Вы находитесь на странице: 1из 12

EVALUASI PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN

MEDIA MODIFIKASI ULAR TANGGA PADASISWA KELAS I SD AZ-ZAHRA


PALEMBANG
Abstrak
Perceptions and behavior of elementary school-age children about the dental and oral health
still poorly, it can be see from the prevalence of dental caries in the age group of primary
school age children amount of 66.8% -69.9% .Therefore, it takes an effort to improve dental
health education and to the child's mouth with an extension. In the elementary school,
children experience changes in sensory-motor, so to delivered media appropriate of cognitive
development will be more easily absorbed by the child we used an media associated with the
senses. The study was conducted in primary Az Zahra with a sample of grade 1 as many as
18 people and the kind of research is quasi-experiment. Source of data used is primary data
consists of a post-test and pre-test and data collected in this study was a questionnaire. The
techniques are carried by the media puppet stage as the opening, the delivery of content is
brushing with a simulation model of toothed and a modified game of snakes and ladders.The
results of the evaluation of dental and oral health education with a modified media snakes
and ladders in grade Az- Zahra can be seen from the difference between the average value of
pre test and post test students' knowledge. There is an increasing science grade 1 Az-Zahra
about oral health.

Pendahuluan
Dewasa ini, karies gigi pada anak merupakan masalah klinik yang utama bagi dunia
kesehatan gigi dan mulut. Dari Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001
disebutkan bahwa, prevalensi karies gigi pada kelompok umur anak usia sekolah dasar yaitu
sebesar 66,8%-69,9%. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi dan perilaku anak usia sekolah
dasar terhadap kesehatan gigi dan mulut masih buruk. Oleh karena itu, diperlukan suatu
upaya peningkatan pendidikan kesehatan gigi dan mulut kepada anak yaitu dengan
penyuluhan.
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada anak harus dibuat semenarik mungkin,
atraktif, tanpa mengurangi isinya. Pada rentang sekolah dasar, anak mengalami perubahan
sensori-motorik, sehingga media penyampaian yang sesuai dengan tahap perkembangan

kognitifnya akan lebih mudah diserap dengan baik oleh anak. Guna memaksimalkan
pemanfaatan indera dan meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak,
diperlukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan media yang dapat menarik minat
anak serta memaksimalkan penggunaan indera anak, contohnya dengan menggunakan
permainan ular tangga. Kami memilih metode permainan karena proses belajar akan lebih
aktif dan menyenangkan.
Menurut Rusli, pola penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak lebih
berhasil jika dilakukan dengan berpedoman pada proses belajar dan bermain. Oleh karena itu,
metode bermain dianggap lebih efektif dibandingkan metode ceramah. Hasil penelitian
Makuch membuktikan bahwa metode bermain dapat meningkatkan pengetahuan anak lebih
baik dibandingkan dengan metode ceramah.
Oleh karena itu, kami ingin melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada
anak kelas 1 sekolah dasar menggunakanmedia panggung boneka, penyampaian materi
disertai simulasi menyikat gigi dengan model rahang bergigi serta modifikasi permainan ular
tangga untuk memaksimalkan penyerapan materi yang telah disampaikan, sekaligus untuk
mengevaluasi tingkat pengetahuan anak mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut mereka.
Sikap positif yang diharapkan muncul setelah dilakukan penyuluhan ini antara lain
yaitu: anak-anak dapat mengerti akan pentingnya menggosok gigi, menggosok gigi pada
waktu yang tepat dengan menggunakan alat gosok gigi yang sesuai, menghindari hal-hal
yang dapat merusak kesehatan gigi, menjaga pola makan yang dapat menyehatkan gigi, serta
mau melakukan perawatan gigi apabila mengalami sakit gigi.
Metode dan Bahan
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu kegiatan percobaan
(experiment) yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul
sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Adapun penelitian eksperimen yang digunakan
yakni penelitian eksperimen semu (quasi experimental research) (Mahfoedz, 2006).
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Az-Zahra Palembang. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas 1 di Sekolah Dasar Az-Zahra Palembang. Besar sampel dalam penelitian
ini adalah 18 anak di kelas 1 Sekolah Dasar Az-Zahra Palembang.
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh
(Arikunto, 2006). Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang dihimpun

langsung oleh peneliti (Riduwan, 2005) berupa data hasil pre-test dan post-test pengetahuan
dan praktik siswa sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan dengan media permainan ular
tangga serta panggung boneka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk
pengambilan data adalah metode angket.

Gambar 1. Siswa Kelas 1 SD Az-Zahra Palembang sedang mengisi soal pretest dengan
bantuan dari operator
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 November 2014. Teknik pelaksanaannya
dilakukan dengan mengumpulkan subjek penelitian untuk diberi pendidikan kesehatan
dengan metode dan media yang sesuai. Subjek penelitian diberi pendidikan kesehatan gigi
dan mulut dengan media panggung boneka, penyampaian materi dengan simulasi menyikat
gigi menggunakan model rahang bergigi serta modifikasi permainan ular tangga.
Media panggung boneka digunakan sebagai pembuka penyuluhan sehingga siswa
kelas 1 merasa tertarik untuk mengikuti dan mendengarkan proses penyuluhan. Setelah
mendapat perhatian siswa kelas 1, penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut dilakukan,
dengan mencakup jenis gigi dan fungsinya, makanan yang baik dan buruk, pentingnya
mengunjungi dokter gigi 6 bulan sekali, frekuensi menyikat gigi dalam sehari, penggunaan
pasta gigi yang benar serta simulasi menyikat gigi yang baik dan benar menggunakan model
rahang bergigi.

Gambar 2. Panggung Boneka

Gambar 3. Siswa Kelas 1 SD Az Zahra sedang melakukan simulasi cara menyikat gigi
dengan baik dan benar menggunakan model rahang bergigi
Selanjutnya, modifikasi permainan ular tangga didesain dengan mengubah ular
menjadi permen dan ice cream (makanan yang tidak baik untuk kesehatan gigi), sedangkan
tangga diganti dengan pasta gigi dan sikat gigi pada sebuah banner yang dicetak dengan

ukuran 2,5m x 2m dan di lengkapi tulisan Sikat Gigimu Tiap Pagi dan Malam" dan
Kunjungi Dokter Gigimu Tiap 6 Bulan Sekali

Gambar 4. Desain Modifikasi Ular Tangga

Permainan ular tangga ini dimainkan oleh 5 orang anak dan dipilih secara random.
Anak-anak yang bermain sekaligus merangkap menjadi pion. Permainan ini menggunakan 1
buah dadu. Apabila anak berada di kotak yang bergambar pasta gigi atau sikat gigi, anak akan
diberikan pertanyaan. Jika anak dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan benar, maka
anak diperbolehkan untuk melangkah ke kotak yang ditunjuk oleh pasta gigi dan sikat gigi.
Akan tetapi, jika anak tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar, maka anak tetap
berada di kotak tersebut. Pemilihan pasta gigi dan sikat gigi ini bertujuan supaya anak
memahami bahwa pasta gigi dan sikat gigi memberi dampak yang baik bagi kesehatan gigi
dan mulut. Begitupun, apabila anak berada di kotak yang bergambar permen dan ice cream,
anak juga akan diberikan pertanyaan. Jika anak dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan
benar, maka anak diperbolehkan untuk tetap berada di kotak tersebut. Akan tetapi, jika anak

tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar, maka anak harus turun ke kotak yang
ditunjuk oleh ujung gambar ice cream atau permen. Pemilihan gambar permen dan ice cream
ini bertujuan supaya anak memahami bahwa permen atau ice cream memberi dampak yang
buruk bagi kesehatan gigi dan mulut.

Gambar 5. 5 Anak sedang memainkan modifikasi ular tangga sambil disaksikan teman-teman
kelas 1 SD Az Zahra Palembang

Karakteristik Siswa
Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah jenis kelamin.
Karena sampel yang digunakan merupakan siswa kelas 1 yang ada di suatu sekolah sehingga
memiliki karakteristik yang sama dan rata-rata tidak jauh berbeda, sampel diambil secara
random dari seluruh siswa kelas 1 SD Az-Zahra Palembang.

Perempuan; 56%

Laki-laki; 44%

Gambar 1. Karakteristik Siswa


Hasil
Sebelum dan sesudah penyuluhan, siswa kelas 1 sebanyak 18 siswa diberikan soal
pre-test dan post-test dengan pertanyaan yang sama. Format soal yang diberikan kepada
siswa adalah sebagai berikut :

Pre-test
Benar Salah

Pertanyaan
1. Kapan saja saya menyikat gigi?
a. Setelah sarapan pagi dan sebelum tidur
b. Setelah sarapan pagi saja
2. Makanan apa yang baik buat gigi?
a. Permen dan coklat
b. Buah dan sayur
3. Apa akibat jika lupa menggosok gigi?
a. Gigi sakit dan berlubang
b. Gigi saya putih dan bersih
4. Saya akn memeriksakan gigi kepada?
a. Dokter gigi
b. Guru
5. Pilih cara mu mengoleskan pasta gigi?
a. Sebesar biji jagung
b. Sepanjang bulu sikat

Post-test
Benar Salah

18

18

16

18

14

18

18

18

16

16

100%
90%
80%
70%
60%
Pretest

50%

Column1

40%
30%
20%
10%
0%
Nomor 1

Nomor 2

Nomor 3

Nomor 4

Nomor 5

Gambar 2. Diagram hasil pre-test dan post-test


Diagram berwana kuning menunjukkan hasil pre-test bahwa sebanyak 18 orang
(100%) menjawab pertanyaan nomor 1 dengan benar, 16 orang (88,89%) menjawab
pertanyaan nomor 2 dengan benar, 14 orang (77,78%) menjawab pertanyaan nomor 3 dengan

benar, 18 orang (100%) menjawab pertanyaan nomor 4 dengan benar, dan 2 orang (11,11%)
menjawab pertanyaan nomor 5 dengan benar. Sedangkan diagram berwarna ungu
menunjukkan hasil post-test bahwa sebanyak 18 orang (100%) menjawab pertanyaan nomor
1 dengan benar, 18 orang (100%) menjawab pertanyaan nomor 2 dengan benar, 18 orang
(100%) menjawab pertanyaan nomor 3 dengan benar, 18 orang (100%) menjawab pertanyaan
nomor 4 dengan benar, dan 16 orang (88,89%) menjawab pertanyaan nomor 5 dengan benar.
Hasil penelitian efektivitas media dapat dilihat dari selisih nilai rata-rata pre-test dan
post-test siswa kelas 1 SD Az-Zahra. Nilai persentase rata-rata pre-test adalah 75,56% dan
nilai persentase rata-rata post-test adalah 97,78%. Sehingga, didapatkan perubahan nilai
tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas 1 SD Az-Zahra sebesar 22,22%
sebelum dan sesudah penyuluhan.
Pembahasan
Evaluasi hasil penyuluhan kesehatan gigi dan mulut disertai media modifikasi ular
tangga pada siswa kelas 1 SD Az-ZahraPalembang dapat dilihat dari selisih nilai rata-rata
pre- test dan post-test pengetahuan siswa. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah
siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar pada pertanyaan nomor 2, 3, dan 5. Pada
pertanyaan nomor 2 terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 11,11%, pertanyaan nomor 3
terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 22,2%, dan pertanyaan nomor 5 terjadi peningkatan
pengetahuan sebesar 77,78%. Berdasarkan hasil tersebut, sebelum dilakukan penyuluhan,
pengetahuan siswa mengenai waktu menyikat gigi dan kemana sebaiknya memeriksa gigi
sudah baik, namun pengetahuan siswa tentang makanan yang baik dan buruk untuk gigi,
akibat lupa menggosok gigi dan cara mengoleskan pasta gigi masih kurang baik.
Pembukaan penyuluhan dengan media panggung boneka mampu menarik perhatian
siswa untuk mengikuti dan mendengarkan proses penyuluhan. Panggung boneka diperankan
oleh seorang kakak yang ingin mengajak adiknya untuk mendengarkan penyampaian materi
yang akan dilakukan oleh presentan. Metode panggung boneka ini terbukti efektif dalam
menarik perhatian siswa untuk memperhatikan dan mendengarkan penyampaian materi.
Penyampaian materi oleh presentan dilakukan dengan disertai pemberian gambar-gambar
pada setiap materi yang diberikan. Pemberian gambar pada saat penyampaian materi dapat
meningkatkan masukan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang disampaikan
secara verbal oleh presentan. Kemudian dilanjutkan dengan simulasi menyikat gigi
menggunakan model rahang oleh seorang presentan dan dibantu oleh beberapa orang yang

lain untuk turut memperagakan cara menyikat gigi dan dibagi pada tiap-tiap kelompok siswa
sehingga seluruh siswa dapat memahami dengan jelas. Hal ini juga terbukti mampu
meningkatkan pengetahuan anak untuk menyikat gigi dengan baik dan benar, yang
ditunjukkan dengan mampunya siswa-siswa kelas 1 tersebut dalam menirukan cara menyikat
gigi yang telah diperagakan oleh para presentan.
Aplikasi penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut dengan dilengkapi media
modifikasi permainan ular tangga juga dapat meningkatkan pengetahuan siswa kelas 1 SD
Az-Zahrah. Media modifikasi permainan ular tangga ini terbukti efektif dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan pada siswa kelas 1, karena dengan media ini siswa dapat berperan
langsung. Hal ini didukung dengan peran siswa sebagai pion dalam permainan ini dan siswa
juga diwajibkan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut yang
diberikan untuk dapat mencapai batas akhir permainan tersebut.Namun kekurangan dari
media modifikasi permainan ular tangga ini adalah terbatasnya peran seluruh siswa dan
waktu yang dibutuhkan cukup lama.
Kesimpulan
Terdapat peningkatan ilmu pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas 1
SD Az-Zahrah yang terbukti dari peningkatan selisih hasil pre-test dan post-test. Metode
panggung boneka yang digunakan untuk menarik perhatian siswa, penyampaian materi
penyuluhan disertai pemberian gambar yang berkaitan dengan materi yang disampaikan,
simulasi menyikat gigi dengan menggunakan model rahang, dan aplikasi media modifikasi
permainan ular tangga terbukti efektif untuk siswa kelas 1.
DAFTAR PUSTAKA
1. Afif Hamdalah. Efektivitas media cerita bergambar dan ular tanga dalam pendidikan
kesehatan gigi dan mulut siswa SDN 2 Patrang Kabupaten Jember. Jurnal Promkes,
Vol 1, No.2 Desember 2013: 118-123.
2. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penilaian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta
3. Mahfoedz, I. 2006. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan
Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

4. Makuch A, Recshke K. Playing games in promoting childhood dental health. Patient


education and Counseling 43.2001;105-110.
5. Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta
6. Rusli M, Gondhoyoewono T. Pengaruh metode bermain terhadap penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut (the effect of role playing method to dental health
education). Fakultas edokteran Gigi UI. 2003.
.

Lampiran
Daftar pertanyaan
1. Kapan saja saya menyikat gigi?

A. Setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur

B. Setelah sarapan pagi saja

2. Makanan apa yang baik buat gigi?

A. Permen dan cokelat

B. Buah dan sayur

3. Apa akibat jika lupa menggosok gigi?

A. Gigi sakit dan berlubang

B. Gigi saya putih dan bersih

4. Saya akan memeriksakan gigi kepada?

A. Dokter gigi

B. Guru

5. Pilih caramu mengoleskan pasta gigi

A. Sebesar biji jagung

B.Sepanjang bulu sikat

Вам также может понравиться