Вы находитесь на странице: 1из 5

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PROGRAM

: BANGUNAN POTENSI WAJIB PAJAK

KEGIATAN

: PEMETAAN
BANGUNAN
WAJIB Pajak (PBB)

PAKET PEKERJAAN

: PENGAWASAN BANGUNAN WAJIB


PAJAK DI KABUPATEN PONOROGO,
PROBOLINGGO, PASURUAN, BLITAR,
TRENGGALEK, PACITAN, DAN KOTA
KEDIRI

SUMBER DANA

: APBD PROVINSI JAWA TIMUR 2015

BIDANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN


DIREKTORAT PBB
PROVINSI JAWA TIMUR

POTENSI

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)
URAIAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Dalam konsep otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki peran


penting dalam mengatur dan mengurus rumah tangga daerah termasuk
pengelolaan keuangan daerah, seperti yang tertuang dalam UU No 32
dan 33 tahun 2004. Dengan lahirnya peraturan otonomi daerah
tersebut pemerintah daerah diharapkan untuk lebih mampu menggali
potensi sumber-sumber penerimaan daerah dalam membiayai segala
aktivitas pembangunan daerah melalui peningkatan Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Peningkatan sumber penerimaan PAD tersebut dapat
dilakukan diantaranya melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak
dan retribusi daerah. Di Kabupaten Jember, potensi penerimaan pajak
masih belum tergali secara optimal atau masih lebih rendah
dibandingkan dengan penerimaan dari retribusi daerah. Realisasi
penerimaan pajak daerah rata-rata tahun 2003-2006 sebesar 28,30%
lebih rendah dibandingkan penerimaan retribusi yaitu 44,33%
(APBD, 2003-2006). Dengan demikian perlu dilakukan identifikasi
optimalisasi potensi pajak daerah dengan evaluasi permasalahan yang
selama ini terjadi, sehingga pada gilirannya dapat dirumuskan
kebijakan pemerintah yang lebih sesuai dan tepat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jenis pajak yang sangat tidak berpotensi di
Kabupaten Jember dengan tolak ukur hasil (yield) adalah pajak hotel
dan restoran, pajak hiburan, pajak reklame dan pajak penerangan
jalan. Sedangkan pajak yang sangat berpotensi adalah pajak galian
golongan C. Penilaian persepsi masyarakat mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi optimalisasi penerimaan pajak daerah adalah
faktor kelembagaan sebesar 55% dengan kriteria faktor adalah masih
rendahnya law of enforcement terhadap tindakan penyalahgunaan
penerimaan pajak dan masih lemahnya sistem administrasi dalam
pengelolaan penerimaan pajak daerah. Rekomendasi kebijakan adalah
pentingnya pengelolaan pajak daerah yaitu 62% melalui peningkatan
inovasi dalam sistem pemungutan pajak dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan.

2. Maksud dan
Tujuan

Tujuan dari paket kegiatan Pengawasan Pemetaan bangunan


potensibwajib pajak adalah:
1. Mengidentifikasi potensi pajak daerah di Kabupaten Jember, sehingga
dari potensi tersebut dapat menjadi landasan untuk mencari solusi dalam
merealisasikan potensi pajak daerah di Kabupaten Jember.

2. Mengevaluasi dan mengidentifikasi pelaksanaan dan permasalahan


yang timbul dalam optimalisasi penerimaan pajak daerah di Kabupaten
Jember.
3. Merumuskan strategi kebijakan dalam mengoptimalisasikan
penerimaan pajak daerah di Kabupaten Jember.
3. Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah :


(1) PBB menurut ruang lingkup bangunan yang telah dibuat.

4. Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan berada di wilayah Kabupaten Jember

5. Sumber
Pendanaan

Kegiatan paket pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan


Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015
Satuan Kerja Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur.

6. Nama dan
Proyek/Satuan
Kerja Pejabat
Pembuat
Komitmen

Program (10716)

: Pajak Bumi dan Bangunan

Kegiatan (10716011)

: Pemetaan
bangunan

Pejabat Pembuat Komitmen

: GATOT SOEBROTO,
M.PSDM

Proyek/Satuan Kerja

: Direktorat PBB Provinsi Jawa Timur

Pekerjaan

: Pengawasan
Jember

Pajak

PBB

Bumi

di

A.Md,

dan
SE,

Kabupaten

RUANG LINGKUP
7. Lingkup
Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan Pengawasan wajib PBB di Kabupaten


Ponorogo, Probolinggo, Pasuruan, Blitar, Trenggalek, Pacitan, dan
Kota Kediri, adalah sebagai berikut:
(1) Mengawasi pelaksanaan PBB agar sesuai dengan perencanaan
(2) Melakukan pengawasan agar pelaksanaan yg di kerjakan
sesuai yg diharapkan

8. Keluaran

Hasil yang diharapkan dari kegiatan Pengawasan wajib PBB di


Kabupaten Jember
(1)
(2)
(3)
(4)

9. Peralatan,
Material,
Personil dan
Fasilitas dari
Pejabat
Pembuat
Komitmen

Laporan Harian
Laporan Mingguan
Laporan Bulanan
Dokumentasi (foto Pelaksanaan)

10.Peralatan dan
Material dari
Penyedia Jasa
Konstruksi
11.Lingkup
Kewenangan
Penyedia Jasa
12.Jangka Waktu
Penyelesaian
Kegiatan
13.Badan Usaha

14.Personil

Penyedia jasa mempunyai lingkup kewenangan sesuai dengan


lingkup pekerjaan dan penyusunan laporan.
Kegiatan Pengawasan wajib PBB di Kabupaten Ponorogo,
Probolinggo, Pasuruan, Blitar, Trenggalek, Pacitan, dan Kota Kediri
akan dilaksanakan selama 15 (lima belas) hari kalender sejak
dikeluarkannya SPMK.
Kegiatan Pengawasan wajib PBB di Kabupaten Ponorogo,
Probolinggo, Pasuruan, Blitar, Trenggalek, Pacitan, dan Kota Kediri
mempersyaratkan Badan Usaha memiliki Sertifikat Badan Usaha
Bidang Sipil Sub Bidang Sarana Transportasi
Posisi

Kualifikasi

Jumlah
Orang

Tenaga Ahli:
1. Team
Leader

15.Jadwal
Tahapan

Team Leader / Ahli Sipil, Sarjana S-1


jurusan Teknik Sipil lulusan Perguruan
Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi
Swasta yang telah lulus ujian negara
atau yang telah diakreditasi, atau
Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah
diakreditasi, dibuktikan dengan salinan
ijazah yang sah.
Team
Leader
ini
diutamakan
berpengalaman
melaksanakan
pekerjaan di bidang Teknik Transportasi
dengan pengalaman minimal 6 tahun,
dan memiliki SKA.
2. Administras Staf
Administrasi/Keuangan
yang
i/Keuangan disyaratkan adalah seorang lulusan
SMA/SMK sederajat yang telah lulus
ujian
Negara
atau
yang
telah
diakreditasi, dibuktikan dengan salinan
ijazah
yang
sah.
Diutamakan
berpengalaman minimal 1 tahun.
3. Inspektor/ Inspektor/Pengawas yang disyaratkan
Pengawas
adalah seorang lulusan SMA/SMK
sederajat yang telah lulus ujian Negara
atau yang telah diakreditasi, dibuktikan
dengan salinan ijazah yang sah.
Diutamakan berpengalaman minimal 1
tahun.
Tahapan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a) Pekerjaan Pendahuluan dan pengukuran titik lokasi ;
b) Pengawasan ;

1 orang

1 orang

5 orang

Pelaksanaan
Kegiatan

c) Serah Terima Pekerjaan ;


HALHAL LAIN

16.Persyaratan
Kerjasama

Jika kerjasama dengan penyedia barang/jasa lain diperlukan untuk


pelaksanaan kegiatan ini maka harus mematuhi persyaratan yang
telah ditentukan.

17.Alih
Pengetahuan

Jika diperlukan, Penyedia barang/jasa berkewajiban untuk


menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen.
SURABAYA,

Januari 2015

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

GATOT SOEBROTO, A.Md, SE, M.PSDM


Penata
NIP. 19750525 199903 1 010

Вам также может понравиться