Вы находитесь на странице: 1из 3

Implementasi Geostrategis Muhammad [saw]: Islam dan Nasrani Orthodox Timur di Dalam

Proses Sejarah Manusia


Novaya Zemlya2 November 2015
01.11.15 Angkoso Nugroho [Farewell Slavianka]
Tahun-tahun strategis dari Perang Bizantium-Persia [Sasanid]
602: Kaisar Bizantium Mauricius dibunuh oleh Phocas. Raja Persia, Khosrau II membuka
kembali perang melawan Kekaisaran Bizantium.
613: Tentara Persia menaklukkan Damaskus.
614: Tentara Persia menaklukkan Yerusalem. Hijrah pertama Muslim dari Mekah ke
Abyssinia, Kerajaan Nasrani Orthodox Timur.
615: Turunnya Surah Al-Ruum [Bizantium] kepada Muhammad [saw].
619: Persia menaklukkan Mesir. Tahun Kesedihan Muhammad [saw].
622/1 Hijriyah: Kaisar Heraclius membalik keadaan Byzantium dalam perang ini, dia
mengalahkan Persia dalam Pertempuran Issus di Anatolia. Muhammad [saw] memimpin
Hijrah Muslim yang kedua ke Yathrib, menandai awal kalender Islam.
624/2 Hijriyah: Perang Badar, kemenangan umat Islam atas tentara Mekah yang datang ke
Madinah. Jihad adalah bukan perang atas nama Agama untuk merebut tanah dan harta
benda milik bangsa lain, apalagi memaksa mereka untuk meninggalkan agama mereka. Jihad
tidak bisa dikeluarkan oleh seseorang yang tidak memiliki status sebagai pemimpin negara
yang berlandaskan kepada Islam. Muhammad [saw] adalah teladan dan contoh untuk
Muslim, dan Sunnahnya bukanlah hanya apa-apa yang dikatakannya, namun juga apa-apa
yang dilakukannya.
625/3Hijriyah: Perang Uhud, kemenangan Mekah atas tentara Muslim.
627/5 Hijriyah: Heraclius mengalahkan tentara Persia dalam Pertempuran Niniwe dan
kemajuan menuju Ctesiphon, ibukota Persia. Perang Parit [Khandag]: Mekah tidak berhasil
memberlakukan blokade militer terhadap Madinah.
628/5 Hijriyah: Khosrau II melarikan diri dari pemberontakan internal dan dibunuh pada
bulan Februari, sementara Bizantium merebut kembali Suriah. Penerus Khosrau, Kavadh II
mengusulkan perdamaian dengan Bizantium. Perjanjian Hudaibiyyah antara Madinah dan
Mekah. Jatuhnya Khaybar adalah jatuhnya Mekkah.
629/6 Hijriyah: Negosiasi damai yang menyimpulkan pada bulan Juni, Persia memiliki
Suriah dan Mesir. Ziarah atau Haji Pertama umat Islam untuk Ka'bah.
630/8 Hijriyah: Heraclius mengunjungi Yerusalem sebagai seorang peziarah, menandai sifat
konklusif dari kemenangan Bizantium. Status quo ante dari sebelum invasi Sassanid yang
terakhir. Penaklukan Mekah: kekuatan Muslim di bawah Muhammad [pubh] menaklukan
Mekkah tanpa menggunakan senjata, kemenangan mutlak Muslim Madinah yang mengakhiri
Perang Mekkah terhadap Medinah. Perang Mekkah terhadap Madinah.

636/14 Hijriyah: Muslim menaklukkan Suriah yang dikuasai Bizantium dan juga Palestina
Prima [Baitul Maqdis/Aelia].
Pembahasan
Ada dua Hijrah: 1. Abyssinia [Nasrani Ortodoks Timur] 2. Madinah
Madinah menerima Muhajirin/imigran Muslim karena Muslim telah diberikan suaka oleh
Negus, Raja Abyssinia. Artinya, bahwa Muslim sekarang didukung dan dilindungi oleh
Kerajaan Nasrani Ortodoks Timur. Atau Muslim memiliki status sebagai komunitas yang
memiliki kekuasaan walapun belum memiliki negara. Sebelum suaka dari Abyssinia, sama
seperti golongan Arab yang lain, Yathrib tidak memperlihatkan tanda-tanda menerima Islam.
Kedua, Hijrah ke Madinah dilaksanakan berbarengan dengan kalahnya Persia di Pertempuran
Issus, yang berarti bahwa, Mekkah mulai kehilangan kekuasaannya di Jazirah Arab, karena
Mekkah adalah negara bawahannya Persia, dan Persia telah kalah dalam Pertempuran Issus
melawan Bizantium. Pertempuran Issus adalah pertempuran yang menentukan siapa
penguasa Suriah dan Tanah Suci, atau Jazirah Arab secara keseluruhan.
Ketika akhirnya Bizantium mengalahkan Persia di Ctesiphon, ibukota Persia, maka Quraish
Mekkah, juga kehilangan status mereka sebagai wakil superpower di Jazirah Arab. Kontrol
Semenanjung Arab oleh Kekaisaran Persia dan Negara Mekah mulai runtuh. Kesempatan ini
diambil oleh Muhammad [saw], yang sekarang sudah memiliki negara sendiri, Negara
Madinah, untuk menawarkan Perjanjian Hudaybiyah kepada Mekah, di mana didalamnya
terkandung Penaklukan Kahybar tanpa intervensi militer Mekah. Jatuhnya Khaybar berarti
jatuhnya Mekkah, karena Mekkah tidak hanya bahwa telah kehilangan dukungan dari Persia,
mereka juga kehilangan sekutu utama mereka, orang-orang Yahudi dari Negara Khaybar.
Mekkah dalam status tidak berdaya atau dalam politik dan kemiliteran disebut, Kaisar yang
tidak punya pakaian.
Setelah kembali dari Penaklukan Khaybar, kontrol Persia atas Jazirah Arab telah runtuh
sepenuhnya, Muhammad [saw] kemudian dilanjutkan ke Penaklukan Mekkah. Mekkah
diambil tanpa pertempuran, kemenangan Muslim yang mutlak, oleh kasih dan karunia Allah
[swt].
Selain itu, tanpa bantuan orang-orang Nasrani Ortodoks Timur, baik secara langsung
[Abyssinia] dan secara tidak langsung [Kekaisaran Bizantium], tidak akan ada Muslim
ataupun Islam hari ini. Kemenangan Bizantium telah dijanjikan oleh Allah [swt] kepada
mereka yang beriman. Tidak pernah Allah mengingkari janji-Nya, dan Allah menghendaki
kemenangan kepada siapapun yang Dia mau, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Mereka hanya tahu beberapa penampilan dari kehidupan dunia, dan lalai dari kehidupan di
akhirat [spiritualisme].
Al-Quran, Surah al-Ruum, Bizantium,
Alif. Lam. Mim. (1)
Bizantium telah dikalahkan [oleh Persia] (2)

Di tanah dekat [tanah terendah] [Laut Mati / Yerusalem], dan mereka, setelah kekalahan
mereka akan menang [Konstantinopel, Niniveh dan Ctesiphon] (3)
Dalam beberapa (tahun) - Allah-lah penentu perkara ini sebelumnya, [Bizantium pada waktu
itu ketika Quran diturunkan] dan di sesudahnya [kedua kalinya/Federasi Rusia di Akhir
Zaman] - dan di hari itu orang beriman akan bersukacita ( 4)
Dalam bantuan Allah untuk kemenangan. Dia memberikan kemenangan siapa yang Dia
kehendaki. Dia adalah Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (5)
Ini adalah janji Allah. Allah menyalahi janji-Nya tidak, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui. (6)
Mereka hanya tahu beberapa penampilan dari kehidupan dunia, dan lalai dari kehidupan di
akhirat [spiritualisme]. (7)
Namun kita belum selesai, kemenangan Bizantium di Surah al-Ruum juga mengatakan bahwa
Allah [swt] telah berjanji bahwa kondisi geostrategis serupa juga akan terjadi di Jazirah Arab
di Akhir Zaman, di mana Islam yang benar akan muncul kembali dalam proses sejarah
manusia . Perang dua negara adidaya yang serupa, yang satu adalah beriman pada Kitab Allah
dan yang lainnya adalah mushrik. Islam yang benar yang serupa dengan yang dahulu, sifat
kemunculannya yang serupa, dan pemimpin Islam yang serupa dengan Muhammad [saw]. Di
mana Muslim akan kembali mendukung saudara mereka, orang-orang Nasrani Ortodok
Timur, yang dipimpin oleh Federasi Rusia, untuk menaklukkan Turki, dan mengembalikan
nama aslinya, yaitu, Konstantinopel, dan sekali lagi, Hagia Sophia akan menjadi Katedral
terbesar bagi Nasrani Ortodoks Timur. Insya Allah.
Dengan demikian sekarang Muslim harus mengetahui keadaan dan kesadaran strategis dari
lingkungan yang ada di sekitar mereka, karena itu adalah Sunnah dari Muhammad [saw].

Perang Byzantium-Persia

Вам также может понравиться