Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
A. KEYAKINAN DALAM KONSELING
a. Peranan agama dalam proses bimbingan konseling
Menurut pendapat para ahli jiwa, yang mengendalikan kelakuan dan tindakan seseorang adalah
kepribadian. Kepribadian tumbuh dan terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang dilaluinya
sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Dengan memberikan pengalaman-pengalaman yang
baik dan nilai-nilai moral yang sesuai dengan ajaran agama sejak lahir, semua pengalaman itu
akan menjadi bahan dalam pembinaan kepribadian. Takdir firman berpendapat bahwa agama
terhadap kehidupan manusia memang cukup menarik, khususnya agama islam. Hal ini tidak
terlepas dari tugas para nabi yang membimbing dan mengarahkan manusia kearah yang baik dan
juga para nabi sebagai figur konselor yang sangat mumpuni dalam memecahkan permasalahan
(problem solving) yang berkaitan dengan jiwa manusia agar manusia keluar dari tipudaya setan,
seperti tertuang dalam ayat 1-3 surat al-asr. demi masa. Seungguh, manusia dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan serta saling menasehati untuk
kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.
Dengan kata lain, manusia diharapkan saling memberi bimbingan sesuai kemampuan dan
kapasitas manusia itu sendiri, sekaligus memberi konseling agar tetap sabar dan tawakal dalam
menghadapi perjalanan kehidupan yang sebenarnya.
Dalam hal ini islam memberi perhatian pada proses bimbingan. Allah menunjukan adanya
bimbingan nasehat atau petunjuk bagi orang yang beriman dalam melakukan perbuatan terpuji.
sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya, kemudian Kami
kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan, maka mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.
Berikut landasan religius diperlukannya bimbingan dan konseling ditekankan pada tiga hal pokok,
yaitu:
1.
Manusia sebagai Mahluk Tuhan
Manusia adalah mahluk Tuhan yang memiliki sisi-sisi kemanusiaan. Sisi-sisi kemanusiaan
tersebut tdiak boleh dibiarkan agar tidak mengarah pada hal-hal negatif. Perlu adanya bimbingan
yang akan mengarahkan sisi-sisi kemanusiaan tersebut pada hal-hal positif.
2.
Sikap Keberagamaan
Agama yang menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat menjadi isi dari sikap
keberagamaan. Sikap keberagamaan tersebut pertama difokuskan pada agama itu sendiri, agama
harus dipandang sebagai pedoman penting dalam hidup, nilai-nilainya harus diresapi dan
diamalkan. Kedua, menyikapi peningkatan iptek sebagai upaya lanjut dari penyeimbang
kehidupan dunia dan akhirat.
3.
Peranan Agama
Pemanfaatan unsur-unsur agama hendaknya dilakukan secara wajar, tidak dipaksakan dan tepat
menempatkan klien sebagai seorang yang bebas dan berhak mengambil keputusan sendiri
sehingga agama dapat berperan positif dalam konseling yang dilakukan agama sebagai pedoman
hidup ia memiliki fungsi :
a.
Memelihara fitrah
b.
Memelihara jiwa
c.
Memelihara akal
d.
Memelihara keturunan
b. Peranan psikologi dalam proses bimbingan konseling
Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi konselor
tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien). Landasan prikologis dalam BK
memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menajadi sasaran (klien).
B. NILAI-NILAI KONSELOR DAN KLIEN
b. Konselor wajib memperlihatkan sifat-sifat sederhana, rendah hati, sabar, menepati janji, dapat
dipercaya, jujur, tertib dan hormat.
c. Konselor wajib memeiliki rasa tanggung jawab terhadap saran ataupun peringatan yang
diberikan kepadanya, khususnya dari rekan seprofesi yang berhubungan dgn pelaksanaan
ketentuan tingkah laku professional
d. Konselor wajib mengusahakan mutu kerja yang tinggi dan tidak mengutamakan kepentingan
pribadi termasuk material, finansial dan popularitas
a.
Konselor wajib trampil dlm menggunakan tekhnik dan prosedur khusus dgn wawasan luas
dan kaidah-kaidah ilmiah
b.
Memperoleh pengakuan atas kemampuan dan kewenangan sebagai konselor:
Pengakuan Keahlian - Kewenangan oleh organisasi profesi atas dasar wewenang yg diberikan
kepadanya.
DAFTAR PUSTAKA
Amti, herman dan Prayitno. Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
2004
Salahudin, anas. Bimbingan dan konseling. Bandung: Pustaka Setia. 2010
Sarwono, sarlito W. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers. 2011