Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Mulut dan gigi perlu perawatan yang teratur dan seharusnya sudah dilakukan sejak kecil.
Untuk pertumbuhan gigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineral seperti
zat kapur, makanan dalam bentuk buah-buahan yangmengandung vitamin A atau C sangat
baik untuk kesehatan gigidan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaik
untuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalam sehari yaitu pagi dan pada
waktu akan tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang ada pada
gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit benda-benda yang keras dan makan
makanan yang dingin dan terlalupanas. Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih,
bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah
muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut
b. Kesehatan Rambut dan kulit rambut
a.
b.
c.
d.
e.
Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih,sehingga perlu perawatan yang baik.
Untuk perawatan rambutdapat ditempuh dengan berbagai cara namun demikian cara yang
dilakukan adalah cara pencucian rambut.
Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala meliputi
sebagai berikut:
Pola kebersihan diri klien normal
Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat
Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri
Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.
c.
Kesehatan kulit
Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga perlu dirawat.
Pada masa yang modern sekarang ini tersedia berbagai cara modern pula berbagai
perawatan kulit. Namun cara paling utama bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara
mandi. Perawatan kulit dilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.Tentu
saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan yang mendasar. Kulit
yang sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidak ada bercak-bercak merah, tidak kaku
tetapi lentur (fleksibel).
d. Kesehatan Telinga
Telinga merupakan alat pendengaran, sehingga berbagaimacam bunyi- bunyi suara dapat
didengar. Disamping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat berguna sebagai alat
keseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan pembersihan
yang berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu
lubang telinga selalu bersih, untuk mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu bersih.
e. Kesehatan Kuku
Kuku harus dirawat terutama dalam hal kebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari
kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadi sarang
kuman penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain.
f. Kesehatan Mata
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan
washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas dan iritasi
biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk mencegah
sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap
digunakan sekali waktu untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi
kering yang tidak dapat diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat
meletakkan kain yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk
melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena dapat
meyebabkan cedera serius.
Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering. Sekresi bisa
berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah dalam bila refleks berkedip
tidak ada atau ketika mata tidak dapat menutup total. Mata dapat dibersihkan dengan kapas
steril yang diberi pelembab normal salin steril. Air mata buatan bisa diperlukan. Tindakan
pencegahan harus digunakan jika potongan kecil digunakan pada mata karena dapat
meyebabkan cedera kornea.
g. Kesehatan Hidung
Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke dalam
dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. Perawat mencegah
klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang
dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yang
sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa,
atau kekeringan. Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap.
Pengisap nasal merupakan kontraindikasi dalam pembedahan nasal atau otak.
Jenis personal hygiene
Berdasarkan waktu pelaksanaannya
Menurut Alimul (2006) personal hygiene berdasarkan waktu pelaksanaannyadibagi menjadi
empat yaitu:
a. Perawatan dini hari : personal hygiene yang dilakukan pada waktu bangun tidur, untuk
melakukan tindakan untuk tes yang terjadwalkan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
b. Perawatan pagi hari : personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau
makan pagi seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB /
BAK), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada
punggung, membersihkan mulut, kuku, rambut, serta merapikan tempat tidur pasien. Hal ini
sering disebut sebagai perawatan pagi yang lengkap.
c. Perawatan siang hari : personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan berbagai
tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan seperti mencuci muka dan
tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan
kebersihan lingkungankesehatan pasien.
d. Perawatan menjelang tidur : personal hygiene yang dilakukanpada saat menjelang tidur
agar pasien relaks sehingga dapat tidur atau istirahat dengantenang. Berbagai kegiatan
yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhaneliminasi (BAB / BAK), mencuci
tangan dan muka, membersihkan mulut, danmemijat daerah punggung.
Tujuan Personal Hygiene
Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri
Menghilangkan bau badan yang berlebihan
Memelihara integritas permukaan kulit
Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah
Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien
Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
Meningkatkan percaya diri seseorang
Menciptakan keindahan
Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
Dampak yang sering ditimbulkan
1. Dampak Fisik : Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yangsering terjadi
adalah: Gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata
dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2.Dampak Psikososial : Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri,dan gangguan interaksisosial.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalammemenuhi kebutuhannya
guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, kliendinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri ( Depkes 2000).
d. Nurjannah
Defisit perawatan diri adalah gangguankemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri
(mandi, berhias,makan, toileting)
6) Gigi
a) Adakah karang gigi
b) Adakah karies
c) Kelengkapan gigi
d) Pertumbuhan
e) Kebersihan
7) Telinga
a) Adakah kotoran
b) Adakah lesi
c) Bagaimana bentuk telinga
d) Adakah infeksi
8) Kulit
a) Kebersihan
b) Adakah lesi
c) Keadaan turgor
d) Warna kulit
e) Suhu
f) Teksturnya
g) Pertumbuhan bulu
9) Kuku tangan dan kaki
a) Bentuknya bagaimana
b) Warnanya
c) Adakah lesi
d) Pertumbuhannya
10) Genetalia
a) Kebersihan
b) Pertumbuhan rambut pubis
c) Keadaan kulit
d) Keadaan lubang uretra
e) Keadaan skrotum, testis pada pria
f) Cairan yang dikeluarkan
11) Tubuh secara umum
a) Kebarsihan
b) Normal
c) Keadaan postur
2.2.2 Diagnosa keperawatan
a. Gangguan integritas kulit
Definisi : keadaan di mana kulit seseorang tidak utuh.Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Bagian tubuh yang lama tertekan
2) Imobilitasi
3) Terpapar zat kimia
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Kerusakan jaringan kulit
2) Gangrene
3) Dekubitus
4) Kelemahan fisik
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
1) Stroke
2) Fraktur femur
3) Koma
4) Trauma medulla spinalis
Tujuan yang diharapkan
1) Pola kebersihan diri pasien normal
2) Keadaan kulit, rambut kepala bersih
3) Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
b. Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Trauma oral
2) Pembatasan intake cairan
3) Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Iritasi atau luka pada mukosa mulut
2) Peradangan atau infeksi
3) Kesulitan dalam makan dan menelan
4) Keadaan mulut yang kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada
1) Stroke
2) Stomatitis
3) Koma
Tujuan yang diharapkan
1) Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warnamerah muda
2) Inflamasi tidak terjadi
3) Klien mengatakan rasa nyaman
4) Keadaan mulut bersih
c. Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri
Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk
dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Kelelahan fisik
b. Penurunan kesadaran
Kemungkinan data yang ditemukan.
a. Badan kotor dan berbaub.
b. Rambut kotor
c. Kuku panjang dan kotor
d. Bau mulut dan motor
Mulut yang kering karena kurang minum air juga merupakan kontributor penyebab masalah
bau mulut. Karena itulah, ketika bangun tidur di pagi hari bau mulut kita juga kurang sedap,
yang segera hilang setelah kita sikat gigi dan minum air.
Akibat lain dari gigi tidak terawat
Walaupun amat jarang terjadi, penyakit gigi terkadang dapat juga menyebabkan kematian.
Gigi berlubang yang didiamkan dan tidak dirawat akan menjadi sumber infeksi dan dapat
mempengaruhi kondisi organ lainnya
Bakteri dari gigi berlubang dapat terus menembus jaringan lebih dalam yang disebut pulpa
gigi yang terdiri dari jaringan syaraf, pembuluh darah dan limfe. Bakteri kemudian
menghancurkan seluruh pulpa, terkadang sampai tidak ada lagi jaringan pulpa yang masih
hidup.
Keadaan ini memungkinkan terjadinya pembengkakan pada ujung akar berbentuk kantung
yang disebut granuloma. Granuloma mengandung jaringan lunak, bakteri, nanah dan lain
sebagainya, yang dapat tertekan dalam aliran darah sehingga terbawa ke bagian lain dari
tubuh. Selain aliran darah, penyebaran bakteri atau nanah ini dapat juga melalui saluran
limfe, hubungan langsung dengan saluran pernafasan dan saluran pencernaan.
Penyebaran bakteri ke daerah lain juga dapat menimbulkan penyakit seperti misalnya pada
mata, hidung, jantung, persendian, sakit, penyakit pada saluran pencernaan. Keadaan ini
disebut sebagai infeksi fokal.
Masalah Mulut Lain
Stomatitis adalah kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi, seperti
tembakau; defisiensi vitamin; infeksi oleh bakyeri, virus, atau jamur; atau penggunaan obat
kemoterapi. Glositis adalah peradangan lidah hasil karena penyakit infeksi atau cidera,
seperti luka bakar atau gigitan. Gengikitis adalah peradangan gusi, biasanya karena higiene
mulut yang buruk atau terjadi tanda leukimia, defisiensi vitamin, atau diabetes melitus.
Perawatan mulut khusus merupakan keharusan apabila klien memiliki masalah oral ini.
Perubahan mukosa mulut yang berhubungan dengan mudah mengarah kepada malnutrisi,
yang merupakan perhatian utama bagi klien yang memiliki kanker (Griefzu, Radjeski,
Winnick, 1990).
E. NURSING PROSES
A. Pengkajian
Pengkajian perawat tentang bibir,gigi,mukosa buccal,gusi,langit-langit,dan lidah
klien. Perawat memeriksa semua daerah ini dengan hati-hati tentang warna,hidrasi,tekstur,dan
lukannya. Klien yang tidak mengikuti praktik hygiene mulut yang teratur akan mengalami
penurunan jaringan gusi,gusiyang meradang,gigi yang hitam (khususnya sepanjang margin
gusi),karies gigi, kehilangan gigi, dan halitosis. Rasa sakit yang dilokalisasi adalah gejala
umum dari penyakit gusi atau gangguan gigi tertentu. Infeksi pada mulut melibatkan
organisme seperti treponeme pallidum, neisseria gonorrhoeae, dan hominis virus herpes.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika klien hendak memperoleh radiasi atau
kemoterapi,sangat penting mungumpulkan data dasr mengenai keadaan rongga mult klien.
Hal ini berfungsi sebagai dasar untuk perwatan preventif bagi klien saat mereka melewati
pengobatan ( Greifzu Radjeski, Winnick, 1990).
Pengkajian rongga mulut klien dapat menunjukkan perubahan aktual atau potensial
dalam integritas struktur mulut. Diagnosa keperawatan yang berhubungan dapat
merefleksikan masalah atau komplikasi akibat perubahan rongga mulut. Penemuan perawat
juga menunjukkan kebutuhan klien untuk bantuan perawatan mulut karena defisit perawatandiri. Identifikai diagnosa yang akurat memerlukan seleksi faktor yang berhubungan yang
menyebabkan masalah klien. Perubahan pada mukosa mulut akibat pemaparan radiasi,
misalnya, akan memerlukan intervensi berbeda dari pada kerusakan mukosa akibat
penempatan selang andotrakea.
B.Perencanaan
Menyusun rencana keperawatan untuk klien yang membutuhkan higiene mulut termasuk
mempertimbangkan pilihan, status emosional, sumber daya ekonomi, dan kemampuan fisik
klien. Perawatan harus membina hubungan yang baik dengan klien untuk membantu praktik
higiene mulut. Beberapa klien sanat sensitif tentang kondisi mulut mereka dan enggan
membiarkan orang lain merawat. Dalam banyak kasus, klien (seperti yang terkena diabetes
dan kanker ) juga tidak sadar bahwamereka berisiko penyakit gigi dan periodontal dan
karenanya memerlukan pendidikan ekstensif. Klien yang mengalami perubahan mukosa akan
memerlukan perawatan jangka panjang. Hasil tidak dapat terlihat untuk beberapa hari atau
minggu. Keluarga dapat memainkan peranan penting dalam pembelajaran bagaimana untuk
memeriksa rongga mulut klien terhadap perubahan dan memberikan higiene mulut meliputi
sebagai berikut :
3.
Klien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik.
4.
Klien mampu melakukan sendiri perawatan higiene- mulut dengan benar.
5.
Klien akan mencapai rasa nyaman .
6.
klien akan memahami praktik higiene-mulut.
C. Implementasi
Higiene mulut yang baik termasuk kabersihan, kenyaman, dan kelembaban struktur
mulut. Perawatan yang tepat mencegah penyakit mulut dan kerusakan gigi. Klien di rumah
sakit atau fasilitas perawatan jangka panjang seringkali tidak menerima perawatan agresif
yang mereka butuhkan. Perwatan mulut harus diberikan teratur dan setiap hari. Frekuensi
tindakan higiene bergantung pada rongga mulut klien.
D. Evaluasi
Melihat kembali perkembangan kesembuhan klien
Hasil yang diharapkan dari hygiene mulut tidak dapat dilihat dalam beberapa hari