Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB I

METODE KERJA
I.

Tujuan
Mahasiswa dapat mengerti dan mempelajari dua golongan mekanisme sensoris
yang dapat dirasakan menurut filogenesisnya, yaitu jalur-jalur syaraf spinalnya
dan daerah korteks serebral.
Rumusan masalah
1. Pada percobaan dengan alkohol atau dengan eter pada kulit. Mula-mula

II.

ditimbulkan perasaan dingin dahulu kemudian disusul dengan perasaan


panas? Terangkan!
2. Apakah rasa-rasa panas atau dingin itu dirasakan terus menerus?
3. Di daerah manakah dari tubuh masing-masing rasa itu terdapat?
4. Adakah perbedaan diskriminasi, bila ujung-ujung jangka ditekan secara
simultan dan suksesif?
5. Bagaimanakah bunyi hukum Weber-Fechner ? dapatkah hukum ini
diperlihatkan dengan percobaan tersebut diatas ?
6. Gambarlah jalur-jalur dari semua rasa-rasa sensoris : raba , tekan , nyeri ,
panas , dingin !
Paleo sensibilitas
III.a Rasa-rasa panas dan dingin

III.
1.

a) Menyediakan 3 buah bak yang masing-masing berisi air es, air yang bersuhu
40C dan air bersuhu 30C.
b) Memasukkan telunjuk kanan ke dalam air es dan telunjuk kiri ke dalam air
40C. Mencatat perasaan yang saudara alami.
c) Kemudian segera memasukkan kedua telunjuk saudara ke dalam bak berisi air
yang bersuhu 30C. Mencatat dan menerangkan perasaan yang saudara
alami.
2.
a) Menempatkan punggung tangan saudara 10cm di depan mulut dan meniup
kulit punggung tangan itu dengan perlahan-lahan. Mencatat rasa yang saudara
alami.
1

b) Membasahi punggung tangan itu dengan air terlebih dahulu, kemudian meniup
seperti percobaan di atas. Mencatat pula rasa yang saudara alami.
c) Mengoleskan punggung tangan itu dengan alkohol atau eter dahulu, kemudian
meniupnya lagi. Rasa yang bagaimanakah yang saudara alami sekarang?
Terangkanlah!

III.b. Reaksi-reaksi di kulit


1. Meletakkan telapak tangan kiri di atas meja dan tandailah suatu daerah 3x3 cm
dengan menggunakan stempel yang tersedia.
2. Menyelidiki secara teratur mengikuti garis-garis sejajar titik-titik panas dengan
menggunakan kerucut kuningan yang telah direndam di dalam air panas
bersuhu 50 C (sebelum diletakkan pada telapak tangan, keringkan dahulu
kerucut itu dengan handuk). Memberi tanda kerucut itu dengan tinta hitam.
3. Melakukan percobaan di atas untuk menentukan titik-titik dingin dengan
menggunakan kerucut kuningan yang telah direndam dengan air es.
4. Membuat gambar tangan di atas kertas putih dan tuliskan titik-titik rasa itu ke
dalamnya.
5. Melakukan percobaan 2& 3 untuk daerah-daerah lengan bawah,kuduk, dan
pipi.

IV.

Neo sensibilitas
IV.a Lokalisasi rasa tekan
1. Menutup mata manusia coba, kemudian menekan ujung pensil dengan kuat
pada ujung jarinya.
2. Menyuruh manusia coba menunjukkan dengan pensil tempat yang telah
dirangsang itu. Menentukan jarak antara titik rangsang dengan titik tunjuk
dalam mm.
3. Mengulangi percobaan di atas sebanyak 3x dan menentukan jarak rataratanya.
4. Melakukan percobaan tersebut untuk daerah-daerah telapak tangan, lengan
bawah, lengan atas, pipi, dan kuduk.
IV.b Diskriminasi Rasa Tekan :
2

1. Menutup mata manusia coba, kemudian menekan kedua ujung sebuah jangka
secara serentak ( simultan ) pada ujung jarinya.
2. Mengambil mula-mula jarak ujung jangka yang kecil sehingga manusia coba
belum dapat membedakan dua titik. Kemudian memperbesar jarak ujung
jangka setiap kali dengan 2mm, hingga tepat dapat dibedakan dua titik oleh
orang percobaan.
3. Mengulangi percobaan ini dengan jarak ujung jangka yang besar dahulu,
kemudian dikecilkan setiap kali dengan 2 mm sampai ambang diskriminasi.
Mengambil jarak rata-rata dari tindakan nomor 2 s/d 3.
4. Melakukan percobaan nomor 1 s/d 3, tetapi sekarang dengan menekan kedua
ujung jangka secara berturut-turut (suksesif).
5. Menentukan dengan cara-cara tersebut diatas ambang diskriminasi dua titik
untuk daerah-daerah kuduk, bibir, pipi, lidah.
6.a. Mengambil sekarang jarak terbesar antara ujung-ujung jangka yang masih
dirasakan sebagai satu titik oleh kulit depan telinga
6.b. Menggerakan sekaarang jangka tersebut mulai dari kulit depan telinga ke
arah pipi, bibir atas dan bawah. Mencatat yang saudara alami.

IV.c. Diskriminasi Kekuatan Rangsangan. Hukum Weber-Fechner.


Kemampuan untuk membedakan kekuatan rangsangan rasa-rasa, pada
umumnya tidak tergantung pada kekuatan mutlah dar rangsangan tersebut,
tetapi pada perbedaan relatifnya.
1. Menutup mata manusia coba dan letakan tangannya diatas meja dengan
telapak tangannya menghadap keatas.

2. Meletakkan kotak timbangan dengan beban 5 gram di dalamnya pada ujungujung jarinya.
3. Menambahkan setiap kali kedalam kotak timbangan suatu beban, sampai
manusia coba tepat dapat membedakan tambahnan berat. Mencatat beban
permulaan (ditambah kotak timbangan) dan berat terakhir.
4. Melakukan percobaan nomer 2 dan nomer 3 dengan beban mula-mula
didalam kotak berturut-turut 10 gram, 50 gram, dan 100 gram.
IV.d Kemampuan Diskriminasi
Dalam melakukan praktikum ini seringkali timbul kesukaran karena yang
dipakai adalah orang-orang sehat dan normal kemampuan diskriminasinya.
Oleh sebab itu dilakukan perbandingan kemampuan diskriminasi antara
tangan (yang normal) dengan lengan bawah atau kuduk.
a. Kemampuan diskriminasi kekasaran :
1. Menyuruh manusia coba dengan mata tertutup meraba-raba dengan ujung
jarinya kertas penggosok yang berbeda-beda derajat kekasarannya.
2. Bagaimanakah daya pembedanya ? mengulangi percobaan tersebut dengan
lengan bawahnya.
b. Kemampuan diskriminasi ukuran :
1. Menekan pada telapak tangan manusia coba (mata tertutup) cincin logam
dari bermacam-macam ukuran.
2. Mengulangi percobaan itu dengan lengan bawahnya.
c. Kemampuan diskriminasi bentuk :
1. Dengan mata tertutup menyuruh manusia coba memegang benda kecil yang
tersedia dan menyuruh menyebutkan benda-benda tersebut (lingkaran,
empat persegi, persegi panjang, segitiga, bulat lonjong, dll).

Вам также может понравиться