Вы находитесь на странице: 1из 10

SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

TEKNIK SEPEDA MOTOR


JOB SHEET TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF
Kode Job : 2
Semester 1

I.

II.

Revisi : 01

Tgl. :

Juli 2016

MENGISI BATERAI

Jumlah hal : 4
8 X 45 Menit

Tujuan :
1. Memeriksa elektrolit baterai dengan alat dan metode yang benar.
2. Mengkonversi hasil pemeriksaan berat jenis pada temperature 20C
3. Siswa mampu mengoprasikan baterai charger secara benar dan merangkai beberapa
baterai untuk dilakukan pengisian.
Alat dan Bahan :
1. Baterai
2. Voltmeter/multimeter/baterai tester
3. Hidrometer
4. Baterai charger

III. Keselamatan Kerja :


1. Hati-hati terhadap cairan baterai.
2. Hati-hati saat melakukan pengisian baterai. Ikuti petunjuk pengisian baterai dengan
benar.
3. Dilarang merokok/ bermain dengan api diruang baterai (bisa berakibat peledakkan)
4. Jangan melepas kabel pengisi saat baterai diisi
5. hati-hati dalam menyetel tegangan dan arus

IV. Langkah Kerja :


A. Siapkan alat dan bahan praktikum
B. Memeriksa kondisi visual baterai
a. Periksa kondisi baterai secara visual dari kerusakan dan kebocoran box baterai.
b. Periksa terminal baterai dari kotor dan karat. Bersihkan bila terjadi karat.
c. Periksa permukaan elektrolit baterai, tambahkan air suling bila perlu sampai garis
full.

C. Mengukur tegangan baterai


a. Posisikan multimeter pada selektor DC50 (pengukuran tegangan searah maksimal
50 volt)
b. Tempatkan terminal multimeter pada kutub baterai pada kutup yang benar
D. Mengukur berat jenis elektrolit baterai
1. Pastikan hidrometer dalam kondisi baik dengan mengecek berat jenis air murni,
sehingga menunjukkan berat jenis 1.000.
2. Tekan karet hidrometer, masukkan ujung hidrometer ke dalam salah satu sel baterai
hingga tercelup ke dalam larutan elektrolit. Lepas tekanan pada karet, sampai
pelampung terangkat. Baca berat jenis elektrolit baterai.

3. Catat hasil pengukuran pada kolom yang tersedia.


4. Ulangi untuk sel-sel yang lain.
E. Langkah Kerja Mengisi Baterai
1. Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah kusus agar tidak tercecer.
2. Catat kapasitas baterai dan ukur berat jenis elektrolit baterai menggunakan
hidrometer
3. Hubungkan kabel positip baterai dengan klem positip battery charger dan terminal
negatip dengen klem negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan
timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger model
tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila pemasangan terbalik akan muncul
bunyi peringatan.

4. Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V


5. Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12 V maka
selector digerakan kearah 12 V.
6. Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai
7. Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian sesuai dengan hasil pengukuran berat
jenis elektrolit baterai, ( untuk battery charging yang dilengkapi timer), bila tidak
dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian.
8. Bila pengisian sudah selasai, maka mematikan battery charger,
9. Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lepas terminal negatip dahulu,
klem jangan dilepas saat battery charge masih hidup, sebab akan terjadi percikan
api pada terminal saat dilepas dan menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap
baterai terbakar. Uap baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah
meledak.
10. Bersihkan tempat kerja dan kembalikan alat pada tempat semula
Contoh :
B.J. rata-rata 1,06
Prosen kekosongan ................................%
Lama pengisian .......................................jam
B.J. rata-rata 1,14
Prosen kekosongan .................................%
Lama pengisian ........................................jam
B.J. rata-rata 1,26
Prosen kekosongan..................................%
Lama pengisian ..........................................jam

11. Rangkaikan rangkaian pengisian dari baterai dengan baterai charger


12. Tunggu waktu pengisian sampai baterai kondisi penuh sesuai dengan waktu yang
sudah
F. Mengisi 2 Baterai Secara Paralel
1. Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah kusus agar tidak tercecer.
2. Catat kapasitas masing-masing baterai dan ukur berat jenis elektrolit baterai
menggunakan hydrometer
Baterai : A
Kapasitas: AH
Temperatur
Sel
Berat Temperatur Berat
saat
Baterai
jenis
20C
jenis
pengukuran
1
2
3
4
5
6

Baterai : B
Sel
Baterai

Kapasitas:
Temperatur
saat
pengukuran

Berat
jenis

AH

Temperatur
20C

Berat
jenis

1
2
3
4
5
6
3. Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal positip baterai 2 kemudian
hubungkan dengan klem positip battery charger. Demikian pula untuk termianal
negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan timbul percikan api, bila
dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger model tertentu dilengkapi dengan
indicator, dimana bila pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan.

1.
4. Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V
5. Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12 V maka
selector digerakan kearah 12 V.
6. Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai
7. Besar arus merupakan jumlah arus yang dibutuhkan untuk baterai 1 dan baterai 2.
misalnya untuk mengisi dua baterai 50 AH dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x(2
x50)) = 10 A., mengisi baterai 50 AH dan 40 AH maka diperlukan arus sebesar 10 % x
(40+50) = 9 A.
8. Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian sesuai hasil pengukuran elektrolit baterai
(untuk battery charging yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu
mulai proses pengisian. Waktu yang diperlukan sesuai dari hasil pengukuran berat jenis
elektrolit masing-masing baterai.
9. Bila pengisian sudah selasai, maka mematikan battery charger,
10. Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip dahulu,
klem jangan dilepas saat battery charge masi hidup, sebab akan terjadi percikan api
pada terminal sat dilepas dan menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap baterai
terbakar. Uap baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak.

G. Mengisi 2 Baterai Secara Seri


Langkah Kerja
1. Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah kusus agar tidak tercecer.
2. Catat kapasitas masing-masing baterai dan ukur berat jenis elektrolit baterai
menggunakan hydrometer
Baterai : A
Kapasitas: AH
Temperatur
Sel
Berat Temperatur Berat
saat
Baterai
jenis
20C
jenis
pengukuran
1
2
3
4

5
6
Baterai : B

Kapasitas:
AH
Temperatur
Sel
Berat Temperatur Berat
saat
Baterai
jenis
20C
jenis
pengukuran
1
2
3
4
5
6

3. Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal positip baterai 2 kemudian


hubungkan dengan klem positip battery charger. Demikian pula untuk termianal
negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan timbul percikan api, bila
dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger model tertentu dilengkapi dengan
indicator, dimana bila pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan.

4.
5.
6.

7.

8.
9.

2.
Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V
Pilih selector tegangan sesuai dengan total tegangan baterai, misal 2 baterai 12 V
dirangkai seri maka tegangan menjadi 24 V maka selector digerakan kearah 24 V.
Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai yang
paling kecil. Misalkan besar untuk mengisi dua baterai 50 AH dibutuhkan arus
pengisian sebesar 10% x 50 = 5 A., mengisi baterai 50 AH dan 40 AH maka
diperlukan arus sebesar yang digunakan 10 % x 40 AH = 4 A.
Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang dilengkapi
timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian. Waktu yang
diperlukan sesuai dari hasil pengukuran berat jenis elektrolit masing-masing baterai.
Bila pengisian sudah selasai, maka mematikan battery charger,
Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip dahulu,
klem jangan dilepas saat battery charge masi hidup, sebab akan terjadi percikan api
pada terminal saat dilepas dan menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap baterai
terbakar. Uap baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak.

V.

Lampiran I
Data Hasil Praktikum
A. Kode baterai :
1. ______________________
2. ______________________
Arti kode baterai tersebut :
1. ______________________
a) ______________________________________________
b) ______________________________________________
c) ______________________________________________
d) ______________________________________________
2. ______________________
a) ______________________________________________
b) ______________________________________________
c) ______________________________________________
d) ______________________________________________

B. Pemeriksaan visual baterai


a. Kondisi kotak baterai :
b. Kondisi terminal baterai :
c. Kuantitas cairan elektrolit baterai :
Baterai A
Merk Baterai
Dimansi Baterai
Panjang

Lebar

Lebar

Tinggi

Tinggi

Kode lain:
CCA

Baterai B
Merk Baterai
Dimansi Baterai
Panjang

Kapasitas

C. Pengukuran tegangan baterai


Tegangan baterai : .......... Volt.

Kode lain:
CCA

Kapasitas

D. Pengukuran berat jenis baterai.

Sel
Baterai
1

BATERAI A
Temperatur saat
pengukuran C (t)

Nilai pengukuran
berat jenis (St)

BATERAI B
Temperatur saat
pengukuran C (t)

Nilai pengukuran
berat jenis (St)

2
3
4
5
6

Sel
Baterai
1
2
3
4
5
6

E. Perhitungan untuk mengkonversi berat jenis S 20 oC tiap-tiap sel :


No

mengkonversi berat jenis

S 20 C

Berat jenis rata-rata

F. Perhitungan Amper Pengisian


1. Pengisian Cepat

2. Pengisian Lambat

G. Kesimpulan

Rumus untuk mengkonversi berat jenis


S 20 C= St + 0,0007 x (t - 20)

S 20 C
:
Berat jenis pada temperature 20 C
St
:
Nilai pengukuran berat jenis
t
:
Temperatur elektrolit saat pengukuran
Bersihkan tempat kerja dan Kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
Tindakan hasil pengukuran.
Hasil Pengukuran

Tindakan

1.300 atau lebih

Tambahkan air suling agar berat jenis


berkurang

1.290 1.220

Baterai masih baik (OK)

1.210 atau kurang

Lakukan pengisian, ukur berat jenisnya


bila berat jenis tetap 1.210 ganti baterai

Perbedaan Bj antara sel kurang dari


0.040

Masih dalam batas toleransi (OK)

Perbedaan antara BJ lebih dari 0.040

Lakukan pengisian penuh, periksa BJ, bila


perbedaan masih melebihi 0.04, ganti
baterai.

Menentukan amper pengisian cepat


Tentukan kondisi pengeluaran dari baterai dari berat jenisnya dengan menggunakan
grafik di bawah ini, kemudian hitung amper pengisian dengan menggunakan rumus
berikut (lamanya pengisian untuk pengisian cepat biasanya antara 0.5 sampai 1 jam).
Amper Pengisian yang benar (A) = Kondisi pengeluaran (Ah)
1 + lamanya pengisian (h)

Contoh perhitungan:
Kapasitas baterai : 40 Ah dan berat jenis hasil ukur pada 20oC : 1.18
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kondisi pengeluaran adalah sebesar 40%,
sehingga perlu pengisian 16 Ah (40% dari baerai 40 Ah). Bila lama pengisian 30 menit
(0.5 h), maka amper pengisian yang benar adalah:
16 Ah = 10 A
1 + 0.5 h
*untuk melindungi baterai, amper pengisian maksimum tidak boleh melebihi
kapasitas baterai.
Menentukan lama waktu pengisian lambat
Arus pengisian pada pengisin lambat maksimum harus kurang dari 1/10 kapasitas baterai
(misal: kapasitas baterai 40 Ah maka arus pengisiannya adalah 4 A atau kurang).
Lamanya pengisian lambat dapat dihitung dengan rumus berikut:
Lamanya pengisian (h) = Kondisi kapasitas pengeluaran (Ah) x (1.2 sampai 1.5)
Arus pengisian (A)
Contoh perhitungan:
Kapasitas baterai 40 Ah dengan berat jenis elektrolit 1.16
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui kondisi pengeluaran baterai adalah kira-kira
50%.
Karena itu baterai membutuhkan pengisian:
40 Ah x 50 %= 20 Ah
Sehingga lamanya pengisian lambat adalah;
20 Ah x (1.2 s/d 1.5) = 6 s/d 7.5 h
4A

Вам также может понравиться