KETUHANAN DALAM AJARAN KLENTENG TAO

Umat Klenteng (Agama TAO) sangat mengutamakan pemujaan kepada TUHAN, setiap umat
klenteng pertama-tama terlebih dahulu sembahyang kepada TUHAM, di ALTAR UTAMA
PEMUJAAN TUHAN berupa TEMPAT ABU YANG BESAR di depan pintu Klenteng. Setelah
itu barulah masuk sembahyang ke dalam Klenteng. Tiap-tiap AKHIR TAHUN
PENANGGALAN IMLEK (CHUN CIEK), TIAP TAHUN BARU IMLEK (SINCIA) DAN
TIAP-TIAP 9 HARI SETELAH TAHUN BARU IMLEK (KING TIKONG) SELALU
DIADAKAN SEMBAHYANG KEBESARAN TUHAN YANG DISEBUT KING THIKONG
(artinya sembahyang TUHAN ALLAH) yang dilaksanakan oleh semua umat penganut Klenteng
serta semua umat Klenteng di rumah masing-masing dengan menggunakan altar di halaman atau
depan pintu, sembahyang menghadap ke langit, memuja Kebesaran Yang Maha Kuasa Sang
Pencipta alam .Dalam Agama TAO sejak jaman kuno dahulu kala telah diajarkan bahwa SANG
MAHA PENCIPTA DI KERAJAAN LANGIT (SURGA) sebenarnya TIADA NAMA, TIADA
RUPA, tetapi dapat menciptkan semesta alam ini. Mengenai NAMA dari YANG TIADA
NAMA ini dalam Agama TAO, telah dijelaskan pada Kitab Suci TAO TEK CHING 9TOO
TEK KENG ) BAB1, PASAL1, THAI SHANG bersabda:
TAO YANG DAPAT DIBICARAKAN BUKANLAH TAO YANG MUTLAK,
NAMA YANG DAPAT DIBERIKAN BUKANLAH NAMA YANG SEJATI
TAO itu TIADA NAMA, TIADA BENTUK, TIADA RUPA, MAKA TIADA DAPAT
DIBICARAKAN SECARA BEBAS
apalagi DIPERBANTAHKAN, itulah sebabnya bahwa
TAO yang dapat dibicarakan bukanlah TAO YANG MUTLAK, bagaimanakah caranya
membicarakan sesuatu yang TIADA DIKETAHUI, TIADA BENTUK, TIADA RUPA, TIADA
NAMA?
Demikian pula NAMA YANG DIBERIKAN BUKANLAH NAMA YANG SEJATI, TAO itu
ADA DAN TIDAK ADA YANG MENGADAKANNYA, MAKA JELAS TIADA
SATUPUN YANG DAPAT MEMBERI NAMA KEPADANYA, dan sebagai umat manusia
yang sangat terbatas, bagaimanakah caranya memberi nama sesuatu YANG TIADA BENTUK,
karena TAO bukanlah benda yang berwujud, TAO adalah MAHA ROH yang tiada wujud, tiada
kelihatan bentuk rupanya pasti sulit untuk memberi nama, kalau tidak ada nama akan sulit untuk
mengajarkan tentang SESUATU itu, maka diberi nama saja TAO, seperti yang tertulis
dalam kitab suci TAO TEK CHING BAB.25, PASAL 3, THAI SHANG bersabda:
TAK TAHULAH AKU SIAPA NAMANYA, MAKA KUSUNTINGLAH SEBUAH NAMA DAN
KUSEBUTNYA DENGAN NAMA TAO.
Dalam istilah KEDEWAAN, yang disebut TAO adalah KEKUASAAN YANG TERTINGGI,
setiap Agama pasti memiliki NAMA UNTUK TAO.
Dalam Agama TAO sejak jaman lama setelah LAO TZE (titisan THAI SHANG), Agama TAO
menyebut TAO dengan nama gelar termulya yaitu: THAI SHANG LAO CIN yang artinya
KEKUASAAN YANG MAHA TERTINGGI, TERAWAL DAN TERAKHIR, yang dalam

ajaran lain disebut dengan bermacam-macam yang hakekatnya sama, berarti TUHAN YANG
MAHA ESA.
Umat penganut yang sembahyang ke Klenteng, sangat mengutamakan pemujaan kepada
KEKUASAAN YANG TERTINGGI DI ATAS SEMUA KEKUASAAN YANG ADAYANG
DISEBUT THAI SHANG LAO CIN YAITU SANG MAHA DEWA PENCIPTA, YANG
MAHA AWAL, YANG SUDAH ADA SEBELUM ADANYA SEGALA KEADAAN
SEMESTA, YANG TIADA NAMA, TIADA WUJUD, NAMUN SERINGKALI MENITIS
KE DUNIA MENCIPTAKAN KEADAAN-KEADAAN SEMESTA ALAM DAN
MENURUNKAN WAHYU AJARAN TAO, MENGAHARKAN ILMU KEDEWAAN
KEPADA UMAT MANUSIA, SEHINGGA UMAT MANUSIA DAPAT NAIK TINGKAT
MENJADI DEWA-DEWA DAN DAPAT MASUK SURGA.

Umat penganut biasa yang sembahyang di Klenteng, mereka sembahyang berdasarkan

KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN masing-masing, cara sembahyang yang dipakai adalah
cara sembahyang yang sudah turun menurun dilakukan oleh nenek moyang berdasrkan tata cara
sembahyang leluhur masing-masing, dan menganggap Klenteng sebagai TEMPAT PEMJUAAN
DEWA dan tempat MOHON-MOHON BERKAH KEPADA DEWA saja.
Umat penganut agama TAO menganggap Klenteng adalah sebagai TAO KWAN artinya
TEMPAT IBADAH SUCI YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN UPACARA
RITUAL AGAMA UNTUK MEMUJA KEBESARAN YANG MAHA KUASA, SERTA
MENGENANG JASA-JASA PARA DEWA.

Mengenai tempat kedudukan Surga memiliki tingkatannya sendiri-sendiri, Surga THAI SHANG
LAO CHIN, IE HWANG TA TI, PARA DEWA DEWI, BUDHA BUSSAK, SERTA UMAT
MANUSIA dapat diterangkan, sebagai berikut:
ALAM TAK TERBATAS INI TERBAGI MENJADI 3 ALAM YANG POKOK, yaitu:
1. LI DIEN (ALAM MAHA SUCI)
ALAM YANG TERTINGGI DI TINGKAT KE-33, adalah SURGA THAI SHANG LAO CIN.
DEWA-DEWA, MALAIKAT-MALAIKAT, ROH-ROH SUCI, ARWAH-ARWAH tidak dapat
mencapai ALAM SUCI ini, orang-orang SIU TAO yang mencapai tingkat DEWA masuk
ALAM CHI THIEN (ALAM KEDEWAAN), karena ALAM SUCI ini merupakan ALAM
CIPTA RENCANA YANG ABADI, semua kejadian dan keadaan semesta alam diciptakan dari
sini, kesemuanya yang akan terjadi sampai WAKTU YANG TAK TERBATAS sudah
direncanakan dan diatur dari ALAM SUCI ini.
2. CHI DIEN (ALAM KEDEWAAN)

ALAM KAHYANGAN ISTANA KERAJAAN SURGA DARI: IE HUANG TA TI,

IE HUANG TA TI ARTINYA DEWA AGUNG
DEWA ADALAH TETAP DEWA, AGUNG ADALAH TETAP AGUNG, ARTINYA YANG
DIAGUNGKAN
IE HUANG TA TI adalah DEWA AGUNG yang DIANGKAT THAI SHANG LAO CIN
UNTUK MEMIMPIN PARA DEWA DEWI BUDDHA BUSSAK / POUSSAT, DAN
MALAIKAT-MALAIKAT, ROH-ROH SUCI, MENENTUKAN PANGKAT DEWA, SERTA
MEMIMPIN UMAT MANUSIA KE JALAN YANG BENAR, DAN MENGANGKAT ORANG
SIU TAO YANG TELAH MENCAPAI TINGKAT KEDEWAAN UNTUK NAIK KE SURGA
INI

IE HUANG TA TI INI PADA HAKEKATNYA ADALAH JABATAN (SEPERTI RAJA

ATAU PRESIDEN) , YANG PADA TIAP TIAP MASA (SATU MASA=RIBUAN ABAD)
AKAN BERGANTI GANTI YANG MENJADI RAJANYA.
PADA MASA INI DISEBUT MASA PEK YANG (PUTIH), IE HUANG TA TI DIJABAT
LANGSUNG OLEH THAI SHANG LAO CIN SENDIRI, ITULAH SEBABNYA MASA INI
DISEBUT MASA AKHIR, MASA YANG SAMA PADA SAAT THAI SHANG LAO CIN
MENITIS PADA MASA AWAL SAAT MENCIPTAKAN SEMESTA ALAM INI.
3. SIANG DIEN
(ALAM SEMESTA YANG MENJADI TEMPAT TINGGAL UMAT MANUSIA DAN
SEGALA MAKHLUK, YAITU TERMASUK DUNIA INI)
Sejak awal ALAM KEDEWAAN (CHI THIEN) sudah disiapkan oleh THAI SHANG LAO CIN,
setelah THAI SHANG LAO CIN menitis menjadi LAO TZE, menciptakan agama TAO, dan
banyak orang-orang SIU TAO yang berhasil naik tingkat menjadi DEWA, maka DEWA-DEWA
ditempatkan di ALAM KEDEWAAN, maka THAI SHANG LAO CIN lalu mengangkat
MAHARAJA IE (GIOK) menjadi IE HUANG TA TI, menjadi PENGUASA DAN PEMIMPIN
PARA DEWA DI ALAM SURGA KEDEWAAN (CHI THIEN) KETUHANAN DALAM
AJARAN KLENTENG TAO