Вы находитесь на странице: 1из 6

[Type the document title]

No. ID dan Nama Peserta

: dr. Mentari Dwi Putri

No. ID dan Nama Wahana : RSUD Sungailiat


Topik : Appendisitis Akut dengan KET
Tanggal (kasus) : 4 Desember 2016
Nama Pasien : Nn. E

No. RM : -

Tanggal Presentasi : 12 Desember No. dan Nama Pendamping :


2016

dr. M. Tanzil

Tempat Presentasi : RSUD Sungailiat


Objektif Presentasi :
Keilmuan

Keterampilan

Penyegaran

Tinjauan Pustaka

Diagnostik

Manajemen

Masalah

Istimewa

Neonatus

Bayi

Remaja

Anak

Dewasa

Lansia

Bumil

Deskripsi :
Wanita, 20 tahun datang dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari SMRS. Nyeri perut awalnya
dirasakan hilang timbul di ulu hati kemudian berpindah ke perut bagian bawah dan ke seluruh
lapang perut, nyeri dirasakan terus menerus. Demam (-), mual (+), muntah (-), BAB (-) sejak
3 hari yang lalu, flatus (+), BAK normal, nyeri (-). Pada pemeriksaan abdomen didapatkan
nyeri seluruh lapang perut disetai defans muscular. Pemeriksaan laboratorium didapatkan
leukositosis dengan neutrofilia.
Tujuan :
1. Mengetahui diagnosis penyakit appendicitis yang disertai komplikasi perforasi
2. Mengetahui tatalaksana pada pasien appendicitis perforasi
Bahan bahasan :
Tinjauan Pustaka
Riset
Kasus
Audit
Cara membahas :

RSUD Sungailiat

Diskusi

Presentasi dan diskusi

Email

Pos

[Type the document title]


Data pasien :

Nama : Nn. E

No. register : -

Nama RS : RSUD Sungailiat

Telp : -

Terdaftar sejak : -

Data utama untuk bahan diskusi


1. Diagnosis/ gambaran klinis :
Seorang pasien wanita berusia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri perut sejak 3
hari SMRS. Nyeri perut dirasakan hilang tibul di ulu hati kemudian berpindah ke kanan
bawah dan kemudian ke seluruh lapang perut dan nyeri dirasakan terus menerus. Keluhan
diikuti mual dan BAB (-) bersamaan dengan nyeri perut. Flatus (+), demam (-)
2. Riwayat pengobatan :
Untuk keluhannya yang sekarang pasien mengaku belum diobati.
3. Riwayat penyakit terdahulu :
Penderita sebelumnya tidak pernah menderita keluhan yang serupa. Riwayat
menstruasi diakui 2x dalam bulan november yaitu tanggal 15 november selama beberapa
hari dn tanggal 24 november 2015.
4. Riwayat pekerjaan :
Penderita bekerja sebagai mahasiswi
5. Riwayat Keluarga :
Riwayat keluhan yang sama pada keluarga disangkal.
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik:
-

RSUD Sungailiat

[Type the document title]


8. Lain-lain :
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: kompos mentis, tampak sakit berat
Tanda vital:
Tensi

: 130/80

Nadi

: 88 x/m

Napas

: 20 x/m

Suhu

: 36.5 C

Status generalis
Kepala

: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Leher

: KGB tidak teraba

Thoraks

: Bentuk dan gerak simetris


Pulmo : sonor, VBS ka=ki
Cor : bunyi jantung murni regular

Ekstremitas

: Edema -/-, sianosis -/-, CRT < 2

Status Lokalis Abdomen


Inspeksi

: Datar, simetris

Palpasi

: Tegang, defans (+), nyeri tekan pada seluruh lapang abdomen

Perkusi

: Timpani

Auskultasi

: Bising usus (+) lemah

RSUD Sungailiat

[Type the document title]


Lab
Hb

: 12.4 g/dl ( N : 13.2 -17.3)

Ht

: 38% (N : 35-47 )

Trombosit

: 320.000/ul (N : 150-440 ribu)

Leukosit

: 17.5 /ul (N : 3.8 - 10.6)

Eritrosit

: 4 juta ( N : 4.4-5.9)

Netrofil

: 77.5 % (N : 50-70)

Limfosit

: 26 % ( N : 25-40)

Monosit

: 3 % (N : 2-8)

Test Pack

: (+)

Umum
Memberitahukan kepada penderita dan keluarganya tentang penyakit yang dideritanya
Menjelaskan komplikasi penyakit dan tindakan yang akan dilakukan
Khusus
Bedah

: Laparotomi cito, Appendektomi, Salpingektomi sinistra dan

Kistektomi dextra

Daftar Pustaka:
1. Brunicardi CF., et al. Schwartzs Manual of Surgery, 8th edition. New York : Mc
Grawhill; 2006
2. Doherty, Gerard M. Current Diagnosis and Treatment. 13th edition. New York : Mc
Grawhill; 2010
Hasil Pembelajaran:
1. Mengetahui patofisiologi, pathogenesis dan perjalanan penyakit appendicitis dan KET
hingga komplikasi
2. Mendiagnosa appendicitis akut dan KET serta kemungkinan komplikasi perforasi
3. Menetapkan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis
RSUD Sungailiat

[Type the document title]


4. Mengetahui diagnosa banding appendicitis pada wanita usia produktif dan cara
menyingkirkan diagnosis banding
5. Mengetahui langkah awal dan penatalaksanaan appendicitis akut dan KET
6. Mengetahui indikasi dan waktu yang tepat untuk melakukan appendektomi dan
laparotomy apabila telah terjadi komplikasi
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio
1. Subyektif :
OS datang dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari SMRS. Nyeri perut dirasakan
hilang tibul di ulu hati kemudian berpindah ke kanan bawah dan kemudian ke seluruh
lapang perut dan nyeri dirasakan terus menerus. Keluhan diikuti mual dan BAB (-)
bersamaan dengan nyeri perut. Flatus (+), demam (-)
Pada wanita usia produktif dengan nyeri perut bawah maupun kanan bawah, terdapat
beberapa sistem organ yang dapat dipertimbangkan mengalami gangguan sehingga
menimbulkan nyeri yaitu organ pencernaan, organ reproduksi dan saluran kemih.
Diagnosis banding appendisitis pada wanita usia produktif adalah Infeksi Saluran
Kemih, Kehamilan Ektopik Terganggu maupun Urolithiasis. Tidak menutup
kemungkinan juga terjadi 2 hal bersamaan seperti yang terjadi pada pasien tersebut.
2. Objektif :
Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital serta status generalis dalam batas
normal. Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan :

Anamnesis : nyeri perut di ulu hati yang berpindah ke kanan bawah dan ke

seluruh lapang perut diikuti dengan mual dan BAB (-)


Pemeriksaan fisik : nyeri tekan di seluruh lapang perut disertai defans

muskular.
Laboratorium : leukositosis dan neutrofilia

3. Assessment :
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien pasien
didiagnosis dengan appendicitis akut dengan KET. Pasien datang dengan gejala klinis
dan laboratorium yang menunjang kearah appendicitis perforasi karena didapatkan
adanya defans muscular. Status pasien dan anamnesa riwayat menstruasi yang diakui
pasien membuat terjadinya missed diagnosis untuk KET yang terjadi bersamaan
dengan appendicitis akut.

RSUD Sungailiat

[Type the document title]


Kehamilan Ektopik Terganggu memiliki gejala yang menyerupai dengan appendicitis
perforasi apabila sudah terjadi abortus tuba. Pada wanita usia produktif harus
dipikirkan kemungkinan terlibatnya organ lain apabila terjadi akut abdomen yang
diikuti dengan adanya defans muscular. Untuk menyingkirkan diagnosis banding dari
organ-organ lain yang terlibat, disarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang
lain seperti pemeriksaan kehamilan, urinalisa, foto polos abdomen dan Hb serial pada
kasus yang dicurigai sebagai KET
4. Plan

Diagnosis
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik , laboratorium didapatkan sesuai dengan
diagnosis appendisitis akut dengan KET sehingga membutuhkan tatalaksana segera

Pengobatan
Pasien datang dengan nyeri yang cukup berat sehingga dibutuhkan tatalaksana obat
pengurang nyeri setelah diagnosa appendisitis dan KET ditegakkan. Selain itu
diberikan antibiotik dan segera dilakukan laparotomi.
Pendidikan
Keluarga pasien diedukasi untuk perawatan luka post operasi agar tidak terjadi
komplikasi lain.
Konsultasi
Untuk pemantauan post operasi, dilakukan konsultasi dengan dokter Spesialis
Bedah
Rujukan
Tidak dilakukan rujukan karena adanya sumber daya dan fasilitas yang memadai
untuk kasus appendisitis akut dengan KET
Kontrol
Dilakukan pemantauan luka post operasi dan dibersihkan setiap hari selama pasien
dirawat sampai pasien diperbolehkan pulang dan pasien harus kontrol Poli Bedah
dan Poli Kebidanan 3 hari setelah post operasi.

RSUD Sungailiat

Вам также может понравиться