J A"J/V

P0

Ekonomi

IatimTumbuh
6,6 Persen
SURABAYA

! , ll HkfTf

"2t: tt4

ffisrtanmfuwfumm ffi$swmsmf; gm*$m

e#ps*ees3

20fi
EOlB

2At!5

pr){r6

5,84

5,80

2AA7

2{iA8

6,11

6n16

7,22

6,68

- Ekonomi Jatim

1r$
il}i6l
&is:ri
ffiir.ii;
.r:4i"
'lr1

diprediksi mencatat pertumbuhan

Iumayan tahun ini. Bank Indonesia
(BI) memproyelaikan pertumbuhan

Jatim pada kuartal pertama di

6,2-6,6 persen (year onyearlyoy).
Angka itu lebih baik dibanding

|abagtim (Jawa bagian timur)

kuartal sebelumnya yang tercatat

6,2 persen.

diperhrakan ma{pu tumbuh positif

pada kuartal I-2014.

Kepala Perwakilan BI Wilayah IV

Kinerja investasi diperkirakan

(Iatim) Dwi Pranoto dalam Kinerja

sedikit melamb

Ekonomi Regional (KER) me-

dan liais o n menunjukkan bahwa

pelaksanaan Pemilu 2014 membuat

nyatakan, penopang perekonomian

dari sisi permintaan adalah konsumsi
rumah tangga, investasi, dan eksgor
"

Pulihnya perekonomian negara

maju serta mulai meredanya tekanan

pada negara mitra dagang Iatim

pada kuartal I-2014 mampu meningkatkan e\spq1.' tuturnya.
Selain itu, menurut di4 meredanya tekanan nilai tukar rupiah menjadi salah satu pCUdorongperbaikan
neraca perdagangan latim. Dengan

begitu, perekonomian wilayah

V attrt"b

K,iuu

at. Hasil. q

investor melakukan wait and see

serta menunda keputusan investasi

6- 1 2 bulan mendatang. "Tekanan

di sektor industrl berupa kenaikan

UMK dan rencana kenaikan tarif

listrikberpotensi menahan realisasi
investasi/' ujarnya.
Di sisi penawaran, kinerja pertanian pada kuartal I-2014 bakal meningkat terbatas. Hal itu tedadi
seiring dengan adanya pergeseran
panen di beberapa daerah karena

rl II Parra..,,,0 k c
1n

uhk sur u ey

pqh,n";u^

Pwl<t

terendamnya lahan sawah. Kinerja

sekor perdagangan, hotel, dan restoran juga terdonglcak seiring de-

ngan pulibnya konsumsi rumah

tangga. "Selain itu, semakinmajunya
kota tujuan wisata alam seperti Malang Banyuwangi, dan Jember ber-

hasil menarik wiiatawan domestik /

maupun intemasionali' katanya.
Inflasi Iatimpada kuartal I-2014
diproyeksikan secara tahunan (yoy)

berada di 6,71-6,9 persen. pada

awal 2014 banjirdibeberapa wilayah

Iatim merusak 5,95 persen dari

total lahan yang telah ditanami.
Mayoritas adalah lahan padi. Hal
tersebut membuat petani harus
menanam uJang sawah yang terendam. (dio/crS/oki)

"btaha^

da*t fif

E k o'no^r,.

Pu**o"rev\