Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
S
DENGAN FRAKTUR TIBIA PLATEU DAN FRAKTUR FEMUR
DEXTRA DI RUANG SERUNI RSUD PROF. Dr. MARGONO
SOEKARDJO PURWOKERTO
Oleh :
RORO WULANDARI, S.Kep
G1B207020
2008
I. PENGKAJIAN
Tanggal
: 18 Agustus 2008
Jam
: 14.10 WIB
A. Identitas Pasien
Nama
: Tn. S
Umur
: 55 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Buruh
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Alamat
: Tanuarjo RT 03 RW 03 Kebumen
No Reg
: 01-42-03
Diagnosa Medis
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh daerah kaki kanan terasa sakit.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan SP RSUD Kebumen post kecelakaan lalu lintas sepeda
motor VS truk pukul 16.00 WIB. Pasien dibawa ke IGD RSMS tanggal 10
Agustus 2008 jam 21.11 WIB, waktu terjadi tidak sadar sampai IGD sadar,
terdapat jahitan di kepala belakang bagian kiri 5 cm, terdapat luka di dahi,
kaki kanan terpasang bidai, tanda patah tulang kaki kanan (+). Di IGD RSMS
telah mendapatkan terapi antara lain IVFD RL 15 tpm, cefotaxime 1 gr,
kaltrofen supp dan pembidaian di kaki kanan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelum di rawat di RSMS, pasien pernah dirawat di RSUD Kebumen dengan
keluhan yang sama yaitu adanya nyeri di daerah kaki kanan.
4. Riwayat Keluarga
Di dalam keluarga pasien, tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
keturunan (seperti hipertensi, diabetes mellitus) atau gangguan kejiwaan.
Keluarga pasien juga tidak ada yang menderita penyakit menular.
Selama sakit
Selama sakit
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi/ROM
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Bantuan alat minimal
5. Pola istirahat-tidur
Pasien sebelum dirawat tidur 6-8 jam/hari. Selama dirawat, pasien tidur 4-5
jam/hari.
6. Pola konsep diri
Pasien kooperatif selama dilakukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk
dirinya.
7. Pola persepsi kognitif
Pasien kooperatif saat dirawat, saat ditanya menjawab, kata-kata jelas jika ia
merasa haus/lapar ia akan meminta bantuan ke istri atau keluarganya yang lain.
8. Pola peran dan hubungan
Pasien bekerja sebagai buruh. Hubungan pasien dengan keluarga dan orang lain
terjalin baik.
9. Pola reproduksi dan seksual
Pasien sudah menikah.
10. Pola pertahanan diri/koping
Apabila pasien mempunyai masalah, ia akan membicarakannya dengan
keluarga, terutama dengan ibunya.
11. Pola keyakinan dan nilai
Pasien beragama Islam tetapi tidak menjalankan ibadah karena keadaan
fisiknya. Namun, ia selalu berdoa agar sakitnya dapat diangkat dan di
D. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : compos mentis
2 : Bantuan orang
2. Tanda vital
a. Pernafasan: 21 x/menit
b. Nadi
: 76 x/menit
c. Suhu : 36,7 0 C
d. Tekanan darah: 100/70 mmHg
3. Head to toe
a. Kepala : bentuk mesochepal, terdapat luka jahit di kepala belakang bagian
kiri 5 cm, terdapat luka jahit di dahi 1 cm
1) Rambut : hitam, lurus, panjang, tidak berketombe, beruban
2) Mata : conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
3) Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
4) Mulut : mukosa lembab, bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tidak ada
stomatitis, tidak terdapat caries gigi
5) Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen
b. Leher : tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
c. Thorax : bentuk simetris, tidak ada retraksi dinding dada
1) Paru-paru : tidak ada wheezing, tidak ada ronchi, SD vesikuler
2) Jantung : S1 > S2, reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop
d. Abdomen : cembung, supel, tympani
1) Hepar : tidak teraba
2) Lien : tidak teraba
e. Punggung : Tidak ada lordosis, kifosis maupun skoliosis.
f. Genitalia : Laki-laki, tidak ada iritasi, tidak ada fimosis.
g. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas :
a) Tangan kanan : terpasang infus RL, oedem (-), pergerakan terbatas
b) Tangan kiri : oedem (+), pergerakan terbatas
2) Ekstremitas bawah :
c) Kaki kanan : Terpasang bidai
d) Kaki kiri : Oedema (-), varises (-), pergerakan terbatas
3) Reflek dan kekuatan motorik :
RF
+ + RP
KM 5 1
+ +
- 0 5
h. Kulit : Warna sawo matang, turgor kulit sedang dan lembab.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium :
Jenis pemeriksaan
17 Agustus 2008 Hemoglobin
Lekosit
Hematokrit
Eritrosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
Hitung jenis :
- Basofil
- Eosinofil
- Batang
- Segmen
- Limfosit
- Monosit
Hasil satuan
Nilai normal
7,8 gr/dl
8.100/UI
22 %
2,92 juta/UI
261.000/UI
76 fl
27 pgr
35 %
0%
4%
0%
81 %
10 %
5%
0.1 %
1-4 %
2.5 %
40.70 %
19.48 %
2 9 %
2. Rontgen
Tgl 15 Agustus 2008 dengan hasil terdapat gambaran fraktur tibia plateu dan
fraktur femur dextra.
3. EKG
Tgl 18 Agustus 2008 dengan hasil terdapat gambaran iskemik, dimana terdapat
gambaran gelombang ST elevasi dan gelombang Q patologis.
F. Program Terapi
Tanggal
18-08-2008
Terapi
IVFD RL
Cefotaxime
Kaltrofen supp
Dosis
15 tpm
2 x 1 gr
DS
DO
2.
DS
DO
3.
DS
DO
Data Fokus
Problem
Etiologi
Nyeri (akut)
Ketidakmampuan pemasukan
PRIORITAS MASALAH :
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan agen injury fisik
2. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan pemasukan
3. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal dan neuromuskuler
Data Fokus
4.
DS
DO
5.
DS
DO
Problem
Etiologi
Resiko infeksi
Prosedur invasif
PRIORITAS MASALAH :
4. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
5. Sindroma defisit perawatan diri berhubungan dengan nyeri (fraktur tibia plateu dan fraktur femur dextra) dan kelemahan
III.
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1..
Diagnosa
Tujuan dan kriteria hasil
keperawatan
Nyeri akut
NOC :
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24
agen injuri fisik
jam, nyeri hilang/terkendali dengan skala :
1 = Konsisten menunjukkan
2 = Sering
3 = Kadang-kadang
4 = Jarang
5 = Tidak pernah
yang dibuktikan dengan indikator :
Tujuan
No
Indikator
Awal
1 2 3 4 5
1. Mengenali faktor
2
penyebab
2. Mengenali lamanya
3
non-analgetik untuk
mengurangi nyeri
4. Melaporkan bahwa
2
nyeri berkurang
dengan menggunakan
manajemen nyeri
5. Menyatakan rasa
2
rentang normal
Intervensi
Rasional
Pain management :
- Kaji secara komphrehensif
- Intensitas dari nyeri dan ketidak
tentang nyeri, meliputi lokasi,
nyamanan harus dikaji dan
karakteristik dan onset, durasi,
didokumentasikan setelah prosedur
frekuensi, kualitas,
yang menyebabkan nyeri dengan
intensitas/beratnya nyeri dan
beberapa hal baru tentang nyeri
faktor-faktor presipitasi
dan interval dari nyeri.
- Observasi isyarat-isyarat non
- Pendekatan dengan teknik
verbal dari ketidaknyamanan
komunikasi terapeutik akan
khususnya dalam
meningkatkan kepercayaan klien.
ketidakmampuan untuk
komunikasi secara efektif
- Gunakan komunikasi terapeutik - Pengalaman klien terhadap nyeri
agar pasien dapat
masa lampau dapat dijadikan
mengekspresikan nyeri
bahan evaluasi awal untuk
penanganan nyeri saat ini.
- Kaji kultur yang mempengaruhi - Budaya pasien mempengaruhi
respon nyeri
tingkat/intensitas nyeri
- Evaluasi pengalaman nyeri masa - Minimalisasi pengaruh eksternal
lampau
mampu membantu klien untuk
mengatasi nyeri dan mencegah
- Evaluasi bersama pasien dan tim timbulnya nyeri.
- Dapat memberikan ketenangan
kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri
kepada klien dan membuat klien
masa lampau
lebih relaks sehingga nyeri dapat
berkurang.
- Bantu klien dan keluarga untuk - Dukungan merupakan support
mencari dan menemukan
sistem yang paling efektif dalam
dukungan.
mengelola pasien
- Kontrol faktor lingkungan yang - Lingkungan sangat berpengaruh
Analgesic administrasion :
- Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat.
2.
Risiko
ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
ketidakmampuan
pemasukan
NOC :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24
jam, pasien menunjukkan nutritional status : food and
fluid intake dengan skala :
1 = Konsisten menunjukkan
2 = Sering
3 = Kadang-kadang
4 = Jarang
5 = Tidak pernah
yang dibuktikan dengan indikator :
No
Indikator
Awal
Tujuan
1 2 3 4 5
anafilaktik
3
3
3
5
5
3
3.
Indikator
Awal
Tujuan
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
Posisi tubuh
Gerakan Otot
Gerakan sendi
Kemampuan
berpindah
1
3
3
1
4.
Resiko infeksi
NOC :
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24
prosedur invasif
jam, pasien akan menunjukkan pengendalian resiko
5.
Sindroma defisit
NOC :
perawatan diri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24
berhubungan dengan jam, pasien akan menunjukkan perawatan diri yang
Indikator
Awal
Tubuh tidak
bau/kotor dan kulit
terjaga
Tertarik untuk
ADL sesuai
kemampuannya
Menjelaskan dan
menggunakan
metode perawatan
diri secara aman
dan dengan
kesulitan minimal
Tujuan
2 3 4 5
IV.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl
Senin,
18-08-2008
14.10
No Dx
Implementasi
14.15
1,2,3
14.20
14.25
Respon pasien
14.30
14.35
15.15
2
2
2
15.20
15.35
15.40
15.50
Paraf
16.00
16.10
16.20
1
1,3
3
16.30
1,2,3
1,2,3
14.35
1,2,3
14.40
14.45
14.50
14.55
15.00
1
2
2
3
15.10
15.30
15.45
1
1
1,4
15.50
1,3
4
16.15
2,4
16.20
16.25
16.30
1,2,3,4,5
5
16.35
5
16.40
5
16.45
5
16.50
16.55
17.00
4
4
Hasil
9,7 g/dl
27 %
Nilai normal
L 14-18 P 13-16 g/dl
P 40-48 W 37-43 %
Rabu,
20-08-2008
14.00
1,2,3
1,2,3
14.05
1,2,3
14.10
14.15
14.20
14.25
14.30
1
2
2
3
14.35
14.40
14.45
1
1
1
15.00
15.05
1
4
16.30
2,4
16.35
16.40
16.45
16.50
16.55
17.00
1,4
17.05
17.10
4
2,4
V.
VI.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl
Senin,
18-08-2008
pkl 18.00 WIB
No Dx
Status perkembangan masalah klien
1
S : Pasien mengatakan daerah kaki kanan masih terasa sakit
O : - Pasien tampak meringis menahan sakit
- Tanda-tanda vital :
TD
: 120/70 mmHg
Suhu
: 36, 50C
Nadi
: 78 kali/mnt
RR
: 20 kali/mnt
- Skala nyeri 5
A:
Indikator
Awal
Mengenali faktor penyebab
Mengenali lamanya (onset) sakit (skala, intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
Menggunakan metode non-analgetik untuk mengurangi nyeri
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Tanda vital dalam rentang normal
P:
Lanjutkan intervensi
- Monitor vital sign setiap jaga shift
- Berikan posisi senyaman mungkin untuk mengurangi nyeri
- Batasi pengunjung untuk mengurangi kebisingan
- Kolaborasi medis pemberian analgetik
Paraf
Saat ini
Tujuan
3 4
2
3
5
4
2
2
4
4
2
5
4
5
Indikator
Intake zat gizi (nutrien)
Intake makanan dan cairan
Energi
Masa tubuh
Berat badan
Ukuran kebutuhan nutrisi secara biokimia
P:
Awal
Saat ini
3
3
3
5
5
3
3
4
3
5
5
3
Tujuan
3 4
Lanjutkan intervensi
S : - Pasien mengatakan kaki kanan terasa sakit jika digerakkan, tangan kiri lemah
O : - Jika pasien berpindah dengan bantuan total
- Terdapat fraktur femur dextra dan fraktur tibia plateu
- Kekuatan motorik :
5
1
KM
0
5
A:
Indikator
Awal Saat ini
Posisi tubuh
Gerakan Otot
Gerakan sendi
Kemampuan berpindah
P:
1
3
3
1
1
3
3
1
Tujuan
2 3 4
Lanjutkan intervensi
- Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
- Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi
- Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
- Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
- Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien.
- Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
Selasa,
19-08-2008
pkl 18.00 WIB
Lanjutkan intervensi
- Monitor vital sign setiap jaga shift
- Berikan posisi senyaman mungkin untuk mengurangi nyeri
- Batasi pengunjung untuk mengurangi kebisingan
- Kolaborasi medis pemberian analgetik
Saat ini
Tujuan
3 4
2
3
5
4
2
2
4
4
2
5
4
5
Indikator
Intake zat gizi (nutrien)
Intake makanan dan cairan
Energi
Masa tubuh
Berat badan
Ukuran kebutuhan nutrisi secara biokimia
P:
Awal
Saat ini
3
3
3
5
5
3
3
4
3
5
5
3
Tujuan
3 4
Lanjutkan intervensi
S : - Pasien mengatakan kaki kanan terasa sakit jika digerakkan, tangan kiri lemah
O : - Jika pasien berpindah dengan bantuan total
- Terdapat fraktur femur dextra dan fraktur tibia plateu
- Kekuatan motorik :
5
1
KM
0
5
A:
Indikator
Awal Saat ini
Posisi tubuh
Gerakan Otot
Gerakan sendi
Kemampuan berpindah
P:
1
3
3
1
1
3
3
1
Tujuan
2 3 4
Lanjutkan intervensi
- Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
- Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi
- Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
- Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
- Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien.
- Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
S:
O:
A:
Hb : 9,7 gr/dl
Luka post op tertutup verban
Tangan kanan terpasang infus RL 20 tpm
Terpasang DC
Terpasang drain
Conjungtiva tidak anemis
Nadi: 80 x/menit, Suhu: 37,1 0 C
Indikator
P:
Tujuan
3 4
Awal
Hasil
Lanjutkan intervensi
- Kolaborasi medis pemeriksaan laborat yang menunjang
- Monitor tanda dan gejala infeksi
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
S:
O:
A:
P:
- Pasien mengatakan makan, berpakaian, mandi dan toileting dibantu oleh keluarganya
- Pasien mengatakan masih lemes, aktivitas dilakukan di tempat tidur
- Pasien tampak lemah, terbaring ditempat tidur
Indikator
Awal
Saat ini
3
3
3
3
3
3
Tujuan
3 4
Lanjutkan intervensi
- Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki
- Dorong klien untuk melakukan mandiri tetapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya
Rabu,
20-08-2008
pkl 17.50 WIB
Lanjutkan intervensi
- Monitor vital sign setiap jaga shift
- Berikan posisi senyaman mungkin untuk mengurangi nyeri
- Batasi pengunjung untuk mengurangi kebisingan
- Kolaborasi medis pemberian analgetik
Saat ini
Tujuan
3 4
2
3
5
5
2
2
5
4
2
5
5
5
Indikator
Intake zat gizi (nutrien)
Intake makanan dan cairan
Energi
Masa tubuh
Berat badan
Ukuran kebutuhan nutrisi secara biokimia
P:
Awal
Saat ini
3
3
3
5
5
3
4
4
4
5
5
4
Tujuan
3 4
Lanjutkan intervensi
S : - Pasien mengatakan kaki kanan terasa sakit jika digerakkan, tangan kiri lemah
O : - Jika pasien berpindah dengan bantuan total
- Terdapat fraktur femur dextra dan fraktur tibia plateu
- Kekuatan motorik :
5
1
KM
0
5
A:
Indikator
Awal Saat ini
Posisi tubuh
Gerakan Otot
Gerakan sendi
Kemampuan berpindah
P:
1
3
3
1
3
3
3
1
Tujuan
2 3 4
Lanjutkan intervensi
- Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
- Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
- Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
- Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
- Anjurkan pasien untuk mobilisasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
S:
O:
A:
P:
Tujuan
3 4
Awal
Hasil
Lanjutkan intervensi
- Kolaborasi medis pemeriksaan laborat yang menunjang
- Monitor tanda dan gejala infeksi
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
S:
O:
A:
P:
- Pasien mengatakan jika makan kadang sendiri, dalam berpakaian, mandi dan toileting dibantu keluarga
- Pasien mengatakan lemah berkurang, aktivitas dilakukan di tempat tidur
- Pasien terbaring ditempat tidur
Indikator
Awal
Saat ini
3
3
3
3
3
3
Tujuan
3 4
Lanjutkan intervensi
- Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki
- Dorong klien untuk melakukan mandiri tetapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya