Вы находитесь на странице: 1из 21

Askep Bronchopneumonia Pada Anak

BAB I
LANDASAN TEORITIS MEDIS
A.

Defenisi
Bronchopneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagaian bawah yang mengenai parenkim paru. Bronchopneumonia
adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak Infiltrat
(Whalley and Wong, 1996).
Bronchopneumina adalah frekwensi komplikasi pulmonary, batuk produktif yang lama,tanda dan gejalanya biasanya suhu
meningkat, nadi meningkat, pernapasan meningkat (Suzanne G. Bare, 1993).
Bronchopneumonia disebut juga pneumoni lobularis, yaitu radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan
benda-benda asing (Sylvia Anderson, 1994).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang
mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus,
jamur dan benda asing.
Pneumonia pada anak dibedakan menjadi :
1. pneumonia lobaris
2. pnuemonia intertisial
3. bronko pneumonia

B.

Bronko pneumonia disebut juga pnuemonia lobaris, yaitu radang paru paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur dan
benda benda asing.
Etiologi
Umumnya adalah bakteri, yaitu streptococcus pneumonia dan Haemophillus Influenza pada bayi dan anak kecil ditemukan
staphylococus aureus sebagai penyebab pneumonia yang berat, serius dan sangat progresif dengan mortilitas tinggi.
Bronchopenomonia ada juga yang disebabkan oleh virus, yaitu Respiratory syntical virus, virus influenza, virus sitomegalik dan ada
juga yang disebabkan oleh jamur, yaitu Citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas, Blastomices Dermatides, Cocedirides
Immitis, Aspergillus Sp, Candinda Albicans, Mycoplasma Pneumonia. Aspirasi benda asing.
Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya Bronchopnemonia adalah daya tahantubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi
energi protein (MEP), penyakit menahun, pengobatan antibiotik yang tidak sempurna.

C.

Patofisiologi
Bronkopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh virus penyebab Bronchopneumonia yang masuk
ke saluran pernafasan sehingga terjadi peradangan broncus dan alveolus. Inflamasi bronkus ditandai adanya penumpukan sekret,
sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila penyebaran kuman sudah mencapai alveolus maka komplikasi
yang terjadi adalah kolaps alveoli, fibrosis, emfisema dan atelektasis
Kolaps alveoli akan mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak napas, dan napas ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan
penurunan fungsi paru dan penurunan produksi surfaktan sebagai pelumas yang berpungsi untuk melembabkan rongga pleura.
Emfisema (tertimbunnya cairan atau pus dalam rongga paru) adalah tindak lanjut dari pembedahan. Atelektasis mngakibatkan
peningkatan frekuensi napas, hipoksemia, acidosis respiratori, pada klien terjadi sianosis, dispnea dan kelelahan yang akan
mengakibatkan terjadinya gagal napas. Secara singkat patofisiologi dapat digambarkan pada skema proses sebagai berikut:
Gambaran patofisiologi

D.

Gejala Klinis
Bonkopneumonoia biasa nya di dahului oleh infeksi saluraran nafas bagian atas selama beberapa hari. Suhu biasa nya mencapai
39-40c. Anak sangat gelisah, dispea, pernafasan cepat dan dangkal disertai dengan pernafasan cuping hidung dan sianosis di sekitar
hidung dan mulut. Batuk biasa nya tidak di jumpai di awal penyakit, anak akan mendapatkan batuk setelah beberapa hari, dimna pada
awlanya berupa batuk kering kemudian menjadi batuk produktif.

E.

Pemeriksaan Diagnostik.
a. Pengambilan sekret secara broncoscopy dan fungsi paru untuk preparasi langsung, biakan dan test resistensi dapat menemukan atau
mencari etiologinya.

b. Secara laboratorik ditemukan leukositosis biasa 15.000 40.000 / m dengan pergeseran LED meninggi.
c. pemeriksaan darah: Hb di bawah 12 gr %,
d. Foto thorax bronkopeumoni terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa lobus, jika pada pneumonia lobaris terlihat
adanya konsolidasi pada satu atau beberapa lobus.
F.

Penatalaksaan medis
o Oksigen 1-2L/menit
o IVFD dekstose 10%: nad 0,9 %: 3:1 + kcl 10 mEq/500 ml cairan ,jumlah cairan sesuai BB, kenaikan suhu ,status dehidrasi.
o jika sesk terlalu hebat ,bisa di berikan makanan enteral bertahap melalui selang nasogastrik dengan feeding drip.
o koreksi ganguan asam basa elektrolit

G.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Komplikasi
Komplikasi dari bronkopneumonia adalah sebagai berikut:
Atelektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau kolaps paru merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau
refleks batuk hilang.
Empisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga pleura terdapat di satu tempat atau seluruh rongga pleura.
Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.
Infeksi sitemik.
Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.

BAB II
LANDASAN TEORISTIS KEPERAWAATAN
A.

DATA DASAR PENGKAJIAN


Aktivitas/istirahat
Gejala : lemah, kelelahan, insomia
Tanda : letargi penurunan toleransi terhadap aktivitas

Sirkulasi
Gejala: riwayat adanya/ GJK kronik
Tanda : takikardi tampak kemerahan atau pucat
Itegritas ego
Gejala : adanya stresor, masalah finansial
Makanan atau cairan
Gejala : kehilangan nafsu makan, mual/muntah riwaya DM
Tanda : distensi abdomen, hipertensi bunyi usus, kulit kering dengan tugor buruk tampak malnutrisi
Neuro sensori
Gejala : sakit kepala daerah prontal/infuenza
Tanda : perubahan mental/bungung/somolen.
Nyeri kenyamanan
Gejala : sakit kepala nyeri dada/plauritik, meningkatkan oleh batuk
Tanda : melindungi area yang sakit pasien umumnya tidur pada posisi yang sakit untuk membatasi gerak.
Pernafasan
Gejala : riwayat adanya ISK kronik, PPOM, merokok, takipnea, dipsnea progresif, pernafasan dangkal, penggunaan otot aksesori, pelebaran
nasal.
Tanda : sputum merah muda berkarat atau puruler, perkusi pekak diatas area yang kosolidasi dan premitus taktil dan vokal bertahap meningkat
dengan konsulidasi bunyi nafas menurun tidak ada diatas area yang terlibat.
Keamanan
Gejala : riwayat gangguan sistem imun, demam 38,5-39 0C
Tanda : berkeringat mengigil beulang, gemetar.
Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan akohol kronis.
Pertimbangan : dorongan menunjukan lama dirawat 6-8 hari
Rencana pemulangan : bantuan perawatan diri tugas pemeliharaan rumah.

BAB III
LAPORAN KASUS
A.

PENGKAJIAN

1.

IDENTITAS ANAK
Nama
Anak ke
Jenis Kelamin
Umur
Tempat Lahir
Tanggal Masuk Rumah Sakit
Tanggal Pengkajian
Diagnosa Medis

2.

GENOGRAM

:
:
:
:
:
:
:
:

An. Agil
3 Dari 3 Bersaudara
Laki - laki
2 Tahun
Padang
8 Januari 2011
10 Januari 2011
BP

Ket :
: laki-laki

: perempuan

: meninggal

:pasien

:tinggal serumah

3.

RIWAYAT MASA LAMPAU


Penyakit yang pernah diderita
Alergi
Kecelakaan
Imunisasi
Tidakan yang dilakukan
Pernah dirawat
Lama dirawat

4.

Deman biasa, Batuk, Pilek


Udang
Belum Pernah mengalami
Campak(+), TT(-), BCG(-), DPT (-), POLIO(-).
Tidak Ada
Belum pernah
Tidak ada

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Orang Tua
Saudara Kandung
Penyait Keturunan
Anggota Klrg yg meninggal
Penyebab

5.

:
:
:
:
:
:
:

: Thypus
: 6 Bersaudara Si ibu anak ke 4
: Tidak ada
: Kakak Pasien
: Setelah 4 (empat) hari Post Operasi

POLA KEBIASAAN SEHARI HARI

N
O
A.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

6.

PEMERIKSAAN
1. TB/BB
2. Kepala
a. Bentuk
b. Rambut
kering
3. Mata

JENIS KEBUTUHAN
NUTRISI
Makanan yang di sukai
Makanan yang tidak di sukai
Makanan Pantangan
Nafsu Makan
Porsi Makan yang di habiskan
Alat Makan yang di pakai

B. Minuman
a. Jumlah Minuman dalam sehari
b. Minunam Kesukaan

c.

Hal hal yang menghambat dalam


pemenuhan cairan

C. Pola Tidur
a. Tidur siangjam
b. Tidur malamjam
c. Kebiasaan tidur
D. Kebersihan Diri
a. Mandi
o Mandix/hari
o Peralatan mandi yang dipakai
o Dibantu oleh keluarga/ perawat/
mandiri

SEBELUM
MASUK RS

SESUDAH
MASUK RS

Sejenis Makanan
ringan

Tidak ada nafsu


makan

Udang
Selaera makan
ada
sikit, tapi sering
Piring, Tangan

Permen, minyak
Anoreksia
Tidak ada nafsu
makan
Piring, di sulang
oleh ibu nya

4 gelas sehari

Input cairan 3
gelas sehari

Minuman yang
tidak streril (Xtea, montea dan
sebagai nya)
Kurang minum
5 jam
8 jam
Sering ngigau

:83 cm/10,5 kg
: normal
: normal, tidak
Tidak tentu
Pola tidur
terganggu
Gelisah

2x sehari
Sabun

Belum ada
Air hangat
(menyeka)

Ibunya

Belum ada sama


sekali

2x sehari
Jhonson kid

Tidak ada
Tidak ada

2x sehari
Pepsoden

Tidak ada
Tidak ada

b. Rambut
o Cuci rambut
o Pakai shampoo
c. Sikat Gigi
o Berapa x/ hari
o Memakai odol

FISIK

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Pupil
Seklera
Konjungtiva
Ketajaman Penglihatan
Reflek Cahaya
Pemakaian alat bantu

: normal
: anemis
: pucat
: 6/6 normal
: ada
: tidak dijumpai

4.
a.
b.
c.
d.
e.

Hidung
Polip
Pendarahan
Penciuman
Peradangan
Fungsi Penciuman

: tidak dijumpai
: tidak dijumpai
: normal
: tidak dijumpai
: normal

5.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Mulut
Bau
Mukosa gusi
Peradangan
Gigi
Perdarahan
Kebersihan
Pungsi pengecapan
Kemampuan menelan

:(-)
: merah
: tidak dijumpai
: kurang baik
: tidak dijumpai
: ya
: di jumpai
: aktif

6.
a.
b.
c.

Gigi
Jumlah
Gigi berlubang
Caries

: 28
: ada
: tidak dijumpai

7.
a.
b.
c.

Tonsil
Peradangan
Lidah
Bibir

: tidak dijumpai
: bercak putih
: kering

8.
a.
b.
c.

Telinga
Seruman
Cairan
Peradangan

: ada
: tidak dijumpai
: tidak dijumpai

9.
a.
b.
c.

Jantung
Bunyi jantung
Irama jantung
Nyeri dada

: S1, S2 (veskuler)
: lub dub lub dub
: tidak dijumpai

10.
Leher
a. Kelenjar getah bening
b. Kelenjar tiroid
c. Vena jugularis

: ada
: ada tapi pelan
: teraba

11.
Paru-paru
a. Bentuk paru
b. Bunyi nafas
c. Irama pernafasan
d. Kembangkan

: normal
: wheezing, ronkhi
: ireguler
: tidak mengembang secara sempurna

12.
Abdomen
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi

: simetris
: tidak ada nyeri
: gembung
: tidak terdengarnya bising usus dengan

13.

Genetalia

: normal

14.

Kulit

: normal

15.

Ekstrimitas

menggunanakan stetoskop

a. Bentuk kekuatan
b. Rentang gerak
c. Refeks
16.
17.
18.
19.
20.

: ada
: aktif
: babiski ( - ), patella (+)

Tanda-tanda vital
Kepandaian anak sekarang
Tanda-tanda vital sign
Tingkat kesadaran
Kesadaran umum

:
:motorik keras
:
:composmentis
:
BAB III
LAPORAN KASUS

A.

ANALISA DATA
N
DATA
O
1.
Ds:
o ibu mengatakan An.Agil batuk
berdahak.
Do:
o RR : 36 x/i
o Wheezing (+)
o Sianosis (-)
o Ronki basah (+)
o Batuk (+)
o O2 = 2 L / i
o Dahak (+)
o Adanya cairan encer berwarna putih
o Nebule ventolin A & Nacl 0,9 %
(1:1)
o Klien terpasang O2 1-2L/menit
Ds:

ETIOLOGI

MASALAH

Penumpukan secret di
jalan nafas

Bersihan jalan nafas


tidak efektif

2. o Ibu ps mengatakan An. Agil demam

Proses inflamasi

Hipertermi

Tidak adekuat intake


dan output cairan

Kurang nya volume


cairan tubuh

Do:
o Temp : 38,5 C
o Mengigil (-)
o Kejang (-)
o Klien tampak lemah , pucat
o Klien tidak dapat ber aktifitas
o Klien tidak bisa merespon perawat
dengan baik
o Batuk (+)
o Rewel
Ds:
o ibu ps mengatakan An. Agil jarang
minum
Do :
3.

o N : 98x/i
o RR : 26X/I
o BB: 10 Kg
o Turgor Kulit Kering
o Mukosa bibir kering
o Lemah, pucat (+)
o Jumlah inteke 1 liter
o Jumlah auput 1 liter
Ds:
o Ibu mengatakan An. Agil tidak ada
nafsu makan selama di RS

Do:
o Lemas
o Porsi pirin
4. o penurunan volume feses
o Distensi Abdomen
o Berat badan sebelum masuk RS

Perubahan nutrisi
anoreksia

kurang dari
kebutuhan tubuh

13kg. sesudah masuk RS 10,5 kg.


o Diet yang diberikan M2
o Muntah (-)
B.
1.
2.
3.
4.

PRIORITAS MASALAH
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret di tandai dengan batuk produktif.
Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi di tandai dengan lemah & pucat.
Kurang volume cairan tubuh berhubungan dengan dehidrasi di tandai dengan Integritas kulit.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.

N
O
1.

DIAGNOSA
KEPERAWA
TAN
Bersihan jalan
nafas tidak
efektif.

2.

Hipertermi.

3.

Kurang
volume cairan
tubuh.

4.
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh.

TUJUAN
Setelah dilakukan tindakan
perawatan selama 3x 24 jam
Bersihan jalan nafas kembali
efektif dgn kriteria hasil :
sekret dapat keluar.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


INTERVENSI
o kaji frekuensi / kedalaman dan gerakan dada.
o Anjurkan ibu memberikan posisi senyaman
mungkin.
o Observasi karekteristik batuk.
o Berikan Expectoran 3x1 sehari .

o Kaji perubahan vital sign.


Setelah dilakukan tindakan o Anjurkan berikan paracetamol 3x1 sehari.
perawatan selama 3x 24 jam
o Berikan konpress air hangat.
hipertermi teratasi dgn kriteria
o Anjurkan pasien untuk beristirahat.
hasil: suhu tubuh kembali
normal.
o berikan penkes pada keluarga pasien agar
pasien di beri minum sesering mungkin.
Setelah dilakukan tindakan
perawatan selama 3x 24 jam o Berikan cairan oral sedikit nya 2500/hari atau
sesuai kondisi individual.
dehidrasi teratasi dgn kriteria
o
Kaji
turgor kulit, kelembaban , membran
hasil: volume cairan elektrolit
mukosa(Bibir,lidah).
dalam tubuh terpenuhi.
o Catat laporan mual dan muntah.
o Kaji tanda vital,tanda dan gejala dehidrasi.
o Kolaborasi pelaksanaan terapi definitif.
Setelah dilakukan tindakan
perawatan selama 3x 24 jam
masalah teratasi dgn kriteria
hasil: asupan nutrisi adekuat.

o Kaji status nutrisi pasien.


o Anjurkan pasien untuk sering makan.
o Tanyakan makanan kesukaan pasien.
o Timbang berat badan pasien.
o Kolaborasi ahli gizi.

RASIONAL

o Melihat adanya gerakan dada asimetris.


o Melegakan jalan nafas.
o Memperbaiki keefektifan upaya batuk.
o Membantu meringan kan batuk pasien.
o Untuk mengetahui perubahan terhadap
demam.
o Untuk menurunkan demam.
o Menurunkan demam dan melancarkan
sirkulasi darah.
o Membantu pengeluaran keringat.

o Untuk memenuhi kebutuhan cairan


menurunkan resiko dehidrasi .
o Indikator langsung ke adekuatan volume
cairan meskipun membran mukosa.
o Adanya gejala ini menurunkan masukan ora
o Menilai status dehidrasi dan keseimbangan
asam basa dan elektrolit.
o Pemberian obat secara kasual atau oral pent
penyebab dehidrasi.

o Untuk mengetahui pemenuhan nurtisi pasien


o Untuk pemenuhan asupan nutrisi.
o Untuk membantu pemenuhan nutrisi.
o Untuk mengetahui peningkatan nutrisi.
o Untuk menentukan diet pasien.

C.
D.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
N
o
1

No. Dx

2
.

II

Hari/Tgl/Ja
Implementasi
m
Senin/10- o menganjurkan pada keluarga Ps untuk
01melakukan batuk efektif dgn menekan dada.
2011/11.20 o Menganjurkan keluarga ps berikan posisi
wib
senyaman mungkin pada An agil dgn posisi
semi fowler.
o Ajarkan keluarga ps untuk melakukan
fisioterapi dada.
o Anjurkan pada kluarga untuk minum air
hangat.
o Klien terpasang O2 1-2L/Menit
o Kaji TTV, pernafasan, irama dan kedalaman
nafas

Evaluasi
S:
o Ibu ps menyetujui anjuran penkes dari perawat
O:
o keluarga ps mempraktekkan posisi tidur semi fowler
wizeeng (+) ronkhi kering (+) batuk (+) O2 =2 L/i
o
Keluarga
ps
melakukan
batuk
efektif
dan
memperaktekannya.
o Keluarga ps antusias dan kooperatif saat perwat
memberikan penkes.
A:
o Masalah jalan nafas belum teratasi.
P:
o Intervensi di lanjutkan
o kaji ulang batuk, penumpukan sekret.
o Berikan posisi senyaman mungkin.
o Kaji ulang TTV

Senin/10-1- o Menganjurkan kelurga ps memberikan minum S :


2011/10.40 sesering mungkin pada An agil.
o Keluarga ps menerima anjuran atau penkes dari perawat
wib
o Menganjurkan keluarga ps untuk memberikan O :
o T:37,5
kompres air hangat.
o Menganjurkan keluarga ps memberikan
o RR:28X/i
paracetamol 3x1 sehari.
o Lemah, pucat (+), tidak dapat beraktivitas, batuk (+)
o Menganjurkan kelurga ps menyeka
o Keluarga ps kooperatif dalam memperaktekan penkes dari
ekstrimitas atas maupun bawah.
perawat.
o Bekerja sama dengan tim medis tuk
A:
memberikan anti piretik pada pasien

Para
f

o Masalah belum teratasi


P:
o Melanjutkan pengkajian pada ps An agil.
o Anjurkan kelurga ps memberikan minum sesering
mungkin pada An agil.
o anjurkan keluarga ps untuk memberikan kompres air
hangat.
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat.
3
.

III

4
.

IV

senin/11-1- o Menganjurkan keluarga ps An agil untuk


2011/10.40 memberikan minum sesering mungkin.
Wib
o Menganjurkan keluarga ps An agil untuk
banyak mengkonsumsi buah yang
mengandung vit E(Apel, bengkoang).
o Kaji berat badan
o Mengkaji turgor kulit setelah dan sebelum
diberikan masukan cairan.
o Kolaborasi dgn dokter dan perawat ruangan
yang sedang bertugas

S:
o Keluarga ps mengatakan An agil kurang minum.
O:
o BB : 10.5 kg
o Pengeluaran urin lancar
o Tugor kulit jelek
o Lemah (+)
o Pucat (+)
A:
o Masalah belum teratasi
P:
o intervensi di lanjutkan
o kaji turgor kulit ps
o anjurkan pda keluarga untuk minum sesering mungkin
dengan air hangat
o Pantau masukan dan pengeluaran cairan
o Kolaborasi dengan tim medis
Senin /12-1-o mengkaji status nutrisi
S:
2011/09.45 o menganjurkan pasien untuk sering makan. o Ibu ps mengatakan An. Agil sudah mau makan.
O:
o Memberikan makanan kesukaan pasien.
o Menganjurkan pada keluarga ps untuk makan o Berat badan bertambah 1,5 kg

penuh protein, dan makan buah2an.


o Mengkaji berat badan.
o Kolaborasi dengan ahli gizi

I
5
.

o Pasien tampak segar


o Tugor kulit baik.
o Dapat beraktivitas.
A:
o Masalah kekurangan nutrisi belum teratasi.
P:
o Intervensi di lanjutkan.
o Kaji status nutrisi
o Kaji BB
o Kolaborasi dengan ahli gizi.

Selasa/ 13-o Mengkaji batuk, penumpukan sekret di jalan


1-2011/
nafas
11.00
o Memberikan posisi senyaman mungkin untuk
membebaskan jalan nafas.
o
o Kaji ulang TTV, frekuensi dan kedalaman
nafas
o Menganjurkan pasien untuk minum air hangat.o
o
o Kolaborasi dengan tim medis
o
o
o
o

S : ibu ps mengatakan sesak agil sudah kurang, tapi batuk


nya masih parah
O: Batuk (+), warna putih jernih.
Ibu pasien mempraktekkan pa yg di anjurkan oleh perawat
tentang fisioterapi dada
Wheezing (+), Ronki (+)
RR : 28*/i
Sesak berkurang, O2 tidak terpasang.
Terapi medis :
Ambroxol syr + salbutamol
Inj. Cloramfenicol
A : Masalah sudah mulai teratasi
P: Intervensi di lanjutkan
Kaji pernafasan dan karekteristik batuk
Beri posisi semi fowler pada pasien
Kolaborasi dengan tim medis

II
6
.

o Anjurkan kelurga ps memberikan minum


sesering mungkin pada An agil.
S : ibu pasien mengatakan An. Agil sudah tidak demam
o anjurkan keluarga ps untuk memberikan
Selasa/13lagi.
kompres air hangat.
1-2011/ o Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
11.00
0 : T : 36,2 C
obat.
Batuk (+)
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi di hentikan

III
7
.

IV

o Mengkaji turgor kulit ps


o Menganjurkan pda keluarga untuk minum
sesering mungkin dengan air hangat
S : Ibu pasien mengatakan agil sudah mau minum
o Memantau masukan dan pengeluaran cairan
Selasa/13- o Memberikan suasana yang aman dan tenang.
1O : turgor kulit baik
2011/11.00 Kolaborasi dengan tim medis
Pengeluaran urin : lancar
Minum 2 aQua besar dalam sehari 2500 L
Cairan parenteral Ecosol RL/ 12 jam
o Kaji status nutrisi
Wajah tampak mulai segar
o Makanan yang di sediakan rumah sakit habis
dari porsi yang di sediakan dengan diet M2.
A : Masalah sudah teratasi.
o Kaji BB
o Kolaborasi dengan ahli gizi.
P : Intervensi di hentikan.

Selasa/1312011/11.00

8
.

S : Ibu ps mengatakan nafsu makan An.agil sudah mulai


meningkat.
O : - Makanan yang di sediakan rumah sakit habis dari
porsi yang di sediakan dengan diet M2.
BB meningkat menjadi 11 kg
Selain nasi dari rumah sakit pasien juga makan nasi yang
di beli ibu nya.
Lemah (+)
A : Masalah belum teratasi
Kaji pernafasan dan karekteristik batuk
Beri posisi semi fowler pada pasien
Kolaborasi dengan tim medis

5.
6.

P : Intervensi di lanjutkan
o Kaji Status Nutrisi
o Kolaborasi dengan ahli gizi

I
S : ibu ps mengatakan agil sudah tidak swsak
Rabu / 141-2011

9
.
o Kaji Status Nutrisi
o Kolaborasi dengan ahli gizi

o
o
o
o
o
o

O: Batuk (-).
Ibu pasien mempraktekkan pa yg di anjurkan oleh perawat
tentang fisioterapi dada
Wheezing (-), Ronki (-)
RR : 26x/i
Sesak (-)
O2 tidak terpasang.
Ambroxol syr + salbutamol (+)
Inj. Cloramfenicol (+)
A : Masalah teratasi

IV

P: Intervensi di hentukan
S : Ibu ps mengatakan pasien sudah mau makan.
Rabu / 141-2011

O : - Makanan yang di sediakan rumah sakit habis 1 dari


porsi yang di sediakan dengan diet M2.
BB meningkat menjadi 12 kg
Selain nasi dari rumah sakit pasien juga makan nasi yang
di beli ibu nya.
Lemah (-)
A : Masalah teratasi

7.

P : Intervensi di hentikan

Вам также может понравиться