Вы находитесь на странице: 1из 15

Jenis-jenis Personal hygiene

Kebersihan perorangan meliputi :


a. Kebersihan kulit
Kebersihan kulit merupakan cerminan kesehatan yang paling pertama
memberi kesan, oleh karena itu perlu memelihara kulit sebaik-sebaiknya.
Pemeliharaan kesehatan kulit tidak dapat terlepas dari kebersihan lingkungan ,
makanan yang dimakan serta kebiasaan hidup sehari hari.
Untuk selalu memelihara kebersihan kulit kebiasaan-kebiasaan yang sehat
harus selalu memperhatikan seperti :
1. Menggunakan barang-barang keperluan sehari-hari milik sendiri
2. Mandi minimal 2x sehari
3. Mandi memakai sabun
4. Menjaga kebersihan pakaian
5. Makan yang bergizi terutama sayur dan buah
6. Menjaga kebersihan lingkungan.
b. Kebersihan rambut
Rambut yang terpelihara dengan baik akan membuat membuat terpelihara
dengan subur dan indah sehingga akan menimbulkan kesan cantik dan tidak
berbau
apek. Dengan selalu memelihara kebersihan kebersihan rambut dan kulit kepala,
maka perlu diperhatikan sebagai berikut :
1. Memperhatikan kebersihan rambut dengan mencuci rambut
sekurangkurangnya 2x seminggu.
2. Mencuci ranbut memakai shampoo atau bahan pencuci rambut lainnya.
3. Sebaiknya menggunakan alat-alat pemeliharaan rambut sendiri.
c. Kebersihan gigi
Menggosok gigi dengan teratur dan baik akan menguatkan dan membersihkan
gigi sehingga terlihat cemerlang.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga
kesehatan gigi adalah :

1. Menggosok gigi secara benar dan teratur dianjurkan setiap sehabis


makan
2. Memakai sikat gigi sendiri
3. Menghindari makan-makanan yang merusak gigi
4. Membiasakan makan buah-buahan yang menyehatkan gigi
5. Memeriksa gigi secara teratur
d. Kebersihan mata
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kebersihan mata adalah :
1. Membaca di tempat yang terang
2. Memakan makanan yang bergizi
3. Istirahat yang cukup dan teratur
4. Memakai peralatan sendiri dan bersih ( seperti handuk dan sapu tangan)
5. Memlihara kebersihan lingkungan.
e. Kebersihan telinga
Hal yang perlu diperhatikan dalam kebersihan telinga adalah :
1. Membersihkan telinga secara teratur
2. Jangan mengorek-ngorek telinga dengan benda tajam.
f. Kebersihan tangan, kaki dan kuku
Seperti halnya kulit, tangan,kaki dan kuku harus dipelihara dan ini tidak
terlepas dari kebersihan lingkungan sekitar dan kebiasaan hidup sehari-hari.
Selain
indah dipandang mata, tangan, kaki, dan kuku yang bersih juga menghindarkan
kita
dari berbagai penyakit. Kuku dan tangan yang kotor dapat menyebabkan bahaya
kontaminasi dan menimbulkan penyakit-penyakit tertentu.
Untuk menghindari hal tersebut maka perlu diperhatikan sebagai berikut :
1. Membersihkan tangan sebelum makan
2. Memotong kuku secara teratur
3. Membersihkan lingkungan

4. Mencuci kaki sebelum tidur


Faktor hygieneyang mempengaruhi gangguan kulit adalah :
1. Kebersihan kulit
2. Kebersihan tangan, kaki dan kuku
3. Kebersihan rambut .
2.1.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
Menurut Depkes (2000) Faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene
adalah:
1. Citra tubuh ( Body Image)
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya
karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan
dirinya.
2. Praktik Sosial
Pada anak anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene .
3. Status Sosial Ekonomi
Personal hygienememerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygienesangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia
harus
menjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti

penggunaan sabun, sampo dan lain lain.


7. Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu
bantuan untuk melakukannya.
Personal hygieneberasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygieneberarti sehat. Kebersihan perorangan adalah cara
perawatan
diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka. Kebersihan perorangan
sangat
penting untuk diperhatikan. Pemeliharaan kebersihan perorangan diperlukan
untuk
kenyamanan individu , keamanan dan kesehatan ( Potter, 2005).
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan
psikis
seseorang.
Pengertian Hygiene
Yang dimaksud dengan hygieneialah usaha kesehatan masyarakat yang
mempelajari kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah
timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta
membuat
kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan.

Tipe personal hygiene


a. Kesehatan Gigi dan Mulut

Mulut dan gigi perlu perawatan yang teratur dan seharusnya sudah dilakukan sejak kecil.
Untuk pertumbuhan gigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineral seperti
zat kapur, makanan dalam bentuk buah-buahan yangmengandung vitamin A atau C sangat
baik untuk kesehatan gigidan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaik
untuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalam sehari yaitu pagi dan pada
waktu akan tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang ada pada
gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit benda-benda yang keras dan makan
makanan yang dingin dan terlalupanas. Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih,
bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah
muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut
b. Kesehatan Rambut dan kulit rambut

a.
b.
c.
d.
e.

Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih,sehingga perlu perawatan yang baik.
Untuk perawatan rambutdapat ditempuh dengan berbagai cara namun demikian cara yang
dilakukan adalah cara pencucian rambut.
Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala meliputi
sebagai berikut:
Pola kebersihan diri klien normal
Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat
Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri
Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.

c.

Kesehatan kulit

Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga perlu dirawat.
Pada masa yang modern sekarang ini tersedia berbagai cara modern pula berbagai
perawatan kulit. Namun cara paling utama bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara
mandi. Perawatan kulit dilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.Tentu
saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan yang mendasar. Kulit
yang sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidak ada bercak-bercak merah, tidak kaku
tetapi lentur (fleksibel).
d. Kesehatan Telinga

Telinga merupakan alat pendengaran, sehingga berbagaimacam bunyi- bunyi suara dapat
didengar. Disamping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat berguna sebagai alat
keseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan pembersihan
yang berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu
lubang telinga selalu bersih, untuk mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu bersih.

e. Kesehatan Kuku

Kuku harus dirawat terutama dalam hal kebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari
kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadi sarang
kuman penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain.
f. Kesehatan Mata
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan
washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas dan iritasi
biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk mencegah
sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap
digunakan sekali waktu untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi
kering yang tidak dapat diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat
meletakkan kain yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk
melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena dapat
meyebabkan cedera serius.
Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering. Sekresi bisa
berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah dalam bila refleks berkedip
tidak ada atau ketika mata tidak dapat menutup total. Mata dapat dibersihkan dengan kapas
steril yang diberi pelembab normal salin steril. Air mata buatan bisa diperlukan. Tindakan
pencegahan harus digunakan jika potongan kecil digunakan pada mata karena dapat
meyebabkan cedera kornea.
g. Kesehatan Hidung
Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke dalam
dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. Perawat mencegah
klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang
dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yang
sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa,
atau kekeringan. Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap.
Pengisap nasal merupakan kontraindikasi dalam pembedahan nasal atau otak.
Jenis personal hygiene
Berdasarkan waktu pelaksanaannya
Menurut Alimul (2006) personal hygiene berdasarkan waktu pelaksanaannyadibagi menjadi
empat yaitu:
a. Perawatan dini hari : personal hygiene yang dilakukan pada waktu bangun tidur, untuk
melakukan tindakan untuk tes yang terjadwalkan.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

b. Perawatan pagi hari : personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau
makan pagi seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB /
BAK), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada
punggung, membersihkan mulut, kuku, rambut, serta merapikan tempat tidur pasien. Hal ini
sering disebut sebagai perawatan pagi yang lengkap.
c. Perawatan siang hari : personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan berbagai
tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan seperti mencuci muka dan
tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan
kebersihan lingkungankesehatan pasien.
d. Perawatan menjelang tidur : personal hygiene yang dilakukanpada saat menjelang tidur
agar pasien relaks sehingga dapat tidur atau istirahat dengantenang. Berbagai kegiatan
yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhaneliminasi (BAB / BAK), mencuci
tangan dan muka, membersihkan mulut, danmemijat daerah punggung.
Tujuan Personal Hygiene
Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri
Menghilangkan bau badan yang berlebihan
Memelihara integritas permukaan kulit
Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah
Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien
Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
Meningkatkan percaya diri seseorang
Menciptakan keindahan
Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
Dampak yang sering ditimbulkan
1. Dampak Fisik : Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yangsering terjadi
adalah: Gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata
dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2.Dampak Psikososial : Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri,dan gangguan interaksisosial.

Menurut beberapa ahli :


Sjarifuddin
Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan. Sjarifudin. 1979
(dalam Basyar.2005)
b. Efendy
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan halyang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihanakan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihanitu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.Hal-hal yang
sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan,sosial, keluarga, pendidikan, persepsi
seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. (dalam Astutiningsih, 2006)
c. Depkes
a.

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalammemenuhi kebutuhannya
guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, kliendinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri ( Depkes 2000).
d. Nurjannah
Defisit perawatan diri adalah gangguankemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri
(mandi, berhias,makan, toileting)

Askep personal hygiene


2.2.1 Pengkajian
1 Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
1) Pola kebersihan tubuh
2) Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
b. Pemeriksaan fisik
1) Rambut
a) Keadaan kesuburan rambut
b) Keadaan rambut yang mudah rontok
c) Keadaan rambut yang kusam
d) Keadaan tekstur
2) Kepala
a) Botak/alopesia
b) Ketombe
c) Berkutu
d) Adakah Eritema
e) Kebersihan
3) Mata
a) Apakah sklera ikterik
b) Apakah kunjungtiva pucat
c) Kebersihan mata
d) Apakah gatal/mata merah
4) Hidung
a) Adakah pilek
b) Adakah elergi
c) Adakah pendarahan
d) Adakah perubahan penciuman
e) Kebersihan hidung
f) Bagaimana membran mukosa
g) Adakah septum deviasi
5) Mulut
a) Keadaan mukosa mulut
b) Kelembapannya
c) Adakah lesi
d) Kebersihan

6) Gigi
a) Adakah karang gigi
b) Adakah karies
c) Kelengkapan gigi
d) Pertumbuhan
e) Kebersihan
7) Telinga
a) Adakah kotoran
b) Adakah lesi
c) Bagaimana bentuk telinga
d) Adakah infeksi
8) Kulit
a) Kebersihan
b) Adakah lesi
c) Keadaan turgor
d) Warna kulit
e) Suhu
f) Teksturnya
g) Pertumbuhan bulu
9) Kuku tangan dan kaki
a) Bentuknya bagaimana
b) Warnanya
c) Adakah lesi
d) Pertumbuhannya
10) Genetalia
a) Kebersihan
b) Pertumbuhan rambut pubis
c) Keadaan kulit
d) Keadaan lubang uretra
e) Keadaan skrotum, testis pada pria
f) Cairan yang dikeluarkan
11) Tubuh secara umum
a) Kebarsihan
b) Normal
c) Keadaan postur
2.2.2 Diagnosa keperawatan
a. Gangguan integritas kulit
Definisi : keadaan di mana kulit seseorang tidak utuh.Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Bagian tubuh yang lama tertekan
2) Imobilitasi
3) Terpapar zat kimia
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Kerusakan jaringan kulit
2) Gangrene
3) Dekubitus
4) Kelemahan fisik
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

1) Stroke
2) Fraktur femur
3) Koma
4) Trauma medulla spinalis
Tujuan yang diharapkan
1) Pola kebersihan diri pasien normal
2) Keadaan kulit, rambut kepala bersih
3) Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
b. Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Trauma oral
2) Pembatasan intake cairan
3) Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Iritasi atau luka pada mukosa mulut
2) Peradangan atau infeksi
3) Kesulitan dalam makan dan menelan
4) Keadaan mulut yang kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada
1) Stroke
2) Stomatitis
3) Koma
Tujuan yang diharapkan
1) Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warnamerah muda
2) Inflamasi tidak terjadi
3) Klien mengatakan rasa nyaman
4) Keadaan mulut bersih
c. Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri
Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk
dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Kelelahan fisik
b. Penurunan kesadaran
Kemungkinan data yang ditemukan.
a. Badan kotor dan berbaub.
b. Rambut kotor
c. Kuku panjang dan kotor
d. Bau mulut dan motor

KELAINAN / PATOFISIOLOLOGI GIGI DAN MULUT


Mulut merupakan suatu tempat yang amat ideal bagi perkembangan bakteri. Bila tidak
dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan tetap melekat
pada gigi kita dan akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu
lapisan film tipis, lengket dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal
bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan
penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan akhirnya
menyebabkan gigi berlubang
Selain itu plak ini juga berpengaruh terhadap kesehatan jaringan pendukung gigi seperti gusi
dan tulang pendukungnya. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang menempel pada plak di atas
permukaan gigi dan di atas garis gusi. Kuman-kuman pada plak menghasilkan racun yang
merangsang gusi sehingga terjadi radang gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah.
Bila dibiarkan, keadaan ini dapat menjadi lebih buruk dengan bergeraknya gusi dari
perlekatannya dengan gigi, sehingga mempengaruhi tulang pendukung dan ligamen (jaringan
pengikat) sekitarnya dan menyebabkan tanggalnya gigi.
Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, dan didukung oleh gusi yang
kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini
tidak tercium bau tak sedap.Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan perawatan yang tepat.
Namun, oleh karena berbagai faktor (misalnya biaya dokter gigi yang relatif lebih mahal
daripada dokter umum) kesehatan gigi seringkali tidak menjadi prioritas. Kita hanya pergi ke
dokter gigi kalau keadaan gigi sudah parah dan rasa sakit tidak tertahankan lagi
Padahal, gigi yang sudah dalam keadaan terinfeksi berat dapat mempengaruhi kesehatan
secara umum. Selain itu, gigi yang tidak terawat juga menyebabkan nafas tidak segar yang
ujung-ujungnya bisa menghambat pergaulan. Karena itulah, sebagai remaja (apalagi yang
sedang melakukan pendekatan pada pujaan hati) kita harus tahu seluk beluk perawatan mulut
dan gigi.
Beberapa gangguan yang terjadi pada gigi dan mulut :
Bau mulut
Selain rasa sakit, akibat paling nyata dari buruknya kondisi mulut dan gigi adalah bau
mulut. Bau mulut sendiri dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
biasanya disebabkan oleh penyakit sistemik yang merupakan tanda-tanda adanya masalah
kesehatan lain, seperti diabetes melitus, kelainan pada saluran pencernaan atau pernafasan,
penyakit-penyakit pada kerongkongan
Sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh jenis makanan yang dimakan seperti pengaruh
minuman kopi, alkohol, makanan berbumbu bawang putih atau bawang merah, faktor
pembersihan gigi yang tidak optimal, dan kebiasaan merokok.

Mulut yang kering karena kurang minum air juga merupakan kontributor penyebab masalah
bau mulut. Karena itulah, ketika bangun tidur di pagi hari bau mulut kita juga kurang sedap,
yang segera hilang setelah kita sikat gigi dan minum air.
Akibat lain dari gigi tidak terawat
Walaupun amat jarang terjadi, penyakit gigi terkadang dapat juga menyebabkan kematian.
Gigi berlubang yang didiamkan dan tidak dirawat akan menjadi sumber infeksi dan dapat
mempengaruhi kondisi organ lainnya
Bakteri dari gigi berlubang dapat terus menembus jaringan lebih dalam yang disebut pulpa
gigi yang terdiri dari jaringan syaraf, pembuluh darah dan limfe. Bakteri kemudian
menghancurkan seluruh pulpa, terkadang sampai tidak ada lagi jaringan pulpa yang masih
hidup.
Keadaan ini memungkinkan terjadinya pembengkakan pada ujung akar berbentuk kantung
yang disebut granuloma. Granuloma mengandung jaringan lunak, bakteri, nanah dan lain
sebagainya, yang dapat tertekan dalam aliran darah sehingga terbawa ke bagian lain dari
tubuh. Selain aliran darah, penyebaran bakteri atau nanah ini dapat juga melalui saluran
limfe, hubungan langsung dengan saluran pernafasan dan saluran pencernaan.
Penyebaran bakteri ke daerah lain juga dapat menimbulkan penyakit seperti misalnya pada
mata, hidung, jantung, persendian, sakit, penyakit pada saluran pencernaan. Keadaan ini
disebut sebagai infeksi fokal.
Masalah Mulut Lain
Stomatitis adalah kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi, seperti
tembakau; defisiensi vitamin; infeksi oleh bakyeri, virus, atau jamur; atau penggunaan obat
kemoterapi. Glositis adalah peradangan lidah hasil karena penyakit infeksi atau cidera,
seperti luka bakar atau gigitan. Gengikitis adalah peradangan gusi, biasanya karena higiene
mulut yang buruk atau terjadi tanda leukimia, defisiensi vitamin, atau diabetes melitus.
Perawatan mulut khusus merupakan keharusan apabila klien memiliki masalah oral ini.
Perubahan mukosa mulut yang berhubungan dengan mudah mengarah kepada malnutrisi,
yang merupakan perhatian utama bagi klien yang memiliki kanker (Griefzu, Radjeski,
Winnick, 1990).
E. NURSING PROSES
A. Pengkajian
Pengkajian perawat tentang bibir,gigi,mukosa buccal,gusi,langit-langit,dan lidah
klien. Perawat memeriksa semua daerah ini dengan hati-hati tentang warna,hidrasi,tekstur,dan
lukannya. Klien yang tidak mengikuti praktik hygiene mulut yang teratur akan mengalami
penurunan jaringan gusi,gusiyang meradang,gigi yang hitam (khususnya sepanjang margin
gusi),karies gigi, kehilangan gigi, dan halitosis. Rasa sakit yang dilokalisasi adalah gejala
umum dari penyakit gusi atau gangguan gigi tertentu. Infeksi pada mulut melibatkan
organisme seperti treponeme pallidum, neisseria gonorrhoeae, dan hominis virus herpes.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika klien hendak memperoleh radiasi atau
kemoterapi,sangat penting mungumpulkan data dasr mengenai keadaan rongga mult klien.
Hal ini berfungsi sebagai dasar untuk perwatan preventif bagi klien saat mereka melewati
pengobatan ( Greifzu Radjeski, Winnick, 1990).
Pengkajian rongga mulut klien dapat menunjukkan perubahan aktual atau potensial
dalam integritas struktur mulut. Diagnosa keperawatan yang berhubungan dapat
merefleksikan masalah atau komplikasi akibat perubahan rongga mulut. Penemuan perawat
juga menunjukkan kebutuhan klien untuk bantuan perawatan mulut karena defisit perawatandiri. Identifikai diagnosa yang akurat memerlukan seleksi faktor yang berhubungan yang
menyebabkan masalah klien. Perubahan pada mukosa mulut akibat pemaparan radiasi,
misalnya, akan memerlukan intervensi berbeda dari pada kerusakan mukosa akibat
penempatan selang andotrakea.
B.Perencanaan
Menyusun rencana keperawatan untuk klien yang membutuhkan higiene mulut termasuk
mempertimbangkan pilihan, status emosional, sumber daya ekonomi, dan kemampuan fisik
klien. Perawatan harus membina hubungan yang baik dengan klien untuk membantu praktik
higiene mulut. Beberapa klien sanat sensitif tentang kondisi mulut mereka dan enggan
membiarkan orang lain merawat. Dalam banyak kasus, klien (seperti yang terkena diabetes
dan kanker ) juga tidak sadar bahwamereka berisiko penyakit gigi dan periodontal dan
karenanya memerlukan pendidikan ekstensif. Klien yang mengalami perubahan mukosa akan
memerlukan perawatan jangka panjang. Hasil tidak dapat terlihat untuk beberapa hari atau
minggu. Keluarga dapat memainkan peranan penting dalam pembelajaran bagaimana untuk
memeriksa rongga mulut klien terhadap perubahan dan memberikan higiene mulut meliputi
sebagai berikut :
3.
Klien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik.
4.
Klien mampu melakukan sendiri perawatan higiene- mulut dengan benar.
5.
Klien akan mencapai rasa nyaman .
6.
klien akan memahami praktik higiene-mulut.
C. Implementasi
Higiene mulut yang baik termasuk kabersihan, kenyaman, dan kelembaban struktur
mulut. Perawatan yang tepat mencegah penyakit mulut dan kerusakan gigi. Klien di rumah
sakit atau fasilitas perawatan jangka panjang seringkali tidak menerima perawatan agresif
yang mereka butuhkan. Perwatan mulut harus diberikan teratur dan setiap hari. Frekuensi
tindakan higiene bergantung pada rongga mulut klien.
D. Evaluasi
Melihat kembali perkembangan kesembuhan klien
Hasil yang diharapkan dari hygiene mulut tidak dapat dilihat dalam beberapa hari

Pembersihan yang berulang-ulang harus sering kali dilakukan.


Perawat mengantisipasi kebutuhan untuk mengubah intervensi selama evaluasi

Вам также может понравиться