahaan. Secara
konseptual, makin besar porsi utang dalam pembiayaan perusahaan, semakin tinggi pula
risiko yang dihadapi perusahaan dalam jangka panjang.
Tabel 11
PT BUKIT ASAM(PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
ANALISIS STRUKTUR MODAL
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Utang Usaha
Beban Akrual
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Utang Pajak
Bagian Jangka Pendek dari liabilitas sewa pembiayaan
Pinjaman Bank Jangka Pendek
Bagian jangka pendek dari pinjaman jangka panjang
Provisi Reklamasi lingkungan dan penutupan tambang
Bagian Jangka Pendek dari liabilitas imbalan pasca kerja
Utang Jangka Pendek Lainnya
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Provisi Reklamasi lingkungan dan penutupan tambang
Liabilitas Sewa Pembiayaan
Liabilitas Imbalan pascakerja
Pinjaman Bank
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS

2014

2013

2012

2011

1.146.089
1.647.428
222.025
176.216
15.851
739.000
597.034
110.900
181.333
86.857
4.922.733

545.505
1.203.765
236.056
64.839
826.428
467.235
89.940
111.209
36.029
3.581.006

471.879
1.082.065
261.797
211.849
77.890
36.319
78.907
6.767
2.227.473

149.776
977.715
231.622
238.901
34.915
36.615
96.332
4.788
1.770.664

122.282
995.495
260.175
413.217
18.155
36.319
68.575
4.195
1.918.413

140.216
46.980
1.873.375
623.192
2.683.763
7.606.496

147.131
1.645.643
961.753
2.754.527
6.335.533

233.836
1.651.384
1.885.220
4.112.693

232.497
2.210.981
9.670
2.453.148
4.223.812

204.864
1.224.815
1.429.679
3.348.092

1.152.066
30.486
(1.899.413)
2.093
62.986

1.152.066
30.486
(1.899.413)
(862)
61.599

1.152.066
30.486
(189.526)
6.939
8.563

1.152.066
30.486
(783)
(2.834)

7.296.758
1.762.871
117.231
8.525.078
14.860.611

6.474.993
1.628.182
114.188
7.561.239
11.673.932

5.169.942
2.240.648
86.051
8.505.169
12.728.981

4.059.041
2.847.451
76.743
8.162.170
11.510.262

EKUITAS
Modal saham
1.152.066
Tambahan modal disetor, neto
30.486
Saham treasuri
(2.301.637)
Cadangan Perubahan Nilai Wajar Aset Keuangan tersedia untuk dijual(11.571)
Selisih Penjabaran Keuangan Entitas Anak
113.581
Saldo laba
Dicadangkan
8.607.269
Belum dicadangkan
1.584.502
Kepentingan non pengendali
112.851
JUMLAH EKUITAS
9.287.547
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
16.894.043

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

15

Tabel 12
PT BUKIT ASAM(PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
ANALISIS STRUKTUR MODAL
2015
Rasio utang total terhadap ekuitas
Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas

2014
81,90%
28,90%

2013
74,32%
32,31%

2012
54,39%
24,93%

2011
49,66%
28,84%

41,02%
17,52%

Grafik 1

Analisis Common Size atas Struktur Modal PT Bukit Asam


Tahun 2015

Liabilitas
Jangka Pendek
29%
Ekuitas
55%

Liabilitas Jangka
Panjang
16%

Tabel 11, Tabel 12 dan Grafik 1 menunjukan perbandingan utang terhadap ekuitas
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dari 41% pada tahun 2011 menjadi sebesar
81,90% pada tahun 2015. Hal ini menunjukkan Perseroan
an banyak melakukan pinjaman
untuk mendanai operasinya, Porsi utang jangka panjang terhadap ekuitas pada tahun 2015
meningkat jika dibandingkan pada tahun 2011.
2011 Pada tahun 2011 rasio utang jangka
panjang terhadap ekuitas adalah sebesar 17,52% sedangkan pada tahun 2015 adalah
sebesar 28,90%. Namun dalam kurun waktu tersebut rasio rasio
io utang jangka panjang
terhadap ekuitas mengalami fluktuasi, dimana pada tahun 2012 terjadi kenaikan rasio,
kemudian terjadi penurunan pada tahun 2013 dan kembali meningkat di tahun 2014.
Struktur modal PT Bukit Asam pada tahun 2015 adalah terdiri dari 55
55% ekuitas,
kewajiban jangka pendek sebesar 29% dan kewajiban jangka panjang sebesar 16%.

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011


2011-2015

16

2.3. Analisis Pengembalian atas Modal yang Diinvestasikan


Analisis laporan keuangan melibatkan penilaian baik risiko maupun pengembalian.
Istilah pengembalian atas investasi modal (return on invested capital) mengacu pada laba
perusahaan relatif terhadap tingkat dan sumber pendanaan. Angka ini menunjukkan ukuran
keberhasilan perusahaan dalam menggunakan dana untuk menghasilkan keuntungan
(Subramanyam, 2013).
Dalam praktiknya, analisis atas pendapatan, laba bersih dan pertumbuhan aset
perusahaan semata belum cukup untuk mengetahui kinerja perusahaan secara
komprehensif. Oleh karenanya diperlukan suatu metode yang dapat mengukur hubungan
antara investasi yang dilakukan dengan laba yang dihasilkan. Pengukuran pengembalian
atas modal yang diinvestasikan dapat menggunakan ukuran tingkat pengembalian terhadap
aset operasi bersih (RNOA), tingkat pengembalian terhadap modal perusahaan (ROCE),
tingkat pengembalian terhadap kewajiban jangka panjang dan ekuitas dan tingkat
pertumbuhan ekuitas.
Tabel 13
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. DAN PERUSAHAAN ANAK
Rasio Tingkat Pengembalian Modal
2015
ROA
ROCE
Tingkat Pengembalian terhadap Utang Jangka
Panjang dan Ekuitas
Tingkat Pertumbuhan Ekuitas
Pemisahan ROCE
RNOA
LEV
Spread
ROE (RNOA+(LEV x spread))
NOA
NFO(NOA-SE)
SE
NOPAT
NFE(NOPAT-NI)
NI
NBC
Pemisahan RNOA
Margin NOPAT
Perputaran NOA
RNOA (margin x perputaran)

2014

2013

2012

2011

13,57%
22,87%

14,32%
23,17%

15,24%
23,08%

24,03%
34,91%

53,70%
75,67%

4,38%
14,95%

4,50%
10,68%

4,54%
3,23%

7,08%
15,56%

16,10%
44,26%

15,81%
28,60%
24,70%
22,87%
11.530.328
2.242.781
9.287.547
1.810.755
(226.356)
2.037.111
-8,89%

15,22%
25,52%
31,14%
23,17%
11.376.459
2.851.381
8.525.078
1.537.068
(326.713)
1.863.781
-15,91%

16,92%
18,81%
32,78%
23,08%
8.815.794
1.254.555
7.561.239
1.614.629
(239.653)
1.854.281
-15,86%

27,72%
16,66%
43,16%
34,91%
10.271.988
1.766.819
8.505.169
2.695.133
(214.289)
2.909.421
-15,44%

30,59%
12,37%
58,55%
37,83%
9.171.899
1.009.729
8.162.170
2.805.794
(282.274)
3.088.068
-27,96%

13,18%
1,20
15,81%

11,75%
1,30
15,22%

14,40%
1,17
16,92%

23,25%
1,19
27,72%

26,52%
1,15
30,59%

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

17

Dari tabel 13 dapat dilihat bahwa tingkat pengembalian aset (return on asset-ROA)
mengalami penurunan yang signifikan dalam rentang waktu 5 tahun terakhir. Di tahun
2011, tingkat pengembalian aset berada pada angka 53,70 %. Angka ini terus mengalami
penurunan, dan bahkan di tahun 2015 telah menyentuh angka 13,57 %. Demikian pula
dengan tingkat pengembalian operating aset (return on operating asset-RNOA), yang juga
mengalami penurunan selama kurun waktu 5 tahun. Di tahun 2011, tingkat pengembalian
operating aset berada dilevel positif 30,59 %. Angka ini terus mengalami penurunan, dan
pada tahun 2015, berada di level 15,81 %. Selanjutnya ditinjau dari sudut tingkat
pengembalian ekuitas saham (return on common equity-ROCE), perusahaan juga
mengalami penurunan tingkat pengembalian ekuitas dalam 5 tahun terakhir yang sangat
signifikan. Jika di tahun 2011, tingkat pengembalian ekuitas saham berada di level sebesar
75,67 %, namun angka ini terus menerus menurun, dan pada akhirnya di tahun 2015
berada di level sebesar 22,87 %.

2.4. Analisis Penggunaan Aset


Analisis penggunaan aset terkait erat dengan analisis profitabilitas. Analisis ini
dilakukan untuk menilai efektivitas dan intensitas aset dalam menghasilkan penjualan atau
disebut pula perputaran (Subramanyam, 2013). Tabel 14 berikut ini menunjukkan
perbandingan rasio penggunaan aset untuk beberapa kategori.
Tabel 14
RASIO PENGGUNAAN ASET

Penjualan terhadap kas dan setara kas


Penjualan terhadap piutang
Penjualan terhadap persediaan
Penjualan terhadap modal kerja
Penjualan terhadap aset tetap
Penjualan terhadap aset lain lain
Penjualan terhadap total aset
Penjualan terhadap utang jangka pendek

2015
4,41
8,61
11,14
5,13
2,46
1,67
0,81
2,79

2014
3,24
9,09
12,66
3,41
3,28
2,01
0,88
3,65

2013
3,35
7,85
12,43
2,64
4,00
2,46
0,96
5,03

2012
1,96
7,50
15,14
1,67
6,26
2,91
0,91
6,55

2011
1,56
8,97
16,41
1,52
9,29
3,99
0,92
5,52

Rasio penggunaan aset perusahaan berfluktuasi dalam lima tahun terakhir. Rasio
penjualan terhadap kas dan setara kas mengalami kenaikan dari tahun ketahun dari semula
1,56% pada tahun 2011 menjadi sebesar 4,41% pada tahun 2015. Hal ini menujukkan

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

18

bahwa meskipun perusahaan mengalami kenaikan penjualan, namun di sisi lain terjadi
penurunan pada kas dan setara kas.
Perputaran piutang juga menunjukkan angka yang fluktuatif namun perbedaan angka
tidak signifikan dan cenderung stabil. Sedangkan rasio persediaan cenderung memburuk,
dimana pada tahun 2011 sebesar 16,41% sedangkan pada tahun 2015 adalah 11,14%.
Perusahaan meningkatkan investasinya pada aset tetap dan aset lain-lain, terlihat dari
turunnya rasio penjualan terhadap aset tetap dari 9,29% pada tahun 2011 menjadi sebesar
2,46% pada tahun 2015. Sedangkan rasio penjualan terhadap aset lain-lain mengalami
penurunan dari semula 3,99% pada tahun 2011 menjadi sebesar 1,67% pada tahun 2015.
Rasio penjualan terhadap utang jangka pendek mengalami penurunan dari semula
5,52% pada tahun 2011 menjadi sebesar 2,79% pada tahun 2015. Hal ini menjukkan bahwa
meskipun terjadi peningkatan penjualan namun terjadi peningkatan utang jangka pendek
yang dimiliki perusahaan.

2.5. Analisis Kinerja Operasi dan Profitabilitas


Pengukuran profitabilitas berdasarkan penjualan juga menunjukan kinerja operasi
perusahaan

sekaligus

mengukur

kemampuan

perusahaan

mengendalikan

biaya

produksinya. Bagian lain analisis profitabilitas adalah evaluasi rasio kinerja operasi yang
umumnya mengaitkan pos laporan laba rugi dengan penjualan (Subramanyam, 2013).
Tabel 15 berikut ini menunjukkan berbagai marjin dalam rentang waktu lima tahun.
Tabel 15
PT BUKIT ASAM(PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
ANALISIS RASIO MARJIN KEUNTUNGAN

Marjin laba kotor


Marjin laba operasi
Marjin laba bersih

2015
30,14%
17,58%
19,40%

2014
29,99%
15,67%
18,46%

2014
30,90%
19,21%
21,96%

2013
43,89%
30,99%
33,74%

2012
49,89%
35,35%
39,14%

Hasil analisis menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menekan beban pokok
penjualan. Hal ini bisa dilihat, bahwa meskipun terjadi peningkatan penjualan namun
beban pokok penjualan juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan.Peningkatan
beban pokok penjualan yang sangat tinggi tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan
penjualan yang cukup signifikan. Hal ini ini menyebabkan tren penurunan laba kotor dari
tahun 2011 sebesar 49,89% menjadi sebesar 30,14% pada tahun 2015.

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

19

Marjin laba operasi dan laba bersih juga mengalami tren yang relatif sama dengan
tren marjin laba kotor selama lima tahun.. Di masa depan perusahaan harus mampu
meningkatkan efisiensinya sehingga marjin-marjin tersebut bisa lebih tinggi lagi.

2.6. Proyeksi Kinerja Keuangan dan Penilaian Harga Saham


Analisis prospektif merupakan langkah akhir dalam proses analisis laporan
keuangan, analisis ini dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan secara historis
disesuaikan untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analisis
prospektif merupakan inti penilaian efek, model penilaian arus kas bebas dan laba sisa
memerlukan estimasi laporan keuangan di masa depan. Selain itu analisis prospektif juga
dilakukan untuk menguji ketepatan rencana strategis perusahaan. Dan juga berguna bagi
kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
(Subramanyam, 2013). Selain itu bagi investor maupun calon investor, analisis ini berguna
untuk mengukur seberapa besar potensi tingkat kembalian investasi yang mungkin
diperoleh di masa datang. Tabel 18 dan Tabel 20 akan menujukkan proyeksi Laporan Laba
Rugi Konsolidasian dan Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian di tahun 2016.

Tabel 18

PT BUKIT ASAM(PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK


PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah , kecuali dinyatakan lain)

PENJUALAN
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA BRUTO
Beban Usaha
Pendapatan (beban) lainnya bersih
LABA USAHA
Beban Keuangan
Pendapatan Keuangan
Bagian Laba Bersih dari entitas ventura
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
BEBAN PAJAK
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN

2016
14.280.225
(9.975.740)
4.304.485
(1.792.059)
(1.995)
2.512.426
(141.047)
283.670
133.969
2.789.018
(656.145)
2.132.873

2015
13.733.627
(9.593.903)
4.139.724
(1.723.465)
(1.919)
2.414.340
(157.325)
272.812
133.969
2.663.796
(626.685)
2.037.111

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

2014
13.077.962
(9.155.696)
3.922.266
(1.796.153)
(76.689)
2.049.424
(48.701)
267.647
145.582
2.413.952
(550.171)
1.863.781

20

Tabel 19

Rasio Tertentu
Pertumbuhan penjualan
Margin laba kotor
Beban Usaha/penjualan
Beban Keuangan/utang jangka panjang tahun lalu
Beban pajak/laba sebelum pajak
Pendapatan lainnya /penjualan
Pendapatan (beban) lainnya bersih

2015-2014
5,01%
30,14%
12,55%
6,98%
23,53%
1,99%
0,01%

Dengan asumsi sebagaimana diuraikan dalam Tabel 19 di atas, maka Proyeksi


Laporan Laba Rugi Konsolidasian Tahun 2016 dapat disusun sebagai berikut:
1. Penjualan
= Penjualan 2015 x Pertumbuhan penjualan
Rp14.280.225
= 13.733.627 x 5,01%
2. Laba Kotor
= Proyeksi penjualan 2016 x margin laba kotor
Rp4.304.485
= Rp14.280.225 x 30,14%
3. Beban Pokok Penjualan = Proyeksi penjualan 2016 proyeksi laba kotor 2016
Rp9.975.740
= Rp14.280.225 - Rp4.304.485
= Proyeksi penjualan 2016 x Beban usaha/penjualan
4. Beban Usaha
Rp1.792.059
= Rp14.280.225 x 12,55%
5. Beban Keuangan
= Proyeksi penjualan 2016 x Beban keuangan/utang tahun
lalu
Rp141.047
= Rp14.280.225 x 0,59%
6. Pendapatan Lainnya
= Proyeksi penjualan 2016 x pendapatan lainnya/penjualan
Rp283.670
= Rp14.280.225 x 1,99%
7. Beban pajak
= Laba sebelum pajak x Beban pajak tahun lalu/laba sebelum
pajak tahun lalu
Rp. 656.145
= Rp2.789.018 x 23,53%
8. Bagian laba bersih dari entitas ventura diasumsikan tetap/tidak ada perubahan.
Selanjutnya dalam tabel 20 akan disajikan neraca Perseroan pada tahun 2014 dan
2015 beserta proyeksi neraca tahun 2016. Proyeksi neraca tersebut disusun berdasarkan
proyeksi laporan laba rugi yang telah dibuat di atas dan juga beberapa rasio terpilih
berdasarkan data pada neraca pada tahun-tahun sebelumnya.

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

21

Tabel 20
PT BUKIT ASAM(PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
PROYEKSI LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016

2015

2014

ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha, neto
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Persediaan, neto
Biaya dibayar di muka dan uang muka
Pajak dibayar di muka
Aset Lancar Lainnya
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain
Biaya dibayar di muka dan uang muka
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi pada entitas ventura bersama
Beban pengembangan tangguhan
Aset Tetap
Akumulasi penyusutan
Aset tetap bersih
Properti Pertambangan
Tanaman Perkebunan
Pajak dibayar di muka
Aset Pajak Tangguhan
Goodwill
Aset Tidak Lancar lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET

3.251.310
1.659.084
623.879
1.282.255
309.334
606.198
150.016
7.882.077

3.115.337
1.595.580
623.879
1.233.175
297.494
582.995
150.016
7.598.476

4.039.267
1.439.401
296.492
1.033.360
131.429
238.996
237.860
7.416.805

43
1
2
3
4
5
6

43.127
11.775
169.680
1.070.314
1.442.546
8.334.654
(2.349.416)
5.985.238
46.648
274.118
22.825
431.022
102.077
102.318
9.701.688
17.583.765

43.127
11.775
169.680
1.070.314
1.442.546
7.383.027
(1.803.910)
5.579.117
46.648
274.118
22.825
431.022
102.077
102.318
9.295.567
16.894.043

29.281
41.293
936.346
1.459.737
5.393.005
(1.405.440)
3.987.565
59.770
302.966
230.593
276.536
119.719
7.443.806
14.860.611

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Beban Akrual
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Utang Pajak

1.191.703
1.712.996
222.025
184.500

1.146.089
1.647.428
222.025
176.216

545.505
1.203.765
236.056
64.839

21
22
23
24

Bagian Jangka Pendek dari liabilitas sewa pembiayaan


Pinjaman Bank Jangka Pendek

15.851
494.928

15.851
739.000

826.428

25
26

Bagian jangka pendek dari pinjaman jangka panjang

597.034

597.034

467.235

27

Provisi Reklamasi lingkungan dan penutupan tambang

110.900

110.900

89.940

28

Bagian Jangka Pendek dari liabilitas imbalan pasca kerja


Utang Jangka Pendek Lainnya
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG

181.333
86.857
4.798.127

181.333
86.857
4.922.733

111.209
36.029
3.581.006

29
30

Provisi Reklamasi lingkungan dan penutupan tambang


Liabilitas Sewa Pembiayaan
Liabilitas Imbalan pascakerja
Pinjaman Bank
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Modal saham
Tambahan modal disetor, neto
Saham treasuri
Cadangan Perubahan Nilai Wajar Aset Keuangan
tersedia untuk dijual
Selisih Penjabaran Keuangan Entitas Anak
Saldo laba
Dicadangkan
Belum dicadangkan
Kepentingan non pengendali
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

140.216
31.129
1.873.375
26.158
2.070.878
6.869.005

140.216
46.980
1.873.375
623.192
2.683.763
7.606.496

147.131
1.645.643
961.753
2.754.527
6.335.533

31
32
33
34

1.152.066
30.486
(2.301.637)

1.152.066
30.486
(2.301.637)

(11.571)
113.581

(11.571)
113.581

10.034.482
1.584.502
112.851
10.714.760
17.583.765

8.607.269
1.584.502
112.851
9.287.547
16.894.043

1.152.066 35
30.486 36
(1.899.413) 37
2.093
62.986

38
39

7.296.758
1.762.871
117.231
8.525.078
14.860.611

40
41
42

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

22

Rasio terpilih
Perputaran piutang
Perputaran persediaan
Perputaran utang usaha
Perputaran Beban Akrual
Utang pajak/beban pajak
Estimasi belanja modal
capex/penjualan
Estimasi penyusutan
pajak dibayar dimuka/penjualan
biaya dibayar dimuka/penjualan
Perputaran piutang lain lain
Utang bank/penjualan
Beban akrual/penjualan
Bagian jangka pendek sewa pembiayaan

8,61
7,78
8,37
8,34
28,12%
915.202
0,07
7,39%
4,25%
2,17%
22,013
8,35%
12%
25%

a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
m
n
o

Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2016


sebagaimana disajikan pada Tabel 20 dapat disusun dengan menggunakan asumsi sebagai
berikut:
1. Piutang usaha = Proyeksi penjualan tahun 2016: Perputaran Piutang (a)
Rp1.659.084 = Rp14.280.225/8,61
2. Aset Keuangan tersedia untuk dijual = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
3. Persediaan

= Proyeksi beban pokok penjualan 2016 : Perputaran persediaan (b)

Rp1.282.255 = Rp9.975.740 : 7,78


4. Biaya dibayar dimuka =

Proyeksi

penjualan

tahun

2016

Biaya

dibayar

tahun

2016

Pajak

dibayar

dimuka/penjualan (j)
Rp309.334

= Rp14.280.225 x 0,96 %

5. Pajak dibayar dimuka =

Proyeksi

penjualan

dimuka/penjualan (i)
Rp606.198

= Rp14.280.225 x 4,25 %

6. Aset Lancar Lainnya = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap


7. Piutang Lain-lain= diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
8. Biaya dibayar dimuka dan uang muka = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
9. Investasi pada entitas asosisasi = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
10. Investasi pada entitas ventura bersama= diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
11. Beban pengembangan tangguhan= diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
12. Aset tetap

= Aset tetap 2015 + (Proyeksi penjualan tahun 2016 x

capex/penjualan (g)
Rp8.334.654

= 7.383.027 + (14.280.225 x 0,07)

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

23

13. Akumulasi penyusutan

= Akumulasi penyusutan 2015 + (Aset tetap 2016 x estimasi

penyusutan (h).
Rp2.349.416
14. Aset tetap bersih
Rp5.985.238

= 1.803.910 + (8.334.654x 7,3%)


= Aset tetap 2016 Akumulasi penyusutan 2016
= 8.334.654 x - 2.349.416

15. Properti pertambangan = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap


16. Tanaman Perkebunan = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
17. Pajak dibayar dimuka = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
18. Aset pajak tangguhan = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
19. Goodwill = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
20. Aset tidak lancar lainnya = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
21. Utang usaha

= Proyeksi beban pokok penjualan 2016 : Perputaran utang

usaha (c)
Rp1.191.703
22. Beban akrual
Rp1.712.996

= Rp9.975.740 : 8,37
= Proyeksi penjualan 2016 : beban akrual/penjualan (n)
= Rp14.280.225 : 12%

23. Libilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
24. Utang pajak
Rp.184.500

= Proyeksi beban pajak 2016 x utang pajak/beban pajak (e)


= 656.145 x 28,12%

25. Bagian jangka pendek dari liabilitas sewa pembiayaan = diasumsikan sama dengan
tahun yang lalu yaitu sebesar Rp15.851
26. Pinjaman bank jangka pendek = diasumsikan perusahaan melunasi seluruh pinjaman
bank jangka pendek tahun lalu sebesar Rp739.000, dan dicatatan atas laporan keuangan
tahun 2015 disebutkan perusahaan memiliki komitmen pinjaman jangka pendek yang
belum dicairkan sebesar Rp494.928 dan diasumsikan pada tahun 2016 perusahaan
mencairkan pinjaman tersebut. Sehingga saldo pinjaman bank jangka pendek pada
tahun 2016 adalah sebesar Rp494.928.
27. Bagian jangka pendek dari pinjaman bank jangka panjang = diasumsikan perusahaan
melunasi seluruh bagian jangka pendek dari pinjaman bank jangka panjang tahun lalu
sebesar Rp597.034, dan pada tahun 2016 diasumsikan jumlah bagian jangka pendek
dari pinjaman bank jangka panjang sama dengan tahun lalu yaitu sebesar Rp597.034.
28. Provisi reklamasi lingkungan dan penutupan tambang = diasumsikan tidak ada
perubahan/tetap.

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

24

29. Bagian jangka pendek dari liabilitas imbalan pasca kerja = diasumsikan tidak ada
perubahan/tetap.
30. Utang jangka pendek lainnya = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap.
31. Provisi reklamasi lingkungan dan penutupan tambang = diasumsikan tidak ada
perubahan/tetap
32. Liabilitas sewa pembiayaan= saldo Liabilitas sewa pembiayaan tahun lalu proyeksi
Bagian jangka pendek dari liabilitas sewa pembiayaan tahun 2016
Rp31.129 = 46.980 15.851
33. Liabilitas imbalan pasca kerja = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap.
34. Pinjaman jangka panjang = saldo pinjaman Bank tahun 2015 proyeksi bagian jangka
pendek dari pinjaman jangka panjang tahun 2016
Rp26.158 = 623.192 597.034
35. Modal saham= diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
36. Tambahan modal disetor = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
37. Saham treasuri = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
38. Cadangan Perubahan Nilai Wajar Aset Keuangan tersedia untuk dijual = diasumsikan
tidak ada perubahan/tetap
39. Selisih penjabaran keuangan entitas anak = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
40. Saldo laba dicadangkan = saldo laba dicadangkan 2015 + (proyeksi laba bersih 2016
pembayaran deviden)
Rp10.034.482

= 8.607.269 + (2.132.873 705.660)

41. Saldo laba belum dicadangkan = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap


42. Kepentingan non pengendali = diasumsikan tidak ada perubahan/tetap
43. Kas dan setara kas = Jumlah Liabilitas dan ekuitas 2016 jumlah aset 2016 (tanpa kas
dan setara kas)
Rp3.251.310 = 17.583.765 2.14.332.455

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

25

Tabel 21
PT BUKIT ASAM(PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Estimasi tahun 2016
Laba bersih
Penyesuaian laba menjadi arus kas
Penyusutan dan amortisasi
piutang
persediaan
utang usaha
biaya dibayar dimuka
pajak dibayar dimuka
utang pajak
Beban Akrual
arus kas bersih dari aktivitas operasi
aset tetap
arus kas bersih dari aktivitas investasi
Liabilitas Sewa Pembiayaan
Pinjaman Jangka Pendek
Pinjaman Bank Jangka Panjang
Pembayaran dividen
arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
perubahan bersih kas
kas awal
kas akhir

2.132.873
545.506
(63.504)
(49.080)
45.614
(11.840)
(23.203)
8.284
65.568
2.650.217
(951.627)
(951.627)
(15.851)
(244.072)
(597.034)
(705.660)
(1.562.617)
135.973
3.115.337
3.251.310

Tabel 21 menunjukkan mengenai proyeksi laporan arus kas Perseroan tahun 2016.
Proyeksi arus kas dihitung dari proyeksi laporan laba rugi dan proyeksi neraca. Proyeksi
arus kas bersih dari operasi sebesar Rp2.650.217.000.000,- sebagian digunakan untuk
mendanai

aktivitas

investasi

yaitu

berupa

penambahan

aset

tetap

sebesar

Rp951.627.000.000,0. Selain itu sebagian dana itupun digunakan untuk membayar dividen
yang pada tahun 2016 diasumsikan sama dengan pembayaran dividen tahun 2015 yaitu
sebesar

Rp705.660.000.000,

Rp244.072.000.000,-

dan

pembayaran
pembayaran

pinjaman
peinjaman

jangka
jangka

pendek

sebesar

panjang

sebesar

Rp597.034.000.000,- . Sisa dari aktivitas tersebut menghasilkan perubahan bersih kas


sebesar Rp 135.973.000.000,- yang merupakan penambahan kas bagi Perseroan.
Langkah akhir dari analisis laporan adalah penilaian saham biasa perusahaan di tahun
2015 dan menggunakan ramalan untuk tahun 2016 dan tahun-tahun selanjutnya. Tabel 22
menunjukkan valuasi atas saham biasa PT Bukit Asam. Model valuasi yang digunakan

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

26

dalam mencari nilai intrinsik dalam makalah ini menggunakan model laba sisa. Model
valuasi ini adalah model yang dikembangkan dengan menggunakan angka dan pendekatan
akuntansi. Valuasi akan menggunakan horizon waktu 5 tahun ke depan, yaitu tahun 20162020 sebagai horizon peramalan, serta tahun 2021 sebagai terminal value. Proses analisis
hanya menggunakan lima parameter yaitu :
1. Pertumbuhan penjualan
2. Marjin laba bersih (laba bersih/penjualan)
3. Perputaran modal kerja bersih (penjualan/modal kerja bersih)
4. Perputaran aset tetap (penjualan/aset tetap)
5. Financial leverage (aset operasi/ekuitas)
Dalam analisis proyeksi laporan laba rugi untuk tahun 2016 ditetapkan tingkat
pertumbuhan adalah sebesar 5,01% atau sama dengan tingkat pertumbuhan penjualan
sebelumnya. Pertumbuhan selama horison waktu peramalan ditetapkan sama sebesar
5,01%.

Tahun selanjutnya, penjualan diasumsikan tumbuh sesuai angka inflasi yaitu

3,35% sesuai tingkat inflasi tahun 2015 (sumber www.bps.go.id)


Margin laba bersih ditetapkan sebesar 14,94% dan perputaran modal kerja bersih
sebesar 3,77 kali. Angka tersebut diasumsikan tidak berubah selama tahun proyeksi.
Perputaran aset jangka panjang diperkirakan sebesar 1,15 kali. Perputaran aset tetap dan
total aset operasi/total ekuitas juga menggunakan angka di tahun 2015, yaitu masingmasing sebesar 1,47 dan 1,58.
Biaya modal (cost of capital) dihitung menggunakan model penilaian Capital Asset

Pricing Model (CAPM) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

k = Rf + (risk premium)
Keterangan:
K = tingkat pengembalian investasi (biaya ekuitas)
Rf= suku bunga bebas resiko
= beta saham
Selanjutnya diperoleh data-data sebagai berikut untuk menghitung biaya ekuitas:
Data/Sumber Data

Angka

Risk Free Rate /Suku Bunga bebas resiko dengan menggunakan suku
bunga Bank Indonesia per tanggal 17 Desember 2015

7,5%

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

27

Data/Sumber Data

Angka

Beta Saham PT Bukit Asam (Data Pefindo 17 Desember 2015)

0,770

Risk Premium (www.stern.nyu.edu)

3,98%

k = Rf + (risk premium)

7,5% + (0,77 x 3,98%)

10,56%

Berdasarkan tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 10,56% maka akan dapat
diperoleh laba yang diharapkan untuk kemudian menentukan residual income baik untuk
lima tahun proyeksi maupun untuk anuitas tahun terakhir. Nilai sekarang dari total residual

income dijumlahkan ke ekuitas awal untuk menentukan nilai ekuitas sebenarnya. Hasil
analisis menunjukan nilai ekuitas perusahaan sebenarnya adalah Rp21.788.425.000.000,dengan jumlah saham beredar sebanyak 2.163.000.000 lembar saham maka diperoleh nilai
saham perusahaan sebenarnya adalah sebesar Rp. 10,073 per lembar saham. Nilai saham
ini lebih tinggi dari harga pasar saham yang beredar per 31 Desember 2015 yaitu Rp4.525
pada harga penutupan tanggal 30 Desember 2015.

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

28

Tabel 22
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
VALUASI SAHAM BIASA
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Angka Historis
16,67%

5,01%

5,01%

5,01%

Horizon Peramalan
2018
5,01%

14,25%
1,16
1,76
1,71

14,83%
1,15
1,48
1,75

14,94%
1,15
1,47
1,58
10,56%

14,94%
1,15
1,47
1,58

13.077.962
1.863.781
11.279.605
7.443.806
14.564.119
2.754.527
8.525.078

13.733.627
2.037.111
11.971.310
9.295.567
16.270.164
2.683.763
9.287.547

14.280.225
2.132.873
12.785.638
9.701.688
16.959.886
2.070.878
10.714.760

2014
Pertumbuhan Penjualan
Marjin Laba Bersih (Laba
bersih/Penjualan)
Perputaran Modal Kerja Bersih
Perputaran Aset Tetap
Total Aset Operasi/Total Eekuitas
Biaya Ekuitas
Penjualan bersih
Laba Bersih
Modal Kerja Bersih
Aset Jangka Panjang
Total Aset Operasi
Liabilitas Jangka Panjang
Total Ekuitas Pemegang Saham
Perhitungan Residual Income
Laba Bersih
Ekuitas Awal Tahun
Required Equity Return
Laba yang Diharapkan
Residual Income
Discount Factor
Nilai Sekarang Horizon Laba Bersih
Nilai Sekarang Kumulatif Horizon Laba
Bersih
Nilai Sekarang Residual Income Tahun
Akhir
Nilai Buku Awal Ekuitas
Nilai Ekuitas
Saham Biasa yang Beredar
Nilai Ekuitas per Lembar Saham

2015

5,01%

5,01%

Tahun Akhir
2021
3,35%

14,94%
1,15
1,47
1,58

14,94%
1,15
1,47
1,58

14,96%
1,15
1,47
1,58

14,94%
1,15
1,47
1,58

14.996.166
2.239.805
12.999.070
10.188.084
19.388.212
2.174.702
12.248.905

15.748.000
2.352.098
13.650.780
10.698.864
21.994.280
2.283.731
13.895.343

16.537.528
2.470.021
14.335.163
11.235.253
24.787.003
2.398.226
15.659.704

17.366.639
2.598.814
15.053.858
11.798.533
27.783.587
2.518.461
17.552.858

17.948.421
2.680.750
15.558.162
12.193.784
30.909.863
2.602.829
19.527.948

2.132.873
9.287.547
10,56%
981.192
1.151.681
0,9044
1.041.636

2.239.805
10.714.760
10,56%
1.131.972
1.107.834
0,8180
906.238

2.352.098
12.248.905
10,56%
1.294.048
1.058.050
0,7399
782.813

2.470.021
13.895.343
10,56%
1.467.987
1.002.033
0,6692
670.529

2.598.814
15.659.704
10,56%
1.654.385
944.429
0,6052
571.596

2.680.750
17.552.858
10,56%
1.854.389
826.360

1.041.636

1.947.874

2.730.687

3.401.217

3.972.812

2016

2017

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

2019

2020

8.528.066
9.287.547
21.788.425
2.163
10.073

29

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.

KESIMPULAN
Analisis fundamental bertujuan untuk menentukan nilai intrinsik perusahaan. Analisis

ini bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi stakeholder perusahaan. Dengan analisis
ini akan dapat diketahui berapa nilai sesungguhnya dari saham perusahaan, sehingga akan
bermanfaat bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi.
Berdasarkan analisis fundamental pada laporan keuangan PT Bukit Asam dapat
disimpulkan bahwa secara umum kinerja perusahaan cukup baik yang ditunjukkan dengan
angka penjualan yang terus naik, walaupun prosentase kenaikannya memiliki kecenderungan
penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Yang perlu diperhatikan adalah
adanya tren kenaikan beban pokok penjualan dari tahun ketahun, hal ini menunjukkan
perusahaan tidak mampu untuk melakukan efisiensi dalam operasinya.
Dalam penghitungan nilai intrinsik saham menggunakan model laba sisa (residual

income) diperoleh nilai intrinsik sebesar Rp10.073 per lembar saham pada akhir tahun 2015.
Nilai ini jauh diatas harga pasar saham pada saat itu sebesar Rp4.525 per lembar saham (pada
saat penutupan tanggal 30 Desember 2015). Hal ini berarti pasar menilai terlalu rendah saham
dibanding nilai intrinsik saham sebenarnya. Dalam kondisi seperti ini nilai pasar saham
memiliki kecenderungan untuk bergerak naik mendekati nilai intrinsiknya.

4.2.

SARAN

Berdasarkan hasil analisis fundamental sebagaimana yang dijabarkan pada makalah ini,
bahwa berdasarkan analisis dan perhitungan penulis yaitu nilai intrinsik saham PT Bukit
Asam adalah sebesar Rp10.073 per lembar saham dan harga saham di pasar sebesar Rp4.525
per lembar saham, sehingga dapat dismpulkan bahwa perusahaan dinilai terlalu rendah oleh
pasar, dan harga saham berpotensi naik menuju nilai intrinsiknya. Hal ini terbukti dengan
harga pasar saham pada saat penutupan tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp7.700,- per
lembar saham, harga tersebut semakin mendekati nilai intrinsik sesuai hasil perhitungan
dalam makalah ini. Dengan demikian, dalam kondisi seperti ini keputusan paling tepat yang
dapat diambil investor adalah dengan membeli saham PT Bukit Asam. Namun, analisis yang
dibuat ini tidak lepas dari penggunaan berbagai asumsi yang bisa jadi terjadi kesalahan dalam
Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

30

penggunaannya, sehingga masih diperlukan pertimbangan-pertimbangan lain dalam


pengambilan keputusan investasi.

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

31

DAFTAR PUSTAKA
Subramanyam, K.R, dan John, J. Wild. 2014. Analisis Laporan Keuangan (Terjemahan)
Buku 1. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Subramanyam, K.R, dan John, J. Wild. 2014. Analisis Laporan Keuangan (Terjemahan)
Buku 2. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Auditor Independen PT Bukit Asam
(Persero) Tbk. Dan Entitas Anak 31 Desember 2015 dan 2014
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Auditor Independen PT Bukit Asam
(Persero) Tbk. Dan Entitas Anak 31 Desember 2014 dan 2013
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Auditor Independen PT Bukit Asam
(Persero) Tbk. Dan Entitas Anak 31 Desember 2013 dan 2012
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Auditor Independen PT Bukit Asam
(Persero) Tbk. Dan Entitas Anak 31 Desember 2012 dan 2011
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Auditor Independen PT Bukit Asam
(Persero) Tbk. Dan Entitas Anak 31 Desember 2011 dan 2010
Laporan Tahunan (Annual Report) PT Bukit Asam (Persero) Tbk tahun 2015.
http://www.bi.go.id. Suku Bunga Bank Indonesia. Diakses tanggal 20 Juni 2016
http://www.bps.go.id. Tingkat inflasi tahun 2015. diakses tanggal 20 Juni 2016
http:// www.pefindo.com . Tentang beta saham PT.Bukit Asam per 7 Desember 2015.
Diakses 20 Juni 2016
http://www.stern.nyu.edu. Diakses pada tanggal 20 Juni 2015

Analisis Fundamental atas Laporan Keuangan PT Bukit Asam Tbk 2011-2015

32

Вам также может понравиться