Вы находитесь на странице: 1из 7

1.

BILANGAN
Bilangan Romawi
I = 1 (satu)
V = 5 (lima)
X = 10 (sepuluh)
L = 50 (lima puluh)

Contoh:
XXI = 21
CDV = 405
XI = 11

C = 100 (seratus)

D = 500 (lima ratus)


M = 1.000 (seribu)

MMIII = 2.003
CL = 150
MCMXCIX = 1.999

Penjumlahan bilangan bulat


Berikut ini ketentuan operasi penjumlahan bilangan bulat.
Jika suatu bilangan dijumlahkan dengan lawan bilangannya, maka hasilnya adalah
nol:
[a + (-a) = 0].
Contoh 19 + (-19) = 0, -19 lawan dari 1

Jika suatu bilangan di depannya terdapat tanda negatif lebih besar dari bilangan
positifnya, hasilnya adalah bilangan negatif.
Contoh 8 + (-12) = 8 - 12 = - 4, 12 lebih besar dari

Jika suatu bilangan di depannya terdapat tanda negatif lebih kecil dari bilangan
positifnya, hasilnya adalah bilangan positif.
Contoh (-4) + 14 = 10, 4 lebih kecil dari 14

Pengurangan bilangan bulat


Berikut ini ketentuan operasi pengurangan pada bilangan bulat.

Jika suatu bilangan positif dikurangi dengan lawannya, maka hasilnya dua kali
bilangan itu sendiri: [a - (-a) = 2 x a].
Contoh 11 - (-11) = 11 + 11 = 22, -11 lawan dari 11
Jika suatu bilangan negatif dikurangi bilangan positif, hasilnya bilangan negatif.
Contoh -14 - 6 = -20, (sama artinya -14 ditambah -6)
Jika suatu bilangan negatif dikurangi bilangan negatif, ada 3 kemungkinan seperti
berikut ini.
Berupa bilangan positif jika bilangan di belakang tanda negatif lebih besar.
Contoh -4 - (-9) --4 + 9 = 5, 9 lebih besar dari 4
Berupa bilangan negatif jika bilangan di belakang tanda negatif lebih kecil.
Contoh -8 - (-3) = -8 + 3 - -5, 3 lebih kecil dari 8
Berupa bilangan nol jika bilangan negatifnya sama.
Contoh -15 - (-15) = -15 + 15 = 0, -15 sama dengan -15
Jika semua bilangan bulat dikurangi dengan nol, hasilnya adalah bilangan bulat itu
sendiri.
Contoh 4 - 0 = 4

Perkalian bilangan bulat


Berikut ini ketentuan operasi perkalian pada bilangan bulat.
Jika bilangan positif dikalikan bilangan negatif, hasilnya bilangan negatif.
Contoh 6 x (-3) = -15
Jika bilangan positif dikalikan bilangan positif, hasilnya bilangan positif.
Contoh 13 x 5 = 65
Jika bilangan negatif dikalikan bilangan negatif, hasilnya bilangan positif.
Contoh (-3) x (-7) = 21
Jika bilangan bulat dikalikan dengan nol, hasilnya nol.
Contoh (-8) x 0 = 0

Pembagian bilangan bulat


Berikut ini ketentuan operasi pembagian pada bilangan bulat.
1. Jika tanda kedua bilangan bulat itu sama
Positif dibagi positif hasilnya positif : [ + : + = + ].
Contoh 6 : 6 = 1
Negatif dibagi negatif, hasilnya positif : [- : - = + ].
Contoh (-21) : (-3) = 7
2. Jika tanda kedua bilangan itu berbeda
Positif dibagi negatif, hasilnya negatif: [+ : - = ].
Contoh 25 : (-5) = 5
Negatif dibagi positif, hasilnya negatif: [ - : + = - ].
Contoh (-27) : 9 = -3

Operasi hitung campuran bilangan bulat

Operasi pembagian dan perkalian adalah sama kuat. Oleh karena itu, agar lebih
praktis, maka pengerjaan operasi yang ditulis terlebih dahulu harus dikerjakan lebih
awal.
Contoh 3 x 4 : 2 = 6
Caranya (3 x 4) : 2 = 6 = 12 : 2
Operasi penjumlahan dan pengurangan sama kuat. Oleh karena itu, pengerjaan
operasi yang ditulis terlebih dahulu harus dikerjakan lebih awal.
Contoh 50 + 25 - 30 = 45
Caranya (50 + 25) - 30 = 75 - 30 = 45
Apabila dalam suatu soal terdapat tanda kurung, maka pengerjaan operasi dalam
kurung terlebih dahulu harus dikerjakan.
Contoh 30 : (2 + 4) + 13 = 18
Caranya 30 : (6) + 13 = (30 : 6) + 13 = 5 + 13 = 18
Operasi perkalian dan pembagian lebih kuat daripada penjumlahan dan
pengurangan, maka harus dikerjakan terlebih dahulu.
Contoh 125 + 400 : 8 - 5 x 30 = 25
Caranya 125 + (400 : 8) - (5 x 30) = 125 + 50 150 = 175 - 150 = 25

2. PECAHAN
Pecahan menunjukkan pembagian berarti 1 dibagi 2. Bagian atas suatu pecahan
adalah pembilang, sedangkan bagian bawahnya adalah penyebut.

Penjumlahan dan pengurangan pecahan


Jika pada penjumlahan atau pengurangan pecahan memiliki penyebut sama, maka
cukup lakukan penjumlahan atau pengurangan pada pembilangnya, sementara
penyebutnya tetap sama.
Penjumlahan dan pengurangan pecahan

Jika pada penjumlahan atau pengurangan pecahan memiliki penyebut yang


berbeda, maka terlebih dahulu samakan penyebutnya, kemudian bisa dilakukan
penjumlahan atau pengurangan pada pembilangnya.
Perkalian pecahan
Pada perkalian pecahan, Anda tidak perlu menyamakan penyebutnya. Caranya
adalah kalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
Perkalian pecahan

Pembagian pecahan
Pada pembagian pecahan, pembagian pecahan pertama dengan pecahan kedua
sama dengan perkalian pecahan pertama dengan sebalikan dari pecahan kedua.
Pembagian pecahan

3. PERSENTASE
Persentase adalah sebuah pecahan yang penyebutnya 100. Untuk mengubah
bentuk persentase menjadi bentuk pecahan dapat dilakukan dengan menuliskan
bilangan asli sebagai pembilang dan 100 sebagai penyebut.
persentase

Beberapa bentuk persen yang equivalent dengan pecahan dan umum kita kenal
adalah sebagai berikut.

4. PERBANDINGAN
Perbandingan adalah pernyataan yang membandingkan dua nilai dimana salah satu
nilai dibagi nilai lainnya.

Contoh : Di dalam suatu bus terdapat 15 pria dan 25 wanita. Perbandingan jumlah
pria dengan wanita dalam bus tersebut adalah atau 15. Perbandingan wanita
dengan pria adalah atau 25 : 15. 15

5. PROPORSI
Proporsi adalah suatu persamaan dari dua pecahan di kedua ruasnya.
Contoh :

INGAT !!!

Proporsi terbagi menjadi dua, yaitu:


Proporsi langsung
Pada proporsi langsung, kedua variabelnya berhubungan, artinya jika kedua
bilangan dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama, perbandingan tidak
berubah.

Proporsi invers
Pada proporsi invers ada 2 ketentuan, yaitu:
Peningkatan galah satu nilai melalui perkalian akan menyebabkan penurunan pada
nilai kedua.
Penurunan salah satu nilai melalui pembagian akan menyebabkan peningkatan
pada nilai kedua.

6. RATA-RATA
Rata-rata adalah jumlah bilangan dibagi banyaknya bilangan.

cara mencari rata-rata

INGAT !!!
Dalam menyelesaikan soal rata-rata, perhatikan satuan yang akan dijumlahkan. Jika
berbeda, samakan terlebih dahulu, selanjutnya dikerjakan.
Jika dua atau tiga rata-rata digabung menjadi satu, terlebih dahulu dibuat bobot
yang sama.
Jika soalnya menanyakan bilangan yang hilang dengan rata-ratanya tertentu,
kurangkan total seluruh bilangan dengan jumlah bilangan yang diketahui.

7. JARAK, WAKTU DAN KECEPATAN

INGAT !!!
Gunakan rumus yang sesuai dengan jawaban yang akan dicari.
Untuk menghitung kecepatan rata-rata dari suatu perjalanan yang terdiri dari dua
atau lebih bagian, maka anggaplah perjalanan tersebut sebagai satu perjalanan
dengan menggunakan total jarak dan total waktu.
Perhatikan jika ada perbedaan satuan.
Gambarkan situasi yang dijelaskan pada soal.

Вам также может понравиться